Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lintang Rucita
"Skripsi ini membahas tokoh dan penokohan Anoman dalam cerita Lakon Anoman Cariyos Banjaran (LACB). Lakon ini dipergelarkan oleh Ki Timbul Cermamanggala. Rekaman suara pergelaran wayang ini diperoleh dari rekaman Radio Suara Kenanga Yogyakarta. Rekaman suara tersebut kemudian dibuat transkripsi ke dalam 140 halaman teks. Anoman adalah tokoh sentral dalam lakon tersebut. Anoman adalah anak dari Dewi Anjani.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori unsur-unsur cerita rekaan Prof. Panuti Sudjiman. Unsur-unsur cerita rekaan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah alur, tema, tokoh, dan penokohan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tokoh dan penokohan Anoman dalam LACB. Hasil analisis menyatakan bahwa Anoman memiliki watak sakti, berani, pemberi ketentraman dunia, loyal dan terhormat.

This undergraduate theses discusses about the character of Anoman and his characterization as implicitly told in the story of Lakon Anoman Cariyos Banjaran (LACB). This story brought by Ki Timbul Cermamanggala. The record of this story in an audio has been broadcasted by Radio Suara Kenanga Yogyakarta. This audio record is then being transferred to a 140 pages of written text. Anoman is a central character in that story. Anoman is Dewi Anjani's son.
The theory which applied in this research is the fiction's elements theory by Professor Panuti Sudjiman. The fiction or stories' elements which will be analyzed here are the plot, theme, character, and characterization. The aim of this research is to describe and analyze the character of Anoman and his characterization as showed in the story of LACB. The result of this research showed us that Anoman's characters are powerful, brave, loyal, and honourable, and also give the spirit of calmness and peace for the world.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42962
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Surojo
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti tokoh Anoman yang terdapat di dalam Novel wayang Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata dan Ramayana, karya Sunardi DM dilihat dari segi budaya masyarakat Jawa.
Penelaahan dalam tesis ini dilihat dari metode diskriptif, yaitu metode yang menguraikan peristiwa atau keadaan nyata dalam kehidupan sehari-hari atau hal yang sebenarnya di dalam masyarakat yang telah diamati sendiri oleh peneliti.
Tujuan metode diskriptif ini adalah untuk menghubungkan peristiwa nyata di dalam masyarakat dengan gambaran fiktif yang diuraikan di dalam buku bacaan yang sedang diteliti. Dengan demikian metode diskriptif ini berupaya membuka tabir ideologi dalam suatu teks sehingga nampak betul-betul nyata terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Atau sebaliknya keadaan dalam kehidupan sehari-hari dapat berpedoman pada teks suatu bacaan, terutama dalam hal meneladani tokoh-tokoh di dalam suatu teks.
Di dalam novel wayang Anak Bajang Menggiring Angin terdapat seorang tokoh yaitu Anoman yang pantas untuk menjadi teladan dalam pelaksanaan kewajiban atau tugas sehari-hari karena sikap pengabdian Anoman yang menonjol. Sikap pengabdian Anoman yang tanpa pamrih ini sangat cocok jika dikaitkan dengan tugas hidup sehari-hari terutama bagi tugas seorang guru atau pengajar dan pendidik masyarakat. Namun jangan dilupakan bahwa seorang guru atau pendidik atau pengajar ini adalah seorang manusia biasa yang selalu terdapat hal-hal yang tidak sempurna di dalam dirinya.
Ketidaksempurnaan pada diri seorang ini tergambar di dalam tokoh Anoman yang berwujud setengah manusia dan setengah kera walaupun nampak gagah dan perkasa serta berwibawa.
Tetapi gambaran tokoh Anoman dewasa tersebut sebenarnya merupakan pengembangan dari tubuhnya yang sangat tidak sempurna pada waktu kecilnya sebelum mengenal siapa dirinya termasuk di dalamnya saudara-saudara ghaibnya yang di dalam masyarakat Jawa disebut sedulur papat lima pancer.
Anoman kecil oleh Sindhunata dilukiskan sebagai anak bajang, yaitu seorang anak kecil yang semua anggota tubuhnya tumbuh tidak sempurna dan penuh cacat cela. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi sempurna dalam hidup, kita harus selalu menyadari bahwa diri kita ini adalah tidak sempurna. Sebaliknya orang yang merasa dirinya sudah sempurna akan bersikap sombong yang pada gilirannya akan membawa kehancuran dalam dirinya seperti yang telah dialami oleh Sukesi dan Wisrawa dalam Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata.
Dengan membaca dan memahami teks novel Sindhunata tersebut diharapkan orang akan menjadi lebih mawas diri dan mau memperbaiki ketidaksempurnaannya terutama dalam hidup berkarya. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada saat ini mengakibatkan betapa semakin tidak sempurnanya kita jika. tidak terus menerus mengikuti perkembangan iptek tersebut lebih-lebih jika kita adalah seorang pengajar atau guru.

ABSTRACT
This thesis study the Anoman figure in the novel of Anak Bajang Menggiring Angin by Sindhunata and Ramayana by Sunardi DM from the perspective of the Javanese community culture.
The study in this thesis is from the perspective of the descriptive method that describes the event or condition in daily life Qr the reality observed by the researcher.
The purpose of the descriptive method is to relate the real events in the community with the fictive description narrated in the readings studied. As result, the descriptive method try to open the ideological screen in a text that is really can be seen in daily life. Or in contrast, in the daily life a text in a reading can be used as a guide, especially in following the figures in a text.
In the novel of Anak Bajang Menggiring Angin there is a figure called Anoman who can become a model in the performance of obligation or daily routines due to the outstanding dedication of Anoman.
Anoman's self-less dedication is very suitable with daily lives especially for teachers or educators and community leader. However, do not forget that a teacher or educator is a common people that they are also not perfect. The imperfection of a person is described in the Anoman figure that is a semi human and semi ape, eventhough he is handsome and gentle and influential.
However, the description of the mature Anoman is a development of an invalid person during his childhood before he knows himself and his mystic brothers which in the Javanese culture is called the sedulur papat lima pancer.
The little Anoman is described by Sindhunata as a bajang child, i.e. an infant whose limbs grow imperfectly and full of weaknesses, which means that to become perfect in this life, we must always realize that ourselves are imperfect. On the contrary, people who feel that they have become a perfect ones will become arrogant which in turn will bring to their destruction as experienced by Sukesi and Wisrawa in the Anak Bajang Menggiring Angin by Sindhunata.
By reading understanding the text of the Sindunata's novel it is expected that one will become more introspective and willing tq improve his imperfection especially in a productive life. The increasing science and technology presently will make how imperfect we are if we do not following the science and technology especially if ones are teachers and educators.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octavianus Harris Purwadi
"Skripsi ini membahas tokoh utama dalam Lakon Banjaran Sengkuni (LBS) yang dipergelarkan oleh Ki Timbul Hadiprayitno. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tokoh dan penokohan tokoh-tokoh, khusunya tokoh Sengkuni dalam Lakon Banjaran Sengkuni (LBS). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Teori yang digunakan adalah teori struktural Teuuw dan dianalisis menggunakan langkah kerja Panuti Sudjiman. Hasil penelitian ini menemukan karakteristik tokoh Sengkuni yang baik (protagonis) melalui sudut pandang para Kurawa, dan yang jahat (antagonis) melalui sudut pandang para Pandawa.

This Thesis discussed the main character in Lakon Banjaran Sengkuni (LBS) that were staged by Ki Timbul Hadiprayitno. The aim of this research is to find out characterization of the characters, especially Sengkuni figures in Lakon Banjaran Sengkuni (LBS). This research using a descriptive analysis methods. The basic theory that used is structural theory from Teuuw and analyzed using Panuti Sudjiman’s work steps. The result of this research finds out the good (protagonist), through the viewpoint of the Kurawa, and the bad (antagonist), through the viewpoint of the Pandawa, characteristic of Sengkuni.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini adalah buku panduan acara pertunjukan wayang orang episode Anoman Duta (Ramayana) yang terdiri atas sembilan babak. Diawali dengan keadaan di kediaman Ramawijaya di Gunung Malyawan. Babak terakhir diakhiri dengan Anoman yang dikejar oleh para penjaga taman Istana Rahwana."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BKL.0096-WY 3
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Handayani
"Skripsi ini membahas citra tokoh Rama Bargawa dalam lakon Banjaran Rama Bargawa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori struktural, yaitu dengan cara membongkar unsur-unsur intrinsik di dalam lakon Banjaran Rama Bargawa, khususnya penokohan yang akan menciptakan citra tokoh Rama Bargawa. Sumber data penelitian ini adalah video pertunjukkan wayang kulit dengan lakon Banjaran Rama Bargawa yang dibawakan oleh dalang Ki Sigit Ariyanto. Hasil dari penelitian ini menghasilkan bahwa citra Rama Bargawa terdiri dari pemberani, kuat, dan sakti; berbakti dan menyayangi orang tua; dan berpendirian teguh.

The focus of this undergraduate thesis is to know about the image of Rama Bargawa in lakon Banjaran Rama Bargawa. This research using by structural theory approaches in which explore intrinsic elements of lakon Banjaran Rama Bargawa, especially characteristic will make some images of Rama Bargawa. Source for this research from shadow puppet video of lakon Banjaran Rama Bargawa who was played by Ki Sigit Ariyanto. Result from this research explain about images of Rama Bargawa are brave, strong, and have a divine power; loves his parents; and have a principal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Im Rini Hariyani
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roslinda Az Zahro
"Manusia sebagai objek sekaligus subjek dalam penelitian psikologi. Dalam suatu karya sastra, terdapat tokoh sebagai gambaran imajiner manusia pada umumnya. Kondisi kejiwaan pada tokoh sangat mempengaruhi alur cerita dan sudut pandang dalam cerita. Penelitian ini membahas tentang kondisi psikologis beberapa tokoh berdasarkan usia yang terdapat dalam cerita Jawa klasik dalam naskah NB 1801 berjudul Cariyos Kidang Telangkas, koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Naskah tersebut berbahasa dan beraksara Jawa, sehingga memunculkan masalah pertama yakni tidak semua orang dapat memahami aksara Jawa. Permasalahan kedua adalah, bagaimana usia dapat mempengaruhi kondisi psikologi tokoh dalam Cariyos Kidang Telangkas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui isi dari naskah NB 1801, dan pengaruh usia bagi kondisi psikologi tokoh dalam cerita tersebut. Psikologi tokoh merupakan hal yang penting untuk diteliti karena kondisi kejiwaan tokoh dapat memengaruhi jalan cerita melalui tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh tokoh. Penelitian ini menggunakan metode dan langkah kerja filologi, yakni inventarisasi hingga alih aksara, kemudian data dan objek penelitian menggunakan teori . Melalui proses tersebut ditemukan bahwa tingkat usia seseorang dapat mempengaruhi tindakan, perilaku, pola pikir dan kondisi psikologisnya.

Humans as objects as well as subjects in psychological research. In a literary work, there is a character as an imaginary picture of humans in general. The psychological condition of the characters greatly influences the storyline and point of view in the story. This study discusses the psychological condition of several characters based on age contained in the classic Javanese story in the NB 1801 manuscript entitled Cariyos Kidang Telangkas, collection of the National Library of Indonesia (PNRI). The manuscript is in the Javanese language and script, which raises the first problem, namely not everyone can understand Javanese script. The second problem is how age can affect the psychological condition of the characters in Cariyos Kidang Telangkas. The purpose of this research is to find out the contents of the NB 1801 manuscript, and the effect of age on the psychological condition of the characters in the story. The psychology of the characters is an important thing to study because the psychological conditions of the characters can affect the storyline through their actions and behavior of the characters. This study uses the methods and work steps of philology, namely inventory to transliteration, then data and research objects use theory. Through this process, it was found that a person's age level can affect his actions, behavior, mindset, and psychological condition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andira Aziza Pratami
"Skripsi ini membahas tentang tokoh dan penokohan yang terdapat dalam novel Banaat Riyadh, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul The Girls of Riyadh. Landasan teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah landasan teori tentang novel, tokoh, penokohan, latar, alur, gaya, sudut pandang pengarang, dan tema. Penelitian ini didasari pada penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis secara mendalam dalam melakukan pengumpulan data.
Novel ini merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang kehidupan para perempuan Riyadh yang merasa dibatasi dan terbelenggu oleh latar belakang sosial, kultur budaya serta tradisi dominan yang seolah terlihat tidak mampu untuk melindungi, memperdulikan perasaan, pikiran, dan hati para perempuan di Riyadh. Novel ini membuka sesuatu yang dikatakan aib bagi masyarakat Arab. Bagi masyarakat Arab, cinta bukanlah sesuatu yang indah. Bahkan lebih layak ditakuti, diawasi, dibatasi, dan dibentengi.
Hasil penelitian menemukan, bahwa dalam novel Banaat Riyadh terdapat penokohan utama yang cukup unik dan berbeda dari novel pada umumnya, yaitu penggunaan empat tokoh utama untuk menjalin kisah secara keseluruhannya. Terdapat pula tokoh-tokoh antagonis sebagai tokoh yang memberikan konflik pada tokoh protagonis, dan tokoh bawahan yang terdiri dari tokoh periferal, tokoh tambahan, dan juga tokoh lataran yang berfungsi untuk membantu tokoh utama dalam mengutarakan kisahnya.

This paper discusses the characters and characterizations contained in Banaat Riyadh novel, This novel, translated into the Indonesian language as The Girls of Riyadh. Theoretical basis used in this paper is the theoretical basis of the novel, characters, characterizations, setting, plot, style, point of view of authors, and themes. This study is based on a qualitative study using in depth analytical descriptive method in doing data collection.
This novel is a novel that tells about the lives of women in Riyadh who feel restricted and fettered by social background, culture and traditions of the dominant traditions are seen as unable to protect, the feelings, thoughts, and hearts of the women in Riyadh. This novel opens something to say disgrace to Arab society. For Arab societies, love is not something that is beautiful. Even more worthy feared, controlled, restricted, and fortified.
The study found that in the novel Banaat Riyadh, have main characterizations that quite unique and different from the novel in general, that use of four main characters to establish the story as a whole. There are also figures antagonist as the man who gave the conflict in the protagonist, and the subordinate characters consisting of peripheral figures, additional figures, and also lataran figures that serves to help main character to express her story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1809
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nolla Faradianti
"Tulisan ini membahas mengenai tokoh dan penokohan dalam novel Hotel Kindervreugd (2011) karya Janneke Schotveld. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan tokoh dan penokohan pada novel ini, yang dibatasi pada 2 tokoh, yaitu Dup dan juffrouw Prunella. Kedua tokoh ini dianalisis berdasarkan keterlibatan, peran, dan perkembangannya di dalam cerita. Dalam menganalisis tokoh, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif. Selain itu, tulisan ini juga menggunakan metode studi pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah dan mengkaji sumber kepustakaan. Teori yang digunakan sebagai acuan adalah teori tokoh dan penokohan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama protagonis, Dup, mengalami perubahan watak seiring dengan peristiwa yang terjadi di dalam Hotel Kindervreugd, sedangkan tokoh utama antagonis, juffrouw Prunella, tidak mengalami perubahan watak.
This journal discusses the characters and characterizations in novel Hotel Kindervreugd (2011) by Janneke Schotveld. The purpose of this study is to describe the characters and characterizations in the novel, which is limited to two characters, namely Dup and juffrouw Prunella. Both of them are analyzed based on their involvement, role and development in the story. The method used to analyze the characters is descriptive qualitative, a research method that describes and explains data or situations using explanatory sentences qualitatively. In addition, this journal is also used literature study, a research method that is done by examining and reviewing literature sources. The theory which is used as a reference was the theory of character and characterization.
The results showed that the main protagonist character, Dup, changed his character during the events that occurred in Hotel Kindervreugd, while the main antagonist character, juffrouw Prunella, did not change her character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>