Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismail Fahmi
"Kewaspadaan standart merupakan instrumen yang efektif untuk melindungi dan mengurangi angka kejadian infeksi pada tenaga kesehatan dan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang kewaspadaan standart di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Desain penelitian ini deskriptif sederhana teknik pengambilan sampel yang digunakan Proporsional Random Sampling, sampel berjumlah 64 responden. Data dianalisis secara univariat.
Hasil penelitian menunjukan gambaran pengetahuan tentang kewaspadaan standart sudah baik: pengetahuan baik tentang cuci tangan sebanyak 64,1%, 70,3% memiliki tingkat pengetahuan baik tentang alat pelindung diri, 67,2% memiliki pengetahuan yang baik tentang pengelolaan benda tajam, pengetahuan baik tentang pengelolaan alat kesehataan bekas pakai sebanyak 70,3%, pengetahuan baik tentang pengelolaan limbah infeksius sebesar 70,3%. Disarankan untuk penelitian lebih lanjut agar meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi upaya pencegahan infeksi.

Standard precaution is an effective instrument to protect and decrease infection rate in health professionals and patients. The aim of this study was to know the overview of nurse knowledge about standard precaution in Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Simple descriptive study with proportional random sampling was conducted among 64 respondents. The data was analyzed by univariate analysis.
The results showed that overview of nurse knowledge was good: good knowledge about hand wash was 64,1%; 70,3% had good knowledge about personal protective equipments, second hand health equipments, and infectious waste management; and 67,2% had good knowledge about sharp things management. There is need to identify factors that influence prevention of infection for further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43123
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Anindiya
"Latar Belakang: Ilmu Kedokteran Gigi merupakan salah satu bidang yang rawan untuk terjadinya kontaminasi silang antara pasien-dokter gigi, pasien-pasien dan pasien perawat. Kontrol Infeksi dapat mencegah terjadinya infeksi silang.
Tujuan: Melihat hubungan Pengetahuan, Perilaku dan Faktor Lingkungan terhadap keberhasilan upaya Kontrol infeksi pada Mahasiswa Program Profesi Fakultas Kedokteran gigi Univesritas "x" di Jakarta.
Metode: Metode penelitian yang digunakan cross sectional dengan Model penelitian Sequential Explonatory design. Penelitian dilakukan pada Mahasiswa Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas “X” di Jakarta yang sudah melewati pendidikan profesi selama 2 (dua) semester, dengan jumlah sampel sebanyak 101 mahasiswa.
Hasil: Upaya Kontrol Infeksi pada Mahasiswa Program Profesi Fakultas Kedokteran gigi universitas “X” di Jakarta masih kurang baik.Ini dipengaruhi oleh pengetahuan, perilaku dan faktor lingkungan masih kurang baik dan mempunyai p value < 0,05 sehingga mempunyai hubungan yang signifikan terhadap upaya kontrol infeksi. Kesimpulan: Pengetahuan dan Perilaku dapat ditingkatkan dengan membentuk program yang berisikan promosi kesehatan dalam bentuk poster-poster, standart operasional prosedur berdasarkan standard precautions dan seminar-seminar bagi mahasiswa program profesi fakultas kedokteran gigi.
Background: Dentistry is one of a science which has a high sensitivity to caused cross-contamination between the patient-dentist, patient-patient and patient-nurse. Infection control may prevent cross-infection.
Objective: Knowing the relationship between Knowledge, Behavior and Environmental Factors with successfull of Infection Control by the students of Professional Program Study of the Faculty of Dentistry, Universitas "x" in Jakarta.
Methods: The method used is cross sectional with research model Sequential Explonatory Design. The study which has the total sample of 101 students was conducted and involved the students of Professional Program Study of the Faculty of Dentistry, University "X" in Jakarta, which has passed the professional education for two (2) semesters.
Results: Infection Control Efforts conducted by the student of Professional Program Study Faculty of Dentistry, University "X" in Jakarta is not maximal. It was affected by the Knowledge, Behavior and Environmental Factors which not good enough and has a p value <0.05 and therefore has a significant relationship which infection control effort.
Conclusion: Knowledge and Behavior can be improved by establishing a program containing health promotion in the form of posters, standard operating procedures based on standard precautions and seminars for the students of Professional Program Study of the faculty of dentistry."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Komarudin
"Airborne Disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh agen mikroba patogen yang ditularkan melalui udara dengan cara batuk, bersin, tertawa atau melalui kontak fisik dengan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengetahuan perawat tentang manajemen airborne disease di ruang Isolasi RSUP Fatmawati. Penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectonal dengan jumlah sampel sebanyak 107 orang perawat yang ditentukan berdasarkan simple random sampling. Hasil penelitian didapatkan data bahwa lebih dari separuhnya 52,3 perawat memiliki pengetahuan yang rendah. Sedangkan sisanya sebanyak 47,7 memiliki pengetahuan tinggi. Penelitian selanjutnya dapat melakukan analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan karakteristik responden.

Airborne Disease is a disease caused by airborne pathogenic microbial agents by coughing, sneezing, laughing or by physical contact with the patient. This study aims to provide a description of nurses knowledge about the management of airborne disease in Isolation Room of Fatmawati Hospital. Descriptive research using cross sectonal approach with total sample of 107 nurses determined based on simple random sampling. The results showed that more than half 52.3 of the nurses had low knowledge. While the rest as much as 47.7 have a high knowledge. Further research can analyze the relationship between the level of knowledge with the characteristics of respondents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarto
"Operasi merupakan suatu prosedur medis yang bertujuan untuk menyelamatkan jiwa, mencegah kecacatan dan mengurangi komplikasi. Infeksi luka operasi merupakan suatu kondisi komplikasi yang terjadi pada luka insisi akibat pembedahan. Perawat memiliki peran penting dalam praktek kesehatan serta dalam upaya pencegahan infeksi luka operasi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analisis korelatif. Hasil penelitian dengan uji Fisher menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan sikap perawat dalam upaya pencegahan infeksi luka operasi. P value 0,000 < dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara dua variabel tersebut.

Surgery is a medical procedure that aims to save lives, prevent disability and reduce complications. Wound infection is a condition that occurs in complications due to surgical incision. Nurse have important role in the practice of health and in the prevention of surgical site infections. This research is quantitative research design correlativ analysis. The result of the study with Fisher test concluded, there is a relationship between the level of knowledge of nurses with the attitude of nurses in the prevention of surgical site infections. Pvalue result 0,000 less than 0,05, which mean there is a relationship between two variables."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dwi Shanti
"Pemakaian lensa kontak akhir-akhir ini semakin marak terlihat dari tersedianya lensa kontak yang didapatkan bebas tanpa perlu adanya resep dokter. Hal ini bisa meningkatkan terjadinya infeksi mata terutama Acanthamoeba pada pengguna lensa kontak yang tidak mengetahui cara pemakaian dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa kedokteran FKUI mengenai pencegahan infeksi Acanthamoeba pada pengguna lensa kontak dan hubungannya dengan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional melalui penyebaran kuesioner. Hasilnya adalah responden dengan tingkat pengetahuan baik 41,24%, cukup 29,89%, dan kurang 28,87%. Dengan uji chi-square hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan (p=0,036) dan terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan (p=0,009). Oleh karena adanya hubungan yang signifikan secara statistik diantara kedua variabel ini maka perlu adanya edukasi lebih lanjut mengenai pengetahuan pemakaian lensa kontak sehingga diharapkan infeksi Acanthamoeba dapat dicegah.

Nowdays, there is a trend of using contact lenses. Contact lenses are available everywhere and can be obtained without prescription. This condition can increase the incidence of eye infections, particularly Acanthamoeba on contact lenses users who don't know how to use it properly. Therefore, this reseacrh aim to know about the knowledge level of FKUI student about prevention of Acanthmoeba Infection on contact lenses user and that relation with gender and education. This study uses cross-sectional design with questionaire. The result of this study is that the precentage of respondent with high knowledge level is 41,24%, moderate knowledge level is 29,9% and low knowledge level is 28,87%. Chi-square analysis shows that there is a relation between gender and knowledge level (p=0,036. There is also a significant relation between education and knowledge level (p=0,009). This relation suggests the need of further education about knowledge on how to use contact lenses to prevent Acanthamoeba infection.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayla Hayyin
"Infeksi HPV merupakan penyebab penyakit menular seksual terbanyak. Meskipun HPV sering dikaitkan dengan perempuan dan kanker serviks, data menunjukkan insiden yang tinggi pada kalangan pria dan perempuan. Tetapi, kesadaran mengenai infeksi dan vaksinasi HPV masih rendah pada kalangan pria. Mahasiswa kedokteran sejak tahap preklinik memiliki peran dalam manajemen HPV masa mendatang. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan pengetahuan dengan perilaku mahasiswa preklinik laki-laki terkait infeksi dan vaksinasi HPV. Studi potong lintang ini meneliti mahasiswa preklinik laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Subjek diberikan kuesioner daring tentang pengetahuan dan perilaku terhadap infeksi dan vaksinasi HPV. Kemudian, dilakukan uji statistik chi-square untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku mahasiswa laki-laki preklinik FKUI terhadap infeksi dan vaksinasi HPV. Terdapat 120 mahasiswa FKUI tingkat 1, 2, dan 3 yang terlibat dalam studi ini. Sebanyak 90,8% sampel memiliki pengetahuan baik mengenai infeksi dan vaksinasi HPV, sedangkan 38% sampel menunjukkan perilaku tepat terkait vaksinasi HPV. Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan (p>0,05) antara tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa FKUI preklinik mengenai infeksi serta vaksinasi HPV. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan dan perilaku tersebut.

HPV infection is the leading cause of sexually transmitted diseases. While HPV is often associated with women and cervical cancer, data show a high incidence among men and women. However, awareness about HPV remains low among men. Medical students in the pre-clinical phase play a critical role in the future management of HPV. This study explores the relationship between knowledge and practice among male pre-clinical students concerning HPV infection and vaccination. This cross-sectional study examined male pre-clinical students from Faculty of Medicine Universitas Indonesia. Subjects were given an online questionnaire regarding their knowledge and practice towards HPV infection and vaccination. The chi-square statistical test was used to determine the correlation between knowledge and practice of male pre-clinical students at FKUI regarding HPV infection and vaccination. A total of 120 students from FKUI in first, second, and third year participated in this study. 90.8% of the sample showed good knowledge about HPV infection and vaccination, while 38% exhibited appropriate practice regarding HPV vaccination. Bivariate analysis indicated no significant correlation (p>0.05) between the knowledge and practice of pre-clinical students at FKUI regarding HPV infection and vaccination. However, further research is needed to explore the relationship between knowledge and practice on this topic."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Apriedi Syaputra
"Latar belakang: Pengetahuan, sikap, dan praktik mahasiswa yang tepat terkait pengendalian infeksi pada masa pandemi COVID-19 adalah sangat penting untuk mencegah penularan infeksi virus.
Tujuan: Menganalisis pengetahuan, sikap dan praktik mahasiswa klinik kedokteran gigi di Indonesia terkait pengendalian infeksi pada masa pandemi COVID-19 dan hubungannya dengan karakteristik sosio-demografi serta riwayat pengalaman klinik mahasiswa.
Metode: Penelitian cross-sectional berupa kuesioner online kepada mahasiswa klinik kedokteran gigi di Indonesia dengan masa studi ± 1 tahun pada bulan Juli-Oktober 2021. Kuesioner terdiri dari 5 bagian: data sosio-demografi, riwayat pengalaman klinik, pengetahuan, sikap, dan praktik terkait pengendalian infeksi.
Hasil: Jumlah responden adalah 238 mahasiswa. Mayoritas adalah perempuan dengan rerata umur 23,8 tahun (±3,3 tahun).  Pengetahuan dan praktik mahasiswa terkait pengendalian infeksi adalah relatif baik. Sikap mahasiswa adalah positif terkait pengendalian infeksi. Tidak terdapat perbedaan antara karakteristik sosio-demografi mahasiswa dengan rerata skor pengetahuan, sikap, dan praktik. Dengan adanya peningkatan pengetahuan, maka skor sikap meningkat secara signifikan. Sikap yang positif berkorelasi signifikan dengan peningkatan praktik. Peningkatan pada skor  praktik, ditandai dengan adanya peningkatan pada skor pengetahuan.
Kesimpulan: Pendidikan pelatihan berkelanjutan terkait pengendalian infeksi perlu terus dilakukan selama masa studi klinik mahasiswa termasuk informasi dan peran kedokteran gigi selama pandemi.

Background: Proper knowledge, attitudes, and practices of dental students about infection control during the COVID-19 pandemic are important to prevent the transmission of virus.
Aim: Analyze knowledge, attitudes, and practices of clinical dental students in Indonesia about infection control during the COVID-19 pandemic between socio-demographic characteristics and history of student’s clinical experiences.
Method: A cross-sectional study using an online questionnaire delivered to clinical dental students in Indonesia with period of study ± 1 year from July until October 2021. The online questionnaire consisted of 5 sections: socio-demographic characteristic, history of student’s clinical experiences, knowledge, attitudes, and practices about infection control.
Results: Total respondents were 238 students. Majority were females, with an average age of 23.8 years (±3.3 years). Knowledge and practices of students were relatively good. The attitudes of students were positive about infection control. There were no differences in knowledge, attitude, and practice between socio-demographic characteristics. With an improvement in knowledge, the attitude score increased significantly. A positive attitude was significantly correlated with an increase in practice.
Conclusion: Continuous-based infection control lectures and training needs to be held during the period of clinical study including the information and the roles of dentistry during pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Safira Alatas
"Infeksi nosokomial (IN), yaitu infeksi yang didapatkan dari rumah sakit, sampai saat ini masih menjadi masalah yang serius di setiap rumah sakit. Selain dapat meningkatkan waktu serta biaya perawatan di rumah sakit, IN juga dapat menyebabkan tingginya angka morbiditas, mortalitas pada pasien yang terkena infeksi tersebut serta meningkatkan risiko palsi serebral/kecacatan pada bayi yang bertahan hidup.
Infeksi nosokomial seringkali meningkat seiring dengan semakin berkembangnya teknologi kedokteran yang dapat menambah variasi prosedur tatalaksana yang harus dilalui oleh seorang pasien sehingga pada akhimya dapat meningkatkan risiko terkena IN.
Angka kejadian IN pada anak dilaporkan berkisar antara 3-7%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan kejadian pada orang dewasa yaitu sekitar 4%, sedangkan angka kematian yang disebabkan IN pada anak dilaporkan sebesar 11%. Data yang dilaporkan oleh National Nosocomial Infection Surveillance (NNIS) System menyatakan bahwa pada tahun 1980-1994 IN pada bayi barn lahir merupakan IN terbanyak yaitu 26-43% dari seluruh IN.
IN aliran darah (INAD), yaitu adanya patogen pada aliran darah pasien yang dirawat di rumah sakit dalam waktu lebih dari 48 jam, adalah bagian dari IN yang juga menjadi masalah yang sexing ditemukan dalam sistem pelayanan kesehatan akhir-akhir ini. Insiden dan prevalensinya yang cukup tinggi mengakibatkan tingginya angka morbiditas, mortalitas dan biaya perawatan serta lamanya masa perawatan di rumah sakit.
Di Indonesia, angka kejadian serta angka kematian secara nasional akibat INAD pada bayi baru lahir (neonates) belum pemah dilaporkan sebelurnnya. Penelitian tentang INAD (nsocomial septicemia) pada bayi baru lahir yang masuk ke special care unit."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yetty Kusmayati
"Infeksi nosokomial merupakan masalah global yang sering terjadi di negara-negara berkembang maupun di negara industri. Kepatuhan perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial menjadi perhatian penting, sebagai salah satu upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit. Pada survey pendahuluan terhadap 30 orang perawat di Lantai IV Kanan, Lantai IV Kiri IRNA B RSUP Fatmawati didapatkan 93,3% perawat tidak mencuci tangan sebelum melakukan tindakan, 20% tidak cuci tangan sesudah melakukan tindakan dan, 56,7% tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan tindakan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat kepatuhan perawat pelaksana dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial di ruang perawatan bedah Lantai IV Kanan, Lantai IV Kiri IRNA B dan Ruang Mawar IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2004.
Penelitian ini termasuk penelitian jenis deskriptif korelasional yang besifat cross sectional, yang bertujuan mendapat gambaran hubungan fungsi manajemen dalam penyediaan sarana dan prasarana, pedoman kerja, pelatihan, pengawasan dan lingkungan kerja dengan kepatuhan perawat pelaksana dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial. Sampel penelitian adalah total populasi yaitu 69 orang. Data yang diperoleh adalah data primer melalui kuesioner dan observasi.
Hasil analisis bivariat dengan uji kai kuadrat, didapatkan dari 5 komponen fungsi manajemen, dengan alpha 0,05 tidak ada yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan perawat pelaksana. Namun pada analisis multivariat diperoleh satu variabel utama yang berhubungan secara signifikan yaitu lingkungan kerja (p = 0,021)_ Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik diketahui bahwa 82,6% variasi kepatuhan perawat pelaksana dilantai IV kanan, Lantai IV kiri dan Ruang Mawar RSUP Fatmawati secara signifikan dapat dijelaskan oleh variabel fungsi manajemen dalam menciptakan lingkungan kerja dan unit kerja, dengan nilai G = 36,664 dan nilai p < 0,0005. Variabel yang paling dominan berkontribusi dengan kepatuhan perawat pelaksana adalah unit kerja, setelah dikoreksi variabel fungsi manajemen dalam menciptakan lingkungan kerja.
Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan terhadap kepatuhan perawat pelaksana adalah lingkungan kerja setelah dikoreksi oleh unit kerja sebagai confounding. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepala ruangan dapat mengusulkan pemenuhan kebutuhan sarung tangan sesuai kebutuhan, mensosialisasikan pedoman kerja yang sudah ada kepada perawat baru, meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat khususnya tentang upaya pencegahan infeksi nosokomial melalui CNE (Continuous Nursing Education), meningkatkan kemampuan manajerial kepala ruangan dengan mengikuti pelatihan manajemen ruang perawatan. Kepatuhan terhadap penerapan pedoman kerja agar ditingkatkan oleh perawat melalui PSBR (Problem Solving for Better Health). Untuk melengkapi penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam tentang kepatuhan perawat pelaksana, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menyempumakan instrumen penelitian.
Daftar Pustaka: 50 (1975 - 2004).

Relationship Between Management Functions and Nurse Compliance to Prevent Nosocomial Infection Occurred in Surgery Room of Fatmawati Hospital Jakarta 2004Nosocomial infection is a global problem occurred in both developing and developed countries. Nurse compliance in preventing nosocomial infection is important as a component to maintain health care quality by hospital. Preliminary survey involving 30 nurses in Floor IV Right and Left Fatmawati Hospital found 93.3% nurses who did not wash their hands before treating the patient and 20% did not wash their hands after treating patients, while 56.7% did not wear gloves during treating patients. The research problem is that no information on nurse compliance in Fatmawati Hospital was available,
The study was a descriptive correlation study with cross-sectional design aimed at obtaining information on the relationship between management functions (including facilities, work guidelines, training, monitoring, and work environment) and nurse compliance in preventing nosocomial infection take place in surgery room of Fatmawati Hospital Jakarta year 2004. Total population was included in the study, consisting of 69 nurses. Data obtained was primary data collected through questionnaire and observation. Bivariate analysis using chi-square shows that no component of management function was significantly related (at significance level of 0.05) to nurse compliance.
However, in multivariate analysis, there was one variable that significantly associated to nurse compliance, that was work environment (p=0.021). Logistic regression shows that 82.6% of variation of nurse compliance could be explained by management function in creating good work environment and work unit with G-36.664 and p'(0.0005. The most dominant variable was work unit after being corrected by management function in creating work environment.
Based on the study results, it is recommended to head of ward to add more gloves, to socialize work guidelines, to improve nurse's knowledge and attitude particularly on nosocomial infection through Continuous Nursing Education, to improve managerial skill of head of ward by management training. Compliance to work guidelines should be improved through Problem Solving for Better Health approach. To complement this study, further study is needed both qualitative and quantitative using better instrument.
References: 50 (1975-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
612.3 UNI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>