Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tika Chandra Pratiwi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S16237
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suhadi
"Balai Latihan Kerja (BLK) adalah lembaga pelatihan di bawah Departemen Tenaga Kerja yang mempunyai fungsi dan peranan dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia melalui pelatihan ketrampilan. Di dalam menjalankan tugas dan fungsinya BLK didukung oleh instruktur, tinggi atau rendahnya kinerja instruktur akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kinerja BLK.
Menyadari hal tersebut Depnaker berusaha meningkatkan kinerja instruktur melalui jalur pendidikan formal dan training serta berbagai upaya peningkatan motivasi kerja. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengungkap adanya hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman training dan motivasi kerja dengan kinerja instruktur BLK di Jawa Tengah.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelational, dimana populasi penelitian adalah instruktur BLK di Jawa Tengah, sedangkan sampel ditarik secara stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan instrumen penelitian tentang motivasi kerja dikembangkan berdasarkan teori dua faktor (The Motivation-Hygiene Theory), sedang kinerja instruktur dikembangkan dari pedoman penilaian kinerja instruktur (Ditjen Binalattas Depnaker). Selanjutnya untuk analisis data digunakan teknik analisis korelasi dan regresi.
Hasil penelitian ini menunjukkan:
1. Terdapat hubungan yang' signifikan antara tingkat pendidikan dengan kinerja instruktur, meskipun pengalaman training dan motivasi kerja telah dikontrol.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman training dengan kinerja instruktur, meskipun tingkat pendidikan dan motivasi kerja telah dikontrol.
3. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja instruktur (variabel tingkat pendidikan dan pengalaman training dikontrol) dan hubungannya menjadi signifikan jika kedua variabel bebas tersebut tidak dikontrol.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan, pengalaman training dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja instruktur.
5. Tingkat pendidikan, pengalaman training dan motivasi kerja dapat memprediksi variasi kinerja instruktur sebesar 46,884 persen.
6. Tingkat pendidikan memberikan sumbangan efektif lebih besar dalam menjelaskan kinerja instruktur (30,657 persen) dibanding pengalaman training (9,363 persen) dan motivasi kerja (6,864 persen).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar instruktur diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang yang lebih tinggi, instruktur yang pengalaman trainingnya masih kurang perlu ditingkatkan lagi sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi yang ada di dunia kerja. Faktor-faktor motivator dan pemelihara perlu diperbaiki, dikembangkan dan ditingkatkan agar mampu mendorong meningkatkan motivasi kerja instruktur. Bagi peneliti lain yang berminat untuk meneliti kinerja instruktur agar alat ukur yang ada lebih disempurnakan dan menambah variabel-variabel bebas lain sebagai prediktor, disamping pendekatan kuantitatif kiranya perlu juga dilengkapi dengan pendekatan kualitatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Iswara Martin
"Munculnya era globalisasi yang melanda dunia menyebabkan setiap negara termasuk Indonesia berupaya mempersiapkan diri dalam berbagai bidang, baik bidang politik, ekonomi, budaya maupun hankam agar tidak terlindas oleh kerasnya dampak dari globalisasi tersebut.
Khusus di bidang ekonomi, upaya yang ditempuh oleh pemerintah selain menjalin kerjasama regional maupun intemasional ,juga berupaya untuk senantiasa meningkatkan daya saing produk agar mampu bersaing di pasar internasional yang salah satu landasan pokok peningkatan daya saing produk barang dan jasa tersebut adalah peningkatan produktivitas baik secara macro maupun makro.
Penelitian ini berupaya mengungkap sejauh mana hubungan dan pengaruh latar belakang pendidikan, motivasi berprestasi dan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja. Selain itu juga berupaya untuk mengungkap adanya perbedaan tingkat produktivitas karyawan berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Umum dengan karyawan berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor latar belakang pendidikan, motivasi berprestasi dan pengalaman kerja memiliki lwbungan positif dan signifikan dengan produktivitas kerja, atau dapat dikatakan bahwa semakin tingginya latar belakang pendidikan, motivasi berprestasi dan pengalaman kerja akan semakin tinggi tingkat produktivitas kerjanya. Sebaliknya dengan semakin rendahnya latar belakang pendidikan, motivasi berprestasi den pengalaman kerja akan semakin rendah tingkat produktivitas kerjanya.
Pada bagian lain dari penelitian ini ditemukan bukti empiris bahwa tingkat produktivitas kerja karyawan dengan latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Umum lebih tinggi dari karyawan dengan latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.
Atas dasar hasil penelitian tersebut di atas, maka upaya peningkatan produktivitas kerja mutlak diperlukan bagi setiap organisasi apabila ingin metnpertahankan kontinuitas organisasi agar mampu menjawab setiap tantangan akibat adanya perkembangan domestik maupun global yang demikian cepat.
Upaya peningkatan produktivitas kerja dimaksud dapat dilakukan melalui peningkatan pendidikan, pemberian motivasi dan memanfaatkan pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawan untuk sebesar-besarnya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dany Prihardany
"Seiring dengan perkembangan dunia industri, banyak perusahaan yang menerapkan teknologi baru dengan tujuan meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatnya teknologi juga akan berdampak pada perkembangan bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja apabila tidak diikuti dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pekerja yang memadai. Faktor manusia adalah penyebab kecelakaan yang paling besar, oleh karena itu faktor manusia adalah faktor yang sangat dipertimbangkan dalam usaha pencegahan kecelakaan kerja.
Faktor manusia yang dibahas adalah mengenai motivasi, pengetahuan dan keterampilan pekerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan hubungannya dengan persepsi perkerja terhadap risiko. Dengan diketahuinya hubungan faktor-faktor tersebut, dapat dilakukan perbaikan atas kekurangan program keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ada, sehingga kecelakaan kerja dapat dikurangi, bahkan dicegah.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Plant 3-4 dan Plant 7-8 PT Indocement Tunggal Prakasa dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 178 orang. Desain penelitian observational melalui survey analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis hubungan motivasi, pengetahuan dan keterampilan dengan persepsi terhadap risiko dengan memakai uji Chi-Square dan analisa multivariat (regresi) dengan bantuan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja Plant (110 orang/ 62,5%) mempurtyai persepsi yang baik dalam menunjang keselamatan operasi harian. Berdasarkan uji chi-square dan uji regresi yang dilakukan terhadap tiga variabel independen, diketahui bahwa faktor yang berhubungan secara signifikan dengan persepsi terhadap risiko Plant adalah faktor pengetahuan karyawan.
Berdasarkan penelitian ini didapatkan juga bahwa semakin baik keterampilan, maka persepsi karyawan terhadap risiko semakin memburuk. Ketidaksesuaian dengan teori ini disebabkan oleh karena kebanyakan pekerja telah berumur, sehingga mengakibatkan kemampuan fisik untuk melakukan pekerjaan berat di Plant berkurang, kemudian berakibat kepada menurunnya motivasi yang akhirnya memperburuk persepsi karyawan terhadap risiko.
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan rekomendasi dan masukan kepada PT. lndocement Tunggal Prakasa Tbk dalam penyempurnaan program K3, khususnya yang berhubungan dengan perilaku karyawan guna mengurangi angka kecelakaan kerja serta memperbaiki kinerja perusahaan pada umumnya.

Relation among Motivation, Knowledge and Skills of Occupational Health and Safety (OHS) and Perception of Risk at PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, Citeureup, BogorAlong with industrial development, many companies implement new technology to aim increasing of productivity. Increasing its development of technology have an impact to increase the number of hazard associated, which contribute an accident due to not balancing knowledge and skill development. Human factors are estimated as one of the most accident cause, so that human factors are strongly recommended in accident prevention effort.
Motivation, knowledge and skill of the workers and its relation to the perception of risk taking are the human factors described in this thesis. Based on relation among those factors, Occupational Health and Safety (OHS) program could be improved until accident prevented or minimized.
Population in this research are Plant 3-4 and Plant 7-8 of PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, with quantity of respondent 178 persons. Observational research design through analytic Survey with cross-sectional method to analyze relation of motivation, knowledge and skills and perception of risk of workers using Chi-Square and Regression Test of SPSS Software.
Result of research showed that majority of Plant workers (110 persons/62.5%) having good perception of risk in performing their job safely. Based on Chi-Square and Regression test showing that the most significant influence to the perception of risk taking was knowledge factor.
Based on this research, it was found that the better the skill, the worse of perception, This unconformity to the theory due to most of workers was old, causing their capability to perform a hard job getting lessen then causing decreasing of motivation afterwards perception of risk taking getting worse.
Researcher hopping this research could give useful recommendation and input to PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk in completing OHS program especially related to workers behavior to cut down accident rate as well as to improve company performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunarwan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja. Subjek penelitian ini adalah operator mesin Two For One (TFO) merk Muratex dibagian persiapan pada perusahaan tekstil PT. Alenatex , penelitian dilakukan dengan metode survai dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang yang diambil dengan menggunakan teknik proporsi random sampling dari jumlah populasi 160 orang.
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja berupa angket/kuesioner dengan menggunakan metode Skala Likert dimana untuk variabel pendidikan angket pertanyaan identitas responden , untuk variabel pelatihan dan motivasi kerja kuesioner sedangkan variabel produktivitas kerja diperoleh dari waktu rata-rata penyelesaian tugas melaksanakan pemasangan benang dan doffing oleh operator. Teknik analisis data yang digunakan korelasi dan regresi yang dilanjutkan dengan uji t dan F pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa : Terdapat hubungan yang positif antara ketiga variabel bebas dengan variabel terikatnya yaitu untuk variabel pendidikan dengan produktivitas kerja walaupun pelatihan dan motivasi kerja telah dikontrol dengan koefisien korelasi r(y.x1 ? x2x3 ) = 0,478 dan persamaan regresinya Y^ = 87,430 + 1,410 XI, kontribusi pendidikan terhadap produktivitas kerja sebesar 22,9 %.
Untuk variabel pelatihan dengan produktivitas kerja meskipun variabel pendidikan dan motivasi kerja telah dikontrol , koefisien korelasinya r(yx2- xlx3 ) = 0,466 dan persamaan regresinya Y^= 47,602 + 0,595 X 2 , kontribusi pelatihan terhadap produktivitas kerja sebesar 21,7%. Untuk variabel motivasi kerja dengan produktivitas kerja dengan variabel pendidikan dan pelatihan dikontrol , koefisien korelasinya r(yx3_ xix2 ) = 0,491 dan persamaan regresinya Y^= 26,797 + 0,775 X3 , kontribusi motivasi kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 24,1%.
Secara bersama-sama ketiga variabel bebas mempunyai hubungan positif dengan variabel terikatnya ,koefisien korelasinya r y-x1 x2x3 = 0,681 dan persamaan regresinya Y^ = 2,283 + 0,874 X1 + 0,365 X 2 + 0,608 X3, secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 46,4 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja turut menentukan variasi produktivitas kerja operator pada PT Alenatex."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Harahap, Nurdiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Gaya Kepemimpinan ( X1) dan Komunikasi Interpersonal (X2) dengan Motvasi Kerja Karyawan (Y) baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri di PT. INDOMAS MULIA, Jakarta.
Metode pengumpulan data yang dipakai adalah dengan metode survai? dengan populasi penelitian adalah seluruh karyawan tanpa Manajemen Level I pada tahun 2004. Jumlah sampel penelitian diambil dengan cara Diaproportionate Stratified Random Sampling. Data dihimpun melalui instrument bentuk kuesioner Skala Liken yang sudah diujicobakan.
Walaupun memiliki keterbatasan, penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan organisasi. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan uniuk meningkatkan wawasan tentang strategi memotivasi karyawan melalui penerapan gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonai dalam suatu organisasi. Penelitian ini juga memberikan manfaat bagi usaha pengembangan bidang studi Administrasi dan Sumber Daya Manusia secara keseluruhan.
Analisis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teknik analisis korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan antar variable bebas Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal dengan Motivasi Kerja sebagai variable terikatnya.
Hasil analisis data, disimpulkan bahwa : 1. Terdapat hubungan positif dan kuat antara Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja. Nilai koefisien korelasi bernilai positif dan kuat yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berperan cukup penting dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan. 2. Terdapat hubungan positif dan kuat antara Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja. Nilai koefisien korelasi bernilai positif dan kuat yang menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal berperan cukup penting dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyaningsih Restina Murod
"Penilaian kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi dan juga harapan dari setiap individu karena dengan adanya penilaian kinerja, maka setiap individu merasa bahwa hasil usaha atau hasil kerja kerasnya dihargai oleh perusahaan. Penghargaan atas prestasi kerja tersebut dapat menjadi umpan balik atas kinerjanya dan dapat mendorong semangat kerja untuk menjadi lebih optimal dan antusias untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pada penilaian kinerja dengan motivasi kerja dan persepsi pada produktivitas kerjanya sendiri di Perusahaan AJB Bumiputera 1912.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor pusat pada perusahaan tersebut yang dipilih secara acak sebanyak 100 responden yang keseluruhannya adalah karyawan yang ada di Kantor Pusat Jakarta.
Teknik pengumpulan data menggunakan data primer melalui angket/ kuesioner yang diberikan kepada masing-masing responden dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan program statistik SPSS, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui analisis korelasi dan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi karyawan pada penilaian kinerja dengan motivasi kerja karyawan dan koefisien korelasi sebesar 0,372, dan terdapat hubungan yang positif antara motivasi kerja karyawan dengan persepsi karyawan pada produktivitas kerja dan koefisien korelasi sebesar 0,701. Sementara itu, antara persepsi karyawan pada penilaian kinerja dan motivasi kerja karyawan secara bersama-sama juga mempunyai hubungan yang signifikan dan ditunjukan dengan korelasi sebesar 0,751.
Secara umum hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penilaian kinerja mempunyai hubungan dengan motivasi kerja karyawan dan ternyata dengan meningkatnya motivasi kerja karyawan, maka produktivitas kerjanya juga meningkat. Oleh karena itu, maka berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar didalam melakukan penilaian kinerja karyawan agar lebih memperhatikan kaitan penilaian kinerja dengan motivasi kerja karyawan sehingga produktivitas kerja karyawan menjadi meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>