Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140756 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Chairiah
"ABSTRAK
Remaja berada pada rentang usia 11-21 tahun. Remaja putri lebih merasakan
ketidakpuasan terhadap tubuhnya daripada remaja putra. Penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antara body image dan pola makan remaja putri di SMAN
38 Jakarta. Penelitian deskriptif korelasi sederhana dengan tehnik simple random
sampling sebanyak 160 responden. Didapatkan 66.3% siswi mempunyai
gambaran body image positif yang diikuti dengan pola makan baik. Didapatkan
hubungan antara body image dengan pola makan siswi (p=0.000). Nilai
OR=53.229, dengan arti bahwa siswi dengan body image positif mempunyai
peluang 53.23 kali untuk berpola makan baik. Peneliti merekomendasikan agar
dilakukan penelitian lebih spesifik mengenai hubungan body image dan pola
makan remaja putri

Abstract
Adolescents are in the age range 11-21 years. Young women feel more body
dissatisfaction than boys. This study examined the association between body
image and eating teenage girls in SMAN 38 Jakarta. Descriptive study with a
simple correlation technique of simple random sampling of 160 respondents.
66.3% students have obtained a picture of positive body image that followed a
good diet. Obtained the relationship between body image with eating pattern girls
(p = 0.000). OR = 53.229 values, with the sense that students with a positive body
image have a chance to 53.23 times both ate. The researcher recommends that
more specific studies on the relationship of body image and eating teenage girls."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43102
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Zalikha
"Pola makan yang tidak baik pada remaja menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan yang sedang berlangsung dengan pesat. Selain itu, remaja juga merupakan kelompok usia yang rentan memiliki pola makan tidak sehat. Pola makan pada seorang remaja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis kelamin, body image, pengetahuan gizi, pengaruh teman sebaya, keterpaparan media sosial, dan pengaruh keluarga. Untuk melihat hubungan berbagai faktor tersebut dengan pola makan, dilakukan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari pengisian kuesioner secara daring yang melibatkan 207 responden dari SMAN 99 Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81.2% siswa SMAN 99 Jakarta memiliki pola makan yang kurang baik. Variabel yang berhubungan secara signifikan (p-value <0.05) antara lain adalah jenis kelamin, body image, dan pengaruh teman sebaya. Sementara itu variabel pengetahuan gizi, keterpaparan media sosial, dan pengaruh keluarga tidak berhubungan secara signifikan (p-value >0.05) dengan pola makan.

Poor eating pattern in adolescents cause disruption of the growth and development processes that are going rapidly. In addition, adolescents are also an age group that is prone to having unhealthy eating patterns. Eating patterns in an adolescents can be influences by various factors, such as gender, body image, nutritional knowledge, peer influence, social media exposure, and family influence. To see the relationship between these factors and eating pattern, a quantitative study was conducted using a cross-sectional study design. This study uses primary data obtained from filling out online questionnaires involving 207 respondents from SMAN 99 Jakarta. The results showed that 81.2% of SMAN 99 Jakarta students had a poor eating pattern. Variables that were significantly related (p-value <0.05) included gender, body image, and peer influence. Meanwhile, the variables of nutritional knowledge, social media exposure, and family influence were not significantly related (p-value >0.05) with eating patterns."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danisya
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara citra tubuh dengan kebiasaan makan pada remaja putri. Sampel sebanyak 100 responden remaja putri berusia antara 15-17 tahun yang merupakan siswi SMA Negeri 28 Jakarta ikut serta dalam penelitian ini. Data didapat dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner data demografi, citra tubuh, dan kebiasaan makan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa 52% dari remaja putri memiliki citra tubuh negatif dan 48% lainnya memiliki citra tubuh positif. Kebiasaan makan tidak sehat terjadi pada 51% remaja putri, sedangkan 49% memiliki kebiasaan makan yang sehat. Hasil analisa bivariat menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan kebiasaan makan dengan nilai p= 0,017 (p<0,05).

The aim of the present study was to examine the relationship between body image and eating habit among adolescent girls. A sample of 100 girls aged 15-17 years old take parts in this study. Data was collected from adolescent girls at SMA N 28 Jakarta using structured questionnaire about demographic data, body image, and eating habits. Result showed that 52% of adolescent girls have negative body image and the other 48% have positive body image. The unhealthy eating habits occur to 51% of adolescent girls; meanwhile 49% of adolescent girls have healthy eating habits. After a bivariate analysis using a chi-square test, result shows that body image is a risk factor for eating habits with p value 0,017 (p<0,05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Juni Astaty
"Masa remaja adalah masa perubahan fisik yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik tersebut akan berpengaruh kepada pertumbuhan, status kesehatan dan gizinya. Remaja mempunyai masalah dengan citra tubuh, pola makan tidak teratur, gaya hidup, dan aktifitas fisik. Di Indonesia menurut Riskesdas 2010, prevalensi kegemukan anak berumur 13-15 tahun sebesar 2,5% dan DKI Jakarta berada diatas prevalensi nasional (4,2%).
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan citra tubuh, aktifitas fisik, dan pola konsumsi dengan status gizi (IMT/U) pada remaja putri SMP Makarya Kebayoran Lama Jakarta Selatan tahun 2013. Disain penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian 114 orang siswi kelas VII dan VIII SMP Makarya Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2013 dengan mengambil data primer melalui pengisian kuesioner tentang citra tubuh, aktifitas fisik dan pola konsumsi serta pengukuran berat badan menggunakan microtoise dan pengukuran berat badan dengan timbangan seca. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan Annova.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara menonton televisi atau main komputer/video game (p=0,044), makan makanan siap saji (OR gizi lebih dan normal=0,000, OR gizi lebih dan kurang=0,001), kebiasaan jajan (OR gizi lebih dan normal=0,045, OR gizi lebih dan kurang=0,004) dengan status gizi. Tidak ada hubungan yang bermakna antara citra tubuh, waktu tidur, kebiasaan olahraga, dan makan pagi dengan status gizi.
Disarankan siswi mengurangi menonton televisi atau main komputer/video game, mengurangi konsumsi makanan fast food dan kebiasaan jajan. Sekolah diharapkan mengadakan pendidikan kesehatan dan melakukan pemantauan status gizi.

Adolescence is a period of physical change in a very unique and sustainable. The physical changes will affect the growth and the health and nutritional status. Adolescents have problems with body image, irregular pattern of consumption, life style and physical activity. In Indonesia (Riskesdas at 2010), prevalence of overweight children in aged 13-15 years of 2.5% and DKI Jakarta is above the national prevalence (4.2%).
The goal of study was to know the relationship among body Image, physical activity, and consumption pattern with nutritional status (IMT/U) young women at Junior High School of Makarya Kebayoran Lama, South Jakarta in 2013. Design of study was cross sectional. Samples were 114 girls of class VII and VIII at Junior High School of Makarya Kebayoran Lama, South Jakarta.
This study was done at April 2013 by using primary data through questionnaires about body image, physical activity and patterns of consumption and weight measurements used microtoise and seca weight measurement scales. Data analysis used Chi Square test and Annova test.
There was a significant relationship between watching television or playing computer/video games (p value = 0.044), habit of eating fast food (OR overweigt and normal weight=0,000, OR overweight and underweight=0,001), habit of eating snacks (OR overweight and normal weight=0,045, OR overweight and underweight=0,004) and nutritional status. There is no significant relationship between body image, sleep, exercise, and eat breakfast with nutritional status.
Advised for the young women with the pattern of nutritionally balanced meals, watching television or playing computer / video games in moderation. The Schools are expected to conduct health education, and collaboration with UKS officers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Izzaty
"Penelitian ini menjelaskan tentang hubungan antara karakteristik, pengetahuan, dan body image dengan perilaku makan pada mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi korelasional. Penelitian ini menggunakan teknik Quota Sampling yang diikuti sebanyak 120 responden dengan mengisi kuesioner daring berbasis google form. Hasil analisis univariat penelitian menunjukkan bahwa (52%) mahasiswi FKM UI memiliki perilaku makan baik, (54%) mahasiswi FKM UI memiliki pengetahuan gizi kurang, (49%) mahasiswi FKM UI dikategorikan body image positif, (53%) mahasiswi FKM UI menggunakan media sosial dengan intensitas tinggi. Hasil uji chi square pada variabel pengetahuan gizi dan penggunaan media sosial dengan perilaku makan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan karena memiliki p-value >0,05. Sedangkan hasil uji chi square pada variabel body image dengan perilaku makan menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan yang signifikan dengan p-value <0,05.

This study describes the relationship between characteristics, knowledge, and body image with eating behavior in students of the Faculty of Public Health, University of Indonesia. This study uses a quantitative method with a correlational study design. This study uses the Quota Sampling technique which was followed by 120 respondents by filling out a bold questionnaire based on google form. The results of the univariate analysis showed that 52% FKM UI students had good eating behavior, 54% FKM UI students had poor nutritional knowledge, 49% FKM UI students were categorized as positive body image, 53% FKM UI students used high intensity social media. The results of the chi square test on the variables of nutritional knowledge and the use of social media with eating behavior showed that there was no relationship because it had p-value >0.05. While the results of the chi square test on the body image variable with eating behavior showed that both had a significant relationship with p-value <0.05."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Fadhilah Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari perilaku diet penurunan berat badan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut pada siswi SMAN 5 Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, pengambilan sampel secara random berkelompok (cluster sampling), dan dianalasis dengan menggunakan uji chi-square. Sampel penelitian ini terdiri dari 188 siswi kelas X dan XI. Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 25 Maret 2013 - 6 April 2013.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 34% responden melakukan diet penurunan berat badan. Penelitian ini juga menemukan bahwa perilaku diet penurunan berat badan berhubungan secara signifikan dengan status gizi (p-value 0.008), citra tubuh (pvalue 0.000), pengaruh keluarga (p-value 0.000), pengaruh teman dekat (p-value 0.000), dan pengaruh media massa (p-value 0.000).
Disarankan adanya program edukasi gizi seperti pelatihan penilaian status gizi dan penyuluhan tentang perilaku diet penurunan berat badan agar remaja putri dapat menilai status gizinya secara akurat dan dapat memahami konsep diet penurunan berat badan secara benar.

The aim of this study is to determine the percentage of dieting behavior and its correlates among students (adolescent girls) at SMAN 5 Tasikmalaya. This study uses cross-sectional design, cluster sampling method, and analyzed using the chi-square test. The study sample consisted of 188 students of class X and XI. This study was conducted on March 25, 2013 - April 6, 2013.
The result of this study shows that 34% of respondents doing a diet. This study also found that dieting behavior has been associated with nutritional status (p-value 0.008), body image (p-value 0.000), family influence (p-value 0.000), peer group influence (pvalue 0.000), and influence of the mass media (p-value 0.000).
The researcher suggests the existence of nutrition education programs such as training about nutritional status assessment and counseling about dieting behavior so that adolescent girls can assess the nutritional status accurately and understand the concept of dieting behavior correctly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadillah Agy Wahyuni
"Eating disorders merupakan suatu jenis penyakit mental dan fisik yang serius dimana penderitanya mengalami gangguan perilaku makan yang parah dan bisa berakibat fatal, seperti meningkatkan risiko melahirkan bayi BBLR, pendarahan selama kehamilan, hipertensi, aborsi spontan, kelahiran prematur, hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan K-Pop, body image dan faktor lainnya terhadap risiko eating disorders pada remaja putri pnggemar K-Pop di DKI Jakarta Tahun 2022. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara daring dengan metode quota sampling melalui pengisian kuesioner online oleh responden (n=140). Hasil penelitian menunjukkan 92,1% responden memiliki risiko eating disorders. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara paparan K-Pop (p value 0,042), body image (p value 0,027) dan tingkat stres (0,018) terhadap risiko eating disorders. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan untuk dilakukan pembuatan media edukasi bagi remaja agar lebih bijak dalam bermedia sosial dan menyaring budaya asing yang diterima, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap eating disorders.

Eating disorders are serious mental and physical illnesses in which sufferers experience severe eating disorders that can be fatal, such as increasing the risk of giving birth to a low birth weight baby, bleeding during pregnancy, hypertension, spontaneous abortion, premature birth, and even death. This study aims to determine the relationship between exposure to K-Pop, body image, and other factors on the risk of eating disorders in young female K-Pop fans in DKI Jakarta in 2022. The study used quantitative methods with a cross-sectional study design. Data collection was carried out online using the quota sampling method by filling out online questionnaires by respondents (n = 140). The results showed that 92.1% of respondents had a risk of eating disorders. The results of the chi-square test showed that there was a significant relationship between exposure to K-Pop (p-value 0.042), body image (p-value 0.027), and stress level (0.018) on the risk of eating disorders. Based on the results of this study, the authors suggest creating educational media for teenagers to be wiser in using social media and filtering foreign cultures that are accepted as well as increasing awareness about eating disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Nopitri
"Remaja merupakan masa yang paling tepat untuk memperkenalkan semua kebiasaan dan perilaku yang positif, terutama cara pandang/persepsi yang positif terhadap dirinya. Persepsi citra tubuh yang terbentuk pada remaja akan mempengaruhi perilaku makan yang yang dimiliki seperti emotional eating, restrain eating, dan eksternal eating. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi citra tubuh terhadap perilaku makan remaja Sekolah Menengah Atas di Purwakarta. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 148 orang dengan menggunakan metode nonrandom sampling dan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri usia 15 hingga 17 tahun, IMT ≥ 21, Bersedia untuk menandatangani informed consent. Desain penelitian yang digunakan adalah studi analitik cross sectional. Pengumpulan data tentang persepsi citra tubuh menggunakan kuesioner Multidimentional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ). Sedangkan untuk perilaku makan menggunakan kuesioner Dutch Eating Behaviour Questionnaire. Teknik Analisa data yang digunakan adalah korelasi pearson dengan menggunakan bantuan program aplikasi statistik dalam pengolahannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi citra tubuh dengan perilaku makan emosional eating (p = 0.003; r = 0.243), ada hubungan persepsi citra tubuh dengan perilaku makan restrain eating (p =0.000; r= -0.400), dan ada hubungan persepsi citra tubuh dengan perilaku makan eksternal eating (p=0.000; r=0.435).

Teenagers are the most appropriate time to introduce all positive habits and behaviors, especially the perspective/positive perception of him. Perceptions of body image that are formed in adolescents will affect eating behaviors such as emotional eating, restrain eating, and external eating. The purpose of this study was to determine the relationship between body image perception and eating behavior of high school adolescents in Purwakarta. The research sample used was 148 people using nonrandom sampling methods and purposive sampling techniques.The inclusion criteria in this study were young women aged 15 to 17 years, BMI ≥ 21, Willing to sign informed consent. The research design used was a cross sectional analytic study. Collecting data about body image perception using the Multidimentional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ) questionnaire. Whereas for eating behavior using the Dutch Eating Behavior Questionnaire questionnaire. The data analysis technique used is Pearson correlation using the help of a statistical application program in its processing. The results of this study indicate that there is a relationship between body image perception with emotional eating behavior (p = 0.003; r = 0.243), there is a relationship between body image perception and restrain eating behavior (p = 0.000; r = -0.400), and there is a perception relationship body image with external eating behavior (p = 0.000; r = 0.435).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adlina Zahrah
"Perilaku penurunan berat badan merupakan perilaku yang sering dilakukan oleh remaja perempuan. Perilaku penurunan berat badan, terlebih jika dilakukan dengan cara yang tidak sehat, dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan atau psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku penurunan berat badan pada siswi SMAN 81 Jakarta, serta faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku penurunan berat badan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada 157 siswi kelas X dan XI. Variabel dependen yang diteliti adalah perilaku penurunan berat badan. Variabel independen yang diteliti yaitu citra tubuh, pengetahuan gizi, pengaruh keluarga, teman sebaya, dan media sosial. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang dipantau secara daring pada bulan April 2021. Hasil penelitian menunjukkan 63,1% responden melakukan penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir. Didapatkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara citra tubuh, pengaruh keluarga, dan pengaruh tekanan media sosial dengan perilaku penurunan berat badan. Faktor dominan dari kejadian perilaku penurunan berat badan adalah media sosial. Sehingga disarankan pemberian edukasi gizi pada remaja dan orang tua mengenai pengetahuan perilaku penurunan berat badan, serta promosi gizi melalui media sosial.

Weight Reduction Behaviors (WRBs) are common behaviors among adolescent girls. WRBs, especially using unhealthy practices, can result in various negative health and psychological impact. The aim of this study is to determine the prevalence of WRBs among female students at SMAN 81 Jakarta, and the factors related to it. This study used quantitive method with cross-sectional design and conducted on 157 female students in grade X and XI. The dependent variable studied was weight loss behavior. The independent variables studied were body image, nutritional knowledge, influence of family, peers, and social media. Data was collected through filling out a questionnaire that was monitored online in April 2021. The results showed that 63.1% of respondents had lost weight in the last 6 months. It was found that there was a significant relationship between body image, family influence, and the social media pressure influence with WRBs. The dominant factor among variables is social media. Therefore, the author suggests nutrition education to adolescent girls and parents about weight reduction behavior and intervention through social media."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hikmah
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Fokus penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana hubungan antara dukungan sosial kawan sebaya dengan motivasi berprestasi remaja. Pada usia remaja, kawan memiliki peran penting terhadap kehidupan remaja. Populasi penelitian yang dipilih yaitu alumni siswa-siswi SMAN 38 Jakarta lulusan tahun 2011 dengan sampel sebanyak 73 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara dukungan sosial kawan sebaya dengan motivasi berprestasi dengan korelasi keeratan sedang.

This research is a quantitative research with descriptive design. This research focus on how the relationship between peer social support with adolescent achievement motivation. At the age of adolescent, peers have major role on their lives. This study population are students who recently graduated from SMAN 38 Jakarta which graduated in 2011. Sample of this research is 73 respondents. The results showed that there is a positive correlation between peer social support with achievement motivation with correlation strength is moderate."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>