Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67626 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Ferdy Panusunan
"ABSTRAK
Kelahiran sungsang masih merupakan persoalan serius bagi ahli Kebi-
danan, walaupun ilmu dan tehnik kedokteran telah maju dan berkembang.
Salah satu hal yang menjadi persoalan atau perhatian adalah tingginya
angka kematian dan kesakitan akibat persalinan sungsang.
Trauma Iahir bisa berupa trauma mekanis dan trauma asfiksia dan wa-
laupun penyebab trauma lahir adalah multi faktorial, kelahiran letak bayi
masih dianggap sebagai faktor resiko untuk terjadinya trauma. Faktor-
faktor yang banyak dihubungkan dengan terjadinya trauma lahir pada kela-
hiran sungsang antara Iain adalah umur ibu, berat badan ibu sebelum ke-
hamilan, tingkat sosial ekonomi, pendidikan orang tua, paritas, pemerik-
saan antenatal, cara persalinan, penolong persalinan, penggunaan oksito-
sin, Iama proses kelahiran, berat lahir serta masa gestasi (Rovinsky
dkk.,l974).
Untuk itulah dibuat penelitian ini dengan tujuan :
1. Umum : mendapatkan angka kejadian dan jenis trauma lahir
Iuar (mekanis).
2. Khusus : menyelidiki hubungan trauma Iahir mekanis dengan umur
ibu, berat badan ibu sebelum hamil, paritas, jenis
kasus, jumlah pemeriksaan antenatal, usaha versi
Iuar, cara persalinan, lama proses kelahiran, penggu-
naan oksitosin, penolong persalinan, nilai Apgar
menit kelima, berat Iahir, masa gestasi dan lama rawat.
3. Tambahan : mendapatkan angka kejadian asfiksia neonatorum pada
kelahiran sungsang.

"
1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wynda Felisia
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui morbiditas dan mortalitas neonatal dini pada bayi presentasi bokong yang lahir pervaginam dan bedah kaisar di RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran karakteristik ibu dan bayi presentasi bokong yang lahir di RSUPN Cipto Mangunkusurno?
2. Bagaimana gambaran nilai Apgar, trauma lahir mekanik dan mortalitas neonatal dini pada bayi presentasi bokong yang lahir di RSUPN Cipto Mangunkusumo?
Tujuan penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang morbiditas (gambaran nilai Apgar, trauma lahir mekanik) dan mortalitas neonatal dini pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik ibu dan bayi presentasi bokong menurut cara kelahiran
2. Mengetahui angka kejadian mortalitas neonatal dini bayi presentasi bokong
3. Mengetahui gambaran mortalitas neonatal dini menurut usia gestasi, berat lahir, paritas dart cara kelahiran pada bayi presentasi bokong.
4. Mengetahui gambaran nilai Apgar menurut usia gestasi, berat lahir, paritas dan cars kelahiran pada bayi presentasi bokong
5. Mengetahui gambaran trauma lahir mekanik menurut usia gestasi, berat
lahir, paritas dan cara kelahiran pada bayi presentasi bokong
.6. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan erat dengan
mortalitas neonatal dini pada bayi presentasi bokong
"
2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad
"Persalinan pada dasarnya merupakan proses alamiah yang sudah merupakan tugas seorang ibu yang harus dihadapi. Namun demikian, tidak jarang terjadi penyimpangan, sehingga keadaan ini bukan saja menimbulkan risiko bagi ibu, tetapi juga berisiko terhadap bayinya. Salah satu risiko yang mungkin terjadi bagi bayi akibat persalinan ini adalah afiksia neonatorum.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia memperkirakan prevalen afisia neonatorum sedang dan berat di Indonesia setiap tahun sekitar 144.900 bayi. Sementara itu data pada Rumah Sakit Umum Dr. Adjidarmo Rangkasbitung tahun 2000 terungkap kejadian asfiksia neonatorum sedang dan berat tahun 1999 sebesar 24,9 % meningkat menjadi 45,9 % pada tahun 2000.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari register ibu dan register bayi di Rumah SakitUmum Dr.Adjidarmo Rangkasbitung tahun 2000. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang hubungan persalinan lama dengan kejadian asfiksia neonatorum. Faktor lain meliputi umur ibu saat bersalin, paritas, berat badan bayi lahir, kelainan plasenta, persalinan tindakan, kelainan letak dan kasus rujukan diduga mempengaruhi hubungan persalinan lama dengan kejadian asfiksia neonatorum.
Desain yang digunakan adalah case control. kelompok kasus adalah bayi yang lahir di Rumah sakit Umum Dr. Adjidarmo Rangkasbitung selama tahun 2000 dengan nilai Apgar menit pertama kurang dari 7. Sedangkan kelompok kontrol adalah bayi yang lahir di Rumah sakit Umum Dr. Adjidarmo Rangkasbitung periode selama 2000 dengan nilai Apgar menit pertama 7 sampai 10.
Dari keseluruhan sampel, bayi yang lahir dengan mengalami persalinan lama pada kelompok kasus proporsinya hampir lima kali lebih besar (43%) dibanding kelompok kontrol (8,5%). Terbukti adanya hubungan bermakna antara persalinan lama dengan kejadian asfiksia neonatorum. Bayi yang lahir dengan asfiksia neonatorum, setelah dikontrol persalinan tindakan dan kasus rujukan berperan sebagai confounder, atau mempunyai pengaruh terhadap hubungan persalinan lama dengan kejadian asfiksia neonatorum.
Perlunya dilakukan persalinan tindakan sesegera mungkin,apabila diketahui ibu bersalin telah mengalami persalinan lama. Kegiatan lainnya adalah perlu terus dilakukan upaya penyuluhan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil untuk selalu melakukan perawatan ante natal yang baik selama kehamilannya guna mendeteksi secara dini penyulit persalinan.

The Connection Between Long Duration Childbirth rith Neonatorum Asphyxia Case to Newborn Baby at RSU Dr. Adjidarmo Rangkasbitung in 2000Delivering a baby or childbirth, basically is a natural process as a mother's duty that have to deal with. In such a case, sometimes there is childbirth deviations have risks that could be dangerously to mothers and also to newborn babies. One of this risks is Neonatorum Asphyxia.
Ministry of Health Republic of Indonesia has predicted that medium and heavy cases of Neonatorum Aphyxia in Indonesia are about 144.900 cases. In the same cases, RSU Dr. Adjidarmo Rangkasbitungs Neonatorum Asphyxia in 1999 is 24,9% and increasing to 45,9% in 2002.
This research was using the secondary data that sourced on numbers of mothers and babies registration data at RSU Dr. Adjidarmo Rangkasbitung in 2000. The main goal of this research is to find out the connection between long duration childbirth and Neonatorum Asphyxia case. Others factors that could make effect are; mother's age, paritas, baby's weight, placenta disorder, breech delivery, and referral cases had presumed to influrnce the long duration childbirth with Neonatorum Asphyxia cases.
The research's design that used by the writer is case control design. The cases group is numbers of babies that born at RSU Dr. Adjidarmo Rangkasbitung in 2000 with Apgar value less than 7. Whereas the control group is number of babies with Apgar value range at 7 - 10.
From all samples, the babies that born with long duration childbirth at the cases group have the proportion cases five times bigger (43%) than the babies at control group (8,5%). It shows that there's connection between long duration childbirth and Neonatorum Asphyxia cases. The babies with Neonatorum Asphyxia cases from long duration childbirth have 3.053 probability odds times than the babies without Neonatorum Asphyxia cases, after being controlled by maternity acts and referral cases. Maternity acts and referral cases it also predicted had taken part as cofounder, or influence to long duration childbirth and Neonatorum aphyxia cases.
The maternity acts must be conducted as soos as possible if a long duration childbirth has been detected. Another actions that should be done and continued are public information or illumination acts, especially to pregnant mothers, to always take care of their pregnancy by doing the best ane natal caring along hers/their pregnancy to pre-detect and prevent maternity or childbirth problems.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenita Agus
"Penelitian lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja mengunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang bertujuan untuk menguji hubungan antara lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja dengan komplikasi pada masa persalinan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta. Populasi penelitian adalah 85 orang responden, yang dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok kasus positif sebanyak 18 orang dan kelompok kasus negatif sebanyak 67 orang (perbandingan 1 : 4). Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara Purposive Sampling.
Hasil penelitian dengan bivariat dan multivariate menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya cuti sebelum melahirkan dengan komplikasi persalinan dengan p Value = 0.355 dan OR = 0.48 yang berarti lamanya cuti sebelum melahirkan mempunyai peluang 0.48 kali terjadinya komplikasi pada masa persalinan, Hasil analisis untuk confounding ,factor dengan alpha 0.05 ada faktor yang mempunyai hubungan signifikan dengan p value < 0.05 yaitu usia, pendidikan dan riwayat komplikasi pada kehamilan yang lalu, sementara untuk pekerjaan, jarak kelahiran penghasilan keluarga, paritas, aktivitas ibu dan kunjungan antenatal tidak mempunyai hubungan secara bermakna (p value > 0.05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel utama, tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan komplikasi pada masa persalinan. Hal ini terjadi karena kurang tergalinya bagaimana beban kerja ibu Untuk itu peran perawat maternitas dalam hal ini sebagai peneliti mampu untuk menggali lebih dalam tentang pekerjaan ibu khususnya beban kerja dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode kualitatif sehingga dapat dilihat bagaimana persepsi ibu bekerja terhadap lamanya cuti melahirkan. Bagi pengambil kebijakan untuk dapat tetap memberlakukan cuti sebelum melahirkan dalam rangka mempersiapkan ibu secara fisik dan mental dalam menghadapi persalinan.

This study was a descriptive analytic with cross sectional design that aims to examine the relations between time begin maternal working off and delivery complication in Fatmawati Hospital. Respondent are 85 working mother divided into, negative and positive delivery complication. 18 respondent are negative cases and 67 respondent are positive cases (Ratio 1 :4) Total sample in the study is determined with Purposive Sampling.
The result of the study, shows that there is no significance between maternal off and delivery complication. ( p value = 0.355) and OR 0.48 time the occurrence of complication during labor. From the result of the analysis for confounding factor with Alpha 0.05 i.e., age, education, complication in family, Whereas for employment, family income, parity, activity and antenatal care are not significant (p value > 0,05). This study concludes that main variable is not significant with delivery complication. Therefore, the role of maternity nurse as a researches is needed explore about the work of the mother especially work load. More over, further research with qualitative methods needs to be done. So it can be seen the perception of working mother toward the time begin maternal off. Decision maker can consider whether maternal off is proportionate before and after delivery to prepare pregnant women physic and mentally in delivery process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roudlotul Jannah
"Kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis yang menyebabkan perubahan fisik maupun psikososial baik terhadap ibu hamil dan suami. Perubahan transisi peran baru calon ayah salah satu fase penting, dimana kesehatan mental laki-laki perlu mendapatkan perhatian besar untuk mendukung kesehatan ibu hamil. Sehingga suami mengalami kekhawatiran atau ketakutan menjelang persalinan. Ketakutan persalinan pada ayah mempunyai dampak, yakni kurangnya dukungan sosial terhadap ibu hamil. Dampak yang terjadi pada ketakutan persalinan dapat diminimalisir dengan keintiman pada pasangan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara intimasi sosial dengan ketakutan terhadap persalinan pada ayah.
Metode: penelitian ini adalah cross-sectional dengan melibatkan 106 responden yang dipilih secara quota sampling dan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner Father’s Fear of Childbirth Scale dan kuesioner The Miller Social Intimacy Scale.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas umur responden 32 tahun, berpendidikan perguruan tinggi (69.8%), kehamilan primigravida (50.9%) dan umur kehamilan trimester ketiga yakni 25-36 minggu (33.3%) dan  ≥ 36 minggu (34.9%). Intimasi responden pada tingkat rendah (54.7%) dan (47.2%) mengalami ketakutan yang tingkat sedang sampai tinggi (47.2%). Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara intimasi sosial dengan ketakutan terhadap persalinan pada ayah melalui uji Chi Square (p value 0,003). Berdasarkan hasil penelitian ini, merekomendasikan perlunya edukasi tentang kehamilan dan persalinan pada ayah saat antenatal care, serta mempersiapkan mental untuk memberikan dukungan kepada ibu hamil.

Pregnancy and childbirth are physiological processes that cause physical and psychosocial changes to both the pregnant mother and her husband. Changes in the transition to the new role of prospective fathers are one of the important phases, where men's mental health needs to receive great attention to support the health of pregnant women. So the husband experiences worry or fear before giving birth. Fear of childbirth in fathers has an impact, namely a lack of social support for pregnant women. The impact on fear of childbirth can be minimized by intimacy with your partner. The aim of this study was to identify the relationship between social intimacy and fear of childbirth in fathers. Method: This research was cross-sectional, involving 106 respondents selected using quota sampling and according to inclusion and exclusion criteria. Data were collected using the Father's Fear of Childbirth Scale questionnaire and The Miller Social Intimacy Scale questionnaire. The research results showed that the majority of respondents were 32 years old, had a college education (69.8%), primigravida pregnancy (50.9%) and the third trimester gestational age was 25-36 weeks (33.3%) and ≥ 36 weeks (34.9%). Respondents' intimacy was at a low level (54.7%) and (47.2%) experienced moderate to high levels of fear (47.2%). The main results of this study show that there is a relationship between social intimacy and fear of childbirth in fathers using the Chi Square test (p value 0.003). Based on the results of this research, we recommend the need for education about pregnancy and childbirth for fathers during antenatal care, as well as mental preparation to provide support to pregnant women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eldora Nadellia Althoofani
"Indonesia merupakan negara dengan angka kematian ibu tertinggi ke-2 di wilayah ASEAN. Persalinan di fasilitas kesehatan dapat mencegah kematian ibu. Berdasarkan data SDKI 2017, sebesar 74% wanita telah bersalin di fasilitas kesehatan, namun masih terdapat disparitas antarwilayah tempat tinggal, dengan persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 88% di wilayah perkotaan dan 60% di wilayah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia berdasarkan analisis data SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel wanita usia subur (15 – 49 tahun) yang telah menikah/tinggal bersama dengan pasangan dan melahirkan anak terakhir secara normal dalam kurun waktu 5 tahun sebelum survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, tingkat pendidikan suami/pasangan, pengetahuan terkait tanda-tanda bahaya saat persalinan, status ekonomi, kepemilikan jaminan kesehatan, kelengkapan kunjungan ANC, dan persiapan persalinan berhubungan signifikan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia. Sementara itu, paritas, usia saat melahirkan, pengetahuan terkait tanda-tanda bahaya saat kehamilan, komplikasi persalinan, dan komplikasi kehamilan berhubungan signifikan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan hanya pada wilayah pedesaan Indonesia. Bentuk intervensi untuk meningkatan cakupan persalinan di fasilitas kesehatan di Indonesia dapat mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.

Indonesia has the 2nd highest MMR in the ASEAN region. Delivery in health facilities can prevent maternal death. Based on 2017 IDHS, 74% of women have given birth in health facilities, but there are still disparities between areas of residence, with the percentage of deliveries in health facilities of 88% in urban areas and 60% in rural areas. This study aims to determine the factors associated with facility-based childbirth in urban and rural areas of Indonesia using 2017 IDHS. This study used a cross-sectional study design with a sample of women of childbearing age (15-49 years) who were married/lived with their partner and gave birth to their last child normally in the 5 years preceding the survey. The results showed that education level, husband/spouse education level, childbirth danger signs knowledge, economic status, health insurance ownership, ANC visits completeness, and delivery preparation were significantly associated with facility-based childbirth in urban and rural areas of Indonesia. Meanwhile, parity, age at delivery, pregnancy danger signs knowledge, pregnancy and delivery complications were significantly related to facility-based childbirth only in rural areas of Indonesia. The form of intervention to increase the coverage of deliveries in health facilities in Indonesia can take these factors into account."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyanti Maulida
"Penelitian bertujuan untuk mempelajari distribusi frekwensi BBLR dan karakteristik ibu yang melahirkan BBLR di Puskesmas Sungai Malang Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2011 karena kejadian BBLR di wilayah tersebut masih banyak dan tertinggi dibandingkan Puskesmas lain di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2012, dengan menggunakan bantuan cheklist untuk pengambilan data sekunder yang berasal dari Kohort ibu di Puskesmas dan Bidan desa. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode studi kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47,7 % mempunyai berat lahir < 2.000 gram dan dari 44 kasus BBLR 72,7 % berhasil hidup sampai umur 1 bulan. Karakteristik ibu yang melahirkan sebagian besar berada pada kelompok umur aman untuk hamil dan melahirkan, hampir 50 % merupakan primigravida dengan 36,4 % jarak melahirkan < 2 tahun. Untuk status gizi ibu lebih dari 50 % berada pada kategori kurang.
The research aims to study the frequency distribution of low birth weight and characteristics of mothers LBW in Sungai Malang of Community Health, district of Kabupaten Hulu Sungai Utara in 2011 because the incidence of LBW in the region is the highest compared to many other health centers in the district of Hulu Sungai Utara.
The research was conducted in April-May 2012, using a checklist for taking secondary data derived from maternals cohort in Community Health Center and midwives. This study includes a descriptive study by case study method.
The results showed that 47.7% had birth weight <2,000 grams of 44 cases of low birth weight and 72.7% had lived until the age of 1 month. Characteristics of mothers who gave birth are mostly located in the age group is safe for pregnancy and childbirth, nearly 50% were primigravid with 36.4% gave birth spacing <2 years. For maternal nutritional status of more than 50% in the category of less.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alhafiza Putra
"Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Indonesia sudah menurun, tetapi kalau dibanding dengan Negara tetangga masih jauh lebih tinggi. Sepertiga kernatian bayi teljadi dalam bulan pertarna (neonatal), 80 persen kematian neonatal ini terjadi pada minggu pertarna. Berarti masih rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya pada masa persalinan dan segera sesudahnya. Tahun 2006, kematian Neonatal di Kabupaten So1ok sebanyak 47 kematian dan 7 kematian ibu dari 8.250 kelahiran hidup. Pada periode yang sama teijadi 23 kematian neonatal dan 1 kematian ibu dari 1,091 kelahiran hidup yang terjadi di Kecamatan Lembah Gumanti.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktek atau tindakan yang dilakukan o1eh bidan di wilayah keija Puskesmas Alahan Panjang terhadap pelayanan ibu bersalin dan bayi baru lahir 7 hari (minggu pertarna) pasca persalinan. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap hal yang diperkirakan menunjang pelaksanaannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Inforrnan dalam penelitian adalah seluruh bidan yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Alahan Panjang, ibu bersalin yang persalinannya ditolong oleh inforrnan bidan tersebut, dan inforrnan kunci adalah pimpinan dan koordinator program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Alahan Panjang. Pengambilan data dilakukan dengan cara Diskusi Kelompok Terarah (DKT) kepada 18 bidan, kemudian dilanjutkan dengan Wawancara Mendalam (WM) kepada 4 (empat) orang bidan dari peserta DKT. Untuk konfurnasi, dilakukan WM pada 17 (tujuh) orang ibu bersalin yang dilayani bidan tersebut. Selain itu, juga dilakukan WM kepada Pimpinan dan Koordinator Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Alahan Panjang. Selanjutnya juga dilakukan satu kali pengamatan (rekaman video proses persalinan sarnpai 24 jam pasca persalinan) dan pengamatan praktek atau tidakan bidan sewaktu kunjungan neonatal serta melakukan telah dokumen. Analisa yang dilakukan dengan memasukan data kedalam matrik, kemudian dilakukan analisa isi (content analysis). Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Alahan Panjang pada buian Marer sampai awai lviei 2007.
Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan masih ada praktek atau tindakan bidan, terhadap pelayanan ibu bersalin dan bayi bam lahir 0 - 7 hari, yang tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan menurut Depkes, (2003). Terutama dalam melakukan penyuluhan kepada ibu bersalin. Selain itu, juga ditemui bahwa supervisi yang dilakukan Pimpinan dan Koordinator Program KIA Puskesmas Alahan Panjang masih kurang. Selanjutnya, masih sedildtnya bidan yang pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan fungsi bidan dalam pelayananan KIA dan kurangnya sarana yang mendukung praktek atau tindakan bidan dalam pelayanan KIA.
Berdasarkanj hasil penelitian, disarankan kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dan Puskesmas Alahan Panjang untuk peningkatan profesionalisme bidan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dengan peningkatan supervisi, pelatihan dan penyediaan sarana bidan. Untuk bidan, agar meningkatkan profesionalisme dlam bekerja. Selain itu, juga menyarankan peningkatan kuantitas dan kualitas penyuluhan KIA, serta mendorong jorong/desa untuk menjadi jorong/desa siaga.

In Indonesia both the Maternal and Infant Mortality Rate (MMR & IMR) has significantly reduced. However, these two figures were still higher than that of the ASEAN countries. About a third of the infant deaths took place in the neonatal period, while 80% of the neonatal deaths happened during the first week of life. This was partly caused by both low accessibility and quality of care during that period.
During 2006, in District of Solok there were I 0I infant deaths (?) and 7 maternal deaths reported from the 8,250 live births. During the same pdod, at the sub-district of Lembah Gunanti, 47 infant deaths and I maternal death took place form the reported I ,091 live births.
The objective of this study was to assess the midwives' practice during the provision of services in the post partum and early neonatal period. In addition, this study at Puskesrnas Aiahan Panjang was also aimed to identify supporting factors in delivering the above services. The design of this study was qualitative research design. The methods of data collection were focus group discussions (FGD), in-depth interview and observation. The number of informants of midwives who took part in both FGD and in-depth interview was 18 persons. In addition, 7 postpartum mothers who were attended by some of the midwives on their delivery were also interviewed. Observation using video camera was made at one of the deliveries (24 hour recording). Both midwife coordinator and chief of the Puskesmas Alohan Panjang were also interviewed.
The cont nt analysis technique was used to analyze the qualitative data.Results of the study showed that there were many practices of the midwives during postpartum and early neonatal period which did not follow the standard midwifery care by the Ministry of Health (Depkes, 2003). Health education was not properly implemented and quite often it did not take place. Supervision from the Puskesmas chief or midwife responsible for Materoal and Child Health (MCH) services was insufficient There were very few of the midwives who ever joined training in improving their midwifery skills.
From the esults of histuly, it is urgel that both District Health Office (Dinkes) of Solok and Puskesmas Alahan Panjang improve the competency of the midwives through appropriate training, supervision and provision of equipment and. facilities.In addition, strengthening of the midwives in conducting effective health education program is also strongly recommended. In line with this effort, socialization of recent MCH programs and support for the development of "jorong" (Desa Si11ga) is also of utmost importance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T29170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Ayu Marcelina
"ABSTRAK
Persalinan menjadi salah satu pemicu munculnya masalah kesehatan mental maternal. Salah satu masalahnya adalah childbirth fear yang terjadi pada seperempat ibu hamil secara global. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi childbirth fear pada ibu primigravida dan faktor- faktor yang memengaruhinya. Desain penelitian berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 126 ibu primigravida di Kota Bekasi. Instrumen yang digunakan diantaranya Marital Adjustment Test MAT , Perceived Stress Scale PSS , Pregnancy-Related Anxiety Questionnaire PRAQ-R2 dan Wijma Delivery Experience/Expectancy Questionnaire WDEQ-A . Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak ibu primigravida yang mengalami childbirth fear yang rendah. Kepuasan terhadap dukungan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya childbirth fear pada ibu primigravida OR=11.96; 95 CI, 4.3-33.1 . Ibu primigravida yang tidak puas terhadap dukungan suaminya berisiko 11.96 kali lebih besar untuk mengalami childbirth fear dibandingkan dengan ibu yang puas. Petugas kesehatan direkomendasikan untuk memfasilitasi pendampingan suami saat antenatal agar siap berperan dalam persalinan nantinya.Kata kunci :Childbirth fear; primigravida

ABSTRACT
Childbirth becomes the trigger of maternal mental health problems. One of the problem is childbirth fear which affects about one fourth of pregnant women globally. The aim of this research was to identify childbirth fear in primigravida and the influencing factors. This research used analytic descriptive design with cross sectional approach in 126 primigravida in Bekasi City. The instruments used were Marital Adjustment Test MAT , Perceived Stress Scale PSS , Pregnancy Related Anxiety Questionnaire PRAQ R2 and Wijma Delivery Experience Expectancy Questionnaire WDEQ A . Results showed that most of primigravida suffer low of childbirth fear. Satisfaction of husband support is the most influencing factor of childbirth fear in primigravida OR 11.96, 95 CI, 4.3 33.1 . Primigravida who unsatisfied with husband support was 11.96 more risky of suffered childbirth fear than whom satisfied. It is recommended that health workers could facilitate husband during antenatal so that ready to have role in later childbirth. Keyword Childbirth Fear Primigravida "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
K. Dewi Budiarti
"Akupresur dapat merangsang pelepasan oksitosin untuk induksi persalinan dan juga dapat mengelola nyeri selama persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh akupresur terhadap tingkat nyeri dan lama persalinan ibu primipara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design cross sectional. Jumlah sampel 81 responden direkruit dari RSUD dr Slamet dan RSAD Guntur Garut.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden pada ibu yang mendapat akupresur dan tidak mendapat akupresur adalah homogen (p > alpha, α: 0,05) dan Akupresur berpengaruh secara signifikan terhadap nyeri dan lama persalinan dengan P<0,05. Sehingga akupresur efektif digunakan untuk mengurangi tingkat nyeri dan lama persalinan kala I.

Acupressure is able to stimulate the release of oxytocin for delivery induction and manage the pain during delivery term. The research is aimed to identify the influence of acupressure toward the delivery pain and its duration of Primiparaous mother. This research used quantitative with cross-sectional design method. Meanwhile, the eighty one- respondent sample of this research were collected from RSUD dr.Slamet and RSAD Guntur Garut.
The result showed that the respondent?s characteristic of mother who treated with and non-acupressure was homogeny (p>alpha, α: 0, 05) and acupressure influenced toward delivery pain and duration with p<0, 05 significantly. Hence, Acupressure is effectively used in reducing delivery pain level and its duration on the first stage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>