Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aminuddin Day
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yuning Susilowati
"
ABSTRAK
Penggal Jalan Perkotaan (Urban Road Segment) mempakan bagian dari
suatu jalan di perkotaan yang proses analisis operasional dan perancangannya
diperhitungkan secara terpisah dan tidak dipengaruhi oleh Simpang Bersinyal
(Signalised Imfersecrion) atau Sirnpang Tak Bersinyal (Unsignalised Infersecrion).
Proses anajjsis kinerja penggal jalan perkotaan memerlukan waktu dan pemikiran
yang cermat dari penganalisa. Untuk membantu mempermudah analisis maka
dikembangkan perangkat lunak yang bersifat interaktif untuk rnernperoleh hasil yang
Iebih baik.
Perangkat lunak ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic versi 4.0. Proses perhitungan di dalamnya dibuat
berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), meliputi proses
pemasukan data, penggunaan faktor-faktor penyesuaian dan terakhir proses
perhitungan atau pengolahan.
Paket perangkat lunak analisis kinerja. penggal jalan perkotaan ini diberi
nama Transtractive 1.0. Perangkat lunak ini dapat mengukur kinerja suatu penggal
jalan perkotaan untuk karakteristik geometrik, karakteristik lingkungan dan
karakteristik Ialu-lintas tertentu. Transtractive 1.0 juga dapat memberikan altematif
perubahan karakteristik geometrik dan karakteristik lingkungan penggal jalan
perkotaan sehingga diperoleh suatu kinerja penggal jalan yang diinginkan.
Transtractive 1.0 merupakan perangkat lunak yang dapat beroperasi pada lingkup
Windows 95.
"
1997
S34665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Taufiek
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Edwin Bart
"100 orang konsumen komputer Dusit Mangga Dua Jakarta menjadi sampel dalam penelitian tentang Pembajakan Software Komputer (Studi Terhadap Konsumen Dusit Mangga Dua). Penarikan sampel di lakukan dengan cara accidental sampling, metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara berstruktur. Tujuan penelitian ini adalah mencoba menggambarkan bagaimana konsumen menjadi korban di dalam membeli software (perangkat lunak) bajakan dan mencoba memetakan berbagai macam faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen menjadi korban dalam pembelian software bajakan tersebut.
Banyaknya software bajakan di sentra-sentra perekonomian masyarakat, penertiban terhadapnya pun tidak ada, harga-harga yang sangat murah dibandingkan software yang asli, karena keterpurukan ekonomi menyebabkan daya beli masyarakat yang rendah, tidak terdapatnya penegakan hukum, merupakan faktor-faktor yang mendorong konsumen untuk mau melanggar hukum, yaitu membeli software-software yang illegal atau bajakan. Di tambah minimnya pengetahuan masyarakat terhadap teknologi informasi khususnya menyangkut software komputer menyebabkan masyarakat hanyalah berada pada tahap pengguna jasa.
Dalam sudut pandang kriminologi konsumen tetap menjadi suatu korban kejahatan. Pembelian tersebut terjadi karena adanya suatu kesempatan yang ditawarkan oleh suatu keadaan yang kondusif melakukannya sehingga konsumen mau terlibat ke dalamnya. Konsumen menjadi tergantung pada keadaan pasar yang dikelola oleh para pelaku usaha. Pembelian software bajakan tersebut menjadi meningkat pesat sekali, bahkan 90% software yang di beli adalah software bajakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Rahmat Kurniawan
"PT. XYZ merupakan sebuah startup yang menerapkan scrum dalam pengembangan produknya. Hal ini dikarenakan sifat scrum yang cepat dalam merespon perubahan. Namun dalam pelaksanaannya, terjadi beberapa masalah sehingga tujuan awal digunakannya scrum tidak dapat dicapai. Proses identifikasi masalah menunjukkan bahwa salah satu akar permasalahan yang terjadi adalah prioritas PBI (Product Backlog Item) yang masih salah karena PBI belum secara detail didefinisikan ketika dimasukan dalam suatu sprint, akibatnya terjadi pelebaran requirements dari yang diekspektasikan diawal. Hal ini membuat persentase PBI yang selesai dalam satu sprint hanya mencapai 58.37%. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan peningkatan proses scrum dengan menerapkan beberapa process area dalam CMMI. Penentuan process area yang akan digunakan dilakukan melalui evaluasi tingkatan proses scrum di PT. XYZ pada Scrum Maturity Model.
Hasil evaluasi menunjukkan proses scrum di PT. XYZ masih berada pada level 1 karena pada level 2 intepretasi nilai yang didapatkan adalah Largely Achieved dan pada level 3 intepretasi nilai yang didapatkan adalah Partially Achieved. Praktik scrum yang paling banyak mengalami masalah adalah product backlog. Oleh karena itu, sesuai dengan akar masalah yang diangkat pada penelitian ini, penulis kemudian memberikan rekomendasi peningkatan yang utama untuk artefak product backlog dan beberapa scrum ceremonies yang dapat mendukung terciptanya product backlog yang baik. Dengan menerapkan process area CMMI REQM, RD, PP, IPM, QPM, RSKM, OPD dan PMC, didapatkan 95 rekomendasi akhir untuk meningkatkan proses scrum dalam pengembangan produk di PT. XYZ sehingga proses scrum dapat berjalan lebih baik lagi dan tujuan awal digunakannya scrum dapat tercapai.

PT. XYZ is a startup that use scrum in the development their product. This is because the nature of scrum is fast in responding to the changes. But in its implementation, several problems occured so that the initial purpose of using scrum cannot be achieved. The problem identification process shows that one of the root problems that occured is the PBI (Product Backlog Item) priority is still wrong because PBI has not been detaily defined when it included in a sprint, as a result there has been a requirements creep. This makes the percentage of PBIs completed in one sprint only reaching 58.37%. Therefore in this study an improvement in the scrum process will be carried out by applying several process areas in CMMI. The determination of the process area to be used is done through evaluating the level of the scrum process in PT. XYZ with the Scrum Maturity Model.
The evaluation results show that the scrum process at PT. XYZ is still at level 1 because in level 2 the interpretation of the values obtained is Largely Achieved and on level 3 the interpretation of the values obtained is Partially Achieved. The practice of scrum that has the most has problems is product backlog. Therefore, according to the root problem raised in this study, the authors then provide the main improvement recommendations for product backlog artifacts and several scrum ceremonies that can support the creation of a good product backlog. By applying the CMMI REQM, RD, PP, HDI, QPM, RSKM, OPD and PMC process areas, 95 final recommendations were obtained to improve the scrum process in the development of PT. XYZ so that the scrum process could run better and the initial objectives of Scrum use could be achieved."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winston Chandra
"Pada masa kini, kebutuhan masyarakat semakin bertambah dan beragam. Dengan kemajuan teknologi, seluruh kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan menggunakan aplikasi berbasis web atau mobile. Aplikasi yang dihasilkan merupakan hasil dari tahapan-tahapan pada pengembangan perangkat lunak yang menggunakan berbagai kerangka kerja. Salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan adalah scrum. Di dalam menggunakan scrum, kinerja pengembang perangkat lunak harus dipantau menggunakan beberapa metrics agar proses pengembangan perangkat lunak dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produk yang bagus. Pada penelitian ini, akan dibahas mengenai metrics yang dapat digunakan untuk memantau kinerja pengembang perangkat lunak, eksperimen yang dilakukan pada pembuatan metrics, aplikasi yang berisi metrics untuk digunakan sebagai pemantau kinerja pengembang perangkat lunak berbasis scrum, evaluasi aplikasi yang sudah dibuat, dan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.

In recent days, community needs are increasing and diverse. With the advanced technology, almost every community needs can be fulfilled with mobile or web based apps. Those apps are produced by implementing some steps of software development process with a framework. One of frameworks that can be used is Scrum. In using Scrum as framework, performance of scrum team must be monitored using some metrics, so that software development process can be good and the product that being produced are good as well. In this research, will be covering the area of metrics that can be used for monitoring performance of scrum team in software development process, experiment that being done to create the metrics, app that contains metrics to monitor the scrum team progress, evaluate the app, and summary of the research that has been done."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Selama ini para mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan pengumpulan tugas, baik tugas individu maupun berkelompok. Beragamnya cara pengumpulan tugas perkuliahan membuat para mahasiswa sering melakukan kekeliruan karena berbedabedanya format, media, dan cara pengumpulan tugas kuliah. Untuk mengatasi masalah seperti ini diperlukan suatu sistem yang dapat membantu para peserta kuliah maupun dosen dalam pengumpulan dan pemeriksaan tugas kuliah terutama yang bersifat kelompok. Sistem seperti groupware / sistem kolaborasi kelompok merupakan sistem yang dapat dipergunakan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan tugas dan kerja kelompok di perkuliahan. Sistem kolaborasi kelompok dapat membantu para pengguna (yang sudah terdaftar di sistem) untuk melakukan kerjasama dalam mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas / proyek tertentu. Dalam sistem ini, disediakan berbagai aplikasi untuk membantu komunikasi antar user (forum, messenger, email, dan lainnya) dan juga suatu manajemen file / repositori. Dalam pengembangan prototipe sistem kolaborasi digital ini, tim pengembang memanfaatkan suatu perangkat lunak groupware yang sudah jadi untuk mempermudah dalam melakukan proses pemeliharaan dan administrasi sistem dalam penggunaan / pengimplementasian lebih lanjut di perkuliahan. Dalam prosesnya, tim pengembang terlebih dahulu melakukan pencarian beberapa kandidat perangkat lunak groupware yang terdapat di web, kemudian melakukan evaluasi terhadap kandidat-kandidat sistem groupware yang sudah terpilih tersebut untuk memenuhi kriteria yang telah ditentukan, antara lain: memiliki aplikasi forum, repositori, mendukung LDAP, dan lainnya. Beberapa kandidat sistem groupware yang dicoba antara lain: GForge, PHPGroupware, EGroupware, dan lainnya. Setelah melakukan analisis tim pengembang akhirnya memilih untuk menggunakan perangkat lunak Egroupware. Prototipe keluaran dari proyek mahasiswa ini sudah memenuhi hampir semua kebutuhan (requirements) awal. Pada akhirnya prototipe sistem kolaborasi ini juga akan dilengkapi dengan manual instalasi dan panduan penggunaan yang cukup lengkap, sehingga akan memudahkan dalam pengembangan sistem kolaborasi ini lebih lanjut."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwimasarga Wirasetya
"Perancangan metodologi pengembangan perangkat lunak berbasis Unified Process pada disiplin test, studi kasus XYZ telah dilakukan. Modifikasi dilakukan karena salah satu metodologi pengembangan perangkat lunak di XYZ -Pusilkom Agile Unified Process, belum terdefinisi dengan baik. Metodologi tersebut adalah metodologi pengujian perangkat lunak. Proses memodifikasi metodologi ini dilakukan mengacu pada tiga metodologi pengembangan perangkat lunak berbasis Unified Process, antara lain Rational Unified Process, Agile Unified Process dan Open Unified Process dan disesuaikan dengan kebutuhan di XYZ. Modifikasi metodologi ini bertujuan agar XYZ memiliki acuan dalam menjalankan pengembangan perangkat lunak terutama pada proses pengujian, sehingga tercapai alur kerja yang sistematis, tidak ad-hoc, dan terdokumentasi dengan baik. Hasil modifikasi rancangan ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk pengerjaan proyek pengembangan perangkat lunak, terutama pada proses pengujian perangkat lunak.

The design of software development methodologies based on the Unified Process discipline test, UI Pusilkom case studies have been carried out. The modification of methodology are performed because one of the existing methodology of software development in XYZ, which is Pusilkom Agile Unified Process, is not well defined. That is the software testing methodology. The process of modifying the methodology was carried out with reference to the three methodologies based Unified Process. Those methodologies are Rational Unified Process, Agile Unified Process and Open Unified Process, tailored to conform the needs in XYZ. The result of modification of the methodology is intended to become a reference to the testing process in software development, in order to achieve non ad-hoc, systematic workflow, and well documented process, especially in test process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nursatria Banyuwiguna
"PT XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang teknologi keuangan. Didirikan pada tahun 2020, PT XYZ menghubungkan berbagai layanan yang disediakan oleh PT ABC sebagai induk perusahaan. Pengembangan perangkat lunak di PT XYZ dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja Scrum. Dalam pelaksanaannya terjadi banyak keterlambatan penyelesaian Sprint, dimana dari 18 Sprint yang dijalankan pada tahun 2021, 10 diantaranya mengalami keterlambatan penyelesaian Sprint. Hasil identifikasi menunjukkan adanya masalah terkait dukungan organisasi dan kurangnya pemahaman terkait Scrum, yang mengindikasikan bahwa perusahaan dinilai belum siap mengimplementasikan Scrum. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesiapan organisasi dalam melakukan pengembangan perangkat lunak menggunakan kerangka kerja Scrum dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesiapan. Penelitian ini menggunakan Scrum Project Readiness Self-Assessment untuk menilai tingkat kesiapan organisasi terhadap pengembangan perangkat lunak menggunakan kerangka kerja Scrum. Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan skor kesiapan organisasi dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan kerangka kerja Scrum sebesar 67 dari maksimum 84. Organisasi dinyatakan siap dan dapat berhasil dalam mengimplementasikan Scrum, namun terdapat beberapa masalah yang harus diselesaikan untuk memastikan pengerjaan produk sesuai rencana. Masalah yang teridentifikasi yaitu pemahaman Scrum di organisasi masih kurang dan automation testing belum digunakan dalam instrumen pengujian. Berdasarkan masalah yang teridentifikasi, perusahaan direkomendasikan merekrut Scrum Master profesional untuk melatih organisasi dan menerapkan Test-Driven Development dalam melakukan pengembangan.

PT XYZ is a company engaged in financial technology. Established in 2020, PT XYZ connects various services provided by PT ABC as the parent company. Software development at PT XYZ is carried out using the Scrum framework. In its implementation, there are many delays in completing Sprints, where out of 18 Sprints carried out in 2021, 10 of them experienced Sprint completion delays. The results show that there are problems related to organizational support and a lack of understanding regarding Scrum, which indicates that the company is considered not ready to implement Scrum. This study aims to assess the level of organizational readiness in carrying out software development using the Scrum framework and provide recommendations to improve readiness. This study uses the Scrum Project Readiness Self-Assessment to assess the level of organizational readiness for software development using the Scrum framework. From the results of the study, the conclusion of the organizational readiness score in software development using the Scrum framework is 67 out of a maximum of 84. The organization is declared to be ready and can be successful in implementing Scrum, but there are several problems that must be resolved to ensure product work according to plan. The identified problems are that the understanding of Scrum in the organization is still lacking and automation testing has not been used in the testing instrument. Based on the problem, the company is recommended to recruit a professional Scrum Master to train the organization and apply Test-Driven Development in developing development."
Jakarta : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang P. Prianto
"ABSTRAK
Arah perkembangan industri permesinan adalah menuju pada suatu sistem yang terintegrasi. Upaya integrasi tersebut dapat dicapai dengan membangun jaringan komunikasi data antar sistem yang digunakan. Tidak semua sistem yang digunakan pada industri tersebut dapat melakukan komunikasi data dengan sistem lain melalui jaringan komunikasi, beberapa sistem perlu dimodifikasi atau dirancang ulang.
Sistem NetDNC yang dikembangkan pada tesis ini adalah suatu sistem komunikasi data yang menghubungkan sekumpulan Mesin Perkakas CNC dengan sebuah komputer. Dengan sistem ini, part-program yang digunakan untuk mengoperasikan mesin perkakas CNC dapat disimpan pada komputer dan dipindahkan ke mesin-mesin perkakas melalui media komunikasinya. Media komunikasi data yang digunakan pada sistem ini adalah Jaringan Lokal (Local Area Networks), dan proses komunikasi data hanya terjadi antara komputer dengan mesin perkakas CNC.
Sistem NetDNC ini juga dilengkapi dengan piranti Penterjemah part-program (Postprocessor), sehingga sistem ini dapat memproses part-program yang ditulis dalam bahasa APT maupun G-code.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>