Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lubis, Adrian
"PT. Indosat awalnya bergerak sebagai penyelenggara telekomunikasi internasional (SLI) dengan hak eskslusif (monopoli). Sejalan dengan proses deregulasi sektor industri telekomunikasi, menyebabkan PT. Indosat haruslah membuat diversifikasi sumber-sumber pendapatannya. Diversifikasi dilakukan dengan mendirikan anak perusahaan baru yaitu PT. lndosat Multi Media Mobile (IM3), kemudian dengan mengakusisi PT. Satelindo yang notabene (pada saat itu) adalah juga kompetitor dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional.
Sejalan dengan bergabungnya PT. IM3 dan PT. Satelindo ke dalam Indosat Group terlihat bahwa banyak aspek di dalam perusahaan-perusahaan tersebut yang dapat disinergikan, sehingga pihak manajemen PT. Indosat memutuskan untuk melakukan langkah strategis yaitu dengan melakukan merger vertikal antara PT. Indosat, PT. Satelindo,dan PT. Indosat Multimedia Mobile (IM3).
Proses merger Indosat - Satelindo - IM3 bukanlah proses yang mudah mengingat perbedaan latar belakang masing masing perusahaan yang membentuk perbedaan dalam culture perusahaan dan tentunya value dalam individu-individu di perusahan tersebut.
Proses merger ini akan menimbulkan banyak ketidakpastian dan perubahan yang dapat berdampak terhadap perubahan kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu proses pengkomunikasi merger merupakan bagian yang vital dari proses merger itu sendiri. Penulis merasa perlu untuk menganalisis mengenai pengaruh pengkomunikasian merger yang telah dilakukan perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan (Studi kasus merger vertikal Indosat - Satelindo - IM3).
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui survey yang dilakukan kepada lebih 100 responden,data sekunder diperoleh melalui studi literatur (telaah kepustakaan), dan data-data yang didapatkan dari PT. Indosat.
Metode pengumpulan data adalah adalah survey sikap (attitude survey) untuk mengukur masing-masing aspek SDM dengan menggunakan pertanyaan pertanyaan yang relevan. Analisis yang dilakukan penulis yaitu dengan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis terutama untuk mencari pengaruh merger terhadap perubahan kepuasan kerja sebelum dan sesudah merger, mempelajari apakah faktor latar belakang karyawan mempengaruhi kepuasan kerja, mempelajari efektifitas komunikasi merger yang telah dilakukan perusahaan, dan apakah faktor komunikasi merger mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sesudah merger."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Aurelia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh organizational mobility preferences dan perceived organizational support terhadap affective commitment karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Affective Commitment Scale yang telah direvisi dan dikembangkan oleh Meyer, Allen, dan Smith (dalam Meyer & Allen, 2004) untuk mengukur komitmen afektif karyawan sebagai variabel terikat, Boundaryless Career Attitudes Scale (Briscoe, Hall, & DeMuth, 2006) untuk mengukur organizational mobility preferences dan Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger et al., 1997). Penelitian ini dilakukan pada 143 responden yang pernah bekerja selama minimal satu tahun.
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa organizational mobility preferences (β = -0,30, p = 0,000) memiliki pengaruh negatif terhadap komitmen afektif dan perceived organizational support (β = 0,51, p = 0,000) memiliki pengaruh positif terhadap komitmen afektif karyawan, Lebih lanjut lagi diketahui bahwa variabel organizational mobility preferences dan perceived organizational support memiliki kontribusi varian yang unik pada komitmen afektif karyawan setelah mengontrol usia, tahun lulus pendidikan terakhir, tahun mulai kerja, lama kerja saat ini, dan waktu paling lama kerja karyawan.

The aim of this research is to examine the influence of organizational mobility preferences and perceived organizational support on affective commitment. This study is a quantitative study using Affective Commitment Scale developed by Meyer, Allen, dan Smith (in Meyer & Allen, 2004) to measure employee's affective commitment towards organization as the dependent variable (DV), Boundaryless Career Attitudes Scale developed by Briscoe, Hall, and DeMuth (2006) to measure the dimension of organizational mobility preferences and Survey of Perceived Organizational Support developed by Eisenberger et al. (1997) to measure employee?s perceived organizational support. The sample of this study is a total of 143 respondents who have worked in a company for at least a year.
Results indicated that organizational mobility preferences (β = -0,30, p = 0,000) negatively influenced employee?s affective commitment while perceived organizational support (β = 0,51, p = 0,000) positively influenced employee?s affective commitment. Furthermore, organizational mobility preferences and perceived organizational support explained a unique variance in affective commitment above age, year graduated from latest education, year first started a job, employee's tenure (current tenure and longest tenure).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Setiyawati
"Kepuasan Kerja menjadi area penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari dimensi Workplace Spirituality dan Perceived Organizational Support terhadap Kepuasan Kerja. Terdapat empat dimensi yang digunakan untuk variabel Workplace Spirituality yaitu Meaningful Work, Sense Of Community, Compassion dan Organizational Values. Penelitian ini melibatkan 50 orang karyawan PT XYZ dengan masa kerja lebih dari dua tahun. Hasil yang didapatkan dengan metode Simple Regression menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja karyawan secara signifikan dipengaruhi oleh Meaningful Work, Sense Of Community, Compassion, Organizational Values dan Perceived Organizational Support.

Job Satisfaction become important areas in the human resources management within the enterprise. This study aims to determine the impact of Workplace Spirituality dimension and Perceived Organizational Support on Job Satisfaction. There are four dimension of Workplace Spirituality which being used in this study, that is Meaningful Work, Sense Of Community, Compassion and Organizational Values. The study involved 50 employees of PT XYZ with tenure of more than two years. The result obtained using Simple Regression suggested that employee Job Satisfaction is significantly influenced by Meaningful Work, Sense Of Community, Compassion, Organizational Values and Perceived Organizational Support.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Istiqomah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari perceived organizational support terhadap keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan turnover intention . Variabel perceived organizational support diukur melalui delapan buah indikator dari Eisenberger dkk. 1986 sedangkan variabel turnover intention diukur melalui empat buah indikator dari penelitian Farh dkk. 1998 dan Alexander dkk. 2012 . Analisis dilakukan pada karyawan PT X yang berstatus karyawan tetap dengan masa kerja minimal satu tahun dengan jumlah responden sebanyak 172 orang.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Data penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi linier sederhana untuk menguji variabel terkait. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa persepsi dukungan organisasi karyawan memiliki pengaruh yang kuat terhadap keinginan karyawan untuk meninggalkan organisasi dan hubungan tersebut bersifat negatif.

This research aims to examine how employees perceived organizational support affects employee turnover intention. The measurement of perceived organizational support is the 8 items scale developed by Eisenberger et al. 1986 and the employees turnover intention is measured using four indicators that has been used previously by researchers, Farh et al. 1998 and Alexander et al. 2012. The research is done in PT X and samples consist of 172 permanent employees with minimum one year of tenure.
Quantitative method is used in this research and questionnaires distributed as research instrument. The data collected are analyzed using descriptive statistic and simple regression, and the result showed that the independent variable, perceived organizational support strongly affect employees turnover intention with negative relation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani Putri Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Perceived Organizational Support POS terhadap Employee Engagement. Pada penelitian ini, variabel Perceived Organizational Support diukur dengan menggunakan konsep dari Eisenberger dkk 1986 yang terdiri dari 36 indikator dan tiga dimensi, yaitu dimensi Fair Organizational Procedures, Supervisor Support, dan dimensi Favorable Rewards Job Conditions. Sedangkan untuk variabel Employee Engagement digunakan konsep dari Gallup Consultant 2006 yang diukur dengan 12 indikator atau dikenal dengan Q-Twelve Q-12. Pada konsep tersebut terdapat empat dimensi, yaitu What do I Get, What do I Give, Do I Belong, dan How Can We Grow.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang mana sumber data merupakan hasil dari penyebaran kuesioner kepada karyawan tetap non operasional di kantor pusat PT. Jasa Marga Persero tbk, dengan metode non probability sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi untuk menguji pengaruh antar variabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 15,9 employee engagement dipengaruhi oleh Perceived Organizational Support.

This research aiming to analyzing the effect of Perceived Organizational Support POS to Employee Engagement. The Perceived Organizational Support variable in this research measured by using the concept from Eisenberger Et al 1986 that has 36 indicators and three dimensions, which are Fair Organizational Procedures, Supervisor Support, and Favorable Rewards Job Conditions. Meanwhile, the concept by Gallup Consultant 2006 that is measured by 12 indicators that is also known as Q Twelve Q 12 is used for the variable of Employee engagement. This concept has four dimensions, which are What Do I Get, What Do I Give, Do I belong, and How Can We Grow.
This research is quantitative research which the data are from the result of the questionnaire that is spreaded among the non operational permanent employees on the head office of PT. Jasa Marga persero using non probability sampling method. This research using a simple regression analysis and coefficient of determination to examine the influence between the variables. The result of this research showed that 15,9 of employee engagement are influenced by the Perceived Organizational Support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaqila Caesarine Mulachela
"Persaingan pasar kerja yang ketat mendorong organisasi untuk menemukan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah resistensi karyawan yang rendah, salah satunya dengan meningkatkan affective commitment karyawan terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Studi ini menggunakan Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory/SET) dan Conservation of Resources Theory (COR) untuk menguji pengaruh organizational embeddedness dan perceived organizational support terhadap affective commitment serta pengaruh tidak langsung melalui mediasi work engagement. Data empiris didapatkan dari 351 data yang terkumpul kemudian mengeluarkan sebanyak 19 data untuk menjaga konsistensi data sehingga data yang diolah sebanyak 332 data karyawan generasi milenial di Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan survei online yang dinilai melalui skala Likert 7 poin. Studi ini dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk menguji tujuh hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational embeddedness dan perceived organizational support berpengaruh positif terhadap affective commitment baik secara langsung maupun tidak langsung melalui mediasi work engagement. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya memiliki data dengan perbedaan perspektif terhadap affective commitment, menggunakan variabel uni-dimensional yang kurang menggambarkan keseluruhan fenomena, pengambilan data menggunakan metode selfassessment dengan resiko bias yang tinggi, serta metode pengumpulan data hanya dilakukan pada sekali waktu sehingga sulit untuk mengidentifikasi hubungan sebabakibat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembuatan kebijakan sumber daya manusia untuk meningkatkan komitmen afektif di kalangan karyawan generasi milenial di Indonesia.

The tight labor market competition afforces organizations to find the right strategies to address the issue of low employee resistance, one way being to enhance affective commitment among employees towards the organization they work for. This study employs Social Exchange Theory (SET) and Conservation of Resources Theory to examine the influence of organizational embeddedness and perceived organizational support on affective commitment and the indirect influence through work engagement mediation. Empirical data was obtained from a total of 351 collected samples, with 19 samples were excluded to maintain data consistency, resulting 332 data from millennial generation employees in Indonesia. The data was collected using an online survei assessed on a 7-point Likert scale. The study was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) and Confirmatory Factor Analysis (CFA) to test seven proposed hypotheses. Result indicate that organizational embeddedness and perceived organizational support positively influence affective commitment both directly and indirectly through work engagement mediation. This study has several limitations, including the use of quantitative methods without in-depth interviews, a cross-sectional design that makes it difficult to identify causal relationships, and a focus solely on millennial employees, which limits the generalizability of the findings. This research is expected to contribute to human resource policy-making to enhance affective commitment among millennial generation employees in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viona Ananditami Delvino
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari perceived organizational support terhadap psychological well-being pekerja generasi milenial Indonesia dengan employee engagement dan affective commitment sebagai variabel mediasi pada generasi milenial. Responden pada penelitian ini adalah para karyawan yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 tahun pada perusahaan dan merupakan kelahiran antara tahun 1981 hingga 1996. Data kemudian diolah dengan menggunakan SPSS dan Structural Equation Modelling (SEM) LISREL. Penelitian ini mencoba menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi psychological well-being pada karyawan. Terdapat 247 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived organizational support, employee engagement dan affective commitment memengaruhi psychological well-being pekerja generasi milenial Indonesia, dan terdapat peran employee engagement dan affective commitment dalam memediasi hubungan antara perceived organizational support terhadap psychological well-being

The research was conducted to determine the effect of perceived organizational support on the psychological well-being of Indonesian millennial generation workers with employee engagement and affective commitment as mediating variables in the millennial generation. Respondents in this study were employees who had worked for at least 1 year at the company and were born between 1981 and 1996. The data was then processed using SPSS and Structural Equation Modeling (SEM) LISREL. This study tries to explain the factors that can affect psychological well-being of employees. There were 247 respondents who participated in this study. The results of the study show that employee engagement and affective commitment affect the psychological well-being of Indonesian millennial generation workers, and there is a role for perceived organizational support, employee engagement and affective commitment in mediating the relationship between perceived organizational support and psychological well-being."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alda Fitri Aulia Sari
"Selama masa pandemi terdapat banyak perubahan dalam bekerja. Situasi ini juga ternyata berdampak pada work engagement karyawan secara global. Terdapat fenomena terkait work engagement di Indonesia dimana tingkat work engagement berhasil mencapai titik tertingginya pada tahun 2020 namun kemudian mengalami penurunan pada tahun berikutnya. Work engagement sendiri berdasarkan model JD-R (Job Demands-Resources) dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu personal resources dan job resources. Dalam penelitian ini akan dianalisa apakah work engagement dapat dipengaruhi oleh psychological capital, perceived organizational support dan job satisfaction. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2022 dengan objek karyawan startup yang kerap kali mengalami permasalahan terkait topik. Jumlah startup di Indonesia adalah ke-5 terbanyak di dunia dan berkontribusi cukup besar bagi perekonomian melalui PDB. Penelitian kuantitatif ini bertujuan mengetahui apakah work engagement karyawan startup di Indonesia dapat dipengaruhi secara positif oleh psychological capital, perceived organizational support, dan job satisfaction. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengolah data hasil survei menggunakan teknik SEM melalui aplikasi Lisrel 8.5. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa psychological capital mampu berpengaruh positif secara langsung maupun dengan mediasi parsial oleh job satisfaction. Perceived organizational support juga diketahui mampu berpengaruh positif melalui mediasi penuh oleh job satisfaction. Selain itu, job satisfaction sendiri mampu berpengaruh positif terhadap work engagement.

During the pandemic there were many changes at work. This situation also has an impact on employee work engagement globally. There is a phenomenon related to work engagement in Indonesia where the level of work engagement managed to reach its highest point in 2020 but then decreased the following year. Work engagement itself based on the JD-R (Job Demands-Resources) model is influenced by 2 factors, namely personal resources and job resources. In this study will be analyzed whether work engagement can be influenced by psychological capital, perceived organizational support, and job satisfaction. This research was conducted in 2022 with the object of startup employees who often experience problems related to the topic. The number of startups in Indonesia is the 5th largest in the world and contributes quite a lot to the economy through GDP. This quantitative study aims to determine whether the work engagement of startup employees in Indonesia can be positively influenced by psychological capital, perceived organizational support, and job satisfaction. Hypothesis testing is done by processing survey data using SEM techniques through the Lisrel 8.5 application. The results of this study indicate that psychological capital can have a positive effect directly or partially mediated by job satisfaction. Perceived organizational support is found to have positive effect through full mediation by job satisfaction. Job satisfaction itself can directly have positive effect on work engagement."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan Mustika
"Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berperan penting dalam memastikan stabilitas dan pengendalian perekonomian Indonesia, terutama sebelum dan sesudah pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 telah mempercepat digitalisasi kegiatan sektor publik dan swasta di Indonesia dan negara lain. Untuk beradaptasi dengan percepatan digitalisasi akibat pandemi, BUMN harus terus tumbuh dan berkembang untuk mencapai target dan tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Technostress, Perceived Organizational Support (POS), Total Reward Systems (TRS), dan Work-Life Balance (WLB) terhadap Job Performance, dimediasi oleh Employee Wellbeing (studi pada karyawan BUMN). Pendekatan kuantitatif menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan jumlah sampel 263 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Employee Wellbeing sepenuhnya memediasi hubungan antara variabel yang diteliti dan Job Performance. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi Employee Wellbeing dan kinerja pekerjaan, menyoroti Perceived Organizational Support yang dirasakan sebagai pendorong utama dengan dimediasi Employee Wellbeing. Temuan ini menekankan pentingnya melibatkan semua generasi secara efektif, terutama Generasi Y dan Generasi Z, di dalam BUMN untuk mengoptimalkan kinerja dan mencapai kesuksesan organisasi.

State-Owned Enterprises (SOEs) play a crucial role in ensuring stability and control in Indonesia's economy, especially before and after the COVID-19 pandemic. The COVID-19 pandemic has accelerated the digitization of public and private sector activities in Indonesia and other countries. To adapt to the accelerated digitization caused by the pandemic, SOEs must continue to grow and develop to achieve their targets and goals. This study aims to investigate the impact of Technostress, Perceived Organizational Support (POS), Total Reward Systems (TRS), and Work-Life Balance (WLB) on Job Performance, mediated by employee well-being (studies of SOEs employee). A quantitative approach using Structural Equation Modeling (SEM) was employed with a sample size of 263 respondents. The results show that employee well-being fully mediates the relationship between the variables studied and Job Performance. This research provides valuable insights for companies in understanding the factors that affect employee well-being and Job Performance, highlighting the role of Perceived Organizational Support as a key driver through its impact on employee well-being. The findings emphasize the significance of effectively engaging all generations, particularly Generation Y and Generation Z, within SOEs to optimize Job Performance and achieve organizational success."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>