Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156675 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika Febriani
"ABSTRAK
Cocculus orbiculatus (L) DC. yang dikenal sebagai tanaman cincau dan termasuk
ke dalam suku Menispermaceae. Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui jenis
tanaman cincau lainnya memiliki aktivitas antioksidan, namun informasi dan
penelitian mengenai tanaman Cocculus orbiculatus (L.) DC. masih terbatas. Oleh
karena itu dilakukan penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan dari
ekstrak dan fraksi daun Cocculus orbiculatus (L.) DC. serta identifikasi golongan
senyawa kimia dari fraksi yang aktif. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas
antioksidan adalah metode peredaman radikal DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan
cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat,
berturut-turut n-heksana, etil asetat dan metanol. Fraksinasi dilakukan terhadap
ekstrak dengan aktivitas antioksidan tertinggi dengan cara kromatografi kolom
vakum. Fraksi teraktif diidentifikasi kandungan kimianya dengan teknik KLT
kecuali saponin dan glikon. Hasil uji peredaman radikal DPPH menunjukkan
ekstrak teraktif yaitu ekstrak metanol yang mempunyai nilai IC50 74,32 μg/ml dan
fraksi teraktif yaitu fraksi G yang mempunyai nilai IC50 66,79 μg/ml. Hasil
identifikasi fraksi G menunjukkan adanya flavonoid, tanin dan senyawa gula
(glikon)

ABSTRACT
Cocculus orbiculatus (L.) DC. is common known as cincau plant from
Menispermaceae family. The previous study showed that the other cincau plants
have antioxidant activity, however there was a few information and investigation
about Cocculus orbiculatus (L) DC. Therefore, this study presents antioxidant
activity from extract and fractions of Cocculus orbiculatus L.) DC. leaves and
identify chemical compounds from the active fraction. Antioxidant activity was
determined by DPPH radical scavenging activity. Extraction was made by
maseration using different solvents with increasing polarity, n-hexane, ethyl
acetate, and methanol. The most active extract was fractionated by vacuum colom
chromatography method. The chemical compound of the most active fraction was
identified using TLC except saponin and glycon. Antioxidant activity test shows
the most active extract is methanolic extract with IC50 74,32 μg/ml and the most
active fraction is G fraction with IC50 66,79 μg/ml respectively. Chemical
identification shows G fraction containing flavonoids, tannins and glycon.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43810
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Fatmawati
"Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Kekhawatiran akan efek akibat antioksidan sintetik karena bersifat karsinogenik, membuat antioksidan alami menjadi pilihan alternatif. Garcinia merupakan salah satu genus tanaman di Indonesia yang mempunyai aktifitas antioksidan yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit batang Garcinia celebica dengan metode perendaman 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Kulit batang Garcinia celebica diekstraksi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan methanol secara maserasi bertingkat. Masing-masing ekstrak dilakukan uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak yang paling aktif adalah ekstrak metanol dengan nilai IC50 sebesar 11,351 µg/mL. Selanjutnya ekstrak teraktif difraksinasi dengan kromotografi kolom dipercepat, dan didapatkan 8 fraksi. Masing-masing fraksi diuji aktifitas antioksidannya, dan diperoleh fraksi D sebagai fraksi teraktif dengan nilai IC50 sebesar 2,10 µg/mL. Golongan senyawa pada fraksi teraktif adalah flavonoid, terpenoid, glikosida, dan tanin.

Antioxidants are substances needed for body to neutralize free radicals and prevent them from damage caused by free radicals. The concerns about the effects caused by synthetic antioxidants because of carcinogenic nature make natural antioxidants as the chosen alternative for antioxidant sources. Garcinia is one of a genus plant in Indonesia which has good antioxidant activity. The purpose of this study is to determine the antioxidant activity of the stem bark extract of Garcinia celebica by 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) assay. Garcinia celebica stem bark is extracted using n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvent then do the test antioxidant activity. The IC50 value of methanol extract as the most active fraction is 9,15µg/mL. The extract which has the highest antioxidant activity is fractinated by accelerated column chromatography and earned 8 fractions. The antioxidant activity of each fraction is tested by DPPH assay and the result is D fraction which has the lowest IC50 value of 2,10 µg/mL. The compounds of the active fractions are flavonoid, glikon, terpenoid and tannin."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erawati
"Garcinia merupakan salah satu tumbuhan di Indonesia yang mempunyai potensi sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Beberapa senyawa aktif pada marga Garcinia yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan diantaranya xanton, flavonoid dan alkaloid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan golongan senyawa kimia daun Garcinia daedalanthera Pierre yang merupakan salah satu spesies dari marga Garcinia. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH.
Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol memiliki aktivitas sebagai antioksidan, dengan nilai IC50 berturut-turut yaitu 56, 780; 9,040; dan 12,838 μg/mL. Pada ekstrak etil asetat dilakukan fraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum (KCV) dan diperoleh delapan fraksi gabungan berdasarkan hasil KLT yaitu A,B,C,D,E,F,G, dan H. Fraksi G merupakan fraksi paling aktif dengan nilai IC50 sebesar 4,673 μg/mL. Identifikasi golongan senyawa kimia pada fraksi G menunjukkan adanya flavonoid, alkaloid dan saponin.

Garcinia is one of the plants in Indonesia that have potential as antioxidants which can be used to treat various diseases. Some of the active compounds in Garcinia genus which have antioxidant activity are xanthones, flavonoids and alkaloids. The study was conducted to determine the antioxidant activity and screening chemical compounds from leaves of Garcinia daedalanthera Pierre, which is one species of the genus Garcinia. Measurement of antioxidant activity carried out using the DPPH method.
The results showed that the extracts of n-hexane, ethyl acetate, and methanol have antioxidant activity, with IC50 values were 56,780; 9,040 and 12,838 μg/mL, respectively. In the ethyl acetate extract fractionation performed using vacuum liquid chromatography and obtained eight fractions combined based on TLC results of the A, B, C, D, E, F, G, and H. The fraction G was the most active fraction with IC50 value of 4,673 μg/mL. The screening of chemical compounds in the fraction of G showed flavonoids, alkaloids and saponins.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45665
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Indah Lia
"Radikal bebas adalah atom, gugus atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas bersifat sangat reaktif dan dapat menjadi reaksi yang tidak terkontrol, namun reaktivitas radikal bebas dapat diatasi dengan senyawa antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron sehingga reaktivitas dari radikal bebas dapat diredam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol daun Antidesma neurocarpum Miq. serta mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dari fraksi teraktif. Daun Antidesma neurocarpum Miq. diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Ekstrak paling aktif dari fraksi hasil kolom diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH.
Dari uji yang dilakukan diperoleh hasil bahwa semua ekstrak memiliki aktivitas antioksidan yang dapat ditunjukkan dengan nilai IC50. Nilai IC50 dari ekstrak teraktif metanol, etil asetat, dan n-heksan secara berturut-turut adalah 2,18 ppm; 2,27 ppm; dan 41,15 ppm. Golongan senyawa yang terkandung di dalam ekstrak metanol adalah terpen, flavonoid, saponin, glikosida dan tanin. Hasil fraksinasi kolom dipercepat dari ekstrak metanol dihasilkan 6 fraksi gabungan dan diperoleh fraksi teraktif yaitu fraksi E dengan nilai IC50 2,03 ppm dengan kandungan kimia adalah terpen, flavonoid, tanin, glikosida dan saponin.

Free radicals are atoms, a cluster of atoms or molecule which have one or more electrons which is not paired. Free radicals are very reactive and could be an uncontrolled reaction, but it could be solved by antioxidant. Antioxidant is a compound that can donate one or more electrons to free radicals so that its reactivity could be muted. The aim of this research was to know the antioxidant activity of n-hexan, ethyl acetate and methanol Antidesma neurocarpum Miq. leaves extracts and to know the chemical compounds of the most active fraction. Antidesma neurocarpum Miq. leaves were macerated by n-hexan, ethyl acetate, and methanol. The most active of the extract and column fraction were tested its antioxidant activity by DPPH method.
The results showed that all of the extracts had antioxidant activity, which looked from their % inhibition and IC50. IC50 of methanol, ethyl acetate, and n-hexan extract were 2.18 ppm, 2.27 ppm and 41.15 ppm, respectively. Methanol extract contained terpene, flavonoids, saponin, glycoside and tanine. Six fractions were obtained from the accelerated fractionation of methanol extract and the most active fraction was fraction E with IC50 was 2.03 ppm and it contained terpene, flavonoids, tanin, glicoside and saponin.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Marlin Simiati
"Garcinia merupakan salah satu marga tumbuhan buah dalam suku Clusiaceae yang memiliki aktivitas antioksidan. Beberapa jenis dari marga ini telah diteliti memiliki aktivitas antioksidan, sedangkan untuk Garcinia lateriflora Blume var. javanica Boerl. belum ditemukan literatur yang menyatakan bahwa pernah dilakukan penelitian terhadap jenis ini. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak daun G. lateriflora Blume var. javanica Boerl. dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) yang diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada 517 nm. Ekstrasi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut dengan kepolaran yang semakin meningkat yaitu berturut-turut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Parameter adanya aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak daun G. lateriflora Blume var. javanica Boerl. ditunjukkan oleh nilai IC50. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa masing-masing ekstrak memiliki aktivitas antioksidan mulai dari yang tertinggi yaitu ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksan dengan nilai IC50 berturut-turut 6,1767 ppm, 10,5881 ppm dan 61,9996 ppm. Ekstrak yang memiliki aktivitas antioksidan teraktif yaitu metanol dilakukan fraksinasi menggunakan kromatografi kolom dipercepat, sehingga diperoleh sepuluh fraksi. Dari ke sepuluh fraksi tersebut fraksi E merupakan fraksi teraktif dengan nilai IC50 4,8027 ppm. Identifikasi kimia pada fraksi E menunjukkan adanya senyawa antrakuinon, flavonoid, tanin, saponin, dan glikosida.

Garcinia is the fruit plants genus in Clusiaceae family. Some species of this genus have an antioxidant activity, but Garcinia lateriflora Blume var. javanica Boerl. has not been stated as an antioxidant plant in the literature. The aim of this research is to determine antioxidant activity from the leaves of Garcinia lateriflora Blume var. javanica Boerl. by DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) methode with spectrophotometer UV-Vis at 517 nm. Extraction had been done by maceration using solvents with polarity increasing started from n-hexane, ethyl acetate, and methanol. The parameters of antioxidant activity were indicated by IC50 values. Test results of each extracts had an antioxidant activity . The highest antioxidant activity was methanol, followed with ethyl acetate, and then n-hexane extract with each IC50 values were 6.1767 ppm, 10.5881 ppm and 61.9996 ppm. The extract with the highest antioxidant activity, methanol had been fractionated by using flash column chromatography and give ten fraction groups. The best antioxidant activity was showed by fraction E with IC50 value was 4.8027 ppm. The chemical identification of fraction E showed the positive result for anthraquinones, flavonoids, tannins, saponins, and glycosides as their chemical compounds."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42220
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita
"ABSTRAK
Antioksidan memiliki peranan penting dalam mencegah atau menunda waktu
timbulnya penyakit degeneratif melalui mekanisme penghambatan proses oksidasi
yang menyebabkan penyakit kronik dan menunda waktu terjadinya aging. Reaksi
antara antioksidan dengan radikal bebas dapat menghentikan reaksi berantai
radikal bebas sehingga mencegah pembentukan senyawa radikal baru. Buah cabe
rawit (Capsicum frutescens L.) telah diketahui aktivitas antioksidannya melalui
penelitian-penelitian ilmiah. Senyawa beraktivitas antioksidan pada buah cabe
rawit dapat tersebar pula di bagian daun. Tujuan penelitian ini adalah menguji
aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi ekstrak daun cabe rawit (Capsicum
frutescens L.) dan mengidentifikasi golongan senyawa dari fraksi teraktif.
Ekstraksi daun Capsicum frutescens L. dilakukan dengan metode maserasi
bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktivitas
antioksidan daun Capsicum frutescens L. diuji dengan metode 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil (DPPH). Hasil uji aktivitas antioksidan pada ekstrak n-heksana, etil
asetat, dan metanol menunjukkan nilai IC50 berturut-turut 160,81; 105,08 dan
48,28 μg/mL. Ekstrak metanol sebagai ekstrak teraktif kemudian difraksinasi
dengan kromatografi kolom dipercepat. Fraksi teraktif dari ekstrak metanol adalah
fraksi keenam (CM6) dengan nilai IC50 sebesar 72,07 μg/mL. Golongan senyawa
yang terdapat dalam fraksi teraktif ini adalah flavonoid dan glikon.

ABSTRACT
Antioxidant has important role in preventing or delaying degenerative disease by
ihibiting oxidation that causes chronic disease and delaying aging. Reaction of
antioxidant and free radicals stop the chain reaction of free radicals so it prevents
formation of new radicals. Antioxidant activity of hot short pepper fruit
(Capsicum frutescens L.) has been known by scientific research. Antioxidant
compounds of hot short pepper fruit may be found in its leaves. This research
aims to test the antioxidant activity of hot short pepper leaves (Capsicum
frutescens L.) extracts and extract fractions and identify compounds group of the
most active fraction. Extraction method of Capsicum frutescens L. leaves is
maseration using n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvent. Antioxidant
activity of Capsicum frutescens L. leaves tested by 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl
(DPPH) method. Result of antioxidant activity test in extract of n-hexane, ethyl
acetate, and methanol show that IC50 value are 160,81; 105,08 and 48,28 μg/mL.
Most active extract or methanol extract then fractionized by accelerated column
chromatography. The most active fraction of methanol extract is sixth fraction
(CM6) which has IC50 value 72,07 μg/mL. Groups of compounds contained in the
most active fraction are flavonoid and glycon.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gagas Prayoga
"Marga Excoecaria banyak terdapat di Indonesia dan mempunyai potensi sebagai sumber senyawa kimia bioaktif. Salah satu tanaman marga ini adalah Sambang Darah (E. cochinchinensis Lour.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol daun E. cochinchinensis Lour. serta mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dari fraksi teraktif. Daun E. cochinchinensis Lour. dimaserasi menggunakan n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktifitas antioksidan diukur menggunakan metode DPPH. Ekstrak teraktif difraksinasi dengan kromatografi kolom dipercepat. Kemudian dilakukan identifikasi golongan senyawa pada fraksi dengan aktifitas antioksidan teraktif. Hasil uji menunjukkan nilai IC50 dari ekstrak metanol, etil asetat, dan n-heksana secara berturut-turut adalah 2,81 ppm; 3,21 ppm; dan 48,77 ppm. Fraksi teraktif adalah fraksi M2 dengan nilai sebesar IC50 2,49 ppm dengan kandungan flavonoid, tanin, antrakuinon, glikosida, dan saponin.

Excoecaria genus widely available in Indonesia and has potential as a source of bioactive chemical compounds. One of the plant of this genus is Sambang Darah (E. cochinchinensis Lour). This research aims to determine the antioxidant activity of the extracts of n-hexane, ethyl acetate, and methanol E. cochinchinensis Lour. leaves and to know the group of chemical compounds which contained the most active fraction. E. cochinchinensis Lour. leaves macerated using n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Antioxidant activity was measured using DPPH method. The most active extract fractionated by accelerated column chromatography. Phytochemical screening were done at the most acive fraction. Test results showed IC50 value of the extract of methanol, ethyl acetate and n-hexane respectively were 2.81 ppm, 3.21 ppm, and 48.77 ppm. Fraction M2 is the most active fraction with IC50 value of 2.49 ppm and it contained flavonoids, tannins, anthraquinone, glycosides and saponins"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bulqiyah Benazir
"Garcinia celebica L merupakan suku Guttiferae. Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui jenis tanaman garcinia lainnya memiliki anktivitas antioksidan, namun informasi dan penelitian mengenai tanaman Garcinia celebica L masih terbatas. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak dan fraksi kulit buah Garcinia celebica L serta identifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi yang teraktif. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas adalah metode DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat yaitu n-hekasn, etil asetat dan metanol. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat, dan methanol memiliki aktivitas sebagai antioksidan, dengan nilai IC50 berturut-turut yaitu 95,83; 53,06; dan 12,16 ppm. Fraksinasi dilakukan terhadap ekstrak metanol yang memiliki aktivitas tertinggi dengan eluen etil asetat dan metanol dan dengan menggunakan kromatografi kolom vakum dan diperoleh lima fraksi gabungan berdasarkan hasil KLT yaitu A,B,C,D dan E. Fraksi C merupakan fraksi teraktif dengan nilai IC50 sebesar 17,66 ppm. Hasil identifikasi kimia fraksi C menunjukkan adanya senyawa terpenoid, alkaloid, tanin, falvonoid dan antrakuinon.

Garcinia celebica L is Guttiferae family. The previous study showed that the other garcinia plants have antioxidant activity, however there was a few information and investigation about Garcinia celebica L. Therefore, this study presents antioxidant activity from extract and fraction of Garcinia celebica L skin fruits and identify chemical compounds from the most active fraction. Antioxidant activity was determined by DPPH radical scavenging activity. Extraction was made by maseration using different solvent with increasing polarity, n-Hexane, ethyl acetate, and methanol. The result of antioxidant activity test showed that extract of n-heksan, etil asetat and methanol have activity as antioxidant with score IC50 consecutive 95,83; 53,06; and 12,16 ppm. The most active methanol extract was fractionation with ethyl acetate and methanol eluents and using vacuum colom chromatography and obtained five fractions combined based on TLC results of the A, B, C, D, dan E. The C fraction was the most active fraction with IC50 value ​​of 17,66 ppm. Phytochemical identification shows C fraction containing terpenoids, alkaloids, tannins, flavonoids, and saponins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Muhammad Shodiq
"Cyclea barbata Miers. yang termasuk dalam suku Menispermaceae telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan demam dan radang. Penelitian terdahulu membuktikan seduhan daun Cyclea barbata Miers. mampu memperbaiki aktivitas enzim antioksidan mencit bertumor kelenjar susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun Cyclea barbata Miers. serta identifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi yang paling aktif. Ekstraksi dilakukan secara maserasi berturut-turut menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktivitas antioksidan masing-masing ekstrak diukur menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH).
Ekstrak metanol menunjukkan aktivitas terbesar dengan IC50 72,57 μg/ml. Ekstrak metanol kemudian difraksinasi secara kromatografi kolom dipercepat dengan eluen campuran, yaitu n-heksana-etil asetat, kemudian etil asetat-metanol dengan kepolaran yang semakin meningkat. Hasil fraksinasi diperoleh 6 fraksi gabungan (fraksi A-fraksi F). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan fraksi E mempunyai aktivitas antioksidan terbesar dengan IC50 20,13 μg/ml. Hasil identifikasi fraksi E menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid, polifenol, glikosida, dan saponin. Sedangkan golongan senyawa yang menunjukkan hasil positif antioksidan terdeteksi sebagai alkaloid dan flavonoid.

Cyclea barbata Miers. included in the Menispermaceae family has been used as a traditional medicine to cured fever and inflammation. The former research has revealed that Cyclea barbata Miers leaves infusion could improve antioxidant enzyme activity from mice with breast tumor. The purpose of this research was to studies antioxidant activity of Cyclea Barbata Miers. leaves extracts and fractions and to identifies the chemical compounds from highest fraction. The leaves were macerated with n-hexane, ethyl acetate, and methanol respectively. The antioxidant activity of each extract were measured using 1,1-diphenyl-2-picrilhydrazyl (DPPH) method.
Methanol extract showed the highest activity with IC50 value of 72,57 μg/ml. Methanol extract then fractionated using vacuum liquid chromatography by combination of n-hexane-ethyl acetate, followed by ethyl acetate-methanol with increased polarity. The fractionation obtained 6 fractions (fraction A-fraction F). The antioxidant activity assay showed that fraction E has highest antioxidant activity with IC50 value of 20,13 μg/ml. Identification of fraction E revealed that the fraction contains alkaloids, phenolic compounds, glycosides, and saponins. While the chemical compounds that showed an antioxidant positive result detected as alkaloid and flavonoid.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42811
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meyliana Denysa
"Kelompok manggis-manggisan, marga Garcinia diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau senyawa yang kehilangan pasangan elektronnya, sangat reaktif yang dapat menyebabkan reaksi oksidatif. Salah satu jenis Garcinia yang memiliki potensi sebagai antioksidan adalah Garcinia tetandra Pierre. Kulit buah Garcinia tetandra Pierre dikestraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut yang kepolarannya bertingkat (n-heksan, etil asetat dan metanol). Masing-masing ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dengan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) untuk melihat aktivitasnya yang paling aktif. Ekstrak yang paling aktif dikolom untuk mendapatkan fraksi-fraksi dan hasil fraksi-fraksi tersebut akan diuji kembali aktivitas antioksidannya untuk memperoleh fraksi yang paling aktif. Hasil pengujian aktivitas antioksidan didapatkan pada ekstrak n-heksan dengan nilai IC50 3,582 µg/ml dan fraksi C merupakan fraksi n-heksan teraktif dengan IC50 5.9774µg/ml. Golongan senyawa kimia pada fraksi C adalah terpenoid dan aglikon flavon.

Mangosteen group, Garcinia genus is known having antioxidant activity that can ward off these free radicals. Free radicals are atoms or compounds that lose its electron pair, which can lead to highly reactive oxidative stress. One of Garcinia?s species which are potent for antioxidant is Garcinia tetandra Pierre. The rind of Garcinia tetrandra Pierre are extracted by maceration method using multilevel polarity solvents (n-hexane, ethyl acetate and methanol). Each extract was tested for antioxidant activity by 1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil (DPPH) to see the activities which has the most active fraction. The most active extracts are got column to obtain fractions, which the fractions will be tested again to obtain the antioxidant activity of the most active fraction. The test result is obtained on the antioxidant activity of n-hexane extracts with IC50 ​​3.582 ug / ml and fraction C is the fraction of n-hexane-active with IC50 5.9774 ug / ml. Class of chemical compounds in fraction C are terpenoids and aglikon flavon."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>