Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lala Budi Fitriana
"Penelitian ini bertujuan membandingkan pemberian minum dengan cawan dan sendok terhadap efektifitas minum bayi baru lahir. Desain penelitian menggunakan quasi experimental post test-only non equivalent control group design dengan jumlah sampel 20 pada sampel kelompok cawan dan 20 pada kelompok sendok, teknik sampling menggunakan consecutive sampling. Hasil menunjukkan adanya perbedaan jumlah tumpahan (p=0,012), waktu yang dibutuhkan (p=0,000), volume yang dikonsumsi (p=0,012) dan efektifitas minum (p=0,000) pada α=0,05. Tidak ditemukan kejadian tersedak selama pemberian minum dengan cawan dan sendok. Selain itu cawan lebih efektif dibanding sendok dengan nilai rerata efektifitas minum adalah 0,32 ± 0,13 ml/detik. Penelitian ini merekomendasikan bahwa cawan dapat digunakan secara aman sebagai metode alternatif pemberian minum pada bayi baru lahir yang bermasalah.

The aims of this research was to identify the effectiveness of neonates?s feeding ability using spoon feeding compared with cup feeding. Quasi experimental post-test only non equivalent control group design was used as the research design, in which data were collected by consecutive sampling method. The sample of this research was 40 neonates, 20 neonates of them was feed using cup feeding and other 20 neonates was feed using spoon feeding. The result showed significant amount of breast feeding milk spilled out (p=0.012), time needed to feed (p=0.000), the volume of milk consumed (p=0.012), and feeding effectivity (p=0.000). It wasn?t found of aspiration cases while neonates feed with cup feeding and spoon feeding. Feeding neonates using cup feeding was more effective compared with spoon feeding (mean=0.32±0.13 seconds). It was recommended to use cup feeding as an alternative method to feed neonates with breastfeeding problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30627
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anafrin Yugistyowati
"Kelahiran bayi prematur dan perawatan di ruang rawat intensif neonatus merupakan peristiwa yang menyebabkan sumber stres pada orang tua khususnya ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai pengalaman ibu selama perawatan masa awal kehidupan bayi prematur di ruang rawat intensif neonatus RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini pada delapan partisipan. Analisis data menggunakan metode Colaizzi dan menghasilkan tujuh tema penelitian, yaitu: reaksi ibu, proses berduka, dampak perawatan bayi prematur, koping diri ibu, upaya ibu untuk meningkatkan hubungan kelekatan (bonding attachment), dukungan terhadap ibu, dan harapan selama perawatan bayi prematur.

The birth and treatment of premature infants in the neonatal intensive care unit is the event that makes it the source of stress to parents especially the mother. This study aims to gain a deeper understanding of the experience of mother during the early life of premature infants in the neonatal intensive care unit of Dr. Soeradji Tirtonegoro Central Hospital, Klaten. This qualitative research design with phenomenology approach took eight participants. The data analysis uses Colaizzi method and produced seven research themes, namely: the mothers reaction, the grieving process, the impact of premature infant care, mother's self 'coping efforts, the mothers' attempts to improve the close and attached relationship (bonding attachment), the support for the mother, and expectations for the care of premature infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31916
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anafrin Yugistyowati
"Kelahiran bayi prematur dan perawatan di ruang rawat intensif neonatus
merupakan peristiwa yang menyebabkan sumber stres pada orang tua khususnya
ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam
mengenai pengalaman ibu selama perawatan masa awal kehidupan bayi prematur
di ruang rawat intensif neonatus RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini pada delapan partisipan. Analisis data menggunakan metode Colaizzi dan menghasilkan tujuh tema penelitian, yaitu: reaksi ibu, proses berduka, dampak perawatan bayi prematur, koping diri ibu, upaya ibu untuk meningkatkan hubungan kelekatan (bonding attachment), dukungan terhadap ibu, dan harapan selama perawatan bayi prematur.

The birth and treatment of premature infants in the neonatal intensive care unit is the event that makes it the source of stress to parents especially the mother. This study aims to gain a deeper understanding of the experience of mother during the early life of premature infants in the neonatal intensive care unit of Dr. Soeradji
Tirtonegoro Central Hospital, Klaten. This qualitative research design with phenomenology approach took eight participants. The data analysis uses Colaizzi method and produced seven research themes, namely: the mothers? reaction, the grieving process, the impact of premature infant care, mother?s self ?coping efforts, the mothers? attempts to improve the close and attached relationship (bonding attachment), the support for the mother, and expectations for the care of premature infants.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31825
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daryani
"Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan inisiasi hemodialisis di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Penelitian ini dilakukan dengan studi retrospektif. Populasi sebanyak 101 pasien. Metode pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil analisis menunjukkan faktor yang mempengaruhi keputusan inisiasi dialisis adalah usia, jenis kelamin, asuransi, kadar kreatinin, LFG dan dukungan pelayanan kesehatan, analisis multivariat menunjukan bahwa nilai OR 20,099. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu pelatihan bagi perawat menjadi edukator yang baik, terbentuknya tim edukasi dari berbagai disiplin ilmu dan adanya advokasi bagi pasien dalam memperoleh asuransi kesehatan.

The focus of this study is the factors that influence the decision of initiation of hemodialysis of Dr Soeradji Tirtonegoro hospital Klaten. This research was retrospective study. Population of 101 patients. The method of sampling was total sampling. This analysis showed that factors affecting the decision of initiation hemodialysis were age, gender, health insurance, creatinine levels, LFG, family support and health services support. The significant factors contributing was health insurance (p value = 0,000), multivariate analysis found the value OR 20,099. The researcher suggests that nurse need training to become a good educator, establishment of educational teams from multidisciplinary and the advocacy for the patient in obtaining health insurance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iin
"Bayi prematur sulit untuk mencapai kemampuan minum akibat imaturitas sistem pencernaannya. Kondisi ini menyebabkan perawatan yang lebih lama di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas gabungan stimulasi oromotor dan pemberian nonnutritive sucking terhadap kecepatan minum bayi mencapai fullfeed, peningkatan volume minum, peningkatan berat badan, dan kesiapan minum bayi prematur. Rancangan penelitian ini adalah randomized control trial dengan desain paralel yang melibatkan jumlah sampel sebanyak 52 bayi prematur. Responden yang mendapatkan stimulasi oromotor dan pemberian nonnutritive sucking sebanyak 26 bayi prematur (kelompok intevensi) dan yang mendapatkan perawatan rutin RS sebanyak 26 bayi prematur (kelompok kontrol). Hasil penelitian mengidentifikasi rerata kecepatan minum bayi mencapai fullfeed pada kelompok intervensi dan kontrol (10,04, 9,73, p<0,001), Peningkatan berat badan yang signifikan pada kelompok intervensi dan kontrol (2,392,2,204,p< 0,001), dan terdapat rerata peningkatan volume minum pada kelompok intervensi dan kontrol (33,65, 29,9, p<0,001). Intervensi stimulasi oromotor dan pemberian nonnutritive sucking dapat menjadi alterrnatif tindakan perawat untuk mengatasi masalah kesulitan minum pada bayi prematur.

Premature babies find it difficult to achieve the ability to drink due to the immaturity of their digestive system. This condition leads to a longer stay in the hospital. This study aims to determine the combined effectiveness of oromotor stimulation and non-nutritive sucking on the speed of feeding babies to reach full feed, increasing drinking volume, increasing body weight and readiness to drink premature babies. The design of this study was a randomized control trial with a parallel design involving a sample of 52 premature infants. Respondents who received oromotor stimulation and nonnutritive sucking were 26 premature babies (intervention group) and 26 premature babies who received routine hospital care (control group). The results of the study identified that there was an increase in the speed of infant feeding reaching full feed in the intervention and control groups (10.04, 9.73, p<0.001), weight gain in the intervention and control groups (2,392.2,204, p<0.001), there was an increase in volume drinking in the intervention and control groups (33.65, 29.9, p<0.001). and an increase in drinking readiness after the intervention in the intervention and control groups showed an increase (10.04% ,9.73%). Oromotor stimulation and the provision of nonnutritive sucking can be an alternative action for nurses to overcome the problem of drinking difficulties in premature infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Wulan
"Bayi Prematur lahir disertai berbagai masalah kesehatan. Masalah yang sering terjadi adalah distress pernapasan dan lemahnya refleks hisap dan menelan yang mengakibatkan masalah pemberian nutrisi. Stimulasi NNS dan latihan oral motorik dapat membantu bayi prematur untuk meningkatkan kemampuan menghisap dan menelan. Penelitian ini menggunakan rancangan uji klinik acak terkontrol dengan menggunakan pendekatan pre dan post test control group. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 bayi prematur yang dirawat di tiga RSUD di sekitar Kota Sukabumi. Sampel terbagi menjadi dua kelompok intervensi, masing-masing 13 responden untuk setiap kelompok.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna rerata skor kesiapan minum sebelum dan setelah intervensi stimulasi NNS dan latihan oral motorik pada bayi prematur dengan pemasangan alat bantu napas NCPAP p0,05. Stimulai NNS dan latihan oral motorik dapat meningkatkan kesiapan minum pada bayi prematur dengan pemasangan alat bantu napas NCPAP yang ditandai dengan peningkatan skor kesiapan minum melalui oral, sehingga perlu diimplementasikan dalam pemberian asuhan keperawatan pada bayi prematur. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah membandingkan stimulasi NNS, latihan oral motorik, dan gabungan dari kedua intervensi tersebut.

Premature baby is born with various health problems. The most common problems are respiratory distress and poor suction and swallowing reflexes that lead to nutritional problems. NNS stimulation and oral motor stimulation can help premature babies to improve their ability to suck and swallow. This study used a randomized controlled clinical trial design using pre and post test control group approaches. The sample in this study amounted to 26 premature infants treated in three hospitals around the city of Sukabumi, 13 respondents for each intervention group.
The results of this study indicate that there is a significant difference mean of oral feeding readiness score before and after NNS stimulation and oral motor stimulation intervention in premature infant with NCPAP p 0.05 . Stimulation of NNS and oral motor may improve oral feeding readiness in premature infants with NCPAP characterized by increasing oral feeding readiness scores, so it needs to be implemented in nursing care in premature infants. The recommendation for further research is to compare NNS stimulation and oral motor exercise with a combination of both interventions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Susanto
"Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang ada anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan risiko terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Keadaan BBLR ini merupakan masalah yang sangat serius didalam penanganannya, oleh karena bayi dengan BBLR disamping berakibat pada cacat fisik maupun mental, serta berakibat tingginya angka kematian neonatal. Sehingga Para ahli menyatakan bahwa proporsi BBLR dapat dipergunakan sebagai prediktor angka kematian neonatal disebabkan oleh BBLR.
Anemia dalam kehamilan bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya BBLR, tetapi terdapat variabel lain yang mempunyai hubungan untuk terjadinya BBLR meliputi: jarak kelahiran, umur ibu, paritas, kurang energi kronis pemeriksaan antenatal BB, TB tekanan darah dan sebagainya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan anemia ibu hamil sebagai variabel independen utama dan faktor lain dengan kejadian BBLR sebagai variabel dependen dengan dikontrol oleh variabel independen lainnya meliputi umur, jarak kelahiran, riwayat kehamilan (prematur/abortus), paritas dan pemeriksaan antenatal.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui telaah data selama satu tahun dimulai pada bulan Januari - Desember tahun 2000 pada bagian Rekam Medik RSUP Mohammad Hoesin Palembang. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 6 Maret sampai 4 April tahun 2001.
Desain studi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kasus kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 503 ibu-ibu yang melahirkan tunggal dan spontan dengan rincian 97 responder lahir dengan BBLR (kasus) dan 291 ibu-ibu yang melahirkan tunggal dan spontan dengan berat bayi lahir normal sebagai kontrol.
Hasil penelitian disajikan secara naratif, deskriptif dan analitik, dan didapatkan data bahwa dari ibu yang melahirkan spontan sebanyak 97 BBLR dan ibu hamil yang terkena anemia sebanyak 392 orang dan 6 orang tidak terdata. Dari hasil analisis bivariat diperoleh adanya hubungan secara statistik antara jarak kelahiran (p = 0,039), anemia (p = 0,014), dan riwayat kehamilan prematur (p = 0,000) dengan BBLR. Pada analisis multivariat terdapat 6 variabel independen yang memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam uji regresi logistik ganda (p<0,25), yaitu anemia., jarak kelahiran, riwayat prematur, riwayat abortus, paritas, dan pemeriksaan antenatal sebagai model awal. Hasil analisis regresi logistik ganda dengan metode enter dan setelah dilakukan uji interaksi, mendapatkan adanya variabel dominan yang berhubungan dengan BBLR, yaitu riwayat prematur (p = 0,000; OR = 9,994) setelah dikontrol oleh Anemia/Hb.
Oleh karena riwayat prematur yang paling besar hubungannya terhadap kejadian BBLR, maka perlu ditingkatkannya informasi dalam bentuk KIE melalui program PKMRS MH Palembang kepada Ibu hamil yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya di Rumah sakit terutama bagi ibu bamil yang pernah mempunyai riwayat prematur mengingat ibu tersebut berpeluang besar (10 kali lipat) untuk melahirkan BBLR pada bayi berikutnya.

Relationship between Anemia in Pregnant Mothers and Other Factors with the Occurrence of Low Birth Weight Infant (LBW) at Public Hospital of Dr. Mohammad Hoesin Palembang Year 2000Based on the theory and the result of previous research, anemia in pregnant mothers could result in LBW. This is serious problem because those babies with low birth weight could increase neonatal mortality rate.
Anemia during pregnancy was not the only cause of LBW. There were other factors related to the occurrence of LBW which include birth space, age of mother, parity, inadequate of body weight, body height as well as blood pressure.
The purpose of this research was to know relationship between anemia in pregnant mothers and other factors which include age of mother, birth space, pregnancy record (premature/abortion), parity and antenatal examination, with the occurrence of LBW.
This research used secondary data which taken by analyzing the data for a year, since January to December 2000 at medical record of Public Hospital of Dr. Mohammad Hoesin Palembang. The research used case control design with 503 samples. Samples were those mothers with single and spontaneous deliveries which consists of 97 respondents which LBW (cases) and 291 respondents with normal birth weight (control).
According to the result of the research it was known that there were 97 cases with LBW, 392 cases with anemia while 6 cases were not recorded. From bivariat analysis it was known that there were significant relationship between birth space (p = 0,039), having anemia (p = 0,014), premature delivery (p = 0,000) with the occurrence of LBW. Based on multiple logistic regression by using enter method and after conducted interaction test, it was known that the most dominant variable to the occurrence of LBW was premature delivery record (p = 0,000; OR = 9,994) after controlled by anemia/Hb level.
In order to succeed the prevention and solving program of anemia in pregnant mothers, it was suggested to intensity KIE program (communication, information and education) to the community especially to pregnant mothers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8433
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad
"Persalinan pada dasarnya merupakan proses alamiah yang sudah merupakan tugas seorang ibu yang harus dihadapi. Namun demikian, tidak jarang terjadi penyimpangan, sehingga keadaan ini bukan saja menimbulkan risiko bagi ibu, tetapi juga berisiko terhadap bayinya. Salah satu risiko yang mungkin terjadi bagi bayi akibat persalinan ini adalah afiksia neonatorum.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia memperkirakan prevalen afisia neonatorum sedang dan berat di Indonesia setiap tahun sekitar 144.900 bayi. Sementara itu data pada Rumah Sakit Umum Dr. Adjidarmo Rangkasbitung tahun 2000 terungkap kejadian asfiksia neonatorum sedang dan berat tahun 1999 sebesar 24,9 % meningkat menjadi 45,9 % pada tahun 2000.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari register ibu dan register bayi di Rumah SakitUmum Dr.Adjidarmo Rangkasbitung tahun 2000. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang hubungan persalinan lama dengan kejadian asfiksia neonatorum. Faktor lain meliputi umur ibu saat bersalin, paritas, berat badan bayi lahir, kelainan plasenta, persalinan tindakan, kelainan letak dan kasus rujukan diduga mempengaruhi hubungan persalinan lama dengan kejadian asfiksia neonatorum.
Desain yang digunakan adalah case control. kelompok kasus adalah bayi yang lahir di Rumah sakit Umum Dr. Adjidarmo Rangkasbitung selama tahun 2000 dengan nilai Apgar menit pertama kurang dari 7. Sedangkan kelompok kontrol adalah bayi yang lahir di Rumah sakit Umum Dr. Adjidarmo Rangkasbitung periode selama 2000 dengan nilai Apgar menit pertama 7 sampai 10.
Dari keseluruhan sampel, bayi yang lahir dengan mengalami persalinan lama pada kelompok kasus proporsinya hampir lima kali lebih besar (43%) dibanding kelompok kontrol (8,5%). Terbukti adanya hubungan bermakna antara persalinan lama dengan kejadian asfiksia neonatorum. Bayi yang lahir dengan asfiksia neonatorum, setelah dikontrol persalinan tindakan dan kasus rujukan berperan sebagai confounder, atau mempunyai pengaruh terhadap hubungan persalinan lama dengan kejadian asfiksia neonatorum.
Perlunya dilakukan persalinan tindakan sesegera mungkin,apabila diketahui ibu bersalin telah mengalami persalinan lama. Kegiatan lainnya adalah perlu terus dilakukan upaya penyuluhan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil untuk selalu melakukan perawatan ante natal yang baik selama kehamilannya guna mendeteksi secara dini penyulit persalinan.

The Connection Between Long Duration Childbirth rith Neonatorum Asphyxia Case to Newborn Baby at RSU Dr. Adjidarmo Rangkasbitung in 2000Delivering a baby or childbirth, basically is a natural process as a mother's duty that have to deal with. In such a case, sometimes there is childbirth deviations have risks that could be dangerously to mothers and also to newborn babies. One of this risks is Neonatorum Asphyxia.
Ministry of Health Republic of Indonesia has predicted that medium and heavy cases of Neonatorum Aphyxia in Indonesia are about 144.900 cases. In the same cases, RSU Dr. Adjidarmo Rangkasbitungs Neonatorum Asphyxia in 1999 is 24,9% and increasing to 45,9% in 2002.
This research was using the secondary data that sourced on numbers of mothers and babies registration data at RSU Dr. Adjidarmo Rangkasbitung in 2000. The main goal of this research is to find out the connection between long duration childbirth and Neonatorum Asphyxia case. Others factors that could make effect are; mother's age, paritas, baby's weight, placenta disorder, breech delivery, and referral cases had presumed to influrnce the long duration childbirth with Neonatorum Asphyxia cases.
The research's design that used by the writer is case control design. The cases group is numbers of babies that born at RSU Dr. Adjidarmo Rangkasbitung in 2000 with Apgar value less than 7. Whereas the control group is number of babies with Apgar value range at 7 - 10.
From all samples, the babies that born with long duration childbirth at the cases group have the proportion cases five times bigger (43%) than the babies at control group (8,5%). It shows that there's connection between long duration childbirth and Neonatorum Asphyxia cases. The babies with Neonatorum Asphyxia cases from long duration childbirth have 3.053 probability odds times than the babies without Neonatorum Asphyxia cases, after being controlled by maternity acts and referral cases. Maternity acts and referral cases it also predicted had taken part as cofounder, or influence to long duration childbirth and Neonatorum aphyxia cases.
The maternity acts must be conducted as soos as possible if a long duration childbirth has been detected. Another actions that should be done and continued are public information or illumination acts, especially to pregnant mothers, to always take care of their pregnancy by doing the best ane natal caring along hers/their pregnancy to pre-detect and prevent maternity or childbirth problems.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfitri
"ABSTRAK
Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala yang
timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia, yang disebabkan oleh
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Pasien HIV/AIDS memerlukan dukungan dari
semua aspek termasuk intervensi spiritual. Tindakan yang dapat dilakukan adalah
konseling kepatuhan dan konseling spiritual untuk meningkat kepatuhan terapi ARV.
Tujuan dari penelitian adalah menilai efektifitas pemberian konseling kepatuhan dengan
konseling spiritual terhadap koping kepatuhan minum obat ARV pasien HIV/AIDS,
dengan desain quasi-exsperiment, rancangan the unthreated control group design with
pretest and posttest. Penelitian dilakukan di RSUP. DR. M. Djamil Padang selama 30
hari dari tanggal 25 Oktober 2008 sampai dengan 24 November 2008 dengan 22 sampel
yang diambil secara purposive sampling. Intervensi yang dilakukan yaitu konseling
spiritual oleh ulama dan konseling kepatuhan oleh peneliti dilakukan 2 kali seminggu
selama 2 minggu. Analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa rata-rata skor kepatuhan kelompok intervensi konseling kepatuhan dan spiritual
adalah 1,909 dengan standar deviasi 1,044, sedangkan kelompok intervensi konseling
kepatuhan rata-rata skor kepatuhan 0,909 dengan standar deviasi 1,044 dengan nilai
p=0,016. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang bermakna
rata-rata skor kepatuhan antara kelompok yang mendapatkan intervensi konseling
kepatuhan dan konseling spiritual dengan kelompok yang mendapatkan intervensi
konseling kepatuhan. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada perawat
bekerjasama dengan ulama untuk melakukan konseling spiritual kepada pasien
HIV/AIDS untuk meningkatkan kepatuhan pasien. Kepada penelitian selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian ini.

ABSTRACT
Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a syndrome related deficiency of
body immune, caused by HIV. HIV/AIDS patients need all aspects of supports
including spiritual intervention. Adherence counseling and spiritual counseling are
interventions to increase adherence of ARV therapy. The purpose of this study was to
identify the effectiveness of spiritual and adherence counseling with adherence of ARV
theraphy on HIV/AIDS patients, with quasi-experiment ; control group design with
pretest and posttest design. These study was taken place VCT outpatiens department at
RSUP DR. M. Djamil Padang from 25th October until 24th November 2008 (30 days),
with 22 sample, was selected by purposive sampling. The intervention include : spiritual
counseling by leader of Islamic religion ( ulama) and adherent counseling by researcher
twice a week for 2 weeks. t test applied in this study. The result showed mean of
adherence on adherence and spiritual counseling group is 1.909, standard deviation
1.044. Mean of adherence on adherence counseling group is 0.909, standard deviation
1.044 (p = 0.016). In conclution, there are significant different score between: a group
who has adherence counseling and spiritual counseling, with others, who has adherence
counseling only. There for, it is important for the nurse to work together with the leader
of Islamic religion to be able providing the spiritual counseling on HIV/AIDS patients.
Further research is needed to assess a depth the spiritual counseling in by using another
research method."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T26579
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status hidrasi, perubahan nilai total serum bilirubin, dan durasi fototerapi pada bayi dengan jenis pemberian minum yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan prospektif dengan menggunakan 34 sampel bayi cukup bulan dan sehat, terdiri dari bayi yang diberi formula, bayi yang diberi ASI dan bayi yang diberi ASI dan formula.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan status hidrasi, tidak ada perbedaan perubahan nilai total serum bilirubin dan ada perbedaan durasi fototerapi antara dua kelompok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan status hidrasi pada bayi dengan jenis pemberian minum yang berbeda. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perawat sebaiknya memastikan efektititas proses menyusui selama fototerapi.

The purposes of this research was to assess the differences of hydration status, decreased in bilirubin concentration and duration of phototherapy with different types of feeding. This study was an observational and prospective study. The sample was 34 full-term healthy newborn, consisted of formula fed group, breastfed group and mixfeeding group.
The result show that no differences hydration status, no differences decreased in bilirubin concentration in all group and any differences duration of phototherapy between two group. The conclusion of this research was no different hydration status of newborn undergoing phototherapy with different types of feeding. Recommendation from this research, the nurse should assess the effectiveness of breastfeeding during phototherapy"
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33263
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>