Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catharina Dwiana Wijayanti
"Pelaksanaan supervisi klinik yang adekuat meningkatkan pelayanan keperawatan optimal, identik dengan proses penyelesaian masalah. Desain penelitian quasi eksperimen pre-post with control group. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh penerapan quality circle oleh perawat clinical care manager terhadap kemampuan melakukan supervisi klinik. Sampel penelitian diperoleh secara purposive sampling terdiri dari 105 perawat pelaksana dan 14 perawat clinical care manager. Instrumen penelitian berjumlah 42 pernyataan yang dikembangkan dari Manchester Clinical Supervision Scale. Penerapan quality circle berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan supervisi klinik pada aspek pengembangan profesional, aspek peningkatan keterampilan klinik, aspek alokasi waktu untuk refleksi, dan aspek kualitas hubungan interpersonal supervisorsupervisee (p=0,000, p=0,004, p=0,007, p=0,017; α=0,05). Pelaksanaan quality circle secara konsisten berpeluang meningkatkan kemampuan supervisi klinik dan kualitas pelayanan keperawatan. Keberlangsungan quality circle memerlukan dukungan dari institusi pelayanan keperawatan dan perlunya standar pelaksanaan supervisi klinik sesuai kompetensi dan tingkat usia perawat pelaksana.

Implementation of adequate clinical supervision will enhancing the nurse services, is identical to the problem solving process. The research design was quasi experimental pre-post with control group, the aim of this study was to identify the effect of quality circle implementation by clinical care manager nurse to enhance the ability of clinical supervision. Samples obtained by purposive sampling consist of 105 nurses and 14 clinical care manager nurses. Instrument amounted 42 statements were developed from Manchester Clinical Supervision Scale. The application of quality circle increased significantly the ability of clinical supervision on professional development aspect, clinical skill improvement aspect, time allocation for reflection aspect, and interpersonal relationship quality aspect (p=0,000, p=0,004, p=0,007, p=0,017, α=0,05). Consistent implementation of quality circle potentially increasing the ability of clinical supervision and the quality of nursing services. Sustainability of clinical supervision requires the support of nursing care institution and standards procedure of clinical supervision is needed appropriate to the level of competency and age of the nurse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31835
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Wieke Noviyanti
"Pelaksanaan keselamatan pasien oleh mahasiswa masih belum optimal sehingga diperlukan peningkatan peran pembimbing klinik melalui penerapan quality circle. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan quality circle dalam meningkatkan pelaksanaan keselamatan pasien mahasiswa (pengetahuan, sikap, dan tindakan). Desain penelitian menggunakan quasi experiment pre test and post test nonequivalent control group design dengan sampel 34 mahasiswa keperawatan kelompok intervensi dan 34 mahasiswa kelompok kontrol di dua rumah sakit yang berbeda. Intervensi dilakukan dengan diterapkannya quality circle oleh pembimbing klinik yang berfokus pada permasalahan keselamatan pasien. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan yang bermakna pada pengetahuan dan tindakan keselamatan pasien mahasiswa (p<0,001; α=0,05). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh penerapan quality circle terhadap pelaksanaan keselamatan pasien. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya pemanfaatan dan pengembangan teknik problem solving quality circle untuk mengoptimalkan pelaksanaan keselamatan pasien.

Implementation of patient safety by nursing students is still not optimal so that the necessary increase in clinical instructor role through the application of quality circles. The purpose of this study to identify the effect of the application of quality circles in enhancing the implementation of patient safety of students (knowledge, attitudes, and skills). Quasi-experimental research design using pretest and posttest nonequivalent control group design with a sample of 34 nursing students of intervention group and 34 students of control group in two different hospitals. The intervention is done with the implementation of quality circle by clinical instructor that focuses on patient safety issues. The results showed an increase was significant in nursing student?s knowledge and actions of patient safety (p <0.001; α = 0.05). Conclusions of this study shows there are significant effect of the quality circle on the implementation of patient safety. Recommendations of this study is the need to utilize and develop quality circle as problem solving techniques to optimize the implementation of the patient safety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puguh Widiyanto
"Prosedur perawatan luka yang tidak sesuai standar menjadi salah satu penyebab infeksi pascabedah. Supervisi klinik dapat meningkatkan kualitas praktik keperawatan. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh supervisi klinik terhadap kualitas tindakan perawatan luka. Metoda yang digunakan adalah quasi experimental pre-post test with control group. Sampel penelitian (33 kontrol & 33 intervensi) diambil menggunakan teknik accidental (saat pre-test) dan purposive (pada post-test).
Hasil penelitian didapat perbedaan antara kelompok yang diberi pelatihan dan tidak diberi pelatihan (p =0.001) dan ditemukan adanya pengaruh supervisi terhadap kualitas tindakan perawatan luka (r=0.613, p= 0.001; α=0.05). Kepala ruang perlu diberikan pelatihan supervisi agar dapat melakukan kegiatan supervisi dengan baik untuk peningkatan perawatan luka.

Un-standardized Wound caring procedure will affect post surgery infection. Clinical Supervision can improve quality of nursing practice. The research purpose to get descriptions of clinical supervision towards to quality of wound caring action. Method used experimental pre-post test with control group. Accidental technique in data taking before and purposive sampling in data taking after training for 33 control and 33 intervention sampel.
The result suggest that there are difference between the trained group and the untrained group (p=0.001) and there are a influence of supervision towards quality of wound caring action (r=0.613, p=0.001, α=0.05). The head nursing need to be given supervision training in order to be able to supervise well for improving quality of wound care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30957
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Labora
"ABSTRAK
Jenjang karier perawat merupakan sistem yang dapat meningkatkan kepuasan kerja, kinerja
dan profesionalisme perawat melalui peningkatan kompetensi. Komponen sistem jenjang
karier dalam penelitian ini meliputi pengembangan karier, penghargaan terhadap perawat,
kesempatan melakukan pekerjaan menantang, memiliki jalur promosi dan pengakuan
terhadap perawat. Sistem jenjang karier perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta telah
diperkenalkan sejak tujuh tahun lalu di mana perawat sangat mengharapkan penerapan
sistem jenjang karier namun belum ada keputusan pimpinan rumah sakit untuk
menerapkan sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan purposive sampling sebanyak 42
orang responden yakni 21 orang di kelompok kontrol dan 21 orang di kelompok intervensi.
Pengumpulan data dilakukan dua kali yakni sebelum dan 7 minggu setelah intervensi.
Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh penerapan sistem jenjang karier terhadap
kepuasan kerja perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta dengan disain quasi eksperimen dalam
bentuk pre and post test with control group. Uji statistik yang digunakan adalah uji t,
korelasi dan one way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok
intervensi terdapat peningkatan kepuasan kerja perawat dengan p-value: 0,000 pada kelima
komponen sistem jenjang karier pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Peningkatan kepuasan kerja perawat juga lebih tinggi pada post test dibandingkan
pre test pada kelompok intervensi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan sistem
jenjang karier dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat. Berdasarkan hasil penelitian di
atas, maka untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RS PGI ”Cikini” Jakarta
disarankan untuk menerapkan sistem jenjang karier berdasarkan keputusan pimpinan
rumah sakit.

ABSTRACT
Career stage is a system which can enhance job satifaction, work performance and professionalism of nurse through competence enhancement. The component of career stage system being researched included career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse. Nurse career stage system at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta has been known since seven years ago in which nurse expects this system to be implemented, however there is no decision as to implement the system yet. The study was aimed to evaluate the influence of the applied of career system for job satisfaction of the nurses in PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. The design used was quasi experiment in pre and post test with control group, which the intervention was given at H Unit and as control group was Renal Unit. By using purposive sampling 21 nurses was selected in each unit. Data collection was twice, i.e before intervention and 7 weeks after intervention. The statistic used are t-test, correlation and one way Anova. The result showed that in the intervention group, the improvement of job satisfaction of the nurses more higher with p-value: 0.000 for all components of career stage system (career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse). The study concluded that the implementation of the career stage system could improve the job satisfaction of the nurses at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. Based on this result to enhance the quality of nursing services at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta, it is suggested to the director to implement this system."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Joanne Cindy Theresia
"Skripsi ini membahas mengenai sistem penjadwalan shift kerja perawat pada Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat dengan menggunakan pendekatan Goal Programming. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat bagaimana sistem penjadwalan shift kerja perawat di Rumah Sakit PGI Cikini, serta untuk mencari sistem penjadwalan terbaik yang bisa memenuhi aturan Pemerintah, kebijakan rumah sakit, dan juga memperhitungkan preferensi perawat.
Penjadwalan yang diusulkan tersebut diharapkan bisa memberikan rasa adil (fairness) kepada setiap perawat karena penjadwalan yang baik dan adil dapat memengaruhi kualitas pelayanan rumah sakit. Dari keempat preferensi perawat terhadap jadwal kerjanya, hanya dua preferensi yang bisa dipenuhi secara bersamaan dengan aturan dari rumah sakit untuk menghasilkan penjadwalan terbaik, yaitu preferensi untuk memiliki jumlah shift pagi dan sore lebih banyak daripada shift malam, dan menghindari adanya hari kerja diantara hari-hari libur.

This research discusses the job scheduling system for nurses in PGI Cikini Hospital with Goal Programming approach. This research is conducted with a case study design to analyze the nurse scheduling criteria and choose the best schedule for nurses. The best schedule is the one which can consider Government’s rules about working hour, hospital’s rules, and also nurses’ preferences toward their schedules.
The best schedule can give fairness for every nurses, boost nurses’ performance and also affect their performance quality while working. The result shows that 2 out of 4 preferences can be met, namely nurses will have total numbers of morning and evening shift more than numbers of night shift, and they will not have any working days in between their days-off.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Labora
"Jenjang karier perawat merupakan sistem yang dapat meningkatkan kepuasan kerja, kinerja
dan profesionalisme perawat melalui peningkatan kompetensi. Komponen sistem jenjang
karier dalam penelitian ini meliputi pengembangan karier, penghargaan terhadap perawat,
kesempatan melakukan pekerjaan menantang, memiliki jalur promosi dan pengakuan
terhadap perawat. Sistem jenjang karier perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta telah
diperkenalkan sejak tujuh tahun lalu di mana perawat sangat mengharapkan penerapan
sistem jenjang karier namun belum ada keputusan pimpinan rumah sakit untuk
menerapkan sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan purposive sampling sebanyak 42
orang responden yakni 21 orang di kelompok kontrol dan 21 orang di kelompok intervensi.
Pengumpulan data dilakukan dua kali yakni sebelum dan 7 minggu setelah intervensi.
Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh penerapan sistem jenjang karier terhadap
kepuasan kerja perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta dengan disain quasi eksperimen dalam
bentuk pre and post test with control group. Uji statistik yang digunakan adalah uji t,
korelasi dan one way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok
intervensi terdapat peningkatan kepuasan kerja perawat dengan p-value: 0,000 pada kelima
komponen sistem jenjang karier pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Peningkatan kepuasan kerja perawat juga lebih tinggi pada post test dibandingkan
pre test pada kelompok intervensi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan sistem
jenjang karier dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat. Berdasarkan hasil penelitian di
atas, maka untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RS PGI ”Cikini” Jakarta
disarankan untuk menerapkan sistem jenjang karier berdasarkan keputusan pimpinan
rumah sakit
Career stage is a system which can enhance job satifaction, work performance and professionalism of nurse through competence enhancement. The component of career stage system being researched included career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse. Nurse career stage system at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta has been known since seven years ago in which nurse expects this system to be implemented, however there is no decision as to implement the system yet. The study was aimed to evaluate the influence of the applied of career system for job satisfaction of the nurses in PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. The design used was quasi experiment in pre and post test with control group, which the intervention was given at H Unit and as control group was Renal Unit. By using purposive sampling 21 nurses was selected in each unit. Data collection was twice, i.e before intervention and 7 weeks after intervention. The statistic used are t-test, correlation and one way Anova. The result showed that in the intervention group, the improvement of job satisfaction of the nurses more higher with p-value: 0.000 for all components of career stage system (career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse). The study concluded that the implementation of the career stage system could improve the job satisfaction of the nurses at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. Based on this result to enhance the quality of nursing services at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta, it is suggested to the director to implement this system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Irawaty
"Penelitian ini dilatarbelakangi karena masalah waktu tunggu pasien, khususnya di Depo Farmasi Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini, berdasarkan angket dari bagian Tim Pengendalian Mutu Rumah Sakit yang mendapatkan hasil rendahnya kecepatan pelayanan di Depo Farmasi sehingga waktu tunggu resep menjadi lama. Berdasarkan Survey awal yang dilakukan terhadap 30 resep, ternyata ditemukan waktu pelayanan rata-rata untuk obat jadi adalah 16 menit. Dari 30 resep tersebut masih ada 30% resep terlayani sekitar 66 menit, sehingga menimbulkan masalah penumpukkan resep dan waktu tunggu pengambilan obat yang lama di Depo Farmasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh model antrian resep yang lebih baik di Depo Farmasi Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini.Penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional dan Operational Research dengan analisis kuantitatif yang diolah berdasarkan pengumpulan data waktu masuk dan keluarnya resep ke dan dari setiap titik pelayanan di Depo Farmasi Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini pada sore hari dari tanggal 22 April 2002 sampai dengan 27 April 2002.
Hasil penelitian ini adalah pola kedatangan resep mengikuti Distribusi Poisson dengan puncak kedatangan umumnya berada pada pukul 15.00-15.29 dan pukul 19.30-19.59, disiplin antriannya F.I.F.O yang dimodifikasi, struktur antrian Single Channel Multi Phase. Pada penelitian ini dibahas empat alternatif untuk mencari model antrian resep yang paling baik dengan cara mengubah komposisi petugas dan service time di setiap titik pelayanan. Keempat alternatif yang telah disimulasikan menghasilkan parameter antrian yang dapat mengurangi waktu tunggu. Alternatif keempat pada kedatangan di jam sibuk dipilih karena waktu resep dalam sistem lebih singkat dan utilisasi petugas lebih optimum.

The Development of Prescription Queue Model at the Drugstore Continue Care Unit "Sore Hari" PGI Cikini Hospital, Central of JakartaThis research is due the problem of patient's queue time, especially on the Drugstore Continue Care Unit - PGI Cikini Hospital, based on the questionnaire summary from Quality Assurance Team about the lowness of service quality performed by the drugstore. According to the previous survey, there has been completed to 30 prescription, actually found the average service time needed for the ready medicine is only 16 minutes. There are still 30% of 30 prescription which was handled for about 66 minutes, so that it occurred the accumulation prescription problem and long waiting time to get the medicine from the drugstore.
This objective of research is to find the better way or solution to the service problem on the drugstore. The research includes the research of Cross Sectional and Operational Research with quantitative analysis processed due to the in/out coming prescription from/to every spot service at the drugstore, at noon since 22 April 2002 up to 27 April 2001.
The result is the pattern of incoming prescription following the Poisson Distribution and the top incoming is generally on 15.00 - 15.29 and 19.30 - 19.59, its queue discipline is the modified F,1.F,O. its queue structure is Single Channel Multi Phase. On this research has been studied 4 alternatives to find the best model by changing the staff composition and service time at every spot service. Those 4 alternatives which have already been stimulated produce the parameter of reducing the queue time. The fourth alterative preferred choosing the busy time, due to the shorter system apply and the utilization staff is more optimum.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 10723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Indriani
"Pendahuluan: Metode penugasan keperawatan primer dapat memberikan konsekuensi positif terhadap peningkatan kompetensi, kepuasan kerja perawat, mutu asuhan dan keselamatan pasien. Manajer keperawatan sangat menentukan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer. Kemampuan manajer keperawatan dalam melakukan supervisi memberikan berbagai dampak bagi pelayanan keperawatan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi hubungan supervisi kepala ruangan terhadap pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer di rumah sakit. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 81 perawat primer yang berasal dari dua rumah sakit di Jabodetabek. Sampel diambil dengan teknik Total sampling. Data diambil menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari kuesioner Managerial Competencies of Head Nurses Tool, Overview of primary nursing core elements. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil : Hasil analisis menunjukan ada hubungan signifikan antara supervisi kepala ruangan dengan pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer (p=0,047). Simpulan: Kepala ruangan yang melaksanakan supervisi dengan baik dapat melaksanakan metode penugasan keperawatan primer dengan nilai tertinggi. Kata Kunci: Kepala ruangan, metode penugasan keperawatan primer, persepsi perawat primer, supervisi, supervisi dalam pengarahan dan pengawasan.

Introduction: Primary nursing method can provide a positive consequence towards the increasment of competence, job satisfaction, care quality and patient safety. The nurse manager majorly decides and is responsible of the implementation of primary nursing method. The ability of the manager to supervise provides various effects towards nursing service. Method: The research design used descriptive quantitative with a cross-sectional approach. The number of samples was 81 primary nurses from two hospitals in Jabodetabek. Samples were taken by total sampling technique. Data were taken using a modified questionnaire from the Managerial Competencies of Head Nurses Tool, Overview of primary nursing core elements questionnaire. Data were analyzed using Chi Square test. Result: The results of the analysis concluded that there was a significant relationship between the supervision of the head of nurses and the implementation of the primary nursing method (p = 0.047). Conclusion: The head nurses who carries out supervision properly can implemening of the primary nurse with the highest score. Keywords: Head nurses, primary nursing method, perception of primary nurses, supervision in actuating and controlling."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
NLP. Dina Susanti
"Supervisi (pengawasan) yang dilakukan oleh para manajer yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan manajemen di suatu rumah sakit merupakan salah satu upaya dalam menjaga mum pelayanan kesehatan yang diberikan. Supervisi bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan kesalaban agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi. Kepala ruangan sebagai manajer tingkat satu dalam sebuah ruang rawat harus mampu melaksanakan supervisi dengan baik. Supervisi yang baik akan berdampak pada staf dalam pemberian asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Penelitian ini merupakan penelilian kualitatif dengan pendekatan phenomenologi, yang diperoleh dengan da1a primer dari 11 orang partisipan yang terdiri dari 7 orang kepala ruangan, 2 orang perawat pelaksana dan 2 orang dan bidang keperawatan dengan mengunakan teknik wawancara mendalam. Pengolahan data dengan membaca hasil transkrip kemudian dibuat tema yang akhimya dijadikan kategori. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan 7 kategori yaitu: visi misi, jenjang karir, penghargaan, fungsi supervisi, pembelajaran, komunikasi, mutu peIayanan.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan pengalaman kepala ruangan dalam pelaksanaan supervisi staf yang belum memahami supervisi, pemahaman visi misi rnasih kurang serta mengenai jenjang karir yang berkaitan dengan penghargaan. Saran yang perlu segera dibentuknya jenjang karir, perlu dilakukan supervisi langsung dari bidang perawatan ke tiap ruangan dan aplikasi Iangsung kelapangan tentang pelaksanaan pelatihan yang ada.

Supervision conducted by managers who responsible to manage hospital as one of efforts for maintaining a given medical service quality. Supervision having purpose to indicate the shortage and failure in order to be improved and being not repeated. Head or room as firs rank manager in in any in patient room should be able to supervise it kindly. A good supervision will bring impact against to their staff in giving medical care for patient. This research is qualitative one by phenomenology approach obtained by primary data from 11 participants consist of 7 heads of room, 2 care giver and 2 nurses using intenriew technical deeply. Data processing by reading transcript, and then by titling and making category finally. Based on result of processing data may be obtained 7 categories those are : vision and mission, career hierarchy, appreciation, supervision timction, Ieaming, communication, and service quality. By research result had been obtained conclusion on experience of room?s head in conducting supervision staff who had not understood supervision and mission and regarding career hierarchy regarding appreciation. Imnmediately, suggestion to be formed is career hierarchy to be supervised from nursery section to each room directly, and direct application to the field regarding a given training exercise."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estelle Lilian Mua
"Sistem supervisi klinik kepala ruangan yang dijalankan dengan tepat dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana. Fenomena yang ditemukan di RS Woodward Palu, supervisi kepala ruangan, kepuasan kerja, dan kinerja perawat pelaksana belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan supervisi klinik kepala ruangan terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Woodward Palu.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pre-post test design with contol group. Sampel untuk supervisi kepala ruangan dan kepuasan kerja masing-masing kelompok 32 perawat dan sampel untuk kinerja perawat pelaksana masing-masing kelompok 56 dokumen. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan dan bimbingan supervisi klinik kepala ruangan model akademik.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan (p value =0,000) pada supervisi klinik kepala ruangan setelah mendapat pelatihan dan bimbingan supervisi. Supervisi klinik yang dilaksanakan secara tepat telah berdampak pada kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana secara signifikan (p value =0,000). Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana yang signifikan (p value=0,000) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Penelitian ini membawa pada simpulan ada pengaruh pelatihan supervisi klinik kepala ruangan terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap rumah sakit Woodward Palu. Rekomendasi penelitian ini adalah terus mempertahankan penerapan supervisi klinik kepala ruangan dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan agar kepuasan kerja dan kinerja perawat pelaksana terus dapat ditingkatkan.

Clinical supervision by head nurse can increase working satisfaction and clinical performance by nursing staff in the ward. However, in Wordward hospital clinical supervision by head nurse, working satisfaction and clinical performance by nursing staff has not been improved.
The purpose of this study was to identify the influence of clinical supervision training by the head nurse on the working satisfaction and clinical performance of nursing staff in the in-patient ward of Woodward hospital in Palu.
This study used quasi experiment method with pre and post-test design with control group. The sample in clinical supervision and working satisfaction into groups, where each group consisted of 32 nurses, where for measuring clinical performance of staff nurses each group consisted of 56 nurses. Intervention that was given to the sample (intervention group) was training and supervision toward head nurse on clinical supervision with academic model.
The result showed that the clinical supervision by head nurse was significantly increased (p value = 0,000) after training and supervision. Clinical supervision that accurately implemented gave influence significantly (p value = 0,000) into working satisfaction and clinical performance of staff nurses. Further analysis showed the significantly difference on working satisfaction and clinical performance of staff nurses between intervention and control groups (p value = 0,000).
Conclusion of this study showed that there was a significantly influence on head nurse clinical supervision training working satisfaction and clinical performance of staff nurses in Woodward hospital in Palu. The recommendation of this study suggested that maintaining implementation of clinical supervision by head nurse should be improved by supervision, monitoring, and evaluation, in order to maintain the working satisfaction and clinical performance of staff nurses within the ward.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>