Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221761 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ranti K. Susilo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan faktor karakteristik individu dan faktor lain dengan konsumsi
mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler di tahun 2012. Faktor
karakteristik individu meliputi jenis kelamin, tingkat pengetahuan mengenai gizi seimbang dan mi instan,
dan status tempat tinggal. Faktor lain meliputi peer pressure, keterpaparan terhadap media massa, uang
saku dan aksesibilitas makanan. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional di FKM UI
selama 25 April- 4 Mei 2012 dan sebanyak 132 orang mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011
program reguler menjadi responden pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sebagian
besar mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler (69,7%) memiliki tingkat
konsumsi mi instan yang rendah dan terdapat hubungan secara statistik yang bermakna antara status
tempat tinggal dengan tingkat konsumsi mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011
program reguler(p value: 0,021).

Abstract
This study focuses to see the relation between individual?s characteristic factor and other factors
with instant noodle consumption in FKM UI 2011 public health?s regular program students. The
individual factors are gender, knowledge level of balance nutrition and instant noodle, and student?s
residence status. The other factors are food accessibility, peer pressure, and exposure to instant noodle
promotion in mass media, monthly allowance and food accessibility. This study is using cross sectional
design, held in FKM UI at 25th of April until 4th of May 2012 and followed by 132 FKM UI public
health?s regular program students as respondents. This study?s result is showing that most of FKM UI
2011 public health students (69,7%) have a low instant noodle consumption?s level and there is a
significance relation between student?s residence status and instant noodle consumption level in FKM UI
2011 public health students(p value: 0,021)."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti K. Susilo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan faktor karakteristik individu dan faktor lain dengan konsumsi
mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler di tahun 2012. Faktor
karakteristik individu meliputi jenis kelamin, tingkat pengetahuan mengenai gizi seimbang dan mi instan,
dan status tempat tinggal. Faktor lain meliputi peer pressure, keterpaparan terhadap media massa, uang
saku dan aksesibilitas makanan. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional di FKM UI
selama 25 April- 4 Mei 2012 dan sebanyak 132 orang mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011
program reguler menjadi responden pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sebagian
besar mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler (69,7%) memiliki tingkat
konsumsi mi instan yang rendah dan terdapat hubungan secara statistik yang bermakna antara status
tempat tinggal dengan tingkat konsumsi mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011
program reguler(p value: 0,021).

Abstract
This study focuses to see the relation between individual?s characteristic factor and other factors
with instant noodle consumption in FKM UI 2011 public health?s regular program students. The
individual factors are gender, knowledge level of balance nutrition and instant noodle, and student?s
residence status. The other factors are food accessibility, peer pressure, and exposure to instant noodle
promotion in mass media, monthly allowance and food accessibility. This study is using cross sectional
design, held in FKM UI at 25th of April until 4th of May 2012 and followed by 132 FKM UI public
health?s regular program students as respondents. This study?s result is showing that most of FKM UI
2011 public health students (69,7%) have a low instant noodle consumption?s level and there is a
significance relation between student?s residence status and instant noodle consumption level in FKM UI
2011 public health students(p value: 0,021)."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gabrielle Agustin Ternadi
"Individu dalam usia dewasa muda mulai mengembangkan gaya hidup mandiri, termasuk mengatur makanan yang dikonsumsi. Perubahan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan gaya hidup, termasuk pola konsumsi. Pola konsumsi yang tidak sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan faktor individu dan sosioekonomi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia tahun 2023. Proses pengambilan data dalam penelitian dilakukan secara daring pada bulan April-Juni 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan sampel mahasiswa UI yang didapatkan berdasarkan metode purposive sampling hingga mencapai 218 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian mengalami perubahan pola konsumsi setelah pandemi COVID-19 (71,1%), khususnya perubahan ke pola konsumsi sehat (37,2%). Analisis asupan zat gizi dengan uji Wilcoxon menyatakan asupan zat gizi yang terbukti secara signifikan berbeda hanya konsumsi air putih (p-value = < 0,001). Hasil uji chi-square dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel dan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan status tinggal setelah pandemi (p-value = 0,012), perubahan tingkat stres (p-value = 0,002), dan tingkat pengetahuan gizi (p-value = < 0,001).

Young adults start to adopt an independent lifestyle, including controlling the food consumed. Changes caused by the COVID-19 pandemic have led to lifestyle changes, including consumption patterns. Consumption patterns that are against with Pedoman Gizi Seimbang can increase the risk of developing non-communicable diseases. This study aims to determine differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on individual and socioeconomic factors among undergraduate students at Universitas Indonesia in 2023. The data collection was conducted online in April-June 2023. This study used a cross-sectional study design with a sample of UI students based on purposive sampling method up to 218 respondents. The results showed that most of the respondents experienced changes in their consumption patterns after the COVID-19 pandemic (71.1%), especially the change to healthy consumption patterns (37.2%). Analysis of nutrient intake using the Wilcoxon test revealed that water intake was significantly different (p-value = < 0.001). Chi-square test findings were used to determine the association between variables and show significant differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on living arrangements after the pandemic (p-value = 0.012), changes in stress levels (p-value = 0.002), and level of nutrition knowledge (p-value = < 0.001)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahsa Faraji
"Orang-orang di seluruh dunia berperilaku berbeda terhadap makanan yang membuat budaya dan tradisi bangsa-bangsa menganggap makanan baik dalam upacara khusus atau sepanjang tahun. Pola konsumsi makanan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama oleh budaya dan tradisi, geografis tertentu, serta status sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi jenis kelamin, pilihan makanan, kebiasaan makan, perilaku kompensasi, dan kebiasaan tidur pada mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, dimana subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas Iran yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Jakarta, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya antara mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia; sedangkan, tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

People all around the world behave differently towards food which makes the nationalities’ cultures and traditions regards to food whether in special ceremonies or all over the year. Food consumption patterns can be affected by several factors, particularly by culture and tradition, specific geographic, and social and economic status. This study was concluded to determine the differences in food consumption patterns and its influential factors including gender, food choices, eating habits, compensatory behaviors, and sleeping habits among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia. This research is quantitative with a cross-sectional approach with the subjects in this study are Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Tehran, Iran and Indonesian Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Jakarta, Indonesia. The results show that there are differences in food consumption patterns and its influential factors among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia; while, there is no significant relationship between food consumption patterns and its influential factors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
"Buah dan sayur merupakan makanan yang kaya akan zat gizi yang diperlukan tubuh. Akan tetapi, proporsi konsumsi yang sesuai anjuran ditemukan masih rendah di Indonesia, begitu juga di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi konsumsi buah dan sayur menurut faktor individu, lingkungan sosial, dan lingkungan fisik pada siswa SDIT Ummu’l Quro depok tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Populasi penelitian adalah siswa SDIT Ummu’l Quro Depok dengan sampel siswa kelas 4 dan 5. Besar sampel berjumlah 108 anak. Analisis dilakukan menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan konsumsi buah dan sayur yang sesuai anjuran masih rendah, yaitu 15%. Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor yang behubungan signifikan adalah pengaruh teman (p=0,005; OR (95% CI=6,314 (1,983 – 20,106)) dan keterpaparan media informasi (p=0,032; OR (95% CI=4,000 (1,313 - 12,183)).

Fruits and vegetables are rich in nutrients needed by the body. However, the proportion of consumption as recommended is still low in Indonesia, so did in Depok. This study aimed to determine differences in the proportion of fruit and vegetable consumption according to individual, social environment, and physical environment factors on students of SDIT Ummu'l Quro Depok in 2013. This study is a cross sectional design. Data were collected using self administered questionnaires. The study population was students of SDIT Ummu'l Quro Depok with sample is students grade 4 and 5. Sample size was 108 children. Analyses were performed using Chi Square test. The result showed that fruits and vegetables consumption as recommended is still low at 15%. The bivariate analysis showed that peers influence (p=0,005; OR (95% CI=6,314 (1,983 – 20,106)) and information media exposure (p=0,032; OR (95% CI=4,000 (1,313 - 12,183)) were significantly associated with fruit and vegetables consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianty Ayu Putri
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan karakteristik individu, perilaku, konsumsi makanan dan faktor lainnya dengan status gizi pada karyawan PT. Phyto Kemo Agung Farma tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan pada tanggal 16 - 20 April 2012 di PT. Phyto Kemo Agung Farma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang karyawan memiliki status gizi kurang, 62 orang karyawan memiliki status gizi normal, dan 29 orang lainnya memiliki status gizi lebih. Melalui uji statistik didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan kebiasaan merokok dengan status gizi pada karyawan. Diharapkan karyawan dapat diberikan pengetahuan mengenai makanan yang bergizi sehingga diharapakan dapat mempertahankan status gizi yang optimal serta meningkatkan produktivitas kerja.

This thesis discusses the relationship of individual characteristics, behavior, food consumption and other factors with the nutritional status of PT. Phyto Kemo Agung Farma in 2012. The research design used in this study is through quantitative research using cross sectional study design, conducted on 16th - 20th April 2012.
The results showed that nine employees were undernutrition, 62 employees were normal nutrition, and 29 other were overnutrition. There was significant association between sex, age, educational level, marital status, and smoking habits with nutritional status of employees. Employees are expected to be given the knowledge of nutritious food that is expected to maintain an optimal nutritional status and improve work productivity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Iswantoro
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena masih tingginya angka KKP di Nusa Tenggara Barat dan tingkat kesehatan yang masih rendah.
Secara umum penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat konsumsi makanan anak balita pada keluarga nelayan dan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Tingkat konsumsi makanan diperoleh dengan mentransfer makanan yang dimakan dalam bentuk kalori dan protein.
Lebih rinci lagi penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh pendapatan keluarga nelayan terhadap tingkat konsumsi makanan anak balitanya. Juga faktor lain yang terkandung dalam diri Anak seperti umur dan jenis kelamin,dan yang terkandung dalam diri orang tua terutama ibu adalah tingkat pendidikan, pengetahuan tentang makanan yang baik.
Penelitian ini dilakukan di kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur Nusa tenggara Barat
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendapatan cross sectional dengan tehnik analisis kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dan pengukuran pada tehnik recall 24 jam makan. Data kualitatif dilakukan dengan tehnik wawancara mendalam dan observasi lapangan.
Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan tehnik analisis distribusi frekwensi, uji Chi Square , Analisis varians satu faktor (ONEWAY), korelasi Pearson's, regresi sederhana dalam bentuk logaritma dan regresi logistik. Pada data kualitatif diperoleh dengan cara indepth interview, observasi. Data kualitatif dipakai sebagai pendukung data kuantitatif, untuk mempertajam analisis mengenai kondisi sosial masyarakat.
Penelitian ini dilakukan terhadap keluarga nelayan yang mempunyai anak balita dengan jumlah sampel 250. Akan tetapi karena banyak terjadi drop out maka jumlah sampel berkurang menjadi 299 responden. Penelitian dilakukan pada lima desa kawasan pantai yaitu Tanjung Luar, Pijot, Jerowaru, Pemongkong dan Batunampar.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa kondisi masyarakat keluarga nelayan di kecamatan keruak masih sangat memprihatinkan. Tingkat Konsumsi Makanan masih rendah untuk mencapai jumlah kalori dan protein yang dianjurkan. Tingkat pendapatan tidak merata, kebanyakan masih berada pada tingkat kemiskinan. Pendidikan yang diperoleh juga masih rendah dan masih banyak responden yang tidak pernah sekolah. Kemampuan membaca juga masih rendah, begitu juga kemampuan berkomunikasi juga masih belum baik.
Hasil analisis hubungan antar variabel dengan tehnik multivariate logistic regression didapatkan bahwa umur batita, kemampuan berbahasa ibu dan kemampuan membaca KK dengan konsumsi makanan bermakna. Sedangkan untuk penegetahuan tentang makanan yang baik tidak menunjukkan hubungan yang bermakana dengan konsumsi makanan. Pada varaibel pendapatan diperoleh hubungan yang berfluktuasi yaitu ketika berhubungan dengan konsumsi kalori bermakna tapi pada protein tidak bermakna dan untuk kedua-duanya bermakna.
Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa faktor anak sangat penting dimana pada umur tersebut anak membutuhkan makan yang cukup untuk perkembangan fisik dan mentalnya. Faktor ibu di pedesaan perlu dilihat yaitu ketika tingkat pendidikan tidak bisa memberi indikasi yang baik maka kemampuan berbahsa Indonesia dijadikan sebagai indikator pada ibu di pedesaan. Pada Ayah (KK) diturunkan pada indikator kemampuan membaca. Pengetahuan ibu tentang makanan yang baik tidak selalu menjamin akan terjadinya tingkat konsumsi yang baik pula akan tetapi pengetahuan lebih terkekang adanya dominasi ketidak berdayaan dan kebiasaan makan. Tingkat pendapatan memang sebagai variabel utama dalam menentukan jumlah konsumsi dimana terjadi hubungan positif, akan tetapi dari hasil analisis demand melalui koefisien elastisitas menunjukkan perubahan kenaikan tingkat konsumsi sangat lamban.
Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana dalam penanganan masalah kekurangan konsumsi makanan pada anak balita di keluarga nelayan kecamatan Keruak. Beberapa saran yang dapat kami ajukan adalah pertama kali ciptakan rasa aman pada masyrakat. Diberikan alternatif pekerjaan pada saat musim paceklik atau budidaya kawasan pantai. Memberi bantuan tehnologi madya pada nelayan. Penyuluhan tentang pentingnya makanan terutama sumber laut yang optimal, penyuluhan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mereka mengerti. Kembangkan lagi pendidikan non-formal untuk pemberantasan buta aksara, buta bahasa dan buta angka. Mengoptimalkan lembaga-lembaga kesehatan yang sudah ada dengan membentuk jaringan-jaringan dari tingkat dinas Kabupaten sampai kepada tingkat Kader Posyandu. Libatkan tokoh agama untuk menyampaikan informasi masalah kesehatan dan gizi.
Penelitian ini juga menyarankan adanya monitoring tentang kebiasaan makan, diharapkan melalui-beberapa penyuluhan tentang kesehatan dan gizi, masyarakat bisa memanfaatkan sumber makanan yang optimal.
Daftar Bacaan : 65 (1973 - 1992)
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titus Priyo Harjatmo
"Di seluruh dunia penyakit kardiovaskuler merupakan pembunuh paling besar dengan kematian hampir 12 juta diikuti oleh penyakit diare 5 juta, kanker 4.8 juta dan tuberkolosis 3 juta kematian setiap tahunnya.
Di Indonesia, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1996 proporsi penyakit utama sebagai sebab kematian, penyakit sirkulasi menduduki peringkat pertama sebesar 24.5%.
Profit lipida darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Prevalensi hiperkolesterolmia cenderung meningkat dalam beberapa tahun. Hal ini terbukti dari hasil studi MONICA I pada tahun 1988 yang kemudian dilanjutkan dengan MONICA II pada tahun 1993 menunjukkan bahwa prevalensi dyslipidemia meningkat 3% selama 5 tahun (1988-1993).
Dari sejumlah teori telah diketahui bahwa konsumsi makan sangat menentukan profil lipida darah. Informasi yang belum banyak diungkap adalah pengaruh jenis makanan dan frekuensinya terhadap lipida darah.
Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dan penelitian "Survei Gizi dan Kesehatan pada Orang Dewasa di 12 Kota besar di Indonesia" yang merupakan kerjasama antara Direktorat Bina Gizi Masyarakat dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia tahun 1996. Rancangan penelitian adalah cross sectional yang dilakukan terhadap 309 responden di Kotamadya Bandung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58% adalah perempuan dan selebihnya (42%) berjenis kelamin laki-1aki. Bila diidentifikasi berdasarkan umur, sebanyak 26.6 % sampel berusia antara 18-24 tahun. Gambaran lipida darah sampel adalah rata-rata kolesterol total 183.5 mg% (95% CI: 177.1-189.7), kolesterol LDL 124.7 mg% (95% CI: 119.8-130.3), kolesterol HDL 36.7 mg% (95% CI: 34.9-38,3) dan trigliserida 109.5 mg % (95% Cl: 99.1-119.9), Indeks Massa Tubuh yang dikategorikan berdasarkan batasan WHO dan Departemen Kesehatan RI menunjukkan persentase yang hampir sama (61.2%) dalam kategori normal. Indeks aktifitas fisik sebagian besar dalam kategori ringan sebanyak 72.9% dan hanya sebagian kecil (0.3%) mempunyai aktifitas berat. Sebagian besar sampel (75.7%) mempunyai kebiasaan tidak merokok.
Gambaran konsumsi jenis makanan yang diidentifikasi menurut skor variasi konsumsi bahan makanan (food variety score) memperlihatkan bahwa sebagian besar (98%) dalam kategori kurang dan hanya 2% baik. Sedangkan frekuensi konsumsi jenis makanan per minggu menunjukkan bahwa ayarn goreng merupakan yang jarang dikonsumsi, sedangkan gula yang paling sering dikonsumsi.
Hasil analisis bivariate dari sejumlah variabel independen terhadap kolesterol total menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin, umur, IMT dan frekuensi konsumsi telur per minggu mempunyai hubungan yang signifikan (p<0.05). Analisis lanjut menggunakan regresi liner ganda, variabel independen yang bertahan dalam model adalah jenis kelamin, umur, IMT, frekuensi konsumsi tempe goreng dan frekuensi konsumsi telur dengan koefisien determinan sebesar 20.4%. Sedangkan variabel yang bertahan dalam model terhadap kolesterol LDL adalah jenis kelamin, umur dan IMT dengan nilai R2 sebesar 13.4%.
Analisis regresi linier ganda dengan variabel dependen kolesterol HDL, variabel yang bertahan dalam model adalah jenis kelamin, IMT, aktifitas fisik, frekuensi konsumsi sayuran hijau dan interaksi antara aktifitas fisik dan IMT dengan nilai R2 sebesar 13.1%. Koefisien determinan dari persamaan regresi liner ganda dengan variabel dependen trigliserida sebesar 14.3 % dengan variabel yang bertahan dalam model adalah umur, IMT dan frekuensi konsumsi gula pasir.
Variabel yang dominan berhubungan dengan lipida darah berdasarkan perhitungan beta standardized lebih ditentukan variabel biologis sedangkan frekuensi konsumsi bahan makanan peranannya tidak terlalu besar.
Daftar bacaan: 49 (1981-1998).

Relationship Between Food Consumption and Lipid Profile for Adult in Bandung Municipality.Cardiovascular diseases is the major causes of fatality rate in the world with 12 million cases/ year, followed with diarrhea 5 million cases/ year, cancer 4.8 million and tuberculosis 3 million cases/year. In Indonesia, based on Household Survey 1996, the major causes of fatality is cardiovascular disease in the first rank (24.5%).
Lipid profiles one of the risk factor of cardiovascular diseases. The prevalence of hypercholesterolemia tend to increased by years. The result of MONICA 1st studied in 1988 and continued with MONICA II in 1993 showed that the prevalence of dislipidemia increased 3% in five years (1988-1993).
Based on the theories, it's proved that food consumption has significant caused of lipid profile, but the association of food items frequencies has not been proved yet.
This research was part of secondary data analysis from "Nutrition and Health Survey for Adult at 12 cities in Indonesia" as a project of Ministry of Health, and School of Public Health University of Indonesia in 1996. The method of the study was cross sectional and carried out of 309 respondents in Bandung municipalities.
The result showed that 58% female and 42% male. Respondent's age mostly (26.6%) in the age of 18-24 year. Mean of choresterol 183.5 mg %(95%CI:177.1-189.7), mean of LDL cholesterol 1243 mg % (95% CI:119.8-130.0), HDL cholesterol 36.7% (95% CI: 34.9-38.3) and Triglycerides 109.5 mg % (95% CI: 99.1-119.9). Body Mass Index (BMI) based WHO and Ministry of Health standard showed 61.2% respondents has normal category. Most of respondents (72.9%) has mild physical activity index and 0.3% has severe physical activity index. Most of the respondents (753%) are non smoking and 24.3% are smoker.
Based of food variety score showed that 98% respondents are in tow category and only 2% has good category. Food frequency per week showed that chicken was rarely consumed but frequency of sugar consumed was mostly.
The result of bivariate analysis between independent variables showed that sex, age, BMI and eggs consumption per week has significantly associated with cholesterol total (p<0,05). Further analysis with multiple linear regression showed that sex, age, BMI, frequency of tempe and eggs had determinant coefficient 20A%. The variable that fit to the model of LDL cholesterol where sex, age, BMI with R2= 13.4%.
Multiple linear regression analysis with dependent HDL cholesterol showed the variable that fit to the model were sex, BM, physical activity, green vegetables and interaction of physical activity and BMI with R2 13.1%. Coefficient of determinant of multiple linear regression with triglycerides variable was 14.3% with variable that fit to the model were sex, BMI, sugar consumption.
The variables associated with lipid profiles based on 13 standardized related to biological variables and the role of food item frequency has less associated.
References: 49 (1981-1998)"
Universitas Indonesia, 2000
T2823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Anggraini
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara faktor lingkungan dan faktor individu dengan konsumsi makanan pada mahasiswa asrama Universitas Indonesia Depok tahun 2012.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran konsumsi makanan mahasiswa serta hubungannya dengan faktor lingkungan berupa pengaruh teman sebaya, uang bulanan, dan pendidikan orang tua serta faktor individu berupa alasan pemilihan makanan, citra tubuh, pengetahuan gizi, dan jenis kelamin di Asrama UI Depok tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan dari 100 orang responden mahasiswa, hanya 39% yang menunjukkan konsumsi makanan baik ( kecukupan Energi AKG) sementara sisanya sebanyak 61% menunjukkan konsumsi makanan yang tidak baik (<80% kecukupan Energi AKG).
Hasil analisis menunjukkan hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan, uang bulanan, dan uang makan dengan konsumsi makanan. Disarankan kepada pihak Asrama untuk menyediakan makanan yang murah dengan kualitas yang baik. Selain itu kepada mahasiswa asrama untuk memiliki pola makan yang teratur sesuai dengan konsep gizi seimbang.

This study discussed about the relation between environment and individual factors with food consumption in student dormitory University of Indonesia Depok 2012.
The purpose of this study is to know about distribution of food consumption and its relation with environmental factor include peer group and parents education and also individual factors include food choice, body image, nutrition knowledge, monthly cash, and gender in student dormitory of University Indonesia year 2012. This is a descriptive study with cross-sectional design.
Result of this study showed that of 100 respondent, 39% had good category ( 80% energy recommended of AKG) and the less 61% had non good category (<80% energy recommended of AKG).
Statistical analysis shows there is a significant relationship between breakfast and monthly cash with food consumption in student. The recommendation for dormitory was to make available inexpensive food with good quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Putri Erdianti
"Konsumsi fast food yang berlebihan dapat meningkatkan kejadian obesitas dan masalah kesehatan lainnya pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan frekuensi konsumsi fast food modern pada mahasiswa Universitas Gunadarma Depok tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan kepada 148 mahasiswa Universitas Gunadarma Depok yang dipilih dengan systematic random sampling. Data karakteristik individu, karakteristik makanan, dan karakteristik lingkungan diperoleh dari kuesioner, sedangkan data frekuensi konsumsi fast food diperoleh dari FFQ. Selain itu, digunakan pula perangkat lunak Google Maps Geo-Coding Javascript API versi 3.0 untuk mengukur jarak restoran fast food terhadap kampus.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 51,4 responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering ge;3x/minggu. Terdapat perbedaan proporsi pada pengaruh teman p=0,001, besar uang saku p=0,050, dan pengaruh media promosi p=0,005 dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, pengaruh teman merupakan faktor dominan dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Mahasiswa dengan pengaruh teman yang kuat berpeluang 2,9 kali lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan mahasiswa dengan pengaruh teman lemah setelah dikontrol variabel uang saku, harga dan pengaruh media promosi. Diperlukan edukasi pada mahasiswa mengenai dampak mengonsumsi fast food berlebihan agar lebih bijaksana dalam mengikuti ajakan teman untuk mengonsumsi fast food. Walaupun pertemanan itu penting, tetapi kesehatan diri sendiri juga lebih penting.

Excessive consumption of fast food can increase the incidence of obesity and other health problems in adolescents. This study aims to determine the dominant factor of the frequency of modern fast food consumption among students Gunadarma University Depok in 2017. The research method used is quantitative with cross sectional study design conducted to 148 students Gunadarma University Depok selected by systematic random sampling. It used questionnaire about individual characteristics, food characteristics, and environmental characteristics, while data of frequency fast food consumption from FFQ. In addition, this study also used software Google Maps Geo Coding Javascript API versi 3.0 to determine the proximity between campus and fast food restaurants.
Result showed that 51,4 of respondents consumed fast food often ge 3x week. Furthermore, there is a difference proportion in the influence of friends p 0.001, amount of pocket money p 0.050, and the influence of promotional media p 0.005 in determining the frequency of fast food consumption. Based on the result of multiple logistic regression analysis, friend influence is the dominant factor in determining the frequency of fast food consumption. Students with strong friend influences are 2.9 times more likely to eat fast food often compared to poor friend influences after control by other factors such as amount of pocket money, price and influence of promotional media.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>