Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175343 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Therik, James G.
"Banyaknya pembicaraan tentang transaksi Off Balance Sheet diberbagai media sehubungan dengan kasus Bank Duta, membuat penulis tertarik melakukan pembahasan tentang apakah transaksi Off Balance Sheet tersebut dan bagaimana is tercermin didalam Laporan Komitmen dan Kontinjensi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan berbagai macam literatur tentang perbankan dan studi kasus pada sebuah Bank Devisa. Perlu diketahui bahwa bisnis perbankan telah berkembang menuju kearah fee based income yang terutama disebabkan oleh ketentuan CAR dan persaingan bank-bank baru yang muncul akibat deregulasi perbankan 1988. Pelbagai perkembangan ini meliputi berbagai transaksi jenis baru seperti interest rate swap, options dan pelbagai bentuk derivatif komitmen yang dikeluarkan oleh bank. Tanpa mengerti dasar transaksi ini sukar bagi masyarakat untuk membaca resiko yang tersembunyi dibalik Laporan Keuangan suatu bank devisa. Hasil penelitian menunjukkan masih banyak kesimpang-siuran tentang pengaturan pembukuan berbagai transaksi ini utamanya konsep funding dan trading dalam perdagangan valuta asing walaupun telah dikeluarkan standar pelaporan oleh IAI dalam bentuk pernyataan no.7 tentang Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI). Kesimpulan yang diperoleh penulis adalah SKAPI masih perlu disempurnakan lebih lanjut dan penerapannya perlu diawasi dengan sungguh sungguh karena masih banyak bank yang belum menerapkan SKAPI untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada Desember 31, 1993."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdi Adnan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1978
S16411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saibun
"Analisa laporan keuangan bank tanpa memperhatikan transaksi off-balance-sheet dapat menyesatkan. Tujuan daripada skripsi ini adalah untuk memperlihatkan pengaruh transaksi off-balance-sheet. Metode penelitian yang digunakan berupa studi literatur yang diperoleh dari pelbagai sumber seperti peraturan-peraturan, majalah dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh transaksi off-balance-sheet yang relevan terhadap kinerja dan resiko bank. Transaksi off-balance-sheet suatu bank dapat dilihat dari laporan komitmen dan kontinjensi bank tersebut. Dengan mengikutsertakan transaksi off-balance-sheet dalam analisa, pembandingan kinerja dan resiko antara bank menjadi lebih informatif. kesimpulan dari skripsi ini adalah perlunya pengguna laporan keuangan bank untuk mengikutsertakan transaksi off-balance-sheet dalam analisa laporan keuangan bank. Saran-saran guna penelitian lanjutan adalah mengkaji lebih lanjut informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat lebih relevan memperhitungkan kontribusi transaksi off-balance-sheet."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Tresnaningsih
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thania Setyowati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmayani Ayu Susanty
"Transaksi dalam perdagangan valuta asing saat ini semakin terus berkembang sehingga semakin memerlukan suatu pengawasan dan pemeriksaan terhadap unit kerja yang melaksanakan transaksi valas tersebut. Unit kerja tersebut di dalam Bank "X" adalah Departemen Foreign Exchange pada Divisi Treasury. Jenis transaksi foreign exchange (forex) yang diperdagangkan oleh Bank "X" meliputi transaksi produk induk yaitu transaksi spot, forward dan swap serta transaksi untuk produk turunannya atau transaksi derivatif seperti option. Penulisan skripsi ini menekankan pada pemeriksaan yang dilakukan oleh Divisi Pemeriksaan Intern Bank "X" terhadap transaksi spot, forward dan swap. Transaksi spot merupakan transaksi pembelian dan penjualan mata uang asing yang diikuti dengan adanya pergerakan dana pada saat jatuh tempo dengan masa penyerahan segera setelah penutupan dan paling lambat dua hari kerja berikutnya, sedangkan transaksi forward bila penyerahannya dilakukan lebih dari dua hari. Untuk jenis transaksi swap, transaksi ini merupakan kombinasi dari jual atau beli secara spot yang kemudian diikuti dengan beli atau jual secara forward dalam waktu yang simultan. Mengingat risiko yang dapat timbul dalam transaksi forex ini cukup besar seperti risiko pasar yang mungkin timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat suku bunga dan kurs mata uang asing, serta risiko kredit yang timbul karena pihak lain tidak •dapat memenuhi kewajibannya kepada perusahaan, maka Divisi Pengawasan Intern Bank "X" yang berlaku sebagai pihak independen dalam perusahaan karena hanya bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris, telah menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) seperti yang diwajibkan oleh Bank Indonesia,yang berlaku secara efektif sejak tanggal 1 Desember 1995."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ade Irmayani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh aktivitas off-balance sheet (OBS) yang dicerminkan oleh share of non-interest income (snonin) terhadap profitabilitas BUSN Devisa di Indonesia periode 2004-2010. Penelitian ini menggunakan loan loss provision (LLP) sebagai variabel kontrol dan krisis keuangan global sebagai variabel dummy. Variabel-variabel yang digunakan untuk mewakili profitabilitas bank adalah ROA dan ROE. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan bulanan bank yang dipublikasikan di Bank Indonesia dengan sampel 30 BUSN Devisa. Metode regresi linier berganda pada data panel dengan pendekatan Fixed Effect Model dan Generalized Least Square adalah model terbaik pada setiap model regresi. Hasil regresi menunjukkan bahwa snonin berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan LLP dan krisis keuangan global berpengaruh negatif signifikan. Pada ROE, semua variabel independen yakni snonin, LLP, dan krisis keuangan global berpengaruh negatif signifikan.

This study aims to determine how the impact of off-balance sheet (OBS) activities as measured by share of non-interest income (snonin) on return of Foreign Exchange Commercial Bank in Indonesia during 2004-2010. This study uses loan loss provision (LLP) as a control variable and the global financial crisis as a dummy variable. The variables used to present bank prifitability are ROA and ROE. The data used in this study were obtained from the bank?s monthly financial report which published in Bank Indonesia official website with sample of 30 Foreign Exchange Commercial Banks. Method of multiple linear regressions on panel data approach using Fixed Effect Model and The Generalized Least Square are the best model in each regression. Regression results show that snonin has nonsignificant negative effect on ROA, while LLP and global financial crisis negatively affected significantly. In ROE, all independent variables negatively affected significantly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.N Dwi Pradipta
"Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkamiya kembali kepada masyarakat, sehingga memerlukan sistem informasi yang efektif dan efisien agar dapat berfungsi untuk berkembang melindungi kepentingan masyarakat dan menghadapì persaingan yang semakin global.
Ikatan Akuntan Indonesia (lAI) dan Bank Indonesia (BI) telah mengadakan kerjasama dalam rangka penyusunan strandar akuntansi keuangan tenatang akuntansi perbankan (PSAK 31) sebagai pedoman bank dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat memberikan gambaran mengenai keadaan bank secara wajar.
Dalam implementasi PSAK 31 tersebut ada beberapa masalah yang dihadapi oleh bank, karena adanya perbedaan mengenai dasar pengakuan pendapatan bank yang dipakai sebelum PSAK 31, dengan perbedaan ini mengakibatkan hasil yang berbeda dalam pengukuran tingkat rentabilitas suatu bank, dalam hal ini penulis mengambil studi kasus pada Bank Tabungan Negara.
Berdasarkan hasil analisa terhadap laporan keuangan Bank Tabungan Negara tahun 1992 dan 1993, dimana PSAK 31 mulai diberlakukan untuk laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 1993, dapat disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan bank sebelum berlakunya PSAK 31 berdasarkan kas, sehingga bunga yang telah jatuh waktu tetapi belum dibayarkan oleh debitur oleh bank hanya dicatat dalam rekening administratif tunggakan bunga debitur, dan ketika tunggakan bunga tersebut dilunasi baru diakui sebagai pendapatan bunga. Sedangkan dalam PSAK 31 pendapatan bunga diakui secara akrual (accrual basis), kecuali pendapatan bunga dan kredit dan aktiva produktif non performing. Pendapatan dan aktiva yang non performing hanya boleh diakuj apabila pendapatan tersebut benar-benar telah diterima.
Pengakuan pendapatan provisi dan komisi kredit sebelum berlakunya PSAK 31 diakui ketika pendapatan tersebut diterima oleh bank setelah disetujuinya perjanjian kredit tersebut, tetapi setelah berlakunya PSAK 31 komisi dan provisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan diperlakukan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistimatis selama jangka waktu komjtmen djt. Apabila komitmen tersebut diselesaikan sebelum jangka walctimya maka sisa komisi dan provisi djakuj sebagai pendapatan pada saat penyclesajan kornjtmen tersebut. Komisi dan provisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkredritan dan jangka waktu, diakui sebagal pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Pencatatan penanaman dalam bentuk penyertaan sebelum berlakunya PSAK 31 dilakukan dengan cara metode bìaya, dan dengan berlakunya PSAK 31 pencatatai tersebut dilakukan dengan metode ekuitas jika suatu perusahaan mempunyai investasi dalarn saham dengan hak suara pada perusahaan lain dalam jumlah lebih darì 20 %, dan rnetode bìaya jika kurang dan 20 %.
Dengan berlakunya PSAK 31 maka akan mempengan.thi penyajian laporan keuangan bank dan dapat meningkatkan jumlah asset seria pendapatan bank, sebingga laba bersih bank juga akan mengalami kenaikan, dengan meningkatnya laba bersih bank maka pajak penghasílan yang dibayarpun meningkat pula, bal inilah yang menj adj kendala dalam pelaksanaan Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan secara konsisten, karena dengan aLiran kas masuk yang sama diharuskan membayar pajak atan dividen yang lebth tinggi karena meningkatnya pendapatan bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Kristani
"Sampai Juni 1992 PAI 1984 tidak mengatur perlakuan akuntansi atas off balance sheet items. Dengan adanya kasus kerugian Bank Duta, muncul SKAPI yang berlaku efektif 1 Januari 1993. Tujuan penelitian membandingkan dan melihat apakah pencatatan dan pelaporan transaksi off balance sheet menurut SKAPI dapat memenuhi kebutuhan informasi pembaca laporan. Penelitian menggunakan metode studi literatur dan studi lapangan. Penulis membandingkan buku-buku, mass-media, peraturan/laporan, pihak ekstern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum SKAPI Bank X mencatat transaksi off balance sheetnya berdasarkan Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Indonesia. Sesudah SKAPI Bank X mencatat transaksi berdasarkan SAK Nomor 31. Sebelum SKAPI Bank X melaporkan transaksi off balance sheet dalam catatan atas laporan keuangan. Sesudah SKAPI bank-bank termasuk Bank X melaporkannya dalam laporan Komitmen dan kontinjensi. Pelaporan transaksi off balance sheet sesudah SKAPI sudah seragam dan memiliki sistematika penyajian berdasarkan urutan komitmen dan kontijensi yang paling dulu menjadi aktiva/kewajiban. Kesimpulan penulis, pertama pencatatan akuntansi atas transaksi off balance sheet di Bank X sebelum dan sesudah SKAPI tidak berubah, dan sudah cukup memadai untuk pembuatan laporan komitmen dan kontijensi. Kedua, sebelum SKAPI pelaporan transaksi off balance sheet hanya dalam catatan atas laporan keuangan; sesudah SKAPI dalam laporan tersendiri. Ketiga, sebelum SKAPI Bank X tidak memisahkan komitmen dari kontijensi; sesudah SKAPI ada pemisahan antara tagihan dan kewajiban komitmen dan kontijensi. Keempat, sesudah SKAPI BI mewajibkan laporan keuangan yang dipublikasikan di surat kabar termasuk laporan komitmen dan kontijensi. Kelima, pembaca laporan keuangan dapat melihat transaksi dan resiko yang mungkin timbul yang saat ini masih belum "on balance sheet". Keenam, pembaca laporan mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai kondisi keuangan bank. Akhirnya, penulis menyarankan pembaca laporan dalam menilai kondisi keuangan bank, selain melihat neraca dan rugi laba, perlu menilai laporan komitmen dan kontinjensi serta catatan atas laporan keuangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliarti Setyawan
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>