Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129151 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devfanny Aprilia Artha
"Penelitian ini mengritisi peranan media dalam membentuk pemikiran masyarakat mengenai suatu realitas setelah zaman orde baru dan era liberalisasi pers berlangsung. Kecanggihan dan kemajuan teknologi informasi komunikasi pada akhirnya menyuburkan praktik media online di Indonesia yang tidak saja membawa dampak positif namun berbagai dampak negatif lainnya yang menarik untuk dikaji.
Kebebasan pers yang lahir di masa reformasi ini membawa berbagai perubahan, seperti: konglomerasi media dan pemusatan kekuasaan. Akhirnya media melakukan berbagai cara, salah satunya mengubah nilai guna menjadi nilai tukar (komodifikasi) di dalam pemberitaannya.
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis Wodak yang mengkaji beberapa level penelitian dengan unit observasinya portal berita www.liputan6.com dan pemberitaan mengenai FPI menjadi unit analisisnya. Hasilnya menunjukkan bahwa ada komodifikasi dalam pemberitaan mengenai FPI di media online. Komodifikasi ini diperkuat dengan berbagai faktor lain dalam organisasi media. Praktik ekonomi politik pada media online ikut memberikan sumbangsih dalam perpecahan dan pertikaian antarkelompok di dalam masyarakat.
This study criticized the role of media in shaping public opinion and thinking about a reality after Orde Baru and liberalization era took place authoritatively. The sophistication and advancement of information communication technology bring our mass media system from conventional to new media model. The practice of online media in Indonesia not only give positive impact but also various other negative that becomes important to be studied.
Freedom of the press brought many vital changes, such as: conglomeration and concentration of power. Finally, media do many ways to survive. One of their efforts is changing the useful values and norms in the news report into something that can give profit for them.
This research was performed using the method of critical discourse analysis of Ruth Wodak. This kind of analysis reviewed several levels of observation units at www.liputan6.com and reporting on the FPI news into the unit analysis. The results show that there are many reality construction and commodification in the news about FPI in the media online. Commodification and this construction are reinforced by various other factors in media organizations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Irina Mukhlis
"ABSTRAK
Tesis ini memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai bagaimana peran media massa dewasa ini dalam kaitannya dengan politik kekuasaan dan hubungan antar negara. Lebih spesifik lagi penelitian ini menyoroti praktik penggunaan gray propaganda melalui media massa. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan paradigma kritis. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough sebagai metode penelitiannya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa film Innocence of Muslims yang menghebohkan dunia pada bulan September 2012 termasuk dalam kategori gray propaganda karena memuat berbagai penghinaan dan kebohongan tentang Islam. Penggabungan antara elemen propaganda abu-abu dan banyaknya inkonsistensi yang ditemukan kemudian membangkitkan nuansa politis yang melatarbelakangi pembuatan film tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah unsur propaganda dalam film Innocence of Muslims adalah suatu kesengajaan yang telah direncanakan secara matang oleh pihak-pihak tertentu

ABSTRACT
The objective of this research is to explain media use in the 21st century with regards to power politics and international relations. To be specific, the research casts a light on how gray propaganda campaign is being carried through the mass media. This qualitative research uses a critical paradigm. It also employs Norman Fairclough’s critical discourse analysis as its main research strategy. The research shows that the Innocence of Muslims film that created a wave of demonstrations in the Islamic world in September 2012 is part of a gray propaganda campaign to deceive a target. The gray propaganda elements and various inconsistencies found also undoubtedly contributed to a rise in suspicion of the political motive behind the film’s production and release. The research concludes that the propagandic nature of the Innocence of Muslims film was intentional and had been well prepared by an unknown actor."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mishiel Shintabella
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk media framing yang dilakukan oleh media massa dan sikap seperti apa yang diambil oleh media terkait pemberitaan kasus Shiori Ito, khususnya oleh tiga media portal berita online, yaitu Mainichi Shimbun, BBC News Japan, dan NHK. Shiori Ito merupakan seorang perempuan Jepang yang melaporkan kasus kekerasan seksual yang dialaminya di tahun 2015 ke publik. Penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif dan analisis yang digunakan untuk menganalisis isi dari artikel berita adalah dengan analisis framing oleh Zhongdang Pan dan Gerald M.Kosicki. Analisis ini mempunyai empat perangkat framing yaitu Sintaksis, Skrip, Tematis dan Retoris. Sementara teori yang digunakan adalah Teori Agenda Setting oleh McCombs dan Shaw. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa media massa mengambil sikap yang berbeda terkait kasus ini. Mainichi Shimbun tidak banyak ‘hadir’ dalam pemberitaan kasus Ito dan berusaha bersikap netral namun tetap menyajikan berita yang menarik bagi masyarakat. BBC News Japan yang secara tidak langsung membuat Jepang tidak melindungi para korban kekerasan seksual dan melakukan viktimisasi untuk menggiring empati masyarakat internasional, sedangkan NHK yang cenderung berpihak dan melindungi nama baik pemerintah.

Shiori Ito is a woman who dared to report the sexual violence case she experienced in 2015 to the public. This research was conducted to find out the forms of media framing carried out by the mass media and what kind of attitude taken by the media regarding the reporting of the case, especially by three online news portal media, namely Mainichi Shimbun, BBC News Japan, and NHK. The research conducted is qualitative and the analysis used to analyze the content of news articles is the framing analysis by Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki. This analysis has four framing devices namely Syntax, Script, Thematic and Rhetoric, while the theory used is Agenda Setting Theory by McCombs and Shaw. The result of this study is that the mass media took different attitudes regarding this case. Mainichi Shimbun is not very present in the coverage of the Ito case and tries to be neutral but still presents news that is interesting to the public. BBC News Japan indirectly makes Japan not protect the victims of sexual violence and victimize the victim to lead the empathy of the international community, while NHK tends to take sides and protect the good name of the government."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Handarani
"Di era globalisasi saat ini media online sudah menjadi media yang tumbuh dengan pesat. Selayaknya media massa konvensional, media online juga memiliki berbagai peran dan fungsi didalam mengkonstruksikan sebuah isu permasalahan, salah satunya isu tentang tokoh agama yang terkait dengan isu negatif seperti kasus pelecehan seksual. Hal ini menjadi penting karena tokoh agama masih di pandang di mata masyarakat Indonesia, terlebih unsur seksual menjadikan sebuah berita memiliki nilai jual yang tinggi. Kasus yang diambil untuk penelitian adalah kasus pelecehan seksual terkait tokoh agama Habib Hasan Assegaf di Indonesia. Dua media Gatra online dan Republika online turut memberitakan hal ini.
Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana bingkai (frame) yang disajikan Gatra online dan Republika online atas kasus pelecehan seksual tersebut, karena keduanya memiliki ideologi berbeda, dengan menggunakan metode analisis framing model Entmant. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, dan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembingkaian kasus tersebut, Republika cenderung hati-hati, karena terkait dengan tokoh pemimpin agama Islam, sedangkan Gatra lebih berani mengungkapkan berita tersebut.

In this globalization era of online media has become a rapidly growing media, the same as conventional media, online media also has a variety of roles and functions within the construction of an issues. One of them the issue of religious leaders associated with negative issues such as sexual harassment cases. This is important because religious leaders are still very important in the eyes of the people of Indonesia, and also sexual elements make a story has a high selling news value. Taken as the case study is the case of alleged sexual harassment by Habib Hasan Assegaf. Two online medias, Gatra online and Republika online, also reported the case.
Through this study, researcher wanted to know how framing is presented, because the two online medias have different ideologies. Framing the analysis using the model Entman. The research was conducted with descriptive qualitative approach, and the constructivist paradigm. The results showed that in framing, the Republika tended to be very careful, because it is associated with prominent religious leaders of Islam, while the more daring Gatra reveal the news.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suwono
"The Construction by the Mass Media of the Prison Reality. (Critical Discourse Analysis) About the Reporting of Punishment Reduction of Tommy Soeharto, Bob Hasan and Zarima, Family Meeting of Tommy Soeharto and the Permission to Consult a Doctor of Bob Hasan in The Year 2003The print and electronic media are events flourishing right now. They seem to compete with each other in finding sensational to write about. All the more so, when the objects of the news have value in selling. They are so keen to write the news and didn't want to know whether the news will disturb the subject's rights or not. The subjects of the print media who are the topic of this research are Tommy Soeharto, Bob Hasan, Zanma They became an commodity. Because of the reporting of them , they were violated , so the society have the same negative opinion as the media. The society considered that they were guilty and they were criminals. Who did not deserve to be given rights while living in prison?. It can be seen from the news which was published the media. The media placed them as criminal and they are controversial objects. It's negative attitudes are directed not only to the inmates but also to the prison_ Arrogantly media accused the prison of spoil the inmates. Media also did not want to acknowledge that prisons have the responsibility of giving prisoners their rights inmates' rights either; even their rights are the prison obligation.
Through critical discourse analysis we can discover why and how the media presented the news and the hidden motif behind the texts. Then the criminologist will knew what the media did and ignore the truth of the reality. The media has done the wrong things. The research found that the print media was wrong and the reality which posed was virtual reality and it was because of economic motif. The media spread it stigmatization and hating to get the sympathy of the society, so that the society will behave like the media did. The society both the inmates and the prison. In this case there was an unbalanced battle between the prison and the media If it's still going on, so the media deviates From it's role as a socialization agent The media passes on the deviance to public because of the wrong news.
(5 introduction pages + 6 tables + 198 content pages + 46 references + 18 appendices + 5 internet).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Andre Managam Steven
"[ ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai representasi imaji tubuh perempuan di dalam media massa. Saat ini, media massa telah menciptakan sebuah standar, untuk menentukan imaji atau bentuk tubuh yang ideal bagi perempuan. Hal tersebut kemudian secara terus-menerus direpresentasikan oleh mereka sehingga, terdapat kecenderungan oleh perempuan-perempuan masa kini, untuk mengikuti standar imaji tubuh, ciptaan media massa tersebut. Kecenderungan perilaku ini termasuk ke dalam modus ‘to have’ dalam To Have or To Be di mana di dalamnya ditegaskan bahwa, dengan terjadinya perilaku tersebut maka, perempuan-perempuan masa kini, telah dihantarkan untuk mengkonsumsi kehampaan dan tidak lebih dari sekedar korban media massa.;
ABSTRACTThe focus of this journal is to discusses the representation of female body image in the mass media. Nowadays, mass media has created a standard to deciding the ideal female body image. Then, that standard represented by mass media continualy. Because of that, there is a willingness from females in this day, to follow the standar of mass media body image. This willingness becomes one of ‘to have’ mode in To Have or To Be. When that willingness happens, To Have or To Be explicitly said that all of that female have delivered to consume the emptiness and not more as a mass media victim., he focus of this journal is to discusses the representation of female body image in the mass media. Nowadays, mass media has created a standard to deciding the ideal female body image. Then, that standard represented by mass media continualy. Because of that, there is a willingness from females in this day, to follow the standar of mass media body image. This willingness becomes one of ‘to have’ mode in To Have or To Be. When that willingness happens, To Have or To Be explicitly said that all of that female have delivered to consume the emptiness and not more as a mass media victim.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Yusacc
"Proses produksi sebuah tayangan media secara umum merupakan proses rutin yang berlaku di semua media dengan karakteristik masing-masing. Unsur gambar dan suara, serta narasi dan wawancara merupakan proses teknis yang selalu menjadi syarat sebuah berita media elektronik televisi. Namun selain memiliki unsur kesamaan teknis, terbentuk pula perbedaan mencolok dalam segi isi. Karena itu meski sebuah sumber atau peristiwa secara garis besar sama, namun media memiliki karakteristik isi berita yang berbeda satu sama lain. Media menyebutnya "angle" berita.
Proses penentuan angle berita jelas menjadi proses rutin yang harus dijalani media sebagai bagian dari proses manajemen internal redaksi tersebut. Proses penentuan angle tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari masing-masing individu, organisasi, nara sumber, bahkan dari ideologi yang berlaku di mana media tersebut berada. Khusus bagi stasiun televisi komersial, proses produksi kemudian sangat ditentukan oleh posisi media secara ekonomi. Keberadaan mereka ditentukan oleh Rating dan Sharing program, sehingga pengelola dan pemilik media bergantung pada gerak komersial perusahaan, Serta kepentingan ekonomi institusi.
Ini membuat proses menyusun sebuah tayangan berita sangat ditentukan oleh arah dan tujuan yang akan dicapai. Jurnalisme televisi sebenarnya secara lugas mengacu pada jurnalisme berimbang dengan mengolah unsur kreatifitas untuk menghidupkan isi berita dalam format gambar bergerak. Namun idealisme tersebut tak selamanya berjalan mulus karena berbagai kepentingan ekonomi tersebut.
Anteve menyusun tayangan berita lebih cenderung pilihan komersial, yaitu berdasarkan selera pasar, dengan menjadi pelopor berita kriminal. Namun dalam perjalanannya, saat melalui sebuah proses politik, tayangan berita andalan Anteve berubah menjadi berita politik. Proses inilah yang kemudian diikuti dan ditelaah.
Melalui pemahaman terhadap proses produksi di redaksi inilah maka penelitian ini ditujukan untuk secara dekriptif mencari tahu apakah praktek editorial dalam menyeleksi berita dapat diterima secara rasional dan dapat dipertanggungjawabkan; dan sebuah program tayangan menyajikan laporan secara obyektif demi untuk kepentingan khalayak pemirsanya. Sehingga dalam konsep studi kasus memorandum 1 DPR menuju memorandum 2 DPR, bisa diketahui apakah tayangan Cakrawala Anteve turut berusaha mendorong lahirnya memorandum 2 DPR yang mengarah pada Sidang Istimewa MPR.
Dari tujuan tersebut, melalui rangkaian analisa terhadap proses framing isi berita dan wacana kritis atas dialog yang berlangsung pada pertemuan redaksi baik secara formal maupun informal, ditelaah berdasarkan praktek wacana (Fairlough) dan faktor isi pesan (Shoemaker). Artinya, metodologi dalam penelitian ini dilakukan secara analisa framing, guna mendapati tindakan-tindakan komunikatif yang berlangsung terhadap hasil berita yang ditayangkan. Sementara percakapan dalam rapat redaksi juga dianalisa untuk mendapati rangkaian pola pertimbangan dan alasan pemilihan berita tersebut. Dan diketahui secara pasti, bahwa media televisi sangat dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi, hingga cenderung mengabaikan kepentingan pemirsanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ircham Miladi Aganovi
"Penelitian ini ingin melihat bentuk keberpihakan yang dilakukan oleh Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id dan Tempo.co terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Keberpihakan dilihat melalui dua dimensi yang terdapat dalam konsep imparsialitas yakni keberimbangan dan netralitas. Penelitian ini menemukan fakta bahwa pemberitaan yang dilakukan oleh media online yang diteliti cenderung tidak berimbang, dilihatndari tidak dimuatnya keterangan dua sisi dalam satu teks pemberitaan serta adanya pemfavoritan terhadap calon tertentu. Pemberitaan Kompas.com, Detik.com dan Tempo.co memfavoritkan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla sementara pemberitaan Republika.co.id memfavoritkan pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Mengenai netralitas, mayoritas pemberitaan di Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id dan Tempo.co tidak mencampurkan fakta dan opini. Namun, pemberitaan yang dilakukan oleh Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id dan Tempo.co melakukan penyimpulan satu pihak.

The study will examine how online media like Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id and Tempo.co partially support the candidates of Indonesian president and vice president on Presidential Election 2014. Online media in this study are those who does not have a direct affiliation to political interests. The concept of impartiality is used to identify the form of partiality. With following dimensions: balance and neutrality, this study found some facts. First, about balance, this study found a fact that online media which has been studied is not nbalance when reporting news. It proved by only a few news that give both sides opinion. This study also found that several media favoring certain candidates. Kompas.com, Detik.com and Tempo.co favoring Joko Widodo – Jusuf Kalla while Republika.co.id favoring Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. Second, about nneutrality, this study found the majority of news in Kompas.com, Detik.com, Republika.co.id and Tempo.co did not mix the fact and opinion. However, these media made one side conclusion by giving limited fact while reporting news.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rany Novriyanti
"Penelitian ini membahas mengenai metafora di dalam artikel berita politik krisis Krimea yang terdapat pada media online berbahasa Rusia. Sumber data yang dianalisis adalah artikel-artikel yang dimuat dari tanggal 6 Februari 2014 hingga 20 Juni 2014 pada media online pravda.ru dan ria.ru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merinci metafora dalam artikel-artikel berita politik mengenai krisis Krimea yang terdapat pada media online berbahasa Rusia berdasarkan teori metafora menurut Lakoff dan Johnsen. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis menemukan fakta bahwa satu data metafora yang berupa kata atau rangkaian kata dapat tergolong ke dalam beberapa jenis metafora menurut Lakoff dan Johnsen.

This thesis is focused to metaphors in Russian online political articles related to The Crimea crisis. The articles that are analyzed were published from 6th February 2014 until 20th June 2014 from pravda.ru and ria.ru. The aim of this thesis is to elaborate metaphors in political articles according to the metaphorical theory by Lakoff and Johnsen. Based on the analysis, a fact is found that one word or phrase metaphor can be classified in to more than a type of metaphor according to the metaphorical theory Lakoff and Johnsen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Antara pustaka Utama, 2007
302.2 KAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>