Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Tiara Monica
"Remaja panti asuhan rentan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dan mengembangkan potensi diri yang ditandai dengan sikap apatis, menarik diri, dan inferior. Hal ini mengindikasikan bahwa remaja panti asuhan cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang rendah sehingga berdampak pada minimnya ketahanan diri dari gejala depresi dan kesulitan untuk menjalani tugas-tugas perkembangannya. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis yaitu dukungan sosial dan kecerdasan emosional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh antara dukungan sosial dan kecerdasan emosional terhadap kesejahteraan psikologis remaja di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti (WKB) Depok. Sumber dukungan sosial yang difokuskan yaitu yang berasal dari pengasuh dan juga teman sebaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif kepada 68 remaja Panti Asuhan WKB Depok yang dipilih dengan metode sampel jenuh. Hasil penelitian mengungkapkan kesejahteraan psikologis sebagian besar remaja panti berada pada kategori tinggi (n=37). Selain itu, diungkapkan bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis dengan nilai Somers’D sebesar 0,279 dan signifikansi 0,005<0,05. Hal ini menunjukkan pengaruh yang signifikan dan lemah. Kemudian, penelitian ini juga mengungkapkan tidak adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesejahteraan psikologis.

Orphanage adolescents are vulnerable to difficulties in establishing social relationships and developing their potential, which is marked by apathy, withdrawal, and feelings of inferiority. This indicates that orphanage adolescents tend to have low psychological well-being, affecting their resilience against depression symptoms and their ability to fulfill developmental tasks. One of the factors that can influence psychological well-being is social support and emotional intelligence. Therefore, this study aims to identify the influence of social support and emotional intelligence on the psychological well-being of adolescents at Wisma Karya Bakti (WKB) Orphanage in Depok. The sources of social support focused on in this study are those from caregivers and peers. This research used a quantitative approach on 68 adolescents from WKB Orphanage in Depok, selected using a saturated sampling method. The results revealed that the psychological well-being of the majority of the orphanage adolescents was in the high category (n=37). Additionally, it was found that social support significantly influences psychological well-being with a Somers' D value of 0,279 and a significance of 0,005<0,05. This shows a significant but weak influence. Furthermore, the study revealed that emotional intelligence does not affect psychological well-being."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erin Mutiara Naland
"ABSTRAK
Penelitian-penelitian terdahulu menyatakan bahwa anak laki-laki lebih agresif daripada anak perempuan (Harris dalam Baron, 2000; Buss dalam Bjorkqvis, 1994). Penelitian-penelitian terbaru mengatakan bahwa anak perempuan dapat sama agresivitasnya dengan anak laki-laki, hanya saja dalam bentuk yang berbeda (Donelson, 1999). Hal ini menggelitik rasa ingin tahu peneliti tentang bentuk-bentuk agresivitas yang dipakai remaja putri untuk menyakiti remaja putri lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bentuk-bentuk perilaku agresivitas yang digunakan remaja putri untuk menyakiti remaja putri lain, gambaran detil kejadian agresivitas yang dialami oleh remaja putri, respon emosional, sosial dan perilaku korban dan pemicu agresivitas. Menurut berbagai literatur anak perempuan cenderung memakai agresivitas tidak langsung (indirect) dan biasanya lebih sulit diamati (covert) (Baron, 2000; Olweus, 2003; Krahe, 2001; Sullivan, 2000; Simmons, 2000). Peran sosial anak perempuan yaitu tidak agresif menyebabkan anak perempuan menyembunyikan agresivitas mereka ke dalam bentuk yang lebih sulit diamati dan tidak langsung (Simmons, 2002). Sifat persahabatan anak perempuan yang kecil, eksklusif dan intim juga meningkatkan kesempatan untuk agresivitas tidak langsung. Penelitian dilakukan di sebuah sekolah khusus putri dengan menggunakan siswi-siswi kelas satu sebagai subjek. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan “sisi dalam” realitas dari sudut pandang korban. Metode utama yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah Focus Group Discussion (FGD). FGD adalah kelompok diskusi yang mengeksplorasi sekelompok isu-isu spesifik dan merupakan metode yang ideal untuk menggali opini, pengalaman dan pendapat subjek (Barbour & Kitzinger. 1999) Melalui penelitian ini didapatkan hasil-hasil sebagai berikut; remaja putri di sekolah Z menggunakan berbagai bentuk agresivitas untuk menyakiti remaja putri lain. Secara garis besar agresivitas tidak langsung digunakan di dalam satu angkatan, secara khusus di dalam persahabatan atau hubungan dengan teman satu clique. Agresivitas langsung berupa serangan verbal cenderung dipakai oleh kakak kelas untuk menyakiti adik kelas. Agresivitas kakak kelas kepada adik kelas merupakan isu kuat di sekolah Z. Senioritas dan “gencet-gencetan” telah menjadi tradisi dari tahun ke tahun dan oleh karena itu agresivitas kakak kelas kepada adik kelas seperti mendapat pembenaran. Kakak kelas biasanya mengontrol adik kelas dengan memberikan “norma-norma” dan menekan siapa saja yang tidak mematuhinya atau adik kelas yang menonjol dan memiliki kecenderungan populer. Kakak kelas menggencet adik kelas dengan serangan verbal seperti menyindir atau memarahi adik kelas secara berkelompok. Adik kelas merasa takut, tertekan, kesal dan stres menghadapi agresivitas kakak kelas akan tetapi tidak berdaya melawan akan tetapi tidak ingin “gencetgencetan” ini dihapuskan. Saran untuk penelitian berikutnya adalah meneliti agresivitas kakak kelas kepada adik kelas dari sisi agresor atau membuat penelitian kuantitatif mengenai sikap adik kelas terhadap agresivitas kakak kelas. Saran praktis untuk sekolah Z dan sekolah-sekolah dengan kondisi kurang lebih sama dengan sekolah Z adalah dengan mengadakan pembinaan untuk mengubah paradigma mengenai gencet-gencetan dan agresivitas remaja putri, mengurangi otoritas atau kewenangan kakak kelas dan meningkatkan fokus akademis agar “gencet-gencetan” dapat menurun."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Rahma Bintari
"Kehidupan manusia tidak mungkin lepas dari konteks budaya dan norma yang ada dalam iingkungan kehidupannya sehari-hari. Kepribadian seseorang tidak lepas dari pengaruh lingkungan budayanya. Kepribadian itu dibentuk oleh pengalaman yang didapat individu dalam mengadakan hubungan dengan seterotipi-stcreotip kebudayaan Pengaruh budaya tidak hanya berlaku pada individu yang sehat, namun juga pada kepribadian yang terganggu. Salah satu nilai yang ada dalam kebudayaan adalah kepercayaan. Penggunaan agama sebagai cara untuk menyelesaikan masalah dapat berdampak baik maupun buruk pada individu. Namun disisi lain terlihat pula adanya gangguan kejiwaan yang memiliki tema keagamaan sebagai hasil dari penggunaan agama oleh individu dalam proses penyelesaian masalah. Salah satu fenomena yang nampak adalah adanya waham- wa ham yang berisi ajaran-ajaran agama pada penderita psikosis di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan mengetahui apa saja bentuk dan bagaimana waham keagamaan terjadi pada penderita psikosis di Rumah sakit Jiwa di Jakarta sehingga dapat disusun bentuk pertanyaan serta deteksi awal pada pola kehidupan yang menyebablcan gangguan kepribadian psikosis dengan waham keagamaan. Motode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan melakukan kategorisasi dari data hasil pemeriksaan psikologis terhadap penderita psikosis dengan waham keagamaan, yang ada di Bagian Klinis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sejak tahun 1998 hingga 2002. Fenomena waham keagarnaan dianalisa dengan menganalisa penyebab dan faktor keagamaan yang berpengaruh pada subyek.
Hasil penelitian menunjukkan strulaur dan tipe waham yang dimilil-ti penderita psikosis dengan waham keagamaan: Kebanyakan subyek mcmiliki slruktur waham yang non sistematis. Ada 8 tipe waham keagamaan yang muncul dan 5 tipe waham lain. 8 tips waham keagamaan yang muncul yaitu waham kehebatan, waham kejaran, waham kemiskinan (poverty), waham berdosa (SIG), waham somatis, waham ketiadaan (nihilistic), waham dikontrol, dan waham referensi. Waham lain yang timbul adalah waham kejaran, waham kehebatan, waham referensi, waham somatis, dan waham ketiadaan.
Pada Etiologi, 3 penyebab yang banyak dialami subyek adalah khilangan atau ancarnan kehilangan dari rasa aman dasar, suatu peningkatan dorongan erotis atau permusuhan, peningkatan yang tiba-tiba dalam rasa bersalah, karena reaksi superego atau karena sikap menyalahkan dari orang-orang lain. Pada falctor agama hal yang mempengaruhi kegagalan dalam penyelesaian masalah adalah kesalahan dalam tujuan, yaitu: kesatu-sisian dalam beragama, Pengkhianatan terhadap agama, dimana agama dijadikan penutup dari motivasi yang sebenamya serta kesalahan dalam cara, kesalahan dalam penjelasan agama, kesalahan dalam menyeimbangkan agama.
Penyebab waham keagamaan yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah kehilangan atau ancaman kehilangan dari rasa aman dasar, suatu peningkatan dorongan erotis atau perm usuhan, peningkatan yang tiba-tiba dalam rasa bersalah, karena reaksi superego atau karena sikap menyalahkan dari orang-orang lain yang cuba diatasi dengan cara beragama yang salah seperti kesatu-sisian dalam beragama, penggunaan agama sebagai penutup dari motivasi yang sebenarnya, kesalahan dalam penjelasan agama, serta kesalahan dalam menyeimbangkan agama; sehingga menyebabkan timbulnya waham keagamaan pada penderita psikosis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Aulia Damayanti
"Penelitian ini menggambarkan tentang bagaimana para guru perempuan menghadapi stres yang mereka rasakan dari lingkungan pekerjaan mereka. Yang mana merupakan sekolah percontohan sistem anti bullying dan juga adanya perubahan kurikulum. Untuk menghadapi hal tersebut mereka membutuhkan upaya coping stress yang didalamnya juga terdapat metode dukungan sosial. Salah satu sumber dukungan sosial yang potensial antara lain adalah rekan kerja mereka. Sehingga fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana rekan kerja sebagai salah satu sumber dukungan sosial terdekat bagi para guru perempuan memberikan dukungan sosial yang dapat membantu para guru perempuan mengatasi stres yang mereka rasakan.

This study illustrates how working mothers face the stress they feel from their work environment. Which is an anti-bullying pilot school system and also a change in the curriculum. To deal with these things they need stress coping efforts that it will also include a method of social support. One potential source of social support is from their co-workers. So the focus of this research is how the coworkers as one of the closest source of social support for mothers who work providing social support that can help woman teacher cope with the stress they feel."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uttytya Dewi Tjandrasari
"ABSTRAK
Anak-anak usia 3 hingga 6 tahun mengalami kemajuan yang sangat pesat
dalam keterampilan-keterampilan motoiik, balk motorik kasar maupun motorik
halus. Beberapa orang ahli mengajukan pendapatnya tentang tahap-tahap
perkembangan menggambar pada anak-anak usia tersebut, antara lain Verna
Hildebrand (1975) menggolongkan anak usia 3 tahun dalam tahap controlled
scribble dan pada umumnya mereka sudah dapat menghasilkan lingkaran,
sedangkan anak usia 5 tahun pada tahap schematic di mana mereka sudah dapat
membuat gambar orang secara lengkap (dalam Mardijanti, 1982). Menurut Spodek (1972), kesiapan untuk membaca pada seorang anak
dipengaruhi antara lain oleh keterampilan dalam melakukan diskriminasi auditori
dan diskriminasi visual. Diskriminasi visual maupun koordinasi motorik halus
terlibat dalam m&ag-copy bentuk-bentuk geometris, pola-pola garis yang tidak
teratur, titik atau lingkaran, dan huruf-huruf alfabet. Dengan demikian, untuk
mengetahui kemampuan diskriminasi visual maupun koordinasi motorik halus
pada anak-anak usia 3 tahun maupun 5 tahun, mereka diberi tugas va&n^-copy
bentuk-bentuk geometris sederhana yang diperlihatkan kepada mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode transversal atau metode
cross-sectional karena menggunakan subyek penelitian dari tahap usia yang
berbeda yaitu tahap controlled scribble dan tahap schematic. Subyek penelitian
kelompok anak yang berada pada tahap controlled scribble usia 3-0 hingga 3-11
tahun diainbil dari anak-anak yang ada dalam Kelompok Bermain dan subyek
penelitian kelompok anak-anak yang berada pada tahap schematic usia 5-0 hingga 5-11 tahun menggunakan anak Taman Kanak-Kanak di Bekasi. Alat ukur
yang digunakan adalah The Developmental Test of Visual-Motor Integration
(VMl) yang lerdiri dari 24 bentuk geometris yang harus (W-copy dcngan
menggunakan kertas dan pensil untuk mengukur tingkat persepsi visual dan
perilaku motorik yang terintegrasi pada anak-anak, khususnya untuk anak
prasekolah dan tingkat awal masa sekolah (Beery, 1967). Mengingat usia anak maka dalam penelitian ini dilakukan administrasi
individual oleh 2 orang psikolog yang sekaiigus akan memberikan penilaian
terhadap hasil tes VMI tersebut secara bergantian agar dapat dilakukan
perhitungan "Kappa" (Howell, 1997) untuk menguji reliabilitas antar penilai
(interrater reliability). Pengolahan dengan menggunakan uji-t antara mean standard score untuk
kelompok anak dalam tahap controlled scribble usia 3-0 hingga 3-11 tahun dan
kelompok anak dalam tahap schematic usia 5-0 hingga 5-11 tahun terbukti ada
perbedaan yang sangat signifikan antara kedua kelompok tersebut dalam
kemampuannya untuk menggambar bentuk-bentuk geometris (Guilford &
Fruchter, 1978). Berdasarkan hasil penelitian ini tentunya akan dapat dilakukan penelitian
lebih lanjut agar dapat diketahui gambaran kemampuan rata-rata subyek
berdasarkan kondisi demografisnya, misalkan kelompok subyek yang berada
pada tahap schematic dan tinggal di kota-kota besar dengan kelompok subyek
yang berada pada tahap yang sama naihun tinggal di daerah pedesaan, antara
kelompok subyek yang berada pada tahap controlled scribble dan telah mengikuti
kegiatan di dalam Kelompok Bermain dengan kelompok subyek yang berada
pada tahap yang sama tetapi sama sekali tidak pemah masuk dalam Kelompok
Bermain, atau antara sampel yang berasal dari Taman Kanak-kanak yang
menggunakan aplikasi metode Montessori dengan sampel dari Taman Kanakkanak
yang tidak menggunakan aplikasi metode Montessori. Perlunya penelitian lebih lanjut menggunakan jumlah sampel lebih besar
dan rentang usia lebih panjang untuk dapat menentukan urutan bentuk-bentuk
geometris sesuai dengan derajat kesulitarmya. Khusus untuk para pendidik,
hendaknya memberikan atau mengenalkan konsep-konsep tentang bentuk-bentuk
geometris dasar (misalkan lingkaran, segi tiga, bujur sangkar) terlebih dahulu
sebelum mengajarkan bentuk-bentuk huruf kepada anak didiknya agar mereka
lebih terbiasa dengan nama dan bentuk-bentuk geometris tersebut maupun nama
dan bentuk-bentuk huruf."
2002
S2809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusirozi Yusuf
"Candi sebagai sebuah bangunan Suci juga merupakan sebuah hasil seni, karena itu pada bangunan candi sangat diperhatikan berbagai macam hiasan dan keseimbangan arsi tektur antar bagi an-bagian candinya. Antefiks merupakan salah satu jenis hiasan candi yang berwujud pipih dengan bentuk variasi segitiga. N. J. Krom menggolongkan antefiks sebagai salah satu ragam hias arsitektural karena tidak dapat dipisahkan dari struktur bangunan sehingga keberadaannya bersifat mutlak. Selain berfungsi sebagai hiasan pelengkap bangunan candi, antefiks juga berfungsi untuk menandai peralihan tingkatan candi. Antefiks terdapat pada candi-candi dengan bentuk, ukuran, dan hiasan yang beraneka. Namun pengetahuan yang ada mengenai antefiks masih terbatas dan penelitian yang terarah terhadap antefiks belum pernah dilakukan, sehingga menjadi suatu alasan yang menarik untuk meneliti masalah-masalah yang berkaitan dengannya. Dalam penelitian ini yang menjadi data utama adalah antefiks pada gugusan Candi Prambanan karana antefiks pada gugusan candi ini memiliki keanekaragaman dalam hal bentuk, ragam hias, ukuran, dan keletakannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Ayu Handayani
"Skripsi ini membahas pengaruh antara 55 yang Dirasakan terhadap Komitmen Afektif dan Kinerja Pegawai dengan Mediasi Employee Engagement pada Aparatur Sipil Negara di Wilayah Jakarta. Dengan sampel sebanyak 137 responden, penelitian ini menggunakan metode analisis SEM yang mengkombinasikan aspek faktor analysis dan multiple regression yg memungkinkan peneliti utk menguji secara simultan serangkaian interrelated dependence relationships antara variabel pengukuran dan variabel laten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara Dukungan Organisasi yang Dirasakan terhadap Employee Engagement serta Komitmen Afektif. Begitu juga Employee Engagement dengan Komitmen Afektif dan Kinerja Karyawan. Employee Engagement juga ditemukan memediasi hubungan antara Dukungan Organisasi yang Dirasakan terhadap Komitmen Afektif dan Kinerja Karyawan. Tetapi ada satu temuan yang menunjukkan bahwa Dukungan Organisasi yang Dirasakan tidak berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Karyawan.
(br>
This study discusses the influence between Perceived Organizational Support towards Affective Commitments and Employee Performance with Employee Engagement as Mediation of the State Civil Apparatus in Jakarta Region. With a
sample of 137 respondents, this study uses a SEM analysis method that combines aspects of factor analysis and multiple regression that allows researchers to examine simultaneously a series of interrelated dependence relationships between measurement variables and latent variables. The results showed that there was a positive influence between Perceived Organizational Support to Employee Engagement and Affective Commitment. Likewise, Employee Engagement also positively influence Affective Commitment and Employee Performance. Employee Engagement was also found to mediate the relationship between Perceived Organizational Support and Affective Commitment and Employee Performance. But there is one finding that shows that Perceived Organizational Support does not have a positive influence on Employee Performance.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Khalisa Pradiansyah
"Penelitian ini ditujukan untuk menggali lebih mendalam tentang strategi coping dan dukungan sosial pada remaja yang pernah mengalami perundungan. Perundungan merupakan tindakan negatif individu atau kelompok yang bertujuan untuk menyakiti pihak lain, dilakukan secara berulang dan memiliki kekuatan yang tidak seimbang. Korban perundungan kerap kali menghadapi berbagai dampak berkepanjangan dan dapat berpengaruh baik secara akademis maupun nonakademis terhadap mereka hingga setelah lepas dari peristiwa tersebut. Studi kualitatif ini dilakukan dengan melakukan wawancara semi-terstruktur kepada empat orang remaja yang pernah menjadi korban perundungan berusia 17-19 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perundungan yang dialami oleh para partisipan adalah perundungan verbal, fisik, dan relasional. Untuk mengatasi dampak negatif perundungan, partisipan melakukan strategi emotion-focused coping terlebih dahulu. Setelah kondisi emosinya dirasa tenang, partisipan melakukan problem-focused coping. Dukungan sosial yang diperoleh secara menyeluruh pada partisipan adalah dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan komunitas, dan dukungan kepercayaan diri. Penerimaan dan pemberian bantuan terhadap individu yang pernah menjadi korban perundungan dapat membuat mereka lebih terbuka dan merasa didukung. Dengan demikian lebih besar kemungkinannya untuk dapat bangkit dari trauma masa lalu.

This research is intended to dig deeper into coping strategies and social support for adolescents who have experienced bullying. Bullying is an unjustified, persistent negative action that can be committed by an individual or a group. Bullying victims frequently have a variety of long-lasting effects, which can persist both academically and non-academically long after the incident. Additionally, the social support they receive from a variety of sources (family, the school environment, and peers) is frequently inadequate. The purpose of this study was to learn more about the process participants went through, the coping strategies they employed, and the social support they experienced when confronted with bullying. In order to gather qualitative data for this study, semi-structured interviews with four bullied adolescents between the ages of 17 and 19 were undertaken. The results showed that the forms of bullying experienced by the participants were verbal, physical, and relational bullying. To overcome the negative impact of bullying, participants carried out an emotion-focused coping strategy first. After their emotional state is calm, the participants then do problem- focused coping. Social support obtained as a whole for participants is emotional support, instrumental support, community support, and confidence support. Accepting and providing assistance to individuals who have been victims of bullying can make them more open and feel supported. Thus it is more likely to be able to recover from past trauma."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Humaeroh
"ABSTRAK
Pada awal abad kedua puluh, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda mengubah kebijakan sistem perdagangan opium dari opiumpacht menjadi opiumregie dan mendirikan pabrik opium di Salemba sebagai untuk melaksanakan opiumregie. Perubahan kebijakan sistem perdagangan opium dan pendirian pabrik opium ini turut pula mengubah kehidupan di Batavia saat itu, baik dari sisi masyarakat maupun pemerintah kolonial. Melalui metode studi pustaka dan analisis deskriptif, skripsi ini mencoba menggambarkan bagaimana tanggapan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan masyarakat Batavia terhadap keberadaan pabrik opium tersebut. Dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Hindia Belanda lebih menerima keberadaan pabrik opium daripada masyarakat Batavia seperti keuntungan yang besar dan politik etis. Hal ini karena mereka mempunyai kepentingan tertentu terhadap pabrik tersebut. Sementara itu, masyarakat Batavia menanggapi pabrik opium sesuai dengan kepentingan etnis dan rasnya masing-masing. Namun, masyarakat pasif dalam menanggapi keberadaan pabrik tersebut sehingga tidak ada pujian maupun protes yang ditemukan secara signifikan dari adanya pabrik opium di Salemba tersebut.

ABSTRACT
At the beginning of the twentieth century, the Dutch East Indies Government changed the opium poppy system 39 s policy from opiumpacht to opiumregie and established a poppy factory in Salemba as an effort to carry out opiumregie. The change of opium trade system policy and the establishment of opium factory also changed the life in Batavia at that time, both from society and colonial government. Through the method of literature study and descriptive analysis, this scriptie tries to illustrate how the response of the Dutch East Indies Colonial Government and Batavian society to the existence of the opium factory. It can be concluded that the Government of the Dutch East Indies more accept the existence of opium factory than the Batavian society because of the large profits and ethical politics. Meanwhile, the Batavian people responded to the opium factory in accordance with their ethnic and racial interests. However, the passive community in response to the existence of the factory so that no praise or protest was found significantly from the existence of opium factory in Salemba. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>