Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Ratih
"Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan dan lapangan dengan jenis pengelolaan data bersifat kualitatif. Untuk menganalisa penerapan PSAK 59 digunakan metode penelitian deskriptif. Prinsip-prinsip syariah mengatur mengenai akuntansi dan pelaporan bank dengan berlandaskan pada Al Qur'an, khususnya ketentuan yang mengatur mengenai akuntansi Islam. Konsep akuntansi Islam adalah pertanggungjawaban atau account ability. Dalam menyajikan laporan dan informasi yang berhubungan dengan keuangan, Islam menganut prinsip kebenaran, keadilan dan kewajaran. Hambatan-hambatan yang timbul dari penerapan PSAK 59 adalah dari sudut sy riah Islam mengena1 keabsahan sistem accrual basis pada pencatatan pendapatan yang akan diterima, dari sudut operasional, dan iosialisasi. Solusi-solusi yang dapat diberikan adalah perlu adanya kordinasi yang baik antara para pihak yang terkait, yaitu Dewan Syariah Nasional, Bank Indonesia , Ikatan Akuntan Indonesia, ASBI SINDO, dan pihak lainnya Selain itu, PSAK 59 harus dianggap sebagai konsep temporer yang mesti disempurnakan setelah kerangka Islami yang established lahir dari ideologi, masyarakat, serta sistem ekonomi dan akuntansi yang Islami. Sehubungan dengan keabsahan metode accrual basis dalam pencatatan pendapatan, pernyataan Insya Allah pendapatan yang akan diterima atau "Perkiraan pendapatan yang akan di terima merupakan alternatif dalam mengatasi permasalahan. Perbandingan antara Standar Akuntansi Perbankan Syariah (PSAK 59) dengan standar akuntansi yang dipakai sebelumnya terletak pada asumsi dasar yang digunakan, yaitu pada PSAK 59, pendapatan dicatat dengan metode accrual basis dan Bagi hasil dengan cash basis. Sedangkan pada standar akuntansi yang dipakai sebelumnya pendapatan dicatat dengan metode cash basis. Dari sudut operasional, sistem yang digunakan pada PSAK 59 lebih kompleks, namun ditinjau dari komponen laporan keuangan yang disajikan, PSAK 59 lebih mencakup seluruh produk-produk perbankan Islam. Perbandingan yang paling utama di tinjau dari syariah Islam mengenai metode accrual basis yang digunakan dalam mencatat pendapatan yang akan diterima pada PSAK 59 yang masih bersifat gharar."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S21196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2002
332.1 IKA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Sofyan Syafri
Jakarta: LPPE USAKTI, 2004
657.833 3 HAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annita Sari Thamrin
"Persaingan ketat dunia perbankan mengharuskan bank beroperasi pada tingkat yang efisien. Ini tercermin dari diberlakukannya Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI). Selain itu analisa Cost Volume Profit (CVP) dapat membantu bank merencanakan laba dan mengevaluasi hasil kerja segmen tertentu dalam organisasi bank. Skripsi ini merupakan sebuah studi kasus dengan metodologi penelitian analitis deskriptif yang dilakukan pada salah satu bank. Pengumpulan data diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. SKAPI (suplemen dari PAI), menyempurnakan sistem pelaporan keuangan bank, agar informasi, yang dihasilkan benar-benar mencerminkan aktivitas bank. Pengakuan pendapatan dan beban yang dianut bank telah sesuai dengan SKAPI. Penerapan analisa CVP pada bank memerlukan modifikasi rumus dasar dan proses pengalokasian common cost harus tepat. Hasil analisa atas produk mencerminkan produk beroperasi pada tingkat di atas break even point, menghasilkan laba sesuai dengan yang ditargetkan dan memiliki tingkat margin of safety yang cukup aman. Hasil analisa pada bagian treasury bank, pada dua tahun pertama beroperasi pada tingkat diatas titik impas dan melebihi target laba. Pada tahun ke tiga analisa, bank mengalami kerugian akibat ekspansi dan dua tahun berikutnya memperoleh laba kembali akibat penanaman dana yang tepat pada aktiva yang produktif. Analisa CVP memiliki banyak keterbatasan yang merupakan kelemahan utamanya. Meskipun demikian analisa ini memberikan gambaran yang cepat dan mudah dicerna, meskipun tidak memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Analisa dapat memberikan peringatan awal (early warning) dan harus dilanjutkan dengan analisa lain yang lebih akurat. Untuk kemajuan bank yang dianalisa, faktor-faktor bunga yang bersaing, strategi pemasaran yang tepat, pelayanan yang baik, efisiensi bank dan program pelatihan pegawai perlu ditingkatkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Yaya
Jakarta: Salemba Empat, 2017
657.833 3 RIZ a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Wiyono
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006
297.273 SLA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Sarie Setyadevi
"Lembaga perbankan merupakan industri yang memiliki karakteristik khusus yang penyusunan laporan keuangannya diatur oleh PSAK No.31. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran bagaimana BMI selaku bank bagi hasil menerapkan PSAK No. 31 dalam penyusunan laporan keuangannya dengan permasalahan yang dihadapinya. Kemudian, dengan membandingkannya dengan standar akuntansi keuangan untuk lembaga keuangan Islam yang dikeluarkan oleh AAO-IFI diharapkan akan diperoleh solusi dari permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur dan studi lapangan. Hasilnya adalah terdapat perbedaan prinsip operasional antara bank konvensional dan bank bagi hasil yang menimbulkan berbagai implikasi, baik terhadap segi operasional, produk yang dikeluarkan, maupun perlakuan dan sistem akuntansinya. Akuntansi sebagai suatu rekayasa yang menyajikan informasi keuangan mengenai suatu entitas ekonomi sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia di praktikkan. Standar Akuntansi dan Auditing yang dikeluarkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions bisa dijadikan alternatif solusi dalam menyusun laporan keuangan bagi bank bagi hasil."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.N Dwi Pradipta
"Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkamiya kembali kepada masyarakat, sehingga memerlukan sistem informasi yang efektif dan efisien agar dapat berfungsi untuk berkembang melindungi kepentingan masyarakat dan menghadapì persaingan yang semakin global.
Ikatan Akuntan Indonesia (lAI) dan Bank Indonesia (BI) telah mengadakan kerjasama dalam rangka penyusunan strandar akuntansi keuangan tenatang akuntansi perbankan (PSAK 31) sebagai pedoman bank dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat memberikan gambaran mengenai keadaan bank secara wajar.
Dalam implementasi PSAK 31 tersebut ada beberapa masalah yang dihadapi oleh bank, karena adanya perbedaan mengenai dasar pengakuan pendapatan bank yang dipakai sebelum PSAK 31, dengan perbedaan ini mengakibatkan hasil yang berbeda dalam pengukuran tingkat rentabilitas suatu bank, dalam hal ini penulis mengambil studi kasus pada Bank Tabungan Negara.
Berdasarkan hasil analisa terhadap laporan keuangan Bank Tabungan Negara tahun 1992 dan 1993, dimana PSAK 31 mulai diberlakukan untuk laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 1993, dapat disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan bank sebelum berlakunya PSAK 31 berdasarkan kas, sehingga bunga yang telah jatuh waktu tetapi belum dibayarkan oleh debitur oleh bank hanya dicatat dalam rekening administratif tunggakan bunga debitur, dan ketika tunggakan bunga tersebut dilunasi baru diakui sebagai pendapatan bunga. Sedangkan dalam PSAK 31 pendapatan bunga diakui secara akrual (accrual basis), kecuali pendapatan bunga dan kredit dan aktiva produktif non performing. Pendapatan dan aktiva yang non performing hanya boleh diakuj apabila pendapatan tersebut benar-benar telah diterima.
Pengakuan pendapatan provisi dan komisi kredit sebelum berlakunya PSAK 31 diakui ketika pendapatan tersebut diterima oleh bank setelah disetujuinya perjanjian kredit tersebut, tetapi setelah berlakunya PSAK 31 komisi dan provisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan diperlakukan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistimatis selama jangka waktu komjtmen djt. Apabila komitmen tersebut diselesaikan sebelum jangka walctimya maka sisa komisi dan provisi djakuj sebagai pendapatan pada saat penyclesajan kornjtmen tersebut. Komisi dan provisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkredritan dan jangka waktu, diakui sebagal pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Pencatatan penanaman dalam bentuk penyertaan sebelum berlakunya PSAK 31 dilakukan dengan cara metode bìaya, dan dengan berlakunya PSAK 31 pencatatai tersebut dilakukan dengan metode ekuitas jika suatu perusahaan mempunyai investasi dalarn saham dengan hak suara pada perusahaan lain dalam jumlah lebih darì 20 %, dan rnetode bìaya jika kurang dan 20 %.
Dengan berlakunya PSAK 31 maka akan mempengan.thi penyajian laporan keuangan bank dan dapat meningkatkan jumlah asset seria pendapatan bank, sebingga laba bersih bank juga akan mengalami kenaikan, dengan meningkatnya laba bersih bank maka pajak penghasílan yang dibayarpun meningkat pula, bal inilah yang menj adj kendala dalam pelaksanaan Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan secara konsisten, karena dengan aLiran kas masuk yang sama diharuskan membayar pajak atan dividen yang lebth tinggi karena meningkatnya pendapatan bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taswan
Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 1997
657.806 Tas a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
657.806
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>