Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140464 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5353
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Kusuma Dewi
"Penelitian ini membahas alih kode yang terjadi dalam ?Ini Talk Show? di NET TV yang difokuskan kepada tuturan dua pembawa acara, yaitu Andre dan Sule. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik penelitian dilakukan dengan cara mengamati ujaran-ujaran Andre (A) dan Sule (S) yang mengandung alih kode. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan jenis-jenis alih kode yang muncul dalam data, menjelaskan pola-pola bahasa yang muncul seperti apa, dan menjelaskan penyebab munculnya alih kode. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis alih kode, yaitu alih kode antarkalimat, alih kode ekstrakalimat, alih kode intrakalimat, dan alih kode kata tunggal. Alih kode muncul dalam berbagai pola, mulai dari pola bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau sebaliknya, pola bahasa Indonesia ke bahasa daerah (Sunda dan Jawa) atau sebaliknya, dan pola bahasa Sunda ke bahasa Inggris atau sebaliknya. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa penyebab munculnya alih kode yang dilakukan oleh A dan S.

This study discusses code switching that occurs in NET TV program titled ?Ini Talk Show? focusing on two presenters of the show, Andre and Sule. The research uses descriptive qualitative method in which Andre (A) and Sule (S)?s utterances containing code switching throughout the show are observed. The purpose of this study is to further explain the types of code switching that appear in the result of data, explaining the patterns that appear in the data and explaining the causes of code switching. It is indicated that there are four types of code switching; inter-sentential, extra-sentential, intra-sentential, and single word. Code switching appears in a variety of patterns, ranging from Indonesian pattern to English and vice versa, Indonesian pattern to local languages (Sundanese and Javanese) or vice versa, and Sundanese pattern to English language and vice versa. Moreover, the reasoning behind the use of code switching performed by A and S are also found and discussed in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Reeza Zen
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9751
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Shintawati
"ABSTRAK
Sejalan dengan kenaikan standar ekonomi dan era kecanggihan teknologi dunia elektronik audio, pendengar radio tidak lagi menuntut pada radio yang sekedar 'asal bunyi', melainkan pada segi kualitas materi program dan audionya. Dalam abad teknologi digital audio saat ini, radio T rijaya dan sederet radio lain di jalur Frekuensi Modulasi (FM), saling bersaing menjaring target pendengar masing- masing. Melalui motto The Real Radio More Than Just Music, radio ini mengemas lagu-lagu enak didengar dan sajian acaraacara unggulan dalam bentuk Talk Show radio. Kemasan tai k show radio ini didukung oleh atribut Gaya Penyiar, Suasana yang ditampi1kan, Topik Perbincangan serta Musik, untuk menghasilkan acara informatif dengan gaya komunikatif. Proses penyampaian program acara radio Trijaya kepada pendengarnya merupakan keseluruhan pesan dalam proses."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dina Andriani
"ABSTRAK
Tayangan televisi merupakan sebuah bentuk hiburan yang ditonton setiap harinya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun sesungguhnya tayangan televisi merupakan bagian dari hiperrealitas, sebuah lapisan kehidupan dimana batas antara kenyataan dan kepalsuan menjadi kabur. Sadar atau tidak sadar, tayangan televisi menjadi produk yang terus dikonsumsi oleh masyarakat sehingga produksi tayangan televisi pun semakin berkembang. Dengan tuntutan tersebut, tayangan televisi dibuat dengan berbagai metode untuk menghasilkan tontonan yang menarik. Arsitektur memiliki peran dalam produksi tayangan televisi. Melalui desain set, arsitektur disimulasikan sehingga dapat membangun dan memperkuat tayangan televisi yang diproduksi.
ABSTRACT
Television show is a form of entertainment watched everyday by most Indonesians. However, television shows actually belong to hyperreality, a layer where the border between reality and artificiality is blurred. Conciously or not, television show becomes a product that keeps being consumed by people, thus developing the production of television shows. With that kind of demand, television shows must be produced in various methods to have interesting results. Architecture plays a role in television production. Through set design, architecture is simulated so it can build and strengthen television products."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Yuniarto
"ABSTRAK
Penyesuaian Program memberikan kesempatan ideal bagi Stasiun Penyiaran Televisi Swasta (SPTS) untuk membedakan dirinya sebagai merek. Pembentukan sebuah merek yang kuat dalam suatu pasar merupakan tujuan dari beberapa organisasi, didukung dengan bukti bahwa merek memberikan sekumpulan manfaat. Untuk pesaing yang telah menempati posisi awal secara konstan dan didukung dengan keunikan produk atau jasa yang ditawarkan, serta memfokuskan pada tujuan merek yang sebenarnya. Merek yang kuat memfokuskan pada pentingnya penelitian di bidang ini.
Masalah penelitian memfokuskan pada bukti bahwa SPTS menerapkan strategi merek untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing mereka. Selanjutnya, SPTS perlu mengembangkan manfaat kompetitif berdasarkan pada seperangkat karakteristik yang unik. Melalui analogi ini dapat disimpulkan bahwa Global TV perlu mengetahui bagaimana format merek SPTS-nya agar memperoleh pengakuan besar dari ?konsumennya?.
Tujuan metode pengumpulan data ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengakuan ?konsumennya? terhadap merek Global TV. Penelitian ini akan mengidentifikasi penerapan strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing Global TV, selain juga membentuk keunikannya sebagai SPTS di Indonesia melalui pengakuan merek oleh para ?konsumennya?.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti merek dan ekuitas merek Global TV melalui pengakuan merek oleh ?konsumennya?. Kesadaran merek, kualitas merek, loyalitas merek, reliabilitas merek, suasana merek dan ekuitas merek dipilih sebagai variabel penelitian merek dan ekuitas merek Global TV.

Adjustment Program provides the ideal opportunity for the Private Television Broadcasting Station (SPTS) to distinguish itself as a brand. The establishment of a strong brand in a market is a goal of several organizations, supported with evidence that the brand provides a set of benefits. For competitors who have been occupying the position of the beginning and constantly supported with unique products or services offered, and the focus on the actual destination brand. Brand is strong focus on the importance of research in this field.
Problems of research that focuses on evidence SPTS implement brand strategies to maintain and improve their competitiveness. Next, SPTS need to develop competitive advantage based on a unique set of characteristics. Through this analogy can be concluded that Global TV will need to know how to format the SPTS its recognition in order to get the most from the "customers".
The purpose of this data collection method is to find out how much the level of "clients" of the Global TV. This study will identify the implementation of strategies to maintain and improve competitiveness Global TV, as well as the uniqueness formed SPTS in Indonesia through brand recognition by the "customers".
Goal of this research is to examine the brand equity and brand recognition brand quality, brand loyalty, brand reliability, atmosphere and their brand equity is selected as the research variables and brand equity of Global TV.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27203
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Enggar Mulyajati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas campur kode bahasa Indonesia - bahasa Inggris di acara tayang bincang Just Alvin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan jenis-jenis campur kode dan menjelaskan faktor-faktor penyebab campur kode pada percakapan di acara tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan data berupa transkripsi rekaman percakapan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis campur kode pada percakapan di acara ini yang meliputi penyisipan, alternasi, dan leksikalisasi kongruen. Selain itu ditemukan delapan faktor penyebab campur kode yaitu terkait dengan topik percakapan, sebagai status, keinginan untuk mengutip ujaran, kekurangan kosakata, pengalihan metaforis, fungsi afektif, penekanan pesan, dan pengulangan untuk mengklarifikasi ujaran. Penutur melakukan campur kode dengan menyisipkan dan mengalternasikan tuturannya berdasarkan konteks percakapan. Dengan demikian, faktor-faktor penyebab campur kode berkaitan dengan jenis campur kode dan konteks percakapan.

ABSTRACT
This thesis discusses the code mixing Indonesian English on the Just Alvin talkshow. The purpose of this study is to discover types of code mixing and explain the factors of code mixing in the conversation. This study is a qualitative research which data are the transcriptions of recorded conversation and interview. The results showed that there are three types of code mixing, namely insertion, alternation, and congruent lexicalization. Besides, there are eight factors of code mixing in the conversation. Based on the analysis, the factors of code mixing in this conversation are related to the topic of conversation, as a form of status, quoting speech, metaphorical switching, lack of vocabulary, affective functions, emphasize their messages, and repetition to clarify speech. In addition, the speakers mix the codes by inserting and alternating their speech based on conversation context. Therefore, the factors of code mixing are related to the types of code mixing and context of conversation."
2017
T47133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>