Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabar Prasetiyo
"Penelitian ini membahas penyebab utama PT. ABC memiliki piutang dan kredit macet yang tinggi sehingga mengganggu performa dan likuiditas keuangannya. Analisis penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif melalui metode focus group discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukan adanya masalah intergroups relations, yaitu koordinasi kerja antar divisi. Intervensi penelitiaan ini dilakukan melalui program-program implementasi intergroups relations dengan pendekatan knowledge engine.

This study addresses the main causes PT. ABC has a high accounts receivable and bad debts that it interferes the performance and the financial liquidity. Analysis of this study used qualitative methodology through focus group discussion (FGD) methods. The results showed the existence of an intergroups relations problems, which is the coordination of work between divisions. The intervention research by the implementation of intergroups relations programs through knowledge engine approach."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30670
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Dwi Prajoko
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang paling lemah pada Asisten Redaktur PT. XYZ dan menentukan intervensi yang paling tepat dalam mengatasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan Direktur dan seluruh Kepala Derpartemen di PT. XYZ, pendekatan kuantitatif menggunakan alat ukur kompetensi yang telah dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, yang dikembangkan berdasarkan pada teori kompetensi Palan (2008).
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kompetensi koordinasi adalah yang paling lemah, sehingga perlu untuk diintervensi. Hal ini sesuai dengan analisa hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisa terhadap data penelitian dan wawancara lanjutan dengan Pemimpin Redaksi, maka untuk meningkatkan kompetensi tersebut direkomendasikan intervensi melalui pelatihan berbasis Knowledge Management menggunakan teori Knowledge Engine (Handerson & Baird, 2001) dan Value Creation (Sveiby, 2001)

The purpose of this study was to reveal the weakest competence of Editor?s Assistant at PT XYZ and to determine the best intervention to manage it. This study used qualitative approach through interview with the Directors and Head of Departments in PT XYZ, also quantitative approach by using competency measuring instrument from the company which was developed based on Pallan's Theory of Competence.
The result of this study shows that Coordination Competence is the weakest competence, which needs an intervention. This result is also consistent with the interview result. Based on data analysis and additional interview with Chief Editor, to enhance Coordination Competence, it is recommended to give intervention through Knowledge Management competency-based training by using Knowledge Engine Theory (Handerson & Baird, 2001) and Value Creation (Sveiby, 2001)
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30664
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Pamungkas
"Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai lembaga penyelenggara manajemen kepegawaian negara harus siap memanfaatkan kekayaan pengetahuan yang dimiliki, termasuk pengalaman di masa lalu. Kenyataan yang dihadapi pengetahuan dan pengalaman sering kali tersebar, tidak terdokumentasi dan bahkan mungkin masih ada di dalam kepala masing-masing pegawai. Selain itu juga adanya kemungkinan pengetahuan yang hilang akibat frekuensi keluar, masuk dan mutasi pegawai yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dipandang perlu adanya suatu Knowledge Management System (KMS) sebagai sarana untuk mendukung proses knowledge management (KM) di lingkungan BKN.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah rancangan KMS yang mendukung proses KM yang dibutuhkan di BKN dengan menggunakan metodologi analisis faktor kontingensi. Selain itu untuk membantu analisis tipe budaya organisasi digunakan instrumen penilaian OCAI.
Penelitian ini menghasilkan rancangan KMS yang mendukung proses KM dengan prioritas pengembangan proses Internalization, Externalization, Exchange, Socialization for Knowledge Sharing, dan Routines. Untuk mendukung proses tersebut dikembangkan fitur-fitur KMS manajemen dokumen, manajemen pengetahuan/pengalaman, pencarian dokumen/pengetahuan, forum diskusi dan fitur chatting.

National Civil Service Agency (BKN) as the state administering agency personnel management must be prepared to take advantage of the wealth of knowledge, including experience in the past. Reality faced by knowledge and experience are often scattered, undocumented, and may even still exist in the head of each employee. There was also the possibility of losses knowledge due to the quite high frequency of personnel transfers. Therefore, it is necessary the existence of a Knowledge Management System (KMS) as a means to support the knowledge management processes in the BKN.
This research aims to develop a KMS design that supports KM processes required in BKN using contingency factor analysis methodology. In addition to helping analysis type of organizations culture used OCAI assessment instruments.
This research resulted in the design of KMS that support KM processes with process development priorities Internalization, Externalization, Exchange, Socialization for Knowledge Sharing, and Routines. To support the process, developed KMS with features document management, knowledge/experience management, search features, discussion forums and chat features.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Jariah
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor dari pelaksanaan knowledge sharing yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan untuk menentukan strategi knowledge sharing di salah satu perusahaan kimia. Faktor-faktor tersebut diantaranya pengalaman kerja, materi training, trainer training, Standart Operational Procedure (SOP), dukungan top management, dan budaya perusahaan. Responden sebanyak 262 orang yaitu para karyawan dari lini operational sampai middle management. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) yang dijalankan melalui AMOS 20 sebagai alat analisa. Hasil penelitian membuktikan faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sehingga, menjadi acuan dalam penentuan strategi knowledge sharing perusahaan.

This research analyzes the factors the implementation of knowledge sharing that affects of employees performance to determine the knowledge sharing strategy in one of the company's manufacturing industry. Such factors include work experience, training, training trainers, Standard Operational Procedure (SOP), top management support, and corporate culture. The respondents of this research are 262 employees from the operational to middle management. This study uses Structural Equation Modeling (SEM) which run through the AMOS 20 as a tool of analysis. Research shows that the factors has a significant and positive impact on employees performance. Based on the results of this study a reference in determining the company's knowledge sharing strategy with a K-SWOT analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30336
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer, 2008
658.403 8 OPE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Deborah Richards, editor
"This book constitutes the proceedings of the 12th International Workshop on Knowledge Management and Acquisition for Intelligent Systems, PKAW 2012, held in Kuching, Malaysia, in September 2012. The 21 full papers and 11 short papers included in this volume were carefully reviewed and selected from 141 papers. They deal with knoweldge acquisition issues and evaluation, language, text and image processing, incremental knowledge acquisition, agent based knowledge acquisition and management, ontology-based approaches, WEB 2.0 methods and applications, and other applications."
Berlin: [Springer-Verlag, ], 2012
e20410053
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ivirza Rubyetha Krizzia
"Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan knowledge sharingyang dilakukan pada 112 karyawan di PT ABC. Berdasarkan teori yang digunakan, knowledge sharing memiliki dua dimensi, yaitu knowledge donating dan knowledge collecting. Alat ukur knowledge sharing menggunakan alat ukur dari Van Den Hooff dan De Ridder (2004), dengan α=.771 untuk knowledge donating dan α=.854 untuk knowledge collecting. Sedangkan, untuk iklim organisasi menggunakan alat ukur dari Bock, Zmud, Kim, dan Lee (2005) dengan α=.795.
Hasil uji korelasi dengan metode Spearman menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan knowledge donating (r=.345;p<.01) dan iklim organisasi dengan knowledge collecting (r=.288;p<.01). Lebih lanjut, diketahui bahwa knowledge donating memiliki hubungan paling kuat dengan dimensi affiliation pada iklim organisasi (r=.345; p<.01) dan knowledge collectingmemiliki hubungan paling kuat dengan dimensi innovativeness pada iklim organisasi (r=.366;p<.01).
Berdasarkan temuan, peneliti merancang intervensi pelatihan Encouraging Knowledge Sharing at Work for Leader. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan iklim organisasi pada dimensi affiliation dan innovativenessuntuk mendorong knowledge sharing.Uji coba pelatihandiberikan kepada 16 orang atasan, dalam hal ini senior staff/ section headyang berperan sebagai agent of change.Hasil evaluasi tahap pembelajaran menunjukkanadanya peningkatan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah pelatihan (t=-7.507; p<.01).

This study aimed to investigate the relationship between organizational climate and knowledge sharing conducted on 112 employees at PT ABC. Based on theory, knowledge sharing has two dimensions, namely knowledge donating and knowledge collecting. Knowledge sharing was measured using instrument from Van Den Hooff and De Ridder (2004), with α=.771 for knowledge donating and α=.854 for knowledgecollecting. Whereas, organizational climate was measured using instrument from Bock, Zmud, Kim, and Lee (2005) with α=.795.
The results of this study using Spearman correlation showed a positive and significant relationship between organizational climate with knowledge donating (r=.345;p<.01) and organizational climate with knowledge collecting (r=.288;p<.01). Furthermore, knowledge donating has the strongest relationship with dimension of affiliation on organizational climate (r=.345;p<.01) and knowledge collecting has the strongest relationship with dimension of innovativenesson organizational climate (r=.366;p<.01).
Researcher designed training intervention Encouraging Knowledge Sharing At Work For Leader. Training is aimed to improve the organizational climate on dimensions affiliation and innovativeness to encourage knowledge sharing. Pilot project was given to 16 employee, in this case the senior staff/ section head as the agent of change. Evaluation phase 2 (learning)shown there was a significant increase in knowledge before and after training (t=-7.507; p<.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyer, Aldira G. [Gusana]
"Penelitian tesis ini dilakukan terhadap asesor di perusahaan PT. ABC Indonesia sebagai penyedia jasa layanan asesmen profesional. Untuk mempertahankan citra dan keunggulan kompetitifnya sebagai organisasi dengan layanan berbasis pengetahuan, PT. ABC Indonesia perlu dengan mengelola keterikatan kerja asesor. Sebagai karyawan lepas, keterikatan kerja dan minat berbagi pengetahuan asesor yang rendah berdampak pada kualitas kerja dan kehandalan kerjanya. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan kegiatan berbagi pengetahuan. Untuk itu perlu diketahui faktorfaktor yang mempengaruhi keterikatan kerja asesor dan pola jejaring interaksi sosialnya.
Hasil penelitian menunjukkan faktor pendorong yang positif terhadap keterikatan kerja asesor adalah faktor kerjasama dan hubungan baik dalam lingkungan kerja, dan faktor peluang untuk mendapatkan kesempatan pengembangan yang tersusun dalam perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu ditemukan pula bahwa pola jejaring interaksi asesor cenderung berkelompok dalam komunitasnya sendiri saja.
Tesis ini memberikan sebuah rekomendasi intervensi untuk meningkatkan keterikatan kerja asesor dengan melakukan optimalisasi program berbagi pengetahuan yang lebih terencana dan terstruktur sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja dan kehandalan asesor.

Thesis research was conducted on the assessor in the company of PT. ABC Indonesia as a provider of professional assessment. To maintain the image and competitive advantage as an organization with knowledge-based services, PT. ABC Indonesia need to manage the work of assessors engagement. As a freelance employee, their low level of work engagement and interest in sharing knowledge impacts on the quality of work and its reliability. One intervention that can be done is to optimize knowledge sharing activities. It is necessary to know the factors that influence the work engagement and the patterns of social interaction networks of assessors.
The results showed a positive motivating factor for engagement to the work of assessors is a factor of cooperation, and a good relationship within the work environment, and the factor of chance to get a structured development opportunities in the short-term planning and long term. In addition it was found that the patterns of interaction networks assessors tend to cluster in their own community only.
This thesis gives a recommendation of interventions to increase engagement with the work of assessors perform the optimization of knowledgesharing program that is more planned and structured so as to improve work quality and reliability of assessors.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Santi
"PT. XYZ merupakan perusahaan asuransi yang dimiliki oleh pemerintah den gan kepemilikan saham Bank Indonesia dan Departemen Keuangan Rl. Bidang usaha bergcrak di bidang asuransi knedit. Pada tahun pmduksi 2006 perusahaan mengalami penurunan kinclja, yang mana pendapatan premi danjasa pelayanan mengalami penurunan sebesar 10% dari pendapatan tahun 2005. Agen yang merupakan fasilitator dalam mendukung strategi bisnis pemsahaan ?i aringan pemasaran terpadu untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen?, dituntut untuk marnpu menguasai semua. pengetahuan tentang produk agar marnpu mcnjual serta memberikan pelayanan memuaskan kepada konsumen.
Bila dianalisis den gan menggunal-can pendekatan enable:-5 Ba Nonaka, komponen yang paling lemah terletak pada tidak adanya intensi dan redundansi. Produk yang harus dikuasai agen dalam waktu yang singkat sedangkan pengetahuan yang dibagikan tidak terstruktur dan lerarah. Proses transfer pengetahuan dan pengalaman yang kurang Iancar sehingga menimbulkan gap kompctensi antara agen senior dan yunior, dan motivasi unmk rnernpelaj ari, menggunakan dan berbagi pengetahuan masih kurang. Tidak adanya intensi dan redundansi inilah yang menyebabkan bcium lancarkan mobilisasi sharing SECI Nonaka dan menghambat pula proses OKC sehingga mengakibatkan bclum munculnya budaya knowledge sharing di organisasi.
Untuk mclakukan pcrbaikan terhadap masalah tersebut, intervensi yang dilakukan pada tingkat organisasi adalah pengadaan enabler 5 Ba Nonaka yang menekankan pada intensi dan redundansi dalam rangka meningkatkan budaya knowledge sharing. Pada Iingkat kelompok (group) dilakukan intervcnsi menciptakan gaya kepemimpinan fasilitatiil yang diharapkan akan menjadi kataiisator proses pembelajaran dan pembahan dalam organisasi. Sedangkan pada tingkat individu dilakukan intervensi meningkatkan motivasi untuk belajar, menggunakan dan berbagi pengetahuan.
Ditinjau dari Strategy Map, intervensi psikologi berada pada perspective learning and growrh. Tujuan intewensi adalah merubah keadaan dari tidak adanya budaya knowledge sharing menjadi berkembangnya budaya knowledge sharing dalam organisasi dengan melakukan pembahan pada tingkat organisasi, kelompok dan individu (individual learning), sehingga diharapkan terjadi generate Ieuming yang berdampak pada perbaikan operation management pada internal process perspective serta customer perspective yang semakin baik. Dan secara tidak Iangsung akan memberikan dampak pada peningkatan share holder value organiswi.

PT XYZ is state-owned Insurance Company belongs to Bank Indonesia and Ministry of Finance. The main business as to provide an credit insurance. ln the year of 2006 production, the company had experienced low productivity, premium income and services had decreased of 10% in compare to 2005. Agents are facilitator to support business strategic ofthe company in order to ?Marketing synergy web to improve service to customers? has been pushed to be able to cover product knowledges. This is aimed to cater lack ofproduet knowledge and provide better service to the customers.
According to analysis approach of enabler 5 BA Nonaka, the most wealcnexes is no intention and redundancy. The product knowledge which must be owned by the agents in a short time, whereas the given knowledge has not structures and target yet. The knowledge transfer process and experience is inadequate, this is result to gap competency between senior and junior Agents. Moreover, there is lack of motivation on Ieaming, using and sharing the knowledge. lnexistency of intention and redundancy will cause ineffective of sharin g SECI mobilization as well as bad eliect to the process of OKC, which may result to unappearance ofknowledge sharing in the organization.
In order to resolve the problem, t.he intervention which must be done on the organizational level is to provide Enabler 5 Ba Nonaka particularly on the intention and redundancy to enhance knowledge sharing culture. The intervention which must be done on group level is to create facilitative leader style, and hopefully it will be a staping stone in a leaming process and improvement within tl1e organization. Whereas in the individual level the intervention which must be done is to motivate for learning using and sharing the knowledge.
Looking at Map Strategy, psychology intervention stands at lcaming perspective and growth. The aim of intervention is to change the situation fiom nothing of knowledge sharing culture to the enhancement of knowledge sharing culture within the organization, by doing of improvement on the organizational level, group and individual (individual leaming). Eventually, generate leaming which is etiected to improvement of operation management in the intemal perspective process and customers perspective is better. Moreover this will bring good impact to the increasement of organization share holder values.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Oktaviani
"ABSTRAK
Hasil identifikasi masalah organisasi menunjukkan bahwa knowledge sharing di PT ABC, sebuah perusahaan menara telekomunikasi, belum berjalan dengan maksimal. Penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan untuk melihat hubungan antara psychological capital dengan knowledge sharing yang terdiri dari dua dimensi, yaitu knowledge donating dan knowledge collecting. Pengukuran psychological capital dilakukan dengan alat ukur PCQ-24 (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) dengan α Cronbach sebesar .868. Sementara itu, pengukuran knowledge sharing menggunakan alat ukur yang disusun oleh Van den Hoff dan De Ridder (2004) dengan α Cronbach sebesar .779 untuk skala knowledge donating dan .826 untuk skala knowledge collecting. Hasil penelitian pada 110 karyawan menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara psychological capital dengan knowledge donating (r=.145, p<.01) dan knowledge collecting (r=.278, p<.01). Lebih lanjut, dimensi psychological capital yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge donating dan collecting adalah self-efficacy. Berdasarkan hasil tersebut, uji coba intervensi yang dilakukan adalah pelatihan terkait pengembangan self-efficacy anggota tim, yaitu Encouraging Knowledge Sharing at Work kepada atasan yang berperan sebagai koordinator/ potensial koordinator CoP (community of practice). Uji pengetahuan diberikan kepada 16 orang peserta pada saat sebelum dan sesudah pelatihan. Perbandingan antara hasil pre-test dengan post-test menunjukkan peningkatan skor yang signifikan setelah peserta mengikuti pelatihan (t=-7.507, p<.01).

ABSTRACT
Problem identification showed that knowledge sharing has not run effectively in PT ABC, a telecommunication tower company. The purpose of this research, which used qualitative and quantitative method, is to investigate correlation between psychological capital and knowledge sharing, which consists of two dimensions, knowledge donating and knowledge collecting. PCQ-24 (Luthans, Avolio, Youssef, 2007) was used to measure psychological capital (Cronbach?s α=.868), and Van den hoff & De Ridder (2004a) knowledge sharing questionnaire used to measure knowledge sharing (Cronbach?s α=.779 for knowledge donating scale and .826 for knowledge colletcing scale). The result from 110 respondents showed that psychological capital correlated significantly with knowledge donating (r=.145, p<.01) and knowledge collecting (r=.278, p<.01). Self-efficacy is psychological capital dimension which has the strongest correlation with knowledge donating and knowledge collecting. Training Encouraging Knowledge Sharing at Work was held as pilot intervention. Enhancing team members? selfefficacy is the training topic. Training target are the leader who acts as champion or potential champion (coordinator of Community of Practice). Pre-test and posttest was given to 16 training participants. The comparison between pre-test and post-test revealed significant improvement in participant knowledge after they participated the training (t=-7.507, p<.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>