Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72357 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Mariastuty Mansyur
"Tesis ini membahas mengenai upaya diversifikasi pangan Kota Tangerang Selatan dalam menunjang ketahanan pangan. Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Pemerintah Kota Tangerang selatan melakukan upaya diversifikasi pangan dalam menunjang ketahanan pangan; 2) Bagaimana masyarakat Kota Tangerang Selatan menanggapi diversifikasi pangan yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam menunjang ketahanan pangan. Tujan dari penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan dan menganalisis upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait diversifikasi pangan dalam menunjang ketahanan pangan; 2) mengetahui dan menganalisis tanggapan dari masyarakat Kota Tangerang Selatan terkait diversifikasi pangan. Melalui penelitian ini diketahui bahwa Kota Tangerang Selatan memiliki beragam pangan lokal yang berpotensi untuk meningkatkan ketahanan pangan, namun dalam pemanfaatannya masih belum dilakukan secara optimal.

The focus of this thesis is about food diversification of South Tangerang City in supporting food security. The points of this research are: 1) How food diversification efforts undertaken by the government of South Tangerang City in supporting food security; 2) What is the response of community related to food diversification in supporting food security. The purposes of the research due to the points in above are: 1) to describe and analyze the effort of South Tangerang City related to food diversification in supporting food security; 2) to find out and analyze the community responses related to food diversification in supporting food security. Through this research we know that The City of South Tangerang has a variety of local food that potential to improved food security, but its utilization is still not optimal."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniaji
"Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di Tangerang Selatan disertai dengan
produksi bahan makanan yang naik turun menyebabkan ketahanan pangan di
Tangerang Selatan menjadi kekhawatiran pemangku kepentingan khususnya
pemerintah. Pemerintah kemudian menjalankan program Kawasan Rumah Pangan
Lestari untuk meningkatkan Ketahanan Pangan di daerah tersebut. Tujuan
penelitian yang dilakukan di KRPL Al Munawaroh, KWT Karya Ibu dan LSM
Kebun Kumara adalah menganalisis Program Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL), menganalisis Efektifitas Program KRPL melalui Tingkat Kerawanan
Pangan Dengan AKG, membandingkan Tingkat Kerwanan Pangan Dengan AKG,
menganalisis Faktor-Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Peluang Ketahanan
Pangan Rumah Tangga dan merumuskan Rumusan Strategi Ketahanan Pangan
Rumah Tangga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Untuk penelitian kualitatif menggunakan metode studi kasus yaitu
dengan melakukan wawancara kepada semua Kepala Rumah Tangga dan
observasi terhadap seluruh kegiatan program KRPL di tiga tempat penilitian.
Sedangkan untuk penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dan survei
dimana metode ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada semua
Kepala Rumah Tangga yang berada di wilayah penelitian. Data yang ada dianalisa
dengan Penghitungan Kerawanan Pangan Rumah Tangga Berdasarkan AKG dan
analisis regresi ordinal serta analisis SWOT untuk menganalisis Strategi
Ketahanan Pangan di Wilayah Kota Tangerang selatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa program KRPL yang dijalankan di wilayah penelitian cukup
efektif dan berhasil serta Tingkat Kerawanan Pangannya berstatus Tahan Pangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peluang ketahanan pangan adalah tingkat
Pendidikan dan Pekerjaan Kepala Rumah Tangga. Strategi ketahanan pangan
yang ditetapkan berdasarkan SWOT adalah peningkatan kapasitas produksi
pangan, optimalisasi pemanfaatan lahan yang ada, peningkatan intensitas
koordinasi dengan pihak terkait, dan melakukan evaluasi terhadap kinerja yang
ada. Keputusan pemerintah mengimplementasikan program KRPL pada tahun
2018 dianggap dapat mengatasi masalah ketahanan pangan di wilayah penelitian
mengingat wilayah tersebut mempunyai tingkat partisipasi masyarakat yang aktif
dan pemberdayaannya yang tinggi

The high population growth rate in South Tanggerang accompanied by the
fluctuating production of foodstuffs has made food security in South Tanggerang
a concern for stakeholders, especially the government. The government then runs
the Sustainable Food House Area program to improve Food Security in the area.
The purpose of research conducted at KRPL Al Munawaroh, KWT Karya Ibu and
LSM Kebun Kumara was to analyze the Sustainable Food House Area Program
(KRPL), analyze the effectiveness of the KRPL Program through the Food
Insecurity Level with the AKG, compare the Food Inability Level with the RDA,
analyze what factors Only Affects Opportunities for Household Food Security and
formulates Strategy Formulation of Household Food Security. This type of
research is qualitative and quantitative research. For qualitative research using the
case study method, namely by conducting interviews to all household heads and
observing all KRPL program activities in three research locations. Meanwhile,
quantitative research uses descriptive and survey methods where this method is
carried out by distributing questionnaires to all household heads in the research
area. Existing data were analyzed by calculating household food insecurity based
on the RDA and ordinal regression analysis and SWOT analysis to analyze the
Food Security Strategy in South Tangerang City. The results showed that the
KRPL program which was implemented in the study area was quite effective and
successful and the Food Insecurity Level was Food Resistant. The factors that
influence the opportunities for food security are the level of education and
occupation of the head of the household. The food security strategy set based on
SWOT is to increase food production capacity, optimize the use of existing land,
increase the intensity of coordination with related parties, and evaluate existing
performance. The government's decision to implement the KRPL program in 2018
is considered to be able to overcome the problem of food security in the research
area considering that the region has a high level of active community participation
and empowerment.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryani Zahara Kartini
"Sistem pangan yang tidak stabil akan berdampak pada ekosistem alam dan rantai makanan. Salah satu bukti ketidakseimbangan ini adalah meningkatnya jumlah limbah pangan. Masalah dalam penelitian adalah limbah pangan di rumah tangga masih mendominasi, salah satunya informasi dan pengangan yang salah oleh ibu rumah tangga akan mengakibatkan sisa makanan yang masih layak dikonsumsi menjadi limbah. Tujuan penelitian ini menganalisis strategi yang tepat dalam mengolah limbah pangan rumah tangga. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode studi kasus dengan intervensi. Hasil pada penelitian adalah partisipan menyumbangkan limbah pangan non kemasan sebesar 327 g/hari sedangkan limbah pangan kemasan sebesar 24g/hari sebelum edukasi dan pelatihan, setelah dilakukannya edukasi dan pelatihan partisipan menyumbangkan limbah pangan non kemasan sebesar 8,43 g/hari sedangkan limbah pangan kemasan sebesar 0 g/hari setelah edukasi dan pelatihan. Berdasarkan hasil pelatihan 25 partispan yaitu partisipan yang memilih kompos Takakura sebanyak 18 orang, MoL sebanyak 2 orang dan yang memilih kedua-duanya sebanyak 5 orang. Kesimpulan penelitian ini adalah pelatihan pengenalan produk dan kompos Takakura dan MoL dapat memberikan perubahan dan solusi dalam mengelola limbah pangan skala rumah tangga.

An unstable food system will have an impact on natural ecosystems and the food chain. One proof of this imbalance is the increasing amount of food waste. The problem in this research is that food waste in the household still dominates, one of which is incorrect information and handling by housewives will result in leftover food that is still fit for consumption into waste. The purpose of this study is to analyze the right strategy in processing household food waste. This research method uses qualitative methods with case study intervention. The results of the study were that participants contributed 327 g/day of non-packaged food waste while 24g/day of packaged food waste before education and training, after education and training participants contributed 8.43 g/day of non-packaged food waste while packaged food waste of 0 g/day after education and training. Based on the results of the training 25 participants, namely 18 participants who chose Takakura compost, 2 people who chose MoL and 5 people who chose both. The conclusion of this research is the introduction of Takakura and MoL products and compost training can be said to provide changes and solutions in managing household-scale food waste."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Kania Maharani
"Perubahan tradisi di masyarakat yang semakin modern dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin meningkat. Kebutuhan masyarakat tidak bisa terlepas dengan adanya teknologi yang mendukung dan menunjang berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mengubah cara konsumen membeli makanan dengan munculnya sebuah fasilitas untuk memesan dan mengantar makanan dengan layanan online food delivery. Layanan ini menjadikan para pengguna untuk memanfaatkan efektivitas dan efisiensi ketika memesan makanan sehingga tidak perlu lagi datang ke restoran. Penelitian ini menggunakan variabel yang berupa aspek alasan penggunaan online food delivery yaitu lokasi restoran yang dipilih, popularitas, rating dan diskon harga. Pengumpulan sampel responden menggunakan survei kuesioner dengan metode purposive sampling yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis spasial. Hasil akhir berupa karakteristik lokasi restoran online food delivery dan preferensi konsumen berdasarkan karakteristik lokasi restoran online food delivery-nya.

Changes in traditions in an increasingly modern society are influenced by technological developments. The needs of society must be connected to the existence of technology that supports various activities in daily life. This changes how consumers buy food with the emergence of a facility to order and deliver food with online food delivery services. This service allows users to take advantage of effectiveness and efficiency when ordering food, so they no longer need to visit a restaurant. This research uses variables in the form of aspects of the reasons for using online food delivery, namely the location of the restaurant chosen, popularity, rating and price discounts. Respondent samples were collected using a questionnaire survey with a purposive sampling method, which will then be analysed using descriptive statistical and spatial analysis. The result is the locations’ characteristics of online food delivery restaurants and consumer behaviour based on the locations’ characteristics of online food delivery restaurants in South Tangerang City."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Decmonth Nuel
"Indonesia mempunyai masalah lingkungan hidup yang besar dalam deforestasi. Setiap tahun tutupan hutan Indonesia berkurang dengan sangat luas, baik yang sengaja maupun tidak direncanakan oleh Pemerintah. Pada pandemi COVID-19, Pemerintah mengeluarkan Program Strategis Nasional yang dapat menciptakan deforestasi dengan nama Food Estate. Food Estate adalah program pertanian pangan skala luas yang dibingkai untuk tujuan ketahanan pangan. Program ini dibentuk sebagai respons peringatan Food and Agriculture Organization (FAO) yang mewaspadai kerentanan pangan dalam situasi pandemi. Permasalahannya, program pertanian pangan skala luas ini dapat dibangun di kawasan hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 7 Tahun 2021 sebagai peraturan pelaksana Undang-Undang Cipta Kerja melandasi program ini dengan mekanisme Kawasan Hutan untuk Ketahanan Pangan (KHKP). Penelitian hukum ini menggunakan metode normatif yang mengkaji Food Estate berdasarkan peraturan perundang-undangan dalam bidang pangan dan kehutanan. Penelitian ini akan berfokus menganalisis Food Estate dengan menitikberatkan pada perlindungan kawasan hutan lindung dan ekosistem gambut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat permasalahan hukum dalam peraturan yang melandasi program Food Estate. Program ini tidak sejalan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sektor kehutanan. Program ini memiliki enam masalah hukum, yakni (1) tidak memiliki urgensi karena hanya membingkai masalah ketahanan pangan dengan sempit, (2) bertentangan dengan asas-asas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, (3) tidak terbuka dan partisipatif karena menggunakan KLHS cepat, (4) mengalihfungsikan hutan lindung, (5) kontradiktif terhadap upaya perlindungan dan restorasi gambut dan (6) menyulitkan pertanggungjawaban hukum untuk memulihkan hutan. Penelitian ini menyarankan Pemerintah untuk mengevaluasi peraturan yang melandasi program Food Estate sehingga pertanian pangan tidak dilakukan dengan deforestasi dan sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup untuk melindungi tutupan dan kualitas fungsi hutan

Indonesia has a major environmental problem with deforestation. Every year Indonesia's forest loss significantly both intentionally and unplanned by the Government. During the COVID-19 pandemic, the Government issued a National Strategic Program that can create deforestation named Food Estate. Food Estate is a large-scale agri-food program framed for food security goals. This program was formed in response to a warning from the Food and Agriculture Organization (FAO) which is aware of food vulnerability in a pandemic situation. The problem is that this large-scale food-agriculture program can be built in forest. Government Regulation Number 23 of 2021 and Minister of Environment and Forestry Regulation Number 7 of 2021 as implementing regulations for the Job Creation Law underlies this program with the Forest Area mechanism for Food Security. This research is legal research using a normative method that examines Food Estate based on food and forestry regulations. This research will focus on analyzing Food Estate with an emphasis on protecting protected forest areas and peat ecosystems. This research concludes that there are legal issues in the regulations that underlie the Food Estate program. This program is not in line with the protection and management of the environment in the forest sector. This program is problematic for six reasons, namely (1) it lacks of urgency because it frames the problem of food security narrowly, (2) it conflicts with the principles of environmental protection and management, (3) it is not transparent and participatory because it uses the “quick appraisal KLHS”, (4) converts protected forests, (5) contradicts efforts to protect and restore peat and (6) makes it difficult for legal accountability to restore forests. This research suggests the Government should evaluate regulations that support the Food Estate program so that food agriculture is not carried out by deforestation and follows the mandate of laws and regulations in the environmental sector to protect forest cover and quality function.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Torganda Raymundus
"Kebijakan Pajak Pertambahan Nilai untuk sektor perunggasan di Indonesia terdiri dari Kebijakan Pembebasan PPN bagi produsen ternak unggas dan Kebijakan Barang Tidak Kena Pajak bagi merupakan upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan harga produk ternak agar terjangkau bagi masyarakat dan meningkatkan konsumsi daging pada masyarakat sekaligus memberikan dukungan bagi produsen untuk dapat meningkatkan produktivitasnya dengan meminimalisasi beban pajak yang harus ditanggung. Penelitian ini menjelaskan struktur pungutan dan struktur insentif Pajak Pertambahan Nilai pada mata rantai produksi dan konsumsi ternak unggas di Indonesia dalam perspektif kebijakan publik dalam upaya peningkatan produktivitas produsen dan konsumsi masyarakat serta evaluasi kebijakan kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai pada mata rantai produksi dan konsumsi ternak unggas di Indonesia dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional ditinjau dari perspektif evidence-based policy.

 

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Pemerintah sebaiknya mencabut kebijakan pembebasan PPN pada tingkat produsen untuk menghindari cascading effect pada harga jual produk ternak unggas dan tidak menimbulkan distorsi kebijakan PPN sehingga mampu mengurangi beban pajak yang timbul (cost of taxation) baik dalam bentuk compliance cost yang terdiri dari direct money cost, time cost maupun psychological cost yang berdampak pada efisiensi industri terkait. Selain itu, Badan Kebijakan Fiskal sebaiknya mengganti instrumen insentif pembebasan PPN yang tidak komprehensif dan kontraproduktif dengan upaya meningkatkan produktivitas sesuai prinsip supply side tax policy dengan mempertimbangkan alternatif bentuk kebijakan Barang Tidak Kena Pajak untuk seluruh mata rantai produksi dan konsumsi ternak unggas


The Value Added Tax policy for the poultry sector in Indonesia consists of a VAT Exemption Policy for poultry producers and a Taxable Goods Policy for the government is an effort to maintain the stability of livestock product prices to be affordable for the community and increase meat consumption in the community while providing support for producers to can increase productivity by minimizing the tax burden that must be borne. This study explains the structure of levies and the structure of Value Added Tax incentives in the production and consumption chain of poultry in Indonesia in the perspective of public policy in an effort to increase producer productivity and public consumption and evaluate the policy of Value Added Tax incentive policies in the production and consumption chain of poultry in Indonesia in its efforts to support national food security is seen from an evidence-based policy perspective.

 

This study uses a qualitative-descriptive method with in-depth interview data collection techniques and documentation studies. The government should revoke the VAT exemption policy at the producer level to avoid the cascading effect on the selling price of poultry products and does not cause distortion of VAT policy so as to reduce the tax burden arising (cost of taxation) in the form of compliance costs that consist of money costs, time costs and psychological costs that have an impact on the efficiency of the related industry. In addition, the Fiscal Policy Agency should replace the non-comprehensive and counterproductive VAT exemption instruments with efforts to increase productivity in accordance with the principle of supply side tax policy by considering alternative forms of Non-Taxable Goods policy for the entire production chain and consumption of poultry

"
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ovita Trianingsih
"Tantangan utama bagi ketahanan pangan perkotaan adalah perspektif kebijakan publik yang hanya mempertimbangkan ketahanan pangan dari sudut pandang pedesaan, sementara kegiatan pertanian di kota dinilai tidak relevan. Dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah lokal Kota Depok telah mengembangkan program sistem pangan perkotaan lokal yang disebut Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kecamatan Bojongsari. Keberadaan P2L mempengaruhi peningkatan skor ketahanan pangan Kota Depok sebesar 1,68 dalam 5 tahun dan menempatkan Kota Depok sebagai kota dengan indeks ketahanan pangan tertinggi ke-10 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan karakteristik dan pemanfaatan P2L di Kecamatan Bojongsari. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam dengan 30 orang dan observasi lapangan di 33 P2L. Data etnobotani diolah dengan menghitung H’ Indeks, Indeks Kesamaan Jaccard, species Use Value (sUV), dan Fidelity Level. Area Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kecamatan Bojongsari dapat ditemukan di kelurahan-kelurahan Duren Seribu, Duren Mekar, Pondok Petir, dan Serua, yang dikategorikan sebagai sedang dan sempit, dan dikelola oleh kelompok Wanita Tani. P2L berfungsi sebagai lumbung hidup, warung hidup, apotek hidup, pembibitan, peternakan, dan perikanan. Sebanyak 92 spesies yang termasuk dalam 86 genus dan 47 famili diidentifikasi di Kecamatan Bojongsari. Tanaman-tanaman ini telah digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Bojongsari sebagai sumber obat, sayuran, rempah-rempah dan bumbu, vitamin, dan karbohidrat masing-masing sebesar 55%, 17%, 10%, 9%, dan 8%. Selain itu, terdapat beberapa hewan yang dipelihara di P2L seperti ayam, kambing, dan lele. Indeks keanekaragaman tergolong tinggi, sedangkan indeks kesamaan rendah. Setiap pekarangan memiliki komoditi yang berbeda-beda tergantung preferensi masing-masing Kelompok Wanita Tani. Berdasarkan hasil kajian kuantitatif diketahui bahwa kategori sUV dibagi menjadi dua yaitu rendah (0,03) dan sedang (0,07). Terdapat 78 spesies tanaman memiliki sUV kategori rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar tanaman belum diketahui manfaat-manfaat lainnya oleh Kelompok Wanita Tani. Spesies yang memiliki Fidelity leveltinggi atau paling sering digunakan untuk pangan dan obat oleh responden dari daerah penelitian antara lain Xanthosoma sagittifolium atau kimpul, Ipomoea aquatica atau kangkung, Capsicum annuum atau cabe, Curcuma longa atau kunyit, Zingiber officinale atau jahe

The main challenge to urban food security is the public policy perspective that only considers food security from a rural point of view, while urban agriculture is deemed irrelevant. In addressing this challenge, the local government of Depok City has developed a local urban food system program called Sustainable Food Gardens (Pekarangan Pangan Lestari - P2L) in Bojongsari District. The existence of P2L has increased Depok City's food security score by 1.68 over five years, positioning Depok as the 10th highest city in Indonesia for food security index. This research aims to document the characteristics and utilization of P2L in Bojongsari District. The study was conducted through in-depth interviews with 30 people and field observations in 33 P2Ls. Ethnobotanical data was processed by calculating the H’ Index, Jaccard Index, Use Value (UV), and Fidelity Level. The areas of Sustainable Food Gardens (P2L) in Bojongsari District can be found in the villages of Duren Seribu, Duren Mekar, Pondok Petir, and Serua, categorized as moderate and small, and managed by Women Farmers Groups. P2L functions as living granaries, living shops, living pharmacies, nurseries, livestock, and fisheries. A total of 92 species belonging to 86 genera and 47 families were identified in Bojongsari District. These plants have been used by the community in Bojongsari District as sources of medicine, vegetables, spices and seasonings, vitamins, and carbohydrates, at 55%, 17%, 10%, 9%, and 8%, respectively. Additionally, several animals are kept in the P2Ls, such as chickens, goats, and catfish. The diversity index is categorized as high, while the similarity index is low. Each garden has different commodities depending on the preferences of each Women Farmers Group. Based on quantitative study results, it is known that the sUV category is divided into two, low (0.03) and moderate (0.07). There are 78 plant species with a low sUV category. This indicates that most plants' other benefits are not yet known by the Women Farmers Groups. Species with high Fidelity levels or most frequently used for food and medicine by respondents from the study area include Xanthosoma sagittifolium or kimpul, Ipomoea aquaticaor kangkung, Capsicum annuum or cabe, Curcuma longa or kunyit, Zingiber officinale or jahe.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidhya Prasajati Jatu Handayani
"Kota Tangerang Selatan merupakan kota termuda yang tergabung dengan wilayah Jabodetabek yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang strategi percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi terutama dalam bidang pelayanan perijinan di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya saat penelitian dilakukan.
Disimpulkan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi belum dilaksanakan secara formal, karena dokumen roadmap reformasi birokrasi belum disahkan oleh Walikota Tangerang Selatan. Namun strategi percepatan reformasi birokrasi sudah dilakukan melalui inovasi pelayanan perijinan pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan.

South Tangerang is the youngest city incorporated into Jabodetabek area which is the expansion of the Tangerang Regency. This study aims to find out about accelerated strategies of bureaucratic reform, especially in the field of licensing service in the Integrated Licensing Service Agency (BP2T) of South Tangerang City.
The method used in this study is a descriptive analysis, which collects information about the status of existing symptoms, i.e. bureacratic reform which is the symptom whenthe study was conducted.
The study found that the implementation of the reform of the bureaucracy has not been formally implemented, due to the bureaucratic reform roadmap document that has not been approved by the Mayor of South Tangerang. But the acceleration strategies of bureaucratic reform has been carried out through the innovation licensing service on the Integrated Licensing Service Agency (BP2T) of The South Tangerang City.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>