Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Dewi Rachmawati
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S26772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggiri Herliani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26423
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dani Lestari
"Gangguan otot rangka akibat kerja (gotrak) menjadi salah satu masalah kesehatan serius di berbagai industri yang diderita oleh pekerja. Walau tidak fatal gotrak cenderung mengurangi efisiensi kerja dan kualitas hidup. Keluhan gotrak yang dialami pekerja railway maintenance umumnya dirasakan pada bagian leher, punggung dan lutut, dimana keluhan tersebut disebabkan oleh postur janggal, bekerja di tempat yang sempit, berat beban dll. Pekerjaan railway maintenance memiliki faktor risiko yang dapat berpengaruh terhadap keluhan gotrak yaitu faktor risiko individu, fisik, psikososial, lingkungan dan organisasi. PT X merupakan BUMD di bidang perkeretaapian yang diantaranya mencakup pekerjaan railway maintenance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dari pekerjaan railway maintenance yang berpengaruh terhadap keluhan gotrak pekerja. Penelitian ini berjenis kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel menggunakan total populasi pada pekerja railway maintenance khususnya pada departemen yang menangani rolling stock maintenance (Departemen RSM dan Departemen RSIT) berjumlah 109. Departemen RSM mencakup light maintenance, sedangkan Departemen RSIT mencakup heavy maintenance. Manajemen data menggunakan SPSS 25, analisa data mengunakan analisa deskriptif, bivariat (uji chi square dan uji regresi logistik sederhana) dan multivariat menggunakan metode enter (uji regresi logistik ganda). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas dan lembar Rapid Entire Body Assesment (REBA). Hasil menunjukkan gambaran aktivitas pekerjaan di Departemen RSM terdiri dari pekerjaan di bagian rooftop, carbody, interior, underfloor dan di dalam kantor. Sedang pada Departemen RSIT terdiri dari pekerjaan di bagian carbody, pantograf, valve, brake, air compressor, motor traksi, bogie, elektrikal, AC, dan didalam kantor. Keluhan gotrak dirasakan oleh 62 pekerja railway maintenance di PT X (63.9%), dimana keluhan yang paling banyak dirasakan pada bagian leher, punggung bawah, kedua bahu, pergelangan tangan kanan dan punggung atas. Tingkat risiko ergonomi dari pekerjaan railway maintenance pada 2 departemen tersebut bervariasi mulai dari diabaikan hingga sangat tinggi, dimana penyumbang skor disebabkan oleh adanya postur janggal pada bagian leher, punggung, lengan atas, kedua kaki, dan berat objek. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap keluhan gotrak yaitu dukungan sosial (OR 3.39, 95% CI 1,29-8.88). Intervensi yang dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko ergonomi dari pekerjaan tersebut menggunakan hierarki pengendalian, sedangkan untuk mencegah keluhan gotrak yang berasal dari faktor risiko psikososial Upaya berfokus pada pengurangan tenaga manusia saat bekerja, peningkatan reward, peningkatan kepuasan kerja dan pengelolaan distres di tempat kerja.

Musculoskeletal Disorders (MSDs) are one of the serious health problems in various industries suffered by workers. Although not fatal, MSDs tends to reduce work efficiency and quality of life. Complaints experienced by railway maintenance workers are generally felt in the neck, back and knees, where the complaints are caused by awkward posture, working in narrow places, heavy loads etc. Railway maintenance work has risk factors that can affect MSDs complaints, namely individual, physical, psychosocial, environmental and organizational risk factors. PT X is a BUMD in the field of railway which includes railway maintenance work. This study aims to determine the risk factors of railway maintenance work that affect MSDs workers complaints. This study was quantitative using a cross sectional design. The number of samples using the total population of railway maintenance workers, especially in departments that handle rolling stock maintenance (RSM Department and RSIT Department) amounted to 109. The RSM Department covers light maintenance, while the RSIT Department covers heavy maintenance. Data management using SPSS 25, data analysis using descriptive analysis, bivariate (chi square test and simple logistic regression test) and multivariate using enter method (multiple logistic regression test). The instruments used in this study were questionnaire sheets that had been tested for validity and reliability and Rapid Entire Body Assessment (REBA) sheets. The results show a picture of work activities in the RSM Department consisting of work on the rooftop, carbody, interior, underfloor and inside the office. While in the RSIT Department consists of work in the carbody, pantograph, valve, brake, air compressor, traction motor, bogie, electrical, air conditioning, and in the office. MSDs complaints were felt by 62 railway maintenance workers at PT X (63.9%), where the most complaints were felt in the neck, lower back, both shoulders, right wrist and upper back. The level of ergonomic risk of railway maintenance work in the 2 departments varies from negligible to very high, where the contributor to the score is caused by awkward posture on the neck, back, upper arms, both legs, and the weight of the object. Risk factors that influence gotrak complaints are social support (OR 3.39, 95% CI 1.29-8.88). Interventions carried out to reduce the level of ergonomic risk of the work use a hierarchy of control, while to prevent complaints of fatigue derived from psychosocial risk factors Efforts focus on reducing human labor while working, increasing rewards, increasing job satisfaction and managing stress at work."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Dwika Yuantoko
"Pekerja pada industri kayu lapis memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami gangguan otot rangka dikarenakan aktivitas kerjanya banyak melibatkan postur yang tidak netral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko fisik, psikososial dan individu yang berkaitan dengan keluhan gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2019 yang melibatkan 125 pekerja industri kayu lapis di PT X Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan desain studi yang bersifat cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data antara lain form Quick Exposure Check (QEC), kombinasi kuesioner psikososial dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara; status merokok dengan keluhan pada leher, faktor risiko bahu dengan keluhan pada bahu, dukungan sosial dengan keluhan pada punggung bawah, dan kerja monoton dengan keluhan pada punggung bawah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko keluhan gangguan otot rangka pada pekerja industri kayu lapis.

Workers in the plywood industry have a high risk of musculoskeletal disorders because their work activities involve awkward postures. The purpose of this study was to analyze physical, psychosocial and individual risk factors associated with musculoskeletal symptoms. This research conducted in April-June 2019 involving 125 workers in the plywood industry at PT X Temanggung Regency, Central Java. This study used a cross sectional study design. The instruments used for collecting data included Quick Exposure Check (QEC) form, a combination of psychosocial questionnaires and the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The results of this research indicate that there is a significant association between; smoking status with complaints of the neck, shoulder risk factors with shoulder complaints, social support with complaints of lower back, and monotonous work with complaints of lower back. Therefore, further control and intervention is needed to reduce the risk of complaints of musculoskeletal disorders in plywood industry workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriani Imelda Binti Ali
"Gangguan otot rangka merupakan suatu cedera atau gangguan pada otot, saraf, tendon, sendi, tulang rawan, dan cakram tulang belakang yang dapat mempengaruhi gerakan tubuh manusia atau sistem muskuloskeletal. Pekerja pada industri konstruksi memiliki risiko tinggi untuk mengalami keluhan gangguan otot rangka karena aktivitas pekerjaanya banyak melibatkan postur yang tidak alamiah, manual handling, dan pekerjaan berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko fisik, individu, dan psikososial yang berkaitan dengan keluhan gejala gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Juli 2022 yang melibatkan 55 pekerja struktur dan finishing Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran X di Bekasi Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data diantaranya adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA), kombinasi kuesioner psikososial, dan Nordic Musculockeletal Questionnaire (NMQ). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara; faktor risiko fisik dengan keluhan pada bahu, leher dan punggung bawah dalam 12 bulan dan 7 hari terakhir, tuntutan kerja dengan keluhan pada punggung bawah dalam 7 hari terakhir, dan kendali terhadap kerja dengan keluhan pada leher dalam 12 bulan terakhir. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko keluhan gejala gangguan otot rangka pada pekerja struktur dan finishing.

Musculosceletal Disorders (MSDs) are injuries of the muscles, nerves, tendons, joints, cartilage, and spinal discs that can affect the movement of the human body or the musculoskeletal system. Workers in the construction industry have a high risk of MSDs because their work activities involve many unnatural postures, manual handling, and repetitive work. The purpose of this study was to analyze the physical, individual, and psychosocial risk factors associated with complaints of musculoskeletal symptoms. This research was conducted in February – July 2022 involving 55 structural and finishing workers in the X Office Building Construction Project in Bekasi in 2022. This study used a cross sectional study design. The instruments for collected data are Rapid Entire Body Assessment (REBA), a combination of psychosocial questionnaires, and the Nordic Musculockeletal Questionnaire (NMQ). The results of this study indicate a significant relationship between; physical risk factors with complaints on the shoulders, neck and lower back in the last 12 months and 7 days, work demands with complaints on the lower back in the last 7 days, and control of work with complaints on the neck in the last 12 months. Therefore, it is necessary to carry out further control and intervention to reduce the risk of complaints of s musculoskeletal symptoms in structural and finishing workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alleluia Victoria Aljonak
"Komputer merupakan alat kerja yang sudah tidak asing lagi bagi pekerja kantor. Aktivitas ini dapat meningkatkan risiko terjadinya ketidaknyamanan pada tubuh, hingga dapat menyebabkan keluhan nyeri muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor individu (postur, usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh) dan lingkungan kerja (suhu, pencahayaan, dan stasiun kerja) terhadap keluhan gangguan otot rangka akibat kerja (GOTRAK) di PT. X. Penelitian ini juga menilai ergonomi stasiun kerja pada PT. X berdasarkan PERMENKES no. 48 tahun 2016 tentang Standar K3 Perkantoran. Desain penelitian ini adalah potong lintang kepada 42 pekerja dan observasi langsung. Hasil yang didapatkan adalah 61,9% pekerja mengalami nyeri pada tubuh selama 1 bulan terakhir. Berdasarkan pengisian Nordic Body Map, keluhan terbanyak berada pada titik 5 (punggung) sebanyak 57,7%, titik 7 (pinggang) sebanyak 53,8%, dan titik 0 (leher atas) sebanyak 46,2%. Pada hasil analisis penelitian ini didapatkan bahwa pada faktor individu, hanya faktor indeks massa tubuh yang memiliki korelasi (rho = 0,330 = berpengaruh positif yang sedang) dan signifikan (p-value = 0,033) terhadap keluhan nyeri. Sedangkan pada faktor lingkungan kerja, hanya faktor pencahayaan yang memiliki korelasi (rho = -0,323 = berpengaruh negatif yang sedang) dan signifikan (p-value = 0,037) terhadap keluhan nyeri. Stasiun kerja pada PT. X membutuhkan beberapa perbaikan karena dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya keluhan GOTRAK pada pekerja.

Computers are work tools that are familiar to office workers. This activity can increase the risk of discomfort to body and become musculoskeletal pain. This study aims to analyse the relationship of individual factors (posture, age, sex, and body mass index) and work environment (temperature and lighting) on occurrence of work-related musculoskeletal disorders at PT. X. This paper is also assessing the ergonomics of work station at PT. X based on PERMENKES no. 48 of 2016 concerning Office K3 Standards. The design of this study was cross-sectional with 42 workers and direct observation. 61.9% of workers experienced pain in the body during the last 1 month. The results of Nordic Body Map questionnaire show the most pain occurrence are at point 5 (back) as much as 57,7%, point 7 (waist) as much as 53,8%, and point 0 (upper neck) as much as 46,2%. Through quantitative analysis, it is known that on the individual factors, only the body mass index factor has a correlation (rho = 0,330 = moderate positive correlation) and significant (p-value = 0,033) on pain occurrence. Meanwhile, on the work environment factor, only the lighting factor has correlation (rho = -0.323 = moderate negative correlation) and significant (p-value = 0.037) on pain occurrence. Work station at PT. X needs some improvements because an unergonomic work station can be one of the contributors of work-related musculoskeletal disorders occurrence complaints among workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailan Nadhira
"Pekerja kasir dilaporkan sering mengalami permasalahan punggung, pinggang, leher, bahu, dan tangan. Penelitian ini bertujan untuk melihat gambaran risiko yang ada di tempat kerja terkait keluhan GOTRAK pegawai kasir Supermarket X Rawamangun dan Depok. Metode yang digunakan adalah RULA, QEC, NBM, dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan tempat kerja perlu dilakukan investigasi dan perubahan, dan keluhan tertinggi berada pada bagian pinggang dan bahu kanan untuk di Depok, dan leher bagian bawah, bahu kiri dan kanan, dan pinggan di Rawamangun.

Cashier commonly reported have musculoskeletal discomfort in their back, low back, neck,shoulder, and arm in result of repetitive movement, awkward posture, and workload. This research aims to describe ergonomic risks in cashier workplace related to musculoskeletal disorders in Rawamangun and Depok X Supermarket cashier workers. Methods that used in this research are RULA, QEC, NBM, and unstructured interview. The result from QEC assessment in back score got high level and neck score got very high level, also from RULA assessment got 7 for final score in X Supermarket Rawamangun and 6 for final score in Depok. Related to subjective complaints, the highest result in both of places are lower neck, right and left shoulder, and back."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Fahrinka Ufaira
"Pekerja kasir berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada kasir. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, meteran, dan lux meter. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala gangguan otot rangka tertinggi pada bahu dan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan gejala pada bahu OR: 3.575 dan pergelangan kaki OR: 2.784 , kepuasan kerja dengan gejala pada punggung bawah OR: 3.059 , tuntutan kerja dengan gejala pada punggung bawah OR: 7.650 . Salah satu saran berdasarkan penelitian ini adalah melakukan pengaturan kembali workstation kasir.

Cashiers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to identify risk factors of musculoskeletal symptoms. The design of this research is cross sectional. Data was collected with QEC, combination of psychosocial questionnaire, NMQ, meter tools, and lux meter. Results showed that the highest musculoskeletal symptoms prevalence was found in shoulder and there are significant association between gender and shoulder OR 3.575 ankle OR 2.784 symptoms, job satisfaction and low back symptoms OR 3.059 , effort and low back symptoms OR 7.650 . Based on results, it is recommended to adjust workstation based on anthropometry data. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ramadani
"Konstruksi merupakan salah satu sektor yang berisiko untuk terjadinya gangguan otot rangka. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 dengan melibatkan 177 pekerja di proyek X. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan lembar observasi QEC, kombinasi kuisioner psikososial, NMQ, dan lux meter. Variabel independen dalam penelitian ini, antara lain faktor risiko individu, lingkungan, fisik dan psikososial. Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung bawah, serta adanya hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan, indeks massa tubuh dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukannya hubungan yang signifikan pada faktor risiko sangat tinggi pada punggung dan bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung, serta faktor risiko tinggi dan sangat tinggi pada bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Sedangkan untuk faktor psikososial tidak ditemukannya hubungan yang signifikan dengan gangguan otot rangka. Oleh karena itu diperlukannya pengendalian dan intervensi lebih lanjut khususnya untuk faktor risiko fisik. 

Construction is one of the sectors that has the risk of musculoskeletal disorders. The aim of this study was to analyze the risk factors of musculoskeletal disorder symptoms in construction workers. This research was conducted on March until June 2019, involving 177 workers at X project. The design of this study was cross sectional with QEC observation assessment, the combination of psychosocial questionnaire and lux meter. The independent variables of this study were the individual risk factors, environmental factors, physical factors and psychosocial factors. The results of this study on individual risk factors showed that there were significant associations between type of work and smoking status with musculoskeletal disorder symptoms of the low back, as well as between type of work, body mass index and smoking status with musculoskeletal disorder of the knee. The results of this study on physical factors showed that there were significant associations between high risk of physical factor at low back and shoulder with musculoskeletal disorder symptoms of the low back, as well as high and very high risk factors in the shoulder with symptoms of skeletal musculoskeletal disorder of the knee. There was no significant relation between psychosocial factor with musculoskeletal disorder symptoms. Therefore, control and intervention, especially for physical factor are needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>