Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2704 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hench, John
New york: Disney Editions, 2003
725.26 HEN d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Marvella Putri
"Istilah 'penjahat hanyalah pahlawan yang hancur' dapat dilihat dari penggambaran ulang dua tokoh penjahat Disney, Maleficent (Sleeping Beauty) dan Cruella de Vil (101 Dalmatians). Perubahan yang dilakukan Disney sangat drastis dan menyebabkan ledakan popularitas untuk kedua karakter. Perubahan ini awalnya dilihat secara positif, karena Maleficent dan Cruella memperoleh pendalaman karakter dan latar belakang. Namun, analisis lebih lanjut mengungkapkan kesalahan konstruksi dalam penilaian itu. Melalui metode analisis tekstual, dapat ditemukan bahwa perubahan yang terjadi dalam penggambaran ulang kedua karakter melanggengkan stereotip gender tradisional dari dikotomi Wanita Jahat dan Gila.

The term 'a villain is just a broken hero' was highlighted with the recent Disney live-action featuring two of its iconic villains, Maleficent (Sleeping Beauty) and Cruella de Vil (101 Dalmatians). This live-action brings drastic changes, leading to a popularity boom for both characters. These changes were initially viewed in a positive light, as both villains gained more depth in their backstories and characteristics. However, a further analysis presents a misconstruction in that judgment. Through the method of textual analysis, it could be found that the changes happening in the live-action remakes perpetuate the traditional gender stereotype of the Bad and Mad Women dichotomy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Routledge, 1994
741.58 DIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Rifayani Suyudi
"Media mainstream telah menggambarkan kehidupan ibu tunggal sepanjang sejarah, salah satunya melalui Disney's Coco (2017) yang disutradarai oleh Lee Unkrich, dimana film Coco (2017) menjadi korpus analisis untuk artikel ini. Melalui penelitian ini, penggambaran tokoh-tokoh ibu tunggal dalam film tersebut dieksplorasi dan bagaimana hal tersebut dapat menunjang alur film tersebut. Metode utamanya adalah analisis tekstual berdasarkan teori representasi Stuart Hall dan teori film David Bordwell et al. tentang kostum dan posisi kamera. Adegan, dialog, dan penokohan yang menonjol dari film tersebut dipilih dan ditafsirkan sesuai dengan peran karakter ibu tunggal. Struktur analisisnya terdiri dari penjelasan tentang pengorbanan ibu tunggal dalam film ini dan masalah keluarga yang melingkupi ibu tunggal tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggambaran ibu tunggal penting untuk memberikan gambaran tentang isu-isu yang ibu tunggal alami dalam kehidupan nyata, serta seberapa signifikan masalah tersebut untuk plot dan konflik yang berada di film ini.

Mainstream media has been portraying the life of single mothers throughout history. One of them is through Disney’s Coco (2017), directed by Lee Unkrich, which is the corpus of analysis for this article. Through this research, the representation of single mother characters in the movie is explored and how it is significant to support the movie’s plot. The main method is textual analysis based on Stuart Hall’s theory of representation and David Bordwell et al.`s film theories about costume and camera position. Prominent scenes, dialogues, and characterization from the movie are selected and interpreted regarding the single mother characters’ roles. The structure of the analysis consists of the explanation on the sacrifices of single mothers in this movie and the family matters that surrounds these single mothers. The result of this research shows that the portrayal of single mothers is important to give image regarding the issues that surround single mothers in real life, as well as how significant it is for the importance of the film’s plot and conflicts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Syafira Syafi`ie
"Sebagai industri pembuatan film yang semakin dinamis, Disney Animation perlu terus beradaptasi dan menyusun diri sebagai organisasi dengan cara yang dapat memfasilitasi keefektifan dan inovasi organisasi mereka. Keterampilan kepemimpinan dan perubahan dalam struktur organisasi perlu disesuaikan untuk membantu mendorong Disney Animation ke dalam peningkatan keefektifitas menuju visi mereka. Perubahan ini dapat menghasilkan masa kerja yang panjang dan meningkatkan keterlibatan karyawan.

As an increasingly dynamic filmmaking industry, Disney Animations needs to constantly adapt and structure themselves in ways that facilitate their organisational effectiveness and innovations. Core leadership skills, structural changes and effective senior management will need to be constantly adapted to help push towards their vision. These changes were able to result in long tenure and increases employee engagement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Wongwatana
"ABSTRAK
Disney Animation membanggakan perpaduan film-film yang menghibur di seluruh dunia serta
inovasi teknologi kelas satu. Sebagai organisasi yang berada jauh di dalam dunia kemajuan
teknologi yang konstan, organisasi harus mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan
lingkungan yang terus berkembang. Makalah ini bertujuan untuk memperbaiki perubahan yang
dibuat di Disney, dan mengapa mereka begitu sukses dalam berkembang seiring dengan
perkembangan zaman. Dari implikasinya pada struktur, klien, karyawan, dan bahkan
paradigma yang tertanam dalam dari hierarki yang ada, organisasi Disney Animation akan
dieksplorasi dan diakhiri dengan rekomendasi dan kesimpulan.

ABSTRACT
Disney Animation boasts a blend of entertaining films worldwide as well as first-class
technological innovation. As an organisation deep in the world of constant technological
advancements, the organisation is bound to have to undergo changes to suit the constantly
evolving environment. This assignment aims to rectify the changes made in Disney, and why
they were so successful at evolving along with the times. From its implications on the structure,
clients, employees, and even deeply ingrained paradigms of the existing hierarchy, the
organisation that is Disney Animation will be explored and ended with recommendations and
conclusion."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diorie Atalea Yessica
"Walt Disney Studios telah menghasilkan film demi film yang merepresentasikan budaya dan berbagai pengalaman manusia. Kematian dan kedukaan adalah pengalaman manusia yang paling sering digunakan film Disney dalam plot mereka. Ada perubahan dalam cara model berkabung direpresentasikan dalam film mereka. Artikel ini mengkaji perbedaan model berduka antara film Coco (2017) dan Onward (2020). Film-film tersebut dipilih karena fokus eksplisit mereka pada kesedihan dan kematian anggota keluarga. Temuan metode analisis tekstual menunjukkan bahwa kedua film memiliki kontras yang mencolok tentang bagaimana metode kontemporer dimanifestasikan dalam karakter mereka. Coco (2017) dan Onward (2020). menggunakan model kesedihan yang berbeda dan bagaimana mereka berlanjut setelah konflik diselesaikan. Artikel ini juga menemukan bahwa makhluk mitos digunakan sebagai simbol kesedihan dan menghasilkan reaksi yang berbeda dari karakter-karakter yang ada. Bukti yang ditunjukkan dalam artikel ini menunjukkan bahwa Onward (2020) tidak merangkul pergeseran model duka cita kontemporer yang digunakan oleh film-film di awal era Disney modern.

Walt Disney Studios have produced movies after movies that represent cultures and various human experiences. Death and grief are the most common human experience that Disney movies often use in their plots. There has been a shift in how the bereavement models are represented in their movies. This paper examines the differences of grief models between the movies Coco (2017) and Onward (2020). The movies were chosen due to their explicit focus on grief and the death of family members. The findings of the textual analysis method show that the movies have striking contrasts of how contemporary methods are manifested in their characters. Coco (2017) and Onward (2020). use different models of grief and how they are continued after conflicts are resolved. This paper also finds that mythical creatures are used as symbols of grief and result in different reactions from the characters. The evidence showed in this article suggests that Onward (2020) does not embrace the shift of contemporary bereavement models used by earlier movies in the modern Disney era."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marissa Saraswati
"Perpustakaan pertelevisian tergolong baru dalam perkembangan dunia perpustakaan. Sebagai stasiun televisi yang banyak memproduksi acara sendiri yang didominasi oleh tayangan berita dan dokumenter, koleksi video di Metro TV berkembang pesat dan ditangani secara khusus. Pengelolaan koleksi video kategori berita dan non berita pun dipisahkan. Penelitian yang dilakukan di Tape Library Metro TV ini bertujuan untuk mengetahui apakah Tape Library sudah layak sebagai pusat dokumentasi dengan mencocokkannya dengan tabel fungsi, pelayanan dan produk pusat dokumentasi Weisman. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kendala dan cara pengelolaan koleksi sebuah perpustakaan pertelevisian serta memberikan usulan terhadap perpustakaan pertelevisian di Indonesia. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan metode penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Tape Library, dan objek penelitian adalah bagian pengolahan, pelayanan dan transfer di Tape Library. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan key-informant dan staf dari bagian pengolahan, pelayanan dan transfer menggunakan pedoman pertanyaan berdasarkan Tabel Weisman. Semua data yang terkumpul kemudian disajikan dalam bentuk kategorisasi dan kutipan wawancara untuk menjelaskan fungsi, pelayanan dan produk Tape Library serta kegiatan lainnya.
Hasil wawancara tersebut kemudian ditafsirkan dalam skala kegiatan yang digunakan pada tabel lalu dibandingkan dengan Tabel Pusat Dokumentasi Weisman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi fungsi, 6 fungsi pusat dokumentasi pada Tape Library sesuai dengan Tabel Weisman sedangkan dari segi pelayanan hanya terdapat satu persamaan mayor dan dari segi produk tidak terlihat adanya persamaan. Berdasarkan kegiatan yang ada di Tape Library, disimpulkan bahwa Tape Library sudah memenuhi kriteria pusat dokumentasi Weisman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Newton
"Disney stories : getting to digital explains how new film and animation techniques, many developed by Disney, worked together to evolve character and content development and produce entertaining stories that riveted audiences."
New York: Springer, 2012
e20406400
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Shilla Fathi Anjadini
"Di zaman modern ini, taman hiburan tampaknya menjadi daya tarik umum yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia. Dibalik dekorasi dan semua wahana yang ada, mereka tidak hanya ditujukan untuk anak-anak. Pertunjukan, wahana menegangkan, dan atraksi-atraksinya juga dibuat untuk pengunjung dari segala usia. Taman adalah bagian dari ruang terbuka hijau, yang berfungsi untuk memfasilitasi masyarakat dalam segi ekologis, estetis, dan sosial. Taman terdiri dari koleksi kebun, yang diatur sedemikian rupa untuk memenuhi fungsi tersebut untuk semua pengunjung. Namun demikian, berbagai taman menunjukkan bahwa ada berbagai jenis taman berdasarkan tipologi, fungsi, atau bahkan desainnya. Taman bermain, di sisi lain, adalah ruang yang dimanipulasi dan dirancang dengan satu ide besar dengan tujuan untuk memanjakan para pengunjungnya dengan kegiatan dan tempat-tempat rekreasi. Desain taman hiburan terdiri dari gabungan beberapa sub-tema, tetapi tidak seperti taman, fungsinya berfokus pada menghibur pengunjung dan memberi mereka pengalaman daripada fungsi ekologis. Bagaimanapun, dari pelajaran yang diperoleh dari teori dan analisis, kesimpulan dapat ditarik bahwa taman hiburan masih merupakan keluarga taman berdasarkan kesamaan yang ditemukan dalam karakteristik, fungsi, dan desain mereka.

In these modern days, theme parks seem to be the most visited public attraction around the world. Despite the decorations and all the rides, they are not just intended for kids. The shows, thrill rides, and attractions are also made for visitors of all ages. However, with in addition to its name, theme parks seem to relate a lot to park in general. Park is a part of green open space, which functions are to facilitate communities in an ecological, aesthetical, and social ways. Parks consist of collections of gardens, which are organized in such a way to fulfill those function for all their visitors. The variety of parks, however, show that there are different types of park based on its typology, function, or even design. Theme park, on the other hand, is a manipulated space designed with a unifying idea with a purpose to pamper its visitants with leisure activities and venues. Theme parks design consist of collections of sub themes, but unlike park, its function focuses on entertaining its visitors and giving them the experience of their lives rather than the ecological function. Nevertheless, from lessons obtained from the theories and the analysis, a conclusion was drawn that theme park is still a family of park based on the similarities found in their characteristics, functions, and designs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>