Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emma Aprilia
"Dokter adalah tenaga kesehatan yang memiliki peran dan otoritas dalam penulisan resep obat untuk pasien. Proses seleksi dan pemilihan obat seharusnya dilakukan secara rasional dan mengikuti pedoman panduan obat yang ditetapkan oleh World Health Organization. Masih banyak ditemui peresepan obat di luar formularium di Rumah Sakit Risa Sentra Medika, 70 % dari 100% target penggunaan formularium. Penelitian ini bertujuan mengetahui motivasi dokter dalam penulisan resep. Faktor yang mempengaruhi dilihat dari faktor motivasi instrinsik (persepsi, kepentingan, dan aspirasi) faktor ekstrinsik (diagnosis, konsistensi, dan kerjasama), organisasi (kepemimpinan, sosialisasi, supervisi, fee), industri farmasi (promosi dan imbalan), serta implementasi kebijakan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dan dilengkapi dengan observasi dan telaah dokumen sebagai bentuk triangulasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dokter dalam menuliskan resep dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain, diagnosis penyakit, kondisi keuangan pasien, imbalan dari hasil kerjasama dengan industri farmasi. Imbalan dari pihak luar memberikan pengaruh yang kuat pada dokter dalam menuliskan resep. Sebagai saran untuk tindak lanjut, diperlukan peraturan yang jelas mengenai penerapan formularium oleh Direktur Rumah Sakit Risa Sentra Medika. Hal lain yang penting untuk diperhatikan dalam proses pelaksanaan penggunaan formularium adalah pemberian imbalan dan sanksi yang jelas bagi para dokter.

Doctor are health profesionals who have a role and authority in prescribing drugs to patients. Selection process and selection of drugs should be done rationally and follow the guidelines established drug guidelines by the World Health Organization. There are mostly found outside the formulary prescriptions at Risa Hospital Medical Center, 70% of the 100% target of the use of formularies. This study aims to find motivation in the prescribing physician. Factors influencing views of intrinsic motivation factors (perceptions, interests, and aspirations), extrinsic factors (diagnosis, consistency, and cooperation), organization (leadership, socialization, supervision, fee), the pharmaceutical industry (promotion and compensation), as well as policy implementation. The research was conducted with a qualitative approach and case study designs. Primary data obtained from interviews and observations and is equipped with a document review as a from of triangulation. This study concluded that the motivation of doctors in prescribing is influenced by many factors, among others, the diagnosis of diseases, the financial condition of the patient, the rewards of collaboration with the pharmaceutical industry. Remuneration from an outside party provides a strong influence on the prescribing physician. As a suggestion for a follow-up, needed clear rules for the application of the formula by the Director Risa Hospital Medical Center. Another important point to consider in the process of implementing the use of formularies is giving a clear rewards and sanctions for physicians."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31013
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Eka Tirta Arini
"Tesis ini membahas operasi di Rumah Sakit Risa Sentra Medika tahun 2016 dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional Study. Sampel diambil secara acak, yaitu 235 lembar informed consent pada rekam medis pasien operasi bulan Januari hingga Desember 2016 di Rumah Sakit Risa Sentra Medika serta pengisian kuisioner oleh 10 orang dokter spesialis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengisian lembar informed consent pada pasien operasi di Rumah Sakit Risa Sentra Medika tahun 2016 adalah 21 item terisi atau sebesar 61% dan bagian yang paling banyak tidak terisi adalah bagian pemberian informasi yaitu sebesar rata -rata 7 item terisi (41%). Bagian informasi yang paling jarang diberikan adalah informasi tentang alternatif tindakan, yaitu hanya sebanyak 51 lembar dari 235 lembar informed consent yang didata (21,7%).
Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank, faktor yang memiliki hubungan dengan kelengkapan pengisian informed consent tersebut adalah faktor motivasi dan jenis tindakan operasi. Hal yang dapat disarankan adalah melakukan penyegaran pengetahuan tentang informed consent dan komunikasi efektif kepada dokter spesialis; lembar informed consent juga perlu dikaji ulang agar sesuai aturan identifikasi pasien.

This thesis discusses the completeness of informed consent in surgery patients at Risa Sentra Medika Hospital in 2016 and related factors. This research is a quantitative research with cross sectional study design. Samples were taken at random, ie 235 informed consent sheets in medical records of surgery patients from January to December 2016 at Risa Sentra Medika Hospital and filled out questionnaires by 10 specialist doctors.
The results showed that the average of filling of informed consent sheet in operation patients at Risa Sentra Medika Hospital in 2016 was 21 items filled or 61% and the most unfilled part was the information giving section which was 7 items in average (41%). The most rarely informed section of information is information on alternative actions, ie only 51 sheets of 235 informed consent sheets (21.7%).
Based on Spearman Rank correlation test, factors that are related to the completeness of the filling of informed consent are motivational factors and types of surgical measures. It may be suggested to refresh knowledge of informed consent and effective communication to a specialist; the informed consent sheet also needs to be reviewed to fit the patient identification rules.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herni Budiyanti
"Kegiatan logistik di rumah sakit mempunyai peran yang sangat besar karena berkaitan dengan semua unit pelayanan di rumah sakit. Pembelanjaan terbesar rumah sakit setiap bulannya adalah untuk pembelian obat-obatan dan bahan habis pakai. Banyak dan beragamnya item obat yang harus disiapkan untuk pelayanan sehingga mempunyai nilai investasi yang paling besar dengan persediaan lainnya, di Rumah Sakit Risa Sentra medika sekitar 49-56% pembelanjaan obat dalam trimester pertama tahun 2012 dibandingkan dengan total biaya operasional Rumah Sakit Risa Sentra Medika. Gudang farmasi RS Risa Sentra Medika belum melakukan perhitungan safety stock yang sesuai sehingga sering terjadi kekosongan stock. Oleh karena itu, maka untuk menjaga agar stock selalu tersedia saat dibutuhkan maka perlu di adakan sistem pengendalian persediaan obat yang sesuai seperti pengendalian persediaan dengan safety stock.
Jenis penelitian ini adalah analitik kualitatif untuk melihat perhitungan safety stock di Rumah Sakit Risa Sentra Medika selama periode Januari hingga Maret 2012. Obat antibiotik yang fast moving di bulan januari dengan jumlah 84 item dengan nilai persediaan sebesar Rp 126.889.911, pada bulan februari sebanyak 93 item dengan nilai persediaan Rp 135.524.014 dan pada bulan maret 2012 di dapatkan 85 item antibiotik yng tergolong fast moving dengan nilai persediaan Rp 117.021.085 berarti jumlah total pembelian dalam tiga bulan adalah Rp 379.435.010 sehingga didapatkan rata-rata pembelian perbulan adalah Rp 126.478.337. Data penjualan ini diolah menjadi rencana anggaran pembelian obat-obatan khususnya golongan antibiotika yang fast moving.
Peneliti menyarankan untuk perhitungan safety stocknya menggunakan metode pemakaian maksimum dikurangi pemakaian rata-rata dikalikan dengan lead time. Metode ini sederhana namun bisa diterapkan. Peneliti juga menyarankan untuk membuat rencana anggaran berdasarkan omset.

Logistics activities in hospitals have a very big role as it pertains to all service units in hospitals. Largest expenditure is the hospital every month for the purchase of medicines and consumables. Many and varied items that drugs should be prepared for the ministry which has the largest value of investments with other supplies, in Risa Sentra Medika Hospital of approximately 49-56% drug spending in the first trimester of 2012 compared to the total operational cost of Risa Sentra Medika Hospital. Risa Sentra Medika Hospital pharmacy logistic has not made the appropriate safety stock calculations that are common stock blanks. Therefore, it is to keep the stock is always available when needed it is necessary to invent a drug inventory control system such as inventory control in accordance with safety stock.
This type of qualitative research is to see the analytic calculation of safety stock in Risa Sentra Medika Hospital from January to March 2012. Antibiotic drugs are fast moving in January to 84 the number of inventory items with a value of Rp 126 889 911, in February a total of 93 items with a value of Rp 135 524 014 inventories in March 2012 and get 85 items in yng antibiotic belonging to the fast moving supply of Rp 117 021 085 the total number of purchases within three months is Rp 379 435 010 so we get the average purchase per month is Rp 126 478 337. Sales data is processed into the budget plan the procurement of medicines particularly fast moving class of antibiotics.
Researchers suggest stocknya safety calculations using the maximum use of reduced consumption multiplied by the average lead time. The method is simple but can be applied. Researchers also suggested creating a budget plan based on turnover.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31291
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.L. Roni Supatra
"Pemanfaatan pelayanan bersalin bersifat personal dan dapat dipengaruhi oleh mutu layanan rawat jalan di rumah sakit. Sebanyak 77,5% pasien ibu hamil di unit obstetri rawat jalan RS Risa Sentra Medika tidak memilih bersalin di rumah sakit tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan bersalin pada pasien ibu hamil di unit obstetri rawat jalan Rumah Sakit Risa Sentra Medika. Dengan desaign cross sectional dengan jumlah sampel 104 reponden. Untuk menggali lebih mendalam permasalahan rendahnya pemanfaatan pelayanan bersalin, penelitian dilengkapi dengan pendekatan kualitatif melalui diskusi kelompok terarah dengan pihak manajemen mengenai permasalahan yang ada. Jarak dan waktu tempuh menjadi variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan bersalin dari hasil penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Berbeda dengan hasil pendekatan kualitatif yang memperlihatkan bahwa justru fasilitas yang lebih mempengaruhi pemanfaatan pelayanan bersalin pada pasien ibu hamil di unit obstetri rawat jalan di rumah sakit ini.
Rekomendasi yang dapat diajukan dari penelitian ini diharapkan untuk memperbaiki fasilitas di unit obstetri rawat jalan RS Risa Sentra Medika atau merelokasinya sehingga pasien ibu hamil akan merasa lebih nyaman. Diharapkan manajemen RS Risa Sentra Medika melakukan Customer Relationship Management pada pasien ibu hamil yang melakukan antenatal care di unit obstetri rawat jalan RS Risa Sentra Medika, serta melakukan pendirian klinik rawat inap atau klinik bersalin sebagai jejaring RS Risa Sentra Medika, dengan terlebih dahulu melakukan studi kelayakan.

The Utilization of maternity service are personal and could be influence by the quality of outpatient service in hospitals. As total of 77.5% of pregnant women patients in outpatient obstetric unit at Risa Sentra Medika Hospital choose not to dilivered at this hospital. The goal of this study is to determine the factor affecting the utlization of maternity service for pregnant patients in aoutpatient hospital obstetric unit at Risa Sentra Mediak Hospital. The study was condected with a cross sectional design, the number of samples taken by 104 respondents. To probe about the low utilization of maternity service, this study equipped with qualitative research through focus group discussions with management and a quantitative study. The quantitative study results that distance and time as factors related to service utilization. Through a qualitative approach to the results obtained show a different matter where the facilities is a further factor affecting the utilization of maternity service that may be filed.
Recommendations of the study were expected the Risa Sentra Medika Hospital managemant to improve the facilities on an outpatient obstetric unit or relocated so that the pregnant patient will feel more comfortable. Also encourage Risa Sentra Medika Hospital management to maintain Customer Relationship Management in pregnant patients who did antenatal care in hospital outpatient obstetric unit at Risa Sentra Medika Hospital. Another option is to established inpatient clinic or birthing center as a network for Risa Sentra Medika, by first conducating a feasibility study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31016
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cheria Cahyaningtyas
"Dalam pasar yang sangat kompetitif di dunia perumah sakitan saat ini, diperlukanstrategi pemasaran yang lebih memfokuskan sasaran kegiatannya pada hubungan yangbersifat partnership. Penerapan customer relationship marketing bertujuan menemukanlifetime value LTV dari pelanggan dan lebih meningkatkan efisiensi operasional.Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui peran customer care terhadap customerrelationship marketing pasien perusahaan maupun asuransi IKS RS Risa Sentra MedikaMataram. Identifikasi dan evaluasi strategi pemasaran ini dilakukan dengan pendekatansistem. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian inimenemukan bahwa telah dilakukan upaya customer relationship marketing melaluikegiatan customer care, belum berlangsung secara optimal. Dalam hal tersebut, dapatterlihat dari kinerja sumber daya manusia, struktur organisasi, anggaran, sarana yangmendukung kegiatan customer care yang belum sesuai standar. Dalam pelaksanaancustomer relationship marketing menerapkan 4 konsep yaitu developing trust membangun kepercayaan, bonding commitment membangun komitmen, communication komunikasi dan conflict handling penanganan konflik, upaya-upayatersebut telah dilakukan walaupun belum memenuhi target. Maka diperlukan komitmendari semua pihak dalam organisasi, dari mulai direksi sampai ke tingkat pelaksana, danjuga kerjasama yang sinergis dari pihak intern perusahaan dan juga pihak luar.
In today 39 s highly competitive market in hospitals, marketing strategies are needed thatfocus more on the objectives of their activities on partnership relationships. Theimplementation of customer relationship marketing aims to find the lifetime value LTV of customers and further improve operational efficiency. The purpose of thisthesis is to know the role of customer care to customer relationship marketing of patientcompanies and insurance IKS RS Risa Sentra Medika Mataram. The identification andevaluation of this marketing strategy is done by system approach. The type of thisresearch is qualitative descriptive research.
The results of this study found that has beendone customer relationship marketing efforts through customer care activities, has notbeen optimal. In that case, can be seen from the performance of human resources,organizational structure, budget, facilities that support customer care activities that arenot according to standards. In the implementation of customer relationship marketingapply 4 concepts that are developing trust, bonding commitment, communication andconflict handling, these efforts have been done even though they have not met thetarget. It requires commitment from all parties in the organization, from the board ofdirectors to the executor level, as well as synergistic cooperation from the internalcompany and also outside parties.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Hendrawan
"ABSTRAK
Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Penulisan Resep Sesuai FormulariumRSU Prima Medika DenpasarSalah satu unsur dalam peningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalahterjaminnya aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau.Pengelolaan obat yang tidak efisien dapat memberikan dampak negatif secaramedik dan ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah ketidakpatuhan dokter dalammeresepkan obat sesuai dengan formularium. RSU Prima Medika merupakansalah satu rumah sakit swasta di Denpasar yang telah memiliki formulariumsendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yangberhubungan dengan kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai formulariumRSU Prima Medika Denpasar.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desaincrossectional. Sampel adalah 120 dokter yang memiliki Surat Ijin Praktek SIP diRSU Prima Medika. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakankuesioner terstruktur dan data kepegawaian. Data dianalisis secara univariat, bivariatdan multivariat dengan software statistik.Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih banyak dokter laki-laki denganrerata umur 44.4 11.7 tahun dan paling banyak dokter spesialis. Gambarankepatuhan sesuai fomularium RSU Prima Medika Denpasar adalah 27.5 . Faktoryang berhubungan terhadap kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuaidengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Pengetahuan,Informasi, Penghargaan, Sosialisasi, Supervisi, dan Lingkungan Tempat Kerjasedangkan faktor yang tidak berhungan kepatuhan dokter dalam penulisan resepsesuai dengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Jenis Kelamin,Pendidikan, Lama Praktek, Sanksi, Permohonan Pasien, Pihak Membayar, danIndustri Farmasi. Variabel yang diteliti pada penelitian ini berhubungan terhadapkepatuhan penulisan resep sesuai dengan formularium RSPM sebesar 60.2 ,sedangkan sisanya sebesar 39.8 dipengaruhi oleh variabel lainDisimpulkan bahwa tingkat kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuaidengan formularium RSU Prima Medika Denpasar masih cukup rendah. Faktoryang paling berhubungan adalah penghargaan, pengetahuan, dan informasi.Disarankan kepada pihak manajemen untuk membuat suatu sistem kebijakanpenghargaan dan sanksi, membuat buku saku formularium yang praktis, formatdan tampilan yang menarik serta didistribusikan ke seluruh dokter praktek sertamelakukan sosialisasi dan supervisi berkala.Kata Kunci: kepatuhan, dokter, penulisan resep, formularium RS, RSU PrimaMedika Denpasar

ABSTRACT
Complience Analysis of Formularium Drug Prescription inPrima Medika Hospital DenpasarOne of component to increase hospital rsquo s quality service is assurance ofsafe drug rsquo s accessibility, beneficial, quality and affordable. Unefficient of drugmanagement lead to medically and economicall negative effects. Prima MedikaHospital Denpasar is one of the private hospital in Denpasar which had their ownformularium. In 2016, various types of excessive inventory drug lead to stuck andexpired which have detrimented hospital. Aims of this study were to analyzefactors related to doctor rsquo s complience about formularium drug prescription inPrima Medika Hospital Denpasar.This was a quantitative study using crossectional design. Samples were120 doctors who had legal permit practice in Prima Medika Hospital Denpasar.Data were collected by interview using structured questionnaires and analyzedunivariate, bivariate dan multivariate with statistic software.Results showed that most doctors were male, mean of age is 44.4 11.7year most of Specialist Doctors. Rate for complience of drug prescribingfollowing formularium Prima Medika Hospital Denpasar is 27.5 . Factors relatedto compliance knowledge, information, reward, socialization, supervision, andWorking environment. Meanwhile factors which were not related were gender,education, working experience, punishment, patient request, payment type, andPharmaceutical industry. Variable on this study were 60.2 related withcompliance and 39.8 were related to other factors.In conclution, complience of drug prescribing following formulariumPrima Medika Hospital Denpasar is low. The most related factors includingrewards, knowledge, and information. It can be suggested that hospitalmanagement to produce a sistem of rewards and punishment as well asperiodically socialized and supervised for the prescription.Key words complience, doctors, drug prescribing, hospital formularium, PrimaMedika Hospital Denpasar"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Sudarsana
"ABSTRAK
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHANDOKTER DALAM PENULISAN RESEP SESUAI DENGANFORMULARIUM DI RUMAH SAKIT UMUM BULELENG TAHUN 2017AbstrakKepatuhan terhadap pengobatan merupakan faktor penting dalamkesehatan lanjutan dan kesejahteraan pasien, kepatuhan dan ketaatan jugaprasyarat untuk keefektifan pengobatan berdasarkan formularium yang telahditentukan. Pengetahuan dokter pada formularium Rumah Sakit diperoleh daribuku maupun dari orang lain. Tindakan ini akan berpengaruh terhadap keputusanseorang dokter dalam menuliskan resep.Penelitian ini merupakan penelitian korelatif yang bertujuan untukmengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan keyakinan terhadap kepatuhandalam menulis resep sesuai formularium dengan jumlah sampel 62 responden danteknik pengambilan sampel total sampling. Kuesioner yang digunakan untukmendapatkan data sudah dilakukan uji reliabilitas dan validitasHasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antarapengetahuan, sikap dan keyakinan dengan kepatuhan dalam penulisan resep sesuaidengan formularium dengan p-value < 0,05. Hasil uji multivariat dengan regresilogistik menunjukkan keyakinan merupakan variabel yang paling dominan denganp-value 0,004 < 0,05 dengan OR 7, 227 lebih tinggi dibandingkan variabelpengetahuan OR:4,446 dan sikap OR: 4,244 . Hal ini berarti keyakinansebanyak 7,227 meningkatkan kepatuhan dalam penulisan resep sesuaiformularium.Pendidikan seorang dokter yang diperoleh pada tingkat tertentu akanmempengaruhi tindakan yang berdasar pada kemampuan intelektual. Sikapseorang dokter yang menggambarkan suka atau tidak suka terhadap formulariumrumah sakit. Sikap ini diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalamandokter lain. Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusiasaat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapaikebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorangtidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran.Keyakinan seorang dokter terhadap obat yang diperoleh dari orang yangdapatdipercaya, hal ini merupakan bagian yang sulit dirubah.Key word: Pengetahuan, sikap, keyakinan dan kepatuhan dalam menulis resepsesuaiFormularium

ABSTRACT
FACTORS RELATED TO DOCTOR rsquo S COMPLIANCE IN PRESCRIBINGRECIPES ACCORDING TO HOSPITAL FORMULARIUM ATBULELENG GENERAL HOSPITAL IN 2017AbstractAdherence to treatment is an important factor in continued health andpatient wellbeing, adherence are also prerequisites for the effectiveness oftreatment based on established formularies. The doctor 39 s knowledge on hospitalformulary is obtained from books as well as from others. This action will affectthe decision of a doctor in prescribing.This research is a correlative research that aims to determine therelationship of knowledge, attitudes and beliefs to compliance in prescribingrecipes according to formulary with a total sample of 62 respondents and totalsampling technique. Questionnaires used to obtain the data have been testedreliability and validityThe results showed that there was a significant correlation betweenknowledge, attitude and belief with compliance in prescribing writing inaccordance with formulary with p value "
2018
T51402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frieda Septiana
"Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang menjadi ujung tombak dari layanan jasa di rumah sakit dan berpenganlh besar terhadap baik burukya pelayanan dirumah sakit. Salah satu usaha manajemen dalam meningkatan kinerja perawat adalah rotasi kerja. Pelaksanaan rotasi perawat di Rumah Sakit Sentra Medika Depok masih belum sesuai dcngan teori sehingga perawat yang telah dirotasi bukannya meningkatkan motivasi kerja tapi sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kelja perawat dengan rotasi ruangan di Rumah Sakit Sentra Medika Depok dengan jumlah responden 67 orang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan untuk menganalisa hubungan dua variabel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan Uji Chi-Square diperoleh hasil p value 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara motivasi kerja perawat dengan rotasi ruangan di Rumah Sakit Sentra Medika Depok."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5659
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Angelia Suwignjo
"ABSTRAK
Kepemimpinan tranformasional menjadi faktor yang paling penting dalam
membangun iklim keselamatan pasien demi pelayanan kesehatan yang
mengutamakan keselamatan pasien dan mengurangi kejadian tidak diharapkan
(KTD). Indikator kepemimpinan transformasional adalah stimulasi intelektual,
motivasi inspirasional, idealisasi pengaruh, dan konsiderasi individual. Indikator dari
iklim keselamatan pasien adalah komitmen manajemen, pemberdayaan pegawai,
sistem pelaporan, sistem hadiah, dan identitas organisasi. Tujuan penelitian adalah
memperoleh faktor-faktor kepemimpinan yang berpengaruh dalam iklim keselamatan
pasien dan faktor kepemimpinan yang paling dominan berpengaruh dalam iklim
keselamatan pasien di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong. Penelitian kuantitatif
ini dirancang menggunakan metode cross sectional dengan menggunakan kuesioner
dan pengamatan sebagai alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan hubungan
signifikan antara faktor kepemimpinan, yaitu motivasi inspirasional dan idealisasi
pengaruh terhadap iklim keselamatan pasien di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong
Faktor kepemimpinan yang paling dominan dalam iklim keselamatan pasien adalah
idealisasi pengaruh. Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melakukan
pelatihan-pelatihan dan menanamkan identitas organisasi melalui perkenalan visi
misi, falsafah rumah sakit dari pimpinan kepada karyawan.

ABSTRACT
Transformational leadership as one of leadership style become the most important
factor to build a patient safety culture in hospital environment and ensure the
program will run succesfully to promote patient safety hospital services. The
transformational leadership style indicator is intellectual stimulation, inspirational
motivation, idealized influence, and individual consideration. Indicator of patient
safety climate is management commitment, employee empowerment, reporting
system, reward system and organizational identity. The aim of the study was to obtain
every leadership factor that affect patient safety climate and which one is the most
prominent leadership factor that influenced the patient safety climate in Sentra
Medika Cibinong Hospital. This quantitative study was design with cross section
design, the measurement tools for this study was questionnaires and observation. The
result showed a significant correlation between the leadership factors such as
inspirational motivation and idealization influence build the patient safety climate in
Sentra Medika Cibinong Hospital. The prominent leadership factor that shown in this
study is idealization influence. Conclusion of this study is idealization influence and
inspirational motivation to empower the employee through training and instill
organization identity from top management would be beneficial factor."
2014
T38599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Lukas
"Makin besar rumah sakit, berarti makin banyak jumlah dokter dengan berbaagai macam keahlian, yang akan menyebabkan keanekaragaman resep yang dituliskan sehingga menyulitkan pihak rumah sakit dalam menyediakan obat. Dalam hal ini pengadaan obat menjadi semakin serba tidak pasti, membingungkan, obat dalam "hutan belantara".
Formularium rumah sakit merupakan buku yang berisi nama obat-obatan yang disediakan di rumah sakit untuk pasien rawat inap dan rawat jalan. Dengan formularium diharapkan dapat memudahkan dokter dalam menulis resep. Namun dalam pelaksanaannya dapat menimbulkan konflik bagi dokter karena dirasakan sebagai pembatasan dalam memilih obat yang tepat.
Penelitian ini merupakan suatu survei analitik cross sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 10 orang dokter penulis resep terbanyak yang masuk di Instalasi Farmasi Rurnah Sakit (IFRS) dan data sekunder di ambit dari resep yang masuk di IFRS selama 3 bulan terakhir yaitu bulan Maret, April, ,dan Mei 2000 yang berjumlah 1.116 lembar resep. Penelitian ini dilakukan di poli rawat jalan dan IFRS PGI Cikini. Hasil penelitian ini dianalisis secara statistik univariat dan bivariat, T test dan Chi Square menggunakan SPSS 10. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata penulisan resep di RS PGI Cikini di luar formularium berjumlah 50,8%. Kebanyakan dokter tidak memahami isi buku formularium (70%), sedangkan pendidikan dokter dan status dokter ada hubungan dengan penulisan resep. Dokter umum dengan status honorer dan tetap lebih banyak menulis resep di luar formularium daripada dokter spesialis atau subspesialis sebagai dokter tamu. Sebagai saran untuk tindak lanjut, maka direksi rumah sakit perlu mengintervensi terhadap dokter sebagai penulis resep supaya menu makan formularium rumah sakit dan memberikan tugas kepada panitia farmasi dan terapi untuk mensosialisasikan buku formularium secara terus menerus.

The bigger the hospital means that there are doctors with various specialties who prone to prescribe drugs without taking into consideration the hospital formula. This will cause difficulties to the hospital in trying to be able to provide all the drugs needed. The hospital as the drugs provider will face uncertainties confusion and without direction like somebody in the wilderness. Hospital formula is a book contains name of drugs provided by hospital for both inpatients and outpatients. With the formulary, we expect it can help and guide doctors to write a prescription. But, as a matter of fact we find that formulary can become an abstract for doctors to choose what they think is the best for their patients.
This research is using a cross sectional analytic survey. The process of collecting primary data was undertaken by interviewing intensively 10 doctors as the ten biggest prescribes. Secondary data was taken from the prescription received by Hospital Pharmacy Installation in this recent 3 months, March, April, and May 2000. They are 1.116 prescriptions. This research was done in outpatient Department and Cikini Hospital Pharmacy Installation. This research is using univariat and bivariat statistic methods; T test and chi square in SPSS 10. The results show that prescription of Drugs unlisted in the formula book (50.8%). Most of doctors do not understand content of formula book (70%), whereas the basic medical education and status of the doctors have a correlation with prescription writing. General Physicians with honorary status and full time status are more often prescribing drugs unlisted in the formula book compared to specialist doctors or super specialist doctors who are the visiting doctors of the hospital.
As the conclusion I suggest the board of Director should insist to the doctors as the drugs prescribes to use the Hospital Formula Book properly and do not prescribe unlisted drugs. Furthermore, The Pharmacy and Therapy Committee has to socialize the Hospital Formula Book continuously and evaluate the implementation periodically.
"
2000
T4028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>