Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146869 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika Amalia
"Penelitian ini menjelaskan tentang dua variabel yaitu kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada Agen PT Jasaraharja Putera Cabang Jakarta. Variabel kepuasan kerja diuji dengan menggunakan 5 dimensi yang dikemukakan Fred Luthan dan variabel kinerja karyawan diuji menggunakan 8 dimensi yang dikemukakan Faustino Gomez. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survei yang menggunakan teknik total sampling terhadap seluruh agen di PT Jasaraharja Putera yang berjumlah 33 responden. Analisis data menggunakan uji regresi sederhana dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hubungan positif yang terbentuk adalah dengan tingginya kepuasan kerja maka kinerja karyawan pada agen PT Jasaraharja Putera juga tinggi.

This study explains two variables, the variables were job satisfaction and employee perfoemance. This study aimed to examine the influence of job satisfaction towards employee performance on agents at PT Jasaraharja Putera on Jakarta Branch Office. Variable of job satisfaction were assessed using 5 dimensions of Fred Luthan and for variable of employee performance were assessed using 8 dimensions created by Faustino Gomez. This study used the quantitive approach with survey method that used total sampling technique to all of agents at PT Jasaraharja Putera on Jakarta Branch Office which held to 33 respondents. The data analysis was made by simple regression and the result was job satisfaction had a positive relationship with employee performance. The positive relationship that is formed in this study is the higher job satisfaction is the higher employee performance of agents at PT Jasaraharja Putera on Jakarta Branch Office."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Darwin
"Pemulihan ekonomi negara melalui peneriman perpajakan menjadi sangat penting untuk mencegah adanya krisis dan mengembalikan kondisi perekonomian. Kinerja Direktorat Jenderal Pajak mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir dalam hal penerimaan negara, namun dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan adanya disrupsi tatanan baru dalam bekerja, terdapat fenomena baru seperti faktor work-life balance, meningkatnya job stress, menurunnya job satisfaction, burnout dan dampaknya terhadap job performance pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari disrupsi yang ada pada masa transisi setelah pandemi Covid-19 kepada pegawai sektor publik, khususnya Direktorat Jenderal Pajak melalui kuesioner secara daring kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa work-life balance tidak berpengaruh terhadap job performance, sedangkan job stress, dan job satisfaction memiliki pengaruh positif, sementara burnout memiliki pengaruh negatif terhadap job performance. Selain itu, job satisfactiondan burnout mampu menjadi variabel mediasi yang memperkuat hubungan variabel penelitian job stress dan job performance, namun tidak memiliki efek yang signifikan pada hubungan antara work-life balance dan job performance.

The performance of the Directorate General of Taxes has increased over the last two years in terms of state revenues, but with the Covid-19 pandemic which resulted in the disruption of the new work order, there are new phenomena such as increased stress, decreased job satisfaction, burnout, and its impact on the job performance of the Directorate General of Taxes employees. This study aims to see the impact of disruption during the transition period after the Covid-19 pandemic on public sector employees, especially the Directorate General of Taxes through online questionnaires which are then processed and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results of the study provide an illustration that work-life balance, does not affect job performance, while job stress, job satisfaction and burnout have a significant influence, both positively and negatively on job performance. In addition, job satisfaction and burnout can become mediating variables that strengthen the relationship between job stress and job performance, while they have little to no effect in relationship between work-life balance and job performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulya Adhimara
"Sumber Daya Manusia memegang peranan dan fungsi yang signifikan dalam rangka tercapai keberhasilan organisasi termasuk juga erat kaitannya dengan lingkungan kerja dari personel tersebut. Hal ini sejatinya juga yang ada dan terjadi di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya sebagai salah satu unit organisasi pada Kepolisian Daerah Metro Jaya. Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, secara struktural memiliki 2 (dua) Bagian, 6 (enam) Sub Direktorat (Sub Dit) dan 1 seksi sebagai satuan tugas di bawahnya yang memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab berbeda. Dalam openelitian ini, penulis membatasi objek penelian khusus pada personel yang berdinas pada 6 (enam) Sub Direktorat saja yaitu Sub Direktorat Keamanan Negara (non operasional), Sub Direktorat Harta Benda-Bangtah (non operasional), Sub Direktorat Reserse Mobile-Resmob (operasional), Sub Direktorat Umum-Jatanras (operasional), Sub Direktorat Renakta (non operasional) dan Sub Direktorat Ranmor (operasional). Penelitian ini diselenggarakan untuk mengetahui perbedaan persepsi responden yang merupakan personel Dit Reskrimum Polda Metro Jaya dengan 3 (tiga) variabel yaitu lingkungan kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Lebih jauh, peneliti juga mencoba menguji pengaruh antar variabel tersebut pada responden. Adapun Jenis penelitiannya adalah eksplanatif untuk mengungkapkan perbedaan persepsi responden terhadap variabel penelitian dalam lingkup organisasi yang berbeda serta untuk mengkaji lebih dalam terhadap pengaruh variabel independen maupun variabel dependen yang dirumuskan dalam pertanyaan penelitian. Populasi penelitian berjumlah 820 orang anggota Polri yang tersebar pada berdinas pada 6 (enam) Sub Direktorat yang ada di bawah Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Pengambilan sampel dilakukan secara kluster random sampling dari personel di masing-masing subdit tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi personel Dit Reskrimum Polda Metro Jaya terhadap variabel yang diteliti tergolong bervariasi namun faktor lingkungan kerja sangat mempengaruhi motivasi kerja dan juga kepuasan kerja. Kepuasan kerja disini pun erat kaitannya dengan motivasi kerja personel. Sehingga seluruh variabel tersebut saling terkait dan berhubungan satu sama lain.

The role and function of Human Resources plays a significant role in achieving organizational success, including closely related to the work environment of the personnel. This is similar to what happened to the Directorate of Criminal Investigation at the Metro Jaya Police, which is one of the organizational units within the Metro Jaya Regional Police. Within the work environment of the Directorate General of Criminal Investigation of the Polda Metro Jaya, there are 6 (six) Sub Directorates (Sub Directorates) under it which have different duties, authorities and responsibilities in handling cases of general crimes that occur, including Sub Directorate of National Security (non-operational), Sub Directorate Land Assets (non-operational), Sub Directorate Resmob (operational), Sub Directorat General Crime - Jatanras (operational), Sub Directorate Renakta (non-operational) and Sub Directorate Ranmor (operational). This study aims to identify and analyze the differences in perceptions of Polri members based on the work environment, work motivation on the achievement of job satisfaction in the personnel of the Ditreskrimum Polda Metro Jaya which consists of several organizational units. This type of research uses explanatory research which aims to reveal differences in respondents' perceptions of research variables in different organizational units and examine more deeply the influence of independent and dependent variables formulated in research questions. The research population was conducted on 820 members of the National Police who serve at the Directorate General of Criminal Investigation of the Polda Metro Jaya which consists of 6 (six) Sub-Directorates under it. Sampling was carried out by cluster random sampling from the personnel of each sub-directorate in the Directorate of General Criminal Investigation. The results showed that the perception of the personnel in the Directorate of Criminal Investigation at the Polda Metro Jaya on the variables studied was varied, but the work environment factors greatly influenced work motivation and job satisfaction. Job satisfaction here is also closely related to the work motivation of personnel. So that all of these variables."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallendiah Ayuningtiyas
"Badan Narkotika Nasional (BNN) RI merupakan leading institution dalam menangani salah satu bentuk ancaman nir-militer, yaitu penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Melalui strategi soft power approach, BNN menyediakan layanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkotika. Konselor adiksi, merupakan tenaga profesional yang berperan penting dalam melaksanakan layanan rehabilitasi kepada penyalahguna narkotika. Kepuasan kerja konselor adiksi dalam melaksanakan tugas pokoknya, menjadi indikator terhadap kualitas, kapabilitas layanan, dan kredibilitas organisasi BNN dalam melaksanakan tugas P4GN.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kepuasan kerja konselor adiksi. Faktor tersebut yaitu: persepsi dukungan organisasi, sindrom burnout kerja, serta lingkungan kerja fisik. Penelitian ini menggunakan desain mix-method eksplanatori, dengan melibatkan 130 orang konselor adiksi yang bekerja di fasilitas layanan rehabilitasi rawat jalan dan rawat inap BNN RI. Metode analisis yang digunakan adalah SEM-PLS dalam mengukur persepsi dukungan organisasi dan sindrom burnout terhadap kepuasan kerja melalui lingkungan kerja fisik sebagai variabel mediator. Hasilnya, sebesar 95.4% konselor adiksi memiliki kesesuaian persepsi dukungan organisasi. Kemudian, 86.9% konselor adiksi berada pada level burnout rendah karena memiliki strategi coping stres yang sesuai. Konselor adiksi yang bekerja dengan lingkungan kerja fisik yang sesuai sebesar 96.9%, dan konselor adiksi yang merasa puas dengan pekerjaanya sebesar 96.2%. Lingkungan kerja fisik konselor adiksi, memiliki pengaruh langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) antara persepsi dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja. Sedangkan lingkungan kerja fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara sindrom burnout kerja terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini dapat digunakan oleh organisasi BNN RI dalam memaksimalkan kepuasan kerja konselor adiksi melalui optimalisasi dukungan organisasi, lingkungan kerja fisik, dan upaya pencegahan serta penanganan sindrom burnout kerja.

BNN RI is a leading institution in dealing with one form of non-military threat, namely narcotics abuse in Indonesia. Through a soft power approach strategy, BNN provides rehabilitation services for drug abusers. Addiction counselors are professionals who play an important role in carrying out rehabilitation services for drug abusers. The job satisfaction of addiction counselors in carrying out their main duties is an indicator of the quality, service capability, and credibility of the BNN organization in carrying out P4GN tasks. This research aims to determine the factors that affect the job satisfaction of addiction counselors, such as: perception of organizational support, burnout syndrome, and physical work environment. This study used an explanatory mix-method design, involving 130 addiction counselors who worked in BNN RI's outpatient and inpatient rehabilitation service facilities. The analysis method used is SEM-PLS in measuring the perception of organizational support and burnout syndrome on job satisfaction through the physical work environment as a mediator variable. As a result, 95.4% of addiction counselors have a suitable perception of organizational support. Then, 86.9% of addiction counselors are at low burnout levels because they have appropriate stress coping strategies. Addiction counselors who work with an appropriate physical work environment are 96.9%, and addiction counselors who are satisfied with their work are 96.2%. The physical work environment of addiction counselors has a direct and indirect influence between perceptions of organizational support and job satisfaction. While the physical work environment does not have a significant influence between job burnout syndrome and job satisfaction. While the physical work environment does not have a significant influence between job burnout syndrome and job satisfaction. This research can be used by BNN RI organizations in maximizing job satisfaction of addiction counselors through optimizing organizational support, physical work environment, and efforts to prevent and treat work burnout syndrome."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hahotan, Siregar Minardo Resky, author
"Penataan struktur disertai pembenahan alur kerja dan proses bisnis pada organisasi
sektor publik dilakukan agar terwujud pemerintahan yang efektif dan efisien. Penelitian ini
menggunakan teori pertukaran sosial untuk mengamati pengaruh internal communication
satisfaction dan perceived organizational support terhadap readiness to change yang
dimediasi employee engagement untuk mendukung pembaruan pada pegawai Lembaga Fiskal
Pusat (LFP). Hasil analisis data dari 387 responden pegawai LFP menunjukkan bahwa 7
hipotesis memiliki pengaruh positif dan signifikan, sementara 3 hipotesis ditemukan tidak
signifikan. Data primer dikumpulkan melalui metode survei dengan mengirim kuesioner
daring kepada responden. Hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modeling (SEM)
dengan aplikasi Lisrel 8.8.

The structuring of the organizational framework, coupled with the improvement of
workflow and business processes in the public sector, is undertaken to achieve effective and
efficient governance. This research utilizes social exchange theory to examine the influence
of internal communication satisfaction and perceived organizational support on readiness to
change, mediated by employee engagement, to support reforms among employees of the
Central Fiscal Agency. The results of data analysis from 387 respondents of Central Fiscal
Agency employees indicate that seven hypotheses have a positive and significant influence,
while three hypotheses are found to be not significant. Primary data were collected through a
survey method by sending online questionnaires to respondents. Hypotheses were tested using
Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel 8.8 application.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifa Norma Dewi
"Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan penyebab masalah menurunnya kinerja Divisi SDM & Umum PT. X dan mendesain sebuah rancangan intervensi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan diagnostik. Wawancara dan diskusi dilakukan untuk memperkuat analisis penyebab permasalahan kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi merupakan penyebab menurunnya kinerja Divisi SDM & Umum. Berdasarkan kajian terhadap hasil pengukuran menggunakan kuesioner role perceptions dan two factor theory yang mengukur hygiene dan motivators, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat permasalahan hubungan antara atasan dengan bawahan, terkait dengan pengakuan atasan terhadap kinerja bawahan. Pengakuan tersebut mengarah pada pemberian umpan balik dalam penilaian kinerja. Oleh karena itu, intervensi yang diberikan berfokus untuk memberikan pelatihan penilaian kinerja bagi para atasan di Divisi SDM & Umum agar dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan di Divisi SDM & Umum PT. X.

The purpose of this study is to determine the cause of employee’s job performance problem in Human Resources and General Affairs Department (HRD & GA Department) and design an intervention program to overcome it. This study used diagnostic approach. Focus Group Discussion and interviews were used to reinforce the cause of job performance problem. Results show that motivation is the cause of job performance problem. Based on FGD, interviews, and measurement (role perceptions and two factor theory questionnaires), the results show that there is a relationship problem between supervisor and subordinates, especially recognition. Recognition is given in performance appraisal feedback. Therefore, the intervention is focused on giving performance planning and evalution training for supervisors to improve employee`s motivation and performance in HRD & GA Department of PT. X.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cumarya
"Work satisfaction is a pre-condition for productivity, work quality responsiveness, and customer services enhancement (Kaplan & Norton, 1996: 112). An employee satisfied with his/her work and all aspects of the environment will have positive work behavior in completing the organizational tasks and will give positive impact on task performance. Human resources at Secretariat Directorate General HAKI today cannot escape from the vast dynamics of change. The ever fast growing of technology development and work structure which demand more efficiency demanded employees to adapt. Not all employees can adjust in a short time and many of them became contra-productive, such as taking day-offs, have many backlogs, etc. This symptoms assume to DB forms of work dissatisfaction. Work load of the Secretariat which supported other units work activity had to pay attention to aspect of today work design. Work characteristic approach is one of the many approaches used in determining the employees' opinion toward work and aspects surrounding them. The aim of this research is to determine how the relation between work characteristic and work satisfaction. The existing literatures mentioned the existence of relation between work characteristic (Hackman & Oldham, 1976) to work satisfaction (Spector 1 997: 30).
The population of this research is employees at Secretariat Ditjen HAKI. Total respondents of this research are 59 people. This research used survey and questioner method. Two questioners are used, work characteristic and work satisfaction questioners. Data is analysed by simple correlation and multiple correlation analyses. Validity and reliability data shown questioners items used get above margin score.
Correlation test result shown there is a positive and significant relation between the seven dimensions of work characteristic (work firmness. skill variety, autonomy, task identity, work significant, feed back, duty) with work satisfaction. This fault ls similar with previous research done by Spector (19972 4). An important finding from this research is that work dimension is the strongest dimension related to employees' work satisfaction (0,710). While the multiple correlation score to determine the relation between work characteristic and work satisfaction is 0.797 and proven to be signilicant.
This finding can be used bythe management of Secretariat of Ditjen HAKI in improving the employees' performance through work characteristicapproach. Improvement on dimensions of work characteristic which have potentials in enhancing work satisfaction. such as giving support and spirit as well as giving attention to daily employees? problem are ways to directly involved with enhancing work satisfaction level."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Sania
"Penelitian ini membahas Pengaruh Motivasi dan Reward terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja, pengaruh reward terhadap kepuasan kerja , dan pengaruh motivasi dan reward terhadap kepuasan kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling yang berjumlah 51 responden. Hipotesis diuji dengan menggunakan regresi linear dan regresi berganda.
Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kepuasan kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center. Pengujian pengaruh reward terhadap kepuasan kerja, diperoleh hasil temuan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara reward terhadap kepuasan kerja kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan reward terhadap kepuasan kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center.

This study examines The Influence of Motivation And Rewards Towards The Job Satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital. The goal of the study is to find out the influence of motivation towards the job satisfaction of ,Influence of rewards towards job satisfaction and the Influence of Motivation And Rewards Towards The Job Satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital. The research adopts quantitative, descriptive analysis methodology. Total sampling which held to 51 respondents was used. Hypothesis was tested by using linear regression and doubled regression.
The result of the study indicates that there is significant influence of motivation towards the job satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital. Meanwhile, the test result of the influence of rewards towards job satisfaction shows that there is significant influence of rewards towards job satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital. There is also a significant influence of Motivation And Rewards Towards The Job Satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Kurnia
"Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang menggembirakan dari bisnis perparkiran yang dieklola secara modern di Indonesia. PT. X yang saat ini memiliki lebih kurang 7800 karyawan tampil sebagai pioneer sekaligus menjadi market leader. Untuk mempertahankan posisi market leader dari ancaman para kompetitor yang semakin progresif dituntut upaya keras dari PT. X untuk membenahi pengelolaan bisnisnya yang masih lemah khususnya dalam hal kualitas sumber daya manusia.
PT. X saat ini memiliki keluhan bahwa hampir pada semua unit operasional perparkiran yang dikelolanya terjadi penyalahgunaan/manipulasi uang penerimaan parkir yang merugikan perusahaan baik secara finansial, etika/moral karyawan maupun citra perusahaan di masyarakat. Dalam upaya mengatasi dampak kerugian yang dialami maka manajemen PT. X merasa perlu untuk segera merancang program intervensi yang mampu mencegah terjadinya perilaku tersebut sekaligus meningkatkan motivasi serta perilaku kerja yang produktif.
Berdasarkan teori yang dikaji, perilaku karyawan dalam bentuk penyalahgunaan/manipulasi uang yang merugikan perusahaan disebut dengan perilaku kontraproduktif (contraproductive behaviour). Timbulnya perilaku ini dapat berpangkal pada kurangnya kepuasan kerja yang dapat disebabkan oleh: faktor pekerjaan, faktor individu/pribadi, faktor sosial dan faktor kesempatan berkembang. Setelah mengkaji data sekunder maupun data primer melalui kuesioner dan wawancara, disimpulkan bahwa masalah utama dari permasalahan di atas adalah: (a) faktor pekerjaan: job description kurang Iengkap-terinci, prosedur kerja (SOP) kurang detil-ketat, sifat pekerjaan berhubungan langsung dengan uang, dan kurangnya keamanan kerja (status kontrak); (b) faktor individu; status sosial-ekonomi kurang, kebiasaan/budaya hidup kurang baik, etos kerja kurang dan penghayatan agama kurang; (c) faktor sosial: lemahnya kualitas penyeliaan atasan (pengawasan kurang ketat), sikap/perilaku negatif rekan kerja, dan lingkungan bergaya hidup konsumtif; dan (d) faktor kesempatan berkembang: kurangnya kesempatan mengembangkan diri, dan kurangnya pemberian pengakuan/penghargaan dari perusahaan atas perilaku/prestasi yang ditampilkan/dicapai karyawan.
Secara teoritik ada beberapa alternatif solusi sebagai intervensi terhadap masalah di atas, yaitu : Intervensi Strategis, berupa pembentukan budaya kerja yang bertujuan memberikan pedoman kepada karyawan dalarn bersikap dan berperilaku kerja; Intervensi Teknostruktural, berupa penyempurnaan job description dan SOP unit operasional yang bertujuan memberikan panduan operasional pelayanan parkir secara akurat dan ketat sehingga mempersempit kesempatan manipulasi uang parkir; Intervensi Manajemen SDM, berupa penyusunan sistem penghargaan & hukurnan yang bertujuan memberikan pengakuan/penghargaan kepada karyawan yang menampilkan perilaku/prestasi positif dan sebaliknya memberikan sanksi/hukuman kepada karyawan berperilaku/berprestasi tidak diharapkan. Intervensi Proses Manusia, bempa pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja karyawan operasional yang bertujuan agar mereka dapat mengenal potensi dirinya, hambatan-hambatan, teknik memotivasi, dan etos kerja positif/negatif serta konsekuensinya.
Berdasarkan analisis terhadap keuntungan dan kerugian masing-masing allematif solusi di atas, maka dipilih pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja sebagai alternatif terbaik untuk direkomendasikan kepada pihak Manajemen PT. X mengingal alternatif ini secara umum lebih baik dalam hal efektivitas, durasi, sumber daya dan biaya, dibandingkan ketiga alternatif solusi lainnya.
Pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja yang direkomendasikan berisi: sasaran, silabus, metode, tempat, durasi, peserta, pelatih, evaluasi dan biaya pelatihan. Pelatihan dilaksanakan secara bertingkat diawali dengan memberikan Pelatihan Untuk Pelatih dan Pelatihan Motivasi dan Etos Kerja kepada para atasan di unit operasional parkir (Assistant Manager hingga Regional Manager) dalam rangka menyiapkan mereka menjadi pelatih untuk pelatihan kepada level pengawas dan level pelaksana. Pada akhir pelatihan, dilakukan pemantauan (monitoring) dan evaluasi oleh atasan terhadap perubahan perilaku peserta di tempat kerja. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan karyawan akan memiliki motivasi tinggi dan etos kerja positif yang dapat menumbuhkan kepuasan kerja tinggi sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku kontraproduktif khususnya dalam penyalahgunaan uang pembayaran parkir."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Sajidah
"Hal yang paling mendasar yang menjadikan sebuah bangsa maju atau tertinggal adalah besar atau tidaknya etos kerja yang dimiliki masyarakatnya. Di beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, etos kerja yang lemah seringkali menjadi permasalahan yang cukup serius dan memerlukan penyelesaian yang komprehensif dan gradual. Tentang peranan agama sehubungan dengan perkembangan kehidupan manusia, Soejatmoko (1985) tidak ragu-ragu menyatakan bahwa agama merupakan faktor utama yang berperan dalam mewujudkan pola-pola persepsi dunia bagi manusia. Dan persepsi ada relevansinya dengan aktivitas keduniaan yang dimotivasi oleh sistem keyakinan agama. Dalam agama Islam begitu banyak nilai-nilai yang menganjurkan umatnya untuk beretos kerja tinggi. Karakteristik etos kerja Islami digali dan dirumuskan berdasarkan konsep iman sebagai fondasi dan amal shaleh. Karena etos kerja tidak menjadi Islami bila tidak dilandasi konsep iman dan amal shaleh, sebab sekalipun kerja itu bermanfaat dan bersifat keduniaan bagi banyak orang, tanpa dasar iman tidak akan membuahkan pahala di akherat kelak. Di antara nilai-nilai yang diyakini dan mempengaruhi etos kerja yang tinggi atau Islami adalah sikap tawakal pada seseorang dan yakin atau percaya akan kemampuan diri sendiri. Oleh karena itu, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah tawakal, percaya diri dan etos kerja. Adapun rumusan masalahnya adalah apakah ada hubungan antara tawakal dan percaya diri dengan etos kerja? Etos kerja perspektif Islam adalah etos kerja yang merupakan pancaran keyakinan seorang muslim bahwa kerja berkaitan dengan tujuan mencari ridha Allah. Dalam hal ini indikatornya adalah niat ikhlas karena Allah untuk mencari rida-Nya, bekerja keras dan memiliki cita-cita yang tinggi. Tawakal memiliki pengertian sebagaimana yang peneliti lansir dari Al-Tabari adalah sikap seorang muslim yang menggantungkan kendali urusan mereka hanya Allah, menerima ketentuannya dan yakin akan pertolongannya. Dengan demikian indikator dari variabel ini adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin, menerima akan takdir-Nya dan yakin akan pertolongan-Nya. Adapun percaya diri memiliki pengertian sbb, yaitu kemampuan seseorang dalam menyatukan dan menggerakkan motivasi sehingga menghasilkan tindakan yang sesuai harapan. Dalam hal ini percaya diri memiliki 5 indikator, yaitu: optimis, memiliki motivasi berprestasi lebih tinggi, mandiri, berani mencoba dan selalu introspeksi. Penelitian ini dilakukan di PT. Pandu Siwi Sentosa dengan populasi 506 orang. Adapun sampel yang diambil oleh peneliti adalah 100 orang. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisa korelasi ganda dan partial, untuk mengetahui hubungan antara tawakal, percaya diri dan etos kerja, Selain itu Juga menggunakan analisa regresi linier berganda untuk menggambarkan sumbangsih kedua variabel, yakni tawakal dan percaya diri secara bersamaan dalam menjelaskan varian variabel etos kerja. Dari uji anova variabel tawakal bersama percaya diri, memiliki nilai probabilitas ρ < 0,05 dan pada model ini menunjukkan .000 􀀀 , maka ini berarti hipotesa alternatif yaitu variabel tawakal dan percaya diri mempunyai hubungan terhadap etos kerja dapat dipertahankan. Dalam hal ini variabel tawakal bersama percaya diri memberikan kontribusi terhadap etos kerja sebesar 22,3%. Adapun kontribusi tawakal saja terhadap etos kerja bernilai 19,5%. Sedangkan percaya diri sangat kecil, yaitu 1,21%.
Berdasarkan hasil kesimpulan dan hasil analisa yang ada, peneliti memberi saran kepada berbagai pihak terkait akan pentingnya digalakkan program yang bertujuan untuk meningkatkan ketawakalan bagi para karyawan. Dengan pemahaman tawakal yang baik, maka diharapkan karyawan pun dengan sendirinya memiliki etos kerja yang lebih baik. Selain itu perlu ditingkatkan sikap percaya diri agar para karyawan memiliki semangat yang tinggi untuk menuju kepada etos kerja yang lebih baik pula. Hendaknya ada simulasi dalam pelaksanaannya hingga sikap itu mampu dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan bukan karena paksaan.

The most fundamental thing that makes a nation is behind or ahead of, or not job ethos of the community. In some countries the majority of the populations are Muslim, work ethos that are often weak enough to be a serious problem and requires a comprehensive and gradual. About role of religion referring to the development of human life, Soejatmoko ( 1985) doesn't hesitate expressing that religion is primary factor standing in realizing perception patterns of world for man. And perceptions there are the relevancy with mundane activity motivated by religion confidence system. In Islam so much values suggesting the believer for having ethos high job. Job ethos characteristic Islam dug and formulated based on believe concept as foundation and pious charitable. Because job ethos doesn't become Islam when is not based on believe concept and pious charitable, because even if the useful job and haves the character of mundane for many people, groundless of believe will not produce fruit reward in eternity/the beyond later. Among values believed and influences high job ethos or Islam is position tawakal at someone and is sure or believes in oneself ability. Therefore, a variable in this research is tawakal, self confidence and job ethos. As for the problem formula are there relation between tawakal and self confidence with job ethos? The Job Ethos in perspective of Islam is job ethos which is radiation of confidence a moslem that job relates to purpose of looking for ridha God. In this case the indicator is candid intention because God to look for His rida, strives and has high aspiration. Tawakal has understanding as which researcher publishes from Al-Tabari was position a moslem draping business control they God only, receives the rule and is sure the help would. Thereby indicator from this variable is deliver all business to God after trying maximum, receives His destiny to and is sure His help would. As for self confidence has understanding as follows, that is ability of someone in uniting and moves motivation causing yields action appropriate hope. In this case self confidence has 5 indicator, that is: optimism, has motivation of higher achievement, self-supporting, dare to try and introspecting. This research done in PT. Pandu Siwi Sentosa with population 506. As for sample taken by researcher is 100. Examination of this research hypothesis applies double correlation analysis and partial, to know relation between tawakal, self confidence and job ethos, Besides Also applies doubled linear regression analysis to depict second contribution of variable, namely tawakal and self confidence concurrently in explaining job ethos variable variant. From test anova variable tawakal with self confidence, has probability value? < 0,05 and at this model shows . 000 ? , hence this means hypothesizing alternative of that is variable tawakal and self confidence has relationship to defensible job ethos. In this case variable tawakal with self confidence gives contribution to job ethos equal to 22,3%. As for contribution of just tawakal to valuable job ethos of 19,5%. While very small self confidence, that is 1,21%.
Based on result of the conclusion and analysis result, researcher gives suggestion to various related partieses for the importance of emboldened program with aim to increase ketawakalan to all employees. With understanding of tawakal which is good, hence expected employee also by itself has better job ethos. Besides need to be improved position of self confidence that the employees have spirit of high for towards to better job ethos also. Shall there are simulation in the execution is finite is the position can be executed with eyes open and not because of constraint."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32874
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>