Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104170 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Panti Untari
"Pemeriksaan Payudara Sendiri merupakan suatu cara untuk mengetahui masalah pada payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Responden yang ikut dalam penelitian sebanyak 230 orang. Hasil penelitian menunjukkan 60,4% responden berpengetahuan baik. Analisa data menunjukkan gambaran pengetahuan remaja putri tentang SADARI adalah baik. Peneliti merekomendasikan dilakukannya penyuluhan berkelanjutan yang melibatkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) serta puskesmas setempat dalam rangka menurunkan angka kejadian masalah pada payudara.

Breast self-examination is a way to detect a breast problem. The purpose of this study was to describe the female teenagers' knowledge of BSE. This study used descriptive design. The data were collected using a questionnaire. About 230 people were participated in this study. The result showed that 60,4% of respondents had a good knowledge. The data analysis described that the female teenagers' knowledge of BSE was good. It is recommended to provide a continuous health education involving School Health Efforts (SHE) and Community Health Center in order to decrease the incidence of breast problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masyitah
"Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang wanita. Sebagian besar wanita penderita kanker payudara datang ke tempat pengobatan dalam kondisi stadium lanjut, padahal kanker payudara dapat dideteksi secara dini dengan rutin melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran praktik SADARI pada mahasiswi S1 reguler Universitas Indonesia tahun 2013 menggunakan pendekatan Health Belief Model. Sampel adalah 287 mahasiswi S1 reguler Universitas Indonesia dari 12 fakultas, diambil dengan metode estimasi proporsi dengan presisi relatif. Hasilnya, sebanyak 51.9% mahasiswi sudah melakukan SADARI, namun hanya 3.3% yang melakukannya secara rutin setiap bulan. Sementara itu variabel usia, pengetahuan, persepsi terhadap manfaat melakukan SADARI, persepsi terhadap hambatan melakukan SADARI, dan persepsi terhadap kemampuan diri melakukan SADARI menunjukkan hubungan yang signfikan dengan praktik SADARI.

Breast cancer is one of the most common cancers among women. Most of the women with breast cancer visit the medical practitioner in late stadium, despite the fact that breast cancer can be detected by routinely doing breast self-examination (BSE). The purpose of the current study was to depict breast self-examination practice on undergraduate female students of Universitas Indonesia by using Health Belief Model (HBM) approach. Samples are 287 undergraduate female students of Universitas Indonesia from 12 faculties, calculated by estimating a population proportion with specified relative precision method. The results showed that 51.9% of the participants reported performing BSE, but only 3.3% that performed BSE regularly. Meanwhile, age, knowledge, perceived benefits of BSE, perceived barriers of BSE, and perceived self efficacy significantly associated to BSE practice."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Drevina Ursula Andarini
"Kanker payudara merupakan jenis kanker penyebab utama kematian pada 40 dari 100.000 perempuan Indonesia. Salah satu metode deteksi dini kanker payudara yang paling mungkin dilakukan oleh perempuan di Indonesia adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 110 pasien perempuan berusia 15-75 tahun di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Hasil diperoleh pasien perempuan sebagian besar berusia <40 tahun (60%), sudah menikah (94,5%), tidak bekerja (78,2%), tingkat pendidikan tinggi (58,2%), dan tidak memiliki riwayat kanker pada keluarganya (77,3%), memiliki tingkat pengetahuan rendah (60%), persepsi kurang serius (54,5%) namun merasa cukup rentan terhadap kanker payudara (68,2%), persepsi manfaat tinggi (62,7%), serta persepsi hambatan rendah dalam mempraktikkan SADARI (98,2%). Faktor pengetahuan terkait kanker payudara dan SADARI menunjukkan hubungan signifikan positif terhadap praktik SADARI (p = 0,001; α = 0,05). Dapat disimpulkan melalui penelitian ini bahwa variabel pengetahuan merupakan faktor yang paling kuat dalam memprediksi praktik SADARI.

Breast cancer is one form of cancer which killed 40 out of 100.000 women in Indonesia. Various methods of early diagnosis are acknowledged until today. One which can be easily performed by women through any socio-demographical backgrounds known as breast self-examination (BSE). This study is conducted to find out about the factors associated with the practice of BSE carried out by female patients in Puskesmas Kecamatan Jatinegara using cross-sectional design and 110 women aged 15 through 75 were involved. The results show the proportion of patients are mostly aged under 40 (60%), married (94,5%), unemployed (78,2%), have high education level (58,2%), have no family history of cancer (77,3%), have poor knowledge about breast cancer and BSE practice (60%), low perceived seriousness of breast cancer (54,4%) but are tend to feel susceptible (68,2%), have high perceived benefits (62,7%), and are tend to have low percerived barriers in performing BSE (98,2%). Knowledge of breast cancer and how to perform BSE shows a significantly positive association with the BSE practice itself (p = 0,000; α = 0,05). This study conclude that knowledge is the best predictor of BSE practice among women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Annisa
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh intervensi penyuluhan SADARI terhadap peningkatan pengetahuan tentang SADARI serta gambaran sikap dan praktik SADARI rutin mahasiswi S1 regular FKM UI angkatan 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi campuran yaitu one group pre-test post-test study dan one shot case study dengan sampel penelitian sebanyak 85 mahasiswi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pasca intervensi sebesar 1.9 kali lipat pada mahasiswi. Seluruh responden melakukan SADARI pasca intervensi dengan 95.3% mahasiswi yang melakukan SADARI rutin. Pengetahuan pasca intervensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komponen persepsi kesehatan (health beliefs), begitu juga komponen persepsi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik SADARI rutin, namun dapat dilihat tingkat pengaruhnya melalui nilai OR yang didapat.

The research was conducted to get the information about the effect of Breast Self-Examination socialization against increased knowledge about BSE. This research also presents the perception and the practice of BSE among the Public Health undergraduate female students in Universitas Indonesia class of 2013. This study used the mixed-model designs which are one group pre-test post-test study and one shot case study by taking 85 female students as sample data.
The results of the research showed that the knowledge has increased after the intervention for a 1.9-fold increase among the female sudents. The total of respondents that do the routine BSE after the intervention is 95.3% of 100% female students. The post-intervention knowledge did not significantly affect the health beliefs as the component of perception, as same as the practice of routine BSE, it also did not affect the health beliefs significantly, however the level of influence can be seen through the OR values as obtained.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditha Ramadhany Dika Alba Putri
"Dismenore merupakan rasa nyeri yang timbul sehari sebelum atau saat menstruasi yang dapat menyebabkan terganggunya aktvitas fisik. Adapun teknik yang dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri dismenore adalah distraksi, olahraga, istirahat, komplementer, dan obat. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik menurunkan nyeri dismenore yang digunakan oleh remaja putri di SMAN 97 Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan populasi 399 siswi kelas X dan XI dan diambil sampel sebanyak 80 responden dengan metode pengambilan sampel consecutive sampling.
Hasil menunjukkan mayoritas remaja putri menggunakan teknik distraksi untuk menurunkan nyeri dismenore. Hasil penelitian ini menyarankan agar pelayanan keperawatan dapat memberikan informasi mengenai teknik menurunkan nyeri dismenore lainnya dan cara mempraktekkannya kepada orang tua sehingga remaja putri dapat memilih berbagai teknik dan cara mempraktekkan yang tepat dan efektif.

Dysmenorrhea is the pain that occur a day before or during menstruation cycle that causes disruption of activities. The techniques can be used to reduce the pain of dysmenorrhea were distraction, heat-pad, a rest, complementer technique, and medicines. The purpose of this study was to determine the technique to reduce the pain of dysmenorrhea that used by female teenagers in SMAN 97 Jakarta Selatan. This study applied a descriptive survey method with a population of 399 students of class X and XI with 80 samples selected by consecutive sampling.
The result showed that most female teenagers implemented distraction technique to reduce pain of dysmenorrhea. The result of this study recommends that nursing services can provide information of techniques to reduce pain of dysmenorrhea and how to practice it to the parents, so that female teenagers can choose a technique and practice it properly and effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Rumaisha Nurul Aini
"Latar belakang: Kanker payudara pada wanita menjadi penyebab kejadian kanker tertinggi di dunia dengan jumlah kasus sebanyak 2,3 juta kasus dengan 685 ribu kematian. Sedangkan kejadian kanker pada wanita di Indonesia yang tertinggi adalah kanker payudara dengan prevalensi 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Oleh sebab itu, sangat diperlukan upaya pencegahan secara dini dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri pada mahasiswi. Metode: Metode kuantitatif dan desain cross-sectional. Sampel 257 mahasiswi S1 reguler di Universitas Indonesia. Hasil: Pada analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi melakukan SADARI, namun tidak melakukan secara rutin setiap bulan. Ada hubungan antara pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, dukungan orang sekitar, keadaan fisiologis dan suasana hati, serta efikasi diri dengan perilaku SADARI. Variabel pengalaman keberhasilan tinggi 1,69x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel pengalaman orang lain tinggi, 1,94x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel dukungan orang sekitar tinggi 3,34x akan cenderung melakukan perilaku. Variabel keadaan fisiologis dan suasana hati memperlihatkan bahwa responden yang memiliki tingkat keadaan fisiologis dan suasana hati tinggi 3,32x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel efikasi diri yang tinggi 7,65x akan cenderung melakukan perilaku SADARI

Background: Breast cancer in women is the cause of the highest incidence of cancer in the world, with a total of 2.3 million cases and 685 thousand deaths. Meanwhile, breast cancer is the most common cancer in women in Indonesia, with a prevalence of 42.1 per 100,000 people and a death rate of 17 per 100,000 people. Therefore, early prevention efforts are needed through breast self-examination (BSE). Purpose: This study aims to determine the relationship between self-efficacy and breast self-examination behavior in female students. Methods: Quantitative method and cross-sectional design. A sample of 257 regular undergraduate students at the University of Indonesia. Results: According to the univariate analysis, the majority of female students took BSE but did not do so on a monthly basis. There is a relationship between the experience of success, the experiences of other people, the support of those around them, physiological states and moods, and self-efficacy with BSE behavior. The high success experience variable (1.69 times) is more likely to exhibit BSE behavior. Other people's variable experience is high; (1.94 times) more people will tend to do BSE behavior. The variable support of those around you is high, and they will tend to do the behavior (3.34 times). According to the physiological state and mood variables, respondents who have a high level of physiological state and mood (3.32 times) are more likely to engage in BSE behavior. A high self-efficacy variable (7.65 times) will tend to exhibit BSE behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Yanthi
"Vagina merupakan organ reproduksi perempuan yang sangat sensitif dan sangat rentan terhadap penyakit sehingga penting bagi remaja untuk menjaga kebersihan area genitalia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional untuk mengidentifikasi karakteristik dan tingkat pengetahuan tentang kebersihan genitalia pada remaja putri SMK Amaliyah Depok. Sampel pada penelitian ini berjumlah 83 orang dengan rentang usia 15-18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 62,7% berpengetahuan tinggi. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mencari hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku membersihkan genitalia.

The vagina is the female reproductive organs that very sensitive and susceptible to disease so it is important for female adolescent to keep the genital hygiene. This research is quantitative research using cross sectional design to identify the characteristics and level of knowledge about genitalia hygiene female adolecent in SMK Amaliyah Depok. Samples on this research amounted to 83 people with an age range of 15-18 years. The results showed 62.7% of respondents had high knowledge about genitalia hygiene. Further research is expected to seek a relationship the knowledge level and behavior of genitalia hygiene."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Jayanti
"Deteksi dini kanker payudara merupakan hal penting dilakukan untuk mencegah kejadian kanker payudara pada stadium lanjut. Melakukan SADARI merupakan salah satu perilaku deteksi dini kanker payudara. Laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun. Fakta lain menunjukkan bahwa sekitar 85 % kaum wanita menemukan benjolan di payudaranya sendiri melalui perabaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI pada siswi di Pesantren Daarul Uluum. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 90 responden. Data yang digunakan merupakan data primer dan dianalisis dengan uji chi square. Penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 62% responden pernah melakukan SADARI. Hasil dari chi square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, peran teman sebaya, orang tua, tenaga kesehatan dengan perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada siswi Pesantren Daarul Uluum.

Early detection of breast cancer is an essential thing to prevent the incidence of breast cancer in late stage. Practicing breast self examination is recommended for early detection of breast cancer. Report from Westren Breast Services Alliance, fibroadenoma generally occurs in women between the ages of 15 and 25 years. Another fact shows that about 85% of women find lumps in their breasts through touch. The study aimed to identify relationship between factors of breast self examination. This was analytical study with cross sectional design. Sample is female student at Daarul Uluum senior high school. Data were obtained through questionnaire. Data analysis used chi square test. Result of this study showed that 62% respondents do breast self examination. The result chi square test showed that variables that were significant variable with breast self examination are knowledge, peers, parents, medic about breast self examination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Priharja Putri
"Kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kasus baru 43,3 dan kematian akibat kanker 12,9 pada wanita di dunia. Lebih dari 70 pasien datang kelayanan kesehatan pada stadium kenker yang telah lanjut. Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI yang dilakukan setiap bulan merupakan metode deteksi dini termurah dan paling sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri oleh wanita. Meskipun telah direkomendasikan selama bertahun-tahun, praktik BSE masih rendah. Lebih dari 80 orang tidak memahami praktik SADARI. Program ini tidak dapat dipisahkan dari literasi kesehatan. Teori Health Belief Model dianggap sesuai untuk melihat mengapa beberapa orang memilih untuk tidak melakukan SADARI. Penelitian ini untuk melihat asosiasi literasi kesehatan dan Health Belief Model dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 251 mahasiswa S1 Reguler dari Universitas Indonesia angkatan 2018/2019. Hasil yang diperoleh 156 mahasiswi 62,2 melakukan SADARI, 66,9 mahasiswi pernah mendapakan informasi terkait SADARI, mempunyai pengetahuan sedang 66,41, mempunyai persepsi keseriusan tinggi terhadap kanker payudara 66,66 dan persepsi rentan terkena kanker payudara yang rendah 48,00, mempunyai manfaat tinggi pada SADARI 80,00 dan hambatan tinggi untuk melakukan SADARI 80,00, mempunyai kemampuan melakukan SADARI rendah 51,37, dan mempunyai literasi kesehatan tinggi 76,63. Persepsi terhadap kemampuan diri melakukan SADARI mempunyai hubungan bermakna dengan praktik SADARI p = 0,000; OR=10; 95 CI 3,695-25,563 setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, keterpaparan informasi, dan pengetahuan. Literasi kesehatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan praktik SADARI p =0,000; OR=17; 95 CI 5,452-52,211 setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, sumber informasi, dan pengetahuan.

Breast cancer ranks first with the number of new cases 43.3 and cancer deaths 12.9 in women in the world. More than 70 of patients come to health care at an advanced cancer stage. Breast Self Examination BSE carried out every month is the cheapest and simplest early detection method that can be done independently by women. Although it has been recommended for many years, the practice of BSE is still low. More than 80 of people do not understand the practice of BSE. This program cannot be separated from health literacy. The Health Belief Model theory is considered appropriate to see why some people choose not to do BSE. This study looked at the health literacy association and Health Belief Model with BSE practice, using a cross-sectional design with a sample of
251 regular bachelor students from the Universitas Indoenesia 2018/2019 class. The results obtained by 156 female students 62.2 did BSE, 66.9 of students had obtained BSE-related information, had moderate knowledge 66.41, had a high perception of seriousness towards breast cancer 66.66 and perceptions were susceptible to low breast cancer 48.00, has high benefits on BSE 80.00 and high barriers to doing BSE 80.00, has the ability to do low BSE 51.37, and has high health literacy 76 , 63. Perceptions of the ability to do BSE have a significant relationship with BSE practice p = 0,000; OR = 10; 95 CI 3,695-25,563 after being controlled by science groups, sources of information, and knowledge. Health literacy has a meaningful relationship with BSE practice p=0,000; OR=17; 95 CI 5,452-52,211 after being controlled by scienceclusters, information sources, and knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nastasia
"Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering dialami oleh wanita di Indonesia. Deteksi dini kanker payudara melalui praktik pemeriksaan payudara sendiri sangat penting dilakukan setiap wanita secara rutin. Praktik pemeriksaan payudara sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah efikasi diri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan praktik SADARI. Sampel penelitian adalah 410 wanita di Jakarta Selatan, berusia 20-50 tahun, dan yang belum pernah didiagnosis kanker payudara. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner BSE Self Efficacy dan Prosedur praktik SADARI. Hasil penelitian menunjukkan nilai p < 0,05 dengan r sebesar 0,781. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara efikasi diri dengan praktik SADARI. Sosialisasi lanjutan dan evaluasi berkala perlu dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri dan praktik pemeriksaan payudara sendiri pada perempuan.

Breast cancer has become one of the most common cancers among Indonesian women. Early detection of breast cancer through breast self-examination is very important for every woman on a regular basis. Breast self-examination is influenced by various factors, including self-efficacy. This study used a quantitative method with a cross-sectional design to determine the correlation between self-efficacy and BSE practice. It involved 410 women in South Jakarta, aged 20-50 years, who had never been diagnosed with breast cancer. Data was collected using the BSE Self Efficacy questionnaire and BSE procedure questionnaire. The results showed that the p-value <0.05 with an r of 0.781. This indicates a significant and positive relationship between self-efficacy and BSE practice. Sustainable socialization and periodic evaluations are needed to improve self-efficacy and BSE practice among women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>