Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151623 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Hersty Imaningtyas
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5208
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Reality show merupakan jenis tayangan televisi yang semakin diminati dan bahkan mampu menempati posisi prime time di televisi. Kemiskinan dan kehidupan kaum miskin merupakan salah satu tema yang cukup populer yang diangkat dalam tayangan realita ditelevisi. Tulisan ini membahas fenomena tayang anrealitas di Indonesia, khususnya bagaimana program tayangan realitas mengkontruksi ibadah keagamaan dan distingsi kelas. Empat tayangan realitas yang disiarkan pada momen bulan suci Ramadhan 1432 H yaitu "bukan puasa biasa" (Trans TV). "orang pinggiran" (Trans 7), "jika aku menjadi-Ramadhan" (Trans TV) dan "big brother Indonesia" (Trans TV) menjadi focus kajian dalam tulisan ini. Kajian mendalam terhadap ke empat tayangan realitas tersebut menunjukkan bahwa ada proses tertikasi dan obyektifikasi realitas kemiskinan guna mendefinisikan dan menggarisbawahi ibadah kelas. Tayangan realitas tentang kelas bawah cenderung menampilkan banalitas pesan tentang kemiskinan. Realitas hidup dan ibadah agama kelas bawah hanya menjadi project bagi kelas diatasnya untuk memperbaiki kualitas spiritual keagamaannya dan untuk membangun citra positif tentang sikaya. Persolan kemiskinan, pada akhirnya, hanya dianggap sebagai problem individual yang bisa dilalui atau diatasi dengan religiu sitas dan ketekunan ibadah individual."
361 JPS 1:1(2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Sisca D.M.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardito Wahyu Octian
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Pramudyati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5166
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ranny Surya Maharani Soeharnis
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5341
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Kartika Hapsari
"ABSTRAK
Ruang lingkup keluarga sarat akan nilai privasi, dimana segala bentuk permasalahan di dalamnya merupakan masalah yang sangat pribadi dan dipandang sebagai aib yang tabu untuk disebarluaskan. Namun pada kenyataannya, isu konflik keluarga telah menjadi salah satu komoditas bagi media untuk dijual guna mendapatkan keuntungan.
Penulisan ini ingin melihat bagaimana tayangan Masihkah Kau Mencintaiku melakukan komodifikasi terhadap konflik keluarga, bagaimana tanggapan khalayak tentang format reality show pada tayangan dan muatan konflik keluarga yang dikomodifikasikan.
Dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough pada level teks, discourse practice dan socioculture diketahui bahwa tayangan reality show Masihkah Kau Mencintaiku yang tayang di RCTI telah melakukan komodifikasi konflik dalam keluarga. Hal ini disebabkan karena ketatnya persaingan antar media, sehingga harus merebut perhatian khalayak untuk mendapatkan rating dan share yang memuaskan. Disamping itu, faktanya khalayak juga menyukai tayangan dengan tema konflik keluarga yang dipenuhi adegan
emosional seperti ini.
Label reality show yang menempel pada tayangan seolah menguatkan argumen bahwa tayangan tersebut memang mengangkat kisah nyata dari sebuah keluarga, dan dengan orang-orang yang memang bermasalah. Sehingga terkesan bahwa konflik keluarga bukanlah aib
yang harus ditutupi lagi. Tayangan seperti ini menghadirkan suatu wacana bahwa kesakralan pernikahan dan keluarga bukanlah hal yang utama lagi, dan bahwa konflik keluarga dan perceraian merupakan hal yang lumrah terjadi saat ini.

ABSTRACT
The family's scope is full of privacy, so that every problem in there may be a very personal thing, which is called as shame or scandal. But in fact, the family conflict issues are sold for the media profit, as one of the media commodity.
The purposes of this thesis are to know how Masihkah Kau Mencintaiku commodify the family conflict issues, and what the audience think about the reality show as a genre of the program. By using the Norman Fairclough's critical discourse analysis method for the text, discourse practice and socioculture practice level, it is acknowledged that the reality show Masihkah Kau Mencintaiku, which was shown in RCTI, commodified the family conflicts. To gain highest rating and media compete to maintain their audience attention towards the show.
Surprisingly, the audience put high interest to watch the program which provided these issues and high emotional tense scenes.
A label or reality show has made the audience believed that the program tells a real stories of family conflicts. As a result, the audience has the tendency to think that family conflicts are no secrets, and that is common to be brought into the public. This program represented discourses that the sacred of a marriage and family are not important anymore, and the family conflict or family divorce are the common issues in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Poetry Arrum Kesuma
"ABSTRAK
Upaya persuasi aten lebih efektif pada saat seseorang tidak merasa sedang dipersuasl.
Pendapat itul^ V^ng ingin dilihat pada tulisan ini. Jika pemirsa biasanya menghindari
iklan dengan cara mengganti saluran televisi pada saat jeda iklan tfca, maka kini muncul
strategi pemasaran banj dimana pesan komersiaJ justai disisipkan kedalam program
televisi. Penyisipan merek kedal^ program televisi ini disebul program hibrida.
Penefrtian ini ingin membuktikan pendapat Bhatnagar, Aksoy & Malkoc (2002) bahwa
program hibrida lebffi unggul daripada iklan dalam mempersuasi pemirsa. Saat ini
muncul genre program baru yang potensial untuk dijadikan program hibrida yartu
program reality show.
Dua bentuk penyajian pesan yaibi secara iklan atau program hibrida bert)entuk reality
show ini tentu menimbulkan respon-respon dari pemisa antara lain ingatan terhadap
mereK asosiasi merek, sikap terhadap bentuk pesan. sikap terhadap merek dan intensi
membeli merek. Respon-respon inilah yang ingin dilihat dan dibandlngkan Selain itu
menurut Solomon & Englis (1994) terjadi beliefperseverance, sil^ dan interrsi pemirsa
tidak berubah setelah diberttahu bahwa merek membayar pada program agar bisa
muncul kedalam program.
Sebanyak 82 orang mahasiswa Fakuitas Keguruan dan llmu Pendidikan Unika Atmajaya
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menyaksikan program dengan iklan
unthuk mengukur respomne ntyerahkasdiakpa nt apyraonggrana,m pahritbirsiidpas wbi edribmeinnttau km ernegaliistiy ksuheoswio.n Kere.
Dari hasil perbandingan dapat disimpulkan bahwa program hibrida reality show memang
lebih efektif daripada iklan dalam ha! sikap terhadap bentuk pesan komersial, sikap
terhadap merek dan intensi membeli merek tapi tkjak pada brand recaU dan asosiasi
rrierek Belief perseverance sikap dan intensi membeli merek juga terjadi. Saran yang
diberikan adalah bagi penelitian selanjutnya dan implikasr praktis bagi pihak production
house atau perusahaan yang ingin memasarkan produknya dalam menyusun program
hibrida berbentuk rea/rfy show.
"
2004
S2826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>