Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ifan Iswara
"Skripsi ini membahas tentang analisis risiko kebakaran di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre pada tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian semi-kuantitatif dengan desain observasional. Variabel yang diteliti adalah sistem deteksi dan alarm kebakaran, sistem sprinkler, APAR, sistem hidran, sistem proteksi pasif, sarana penyelamatan jiwa, akses pemadam kebakaran, manajemen keselamatan dan kebakaran gedung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sebesar 82% sudah sesuai dengan standar dan 18% belum sesuai dengan standar. Standar yang dipergunakan adalah Perda DKI Jakarta No.8 Tahun 2008, Permen PU No.26/PRT/M/2008 dan NFPA. Hasil penilaian risikonya dengan menggunakan matriks risiko ada pada tingkatan High Risk.
This research explain about fire risk analysis at Hospital Metropolitan Medical Centre in 2011. Design of the research is a semi-quantitative study with observational design. The variables studied were detection and fire alarm systems, sprinkler systems, APAR, hydrant systems, passive protection systems, means of saving lives, the fire department access, fire safety and building management.
Results showed that an average of 82% is in accordance with the standards and 18% have not been in accordance with the standards. Standard used is Perda DKI Jakarta No.8 of 2008, PerMen PU No.26/PRT/M/2008 and NFPA. The results of risk analysis with matrix model in High Risk category.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Shanty
"Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC memiliki Alat Kultur Darah Otomatis sejak 4 tahun, namun pemanfaatan alat tersebut sejak awal sangat rendah. Dalam upaya meningkatkannya dan memanfaatkannya serta untuk mencapai misi dan moto rumah sakit, Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC memerlukan perencanaan strategik agar dapat meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman eksternal serta merebut peluang yang ada dan memanfaatkan kekuatan internalnya.
Untuk dapat menyususun perencanaan strategik Laboratorium Mikrobiologi , dilakukan penelitian operasional dengan analisis kuantitatif dan kualitatif, dibantu dengan peramalan menggunakan model Time Series Forecasting dari program QSB+ (Quantitative System for Bussiness). Penyusunan strategi dilakukan oleh CDMG (Consensus Decision Making Group) yang terdiri dari para direksi, kepala departemen, kepala seksi terkait, konsultan laboratorium dan panitia nosokomial. Penelitian dimulai dari tahap I (Input stage), terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal. Kemudian tahap II (Matching stage) yaitu melakukan analisis dengan matriks Internal-Eksternal (IE) dan matriks TOWS untuk mendapatkan alternatif strategik. Selanjutnya tahap III (Decision stage) dengan menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk mendapatkan penentuan strategik terbaik.
Hasil penelitian pemilihan alternatif strategik berdasarkan Matriks IE, yaitu Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC berada pada sel II yang berarti pada posisi Growth and Build dengan strategi intensif dan integratif. Strategi yang disepakati CDMG dan dianggap paling sesuai untuk mendayagunakan Alat Kultur Darah Otomatis adalah strategi intensif (Market Penetration, Market Development dan Product Development).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi product development adalah strategi yang terpilih untuk mendayagunakan Alat Kultur Darah Otomatis di Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC.
Saran yang dianjurkan adalah dibentuknya tim pemasaran dan merealisasikan kegiatan pemasaran untuk mendayagunakan Alat Kultur Darah otomatis di Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC.

Strategy to Improve the Efficiency of the Automatic Blood Culture Machine at Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta in the Year 2000 - 2004The Microbiology laboratory at MMC Hospital has had an Automatic Blood Culture Machine for 4 years, but right from the beginning it has been under productivity. To improve its productivity and achieve the hospital goal we need to develop a strategic plan using TOWS system i.e. reduces the weaknesses, be aware of external threats and develop internal strengths.
To develop a strategic plan an operational research qualitative and quantitative analysis was performed with the aid of forecasting technique such as Time Series Forecasting from QSB+. The strategic through a Consensus Decision Making Group (CDMG), consisting of directors, head of departments, middle managers (associated with the unit), laboratory consultant and representative from the Nosocomial committee.
The research was done in 3 stages.
Stages I (Input stage)
Analyzed the external and internal environment.
Stage II (Matching stage)
IE Matrix and TOWS Matrix was used for the analysis to find a possible alternative strategy.
Stage III (Decision stage)
Was to determine the best possible strategy using the QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
The result of the research, CDMG agree that the Microbiology laboratory at MMC Hospital according to IE Matrix is in a position of Growth and Build, and therefore improve the efficiency of the Automatic Blood Culture Machine. Various intensive strategies may be used i.e. market penetration, market development and product development.
It may be conclude that the product development strategic is the most appropriate strategy to improve the efficiency of the Automatic Blood Culture Instrument in the Microbiology laboratory of MMC hospital.
We recommend the establishment of marketing team to help realize and activate the potential market in order to improve the efficiency of the Automatic Blood Culture Machine at MMC hospital."
2000
T7767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risnaldi
"Pemberian Bantuan Kesehatan Pensiun (BKP) adalah salah satu program YKKBI, yang bentuknya merupakan self insurance dimana seluruh risiko keuangan ditanggung oleh YKKBI.Biaya BKP terus meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2010 sekitar Rp 169 milyar, dimana hampir 60 % nya digunakan untuk biaya rawat Inap di Rumah Sakit dan biaya obat di Apotek Langganan. Sejak tahun 2000 kenaikan Biaya BKP melebihi angka rata rata pertumbuhan pendapatan YKKBI yang merupakan sumber pendanaannya . Bidakara Medical Center (BiMC) merupakan embrio pendirian rumah sakit milik YKKBI, dengan model hospitality business (terpadu dengan hotel dan perkantoran Bidakara). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun analisis kelayakan pengembangan klinik Bidakara Medical Center dalam rangka pendirian rumah sakit di Jakarta Selatan tahun 2011. Setelah dilakukan penilaian dengan menggunakan TOWS matrik ,dimana dilihat pengaruh variabel eksternal dan internal didapat hasil posisi BiMC berada di Future Kuadran . Sedangkan dengan menggunakan IE matrik , dimana dinilai masing masing factor sukses kritisnya didapat hasil posisi BiMC berada di kuadran II. Dari matching dua matrik ini didapat kesimpulan Klinik BiMC layak untuk berkembang menjadi Rumah Sakit.

Bantuan Kesehatan Pensiun is one of YKKBI programs, which is a.self-insurance that all financial risks undertaken by YKKBI. Bantuan Kesehatan Pensiun (BKP) cost was increasingly every year. In 2010, BKP cost reached about 169 billions IDR, and almost 60% was used to pay hospitalization and pharmacy fee. Since 2000, BKP cost was beyond YKKBI growth income rate as its funding source. Bidakara Medical Center (BiMC) is an embryo of YKKBI hospital with hospitality business model which is integrated with office and hotel of Bidakara. The aim of this research is to analysis feasibility of developing BiMC to be a hospital in South Jakarta year 2011. Through TOWS matrix analysis, the effects of internal and external variables were assessed and the result was BiMC position is in the Future Quadrant. Through IE matrix, every critical success factors were evaluated and resulted in an outcome that BiMC is in the Quadrant II. Finally, by matching these two kinds of matrix, the conclusion is that BiMC can be developed into a hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28921
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peni Cahyati
"Dalam manajemen sumber daya manusia di rumah sakit, terdapat proses untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan yang dikenal dengan istilah penilaian kinerja. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan sistem penilaian kinerja diantaranya adalah faktor peran karyawan sebagai penilai maupun yang diniiai. Untuk mengevaluasi sejauh mana sistem tersebut diterima oleh karyawan, salah satu teknik evaluasinya adalah dengan survey pendapat karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan perawat terhadap sistem penilaian kinerja. Desain yang digunakan deskriptif korelasi bersifat cross sectional, dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui instrumen pengukuran pemahaman dan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja, konsep yang digunakan merupakan modifikasi dari konsep-konsep penilaian kinerja dari Anderson (1993), Handoko (1995), Bernadine & Russet (1993), Steers (1985), Saydam (1996) dan Nawawi (2000) . Sampel penelitian adalah 117 orang perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta dan pernah mendapatkan penilaian kinerja. Data kualitatif diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD) terhadap sembilan orang perawat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta menyatakan puas dengan sistem penilaian kinerja dan pemahaman tentang sistem penilaian kinerja baik. Dari analisis bivariat menunjukkan bahwa umur, masa kerja dan tingkat pemahaman berhubungan dengan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja. Analisis multivariat memperoleh hasil masa kerja dan tingkat pemahaman berhubungan dengan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja, adapun yang paling dominan hubungannya dengan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja adalah. tingkat pemahaman 0=0,0005).
Analisis isi tentang kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja, perawat menyatakan sistem penilaian kinerja dikaitkan dengan imbalan, syarat mengikuti pendidikan, syarat mendapatkan fasilitas lain, diumpanbalikkan dan dapat membedakan kinerja yang baik atau tidak baik. Sedangkan yang kurang memuaskan dan perlu ditingkatkan adalah penilai yang kurang obyektif dalam memberikan penilaian, umpan balik terlambat dan kurang arahan-arahan dari penilai.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka pihak manajemen Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre disarankan perlu mempertahankan tingkat kepuasan dan evaluasi terhadap kepuasan hendaknya dilakukan secara berkala, karena kepuasan bukan hal yang menetap tetapi akan berubah setiap waktu sesuai dengan perubahan situasi.

Analysis on Factors Related With Nurses Satisfaction Toward The System of Work Evaluation at Metropolitan Medical Centre Hospital JakartaDiscussing human resources at a hospital, there is a process to evaluate the work achievement of employee that is well known as work evaluation. Some factors effecting work evaluation success are employee's role either as appraiser or as the object of the evaluation. One of techniques to evaluate how far the system is well accepted by employee is survey of employee's opinion.
This research is to obtain description on nurses' satisfaction on work evaluation system. The used design was descriptive correlation with cross sectional, and utilized methods were qualitative and quantitative. The quantitative data was attained through instrument of understanding measurement and satisfaction on the work evaluation system, the functioned concept constituted modification of several work evaluations of Anderson (1993), Handoko (1995), Bernadine & Russel (1993), Steers (1985), Saydam (1996) and Nawawi (2000. The sample research was 117 executing nurses who work at Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta. They once experienced work evaluation. The qualitative data was obtained through Focus discussion group on nine hospital attendants.
The results indicated that the nurses of Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta were satisfied with the work evaluation system and the understanding of the work evaluation was good. The bivariat analysis implied that age, year of work, and understanding level were related with satisfaction on work evaluation system. The multivariat analysis got the results that the year of work and understanding level were connected with satisfaction on the work evaluation system, and the most dominant factor related with the satisfaction toward the system of work evaluation was the understanding level (p 0.0005).
The content analysis of satisfaction work evaluation system and the nurses stated that the evaluation system connected with reward, requirement to join a training, and eligibility to get other facilities, were fed back and could differentiate which work is good or bad. Meanwhile something less satisfying and need to be enhanced was less objective grading, late feed back, and less direction of grader.
Based on the research it is recommended that the Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta should keep the satisfaction level and the evaluation on the satisfaction should be carried out periodically since the satisfaction is not something constant but changeable anytime as the situation drag to change.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T1234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Lamria Rouli
"Rumah sakit harus mempunyai keunggulan untuk dapat memenangkan persaingan industri jasa pelayanan kesehatan. Sumber daya alat dan prasarana yang lain memungkinkan untuk ditiru dan juga dimiliki oleh rumah sakit lain, tetapi tidak demikian halnya dengan SDM. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem pelayanan pada Unit Diklat RS MMC Jakarta tahun 2009. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui gambaran input pelayanan pada Unit Diklat, mengetahui gambaran proses pelayanan pada Unit Diklat dan mengetahui gambaran output pelayanan pada Unit Diklat RS MMC Jakarta tahun 2009.
Pada penelitian ini digunakan pendekatan sistem. Variabel input terdiri dari : SDM, sarana, dana, dan metode. Variabel proses terdiri dari : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian/evaluasi. Variabel output pada penelitian ini adalah pelayanan diklat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan memperoleh data dengan cara melakukan observasi, review data sekunder serta wawancara mendalam.
Hasil dari penelitian diketahui bahwa sistem pelayanan pada Unit Diklat RS MMC telah dilakukan sesuai SOP dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan. Dari hasil penelitian juga ditemukan masih ada beberapa masalah di input yaitu pada variabel SDM karena tidak ada konsultan sebagai pelatih sehingga kegiatan pelatihan menjadi berkurang, masalah pada sarana yaitu ruangan tempat pelaksanaan diklat dekat dengan bangunan baru yang sedang dibangun dan mengganggu kegiatan diklat serta letak perpustakaan berada di ruangan direksi sehingga kurang leluasa untuk dikunjungi.
Masalah pada proses yaitu pada variabel perencanaan dimana jumlah sasaran peserta diklat tahun 2009 menurun disebabkan karena masalah pada variabel SDM, dan kehadiran peserta in house pelatihan tidak maksimal karena terbentur jadwal kerja shift karyawan. Masalah pada output yaitu tidak semua pengajuan diklat dapat direalisasikan. Saran yang dapat diberikan adalah mempertimbangkan untuk menyediakan konsultan sesuai dengan harapan RS MMC, ruangan diklat sementara dipindah ke ruang rapat dengan pengaturan jadwal, letak perpustakaan dialokasikan ke Unit Diklat atau mempertimbangkan suatu ruangan khusus, peserta pelatihan diberikan jadwal khusus/pembagian jadwal sehingga tidak terbentur kerja shift, meningkatkan koordinasi antara petugas Unit Diklat dengan kepala unit untuk mengingatkan karyawan/peserta di unit kerjanya agar mengikutipelatihan yang telah direncanakan serta koordinasi terhadap setiap pengajuanpengajuan diklat yang ditawarkan oleh karyawan maupun pihak di luar RS MMC.

Hospitals should have the benefits of competition to win the health servicess industry. Resources, tools and infrastructure that allows others could be imitated and also owned by another hospital but it will not happened in human resources. Therefore, human resources should be managed so it give an optimal contibution. The broad objective of this research is to know the description of services system at education and training unit in MMC Hospital Jakarta in 2009. The specific purpose of this research is to know a description of the input education and training unit, to know the process of its and the output of its in MMC Hospital Jakarta in 2009.
This research used the system approach. Input variables consist of: human resources, facilities, funds, and methods. The process consists of: planning, organizing, implementing, monitoring and assessment/evaluation. The output of this research are services its. The research used a qualitative approach to obtain data, do observations, review of secondary data and in depth interviews. From the research result known that the services system at education and training unit MMC Hospital already suitable with SOP and requirements. Found there are still some problems in the input variables in human resources because there are no consultants as trainers so the education and training activities become reduce. Problem not only human resources but also facilities manner, the training room near the new buildings that it is still in conctruction and the library placed in directors room that`s why less people visit it.
The problem in the process of planning where the variable number of target participants education and training in 2009 happend because the variables in human resources has no consultant, and the presence of participants are not maximum because shift work schedule. Problems in the output is not all submissions can be realized in education and training. Suggestions can be given is considere to provide a consultants in accordance with the expectations MMC Hospital, training room should be remove temporarily to meeting room with the schedule, location of the library allocated to the education and training unit or consider a special room, participants of the training should be given special schedule so they can attend the training without collide with their shift work, improving coordination between the employees of education and training unit with the head of unit to remind participants in each unit to attend the training that has been planned and to coordinated every education and training offered by employees and outside parties in MMC Hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prasnawati
"Departemen keperawatan Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) telah mengajukan usulan penambahan tenaga keperawatan untuk mengatasi permasalahan ketenagaan keperawatan di ruang rawat inap. Penambahan tenaga yang diusulkan sebanyak 14 orang dengan klasifikasi tenaga perawat DIII dan SPK berpengalaman 2-3 tahun, dan tidak merekrut perawat S 1 karena pertimbangan belum membutuhkan S 1 dari luar karena sudah ada S 1 perawat yang disekolahkan (Departemen Keperawatan Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC), 2002). Usulan ini belum bisa direalisasikan oleh karena masih terjadi perbedaan pandangan antara departemen keperawatan dengan pimpinan RS. Pimpinan RS menyatakan bahwa tenaga yang ada sudah mencukupi. Dengan demikian pertanyaan penelitian adalah apakah jenis dan jumlah tenaga keperawatan yang ada sudah dapat memenuhi kebutuhan klien di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) Jakarta ?
Tujuan Umum : Diketahuinya gambaran tentang kebutuhan jumlah dan jenis tenaga keperawatan yang sesuai dengan beban kerja perawat di ruang, rawat inap Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan cross sectional untuk menghitung kebutuhan minimal tenaga keperawatan berdasarkan beban kerja perawat dan klasifikasi klien menurut Gillies dan Douglas. Dana yang diteliti berupa data primer yang berasal dari hasil pengamatan beban kerja perawat dalam melaksanakan kegiatan/ aktiiitas asuhan keperawatan langsung asuhan keperawatan tidak langsung, pendidikan kesehatan, non keperawatan ataupun aktivitas pribadi Serta pengamatan klasifikasi (tingkat ketergantungan) klien. Data primer rnempakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu/ perseorangan atau kelompok (Sugiarto, 2001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neli Suharti
"Perawat merupakan salah satu pekerjaan yang sangat beresiko mengalami burnout. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta.
Desain penelitian ini adalah deskripsi korelasi dengan responden sebanyak 110 orang yang dipilih dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner modifikasi Maslach Burnout Inventory (MBI) dan kuesioner Rivai.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara Burnout dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (p value = 0,018; α = 0,05). Tingkat burnout yang dialami perawat termasuk kategori sedang, dan kinerja yang dicapai oleh perawat dalam kategori kinerjanya baik, menggambarkan bahwa perawat bekerja secara profesional meskipun mengalami burnout tingkat sedang.
Penelitian ini menyarankan rumah sakit agar memperhatikan tingkat kejenuhan untuk menghindari pengaruh terhadap kinerja perawat.

Nurses are one of the professions vulnerable to burnout. This study aim is to determine the relationship between burnout and nurses work performance at Metropolitan Medical Centre Hospital, Jakarta.
The research design of this study was descriptive-correlation with 110 samples selected using simple random sampling technique. Research instrument was modified Maslach Burnout Inventory (MBI) and Rivai Questionnaire.
Study result showed a significant relationship between burnout and the work performance of nurses at Metropolitan Medical Centre Hospital (p value = 0,018; α = 0,05). Burnout level of nurses was moderate, and nurses showed good work performance.
This finding suggested nurses work professionally despite the level of burnout was moderate. It is recommended to hospitals to regard the level of burnout to avoid influence on nurses work performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanda Pribadi
"ABSTRACT
Analisis waktu penyiapan berkas pasien post rawat inap yang akan kontrol bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan rekam medis yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kecepatan waktu penyiapan berkas pasien post rawat inap yang akan kontrol dilihat dari aspek input, proses dan output. Disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional degan pendekatan kualitatif yang didukung juga dengan penelitian kuantitatif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam, penelaahan dokumen dan perhitungan waktu. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata –rata waktu pencarian berkas pasien post rawat inap adalah 10.01 menit. Dengan waktu tercepat adalah 3.1 menit dan yang terlama adalah 21.28 menit dengan presentase 64 % >10 menit dan 36 % < 10 menit. Proses penyiapan berkas pasien post rawat inap dipengaruhi oleh SDM, kebijakan, jarak dan sarana penyimpanan dan jumlah pasien. Menjawab tujuan dalam penelitian ini adalah waktu tunggu penyiapan berkas post rawat inap masih banyak yang > 10 menit.

ABSTRACT
Analysis of time for setting up the file patients post admission that will control aims to maintain and improve the service quality medical records that given. The purpose of this research is to know analysis of speed time setting up the file patients post admission that will control seen from the input, process and the output. Design of research is a cross-sectional with a study qualitative approach in to support the quantitative research, from an interview in-depth review, documents and the count time. Results of research shows that on average -time file search elderly post hospitalization is 10.01 minutes. The fastest time is 3.1 minutes and the longest is 21.28 minutes with 64 percent vote percentage >10 minutes and 36 percent < 10 minutes. The process of preparing the file patients post hospitalized influenced by human resources, the policy, the distance and storage facilities and the number of patients. Conclusion in this research is waiting for setting up the post hospitalized there is still much > 10 minutes."
2014
S56028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Dwi Indah Kusumawardani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26603
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylva Dinie Alinda
"Belum maksimalnya kegiatan pemasaran di RS MMC mengakibatkan sedikitnya jumlah pasien baru dibandingkan dengan pasien lama rawat jalan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran karakteristik konsumen rawat jalan untuk menjadi dasar analisis penetapan segmen, target dan posisi layanan rawat jalan RS MMC. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan penyebaran kuesioner pada pasien rawat jalan RS MMC bulan April- Mei 2013 sejumlah 110 responden dan wawancara mendalam dengan informan pihak manajemen RS MMC. Kerangka konsep penelitian ini menggunakan pendekatan segmentasi geografis, demografis dan psikografis, kemudian dilakukan penetapan target dan posisi.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa pasien layanan rawat jalan RS MMC tahun 2013 terbagi menjadi tiga segmen konsumen yaitu Loyal Veteran Customers, Urban Rookie Customers dan Urban Mommies Customer yang juga merupakan target pasar rawat jalan RS MMC kedepannya. Posisi layanan rawat jalan RS MMC adalah pilihan utama di wilayah Jakarta Selatan, Timur dan Pusat yang menyediakan pelayanan holistik oleh dokter subspesialis bagi upper-class urban worker dan keluarga yang berusia produktif dengan nilai utama patient safety, patient satisfaction dan patient trust. Sesuai dengan segmen dan target pasar, RS MMC perlu mengembangkan Esthetic Center bagi Urban Mommies Customer, Express Clinic bagi Urban Rookie Customers dan Family Center bagi target keluarga urban.

The marketing activities in MMC Hospital has not reached maximum poin that has been targeted and has resulted least number of new patients compared to number of old patients of outpatient services. This study aims to picture on consumer characteristics of outpatient services base on the determination of segment analysis, targeting and positioning MMC Hospital outpatient services. This research is quantitative and qualitative research by distributing questionnaires in MMC Hospital outpatient services from April-May 2013 which consist of 110 respondents and in-depth interviews with informants MMC Hospital management officers as informants. This study uses conceptual framework by approaching to geographic, demographic and psychographic segmentation, then conducted targeting and positioning.
The results illustrate that the patients MMC Hospital outpatient services in 2013 is divided into three segments, which are Loyal Veteran Customers, Urban Rookie Customers and Urban Mommies Customer which is also the target of MMC Hospital outpatient services market in the future. MMC Hospital outpatient services location is the top choice in South Jakarta, East and Centre that provides holistic care to subspecialty physicians for urban upper-class worker and families who are in productive age with the core values of patient safety, patient satisfaction and patient trust. According to segment and market target, MMC Hospital is urged to develop Esthetic Centre for Urban Mommies Customer, Express Clinic for Urban Rookie Customers, and Family Center for urban families.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>