Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Sumantri
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26498
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Indriyanti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26746
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Tingkat loyalitas pelanggan tunai dan jaminan non Pertamina di Rumah Sakit Pertamina Jaya saat ini belum diketahui tetapi data RSPJ menunjukkan adanya tingkat retensi yang masih rendah (<80%) dengan adanya angka loss pasien yang cukup tinggi lebih dari 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat loyalitas pelanggan tunai dan jaminan non PERTAMINA di unit rawat jalan Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Dalam kerangka konsep penelitian ini terdapat variabel dependen, independen dan faktor konfonding. Sebagai variabel dependen adalah loyalitas pelanggan, variabel independen adalah kepuasan pelanggan yang meliputi harapan dan persepsi responden. Tingkat kepuasan dihitung berdasarkan gap dengan metode SERVQUAL yang terdiri dan lima dimensi yaitu dimensi tangible, reliability, resposiveness, assurance dan empathy. Hasil perhitungan, bertujuan untuk meIihat diantara kelima dimensi tersebut manakah yang merniliki pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pelanggan dan mencari faktor yang menjadi konfonding terhadap hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan di unit rawat jalan poliklinik spesialis Rumah Sakit Pertamina Jaya. Metode penelitian yang dilaksanakan adalah metode kuantitif yang menggunakan 137 orang pasien yang datang ke polilditui spesialis Rumah Sakit Pertamina Jaya dalam masa penelitian menjadi respondennya secara acak. Sebelum melakukan survey terhadap responden, kuesioner terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya, setelah didapat hasil kuisioner valid dan reliabel maka penyebaran kuesioner dilakukan. Kemudian data yang sudah diperoleh dari hash l penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode analisa deskriptif, korelasi chi-Square dan regresi logistik. Berdasarkan hasil penggunaan SERVQUAL sebagai alat ukur kepuasan pada masing-masing dimensi, memperlihatkan adanya hubungan signifrkan antam kepuasan dengan loyalitas pelanggan. Dimensi Responsiveness dan Reliability adalah variabel yang paling signifikan, sedangkan basil uji p value, variabel Tangible (0.584), Assurance (0.620) dan Empathy (0.300) seeara statistik tidak signifikan. Jarak merupakan konfonding hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan, Sedangkan waktu tempuh bukan merupakan variabel konfonding. Maka rnodelnya adalah sebagai berikut loyalitas = -4.725 + 0.456 (Tang) + 0.987 (reli) + 0.990 (Resp) + 0.293 Ass(1) 0.598 (Emp) + 0.222 (Waktu) — 1.730 (Jantic). Sebagai kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat kepuasan dapat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan tetapi tingkat loyalitas pelanggan tidak hanya dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan saja melainkan masib ada faktor konfonding yang dapat mempengaruhi hubungan kepuasan dengan loyalitas pelanggan yaitu jarak. Oleh karena itu disarankan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk selalu berusaha memenuhi harapan pelanggan demi tercapainya kepuasan pelanggan dan bisa menumbuhkan rasa loyalitas pelanggan terhadap rumah sakit pertamina jaya dimasa depan.

The loyalty level of cash and non-PERTAMINA guaranteed customers in Pertamina Jaya Hospital has not been identified nowadays but its data shows that there is low retention level (<80%) with high loss value more than 50%. This research intended to find out the loyalty level of cash and non-PERTAMINA guaranteed customers in outpatient department in Pertamina Hospital Jakarta. There are dependent and independent variabel and also confounding factor within its conceptual construction of this research. The loyality of customer as the dependent variable, the independent variable is the customers' satisfaction focused in the respondents' expectation and perception. The level of satisfaction is counted based on the gap with SERVQUAL method which consists of five dimensions namely tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The result of this research is to identify which one is the most dominant among those five dimensions towards customers' loyalty and to find out the confounding factor towards the relation between the customers' satisfaction and customers' loyality in outpatient department of specialist clinics in Pertamina Jaya Hospital. This is a quantitative study which involved. 137 patients in Pertamina Jaya Hospital, specialists polyclinic. The respondents were taken randomly. Before doing the survey, the questioannaire had been tested. After getting the validity and reliability, the questionnaires were distributed. Then, the data was processed and analyzed by using descriptive analysis, chi-square correlation and logistic retention. SERVQUAL showed there's a significant relation between customer's satisfaction and loyalty, especially from responsiveness and reliability dimensions. They are the most significant. Meanwhile, p value shows Tangible (0.584), assurance (0.620) and empathy (0.300). They statistically show insignificant value, though they are also important in seeing the satisfaction and loyalty. While distance is a confoding, time isn't. It makes the model : Loyalty -4.725 + 0.456 (Tang) + 0.987 (Reli) + 0.990 (Resp) +0.293 ass (1) + 0.598 (Ernp) + 0.222 (Time) — 1.730 (distance). As a conclusion, satisfaction can influence customer's loyalty, though it's not the only reason. There's a confoding reason, which is distance. That's why, it is recommended to hospital management to always fulfill customer's satisfaction and finally grow the loyalty to the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34343
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Juliawati
"Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) merupakan rumah sakit setara tipe C+ yang pada awalnya hanya memberi pelayanan kepada karyawan, keluarga Pertamina serta perusahaan yang berhubungan dengan Pertamina. Dengan perubahan status RSPJ menjadi salah [p;'-09satu unit usaha Peramedika, maka pihak manajemen RSPJ mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan pengelolaan rumah sakit dengan mandiri yaitu dengan menerima pasien Non Pertamina. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbandingan yang ekstrem antara kunjungan pasien Pertamina dan Non Pertamina pada poli Rawat Jalan RS Pertamina Jaya Tahun 2006 yang mencapai kurang lebih 85 :15. Faktor tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian di bidang pemasaran rurnah sakit dalam hal ini RS Pertarnina Jaya khususnya tentang segmentasi,target dan posisi RS Pertamina Jaya sehingga diharapkan terjadinya peningkatan kunjungan pasien Non Pertamina.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapat informasi mengenai segmen pasar Rumah Sakit Pertamina Jaya sebagai dasar analisa penetapan segrnentasi, target, posisi pasar sehingga selanjutnya dapat direncanakan strategi pemasaran untuk meningkatkan kunjungan pasien Non Pertamina.
Penelitian dilakukan dengan melakukan survei kepada 150 pasien poli rawat jalan RS Pertamina Jaya, bersifat deskriptif dengan pendekatan gabungan kuantitatif yaitu pengumpulan data melalui kuesioner untuk mengetahui segmentasi pasar dan kualitatif dengan analisa hasil wawancara mendalam kepada pihak manajemen RSPJ untuk mengetahui segrnentasi, target dan posisi rumah sakit.
Hasil penelitian segmentasi demografi, geografi dan psikografi diperoleh bahwa profil pasien Non Pertamina yang berobat ke poli Rawat Jalan RSPJ adalah dari segmen menengah ke atas, dengan rincian jenis kelamin perempuan, usia produktif yaitu. 15 - <50 tahun, pendidikan terakhir SLTA, bekerja sebagai pegawai swasta, dengan mayoritas berpenghasilan lebih dari Rp.2.000.000,-.serta didominasi oleh pasien yang berhubungan dengan keluarga Pertamina. Profil ini biasanya pasien dengan posisi sudah cukup mapan dari segi finansial dan kesadaran akan pelayanan kesehatan cukup tinggi, terutama dalam pelayanan kesehatan preventif selain kuratif. Tipe psikografis yang dominan adalah 'Loyal Customer' dengan gaya hidup menengah ke atas. Pasien tersebut datang dari 40 kecamatan yang berasal dari 5 wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor Tangerang,Depok dan Sukabumi, dengan mayoritas asal wilayah yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, dari pemetaan area terdapat 3 keIompok / cluster pada radius 0-5 km serta Iebih dari 5 km yaitu wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat yang bisa ditindaklanjuti sebagai target pemasaran RSPJ. Hal yang khas adalah sebagian kelompok area adalah kompleks perumahan Pertamina. Target pasar RS Pertamina Jaya adalah merubah asal pasien dari dominan Pertarnina menjadi Non Pertamina. Positioning RSPJ dimata pasien Non Pertarnina adalah karena faktor loyalitas, akses mudah serta fasilitas dan kualitas layanan RSPJ baik sumber daya manusia sarana maupun prasarana yang menurut pasien adalah sudah memuaskan dengan biaya yang terjangkau dibandingkan RS pesaing di sekitarnya.
Berdasar hasil penelitian tersebut disarankan kepada manajemen RSPJ untuk memperhatikan pasar aktual yaitu dengan meningkatkan mutu pelayanan sdm medis non medis serta fasilitas sarana prasarana RSPJ, perlu memperhatikan 'loyal customer' dan mempertahankan pasar potensial dengan lebih fokus pada pelayanan sesuai segmen dengan kombinasi membuat inovasi layanan dari Iayanan standar yang sudah ada.

Pertamina Jaya Hospital (Rumah Sakit Pertamina Jaya RSPJ), as the member Pertamedica's Strategic Business Unit, was established to provide medical services particularly for their traditional customer, i.e the employees of Pertamina with their family and any company who has business relationship with Pertamina. Considering current development, however, as C+ Class Hospital, RSPJ may extend their services by receiving non traditional customer, that is, Non Pertamina patients.
Background of the research was the extreme composition of 85% : 15% of "Pertamina" and "Non Pertamina" at Outpatient Clinic RSPJ in the year of 2006. As the objective of this research is to get clear market segmentation of RSPJ, and at the end, to define sound marketing plan (segmentation, targetting, and positioning) in order to increase the incoming of Non Pertamina Patient.
The data for the research was collected through questionaire, descriptive with the approach of combining either quantitative and qualitative, towards 150 patients who visited Outpatient Policlinic R,SPJ 2006. To provide a comprehensive result, indepth interview was done also with Pertamina Jaya Hospital management.
As summary of the result, the profile of Non Pertamina patient that comes to outpatient policlinic Pertamina Jaya Hospital 2006 are from middle to high segment as follows, gender is female, age from 15 - <50 year old (productive age), last education from senior high school, the private sector employment, majority has the salary more than 2 million rupiah and has the dominance from Pertamina family. From the profile as above-mentioned, it can be concluded that the patient has good financial position with highconsciousness in the need of health services, especially preventive health care. Dominant psicographyc type is 'Loyal Customer' with middle to high lifestyle. Patients come from 40 district from 10 area in Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Depok and Sukabumi with major patient comes from North, East and Central Jakarta. Geographic segmentation mapping indicates that there are three cluster in 0-5 km radius and more than 5 km radius, especially in North,East and Central Jakarta. Those area could be followed as a Pertarnina Jaya Hospital market target. There is specific things that part of the respondent is from Pertamina Housing Complex. Pertarnina Jaya Hospital Market Target is to change incoming patient from dominance Pertamina to become Non Pertamina. Pertamina Jaya Hospital Positioning from Non Pertarnina patient's side is loyality factor, easy access and quality of RSPJ facility and services include human resource. They are satisfied with RSPJ services and it has reasonable cost comparing with the competitor.
Suggestion for RSPJ management are as follows : They must observe actual market (existing demand) by increasing quality of services include human resource, facility and take care the loyal customer and maintain the potencial market in focusing to patient services and make the inovation health product services from the standard health product services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Dewi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26747
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Ambarwati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33982
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Karmawan
"Fokus dari Tesis ini adalah bagaimana mengembangkan perencanaan strategisuntuk rumah sakit, dengan studi kasus RS Pertamina Jaya yang merupakan RSswasta Kelas C. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desaindeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor lingkungan baikeksternal maupun internal rumah sakit menempatkan RS Pertamina Jaya padaposisi Growth and Build pada Matriks IE dan posisi Internal Fix-It pada MatriksTOWS. Alternatif strategi terpilih adalah melakukan Penetrasi Pasar disertaiperbaikan pada faktor-faktor yang merupakan kelemahan rumah sakit untukmenangkap peluang yang dimiliki. Rencana Implementasi disusun agar sejalandengan upaya pencapaian Visi rumah sakit yaitu menjadi Institusi Kesehatan yangmampu bersaing di era globalisasi dengan Pelayanan Berstandar InternasionalTahun 2020.

The focus of this study is how to develop strategic planning for hospitals, withcase studies of Pertamina Jaya Hospital which is a class C private hospital. Thisresearch is qualitative research with descriptive design. The results showed thatenvironmental factors both external as well as internal hospital put the PertaminaJaya Hospital on the position of Growth and Build on IE Matrix and Internal Fix It on TOWS Matrix. An alternative strategy is doing market penetrationaccompanied improvements in hospital weaknesses to capture opportunities.Implementation plan was drawn up in order to be in line with the achievement ofHospital Vision to be come a Healthcare Organization which can compete in theera of globalization with International standard Services by 2020."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Apriansyah
"Skripsi ini membahas tentang sistem manajemen pemeliharaan alat elektromedik oleh Unit Teknik di Rumah Sakit Pertamina Jaya tahun 2011 dengan menggunakan pendekatan sistem. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem manajemen pemeliharaan alat elektromedik secara umum sudah berjalan dengan cukup baik, namun terdapat beberapa aspek yang mesti diperhatikan, antara lain perlunya analisis lebih lanjut mengenai beban kerja dan ketersediaan sumber daya manusia, memberikan pelatihan kepada petugas elektromedik, penggunaan metode penilaian resiko dalam perencanaan jadwal kegiatan, melakukan perencanaan kebutuhan biaya secara lebih lanjut, serta penyempurnaan sistem administrasi.

The focus of this study?s about overview of the maintenance management system of electro-medic equipments by Engineering Unit at Pertamina Jaya Hospital year of 2011 use the system approach research design. This study is a descriptive qualitative research with in-depth interviews, observation, and document review methods. The results of this study?s the maintenance management system has been running quite well, but there are some aspects that must be considered, so researcher suggest to analyse of workload and availability of HR further, provide training, use the risk assessment methods in planning schedule, make a budget planning further, and administration system improvement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Hidayatullah
"Penelitian ini untuk menilai pelaksanaan manajemen teknologi peralatan medis di Rumah Sakit Pertamina Jaya dengan cara telaah dokumen dengan instrumen MFK 8 akreditasi KARS 2012 dengan pembatasan pada tiga alat medis yang berkategori critical equipment yaitu ventilator, mesin hemodialisa dan defibrilator. Hasilnya adalah kekurangan nilai sebesar 23 untuk bisa lulus dengan penyebabnya adalah perencanaan yang tidak konfrehensif dan kurangnya jumlah dan kualitas sumber daya manusia. Usulan solusi bagi manajemen RSPJ adalah menentukan tujuan dan target manajemen teknologi peralatan medis , membuat perencanaan yang komfrehensif, memenuhi kebutuhan sumber daya manusia disertai peningkatan pengetahuan dan keterampilannya.

This study was to assess the implementation of health technology management at Pertamina Jaya Hospital by review the documents according to Chapter 8 Facilities Management and Safety , Commission on Accreditation of Hospital, version 2012 . It was limited on three critical equipment i.e ventilators, hemodialysis machine and defibrillator. The result is not pass, minus 23 to pass and the causes are not konfrehensif planning and lack of quantity and quality of human resources. Proposed solutions for management of RSPJ are setting objectives and targets of health technology management, the komfrehensive planning and improvement human resources."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T47229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiarto
"PT PERTAMINA EP juga telah mengembangkan Sistem Manajemen K3 yang terintegrasi dalam Pendirian Sistem Manajemen Health, Safety dan Environment (SMHSE) yang terdiri dari l3 (tiga belas) elemen. Salah Satu Area Operasi PT PERTAMINA EP Region Sumatera adalah Area Pendopo yang melaksanakan kegiatan eksplorasi dan produksi serta transmisi sumber daya migas. Kegiatan tersebut disadari memiliki potensi menimbulkan dampak terhadap aspek Kesehatan dan Keselamatan Kelja (K3). Salah satu dampak terhadap aspek K3 yang merugikan yang terjadi Area adalah teljadinya kebakaran/ledakan, kecelakaan, kerja.
Dari beberapa kejadian kecelakaan kerja, kebakaran/ledakan yang teljadi di Area Pendopo, jika dilihat dari konsep Kesehatan dan Keselamatan Kelja (K3) pada era modem yang dikemukakan oleh Frank Bird (1967) dan Loftus (1970), Dan Petersen bahwa kejadian yang terjadi 1ebih disebahkan oleh ketimpangan manajemen (lack of management control). Oleh karena itu pedu dilakukan evaluasi penerapan Sistem Manajemen HSE PT PERTAMINA EP Region Sumatera Area Pendopo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Data kualitatif Elemen Sistem Manajemen HSE yang telah dikembangkan oleh PT PERTAMINA EP dalam bentuk tabel dan narasi dianalisis dengan membandingkan dengan Sistem Manajemen K3 yang telah dikembangkan oleh BP M!GAS yang mengaeu pada persyaratan OHSAS 18001 : 1999, OHSMS Australian/New Zealand Standard 4801 : 2001 dan OHSMS ILO : 2001. Data kualitatif kondisi eksisting penerapan Sistem Manajemen HSE diperoleh dari basil wawancara, observasi dokumen dan tinjauan.
Kesimpulan dari penelitian mengenai perbarulingan Sistem Manajemen HSE yang dikembangkan oleh PT PERTAMINA EP dengan Sistem Manajemen K3 BP MIGAS secara substansi sarna. Untuk evaluasi penerapan Sistem Manajemen HSE PT PERTAMINA EP Area Pendopo diketahui bahwa tingkat pencapaian penerapannya adalah 59,98%. Saran dari peoelitian mengenai perbandingan Sistem Manajemen HSE yang dikembangkan oleh PT PERTAMINA EP dengan Sistem Manajemen K3 BP MIGAS adalah PT PERTAMINA EP perlu mengembangkan 2 (dua) elemen dalam Sistem Manajemen HSE yaitu ; elemen Manajemen Risiko dan Tinjauan Ulang Manajemen.
Untuk Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen HSE PT PERTAMINA EP Area Pendopo adalah Kebijakan HSE perlu dijabarkan lebih spesifik sesuai deogan kondisi setempat, sebaikaya program HSE tersusun lengkap dengan jangka waktu, pencapaian sasaran dan tujuan bidang HSE dan dirumuskan dalam bentuk sasaran pokok dan target-target kuantitatif, perlu dilakukan pelatiben aspek HSE bagi pekelja yang pekeljasnnya berisiko bahaya tinggi, dilakukan identiflkasi behaya pada tahap disain konseptuadibuat dan dikembangkan prosedur keselamatan kelja operasi, inspeksi peralatan agar dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, dalarn setiap kemasan bahan dan produk perlu dilengkapi lembar data keselarnatan bahan, perlu ditinjau dan dianalisis aspek HSE terhadap setiap perubehan, dibuat dan dikembangkan prosedur komunikasi internal dan ekstemal, dibuat dan dikembangkan prosedur penanggulangan keadaan darurat, dilakukan panyelidikan setiap kejadian near miss, dokumen parlu dikelompokkan sesuai.

In the globalization era Indonesia is in its reforming phase anticipating the free trade in 2020 along with all consequences to our Jives. To strengthen our competitiveness in the globalization era, preferred standardization is required; qua1ity management, environmental management and occupational safety and health management. PT PERTAMINA EP has also developed its HSE Management System integrated with Health, Safety and Environment Management System Guideline (SMHSE) comprising 13 (thirteen) elements. One of the operating areas ofPT PERTAMINA EP, Sumatera Region is Pendopo Area engaged in explorations and productions as well as oil and gas transmission. It is known that these operations would bear potential impacts on Occupational Health and Safety.
Some of the adverse impacts on HSE in this area include fire/explosion and occupational accident. By occupational accidents and fire/explosion occurred in Pendopo Area, in the context of Occupational Health and Safety in modem area stated by Frank Bird (1967) and Loftus (1970) and Peterseen, such events are mostly attributable to Lack of Management Control. For that reason, evaluation on HSE Management of PT PERTAMINA EP Sumatera Region, Pendopo Area must be performed.
The method applied in the research is descriptive analytical. Qualitative data of HSE Management System developed by PT PERTAMINA EP in tables and narrations are analyzed by comparing the internal HSE system ofBP M!GAS by OHSAS 18001: 1999, OHSMS, Australian/New Zealand Standard 4801; 2001 and OHSMS ILO: 2001. Qualitative data of the existing condition of HSE Management System is generated through interview, observation and site review, later analyzed by comparing HSE Management System ofPT PERTAMINA EP. substantially equal.
Based on evaluation on HSE Management System of PT PERTAMINA EP, Pendopo Area, the achievement level is 59,98%. Recommendations generated from the research on comparative analysis on HSE Management System developed by PT PERTAMINA EP and BP Migas; PE PERTAMINA EP needs to develop 2 (two) elements in its internal HSE Management System; Risk Management and Management Review.
Based on evaluation on HSE Management System ofPT PERTAMINA EP, Pendopo Area, HSE specific policy must be established and fu!ly elaborated by looking at local conditions, HSE PROGRAM shall be fully organized with specific perind, quantitative target achievement, specific HSE training must be delivered for workers highly exposed to occupatioual risk, hazard identification during conceptual design phase, occupational safety procedures shall be organized fur equipment operating and inspection as per fixed schedule, in each package of materials and products, material safety data sheet must be attached, review and analysis on HSE aspect on changes, internal and external communication procedures must be set up and developed, emergency response. near miss investigation, documents shall be grouped as per classification level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T21055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>