Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Yahya Rasyid
"Jasa telekomunikasi sangat diperlukan dalam rangka mendukung pertumbuhan dunia usaha untuk memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas (Trade Liberalization) dengan beraneka ragam barang dan jasa. Jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 200.000.000 (dua ratus juta) jiwa dan termasuk sebagai Negara sedang berkembang, yang kebanyakan penduduknya belum mengetahui hak dan kewajibannya secara jelas, terutama yang berkaitan dengan hukum di bidang jasa telekomunikasi dan perlindungan konsumen. The UN Guidelines for Consumer Protection melalui Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa No.A/RES/39/248 tahun 1985 tentang Perlindungan Konsumen yang mengandung pemahaman umum dan luas mengenai perangkat perlindungan konsumen hanya dapat diterima sebagai pedoman. Pemerintah dengan berbagai negara sepakat untuk menfasilitasi dan mendukung pengembangan kelompok-kelompok konsumen. Undang-Undang Perlindungan Konsumen di Indonesia, sangat tergantung pada sikap lembaga Legislative, Eksekutif, Pengusaha, dan Konsumen serta Institusi-institusi penegakan hukum lainnya. Diundangkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pada tanggal 20 April 1999 oleh pemerintah transisi (Kabinet Reformasi Pembangunan) Presiden BJ Habibie tampaknya diiringi dengan harapan terwujudnya wacana baru hubungan konsumen dengan pelaku usaha (produsen, distributor, pengecer, pengusaha/perusahaan dan sebagainya) dalam menyongsong milenium baru yang sudah diambang pintu. Pasal 31 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindugan Konsumen (selanjutnya disingkat UUPK) mengamanatkan dibentuknya Badan Perlindungan Konsumen (BPKN). Keanggotaan BPKN (pasal 36 UUPK) terdiri dari unsur-unsur: pemerintah, pelaku usaha, lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat, akademisi, dan tenaga ahli. Perkembangan telekomunikasi yang sangat pesat terutama terjadi pada abad ke-20. Revolusi teknologi komunikasi mencapai puncaknya dengan mulai dipakainya teknologi satelit untuk kepentingan telekomunikasi. Kerjasama dalam berbagai bidang yang luas sebagaimana tersebut diatas, melibatkan beberapa alat sebagai sarana dan prasarana yang juga dalam penggunaannya terdapat beberapa pihak, antara lain konsumen, penyelenggara dan pemerintah serta produsen industri alat. Yang penting ditonjolkan adalah pemahaman dan penghayatan terhadap asas-asas dari peraturan yang terkait dalam rangka perlindungan konsumen jasa telekomunikasi telepon. Peraturan perundang-undangan yang ada saling terkait. Sinkronisasi pengertian dan penafsiran dalam rangka penerapannya sangat diperlukan. Penerapan kedua peraturan tersebut di atas sudah barang tentu mengkaitkan beberapa peraturan lainnya sehingga tidak teijadi tumpang tindih {overlapping). Mengkaji lebih jauh tentang penerapan Undang-undang No.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan undang-undang No.36 tahun 1999 tentang telekomunikasi diperlukan penelitian kepustakaan, penelitian lapangan maupun beberapa studi kasus yang ditemukan dalam praktek."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
T36616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S21998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vintje Rahardjo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Dewantari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poluan, Jane Grace
"Inovasi produk merupakan unsur penting dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen untuk produk teknologi termasuk telepon selular. Oleh karena itu, penelitian untuk mengetahui sejauh mana peran inovasi produk terhadap keputusan pernbelian konsumen menjadi penting. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh inovasi produk, inovasi yang akan datang dan preferensi untuk menunda pembelian terhadap keputusan pembelian konsumen.
Dalam penelitian ini dibangun lima bentuk hubungan yang diuji terhadap 200 responden dimana responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna telepon selular Nokia. Metode penentuan sampel yang digunakan yaitu metode convenience sampling. Analisis data yang digunakan adalah metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program LISREL 8.30. Data yang dikumpulkan mendukung empat bentuk hipotesis.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa inovasi produk dan preferensi untuk menunda pembelian mempengaruhi keputusan pembelian konsumen secara positif. Inovasi produk juga memiliki pengaruh positif terhadap inovasi yang akan datang. Demikian pula inovasi yang akan datang memiliki pengaruh yang positif terhadap preferensi konsumen untuk menunda pembelian. Akan tetapi, inovasi yang akan datang memiliki pengaruh yang negatif terhadap keputusan pembelian konsumen.
Implikasi yang dapat diberikan melalui penelitian ini antara lain pemasar perlu menjadikan inovasi produk sebagai kompetensi inti dalam pengembangan produk teknologi seperti telepon selular. Pemasar juga perlu memfokuskan diri pada perbaikan dan penambahan fitur intemet dan fitur multimedia. Tak kalah penting adalah bahwa produk teknologi seperti telepon selular yang hendak dipasarkan di masa mendatang sebaiknya memberikan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan yang sudah ada saat ini dan diharapkan nilai tersebut bisa mewakili ekspektasi dan persepsi konsumen. Adapun kontribusi penting yang dapat diberikan melalui penelitian ini yaitu bahwa model dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam menggambarkan perilaku pembelian konsumen terhadap telepon selular melalui inovasi produk.

Product innovation is an important element in customer buying decision for high technology product including mobile phone. Therefore, it is quite important to know the role of product innovation in customer buying decision. The purpose of this research is to identify the effect of product innovation, forthcoming innovation, and preference to delay present purchase on customer buying decision.
There are five types of relationship built in this research that conducted to 200 respondents. The respondents are college students who are the user of Nokia mobile phone. Convenience sampling used as sampling method. Structural Equation Modeling with applicable software package LISREL 8.30 used as data analysis method. The result shows that the four hypotheses are supported.
This research found that both product innovation and preference to delay purchase influence customer buying decision positively. Moreover, product innovation influences the forthcoming innovation positively as well as forthcoming innovation affects customer preference to delay purchase. On the other hand, the forthcoming innovation influences customer buying decision negatively.
This finding has implications for marketer to put product innovation as core competence in developing high technology product such as mobile phone. Marketers need also to focus on improving internet and multimedia features. It is also important to launch the forthcoming product, which represent customer expectation and perception. The other contribution from this research is the description of customer buying decision for mobile phone products through product innovation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh berbagai atribut produk terhadap respons konsumen dalam peringkat preferensi ketika mereka dihadapkan pada kombinasi atribut yang dimiliki oleh telepon seluler. Penelitian ini didasarkan atas sudut pandang produsen. Untuk meningkalkan keakuratan, penelitian dilakukan terhadap satu jenis produk dan atribul-atribut nyata dari produk tersebut. Keputusan produsen untuk mengkombinasikan beberapa atribut produk dan menggabungkannya ke dalam satu model bergantung pada pengetahuan mereka akan jenis konsumen yang mereka miliki dan kebutuhannya.
Sekumpulan instrumen pengukuran akan digunakan untuk meneliti tingkat kepentingan relatif dari atribut produk Analisis konjoin menunjukkan bahwa atribut produk merupakan variabel yang sangat penting dalam menentukan peringkat preferensi. Analisis kluster menunjukkan bahwa terdapat beberapa segmen konsumen yang dapat dikelompokkan berdasarkan peringkat preferensi mereka akan atribut yang berbeda-beda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesa tentang atribut mana yang paling disukai konsumen (HI) tidak diterima. Hasil penelitian menyalakan konsumen lebih menyukai atribut intrinsikproduk dibandingkan atribut ekstrinsik Sebalikrrya hipotesa tentang keberadaan kluster konsumen yang berbeda-beda (H2) diterima. Kita dapat mengenali segmen konsumen yang memiliki peringkat preferensi yang berbeda-beda dan memiliki peluang yang berbeda-beda pula. Produsen telepon genggam dapat menggunakan sumber daya yang mereka miliki dengan lebih efektif dengan adanya penelitian

The main objective of this research is to examine the influences of product attributes to consumers' response in preference ratings when they are assessing mobile phone combined attributes. The research is based from the vendors ' point of view. To increase the accuracy of this research, it runs with only one product category and the concrete properties of the product. Vendors' decision to combine product attributes and put it into a single product will be driven by how well they know their consumers and how well they know their needs.
A set of measures will be developed to study the relative importance of product attributes. Conjoint analysis shows that product attributes represent a very important variable in preference ratings. Cluster analysis reveals that consumers can be differentiated based on their differences in preference ratings on different product attributes.
The results of the research demonstrate that the hypothesis of the most preferred attribute (H,) is not accepted. The results show that consumer value intrinsic attributes higher than ecstrinsic attributes. On the contrary, the hypothesis of the existence of different consumer cluster (FI2) is accepted. Different consumer segments and opportunities can be distinguished on the basis of preferences for different attributes. This knowledge enables mobile phone vendors to use their resources more effectively to gain more consumers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rizki Gayatri
"Skripsi ini membahas mengenai tentang pola viktimisasi konsumen korban penipuan terhadap pemberian keterangan yang salah oleh pengembang perumahan X Studi Kasus mengenai Konsumen Perumahan X di Kota Depok. Trend perumahan murah yang terjadi saat ini, dimanfaatkan oleh banyak pengembang perumahan untuk menciptakan perumahan yang murah bagi masyarakat Indonesia. Namun pada kenyataan, trend rumah justru di jadikan kedok untuk berbuat tindakan kriminal. Sebagai contoh pengembang perumahan X di kota depok memberikan keterangan yang salah bagi konsumen perumahan X agar para konsumen tertarik membeli rumah mereka. Iklan sebagai media promosi perumahan X, benar- benar dimanfaatkan oleh pengembang perumahan X didalam mencari konsumen. Setelah konsumen tertarik membeli umah, didapati banyak hal- hal yang tidak sesuai dengan apa yang diiklan kan oleh pengembang perumahan X. Warga yang sudah membeli rumah di perumahan X pun menuntut pengembang perumahan X agar memenuhi segala kewajiban mereka seperti apa yang mereka katakan dalam iklan promosi perumahan X.
Skripsi ini menggunakan penelitian kuantitatif untuk dapat mencari data- data yang sesuai. Data Kuantitatif diigunakan untuk mengacu pada keseluruhan warga perumahan X yang merasa telah tertipu. Sedangkan data kualitatif digunakan untuk mencari data tambahan terkait kasus ini. Data yang terkumpul diolah secara sistematis kuantitatif kualitatif. Selanjutnya permasalahan yang didalam skripsi ini melihat reaksi konsumen korban penipuan di Indonesia khususnya melihat reaksi konsumen warga perumahan X yang menjadi korban penipuan pemberian keterangan yang salah oleh pengembang perumahan X . Reaksi konsumen warga perumahan X yang menjadi korban penipuan pemberian keterangan yang salah mempunyai kelemahan dan kelebihan dalam memperjuangkan keadilan.

This thesis discusses about the consumer of victim of fraud against giving wrong explanation by housing developer X Case Study of Consumer Housing X in Depok City . The current low cost housing trends are being used by many housing developers to create cheap housing for Indonesians. But in fact, the trend of the house precisely in making a cover for criminal acts. For example X housing developers in ota depok give wrong information for housing consumer X so that consumers are interested in buying their home. Advertising as a promotional media housing X, really used by housing developer X in the search for consumers. After consumers are interested in buying a house, it is found that many things are not in accordance with what is advertised by housing developer X. Residents who have bought a house in housing X also demanded X housing developers to fulfill all their obligations as what they say in promotional advertising Housing X.
This thesis uses quantitative research to be able to find the appropriate data. Quantitative data is used to refer to the entire residential housing X who feel they have been deceived. While the qualitative data used to find additional data related to this case. The collected data is processed in a qualitative quantitative systematic way. Further problems in this thesis see the reaction of consumers of fraud victims in Indonesia in particular to see the reaction of consumers of housing X residents who become victims of false misinformation by housing developers X. The consumer reaction of housing X residents who are victims of false misinformation have weakness and strength in fighting for justice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>