Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karina Ajeng Widowati
"Teori Krugman mengungkapkan bahwa adanya skala ekonomi, wilayah maju memiliki karakteristik perindustrian, sehingga tenaga kerja akan melakukan migrasi ke wilayah tersebut. Hal ini menunjukan adanya keterkaitan antar pola migran tenaga kerja terhadap konsentrasi industri. Sehubungan dengan itu penelitian ini bertujuan untuk melihat teori Krugman dapat diterapkan di Pulau Jawa atau tidak. Pulau Jawa memiliki tingkat ekonomi yang maju dibandingkan Pulau-pulau lainnya di Indonesia. Variabel yang digunakan adalah data kependudukan, pertumbuhan ekonomi, dan industri. Kemudian diolah dengan menggunakan metode overlay dan crosstab. Pergeseran karakteristik migran tenaga kerja yang terlihat yaitu migran tenaga kerja perempuan terampil serta lakilaki ahli. Migran tenaga kerja perempuan terampil bergeser dari zona tengah dan selatan Pulau Jawa ke zona tengah Pulau Jawa dalam status ekonomi yang sama yaitu tidak maju. Migran tenaga kerja laki-laki ahli tetap berada di zona selatan dengan status ekonomi tidak maju, tetapi mengalami pergeseran dari wilayah dengan 1 jenis spesialisasi ke wilayah dengan 2 jenis spesialisasi industri. Sedangkan konsentrasi industri manufaktur mengalami pergeseran hanya di zona utara dan tengah. Dengan demikian pergeseran pola migran tenaga kerja tidak memiliki keterkaitan dengan pergeseran konsentrasi industri.

Krugman's theory reveals that in the existence of economies of scale, developed region has characteristic of industry, so that labor will migrate to the region. This shows an association between the patterns of migrant labor to the industrial concentration. The study aimed to look at whether The Krugman's theory could be applied in Java or not. The island of Java had an advanced economic level compared to other islands in Indonesia. The variables used were population data, economic growth, and industry. Then the data processed using the overlay method and crosstab. There were shift characteristics of skilled migrant woman workers and male experts. Skilled migrant woman workers shifted from central and southern zones of the island of Java to the middle zone of the island of Java in the same unprogressive economic status. Experted migrant man labors remained in the southern zone with the unprogressive economic status, but they shifted from areas with a kind of specialization to the region with two types of industrial specialization. On the other hand, the concentration of manufacturing industry shifted only in the northern and central zones. In the conclusion, the shift pattern of migrant labor had no connection with the shift of industrial concentration. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1956
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jafar Ahmad
"Penelitian ini bertujuan untuk memahanai dan menjelaskan kebijakan ekonomi Malaysia, khususnya kebijakan industri pada pemerintahan Mahatir bin Mohamad dalam periode 1983-1990 dalam bidang otomotif. Tujuan lain dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan Mahatir, sebagai Perdana Menteri Malaysia, dalam menjalankan tujuan industrialisasi.
Kebijakan industri yang dijalankan oleh Mahatir pada tahun sebagaimana tersebut di atas, tidaklah berdiri sendiri dan semata-mata hasil rancangan yang hanya dibangun oleh Mahatir sendiri. Kebijakan ekonomi yang dijalankan Mahatir, khususnya dalam bidang industri memiliki hubungan dengan dinanlika sosial yang hadir sebelum Mahatir berkuasa, seperti kerusuhan etnis yang menjadi fakta sosial yang mendorong munculnya kebijakan yang disebut dengan the New Economic Policy. Kebijakan the New Economic Policy telah memberi konstribnusi cukup besar dalam langkah kebijakan-kebijakan Malaysia setelahnya. Kebijakan industri yang dijalankan oleh Mahatir didukung oleh kehadiran modal Jepang malalui kebijakan yang dikeluarkan Mahatir, yaitu Look East Policy. Modal Jepang menjadi sangat penting bagi Malaysia, terutama awal-awal pemerintahan Mahatir karena Jepang pada saat yang sama menjadi kekuatan ekonomi terbesar di kawasan Asia yang memiliki pengaruh besar. Malaysia juga membutuhkan modal/ dana dalam usaha membangun perekonomian di Malaysia. Modal Jepang digunakan oleh Malaysia sebagai alat untuk mencapai tujuan domestik Malaysia Sendiri.
Adapun tujuan domestik Malaysia adalah mengurangi kemiskinan dan menata struktur sosial yang ada di Malaysia. Guna mendukung langkah ini, pemerintah di bawah kepemimpinan Mahatir mendirikan satu badan khusus yang menangani sektor industri berat, yaitu IJICOM. Untuk mendukung HICGM dalam menjalankan usahanya, Mahatir mengeluarkan kebijakan Look East Policy yang salah satu targetnya adalah mendatangkan modal dari Jepang.
Penelitian ini mengeunakan teori "Kebijakan Industri" untuk melihat bagaimana kebijakan industri dijalankan di Malaysia. pada masa pemerintahan Mahatir. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu pemaparan data-data yang ada dalam proses industrialisasi Malaysia serta menganalisa agar hasilnya bisa dipahami.
Dalam bab II, penulis menjelaskan tentang dinamika sosial politik yang muncul serta kaitannya dengan kebijakan industri di Malaysia.
Pada bab III, penulis menjelaskan tentang modal Jepang, yang meliputi penjelasan secara umum modal Jepang di kawasan Asia Tenggara, kemudian masuknya modal Jepang ke Malaysia serta penjelasan modal Jepang serta kaitannya dengan kebijakan industri Malaysia.
Pada bab IV, penulis menjelaskan kebijakan industri dalam bidang otomotif yang dijalankan di Malaysia pada tahun 1983 sampai 1990 dengan kasus khusus perusahaan Otomobil Nasional (Proton).
Akhirnya pada bab V, setelah melalui analisa atas data yang telah dikumpulkan dalam bab-bab sebelumya, penulis berkesimpulan bahwa, kebijakan industri yang dijalankan di Malaysia pada masa Pemerintahan Mahatir memperlihatkan campur tangan negara yang tinggi dalam bidang industri bisa memberi hasil yang, paling tidak mendekati taget yang telah ditetapkan dalam the New Economic Policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Negara
"Hancurnya berbagai sektor ekonomi dunia pasca Perang Dunia ke-2 mengakibatkan hancurya perekonomian di berbagai negara-negara dunia. Di asia, Jepang merupakan Negara yang mampu bangkit dengan cepat dari keterpurukan ekonomi Pasca PD II. Salah satu faktor yang membuat Jepang cepat bangkit dari Keterpurukan ekonomi Asia adalah peranan keiretsu dalam perusahaan-perusahaannya. Meskipun keberadaanya dipadang sebagai hambatan terbesar bagi pihak asing dalam memasuki perindustrian Jepang, tetapi keiretsu melalui kekuatan jaringan dan pembagian kerja serta difersifikasi produk yang dilakukanya telah berhasil memenuhi kebutuhan domestik Jepang, bahkan secara aktif dan agresif membawa Jepang ke dalam perdagangan internasional melalui penetrasi produk dan investasi ke negara-negara lain. Dalam penelitian ini saya akan membahas mengenai peranan keiretsu dan dampaknya terhadap pertumbuhan perekonomian Jepang dari tahun 1951-1973.

The destruction of the various sectors of the world economy after World War 2 resulted collapse economy in various countries of the world. In Asia, Japan is a country that is able to rise quickly from the economic downturn post-World War 2. One of the factors that make Japan rapid rise of Asian economic downturn is the role of the keiretsu in its companies, event keiretsu seen as the biggest obstacle for foreign in industrial enter to Japan, but through the strength of the keiretsu network and division of labor and product has been successfully meet the needs of Japanese domestic, moreover its actively and aggressively bringing Japan into the international trade and investment through the penetration of the product in other countries. In this research, I will explain the role of keiretsu and its impact on Japanese economic growth from 1951-1973.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Naila Ayasha Trishadiatmoko
"Untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat, harus ada peraturan yang mengatur persaingan usaha. Di Indonesia, UU No. 5 tahun 1999mengatur tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, peraturan ini muncul karena banyaknya kasus praktek monopolidan persaingan usaha yang tidak sehat, seperti bisnis di Indonesia yang dikuasai oleh keluarga konglomerat atau pihak-pihak tertentu yangmenyingkirkan usaha kecil. Larangan yang tercantum dalam undang-undang tersebut adalah larangan penguasaan pasar dan larangan diskriminasi usaha. Hal ini berkaitan dengan kasus yang akan dibahas dalam tesis ini yaitu mengenai pengoperasian taksi di Bandara Sultan Hasanuddin oleh PTAngkasa Pura I, dimana terdapat laporan dugaan yang disampaikan oleh Blue Bird Group terhadap PT Angkasa Pura I terkait pelanggaran Pasal 19huruf a dan d UU No. 5 Tahun 1999. KPPU kemudian melakukan penyelidikan terhadap tindakan PT Angkasa Pura I dan menjadikannya sebagaiterlapor, dan telah memulai persidangan hingga pada tahap tanggapan dari terlapor. Namun, terlapor kemudian membuat pakta integritas perubahanperilaku yang menyatakan bahwa terlapor mengakui kesalahannya dan berkomitmen untuk mengubah perilaku yang dituduhkan. Penelitian inimenggunakan metode penelition yuridis normatif dan bertujuan untuk mengetahui apakah tindakan terlapor melanggar Pasal 19 huruf a dan d UUNo. 5 Tahun 1999 dan dampak hukum dari tindakan tersebut. Tesis ini menyimpulkan bahwa PT Angkasa Pura I, dari pendekatan rule of reason, tidak melanggar pasal yang dituduhkan oleh terlapor dan dampak hukum yang ditimbulkan oleh tindakan mereka membantu operator taksi lain dibandara dan menimbulkan dampak positif.

In order to create a healthy business environment, there must be regulations governing business competition. In Indonesia, Law No. 5 of 1999governs the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition, this regulations arose due to the numerous instances ofmonopolistic and deceptive business practices, for instance, Indonesian businesses being controlled by conglomerate families or certain parties where they exclude small businesses. Prohibitions stated in the law are prohibition on market dominance and prohibition on business discrimination. Itrelates to the case that will be discussed in this thesis regarding taxi operations in Sultan Hasanuddin Airport by PT Angkasa Pura I, where a report ofallegations are submitted by Blue Bird Group towards PT Angkasa Pura I regarding the violation of Article 19 a and d of Law No. 5 of 1999 on market dominance and discrimination. KPPU then investigated PT Angkasa Pura I’s act, making them the reported party, and has started the trialuntil the stage of response from the reported party. However, the reported party then made a change of behavior integrity pact, stating that theyacknowledge their wrongdoings and committed to changing their alleged behavior. This research uses the juridical-normative method and is todetermine whether the reported party’s action violated Article 19 a and d of Law No. 5 of 1999 and the legal impacts of their action. This thesisconcludes that PT Angkasa Pura I, from the rule of reason approach, did not violate the alleged article from the report and the legal impacts causedby their action helps other taxi operators at the airport and caused a positive impact."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Astuti
"Dalam keseharian, pembuatan rencana untuk mengerjakan tugas merupakan hal yang lumrah dilakukan, namun ketika waktu pelaksanaan rencana tersebut sudah tiba, apakah pembuat rencana benar-benar melaksanakannya sesuai rencana atau menundanya? Penelitian field eksperiment dilakukan untuk melihat pengaruh dari keterhubungan psikologis terhadap temporal discounting pada pelaksanaan tugas. Sebelum penelitian dilakukan, partisipan diminta menentukan kapan dirinya bersedia mengikuti penelitian. Sebanyak 66 partisipan dibagi secara random menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok eksperimen. Pada waktu yang telah partisipan tentukan sendiri sebelumnya, partisipan menerima manipulasi keterhubungan psikologis dari Bartel dan Rips (2010) yang telah dimodifikasi sebelum memutuskan apakah akan mengikuti penelitian pertama yang akan dilaksanakan saat itu juga sesuai dengan rencana sebelumnya, atau mengikuti penelitian yang akan dilaksanakan pada minggu selanjutnya. Kelompok kedua merupakan kelompok kontrol, kelompok ini tidak menerima manipulasi apapun sebelum menentukan pilihannya. Hasil analisis chi-square test for independence menunjukkan tidak adanya pengaruh keterhubungan psikologis terhadap temporal discounting pada pelaksanaan tugas χ2 (1, N=66) = 1.29, p<.256. Pada bagian akhir, dibahas mengenai metode penelitian temporal discounting pada pelaksanaan tugas yang pertama kali dilakukan pada penelitian ini serta aspek-aspek pengambilan keputusan dengan konsekuensi yang akan segara dirasakan oleh pengambil keputusan.

In daily life, planning upcoming activities, including when to do various tasks, is one way people often do to organize their activities, but, when the time of this plan’s execution comes, are people following the original plan or delaying the task execution to some other times in the future? A field experiment was conducted to see whether there is relationship between psychological connectedness and temporal disounting of effort. Before the main research, partisipants were asked about the time they were able to join the research. 66 participants were divided into two group. The first group was the experiment group, at the time that were decided by partisipants themselves, partisipants received psychological connectedness manipulation before making decision whether they would stick to their previous plan and join the research right at that time, or would join a newly-offered research that would be held a week later. The second group was the control group, this group did not receive any manipulation before making decision on the same matter. Statistical analysis chi-square test for independence indicate there is no effect of psychological connectedness on temporal discounting of effort χ2 (1, N=66) = 1.29, p<.05. In the end, the method to asses temporal discounting of effort that was used for the first time in this research was discussed. There are also discussion about aspects of intertemporal choice with immediate consequences, and its relations to this study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana Ari Sabatina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh aglomerasi terhadap produktivitas tenaga kerja industri pengolahan dengan mempertimbangkan adanya keterkaitan spasial (spatial dependence) untuk 110 kabupaten/kota di Pulau Jawa pada tahun 2005, 2010, 2015, dan 2005-2010-2015. Estimasi dilakukan pada data cross section dengan menggunakan metode ordinary least square (OLS) dan ekonometrika spasial.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa terjadi hubungan nonlinier antara produktivitas tenaga kerja industri pengolahan dengan aglomerasi dalam bentuk kurva U terbalik. Peningkatan aglomerasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri pengolahan, namun kenaikan produktivitas tersebut semakin lama akan mengecil (increasing but diminishing). Ketika disimulasikan nilai titik kritis aglomerasi pada kondisi di mana kenaikan kepadatan tenaga kerja sebesar 1 orang/Ha hanya akan meningkatkan produktivitas sebesar kurang dari (<) Rp 1.000,-/orang, maka dapat diketahui bahwa Kota Jakarta Utara pada tahun 2005 sudah melewati titik kritis, sementara wilayah lainnya masih berada di bawah titik kritis.
Penggunaan estimator maximum likelihood dalam mengestimasi model spasial belum konsisten menunjukkan pengaruh terhadap hubungan dampak aglomerasi dan produktivitas tenaga kerja industri pengolahan. Terjadi pula efek curahan (spillover) spasial antar kabupaten/kota di Pulau Jawa pada tahun 2005 dan gabungan ketiga tahun berupa curahan (spillover) produktivitas tenaga kerja dari wilayah yang bertetangga serta dependensi spasial pada error.

This study aims to estimate the the effect of agglomeration on manufacturing labor productivity by considering the presence of spatial dependence for 110 regencies/cities in Java Island in 2005, 2010, 2015, and 2005-2010-2015. Estimations are conducted on cross section data using ordinary least square (OLS) and spatial econometrics method.
The estimation results show nonlinear relationship between agglomeration and manufacturing labor productivity in the form of inverted U shape curve. An increase in agglomeration will increase labor productivity, but the slope is declining (increasing but diminishing). The simulation of critical point value in conditions where an increase in 1 person/Ha labor density will only increase productivity by less than (<) Rp 1.000,-/person, shows that North Jakarta City in 2005 has passed this critical point while other regions are still below.
Estimating spatial model with maximum likelihood estimator has not consistently shown the effect on the relationship between agglomeration effect and manufacturing labor productivity. There were spatial spillover effects between regions in Java Island on 2005 and 2005-2010-2015 in the form of labor productivity spillover from neighbouring regions and spatial dependencies on error.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firna Indrianty Sari
"Asam lemak tak jenuh khususnya MUFA dan PUFA merupakan asam lemak esensial yang sangat penting untuk kesehatan tubuh manusia terutama untuk pencegahan penyakit kronis. Permintaan serta konsumsi MUFA dan PUFA semakin meningkat namun jumlah produksi yang selama ini berasal dari ikan kurang mencukupi untuk memenuhi permintaan tersebut. Saat ini berbagai jenis mikroorganisme telah diteliti sebagai penghasil asam lemak tak jenuh. Salah satu jenis mikroorganisme yang diketahui memiliki kandungan asam lemak tak jenuh adalah Aspergillus terreus. Kondisi kultur seperti konsentrasi glukosa pada medium dan suhu inkubasi merupakan salah satu faktor penting penentu yield lipid dan komposisi asam lemak tak jenuh untuk mendapatkan hasil yang optimum. Hasil penelitian menunjukkan perolehan komposisi MUFA dan PUFA optimum berada pada konsentrasi glukosa 9% (w/w) dan suhu inkubasi 35oC dengan perolehan MUFA sebesar 41,15% serta suhu inkubasi 20oC dengan perolehan PUFA sebesar 23,27%.
Unsaturated fatty acids which MUFA and PUFA are essential fatty acid which essential to human health especially the prevention of chronic diseases. Demand and consumption of MUFA and PUFA increased, however the amount of production that have been derived from fish were insufficient. Currently various types of microorganisms has been investigated as producer of unsaturated fatty acids. One of the microorganisms that are known contain unsaturated fatty acids is Aspergillus terreus. Culture conditions such as glucose concentration in the medium and incubation temperature are important factors to obtain optimum yield of lipid and unsaturated fatty acids composition. This result showed the optimum composition of MUFA and PUFA obtain at 9% (w/w) glucose concentration and incubation temperature at 35oC with acquisition of 41,15% MUFA and incubation temperature at 20oC with acquisition of 23,27% PUFA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Chamid Endra
"ABSTRAK
Inefisiensi industri gula nasional yang terjadi pada berbagai subsistem dalam sistem pergulaan nasional, menimbulkan kecaman dari banyak pihak. Efisiensi tersebut akan dapat ditingkatkan bila seluruh subsistem yang ada telah menjadi efisien. Tujuan kebijakan pergulaan nasional yang terlalu kompleks dan sangat sulit dicapai secara simultan, perlu skala prioritas agar tidak berakibat tiada satupun tujuan yang dapat dicapai.
PT. Rajawali Nusantara Indonesia adalah salah satu BUMN yang bisnis intinya di bidang industri gula. Pada akhir-akhir ini kinerja industri gula tersebut cenderung menurun. Di sisi lain isu globalisasi dan liberalisasi ekonomi sudah tidak mungkin ditawar lagi, sedangkan kesiapan untuk tetap eksis dalam percaturan ekonomi belum juga dimiliki. Pengembangan keunggulan kompetitif berkelanjutan untuk meraih daya saing merupakan senjata ampuh yang dibutuhkan dalam menghadapi kompetisi global tersebut.
Penelitian dilakukan bertolak dari kinerja keuangan industri gula PT. Rajawali, sebagai upaya pengembangan keunggulan kompetitif berkelanjutan dimaksud. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi PT. Rajawali dan BUMN Indonesia secara keseluruhan, terutama industri gula nasional.
Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder yang relevan dengan aktivitas industri gula. Data primer dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan kuesioner sebagai pemandu responden dalam menyediakan data, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan dokumentasi.
Analisis rantai nilai merupakan gagasan Michael E. Porter (1985) yang diuraikan kembali oleh John K. Shank dan Vijay Govindarajan (1993), sebagai paradigma baru di dalam konsep manajemen biaya strategis. Konsep ini meletakkan fokus perhatian eksternal perusahaan, yang berbeda dengan akuntansi manajemen tradisional yang lebih berfokus pada internal. Dengan kata lain akuntansi manajemen mengambil perspektif nilai tambah, yang dimulai terlalu lambat dan diakhiri terlalu cepat menyebabkan tidak membahas adanya masalah keterkaitan dengan pemasok dan dengan pelanggan.
Dari analisis rantai nilai yang dilakukan terhadap industri gula PT. Rajawali Nusantara Indonesia tampak jelas beberapa penyebab biaya yang tidak mendukung keunggulan kompetitif. Analisis lebih lanjut terhadap penyebab biaya yang berpengaruh negatif menuntun pada penyebab inti, yaitu adanya regulasi di bidang tebu rakyat intensifikasi atau TRI dan tata niaga gula pasir serta kalkulasi harga yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Pengembangan keunggulan kompetitif berkelanjutan industri gula dapat dilakukan dengan : pertama, mengendalikan secara efektif penyebab biaya, dan kedua, menyusun konfigurasi ulang aktivitas nilai. Kesediaan Pemerintah untuk melakukan deregulasi terhadap regulasi yang berlaku, sehingga mengarah pada kebijakan kondusif dan adaptif, merupakan langkah yang sangat strategis.
Tindak lanjut yang diambil oleh pabrik gula bersama petani tebu dan pihak-pihak yang terkait, akan mendorong pengembangan keunggulan kompetitif industri gula nasional dan akan membalikkan keadaan dari industri bermasalah menjadi berdaya saing, siap menghadapi pasar bebas ASEAN, yaitu AFTA dan APEC yang dimulai pada tahun 2003 mendatang.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Anggreaningsih
"ABSTRAK
Studi literatur yang ada masih memberikan kesimpulan yang bervariasi mengenai hubungan konsentrasi kepemilikan terhadap nilai dan risiko bank. Skripsi ini membahas konsentrasi kepemilikan pada bank dalam implikasinya terhadap risiko bank yang di proksikan dengan capital adequacy ratio dan impaired loan ratio. Observasi dilakukan pada 55 bank yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Philipina selama kurun waktu 2006 hingga 2011. Dengan menggunakan model estimasi Generalized Least Square-Random Effect, didapatkan hasil bahwa konsentrasi kepemilikan pada bank tidak memiliki pengaruh terhadap risiko bank tersebut dengan capital adequacy dan impaired loan ratio sebagai ukuran risiko yang digunakan.

ABSTRACT
Existing study still provide various result regarding the impact of ownership concentration to bank value and risk. This research examines the impact of bank ownership concentration on two indicators of bank riskiness (banks? non-performing loans and capital adequacy). Using Generalized Least Square-Random effect on 55 banks in Indonesia, Malaysia, Thailand and Philipina for period 2006-2011. It is found that bank ownership concentration does not affect bank riskiness (banks? non-performing loans and capital adequacy)."
2013
S44831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geroski, Paul
Chur, Switzerland: Harwood Academic Publishers , 1990
338.604 8 GER b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>