Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita Yustisiana
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26509
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Iskraeni
"Era globalisasi yang menuntut persaingan yang tinggi rumah Sakit dituntut
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah
satu indikator penting untuk mengukur mutu pelayanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat gambaran kepuasan
pasien, melihat hubungan antara karakteristik pasien dengan kepuasan terhadap mutu
layanan rumah sakit, menganalisa penyebab ketidak puasan.
Penelitian dilakukan pada tanggal 9 April sampai dengan 12 Mei 2001. di
Rumah Sakit Umum Daerah Lahat (RSUD Lahat). Berdasarkan sltratifikasi
proporsional diperoleh 96 sampel penelitian dari berbagai kelas perawatan (kelas III
33, kelas II 33, kelas I 10, VIP 20). Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
analitik kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif untuk menggali penyebab
ketidakpuasan pasien serta analisis penyebab ketidak puasan dengan wawancara
mendalam dan observasi.
Analisis statistik yang dipergunakan adalah analisis univariat untuk melihat
gambaran deskriptif dilanjutkan dengan analisis bivariat. Data penelitian kualitatif
diolah dengan menggunakan content analysis. Dari analisis bivariat diperoleh adanya hubungan karakteristik pasien, jenis kelamin., kelas perawatan dengan kepuasan.
Penyebab ketidakpuasan pasien yang terbanyak adalah dimensi kehandalan
(reliability) dan masih kurangnya mutu layanan rumah sakit meliputi mutu supplier,
input, process, output.
Penelitian ini menyarankan supplier membuat jadwal evaluasi dan bimbingan
yang baku, penambahan jumlah tenaga perawat, memberdayakan diklat untuk
mengadakan pelatihan petugas. Perbaikan insentif bagi perawat dan pemberian
insentif bagi petugas gizi, mencukupi kekurangan sarana rumah sakit seperti air,
laken dengan mengusulkan dana ke Pemda. Pelaksanaan prosedur tetap bagi petugas
dan penambahan dokter spesialis.

Abstract
Globalization in many aspects of business including hospital services, requires
improvement of quality care. One important measure of quality of care is patient
satisfaction.
This study has objectives for describe level of patient satisfaction, to examine
correlation between patients characteristics and satisfaction to quality of care and to
describe causal factors of unsatisfaction situations.
This study had been done during April to May 2001 at Lahat General Hospital
(RSUD Lahat). Samples were drawn using stratified from all classes of care (3rd class: 33
respondents ; 2nd : 33 respondents ; 1st : 10 respondents and VIP : 20 respondents). This
study is using analytic quantitative approach with qualitative study as complementary.
The quality approach as use to elaborate reasons for unsatisfaction condition by using in
depth interview and observation.
Statical analysis started with descriptive to examine quantitative data. Then
continues with bivariate analysis. Qualitative data were analyzed using content analysis.
From bivariat quantitative, it is shown that variables of sex and class of care are
significantly related to satisfaction. Reliability dimension of quality care is mostly
complained is the cause of unsatisfaction condition. This is related to low quality level of
suppliers, input process and output.
This study suggest that hospital manager (as supplier) should develop periodical
evaluation and standardized supervision, recruit more nurses establish training management for staff personnel. Furthermore, it is also suggested that incentive system
should be evaluated and improved, especially for nurses and nutritionist, to improve
quality of hospital facilities such as clean water supplies and linen. This can be requested
to local government. ln addition, the hospital should develop standard operational
procedure for staff and (specialist) medical doctors."
2001
T3116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sudarni
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan jenis penelitian kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terhadap 150 responden. Data diolah secara kuantitatif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menyarankan kepada manajemen BRSUD Waled untuk meningkatkan keramahan perawat, memberikan penjelasan tentang penyakit yang diderita kepada pasien, meningkatkan kebersihan kamar, meningkatkan kecepatan penanganan pasien kritis dan menambah dokter spesialis.

This study was a descriptive analytical research with quantitative research. Data which was used in this study was a primary data which was collected by using the questionnaires for 150 respondents. Quantitative data was processed and presented in the form of frequency distribution table. This study result suggested to management of BRSUD Waled to improve nurse hospitality, providing explanation about the disease which was suffered by patient, improving room hygiene, increasing speed of handling critical patient and improving medical specialist."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T28386
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Kusumo
"Tesis ini membahas proses pemulangan pasien rawat inap di Rumah Sakit Awal Bros Batam dalam rangka mencari penyebab ketidaklancaran proses yang setiap harinya telah dilaksanakan di rumah sakit ini melalui sudut pandang sistim. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan untuk memperbaiki sistem pemulangan pasien rawat inap yang terintegrasi, melakukan rapat koordinasi berkala dengan unit-unit terkait, dan menggunakan teknologi terbaru untuk efisiensi waktu dan SDM.

This thesis focus is about Inpatient Discharge Process at the Awal Bros Hospital Batam in order to find the bottle-neck process in implemented everyday in the hospital from hospital's systems perspective. The study was a research with descriptive qualitative design. The results suggest for improving the repatriation system of inpatient, conduct regular coordination meetings with relevant units, and use the latest technology for efficiency of time and human resources."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T31712
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Wirawan
"Bagi pasien rumah sakit, pelayanan kesehatan yang berkualitas tidak hanya dirasakan
dengan sembuhnya dari penyakit secara fisik namun juga menyangkut kepuasan pasien
terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Pasien akan puas
apabila layanan yang diterimanya setidaknya sama atau melampaui harapan pasien.
Sedangkan pasien merasa tidak puas apabila layanan yang diterimanya tidak sesuai
dengan harapan pasien. Berdasarkan data capaian indikator mutu di Rumah Sakit Bakti
Timah (RSBT) Mentok Tahun 2022, terdapat beberapa indikator mutu yang belum
mencapai target. Selain itu angka kunjungan pasien JKN di instalasi rawat jalan RSBT
Mentok Tahun 2020-2022 juga mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran kepuasan pasien dan gambaran minat kunjungan ulang pada pasien
JKN di instalasi rawat jalan RSBT Mentok Tahun 2023. Desain penelitian ini adalah
Cross Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 120 orang. Analisis statistik
menggunakan uji Chi Square atau uji Fisher Exact. Berdasarkan uji statistik untuk
melihat hubungan karakteristik responden dengan minat kunjungan ulang didapat hasil
seluruh karakteristik responden memiliki p value > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan
yang signifikan antara karakteristik responden dengan minat kunjungan ulang. Sedangkan
hasil uji statistik antara kepuasan responden pada dimensi Tangibles dengan minat
kunjungan ulang diketahui p value > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara kepuasan responden pada dimensi Tangibless dengan minat kunjungan
ulang. Dan hasil uji statistik antara kepuasan responden pada dimensi Reliability,
Responsiveness, Assurance dan Emphaty dengan minat kunjungan ulang diketahui p
value ≤ 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara kepuasan responden pada
dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty dengan minat kunjungan
ulang. Hubungan kepuasan pasien secara keseluruhan didapat hasil p value ≤ 0,05 yang
artinya ada hubungan yang signifikan antara kepuasan pasien dengan minat kunjungan
ulang. Hasil pemetaan unsur pelayanan pada diagram Kartesius didapat hasil 5 (lima)
unsur pelayanan berada pada kuadran A yang artinya menjadi prioritas utama untuk
dilakukan upaya perbaikan. Kelima unsur pelayanan tersebut yaitu kondisi ruang tunggu
pasien, ketersediaan alat kesehatan, ketersediaan jenis pemeriksaan di laboratorium,
ketersediaan obat di instalasi farmasi rumah sakit dan kehadiran dokter sesuai jadwal
pelayanan. Oleh karena itu pihak RSBT Mentok harus lebih memperhatikan unsur-unsur
pelayanan yang belum memberikan kepuasan maksimal kepada pasien

For hospital patients, quality health services are not only felt by recovering from physical
illness but also regarding patient satisfaction with the attitudes, knowledge and skills of
health workers in providing services and the availability of adequate facilities and
infrastructure. Patients will be satisfied if the service they receive at least equals or
exceeds patient expectations. Meanwhile, the patient feels dissatisfied if the service he
receives does not match the patient's expectations. Based on the achievement data of
quality indicators at Bakti Timah Mentok Hospital in 2022, there are several quality
indicators that have not reached the target. In addition, the number of JKN patient visits
at the outpatient installation at Bakti Timah Mentok Hospital in 2020-2022 has also
decreased. The purpose of this study was to describe patient satisfaction and interest in
revisiting JKN patients at the outpatient installation at Bakti Timah Mentok Hospital in
2023. The study design was cross sectional with a sample size of 120 people. Statistical
analysis using Chi Square test or Fisher Exact test. Based on statistical tests to see the
relationship between the characteristics of the respondents and the interest in repeat
visits, it was found that all of the characteristics of the respondents had p value > 0.05,
which means that there was no significant relationship between the characteristics of the
respondents and the interest in repeat visits. While the results of statistical tests between
respondents' satisfaction on the Tangibles dimension and intention to revisit, it is known
that p value > 0.05, which means that there is no significant relationship between
respondent's satisfaction on the Tangibles dimension and intention to revisit. And the
results of statistical tests between respondents' satisfaction on the dimensions of
Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy with interest in repeat visits are
known to be p value ≤ 0.05, which means that there is a significant relationship between
respondents' satisfaction in the dimensions of Reliability, Responsiveness, Assurance and
Empathy with interest in repeat visits. The relationship between patient satisfaction as a
whole resulted in p value ≤ 0.05, which means that there is a significant relationship
between patient satisfaction and interest in repeat visits. The results of the mapping of
service elements in the Cartesian diagram show that 5 (five) service elements are in
quadrant A, which means they are a top priority for improvement efforts. The five
elements of service are the condition of the patient's waiting room, the availability of
medical devices, the availability of types of laboratory examinations, the availability of
drugs in the hospital pharmacy installation and the presence of doctors according to the
service schedule. Therefore, the Bakti Timah Mentok Hospital must pay more attention
to service elements that have not provided maximum satisfaction to patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Abdurrohim
"Poli Akupunktur RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta sudah berdiri selama 40 tahun. Sejak tahun 1999, pihak manajemen ingin memberikan layanan yang dapat memuaskan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut Poll Akupunktur RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta hams merancang strategi yang tepat pada masa yang akan datang, sehingga perlu mengetahui kesenjangan antara harapan pasien dan kenyataan layanan yang diterima.
Penelitian ini menganalisis kepuasan pasien obesitas Poli Akupunktur RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, yang diukur berdasarkan komposit variabel lima dimensi mutu yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles dengan cara membandingkan antara harapan dan kenyataan layanan yang diterimanya. Dikatakan puas, jika kenyataan layanan yang diterimanya lebih dari atau sama dengan harapannya. Jika kenyataan layanan yang diterimanya kurang dari harapan disebut tidak puas ( Zaithaml, Parasuraman dan Berry, 1990 ).
Selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan kuadran `importance and performance analysis' yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan aspek-aspek layanan yang telah dilaksanakan Poli Akupunktur RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Disamping itu peneliti juga ingin mengetahui hubungan antara karakteristik pasien dan karakteristik layanan terhadap tingkat kepuasan pasien.
Penelitian yang berlangsung bulan Februari hingga April 2003, menggunakan rancangan belah lintang ( cross sectional ) dengan jumlah responden 104 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling pada pasien obesitas yang berkunjung ke Poli Akupunktur RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi pasien obesitas yang tidak puas terhadap layanan sebesar 67,3%. Tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan layanan yang diterima rendah pada aspek kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan serta aspek kejelasan informasi.
Setelah dilakukan pengujian variabel independent dengan Kai Kuadrat, maka diperoleh hubungan yang bermakna antara usia dan tarip dengan kepuasan pasien.
Berdasarkan importance and performance analysis yang dilakukan, beberapa aspek yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan yaitu : kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan dan kejelasan informasi dari petugas. Sedangkan beberapa aspek yang harus dipertahankan antara lain pengetahuan dan kemampuan dokter dalam menetapkan diagnosis, keterampilan dokter, perawat dan petugas lain dalam bekerja serta kemampuan dokter dan perawat untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien.
Daftar bacaan : 26 ( 1988 - 2002 )"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Dewi
"Kesehatan merupakan hak azasi setiap orang, hal ini telah ditetapkan pada piagam PBB tahun 1948. Salah satu upaya pemerintah dalam memenuhi hak warga negara untuk mendapatkan derajat kesehatan yang optimal yaitu dengan dibangunnya puskesmas dipelosok seluruh wilayah Republik Indonesia baik di perkotaan maupun di pedesaan. Puskesmas sebagai unit pelayanan terdepan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga mempunyai daya ungkit terhadap derajat kesehatan. Setelah terjadi krisis ekonomi, beban pembiayaan kesehatan menjadi semakin berat terutama disebabkan oleh inflasi yang sangat tinggi. Hal ini akan menambah beban biaya kesehatan yang berasal dari pemerintah . Oleh sebab itu perlu dicari cara untuk memobilisasi cumber dana dari masyarakat dan swasta. Salah satu cara yaitu dengan penyesuaian tarif pelayanan puskesmas. Tetapi untuk melaksanakan hal tersebut maka kemampuan dan kemauan masyarakat membayar pelayanan kesehatan di puskesmas hams diketahui terlebih dahulu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran kemauan pasien membayar pelayanan kesehatan (WTP) di puskesmas Sukmajaya serta hubungannya dengan karakteristik pasien, kemampuan membayar (ATP) , persepsi pasien terhadap mutu dan manfaat pelayanan puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian crossecsional dengan pendekatan deskriptif-analitik. Data dikumpulkan melalui wawancara terpimpin dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada responden yang merupakan pengunjung atau pasien puskesmas .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemauan dan kemampuan pasien membayar pelayanan kesehatan di puskesmas jauh melebihi tarif yang berlaku saat ini berdasarkan PERDA kota Depok. Hal ini menunjukkan bahwa pasien atau masyarakat bersedia membayar lebih bila manfaat yang dirasakannya besar Kemampuan membayar bila dilihat dari ATP1 (ajan,rokok,kosmetik dll) berperan dalam menentukan besarnya WTP pasien, sedangkan kemampuan yang dilihat dari ATP2 (pesta, rekrasi,nonton dll) tidak berpengaruh terhadap besarnya WTP. Hal yang berperan dalam menentukan besarnya kemauan membayar yaitu ;persepsi pasien terhadap manfaat pelayanan, pendapatan responden, pendidikan istri, dan umur responden.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas maka perlu penambahan tenaga medis maupun para medis. Selain itu status puskesmas diubah menjadi puskesrnas swakelola diharapkan puskesmas dapat mengelola keuangannya secara mandiri dan bertanggung jawab. Penyesuaian tarif berdasarkan ATP-WTP masyarakat merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekurangan Jana operasional puskesmas dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan. Dan PEMDA Kota Depok .diharapkan dapat meningkatkan anggaran kesehatan untuk promotif dan preventif.

Health has been stipulated in the Charter of the United Nation in 1948 as one of the human fundamental rights. To pursue the optimal degree of the people well being the Government has exerted every efforts to established the Community Health Center - Puskesmas -throughout every corner of the Republic, in the urban as well as in the rural areas. Puskesmas as the center of the Public health care services in Indonesia is demanded to extend high quality and liable medical treatments to the patients, until a better degree of the community health condition could be achieved.
The recent prolonged economic crises that increased the prices of medicines and the costs of public health services in general. Due to this heavy economic burden, the budget for the community health care allocated by the Government to the Puskesmas has been limited. This might further minimize the quality oh the services provided,
In order to regain the good standard of medical treatments, it would therefore be necessary to find out new sources of funds or new concepts how to raise finds from the public. A proposal that could be adopted is to adjust the present health fee tariff at the Puskesmas.
However, in order to make this method more acceptable an implacable, a sophisticated and more comprehensive survey should be undertaken to investigate the ability and the willingness of the patients and community to pay the services and the medical treatments provided by Puskesmas. The purpose of this research is to obtain the profile of the patients willingness to pay (WTP) at Sukmajaya Puskesmas and its coorelation with the patients characteristic, the patients ability to pay (ATP) ; the patients perception towards the quality and benefit of the services given. This survey describes cross sectional investigation frame work in a descriptive - analytical approach.
Data collections is obtained through guided interviews using a pre -designed questionnaire to the respective respondents, who were visitors or patients of the Puskesmas. The result of the survey have shown that the ability and willingness to pay for the medical services given by Puskesmas have far exceeded the current effective tariff as laid down in the PERDA of the Depok Regency. This has obviously indicated that the patients and the community do not hesitate to pay more whenever they believe the benefit will better. ATP1 that was measured by non essential spending (buying snacks, cigarettes, cosmetics, etc) influences the patients WTP, while ATP2 measured by other non essential spending (recreation, party, cinema, etc) did not affect patients WTP.
The tendency to pay more above the present tariff as determined by the patients perception towards the benefit of the services, the income bracket of the patients, the educational level of the housewives, and the age of the respondents.
It is therefore expected that this survey result would be a useful input to the respective Dinas Kesehatan Depok and the competent authority of Depok Regency to reconsider future policy in the betterment of the Health Care Services, particularly the policy pertaining to Puskesmas tariff.
This study suggest that it is necessary for Puskesmas to add health care providers in order to increase its services. Also in order to increase public participation in health financing. It is recommended that Puskesmas should be independently managed by itself and set its tariff according to the patient ATP-WTP.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
"ABSTRAK
Nama : ImeldaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul Tesis : Analisis Budaya Keselamatan Pasien di RS Awal Bros BatamTahun 2016Penelitian ini bertujuan mengetahui status budaya keselamatan pasien di RS Awal Bros Batam tahun 2016. Konsep yang digunakan adalah konsep budaya keselamatan pasien dari AHRQ 2004 yang diadopsi dari penelitian Puspitasari M. 2009 , kemudian untuk perbaikan digunakan konsep keandalan sistem dari Marx D. 2010 . Desain penelitian adalah sequential explanatory, menggunakan kuesioner AHRQ yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dilanjutkan dengan FGD untuk merumuskan upaya perbaikan dimensi lemah.Status budaya keselamatan pasien termasuk kategori budaya sedang, rerata persepsi positif 70,82 . Kekuatan terbesar adalah pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan, umpan balik dan komunikasi tentang keselamatan pasien, keterbukaan komunikasi. Dimensi terlemah terutama pada staffing, respon non punitive terhadap kesalahan, serah terima dan transisi. Saran perbaikan dengan mengurangi tugas non core job, program retensi karyawan, hotline service internal, leader lead tracer, pelatihan investigator.Kata kunci : Budaya keselamatan pasien rumah sakit, keselamatan pasien, budaya keselamatan

ABSTRACT
Name ImeldaProgramme Hospital Administration StudyJudul Tesis Analysis of Hospital Patient Safety Culture of Awal Bros BatamHospital Year 2016This study aims to analys the hospital of patient safety culture of Awal Bros Hospital Batam in 2016. The concept used was the concept of patient safety culture from AHRQ 2004 which is adopted from Puspitasari M. research 2009 , then for improvement used the concept of system reliability form Marx D. 2010 . The research design was sequential explanatory, used questionnaire from AHRQ which has been translated to Indonesia language, followed by FGD to formulate the weak dimension improvement effort.Patient safety culture status categorized into medium culture, average of positive perception 70,82 . The greatest strengths are in organizational learning and continuous improvement, feedback and communication about patient safety, communication openness. Weaknesses are primarily in staffing, non punitive responses to errors, handover and transitions must be fixed immediately. Improvement suggestions by reducing non core job assignments, employee retention programs, hotline service internal, leader lead tracer, investigator training.Keywords Hospital of patient safety culture, patient safety, safety culture"
2017
T47696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Deriani
"Studi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu pasien dan bagaimana pelaksanaan appointment system di unit rawat jalan RS Awal Bros Pekanbaru. Metode kuantitatif digunakan menganalisis lamanya waktu tunggu dan hubungan faktor keterlambatan dokter, status kepegawaian dokter, pola kedatangan pasien, karakteristik perjanjian, jenis pembayaran, lama pelayanan rekam medis dan jenis poliklinik dengan jumlah sampel 625 pasien. Metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada beberapa informan untuk mengetahui tentang pelayanan rawat jalan dan appointment system. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu rawat jalan adalah 136,02 menit, masih melebihi standar pelayanan minimal ≤ 60 menit. Hasil bivariat dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan seluruh faktor mempunyai hubungan yang bermakna dengan lama waktu tunggu. Hasil multivariat dengan menggunakan regresi logistik didapatkan tidak ada hubungan bermakna antara keterlambatan dokter dan status kepegawaian dokter dengan lamanya waktu tunggu. Dari metode kualitatif diketahui bahwa appointment system belum berjalan dengan baik.

This study discusses the factors associated with patient waiting times and how the implementation of the appointment system in the outpatient unit Awal Bros Hospital Pekanbaru. Quantitative methods are used to analyze the long waiting time and the relationship between physicians arrival delay time, physician’s employment status, the pattern of the patient's arrival, the characteristics of the appointment, type of payment, length of medical records service and type of clinic with patient waiting times, with a sample of 625 patients. The qualitative method by conducting in-depth interviews to several informants to find out about outpatient services and appointment system. The results showed that outpatient waiting time was 136.02 minutes, still exceeding the minimum service standards ≤ 60 minutes. The results of the bivariate using Chi Square test obtained all the factors have a meaningful relationship with a long waiting time. Results of multivariate logistic regression there is no significant relationship between physicians arrival delay time, physician’s employment status, with long waiting times. From a qualitative method is known that the appointment system has not gone well."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati Munir
"ABSTRAK
Dengan bertambahnya rumah sakit baru dan meningkatnya pendapatan serta pendidikan masyarakat, diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan, baik di bidang mutu pelayanan maupun fasilitas. Karena semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, akan menyebabkan meningkatnya kesadaran akan arti hidup sehat.
Pada umumnya rumah sakit didirikan untuk memberikan pelayanan pengobatan dan penyembuhan kepada pasien rawat jalan dan rawat inap. Untuk menunjang keberhasilan program rawat inap ini perlu diketahui hubungan antara karakteristik pasien rawat inap dengan penggunaan kelas perawatan. Serta bagaimanakah menurut pendapat pasien tentang pelayanan rawat inap yang selama ini sudah dilakukan oleh fihak rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mcngetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik pasien pengguna ruang rawat inap khususnya kelas VIP/kelas I dan kelas II, serta persepsi pasien terhadap pelayanan yang diterima selama dirawat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, data primer didapat dari hasil wawancara yang berpedoman pada kuesioner dan dilaksanakan pada bulan April 1994.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteiistik pasien yang diteliti yaitu jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan, pendapatan dan penanggung biaya berhubungan dengan pengguna ruang rawat inap kelas VIP/kelas I dan kelas II. Dan pada umumnya pelayanan yang diberikan sudah memuaskan. Hanya jika dibandingkan antara pengguna ruang rawat inap kelas VIP/kelas I dan kelas II, temyata mereka yang dirawat pada kelas VlP/kelas I lebih merasa kurang puas dibandingkan dengan mereka yang dirawat pada kelas II.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan pelayanan rawat inap pada RSUD Karawang.

ABSTRACT
The growth of new hospitals and the increase of income and education of the society, will also improve the medical treatment, both on services as well as facilitation. Society who had reached a high level of education would be more conscious of the meaning of good health.
Generally, hospitals were built to serve medical treatment and recovery to outpatient and in-patient users. To back up the success of the in-patient program, the relationship between the characteristic of the in-patient and the consumption of room has to be analyzed as well as the patients' opinion about in-patient services offered by the hospital.
The objective of the study is to analyze the characteristics factors of the patients who used the VIP, first and second class rooms, and their perception about the services they experienced during their stay.
This is a descriptive research. Primary data was collected from structured interview using questionnaire and was done in April 1994.
The result of the research in connection with the in-patient characteristics (sex, residence, education, income and sponsor) related to the usage of the VIP, first and second class rooms, for the services available were generally found satisfying. The only difference is that the services for the in-patient users of the second class were better than the VIP or first class.
It is hoped that the result of the study will contribute to the development of the in-patient unit of the Karawang General Hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>