Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130047 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Auvyka Imeldyanti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26712
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
"Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia dewasa ini. Penyakit ini terdapat hampir di semua negara di dunia termasuk Indonesia, dan hingga saat ini belum ada obatnya dan praktek pelacuran dan pergaulan seks dituding sebagai salah satu penyebab terbesar timbulnya virus tersebut. Menurut data WHO, 2 dari 3 penderita PMS terjadi pada kelompok umur di bawah 24 tahun, dan proporsi remaja yang terinfeksi diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah menikah. Di Indonesia berdasarkan Dirjen P2M/PLP Depkes R.I., sampai dengan Juni 2000, terdapat 42,9% penderita HIV/AIDS pada kelompok umur (20-29) tahun, sedangkan pada kelompok usia (15-19) tahun sekitar 7,1%.
Pada saat yang bersamaan, sejak tahun 80-an telah terjadi perubahan pandangan terhadap seksualitas dikalangan remaja yang kemudian mempengaruhi perilaku seksual remaja, sementara informasi yang bersifat merangsang dengan mudah didapat dan dinikmati melalui gambar porno, VCD/LD bahkan tayangan-tayangan televisi. Di sisi lain keterbatasan pengetahuan remaja tentang masalah kesehatan seksual reproduksi termasuk HIV/AIDS karena keterbatasan informasi dapat menimbulkan persepsi yang berbeda, sehingga remaja yang pada masa usianya ini cenderung melakukan aktivitas seks coba-coba untuk menjawab keingintahuannya dapat terjerumus ke perilaku seks bebas.
Berdasarkan keadaan diatas, dilakukan penelitian untuk melihat gambaran pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Kabupaten Sinjai dan hubungannya dengan keterpaparan informasi dari berbagai media komunikasi massa (televisi, radio, VCD/LD, film, majalah, koran buku dan poster). Keterpaparan pada media komunikasi massa ini bersifat umum dan tidak secara khusus memuat pesan-pesan tentang HIV/AIDS.
Penelitian ini menggunakan desian Cross Sectional Study dengan menggunakan data primer. Responden berjumlah 400 orang yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS yang cukup dan kurang sama besar yaitu 50% dengan keterpaparan yang paling sering dengan media radio, televisi dan buku. Secara statistik diperoleh hubungan yang bermakna antara keterpaparan majalah, poster, tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS. Dari keempat faktor yang berhubungan tersebut, maka faktor keterpaparan majalah (OR : 4,81; 95% CI 3,01 - 7,69), keterpaparan poster (OR ; 1,86; 95% CI : 1,17- 2,96) dan tingkat pendidikan ayah (OR : 5,3; 95% CI : 3,33 - 8,59) merupakan faktor yang paling dominan dan secara bersamaan berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
Diperlukan peningkatan penyebaran informasi tentang HIV/AIDS melalui media televisi dan radio, sebagai upaya peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dalam rangka pencegahan peningkatan penderita HIV/AIDS. Selain itu juga perlu dilakukan penyampaian informasi HIV/AIDS melalui lingkungan sekolah dengan menambah dan melengkapi perpustakaan sekolah dengan majalah dan poster tentang HIV/AIDS melalui kerjasama instansi terkait (Depkes dan Depdiknas) berupa pengadaan bahan majalah dan poster, Ayah remaja yang berpendidikan baik dapat dijadikan contoh edukatif dalam strategi penyuluhan dan penyebaran informasi HIV/AIDS di kalangan remaja dalam rangka peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.

The Relationship between Mass Communication Media Exposure and Young Man Knowledge with HIV/AIDS in Senior High School Two South Sinjai, Sinjai District, South Sulawesi Province by the year 2000AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) it was now a great problem of public health in the world. This surface of symptom occurred in evident and the all countries in the world including Indonesia, till now hadn't get medicine treatment for that and prostitution practice and sex practice as caused appear the viruses. According the data WHO, 2 from 3 the sick man with a age group under 24 old, and proportion of young man who infected about higher than which had married. In Indonesia according Directorate of General P2M/PLP health department Republic of Indonesia till June 2000, occurred 42,9 % HIV/AIDS with age group (20-29) old, while for age group (15-19) old about 7,1 %.
In several conditions, since the year 80 decade had changed perception forward sexuality among young men, while the information stimuli which can effect their sexual behavior among young men, while information easy responsively and can get them trough pornography, VCD/LD while television program. In order side young men knowledge limited can appear precedent difference perception, and so the young men in their age trend done sexual activity tried for fulfill their knowledge and could with free sexual.
With that reality, have done researched for saw knowledge description among young men about I-IVIAIDS in Sinjai District and related with information exposures from several mass communication media (television, radio, VCDILD, film, magazine, newspaper, book, and poster), In this exposure communication by generally and it was not specially contain HIV/AIDS massages.
This researched used Cross Sectional Study designed and used primary data, Sum of respondent were 400 persons who got according calculated have been done.
Resulted this research shown proportion of the young men level about HIV/AIDS was enough and less than is the same namely 50 % with immediately frequency exposures with media involved radio, television, and book. By the statistic gotten relationship was significant between magazine exposures, poster, parent's education level and the young men knowledge about HIV/AIDS. From four factors which related, exposures of magazine factor ( OR : 4,81; CI : 3,01-7,69 ), poster exposure ( OR : 1,86 ; 95 % CI : 3,33 - 8,59 ) occur dominant factor and simultaneous relationship with the young men knowledge about HIV/AIDS.
Improving for information HIV/AIDS need through television and radio, for effort in this prevention improving HIV/AIDS. Beyond that necessary do explain HIV/AIDS information through school environment and to add and school library available about HIV/AIDS involved magazine and poster about HIV/AIDS through the other institution (health and national education department) look-like magazine and poster, the young men father can be model for educative with counseling and to distribute HIV/AIDS information among young men for improving their knowledge about HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T2732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmina
"Abstrak
Penggunaan pembalut yang kurang tepat dapat berimplikasi pada terjadinya berbagai masalah kesehatan reproduksi. Perilaku penggunaan pembalut diinisiasi oleh domain pengetahuan dan sikap. Remaja putri merupakan kelompok paling rentan dimana terdapat kecenderungan mengembangkan stigma negatif terhadap menstruasi sehingga berimbas pada kekurangterpaparan terhadap informasi higienitas menstruasi. Penelitian ini dikembangkan untuk mengonfirmasi pengetahuan dan sikap dalam menginisiasi pembentukan perilaku penggunaan pembalut pada remaja putri di daerah pedesaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Pemilihan lokasi dan sampel penelitian ditentukan secara purposive dengan memasukkan seluruh siswi Sekolah Menengah Per-tama Negeri X Tondong Tallasa yang telah mengalami menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan remaja putri memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan pembalut yang masih kurang dengan persentase berturut-turut 57,45%, 57,45%, dan 70,21%. Temuan lain dalam penelitian ini mengindikasikan adanya perbedaan perilaku penggunaan pem-balut pada remaja putri menurut pengetahuan dan sikap. Meskipun demikian, tidak ditemukan adanya signifikansi pengetahuan dan sikap dalam perilaku penggunaan pembalut pada responden (p> 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap tidak menunjukkan asosiasi dengan perilaku penggunaan pembalut pada remaja putri di daerah pedesaan. Pada penelitian berikutnya diharapkan menyertakan variabel kontributor yang lain dengan me-libatkan jumlah sampel yang lebih besar. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Noviyanti Inaku
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26719
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Supriatiningsih
"Kesehatan reproduksi adalah sesuatu yang banyak dibicarakan dan menjadi salah satu bidang yang banyak diminati dan dibahas dalam pertemuan ilmiah. Salah satu sassaran kesehatan reproduksi adalah remaja putra dan putri belum menikah dengan ttijuan tercapainya kesehatan reproduksi yang optimal dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku seksual remaja SMU dan hubungan antara pengetahuan, sikap dan sumber informasi tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual tersebut. Rancangan penelitian ini adalah studi potong lintang (Cross Sectional Study), dengan pengolahan data menggunakan analisis regresi logistik.
Populasi penelitian ini adalah remaja SMUN. 1 Kota Metro dengan jumlah sample 255 orang penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 juni 2003, kuesioner diisi sendiri oleh siswa tanpa mencantumkan nama untuk mendapatkan jawaban yang jujur, petugas pengumpul data diambil bukan dari guru sekolah melainkan dari dosen Akademi Kebidanan Metro agar siswa lebih terbuka dalam menyatakan pendapat/pengalaman pribadi.
Hasil penelitian ini menunjukkan proporsi remaja SMU yang mempunyai pengetahuan kesehatan reproduksi kurang 52,9%, sikap negatif 55,7%, paparan informasi kurang dalam mendapatkan komunikasi kesehatan reproduksi dari orang tua 59,6 %, dari teman sebaya 34,5 %, dan media komunikasi terbanyak dalam mendapatkan informasi kesehatan reproduksi adalah dari media cetak, yaitu majalah 71,4 %. Kesimpulan penelitian ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (OR = 7,786) dan sikap (OR = 1,800) tentang reproduksi dengan perilaku seksual.
Dari penelitian ini disarankan kepada pihak yang terkait dengan remaja SMU, kepada institusi pendidikan dapat meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler yang didalamnya berisikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, mengaktifkan kelompok remaja/sebaya dengan membicarakan topik topik kesehatan reproduksi dan meningkatkan layanan konseling di sekolah kepada siswa yang membutuhkan atau bermasalah terhadap kesehatan reproduksi dan fungsinya. Kepada Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan misinya kepada anggotanya/orang tua siswa untuk lebih meningkatkan kemampuan mendidik yang menjurus kepada kesehatan reproduksi dan Lembaga Sosial Masyarakat dapat ikut berperan untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja yang positif secara berkesinambungan.

Analysis on the Relationship between Knowledge, Attitude, and the Source of Information on Reproductive Health and Sexual Behavior among Students at SMUN I Metro in 2003Reproductive Health is one of the most common issues that talked about, and be branch of science that is mostly interested to discuss in scientific meetings or conferences. One of the targets of interests in reproductive health is unmarried adolescence. They need a special attention in order to reach their optimal goals in their reproductive health in all aspects which were related to its system, functions and process.
This study objective was to find out a description on adolescence sexual behavior among high school students and its relationship with knowledge, attitude, and source of information about reproductive health. The design of this study was a cross-sectional one and the data were analyzed by logistic regression analysis.
The population of this study was high school students grade 2 of SMUN I, Metro City, and the number of samples were 255 students. This study was carried out in June 9, 2003. To assure an honest answer, an anonimous, self administered questionnaire was used to collect the data. After completion of the filling up the questionnaire, teacher from the Midwifery School of Metro were recruited to assist in explaining the questionnaire prior to data collection. The teacher of the SMUN I were not selected to assist collection of data, so this was also intended to provide the students with freedom ands honesty in filling up the questionnaire concerning both their opinion and experience.
From the study, it was found that the that proportion of students who had less knowledge on reproductive was about 52,9%, almost three out five of the students were either had negative attitude toward reproductive health or had less communication with their parents regarding reproductive. Students who had exposures on reproductive health information from their from peers group was around 34,5% and the most used (71,4 %) of information an reproduction health source was magazine, From this study it was concluded that there was a significant relationship between both knowledge on reproductive health (OR=7.786) and attitude on reproductive health (OR=1.8) with the sexual behavior among the students.
Based on the study findings, it is suggested to those who are incharge of the high school education institution to escalate the extra-curricular activities that include addressing reproductive health subject matters to its activities, In addition it also suggested to initiate in school peer group program for discussing the reproducting health topics and issues. The school is also encouraged to increase counseling services for students who are in need or who have problem with their reproductive health. The Student Parent Committee should develop its program in encouraging parents to empower their ability to communicate reproductive health to their children. Simultaneously, the involvement of non government organizations (NGO), in any program enhancing the adolescent's knowledge and positive attitude on reproductive health is strongly needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Sunarti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26702
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Septiana
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26843
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>