Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tulisan ini memuat analisis tekstual dua ragam sastra lisan Minangkabau, yaitu dendang Pauah dan rebab Pesisir Selatan. Analisis tekstual ini difokuskan pada aspek kebahasaan teks kedua ragam sastra 1isan itu.
Tujuan analisis adalah untuk mengetahui aturan yang mengua­ sai penci ptaan teks sastra 1 i san tersebut. Teks sastr_a 1 isan tersebut didendangkan oleh pendendangnya tanpa naskah dengan kecepatan dan ketepatan yang mengagumkan, padaha1 penciptaan itu tunduk pada aturan matra yang ketat. Oalam satu malam pertunjukan tercipta tidak kurang dari 2500-an baris. Mengingat panjangnya teks itu, mustahil ia diciptakan dengan teknik penghapalan. Lagi pula berdasarkan perbandingan hasil pertunjukan ragam yang sama (bahkan oleh pendendang yang sama pula), terlihat bahwa teks yang dihasilkan memiliki variasi. Ini menunjukkan bahwa proses pencip­ taan atau penggubahan teks itu bukan dengan cara penghapalan.
Secara teori, budaya ke1isanan adalah budaya mengingat
(remembering), sedangkan budaya keberaksaraan terkait erat dengan penghapa1an (memorisasi). Oleh karenanya dapat diasumsikan bahwa dalam penciptaan teks sastra lisan yang panjang itu dengan kete­ patan dan ketepatan yang mengagumkan, tanpa naskah, tunduk kepada aturan matra yang ketat, pendendang memiliki "kunci" tertentu. Seorang peneliti, Albert B. Lord, telah membuktikan adanya "kunci" itu dalam penciptaan teks sastra lisan Yugoslavia; Kata­ nya, penciptaan teks satra lisan tersebut oleh para gus7ar (pendendang sastra 1i san di Yugos1avia) dituntun oleh formu1a tertentu. Ia merumuskan formu1a itu sebagai "seperangkat unsur bahasa yang siap pakai yang secara teratur digunakan dalam kon­ disi matra yang sama untuk mengungkapkan ide yang hakiki."
Teori tersebut diaplikasikan dalam analisis terhadap teks dendang Pauah dan rebab Pesisir Se1atan. Hasil analisis itu membukti kan bahwa baik da1am teks dendang Pauah yang berbentuk pantun, maupun teks rebab Pesisi selatan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LAPEN 02 Sur r
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Arni
"ABSTRAK
Tujuannya untuk mengetahui apakah Rabab Pasisia Raba Abidin dan Bainar dapat digolongkan sebagai sastra lisan dan mengetahui struktur cerita tersebut (bentuk teks, filler Sylables, pantun dan diksi (makna kata).
Data primer diperoleh dari narasumber yaitu pendukung sastra lisan ini (tukang rebab, penonton, dan toko-toko kaset). Data sokunder diperoleh dari studi ke perpustakaan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Rabab Parisia kuba Abidin dan Bainar dapat digolongkan sebagai sastra lisan tetapi berbeda dengan sastra lisan Minangkabu lainnya dan merupakan hasil kebudayaan masyarkat Pesisir Selatan yang telah dipengaruhi kebudayaan asing. S
truktur ceritanya dari segi bentuk, berbentuk prosa liris, filler sylables ditujukan kepada penonton dan para tokoh-tokohnya, menggunakan pantun suka, duka, nasehat, dan pantun muda. Lebih banyak menggunakan makna denotasi dan boberapa makna konotasi.

"
1995
S11161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.224 4 SAS
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.224 4 SAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Meigalia
"Salawat Dulang adalah salah satu bentuk sastra lisan Minangkabau yang bertema keagamaan. Salawat Dulang ini tidak hanya sekedar menghibur pendengarnya, namun juga menyampiakan dan membahas masalah-masalah mengenai agama islam. Pesan-pesan mengenai agama islam yang ada dalam peliasnan teks salawat dulang ini ternyata tidak selalu sampai pada pendengarnya,. Hal itu kadang-kadnag disebabkan oleh pelisanan atau artikulasi yang tidak jelas dari tukang salawatnya atau pun perhatian pendengarnya lebih terfokus pada irama pendendangan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibahas dan dideskripsikan isi dari teks Salawat Dulang tersebut. Fokus pembahasannya adalah amanat yang terdapat di dalam teks yang berhubungan dengan agama islam. Data diambil dari pertunujukan Salawat Dulang yang telah direkam dalam bentuk VCD dengan judul _Martabat Diri_. Dalam tulisan ini teks Salawat Dulang yang dilisanan itu ditranskripsikan dan diterjemahkan dari bahasa Minang menjadi bahasa Indonesia. Dalam teks tersebut ternyata kosakata yang ada tidak hanya berupa kosakata bahasa Minang tetap juga ada bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Bahasa Arab yang ada juga banyak yang sudah mendapat pengaruh dari bahasa Minang, baik dari makna maupun pelisanannya. Dalam teks salawat dulang tersebut ada 6 maslah mengenai agama islam yang dibahas, yaitu mengenai hakikat nyawa tubuh setiap manusia yang terdiri atas jasad dan rohani, cara mendekatkan diri pada Allah melalui zikir,masalah salat, asal kehidupan, akhir kehiduoan, serta cara mendapatkan martabat diri yang tinggi. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa masalah mengenai agama islam yang ada dalam teks Salawat Dulang adalah masalah syariat (ajaran yang bersumber dari Al-Quran dan hadis), serta masalah tasawuf (ajaran atau cara mendekatkan diri kepada Allah)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aimifrina
"Kesusastraan Minangkabau yang terpenting adalah kaba, Kabamerupakan cerita rakyatJ\4inangkabay yang berisi falsafah hidup Lerdlsaikan kebiiaksanaan masyarakat Minangkablu -{.at1m seluruh urpJt t"niaupannya. Untuk mengetahui falsafah hidup dan makna yang berada dibalik falsa{ah hidup tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis Kabq Cindua Mato. Teori yang digunakan adalah teori struktural Levi-Strauss dengan metode deskriptif. Hasil pembahasan diperoleh bahwa terdapat relasi antartokoh dan kontradilisi tokoh pa dakabatersebut. Relasi antartokoh antara tokoh yar,g tit ggrl di daerah Luhak Tanah Datar dengan daerah Rantau Luhak Tanah Datar. Daerah iunit, yiii, Ou"g Tuanku, Bundo Kanduang, dan Cindua Mato, sedangkan daerah rantau ialah Imbang Jayo, Rajo Mudo, dan Tiang Bungkuk. Kontradiksi terjadi antara Dang Tuanku dengan mban[ Jayo, Bundo Kanduang dengan Rajo Mudo, dan Cindua Mato dengan Tiang Bungkuk. Dari relasi intirtokoh dan kontradiksi dapat diketahui maknanya adalah (1) prosedur pelaksanaan hukum dan mendapat keadilan untuk semua warga adalah sama;(2) masalah diselesaikan dengan cara kekeluargaarrdan musyawarah; (3) fitnah menimbulkan permusuhan, peperangan, dan pembunuhan;(+;k";,r;rrrurr, kesetiaao dan tanggung jawab dapat mengangkat martabat dan derajat i"r"or*g (5) kebenaranberita perlu diselidiki, baru menentukan sikap; (6) penguasa harus memberi contoh yang baik dan menjadi panutan bagi warganya."
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2013
407 WID 41:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1979
899.224 4 KAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Junus
Jakarta: Balai Pustaka , 1984
899.224 4 UMA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Krisna
"Kak Oai (Kt)) adalah salah satu ragam seni pertunjukan kaha Nan Gombang Pafiian n. (NGP). KO adalah milik masyarakat Air Haji. KO secara keseluruhan menggarnbarkan kebudayaan masyarakat Pesisir Selatan, khususnya masyarakat Air Haji Aspek-aspek kebudayaan Pesisir Selatan yang terdapat dalam KO, antara lain adalah: sistem kekerabatan, sistem pemerintahan, bahasa, Ictak geografis, dan sistem religi. KO menggarnbarkan sistem kekerabatan yang matrilini dan patrilini. tetapi cendrung menganut paham matriarki. Sistem pemerintahan dalam KO adalah raja kecil yang tidak absolut dan pewarisan kebangsawanan bcrlaku dua pula, herdasarkan ibu dan bapak. KO berbahasa Minangkabau Umum yang diselingi dialek Pesisir Selatan. Masyarakat yang digambarkan adalah masyarakat bahari karena berlatar daerah pesisir. Sistem religi yang terkandung di dalam KO adalah sinkretisasi animisme dan ajaran agama Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T37271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>