Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antonius Hermans
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sela Diah Kenanga
"Saat pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia April 2020, industri otomotif menjadi sektor yang mengalami penurunan paling signifikan dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan mobil dan motor secara domestik dan luar negeri yang menyebabkan pemangkasan produksi. Dari kejadian ini, seluruh industri otomotif harus cepat beradaptasi dari disrupsi yang terjadi untuk mengembalikan keadaan secara normal pasca terjadinya disrupsi. Key Performance Indicator (KPI) dengan konteks Supply Chain Resilience (SCR) yang digunakan organisasi untuk mengontrol dan mengelola rencana target industri dapat menjadi salah satu tindakan preventif bagi industri ketika terjadi disrupsi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat KPI dengan konteks SCR agar indikator yang berhubungan dengan disrupsi dapat lebih diperhatikan sebagai tindakan jangka panjang. Penelitian ini menggunakan literatur review untuk mengumpulkan indikator, metode Content Validity Index (CVI) untuk validasi indikator yang dinilai oleh ahli, dan Dematel based ANP untuk mengetahui hubungan antar setiap indikator. Hasil dari CVI menunjukkan bahwa dari 11 Indikator dan 46 sub indikator SCR yang dikumpulkan, semua indikator dan 27 sub indikator SCR dinyatakan valid oleh 6 ahli di bidang otomotif dengan rata-rata nilai I-CVI 0.81. Dari keseluruhan indikator, indikator security merupakan indikator yang sangat mempengaruhi indikator lainnya sedangkan indikator risk management merupakan indikator yang paling mudah terpengaruh oleh indikator lainnya

Since the Covid-19 pandemic entered Indonesia in April 2020, the automotive industry experienced the most significant decline compared to the other sectors. The downfall was due to weak demand for cars and motorcycles from the domestic and foreign market, leading to production cuts. This incident forced the entire automotive industry to adjust to returning to normal conditions after the disruption occurred as quickly as possible. There in need for Key Performance Indicators (KPI) for Supply Chain Resilience (SCR) to control and manage the company's target plans when a disruption occurs. This study aims to design KPI to assessing the indicators related to disruption as long-term measures. This study utilized literature review for collect the indicators, Content Validity Index (CVI) for validation of indicators that already assessed by ahli, and Dematel based ANP to know the relation between each indicator. CVI result showed from 11 indicators and 46 sub-indicators of SCR, all indicators and 27 sub-indicators were validated by six ahlis in the sector, with an average I-CVI value of 0.81. Of all the indicators, the security indicator is an indicator that greatly influences other indicators, while the risk management indicator is the indicator that is most easily affected by other indicators."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Yudhatama
"Industri otomotif merupakan salah satu industri yang berperan besar dalam sumber pemasukan Indonesia salah satunya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari terutama untuk transportasi dan logistik. Hal ini menyebabkan terus bertumbuhnya target produksi truk tiap tahunnya. Hal ini sudah menjadi salah satu fokus Indonesia yang menargetkan 1,29 juta unit truk diproduksi di tahun 2020. Oleh karena itu, dibutuhkan optimalisasi dalam lini produksi truk untuk merealisasikan target tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meminimalkan waktu produksi dengan jumlah stasiun kerja yang optimal untuk meminimalkan biaya-biaya yang akan keluar apabila ingin meningkatkan kapasitas produksi dalam lini perakitan truk di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan pendekatan lean manufacturing untuk menganalisis waste yang terdapat pada lini perakitan. Penelitian dimulai dengan melihat dan mencatat waktu setiap stasiun kerja, kemudian dilakukan perhitungan waktu setiap pekerjaan dengan menggunakan metode time study. Waktu yang sudah didapat kemudian di-input ke model matematika programa linear mixed integer linear programming yang dikembangkan dalam perangkat lunak LINGO 17.0. Hasil dari pengolahan data pada perangkat lunak LINGO 17.0 adalah alokasi setiap pekerjaan ke stasiun kerja yang baru untuk mendapat cycle time produksi yang sesuai dengan takt time produksi, dan juga total idle time dari lini perakitan yang baru. Penelitian ini juga membahas hasil dari beberapa skenario perubahan parameter yang mungkin terjadi pada perusahaan.

The automotive industry is one of the industries that plays a major role in Indonesia's revenue sources, one of which is in meeting daily needs, especially for transportation and logistics. This causes the growth of truck production targets each year. This has become one of Indonesia's focus to target 1.29 million trucks produced in 2020. Therefore, optimization in the truck production line is needed to realize this target. This study aims to minimize production time with the optimal number of workstations to minimize costs that will come out if you want to increase production capacity in truck assembly lines in Indonesia. The study was conducted with a lean manufacturing approach to analyze the waste contained in the assembly line. The study began by looking at and recording the time of each workstation, then time was calculated for each work using the time study method. The time obtained is then inputted to the linear mixed integer linear programming mathematical programming model developed in the LINGO 17.0 software. The result of data processing in the LINGO 17.0 software is the allocation of each job to the new workstation to get the production cycle time in accordance with the production takt time, and also the total idle time of the new assembly line. This study also discusses the results of several scenario changes in parameters that might occur in the company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denise Savia Anindita
"Kontribusi Industri Manufaktur terhadap PDB Indonesia diproyeksikan akan terus mengalami penurunan apabila tidak dilakukan upaya untuk merevitalisasi Industri Manufaktur. Seiringan dengan penurunan kontribusi tersebut, Indonesia beraspirasi untuk menjadi Top 10 PDB Global pada tahun 2030 melalui meningkatkan faktor kontributor ekspor netto. Pemerintah Indonesia memiliki inisiatif Making Indonesia 4.0 yang bertujuan untuk merevitalisasi Industri Manufaktur melalui implementasi teknologi Industri 4.0 pada lima sektor fokus dengan salah satu sektornya adalah sektor otomotif. Melalui inisiatif ini diharapkan ekspor netto negara dapat meningkat. Teknologi yang menjadi lapisan paling dasar implementasi Industri 4.0 adalah internet of things. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hanya 26% perusahaan yang mengalami kesuksesan ketika mengimplementasikan IoT. Berdasarkan keadaan tersebut, perusahaan perlu mempertimbangkan key success factors (KSF) ketika mengimplementasikan IoT dimana tujuannya adalah untuk membantu memfokuskan aktivitas perusahaan dan menghindari pemborosan sumber daya pada aktivitas yang kurang penting sehingga mampu mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi KSF, mencari hubungan antar KSF, mendapatkan bobot KSF, dan merancang strategi implementasi IoT di Industri Manufaktur pada sektor otomotif berdasarkan KSF prioritas. Hasil dari penelitian ini mendapatkan delapan dimensi dan dua puluh empat KSF implementasi IoT. Hasil perhitungan menunjukkan tiga KSF yang terpilih, yaitu market requirements, peraturan dan kebijakan pemerintah, dan technology standardization approach dimana masing-masing KSF tersebut dibuat rancangan strategi.

The contribution of the Manufacturing Industry to Indonesia's GDP is projected to continue to decline if no efforts are made to revitalize the Manufacturing Industry. Along with the decline in this contribution, Indonesia aspires to become the Top 10 Global GDP in 2030 by increasing the net export contributor factor. The Indonesian government has the Making Indonesia 4.0 initiative which aims to revitalize the Manufacturing Industry through the implementation of Industry 4.0 technology in five focus sectors, one of which is the automotive sector. Through this initiative, it is hoped that the country's net exports can increase. The technology that is the most basic layer of the implementation of Industry 4.0 is the internet of things. However, research shows that only 26% of companies experience success when implementing IoT. Based on these circumstances, companies need to consider key success factors (KSF) when implementing IoT where the goal is to help focus company activities and avoid wasting resources on activities that are less important so as to support the achievement of company goals. Therefore, this study aims to identify KSF, look for the relationship between KSF, get the weight of KSF, and design an IoT implementation strategy in the Manufacturing Industry in the automotive sector based on priority KSF. The results of this study get eight dimensions and twenty four KSFs of IoT implementation. The results of the calculation show that the three selected KSFs are market requirements, government regulations and policies, and the technology standardization approach where a strategy is designed for each KSF."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akha Dewantoro
"ABSTRAK
Industri 4.0 telah membuat industri otomotif di dunia mengalami pertumbuhan dan lebih memperhatikan pengemudi yang diklasifikasikan sebagai generasi muda atau modern. Hal tersebut telah mendorong industri otomotif Indonesia sebagai produsen terbesar kedua setelah Thailand di Asia Tenggara untuk mempertimbangkan minat pengemudi generasi muda dalam teknologi digital untuk mengakses data kendaraan, memeriksa dan mendiagnosis kondisi komponen. Internet of Things sebagai istilah dalam teknologi digital memiliki dampak pada pengurangan biaya pemeliharaan dan meningkatkan siklus hidup kendaraan yang merupakan kegiatan penting bagi kendaraan. Salah satunya adalah penggunaan algoritma machine learning yang telah banyak digunakan dalam mendiagnosis masalah kendaraan. Untuk menjadwalkan kegiatan pemeliharaan, algoritma machine learning yang digunakan adalah metode regresi yang akan diperbandingkan dengan perhitungan empirikal rumus. Sebuah perangkat diagnosa dibuat untuk memberikan informasi kendaraan secara real-time menggunakan sambungan yang sudah tersedia pada kendaraan. Informasi tersebut kemudian digunakan
untuk memprediksi kondisi komponen pada kendaraan. Perangkat terhubung dan menyimpan data di cloud. Kemudian pengemudi dapat mengawasi kondisi kendaraan secara langsung melalui smartphone dengan hasil perhitungan baik secara empirikal maupun menggunakan machine learning yang telah diverifikasi oleh uji verifikasi untuk memperbarui program perhitungan dalam mengurangi nilai kesalahan. Perhitungan pada aplikasi tersebut diperoleh dengan melakukan pengujian berdasarkan perilaku berkendara. Kondisi komponen yang diamati memberikan penurunan sebesar 1.35% - 2.38% untuk komponen penyaring udara dengan nilai MAE dan MSE berturut-turut
sebesar 0.117 dan 0.017 yang terbesar terjadi pada perilaku Eco. Komponen pelumas juga mengalami penurunan sebesar 2.38% - 36.32% dengan nilai MAE dan MSE secara berturut-turut adalah 0.237 dan 0.082 yang terbesar terjadi pada perilaku Normal. Secara menyeluruh, aplikasi dapat dipercaya memprediksi kondisi komponen dengan tingkat kesalahan pada komponen penyaring udara dan pelumas berturut-turut adalah 0.3163% dan 0.2367%.

ABSTRACT
Industry 4.0 has made the automotive industry in the world experience growth and pay more attention to drivers who are classified as young or modern generation. This has pushed the Indonesian automotive industry as the second largest producer after Thailand in Southeast Asia to consider the interest of young generation drivers in digital technology to access vehicle data, examine and diagnose component conditions. Internet of Things as a term in digital technology has an impact on reducing maintenance costs and increasing vehicle life cycles which are important activities for vehicles. One of them is the use of machine learning algorithm which has been widely used in diagnosing vehicle problems. To schedule maintenance activities, the machine learning algorithm used is a regression method that will be compared with the empirical calculation of the formula. A diagnostic device is made to provide vehicle information in real-time using the connection
that is already available on the vehicle. The information is then used to predict the condition of the components on the vehicle. The device is connected and stores data in the cloud. Then the driver can monitor the condition of the vehicle directly through a smartphone with the results of calculations both empirically and using machine learning that has been verified by a verification test to update the calculation program in reducing the error value. Calculations in the application were gained by doing test based on driving behavior. Observed component condition had decreasing value around 1.35% - 2.38% for air filter component with MAE and MSE number 0.117 and 0.017 respectively which the
biggest error occurred at Eco behavior. Engine lubricant also experienced decreasing value around 2.38% - 36.32% with MAE and MSE number 0.237 and 0.082 respectively which the biggest error occurred at Normal behavior. Overall, the application can reliably
predict component conditions with an error rate in the air filter and lubricant components respectively 0.3163% and 0.2367%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Harisanto
"Pemerintah sedang bersemangat mengembangkan industri otomotif nasional sebagai basis produksi industri otomotif global. Bahkan ditargetlam pada tahun 2015 ukan mengrunbil alih pcranan basis produksi otomotif ASEAN yang selama ini dilakukan Thailand. Dalam penelitian ini dilakukan analisis mengenai industri otomotif di Indonesia. Ana1isis yang dilakukan meliputi analisis eksternal industrl, analisis internal industri, analisis persaingan serta perencanaan strategis pengembangan industri otomotif Indonesia.
Dari hasil penelitian diperoleh keslmpulan bahwa Indonesia memang memiliki potensi untuk menjadi basis produksi industri otomotif global. Potensi yang ada perlu disertai regulasi yang menarik bagi prinsipal dan investor industri otomotif untuk: mengcmbangkan industri otomotif nasional. Industri otomotlf menjadi sumber penggerak perekonomian yang cukup potensial untuk: dikembangkan.

The government is eager to develop the national automotive industry as a production base for the global automotive industry. Even targeted in 2015 will take over the role of the ASEAN automotive production base that has been done by Thailand. This study conducted an analysis of the automotive industry in Indonesia. The analysis was conducted on the analysis of industrlar external factor. industrial internal factor analysis, competitivness analysis and strategic planning for the development of Indonesia's automotive industry.
From the research we concluded that Indonesia docs have the potential to become a global automotive industry production base. The potential need to be accompanied by regulations that appeal to principals and investors of automotive industry to develop the national automotive industry. The automotive industry can be considerable as potential economy support."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31665
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Likman Daniyasti
"

Memimpin pasar mobil di kawasan ASEAN dan Asia Tenggara, industri otomotif Indonesia menjadi salah satu pilar penting sektor manufaktur yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Seiring dengan kehadiran revolusi industri baru, Industri 4.0 telah menciptakan katalis bagi pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan industri manufaktur otomotif dalam meningkatkan kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Namun, kompleksitas proses yang terdapat di industri manufaktur otomotif telah menimbulkan pertanyaan, aspek atau faktor apa yang bisa mempercepat upaya adopsi teknologi Industri 4.0? Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kebijakan pemerintah Indonesia terhadap upaya akselerasi adopsi teknologi Industri 4.0 di industri otomotif Indonesia. Eksplorasi kebijakan dilakukan melalui perancangan model konseptual kualitatif, yang dikembangkan dengan pendekatan pemodelan sistem dinamis, untuk memberikan pemahaman tentang dinamika hubungan antara faktor-faktor yang terlibat di dalam penciptaan ekosistem Industri 4.0 di Indonesia.


Leading the car market in ASEAN and Southeast Asia region, the Indonesian automotive industry is being considered as one of the manufacturing sector important pillars that significantly contributes to national economic growth. Along with the presence of the next wave industrial revolution, Industry 4.0 creates the catalyst for the Indonesian government to stimulate the growth of the automotive manufacturing industry to boost its contribution on further national economic growth. However, the complexity or process that exists in automotive manufacturing industry has raised a question, what aspects or factors that could accelerate the Industry 4.0 technology adoption process? Hence, this research aims to explore the policy impact towards the growth of Industry 4.0 technology adoption in Indonesian automotive industry. The policy exploration will be done through a qualitative conceptual model, developed within system dynamics modeling approach, to provide an understanding of the relationship dynamics between factors included in the fourth industrial ecosystem creation in Indonesia.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beny Yuniarto Sugiri
"ABSTRAK
Skripsi ini ditulis berdasarkan suatu penelitian yang bersifat deskriptif analisis, bertujuan untuk membahas bentuk atau sikap strategi yang dijalankan perusahaan untuk bersaing, yang dilihat dalam manifestasi marketing mix dan persaingan yang terjadi serta posisi kemampuan bersaing dari kendaraan yang dipasarkan. Penelitian ini dilakukan dengan fokus pada PT. Indo Mobil Utama yang merupakan agen tunggal pemegang merek kendaraan Suzuki Forsa yang kemudian dibandingkan dengan jenis dan tipe kendaraan lainnya yang sejenis, yaitu Daihatsu Charade CS, Daihatsu Charade Turbo, Toyota Starlet XL dan Toyota Starlet 1.3 SE. Skripsi ini menggunakan data-data primer, yang merupakan data-data yang didapat langsung dari perusahaan yang bersangkutan seperti PT. Indo Mobil Utama dan PT. Astra. International Inc., maupun dari data-data sekunder yang didapat dari GAIKINDO (Gabungan Agen Tunggal dan Industri Kendaraan Bermotor) serta dari beberpa terbitan berkala dan majalah. yang yang Sesuai dengan tujuan penelitian maka strategi bersaing dijalankan dilihat berdasarkan karakteristik produk di tawarkan, harga jual kendaraan, alokasi biaya bagi promosi dan periklanan, serta cara dan sistem distribusi yang dijalankan yang dibandingkan dengan tindakan yang di lakukan pesaing-pesaingnya. Dari hasil penelitian terlibat bahwa PT. Indo Mobil Utama memiLiki sikap atau bentuk strategi pembangunan atau pemeliharaan yang berusaha menguasai market share yang dilakukan dengan menawaran produk yang relatif lebih lengkap dibandingkan kendaraan pesaingnya, dengan harga jual yang lebih rendah dan dengan biaya promosi yang paling besar dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Sedangkan dalam cara distribusnya berbeda dengan pesaing-pesaingnya, yaitu dengan menggunakan cara contractual vertical marketing system sedangkan pesaing-pesaingnya menggunakan kombiniasi dua cara, yaitu corporate dan contractual vertical marketing system. Dari penelitian menunjukkan juga bahwa posisi Suzuki Forsa mempunyai daya saing yang kuat dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya berdasarkan relatif market share yang diraihnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariq Rizki Naufal
"Perdagangan internasional dan kepemilikan asing merupakan fenomena yang umumnya terjadi pada industri berbasis tenaga kerja dalam jumlah besar seperti industri manufaktur dan sub-sektor industri seperti industri otomotif. Kedua hal tersebut merupakan bentuk economic upgrading demi tercapainya peningkatan profitabilitas dan produktivitas, akan tetapi economic upgrading belum tentu diiringi dengan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja industri itu sendiri (social upgrading). Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perdagangan internasional dan kepemilikan asing terhadap indikator decent work (indikator kelayakan ketenagakerjaan ILO) yang esensial dan produktivitas tenaga kerja industri otomotif Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi fixed effect untuk 7137 data perusahaan dari tahun 2000-2015 yang bersumber dari statistik IBS (Industri Besar dan Sedang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perdagangan internasional dan kepemilikan asing berdampak positif dan signifikan terhadap beberapa indikator decent work dan produktivitas, walaupun terdapat pengecualian antara hubungan perdagangan internasional dan kepemilikan asing dengan variabel proporsi tenaga kerja perempuan dan insentif. Alhasil, peneliti menekankan perlunya industri otomotif Indonesia untuk lebih aktif melakukan aktivitas perdagangan internasional dan menarik berbagai investasi asing dengan catatan perlunya penciptaan regulasi yang mengatur jumlah pemberian insentif yang memadai dan proporsi pekerja perempuan dalam jumlah tertentu di industri.

International trade and ownership of foreign investors are phenomena that generally occurs in large labor-based industries such as the manufacturing industry and industrial sub-sectors such as the automotive industry. Both of these are forms of economic upgrading in order to achieve increased profitability and productivity, but economic upgrading is not necessarily accompanied by an increase in the welfare of the industrial workforce itself (social upgrading). Thus, this study aims to analyze the impact of international trade and foreign ownership on essential decent work indicators and labor productivity of the Indonesian automotive industry. This study uses fixed effect regression method for 7137 company data from 2000-2015 sourced from IBS statistics. The results show that international trade and foreign ownership have a positive and significant impact on several indicators of decent work and productivity, although there are some exceptions on some variables such as share of female workers and incentives. As a result, the researcher emphasizes the need for the Indonesian automotive industry to be more active in carrying out international trade activities and attracting various foreign investments with a note that there is a need to create regulations that regulate adequate incentives and certain proportion of female workers in the industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Kresna
"Pertumbuhan industri otomotif khususnya roda empat di Indonesia dalam dua dekade terakhir membuat industri ini menjadi salah satu andalan bagi negara dalam hal pendapatan dan investasi negara oleh para pemegang saham di dunia. Data menunjukan bahwa jumlah jumlah produksi kendaraan roda empat dalam lima tahun terakhir menunjukan prospek yang membaik dari sekitar 1 juta pada tahun 2015 menjadi 1,2 juta pada tahun 2019, walaupun tahun 2020 menunjukan penurunan dan hal ini dialami oleh semua negara dan hampir semua sektor industri. Fenomena saat ini menunjukan bahwa persaingan di otomotif membuat pabrikan dan aliansi untuk bersaing dalam produktifitas sistem produksinya, salah satunya dengan mengukur line efisiensi, untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan pengukuran line efisiensi dengan cara melakukan line balancing, tahap awal pengumpulan data dimulai dengan melakukan observasi dan pengambilan waktu aktual di line perakitan, hasil menunjukan bahwa saat ini terdapat 185 stasiun dengan line efisiensi 80%. Selanjutnya dibuatkan grafik setiap stasiun kerja dengan diagram batang model Yamazumi chart untuk mempermudah proses analisis, setelah itu dilakukan line balancing dengan metode Moodie Young dan Helgeson Birnie, hasil menunjukan bahwa metode Helgeson-Birnie lebih baik dibandingkan dengan metode Moodie Young dengan line efisiensi sebesar 89%, balance delay 11% dan smoothly index 92 dibandingkan dengan dengan line efisiensi 88%, balance delay 13% dan smoothly index 90. Analisis penelitian menunjukan bahwa untuk meningkatkan line efisiensi dapat dilakukan dengan peningkatan sistem otomasi untuk beberapa stasiun kerja dan melakukan relayout dan re-routing untuk mendapatkan perbaikan yang lebih baik dengan membandingkan kelayakan investasi juga memberikan kontribusi bagi para praktisi sebagai pedoman dalam melakukan penerapan metode di industri terkait, untuk penelitian selanjutnya dari penelitian ini dapat dilakukan dengan membandingkan metode lain line balancing seperti Hoffmann–Moodie Young atau Hoffmann–Helgeson Birnie

The growth of the automotive industry, especially four-wheelers in Indonesia in the last two decades, has made this industry one of the mainstays for the country in terms of income and state investment by shareholders in the world. Data shows that the total production of four-wheeled vehicles in the last five years shows an improving prospect from around 1 million in 2015 to 1.2 million in 2019, although in 2020 it showed a decline and this was experienced by all countries and almost all industrial sectors. The current phenomenon shows that competition in automotive makes manufacturers and alliances compete in the productivity of their production systems, one of which is by measuring line efficiency, for this reason, in this study, line efficiency measurements will be carried out by doing line balancing, the initial stage of data collection begins with observing and taking the actual time on the assembly line, the results show that currently there are 185 stations with line 80%, next, a graph of each workstation was made with a bar chart of the Yamazumi chart to facilitate the analysis process, after that line balancing with the Moodie Young and Helgeson Birnie methods, the results showed that the Helgeson-Birnie method was better than the Moodie Young method with line efficiency of 89% , balance delay is 11% and smoothly index is 92 compared to line efficiency 88%, balance delay 13% and smoothly index is 90. Research analysis shows that to improve line efficiency can be done by increasing the automation system for several work stations and layout to get improvements better way to compare the feasibility of investment also contributes to practitioners as a guide in implementing the method in related industries, for further research from this research can be done by comparing other line balancing as Hoffmann–Moodie Young or Hoffmann - Helgeson Birnie."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>