Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luhulima, James
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2012
338.476 626 LUH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irmawati Marwoto Johan
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilah Rahmawati Wahyudi
"Penelitian tentang kerajaan di sekitar Kota Palembang telah dilakukan oleh beberapa orang ahli arkeologi dan beberapa dari disiplin ilmu lain. Namun demikian belum ada penelitian tentang lokasi pusat pemerintahan yang ditinjau dari sudut pandang ilmu geografi. Skripsi ini membahas tentang pergeseran lokasi pusat pemerintahan di Kota Palembang pada masa Sriwijaya (abad ke-7) hingga masa pemerintahan Kolonial (abad ke-20). Lokasi pusat pemerintahan kerajaan yang berada di sekitar Kota Palembang dilakukan dengan mengumpulkan bukti-bukti situs peninggalan masa lampau yang ditelusuri melalui peta dan dan pustaka sejarah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui analisis keruangan dan analisis isi. Analisis keruangan dilakukan terhadap sumber data yang berupa peta sedangkan analisis isi dilakukan untuk data yang berupa deskripsi kesejaraha. Selanjutnya hasil analisis tersebut dideskripsikan dengan menggunakan pendekatan Geografi Regional. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pusat pemerintahan yang di Kota Palembang, berada tidak jauh dari sumber air, bergerak dari arah timur kebarat kemudian bergeser kembali kesebalah barat. Adapun faktor yang mempengaruhi pergeseran lokasi pusat pemerintahan adalah faktor fisik seperti ketinggian, bentuk medan, jarak dengan sungai, serta keadaan geologi wilayah.

The research about the kingdom around the Palembang City was carried out by several people of archeology and some of the discipline of other knowledge of the expert. Nevertheless did not yet have the research about the location of the centre of the government that was inspected from the point of view of geography knowledge. This thesis discussed about the shift in the location of the centre of the government in the Palembang City in the Sriwijaya period (the 7th age) through to the government's Colonial period (the 20th age). The location of the centre of the government of the kingdom that was around the Palembang City was carried out by gathering site proof of the legacy of the past that was investigated through the map and and the history book. This research was carried out with the qualitative approach through the analysis keruangan and the analysis of the contents. The analysis keruangan was carried out towards the source of the data that took the form of the map whereas the analysis of the contents was carried out for the data that took the form of the description kesejaraha. Further results of this analysis were described by using the Regional Geography approach. Results of the research showed that the centre of the government that in the Palembang City, was was not far from the source of water, moving from the east to the west afterwards shifted again kesebalah west. As for the factor that influenced the shift in the location of the centre of the government was the physical factor like the height, the Medan form, the distance with the river, as well as the situation of territory geology."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34130
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
301.24 VIS (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ninny Soesanti Tedjowasono
"Sejarah mata uang di Indonesia telah berlangsung lama yaitu kira-kira sejak abad 6 Masehi. Penggunaan mata uang seringkali disebutkan di dalan prasasti-prasasti dan naskah-naskah kuno pada jamannya, ditambah lagi dengan catatan orang-orang asing yang pernah singgah dan melakukan kegiatan berdagang di Indonesia. Keterbukaan bangsa Indonesia melakukan diplomasi dagang ini merupakan awal mula dikenalnya mata uang. Hubungan dengan bangsa India dan Cina pada awal-awal abad Masehi jelas membawa dampak beredarnya mata uang mereka di bumi Nusantara. Mata Uang yang beredar pada masa Klasik tersebut adalah mata uang ma (yaitu mata uang untuk satuan ukuran emas) yang ditulis dengan huruf Prenagari yang berasal dari India Utara dan mata uang kepeng dari Cina atau mata uang lokal. Berita Cina dan isi prasasti Bendosari dari masa Majapahit menyiratkan bahwa mata uang-mata uang yang beredar itu mungkin dibuat di tempat asalnya untuk kemudian dibawa ke Indonesia untuk dipergunakan di dalam perdagangan. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan-kenyataan di jaman berlangsungnya kerajaan-kerajaan islam di Indonesia. Pada sekitar abad 14-17 masehi telah beredar beberapa jenis mata uang diantaranya mata uang picis, mata uang real Belanda, mata uang Cruzadon (Portugis), mata uang Tanga (Siam), mata uang real Spanyol mata uang Piaster (Spanyol) dan beberapa jenis mata uang lokal. Mengamati mata uang berarti melacak sejarah. Pada fungsinya sebagai alat pembayar, pengamatan mata uang akan membawa kita kepada perkembangan perekonomian. Banyak aspek akan saling terkait di dalam kegiatan perekonomian itu, misalnya-peranan penguasa, petani, pedagang, pialang, letak geografis, iklim, teknologi perkapalan, keadaan alam dan lain-lainnya. Namun pada sisi lain, sebagai alat pertukaran, benda upacara atau jimat, mata uang (coin) merupakan benda yang mempunyai arti magis dan tidak dipergunakan sebagai alat pembayar. Mata uang ini pada umumnya diukir dengan gambar-gambar yang melambangkan suatu kepercayaan tertentu dan mempunyai suatu tujuan tertentu pula. Misalnya, menggambarkan lambang-lambang penciptaan dunia dalam wujud tumbuhan dan binatang. Adapun tujuan yang lazim termaktub dalam lukisan-lukisan tersebut adalah memperoleh keselamatan, pemujaan pada kesuburan dan ruwat. Maknanya lebih jauh akan semakin jelas apabila dihubungkan dengan naskah-naskah keagamaan pada masa yang sama. Pada masa berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam, masih ada pula mata uang-mata uang yang semula berfungsi sebagai alat pembayaran pada masa sebelumnya kemudian digunakan sebagai jimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Chaidir Ashari
"Candi merupakan peninggalan bangunan suci masa Hindu-Buddha di Indonesia yang mulai berkembang pesat pada zaman Singhasari-Majapahit (Abad ke-13-15 M). Perkembangan candi pada masa kerajaan tersebut sangat pesat dan adanya bangunan candi didirikan sebagai bangunan untuk menghormati raja yang telah wafat atau biasa disebut candi Pendharmaan. Kajian ini berusaha untuk mendapatkan makna dari adanya candi Pendharmaan tersebut. Kajian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode semiotika. Analisis semiotik yang digunakan adalah analisis semiotik Charles Sanders Peirce yang mengkaji makna dengan hubungan segitiga antara tanda, pengguna dan realitas luaran. Tanda berpusat pada seseorang yang diciptakan dalam fikiran seseorang mengenai suatu tanda yang setara. Tanda yang kemudian dihasilkan dari tanda pertama dinamakan interpretant dan tanda tersebut menunjukkan sesuatu, yaitu objeknya. Lebih dalam lagi dengan menggunakan teknik analisis sistem triadik Peirce yang menekankan adanya proses bernalar (semiosis) untuk mendapatkan suatu makna. Hasil dari kajian ini bahwa melalui proses bernalar (semiosis) makna candi Pendharmaan pada zaman Singhasari-Majapahit (Abad ke-13-15 M) memiliki makna tersendiri pada masa Jawa Kuna dan makna tantrayana sangat besar dalam aliran keagamaan yang ada pada candi Pendharmaan.
The temple is a sacred relic building the Hindu-Buddhist in Indonesia, which began to grow rapidly in Singhasari-Majapahit era (13-15 century BC). The development of the royal temple during very rapid and the presence of the temple was founded as a building in honor of the king who had died or it usually called Pendharmaan temple. The aim of this study will be analyze to exlpore about how to get the meaning of the existence of the temple Pendharmaan. Qualitative method with semiotic analysis has been applied in this study. Semiotik analysis that is used is analysis semiotik charles peirce sanders that looked at the meaning to the relation of a triangle between a sign users and the outer covering of reality. Entered on a sign of someone who was created in the mind of someone on a sign of equivalent. A mark then resulting from the first sign is called interpretant and the mark show you something that is its object. This research more deeper by using analysis techniques of systems triadic of Charles Sanders Peirce, who emphasized the reasoning processes (semiosis) to get a meaning. The result of this study explain that through a process of semiosis the meaning of the temple Pendharmaan in Singhasari-Majapahit era (13-15 century BC) has special meaning during the Javanese and Tantric enormous significance in the religious meaning that existed at Pendharmaan temple."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vitra Widinanda
"Menara mesjid merupakan sebuah bangunan sebagai tempat untuk mengumandangkan adzan pada awal perkembangannya. Seiring perkembangannya, terdapat pula fungsi-fungsi lainnya. Terdapat berbagai istilah untuk menyebutkan menara yang berasal dari bahasa Arab. Ma'dhana dan Mi'dhana yang berarti tempat menyerukan adzan dan Sawma'a yang berarti ruangan. Dalam bangunan mesjid sendiri bangunan menara bukan sesuatu hal yang wajib ada. Agam Islam sendiri tidak memberikan aturan khusus dalam pembangunan menara. Namun, di pulau Jawa beberapa mesjid memiliki bangunan yang bentuknya beragam. Pada menara-menara mesjid di pulau Jawa abad ke 15-19 M terdapat gaya-gaya yang di pengaruhi oleh budaya asing. Berdasarkan peiode waktunya maka pengaruh-pengaruh tersebut berasal dari Belanda, Arab, dan Hindu-Buddha.

The mosque's minaret have a lot of functions, one of them is for adzan. Originally the term minaret (menara) is from Arabic language: Ma'dhana, Mi'dhana and Sawma'a. Ma'dhana and Mi'dhana mean a place for adzan, while Sawma'a means a chamber. It is not essential for a minaret to be part of a mosque, as Islam doesn't have specific rules about minaret. However, in Java there are minarets in many forms from the 16-19th century. The styles of those minarets were influenced from the Hindu-Buddhist culture, Arabic countries and the Netherlands."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12044
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amalina Hasyyati
"Penelitian ini membahas ornamen hewan yang digambarkan pada bangunan suci klenteng abad XVIII-XIX di Kawasan Pecinan Semarang, dengan fokus pada kajian bentuk, persebaran, dan maknanya. Di dalam kebudayaan masyarakat Cina, hewan dianggap sebagai salah satu unsur yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Oleh sebab itu, unsur hewan menjadi hal yang wajib dihadiri pada bangunan suci klenteng dalam bentuk ornamen. Ornamen sebagai salah satu karya seni manusia dianggap sebagai bentuk penerapan doa dan harapan, sehingga sebagian besar bangunan suci memilikinya dengan makna tersendiri. Selain itu juga dijelaskan persebaran penggunaan ornamen hewan pada klenteng yang terletak di satu kawasan.

The writing describes the animal ornaments in the Chinese temples on the 18th – 19th century in Semarang chinatown area, which are take shape, spread and the meaning as the subject. Animals are one of the very close elements to the human life in the Chinese culture. In this reason,  there should be ornaments of the animal elements in the holy Chinese temples.  Ornament is one of the human art as the symbol of praying and hope, which makes its own meaning for most of the holy places that has it in the building.  It is also explained the spread of the animal elements in the temples in one location.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tresna
Jakarta: Pradnya Paramita, 1978
340.095 98 TRE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>