Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92118 dokumen yang sesuai dengan query
cover
D. Zawawi Imron
Jakarta: The Habibie Center, 2007
899.226 2 ZAW b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
D. Zawawi Imron
Ujung Pandang: Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, 1994
899.2262 ZAW b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abimardha Kurniawan
"Festival sastra tahunan Winternachten telah membawa penyair terkemuka Indonesia, D. Zawawi Imron, menjalani kontak dengan budaya di Negeri Belanda. Ia mendokumentasikannya melalui puisi-puisi yang terkumpul dalam Refrein di Sudut Dam (2003). Melalui puisi-puisi tersebut kita bisa mengamati bagaimana komunikasi interkultural terjadi. Sebagai subjek puisi-puisi tersebut, yang direpresentasikan sebagai “Aku” dalam teks, sang penyair memaknai dan menilai praktik budaya yang ia temui di luar lokus budayanya. Tindak pemaknaannya dipengaruhi oleh memori kolektif orang Indonesia tentang kolonialisasi Belanda maupun konstruksi identitasnya sebagai Muslim, orang Indonesia, dan Madura. Ia juga mengalami keterkejutan budaya dalam kontak budaya tersebut. Untuk mengantisipasi kondisi itu, ia punya strategi adaptasi. Akan tetapi jika strategi itu gagal, maka ia memilih kembali kepada “budaya-ibu” miliknya. Ia punya banyak pilihan untuk kembali karena ia hanyalah seorang turis yang pergi mengunjungi negeri asing."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2015
BEBASAN 2:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wachid
Jakarta: Gama Media, 2002
899.221 ABD r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan alih aksara dari naskah KBG 606. Pada naskah asli terdapat banyak ilustrasi, sedangkan salinan ini hanya berupa keterangannya saja. Disalin di Surakarta pada bulan Mei 1929, atas prakarsa Pigeaud. Teks berisi uraian tentang senjata keris, terutama tentang berbagai pola pamor, antara lain: pamor gibul guyub, raja Suleman, nur, batu latak, kutha Mesir, inkalu, ratu pinayungan, dan sebagainya. Kecuali itu, disebutkan pula mengenai macam-macam keris jimat menurut pamornya, antara lain: pamor kaca, panguripan donya, lintang johar raja, dan sebagainya. Selanjutnya menceritakan pamor yang bersifat baik berikut letaknya, antara lain: pamor yang dapat menjaga dunia dan ditakuti oleh musuh, pamor tulak bilahi, dan sebagainya. Teks diakhiri dengan cerita pamor ala, yang tidak dapat dipakai oleh manusia, antara lain: mempunyai sifat panas, sering kemalingan, ngumati, sering dirasani orang jahat, dan sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
KR.6-A 14.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
B.P.H. Sumodiningrat
"Buku ini membahas tentang Pamor Keris. Pamor keris adalah salah satu bahan pembuatan keris yang terdiri atas 3 jenis. ketiga jenis tersebut adalah meteorit, siderit, dan aerolit. Masing-masing bahan tersebut digunakan dan ditempa bersama dengan bahan utamanya (besi)."
Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1983
BKL.1134-LL 151
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 2001
324.2 IND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D. Kemalawati
Banda Aceh: LAPENA, 2005
899.212 KEM z
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soetji Lestari Yoelihartini
"Pengembangan Basis Data Dalam Rangka Penerbitan Certificate of Pratique dan Surat Izin Berlayar (SIB) Kantor Kesehatan Pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen Kesehatan. RI melaksanakan tugas pokok pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah melalui kegiatan karantina, pemeliharaan dan peningkatan sanitasi lingkungan dan pelayanan kesehatan terbatas di lingkungan pelabuhan.Kep.Menkes No.630 tahun 1985.
Seperti diketahui pelabuhan laut lnternasional sebagai pintu masuk/keluar suatu negara, merupakan tempat yang sangat strategis bagi pengawasan dan pengendalian lalu lintas penumpang dan barang yang masuk/keluar ke/dari negara tersebut. Sesuai ketentuan Internasional, di pelabuhan laut lnternasional ini terdapat aparat pemerintah yang melaksanakan tugas pengawasan ini, yang dikenal dengan Custom Imigration Quarantine (CIQ). Dalam hai ini, Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan salah satu unsur CIQ yang melaksanakan tugas pengawasan lalu lintas penyakit karantina yang terbawa oleh alat angkut kapal melalui pintu-pintu masuk/keluar negara ini.
Untuk mencegah penularan penyakit antar negara, perlu dilaksanakan surveilans individu dan surveilans epidemiologi dengan prinsip "maximum protection, minimum restriction " Hal ini sejalan dengan konvensi Kesehatan Internasional atau International Health Regulation {1HR) tahun 1969 dan UU.No. l tahun 1962 tentang karantina laut.
Sistem surveilans epidemiologi di pelabuhan yang dimaksud adalah kegiatan analisa secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit karantina, penyakit menular tertentu yang potensial menjadi wabah dan masalah kesehatan pelabuhan serta kondisi pelabuhan yang memperbesar resiko terjadinya peningkatan dan penularan penyakit serta masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyeleggara program kesehatan.
Salah satu tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan memberikan izin bebas karantina yang berupa (Cetifrcate of Pratique), diberikan kepada kapal yang datang dari pelabuhan luar negeri yang akan masuk ke pelabuhan Indonesia untuk Bandar dan melakukan kegiatan bongkar muat.
Certificate of Pratique diberikan setelah petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan selesai memeriksa kapal dengan kenyakinan bahwa kapal tersebut sehat, tidak ditemukan tanda-tanda yang memungkinkan terjadinya penyebaran penyakit karantina. Pemeriksaan kapal dilakukan ditengah laut diluar wilayah berlabuh (Anchorage Area). Certificate of Pratique masih merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap kapal yang akan memasuki pelabuhan di Indonesia (UU No.1 tahun 1962 tentang karantina laut pasal 20).
Penerapan Radio Pratique, yaitu memberikan izin bebas karantina melalui radio bagi kapal, di Kantor Kesehatan Pelabuhan dimungkingkan dengan mempedomani ketentuan WHO sebagaimana tertuang dalam International Health Regulation (ER) tahun 1969 edisi ke 3 (tiga) pasal 35. Ketentuan tentang penerapan Radio Pratique juga termuat di dalam Surat Keputusan Dirjen PPM & PLP NO. 970 tahun 1986 pasal 3."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>