Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217593 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Kirana
"Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang medis, memungkinkan terobosan baru di bidang kesehatan. Setiap orang yang mengidap suatu penyakit yang menyerang organ dan atau jaringan tubuhnya kini memiliki harapan baru untuk dapat hidup dengan kehidupan yang lebih berkualitas. Begitu pula dengan seseorang yang telah meninggal dunia, dapat terus berbuat baik dengan menolong sesamanya melalui transplantasi organ dan atau jaringan tubuh manusia. Transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia ini perlu diatur dalam suatu peraturan tertentu karena sarat atas permasalahan hukum. Selayaknya hukum kesehatan, hukum transplantasi organ dan jaringan tubuh memiliki aspek hukum perdata, pidana, dan administrasi. Perbedaan ideologi, budaya, serta kepercayaan yang dianut oleh masing-masing negara menyebabkan perbedaan pengaturan transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia di negara yang satu dengan lainnya. Luasnya aspek hukum yang terdapat dalam transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia, membuat penulis membatasi pembahasan penulisan ini hanya mengenai aspek hukum perdatanya saja. Penulisan ini membahas tentang perbandingan pengaturan transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia di Indonesia dan Singapura ditinjau dari aspek hukum perdata beserta implikasi dari pengaturan tersebut. Perbedaan pengaturan transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia di negara-negara tersebut menyebabkan implikasi yang berbeda pula.

Improving sciences and technologies in medical matters allow us to experience a new miracle. People who are dealing with end-stage organ failures can have a new hope of living in health and meaningful life. In other hand, a deceased people could still also do a favor for others in need by donating his organ or tissue with transplantation. Human organ and tissue transplant needs to be regulated in such regulation in order to maintaining legal issues it may cause. Like medical law, organ and tissue transplant also related with private law, criminal law, and administration law matters. The differences in ideology, cultural, and belief that hold by different countries, lead to a different regulations among countries, not only, but including regulations in human organ and tissue transplant. The wide range of legal aspects in regard with human organ and tissue transplant, require the writer to limit the writing of this paper. The purpose of this writing is to compare the regulations of organ and tissue transplantation in Indonesia and Singapore in terms of private law aspects. Furthermore, this writing is showing the reader about the implication of the different regulations of organ and tissue transplant in those countries."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43122
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dearizka
"Transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia menjadi salah satu primadona dalam bidang kedokteran karena dianggap sebagai metode pengobatan yang paling efektif untuk mengobati kerusakan atau kegagalan fungsi sel, jaringan, atau organ tubuh manusia. Tidak hanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan dalam kebijakan, penegakkan, dan ketatnya pengawasan hukum juga menjadi beberapa faktor penunjang peningkatan kualitas serta kuantitas praktik transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia. Pada umumnya, peraturan tentang transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia di tiap negara berbeda-beda, begitu pun dengan yang berlaku di Indonesia dan di Tiongkok. Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain perbedaan ideologi, budaya, serta sistem hukum yang kemudian memengaruhi penerapan hukum di kedua negara tersebut, termasuk dalam hukum perdata dan hukum kesehatan serta lebih khusus mengenai peraturan tentang transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia. Skripsi ini memaparkan tentang perbandingan peraturan tentang transplantasi organ dan jaringan tubuh yang berlaku di Indonesia dan Tiongkok ditinjau hukum perdata untuk menemukan persamaan, perbedaan, serta implikasi dari penerapannya.

Organ and body tissue transplantation became one of the crucial method in the medical field since it is considered as the most effective treatment method to cure the damage or malfunction of human body?s cell, tissue, or organ. Not only the advancement of knowledge and technology, the improvement of policy, enforcement, and the establishment of law supervision are also becoming several supporting factors that incrases the quality and quantity of organ and body tissue transplantation practice. Generally, the regulation about organ and body tissue transplantation in each country is different, thus also applied between Indonesia and China. This difference determined by several factors such as differences in ideology, culture, and legal system that influences the law implementation in both countries, including in private law and health law, specifically in the human organ and body tissue transplantation regulation. This thesis explains about the comparison of organ and body tissue transplantation regulation in Indonesia and China from private law perspective in order to uncover the similarities, differences, and also the implications from its implementation.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S65313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Kurnia Widiasmoko
"Induksi hipoksia, yaitu rendahnya tingkat O2 dalam tubuh kita, telah diketahui akan memicu produksi ROS reactive oxygen species . ROS dalam jumlah yang berlebih akan membahayakan tubuh kita. ROS akan dilawan oleh antioksidan, baik yang enzimatik maupun non-enzimatik. Paru-paru adalah organ yang berfungsi untuk ventilasi, dimana O2 masuk dan CO2 keluar. Oleh karena itu, paru-paru menjadi organ yang sensitif terhadap penurunan kadar O2, yang disebut dengan hipoksia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas katalase, salah satu antioksidan enzimatik, setelah keadaan hipoksia, khususnya: hipoksia hipobarik intermiten. Hipoksia intermitent dibuktikan dari percobaan klinis sebelumnya, merupakan suatu langkah preventif untuk melindungi terhadap kerusakan akibat hipoksia seperti yang dilakukan pada bilik pelatihan pilot.
Metode: Sampel paru didapatkan dari tikus Sprague-Dawley jantan, berumur 2 bulan, dengan berat kira-kira 200 gram, dibagi dalam 5 kelompok yaitu normoksia dan kelompok yang sebelumnya telah dipaparkan pada kondisi hipoksia hipobarik, dan hipoksia hipobarik intermitent 1,2, dan 3 kali dengan masing-masing interval 7 hari. Aktivitas katalase dari homogenat paru-paru diukur menggunakan teknik spektrofotometri. Data diuji normalitasnya dengan Shapiro-Wilk.
Hasil: Aktivitas spesifik katalase ternyata tidak menunjukkan perbedaan signifikan diantara kelompok-kelompok perlakuan p>0.05.
Kesimpulan: Paparan hipoksia hipobarik intermitent tidak terbukti dapat mengubah aktivitas katalase sebagai respon adaptasi pada paru-paru tikus.

Introduction Induction of hypoxia, low level of O2 in our body, was known to trigger ROS Reactive Oxygen Species production. Excessive ROS is harmful and is counteracted by antioxidant, the enzymatic and non enzymatic. Lung is an organ functions for ventilation, where O2 comes in and CO2 goes out, hence is a sensitive organ to hypoxia.
This research was conducted to see the activity of catalase, enzymatic antioxidant, after hypoxia, to be specific intermittent hypobaric hypoxia. Intermittent hypoxia was proven from the clinical trial that it would be a protection from the damaging effect of hypoxia such as done in pilot training chamber.
Methods: Lung samples were obtained from male Sprague Dawley rats 2 months old, around 200 grams, divided into 5 groups normoxia and the previous groups that was exposed to hypobaric hypoxia and intermittent hypobaric hypoxia 1, 2, and 3 times with 7 days interval for each. Catalase was measured from lung's homogenate by spectrophotometry technique. Data normality was tested using Shapiro Wilk test.
Results: Specific activity of catalase is insignificantly different between all groups p 0.05.
Conclusion: Exposure of intermittent hypobaric hypoxia was not proved to change the activity of catalase as an adaptation response in rat's lung tissue. Key words catalase hypobaric hypoxia intermittent lung.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York : McGraw-Hill, 2008
617.954 LIV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bronzino, Joseph D.
Boca Raton, FL: CRC Press/Taylor & Francis Group, 2015
610BROM001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Harits Hadi Jananuraga
"Salah satu bidang yang berkembang pesat adalah bidang kesehatan. Kini zaman semakin maju, transplantasi bukanlah hal yang luar biasa. Transplantasi telah menjadi kebutuhan manusia dalam penyembuhan penyakit sehingga tidak salah apabila menjadi salah satu teknik penyembuhan populer di dunia kesehatan. Transplantasi organ dan jaringan tubuh dianggap sebagai tindakan yang sangat terpuji, bahkan dermawan karena dilaksanakan secara gratis dan bersifat nonprofit. Indonesia sebagai negara yang masih menganut pluralisme hukum, memiliki pandangan yang berbeda mengenai transplantasi organ dan jaringan tubuh ditinjau dari segi hukum perdata barat dan hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan permahaman secara jelas serta menelaah lebih jauh tentang hal-hal yang berhubungan dengan transplantasi organ dan jaringan tubuh. Perbandingan ini dapat dianalisis dari segi hukum perdata barat dan hukum Islam. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan yang cukup signifikan mengenai transplantasi organ dan jaringan tubuh dalam hukum perdata barat dan hukum Islam.

Health is one of the most important things in human’s life. As we can see, people’s health growing rapidly nowadays. Since the health industries has been emerging through the year, tranplantation of human’s bodies are a very common way and it is necessary for people’s health. There are many operation of tranplantation, such as heart or kidney(s) tranplantation to help somebody’s life. The doctors may have to do the tranplantation to curing their patients. Beside with the doctors, some patients wish for health people who want to discordant their organ to help them. For some people, human’s organ or body’s tissues transplantation is reputed as an honorable action because it is done for free and nonprofit. As a country which is still follow a pluralism law, Indonesia has a different side of doing organ transplantation based on west civil law and Islamic law. According to the explanation above, this research’s purposes are to elaborate and give the information about the organ transplantation more clearly and deeply. Thus, this research also shows the comparation about transplantation of human body between west civil law and Islamic Law. As an hypotesa, this research shows that there are some significant similarities and differences about transplantation opinion between west civil law and Islamic Law law.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S54840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Khalifa Pancaputri
"Skripsi ini membahas mengenai pengaturan transplantasi organ ditinjau dari perspektif Hak Asasi Manusia (HAM) serta menganalilis perbandingan hukum antara Indonesia dan Malaysia. Pemberian imbalan materiil maupun imateriil dalam transplantasi organ tidak diizinkan dengan dalih apapun. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis pengaturan mengenai transplantasi organ ditinjau dari perspektif HAM bagi Pendonor maupun Resipien. Skripsi ini juga akan menganalisis perbandingan hukum Indonesia dan Malaysia, mengingat Malaysia merupakan negara yang juga melarang adanya jual beli organ. Metode penelitian yang digunakan untuk penulisan skripsi ini adalah metode penelitian hukum normatif. Dalam metode penelitian normative, penelitian ini akan menggunakan implementasi ketentuan hukum normatif (undang-undang) yang berlaku di Indonesia dan Malaysia. Indonesia dan Malaysia melarang adanya praktik jual beli organ dan menegaskan bahwa transplantasi organ dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan. Walaupun Pendonor menyetujui untuk menjual organnya, jual beli organ tetap tidak diizinkan. Perlu adanya badan resmi negara yang mengawal jalannya proses transplantasi organ. Badan tersebut disebut dengan Komite Transplantasi Nasional.

This thesis analize organ transplantation from the Human Rights Perspective and comparing the law between Indonesia and Malaysia about organ transplantation. Material nor immaterial rewards are not permitted under any pretext. In this regard, the purpose of this thesis is to analyze law related to organ transplantation from a human rights perspective either for donors and also recipients. This thesis will also discuss the laws of Indonesia and Malaysia related to organ transplantation because Malaysia also prohibit the existence of organ trading. The research method used to study this thesis is the normative legal research method. In the normative research method, this research will use laws and regulations in Indonesia and Malaysia. Indonesia and Malaysia prohibit the existence of organ trading and only approve organ transplantation for humanitarian goals. Although the donor is approved to sell their organs, buying and selling organs is still not permitted. An official state agency is needed to oversee the process of organ transplantation. The official state agency is called the Komite Transplantasi Nasional.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The second edition of Tissue engineering using ceramics and polymers comprehensively reviews the latest advances in this area rapidly evolving area of biomaterials science.
Part one considers the biomaterials used for tissue engineering. It introduces the properties and processing of bioactive ceramics and glasses, as well as polymeric biomaterials, particularly biodegradable polymer phase nanocomposites. Part two reviews the advances in techniques for processing, characterization, and modeling of materials. The topics covered range from nanoscale design in biomineralization strategies for bone tissue engineering to microscopy techniques for characterizing cells to materials for perfusion bioreactors. Further, carrier systems and biosensors in biomedical applications are considered. Finally, part three looks at the specific types of tissue and organ regeneration, with chapters concerning kidney, bladder, peripheral nerve, small intestine, skeletal muscle, cartilage, liver, and myocardial tissue engineering. Important developments in collagen-based tubular constructs, bioceramic nanoparticles, and multifunctional scaffolds for tissue engineering and drug delivery are also explained.
"
Cambridge, UK: Woodhead, 2014
e20427758
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rendria Arsyan Labde
"Dalam penyembuhan jaringan yang rusak dalam tubuh manusia, sebuah teknik bernama tissue engineering digunakan sebagai “jalur” yang di implantasikan kedalam tubuh sebagai jalur untuk regenerasi. Ini disebut dengan scaffold. Dalam bidang tissue engineering, sebuah metode bernama Organ Printing dikembangkan oleh Dr. Gabor Forgasc. Organ printing adalah sebuah teknik yang dikembangkan untuk mencetak sel baru yang dapat diimplantasikan ke dalam tubuh manusia untuk menggantikan fungsi jaringan organ yang rusak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencetak organ dengan material hydrogel gelatin. Sebuah system esktrusi dibuat untuk mencetak scaffold berbahan gelatin. Gelatin yang terekstrusi di karakterisasi dengan mengatur kecepatan dan konsentrasinya. Hasil yang optimal didapat pada kecepatan 800 mm/min dan konsentrasi 25%. Setelah itu, parameter yang optimal tersebut digunakan untuk memfabrikasi scaffold 2 dimensi dengan pola heksagonal dan kuadratik.Lebar garis dan ketebalan yang didapatkan adalah 364 μm dan 8.83 μm.

In the healing of damaged tissue in humans, a technique called tissue engineering uses a "track" that is implanted in the body as a pathway for regenerating. This “track” is called scaffold. In the field of tissue engineering, a method called Organ Printing was developed by Dr. Gabor Forgasc. Organ printing is a technique that was developed to print new cells that can be implanted inside human body to replace the function of the damaged organ tissue. The main purpose of this research is to print organs with gelatin hydrogel material. An extrusion system is realized to print gelatin scaffold. The extruded gelatin is characterized by modifying its speed and concentration. An optimal result is achieved at the speed of 800 mm/min and 25% concentration. Moreover, the optimal parameter is used to fabricate a 2-dimensional scaffold with hexagonal and quadratic patterns. The line width and thickness that is achieved are 364 !m and 8.83 !m respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Christiawan
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2003
344.041 94 RIO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>