Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutfiah
"ABSTRAK
Akhir-akhir ini banyak ditemukan permasalahan yang berkaitan
dengan perilaku menyimpang di tempat keija. Hal ini ditandai dengan
semakin meningkatnya kasus-kasus korupsi, pencurian di tempat kerja,
penyalahgunaan fasilitas yang diberikan perusahaan, dsb. Untuk itu,
penelitian ini akan mengangkat masalah tentang tendensi (kecenderungan)
seseorang untuk berperilaku tidak etis di tempat keija. Perilaku tidak etis
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku menyimpang yang
ditampilkan seorang karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan
tempat mereka bekerja. Dari sekian banyak faktor pendorong perilaku tidak
etis, faktor kepribadian merupakan salah satunya (Sackett & De Vore,
dalam Anderson, 2001) penyebabnya. Menurut Tang (2002), kepuasan
terhadap gaji akan mendorong seseorang untuk berperilaku tidak etis.
Selain itu, Tang (2002) menyatakan bahwa berdasarkan teori discrepancy,
orang yang memiliki nilai matrialisme tinggi akan memiliki tingkat
kepuasan yang rendah terhadap gaji. Dengan tingkat kepuasan yang rendah
dan penempatan yang tinggi terhadap harta benda yang diperolehnya, maka
akan mendorong/ mengarahkan seorang materialist untuk berperilaku tidak
etis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan
seberapa besar pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji terhadap
tendensi perilaku tidak etis pada karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel
penelitian sebanyak 153 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur Money Ethics Scale (Tang, 2001), dan Possession Satisfaction Scale (Scott
& Lundstrom, 1990).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai materialisme dan kepuasan
gaji berpengaruh signifikan terhadap tendensi perilaku tidak etis. Namun
demikian, sumbangan pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji
terhadap tendensi perilaku tidak etis, dapat dikatakan kecil. Oleh karena itu,
peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat lebih memperluas
pemilihan variabel-variabel yang berpotensi dan lebih representatif dalam
mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk berperilaku tidak etis."
2004
S3359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Friday Safaria
Bandung: Yayasan Akatiga, 2003
344.01 ANN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kesatuan Pelaut Indonesia, 1988
331 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Ernawaty
"Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa kejadian qualification mismatch dan pengaruhnya terhadap pendapatan tenaga kerja di Indonesia. Dengan memanfaatkan SAKERNAS 2018, kejadian qualification mismatch diidentifikasi menggunakan metode normatif. Vertical mismatch didapat dengan membandingkan tingkat pendidikan dan KBJI 1 digit, sedangkan horizontal mismatch membandingkan 3 digit ISCED-F dan KBJI 3 digit. Pada tahun 2018, persentase kejadian undereducation sebesar 4.6% dan overeducation sebesar 27.9%. Sedangkan kejadian field of study mismatch terjadi pada 68.4% tenaga kerja di Indonesia. Pengaruh qualification mismatch baik undereducation, overeducation, dan field of study mismatch terhadap pendapatan tenaga kerja diestimasi dengan menggunakan metode ordinary least square. Hasil menunjukkan bahwa terdapat income premium pada tenaga kerja yang mengalami undereducation sebesar 5.46%-6.54%. Tenaga kerja yang mengalami overeducation mendapatkan income penalty sebesar 6.72%-8.06% sedangkan yang mengalami field of study mismatch sebesar 6.37%-7.36%. Namun, pengaruh qualification mismatch tersebut membesar pada pendapatan tenaga kerja pada kelompok lulusan pendidikan vokasi serta sektor manufaktur.

This study aims to examine qualification mismatch incidence and its effect on labor earnings in Indonesia. Indonesia`s labor force structure shows that the largest proportion of the labor force is high scholl graduates. Thus, it is necessary to investigate qualification mismatch effects on labor income with a minimum qualification of senior high school. Using SAKERNAS 2018, the number of qualification mismatch incidence is calculated using normative method. In 2018, undereducation incidence was 4.6% and overeducation was 27.9%. While the field of study mismatch occurred in 68.4% of the labor force in Indonesia. The effect of qualification mismatch on labor income is estimated using ordinary least square method. The results show that there is income premium for undereducated labor. Overeducated labor get 6.72%-8.06% income penalty, while those who experience a field of study mismatch suffered 6.37%-7.36%. However, the wage effect of the qualification mismatch has widened for labor from vocational education graduates and manufacturing sectors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Widiastika
"Kesenjangan upah bagi penyandang disabilitas adalah masalah yang terus berlanjut dalam mencapai kesetaraan upah. Penelitian ini memperkenalkan waktu tempuh ke tempat kerja sebagai faktor potensial yang mempengaruhi kesenjangan upah ini. Meskipun perjalanan menuju tempat kerja yang panjang umumnya dikaitkan dengan upah yang lebih tinggi, pekerja dengan disabilitas di Indonesia biasanya memiliki perjalanan yang lebih pendek, yang mungkin sebagian menjelaskan ketimpangan upah yang terus berlanjut. Menggunakan regresi ordinary least squares dan analisis SUEST, studi ini menemukan bahwa meskipun pekerja dengan disabilitas menghadapi kesenjangan upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja tanpa disabilitas ketika melakukan perjalanan yang lebih panjang, waktu tempuh tidak mempengaruhi kesenjangan upah ini. Namun, adanya kesenjangan upah tersebut mungkin terjadi secara tidak langsung karena perbedaan premi upah dari perjalanan kerja yang lebih Panjang bagi pekerja dengan dan tanpa disabilitias, di samping faktor lain yang belum teramati. Penelitian ini menekankan perlunya kebijakan yang mengatasi tantangan perjalanan komuter bagi pekerja dengan disabilitas, dan menyarankan adanya aturan kerja yang fleksibel untuk memitigasi kesenjangan upah. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengeksplorasi langkah-langkah dukungan tambahan dan akomodasi untuk mengembangkan solusi yang komprehensif.

Disability wage gaps are a persisting issue in the face of wage equity. This research introduces commuting time as a potential factor influencing these wage gaps. While longer commutes are generally associated with higher wages, workers with disabilities in Indonesia typically have shorter commutes, which might partly explain persistent wage disparities. Employing ordinary least squares (OLS) regression and SUEST analysis, this study finds that although workers with disabilities face a higher wage gap to workers without disabilities when having longer commutes, commuting time does not contribute to this widening wage gap. However, the existence of such a wage gap might indirectly occur due to uneven wage premiums between disabled and non-disabled workers, in addition to possible other unobserved factors. The study underscores the need for policies that address commuting challenges for workers with disabilities, suggesting flexible working arrangements to mitigate wage disparities. Further research is essential to explore additional supportive measures and accommodations to develop comprehensive solutions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Gusvina Dewi
"ABSTRAK
Paper ini membahas pengaruh upah minimum terhadap distribusi upah pada tahun 2007 dan 2014 dan bagaimana kenaikan upah minimum pada tahun 2014 mempengaruhi distribusi perbedaan upah antara tahun 2007 dan 2014. Penelitian ini menggunakan metode regresi Recentered Influence Function RIF untuk memperkirakan fungsi upah dengan menggunakan regresi kuantil tanpa syarat. Selanjutnya, untuk mengukur pengaruh kenaikan upah minimum pada tahun 2014 terhadap distribusi perbedaan upah digunakan metode Oaxaca-Blinder Decomposition. Dengan menggunakan balanced panel data dari Indonesian Family Life Survey IFLS ditemukan bahwa upah minimum mengurangi kesenjangan upah pada tahun 2007 dan 2014. Kebijakan upah minimum pada tahun 2014 menyebabkan peningkatan dalam perbedaan upah antara tahun 2007 dan 2014, dengan perbedaan upah terbesar pada tengah distribusi yang mana merupakan masyarakat yang berpenghasilan kelas menengah.

ABSTRACT
This paper examines the effect of the minimum wage on wage distribution in 2007 and 2014 and how the minimum wage increases in 2014 affected the distribution of wage differences or wage gap between 2007 and 2014. This study employ the Recentered Influence Function RIF regression method to estimate the wage function by using unconditional quantile regression. Furthermore, to measure the effect of the minimum wage increase in 2014 on the distribution of wage differences, this study uses the Oaxaca ndash Blinder decomposition method. Using balanced panel data from the Indonesian Family Life Survey IFLS , it found that the minimum wage mitigates wage disparity in 2007 and 2014. The minimum wage policy in 2014 leads to an increase in the wage difference between 2007 and 2014, with the largest wage difference being in the middle distribution."
2017
T49780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Intan Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh kepuasan gaji dan budaya organisasi terhadap intensi keluar karyawan Bank DKI KC Depok. Dimensi dari kepuasan gaji mengacu pada teori Heneman dan Schwab 1985 yang terdiri dari tingkat gaji, kenaikan gaji, tunjangan dan struktur/administrasi penggajian dengan total 18-item pertanyaan. Dimensi budaya organisasi mengacu pada budaya kerja Bank DKI yang terdiri dari profesional, integritas dan customer focus dengan total 9-item pertanyaan. Dimensi intensi keluar mengacu pada teori Mobley et., al 1977 yang terdiri dari niat keluar dan niat untuk mencari pekerjaan lain dengan total 3-item pertanyaan. Teknik pengumpulan data primer melalui penyebaran kuesioner kepada setiap karyawan Bank DKI KC Depok yang berjumlah 35 orang responden total sampling . Hasil penelitian melalui uij parsial menunjukkan bahwa variabel kepuasan gaji mempengaruhi intensi keluar dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap intensi keluar sehingga apabila nilai kepuasan gaji semakin besar maka nilai intensi keluar semakin kecil dan sebaliknya. Uji parsial budaya organisasi menunjukkan bahwa adanya pengaruh budaya organisasi terhadap intensi keluar. Kepuasan gaji dan budaya organisasi secara simultan mempengaruhi intensi keluar dengan nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,494 sehingga mengindikasikan bahwa 49,4 variabel intensi keluar dijelaskan oleh variabel kepuasan gaji dan variabel budaya organisasi.

ABSTRACT
This study analyzed the influence of pay satisfaction and organizational culture on employee turnover intention of Bank DKI Branch Depok. Pay satisfaction refers to the theory of Heneman and Schwab 1985 which consists of pay level, pay raise, benefits and pay structure administration. Dimensions of organizational culture refers to the work culture of Bank DKI consists of professional, integrity and customer focus. Turnover intention refers to the theory of Mobley et., al consists of intent to leave and intent to search for another. The primary data is collected through questionnaire distributed to all of the employees of Bank DKI Branch Depok with total of 35 respondents total sampling . Results through partial test shows that pay satisfaction influenced turnover intention and there is negative relationship which can be interpreted that if the value of pay satisfaction greater than the value of turnover intention is smaller and vice versa. The partial test of organizational culture shows that organizational culture influences turnover intention. Pay satisfaction and organizational culture influence turnover intention in simultaneously way with the value of coefficient determination R Square is 0.494 which indicates that 49.4 of turnover intention variable can be explained by the variable of pay satisfaction and organizational culture. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prijono Tjiptoherijanto, 1948-
Jakarta: UI-Press, 1997
304.8 PRI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rezy Alfitriani
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh total rewards terhadap retensi karyawan dengan mempertimbangan work engagement sebagai variabel mediasi. Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan asuransi, yaitu PT Jasaraharja Putera Jakarta dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pengumpulan data dengan metode survei serta memakai metode total sampling untuk karyawan tetap yang telah bekerja di perusahaan tersebut selama lebih dari satu tahun. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi, regresi linier sederhana dan berganda, serta Sobel Test untuk menguji pengaruh langsung dan pengaruh mediasi di antara variabel-variabel kunci. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa total rewards mempengaruhi retensi karyawan, total rewards juga mempengaruhi tingkat work engagement, serta work engagement juga berpengaruh terhadap retensi karyawan. Analisis regresi yang dilakukan mengindikasikan bahwa total rewards merupakan prediktor work engagement yang signifikan, serta total rewards dan work engagement masing-masing merupakan prediktor retensi karyawan yang signifikan. Namun di sisi lain, hasil dari Sobel Test ditemukan bahwa variabel work engagement tidak mampu memediasi hubungan antara total rewards terhadap retensi karyawan tetap PT Jasaraharja Putera Jakarta.

ABSTRACT
This study aims to explain the effect of total rewards system on employee retention by considering work engagement as a mediating variable. This research is conducted at PT Jasaraharja Putera Jakarta, using quantitative approach to collect data, using total sampling survey method for employees who have been working for more than a year. This study uses analysis correlation, simple and multiple linear regression, and Sobel Test to test the direct influence and mediating relationship of key variables. The results of this study indicate that the total rewards system influences employee retention, the total rewards system also affects the level of work engagement, and also work engagement affects the retention of employees. Regression analysis is carried out presenting the total rewards system is a significant predictor of work engagement, and the total rewards system and work engagement are significant predictors of employee retention. On the other hand, work engagement is unable to mediate the relationship between total rewards system on employee retention in PT Jasaraharja Putera Jakarta."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>