Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grestyasanti Wimasan
"Latar Belakang: Rosela dilaporkan sebagai agen antiradang.
Tujuan: menganalisis efektivitas ekstrak etanol terstandar kelopak rosela terhadap penyembuhan ulser mukosa mulut.
Metode: Dua belas tikus dibagi dalam kelompok kontrol dan perlakuan. Ekstrak 3.75% dan 7.5% dioleskan 2 kali sehari pada mukosa mulut. Pengamatan dilakukan selama 3 dan 7 hari. Kemerahan dan pembengkakan jaringan sekitar diamati secara visual. Diameter ulser diukur satu hari setelah dibuat dan sebelum dikorbankan. Spesimen dibuat, diamati secara mikroskopis, dan dilakukan skoring.
Hasil: Diameter ulser dan skor radang menurun. Kemerahan dan pembengkakan jaringan sekitar tidak terlihat lagi.
Simpulan: Ekstrak 7.5% efektif terhadap penyembuhan ulser mukosa mulut tikus.

Background: Roselle is reported as anti-inflammatory agent.
Objectives: To analyze standardized roselle calyces ethanol extract efficacy`s towards oral mucous ulcer.
Methods: Twelve rats were divided into 2 groups; control and experimental group. The 3.75% and 7.5% extract were applied topically twice a day in oral mucous. Animals were observed for 3 and 7 days. Redness and swelling were observed visually. Ulcer diameter was measured a day after creation and before sacrifice. Specimens were observed microscopically and scored.
Results: Ulcer diameter and inflammation score were decreased. No redness and swelling observed.
Conclusions: The 7.5% extract is effective for the ulcer."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S44984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Jayantini
"Pendahuluan : Rosela dilaporkan memiliki efek antiinflamasi.
Tujuan: Menganalisis efektivitas ekstrak etanol terstandar kelopak bunga rosela oles terhadap penyembuhan ulser mukosa mulut.
Metode: Penelitian ini in vivo pada 12 tikus S-D dengan ulser mukosa mulut. Kelompok penelitian adalah kontrol dan perlakuan. Ekstrak 7.5% dan 15% dioleskan dua kali sehari, pada hari ke-4 dan ke-8, tikus dikorbankan. Parameter yang diobservasi adalah diameter, kemerahan dan pembengkakan di jaringan sekitar ulser, serta skor radang.
Hasil: Pada kelompok perlakuan, diameter ulser dan skor radang menurun, tidak terdapat bengkak dan merah pada jaringan di sekitar ulser.
Kesimpulan: Ekstrak 7.5% efektif menyembuhkan ulser mukosa mulut.

Background: Roselle has anti-inflammatory effect.
Objective: Analyze effectiveness of standardized ethanol extract of Roselle topical towards oral mucous ulcer.
Method: In vivo study was created with ulcer on 12 rats. Research group divided into control and test group. Standardized roselle 7.5% and 15% were applied topically twice a day. On the 4th and 8th days, rat were sacrificed. Parameters are ulcer diameter, reddish color and swollen membrane, and inflammation score of ulcer.
Result: Test group indicated ulcer diameter and inflammation score were reduce, no swelling and redness observed.
Conclusion: Standardized roselle 7.5% is effective for ulcer healing of oral mucous."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S44982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny S. Budi
"ABSTRAK
Latar Belakang : Kelopak bunga Rosela dilaporkan memiliki efek antiinflamasi.
TE-7 adalah salah satu penanda fibroblas. Tujuan: Menganalisis ekspresi fibroblas
pada penyembuhan ulser mukosa mulut tikus pascapaparan ekstrak etanol kelopak
bunga Rosela 7,5 % secara imunohistokimia. Metode: Blok parafin dari ulser
mukosa mulut tikus yang terdiri dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
dipulas secara imunohistokimia tidak langsung menggunakan TE-7 sebagai antibodi
primer. Interpretasi ekspresi fibroblas berdasarkan skoring. Hasil : Pada hari ke-3,
kelompok perlakuan menunjukkan skor 2 dan kedua kelompok kontrol menunjukkan
skor 1. Kesimpulan: Setelah 3 hari paparan ekstrak etanol kelopak bunga Rosela
teridentifikasi 7,5% fibroblas terekspresi lebih baik daripada kelompok kontrol.

ABSTRACT
Background: Roselle’s calyces reported have anti inflammation. TE-7 is one of
fibroblasts marker. Objective: Analyzing fibroblasts expression on rat oral mucosa
ulcer healing after exposure 7.5% ethanol extract of Roselle calyces by
immunohistochemistry. Method: Paraffin blocks of rat oral mucosa ulcer consisting
of the treatment group and the control group stained indirect immunohistochemistry
method using TE-7 as the primary antibodi Result: On day 3, the treatment group
showed a score of 2 and the two control groups showed a score of 1. Conclusion:
After 3 days exposure to 7,5% ethanol extract of Roselle calyces, fibroblasts
expressed better than the control group."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesslyn Rusli
"ABSTRAK
Pendahuluan: Periodontitis merupakan suatu penyakit inflamasi kronis pada jaringan periodonsium yang masih menjadi masalah besar di bidang kedokteran gigi dan ditandai dengan kerusakan tulang alveolar yang dapat mengakibatkan kegoyangan hingga kehilangan gigi. Ekstrak rosela dilaporkan memiliki efek antiinflamasi dan antibakteri yang diharapkan dapat menghambat osteoklastogenesis dan resorpsi tulang alveolar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai efek rosela terhadap kerusakan tulang alveolar pada model periodontitis yang diinduksi ligature silk thread. Tujuan: Mengetahui efek terapi ekstrak etanol kelopak bunga rosela 10% terhadap kerusakan tulang alveolar pada model periodontitis. Metode: Model periodontitis diciptakan dengan pemasangan ligature silk thread 5.0 pada gigi molar ke dua maksila kiri. Penelitian ini menggunakan sepuluh mencit yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pada hari ke tiga, ligature dilepas dan kelompok kontrol diinjeksi saline 0,9%, serta kelompok perlakuan diinjeksi rosela 10%. Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke tujuh setelah injeksi rosela dan dilakukan pengamatan sampel. Hasil: Terdapat kecenderungan penurunan luas kerusakan tulang alveolar pada kelompok rosela 10%, namun hasilnya tidak signifikan secara statistik. Kesimpulan: Ekstrak etanol kelopak bunga rosela 10% dapat menekan kerusakan tulang alveolar.

ABSTRACT
Introduction: Periodontitis, which is one of the major problems in dentistry, is an inflammatory disease that affects the periodontium tissue and is characterized by alveolar bone damage that results in tooth loss. Roselle extract is reported to have anti-inflammatory and anti-bacterial effect that is expected to inhibit osteoclastogenesis and bone resorption. Therefore, a research about the effect of roselle on alveolar bone damage in periodontitis model with the application of ligature silk thread is needed. Objectives: To determine the therapy effect of 10% roselle calyx ethanol extract towards bone damage on periodontitis model. Methods: Periodontitis model is induced by the application of ligature silk thread 5.0 on the left maxillary second molar. Ten mice were used in this study, which were divided into two groups, namely the control group and the treatment group. Ligature was removed on the day three and the control group was given 0,9% saline and the treatment group was injected with  10% roselle extract. Samples were taken and observed after seven days of roselle application. Results: There is a tendency to decrease the area of alveolar bone damage in the roselle 10% group, but the result is not significant. Conclusion: 10% of roselle calyx ethanol extract can inhibit alveolar bone damage."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahriah
"Berbagai penelitian telah membuktikan khasiat ekstrak air rosella (Hibiscus sabdariffa L) dalam pemeliharaan fungsi kardiovaskular. Penggunaan ekstrak air rosella yang dikoadministrasikan dengan aspirin berpotensi untuk terjadi, karena aspirin merupakan terapi yang juga digunakan dalam pemeliharaan fungsi kardiovaskular, khususnya sebagai antiplatelet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air rosella terhadap farmakokinetik dan farmakodinamik aspirin. Studi interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik ekstrak air rosella dengan aspirin terbagi dalam beberapa kelompok perlakuan, yaitu kelompok aspirin tunggal, rosella tunggal dan tiga kelompok ko-administrasi ekstrak air rosella dengan aspirin. Ekstrak air rosella dalam tiga variasi dosis yang diberikan secara ko-administrasi dengan aspirin tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap AUC, Cmaks, tmaks, Vd, Klirens, dan t1/2 asam salisilat. Selain itu, pemberian ekstrak air rosella secara ko-administrasi dengan aspirin tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan waktu perdarahan dan survival rate dari tikus uji. Berdasarkan  hasil penelitian ini disimpulkan, ekstrak air rosella yang digunakan secara ko-administrasi dengan aspirin pada tikus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap farmakokinetik dan farmakodinamik aspirin.

Various studies have proven the efficacy of Roselle (Hibiscus sabdariffa L) in maintaining cardiovascular function. The use of aqueous extract of Roselle with aspirin has the potential to occur, because aspirin is a therapy that is also used in the maintenance of cardiovascular function, especially as antiplatelet. This study aimed to determine the effect of aqueous extract of Roselle on the pharmacokinetics and pharmacodynamics of aspirin. The study of pharmacokinetic and pharmacodynamic interactions of aqueous extract of Roselle with aspirin was divided into several treatment groups: single aspirin group, single Roselle and three co-administration groups of aqueous extract of Roselle with aspirin. Co-administration aqueous extract of Roselle with aspirin did not have a significant difference on AUC, Cmax, Tmax, Vd, clearance, and t½ salicylic acid. In addition, co-administration aqueous extract of Roselle and aspirin did not show a significant increase in the bleeding time and survival rate of rats. In conclusion, aqueous extract of Roselle used by co-administration with aspirin in rats did not have a significant effect on the pharmacokinetics and pharmacodynamics of aspirin."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
T54283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Erdiani
"Pendahuluan: Rosela memiliki khasiat antiinflamasi. Ulser merupakan keadaan inflamasi dalam rongga mulut.
Tujuan: Menganalisis efektivitas ekstrak etanol terstandar kelopak bunga rosela terhadap penyembuhan ulser.
Metode: Penelitian in vivo pada model ulser 12 tikus, dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan. Rosela diteteskan 2 kali sehari pada ulser, kemudian hari ke 3 dan 7 dikorbankan. Parameter yang diobservasi adalah kemerahan dan bengkak di sekitar jaringan ulser, diameter ulser, serta skor radang.
Hasil: Rosela 7.5% 7 hari dapat menghilangkan kemerahan, sedangkan 3.75% dan 7.5% menurunkan diameter ulser dan skor radang.
Kesimpulan: Aplikasi tetes ekstrak terstandar rosela efektif dalam mempercepat penyembuhan ulser.

Background: Roselle has antiinflammatory effect. Ulcer is an inflammatory condition in oral.
Objective: Analyze effectiveness of roselle in healing an ulcer.
Methods: This research in vivo on ulcer model 12 rats, divided into control and treatment group. Roselle drops were applied twice a day on ulcer, then day 3 to 7 was sacrificed. Healing process was observed by looking redness and swelling, ulcer diameter, and inflammation score.
Results: Roselle 7.5% 7 days can eliminate redness, while 3.75 % and 7.5% reduced ulcer diameter and inflammation score.
Conclusion: Application drops of standardized ethanol extract of roselle are effective in ulcer healing."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valencia Audrey Halim
"ABSTRACT
Pendahuluan: Periodontitis atau kerusakan tulang rahang merupakan salah satu penyakit mulut yang paling sering terjadi. Kerusakan tulang ini dapat mengganggu aktivitas manusia karena rasa tidak nyaman yang ditimbulkan. Sampai saat ini, belum ada obat kerusakan tulang yang murni terbuat dari herbal, padahal Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan rosella memiliki kandungan yang bisa berperan sebagai anti inflamasi sehingga ekstrak rosella sudah banyak digunakan untuk pengobatan ulser. Akan tetapi, belum ada penelitian yang menguji efektivitas rosella apabila digunakan sebagai obat kerusakan tulang. Oleh karena itu, diperlukan penelitian pada hewan coba dimulai dari tingkat mamalia terbawah yaitu Mus musculus. Tujuan: Mengetahui efektivitas ekstrak etanol kelopak bunga rosella dalam membantu proses penyembuhan kerusakan tulang. Metode: Penelitian in vivo pada enam ekor Mus musculus. Kerusakan tulang calvaria dibuat pada hari pertama dengan injeksi LPS dari bakteri E. coli. Pada hari kedua, tiga ekor Mus musculus dari kelompok kontrol diberi injeksi saline sedangkan tiga ekor Mus musculus lainnya dari kelompok perlakuan diberi injeksi ekstrak etanol kelopak bunga rosella teridentifikasi 10%. Pada hari kelima, semua Mus musculus dikorbankan dan tulang calvarianya akan diamati menggunakan Micro-CT. Hasil: Kelompok terapi yang diinjeksi dengan ekstrak rosella memiliki luas area kerusakan tulang yang lebih kecil daripada luas area kerusakan tulang pada kelompok kontrol yang diinjeksi dengan saline. Kesimpulan: Ekstrak etanol kelopak bunga rosella teridentifikasi 10% efektif dalam membantu proses penyembuhan kerusakan tulang.

ABSTRACT
Background: Periodontitis or jaw bone damage is one the most common mouth disease. This bone damage can interfere with human activities because of the discomfort. Even though Indonesia is a tropical country that is rich in plants, there is still no pure bone medicine made from herbs. Roselle plants contain ingredients that can act as anti-inflammatory so its extract has been widely used for ulcer treatment. However, no studies have tested the efficacy of roselle when used as a medicine for bone damage. Therefore, research on experimental animals is needed starting from Mus musculus as the lowest level mammals. Objective: To analyze the efficacy of roselles ethanol extract in helping the healing process of bone damage. Methods: In vivo study on six Mus musculus. Calvarial bone damage was made on the first day by injection of LPS from E. coli bacteria. On the second day, three Mus musculus from the control group were injected by saline while the other three Mus musculus from the treatment group were injected by 10% identified roselles ethanol extract. On the fifth day, all Mus musculus were sacrificed and the calvarial bones were observed using Micro-CT. Results: The theraphy group injected by roselles ethanol extract has less bone damage area than the control group injected by saline. Conclusion: The 10% identified roselle`s ethanol extract is effective in helping the healing process of bone damage."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Steven Setiadi
"ABSTRACT
Latar Belakang: Periodontitis merupakan penyakit yang disebabkan adanya akumulasi  bakteri sehingga dapat menyebabkan kerusakan tulang. Selama ini  tindakan preventif  periodontitis  banyak menggunakan terapi obat sintetis  sehingga menimbulkan berbagai efek samping. Oleh sebab itu, pemanfaatan dan penggunaan ekstrak etanol Hibiscus sabdariffa  diharapkan dapat memberikan alternatif bahan  preventif periodontitis. Tujuan: Menganalisis efek preventif Hibiscus sabdariffa terhadap periodontitis Metode: Pembuatan model periodontitis pada Mus musculus dilakukan dengan mengikatkan ligature silk thread pada gigi molar kedua, selanjutnya perlakuan diberikan dengan irigasi dengan salin steril Otsu-NS 0.9% (kontrol) dan ekstrak etanol rosela 10% (preventif) agar  terjadi penumpukan plak. Pada hari ke tujuh ligature dilepas diambil sampel selanjutnya  dianalisis dengan Image-J. Hasil: Tidak terjadi perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan kontrol dengan ekstrak etanol rosela 10%. Kesimpulan: Ekstrak etanol kelopak bunga rosela10% tidak menunjukkan adanya efek preventif terhadap kerusakan tulang pada model periodontitis dengan Ligatur Silk Thread.

ABSTRACT
Peridontitis is a disease that is caused by accumulation of bacteria that cause bone destruction. Studies have shown that antibiotic thus one of the most common preventive theraphy for periodontitis however there are side effects in prolonged use, recent studies shown that Hibiscus sabdariffa a well known traditional herbal medicine has a significant effect in retaining anti bacterial  behavior of cells. Therefore, by utilizing and using ethanol extract of  Hibiscus destruction hope to be an alternative way for an effective preventif theraphy. Objective: To analyze  preventive property of Hibiscus sabdariffa for periodontitis in maxillary  posterior region of  Swiss Webster Mouse. Methods: Periodontitis model was induced by ligature silk thread circumferentially on the maxillary second molar gingiva of Swiss Webster mouse using ligature silk thread. Spooling with sterlized saline solution Otsu-NS 0.9% for control and ehthanol extract rosela 10% for preventive theraphy, respectively. After the seventh day sampel was taken and analyze by image-J. Results: Overall bone loss occurred after the injection of Ethanol extract in Hibiscus sabdariffa 10% is 166,5µm 2 compare  with control that is 142µm2 on the site of the Ligature wire. Conclusion: Active anti-inflammation  properties  of ethanol extract in Hibiscus sabdariffa 10%  has not shown some preventive effect for periodontitis preventive theraphy."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanto
"Salah satu penanganan obesitas melalui proses pencoklatan yang meningkatkan thermogenesis. Proses pencoklatan melibatkan faktor transkripsi PPARγ dan PGC1α. Saat ini diketahui pengaruh H. sabdariffa dalam menghambat adipogenesis, namun pengaruhnya pada proses pencoklatan masih belum diketahui. Tujuan penelitian untuk mengatahui pengaruh H. sabdariffa pada proses pencoklatan. Penelitian eksperimental menggunakan 24 ekor tikus Sprague Dawley jantan (Rattus Norvegicus) dengan berat 90-160 gram, usia 6-10 minggu, dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (KH0), kelompok kontrol obes dengan pakan khusus (OH0), kelompok obes diberikan ekstrak H. sabdariffa 200 mg/KgBB (OH200), Kelompok obes diberikan ekstrak H. sabdariffa 400 mg/KgBB (OH400). Pemberian H. Sabdariffa dilakukan selama 5 minggu, selanjutnya dilakukan pemeriksaan dengan RT-qPCR. Pemberian ekstrak H. sabdariffa meningkatkan ekspresi PPARγ dan PGC1α sebagai faktor transkripsi proses pencoklatan. Hal ini didukung dengan penurunan Indeks Lee hingga normal. Kesimpulan: Ekstrak H. sabdariffa meningkatkan ekspresi faktor transkripsi proses pencoklatan PPARγ dan PGC1α sehingga memberikan hasil penurunan Indeks Lee yang merupakan salah satu indikator obesitas pada tikus.

The browning process that increase thermogenesis become one of the option to treat obesity. Beiging process involves PPARγ and PGC1α transcription factors. The effect of H. sabdariffa in holding adipogenesis is known, but its effect on the beiging process is still unknown. The purpose of this study was to determine the effect of H. sabdariffa on the beiging process. The experimental study used 24 male Sprague Dawley rats (Rattus Norvegicus) weighing 90-160 grams, 6-10 weeks old, divided into 4 groups known as control group (KH0), the obesity control group with high fat diet (OH0), the obesity group was given H. sabdariffa extract 200 mg/KgBW (OH200), the obese group was given H. sabdariffa extract 400 mg / KgBW (OH400). The administration of H. Sabdariffa was carried out for 5 weeks, then it was examined by RT-qPCR. The administration of H. sabdariffa extract increased the expression of PPARγ and PGC1α as transcription factors for beiging process. This is supported by the decline in the Lee Index to normal. Conclusion: H. sabdariffa extract increased the expression of browning process transcription factor PPARγ and PGC1α which resulted in decreased Lee index, an indicator of obesity in rat."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikma Mawaddah
"Diabetes melitus (DM) berhubungan dengan disfungsi kognitif, kondisi inflamasi dan stres oksidatif yang memberikan efek seluler secara langsung terhadap neuron. GLP-1 berperan pada fungsi memori karena interaksi GLP-1/GLP-1R akan meningkatkan modulasi neurogenesis dan plastisitas sinaptik. Efek Hibiscus sabdariffa Linn. (HSL) pada ekspresi GLP-1R dan mRNA proglukagon yang merupakan prekursor GLP-1 di hipokampus masih belum jelas. Oleh karena itu, akan diselidiki pengaruh pemberian ekstrak etanol HSL pada fungsi memori melalui GLP-1/GLP-1R. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan mencit DDY jantan usia 8-10 minggu, dibagi menjadi 5 kelompok: kontrol normal (K), kontrol DM (DM), DM dengan quercetin (DM-Que), DM dengan HSL 200 mg/kg BB (DM-Hib200), DM dengan HSL 400 mg/kg BB (DM-Hib400). Intervensi diberikan selama 28 hari. Semua mencit melakukan Object Location Test (OLT) untuk menilai fungsi memori spasial. Ekspresi mRNA proglukagon dan GLP-1R dianalisis dengan menggunakan RT-PCR. Dilakukan uji in silico terhadap zat aktif HSL terhadap GLP-1R. Ditemukan penurunan fungsi memori pada mencit DM disertai dengan penurunan ekspresi mRNA proglukagon dan GLP-1R. Pada uji in silico zat aktif HSL seperti Myricetin-3-arabinogalactoside, Tetra-O-methyljeediflavanone, dan Ethyl chlorogenate dapat dijadikan kandidat senyawa terbaik yang berikatan dengan GLP-1R. Temuan ini menunjukkan bahwa ekstrak HSL dapat meningkatkan fungsi memori dengan mempertahankan eskpresi mRNA proglukagon dan GLP-1R hipokampus dan terdapat juga kandidat zat aktif HSL yang dapat berikatan langsung dengan GLP-1R.

Diabetes mellitus (DM) is connected to cognitive dysfunction, inflammatory conditions and oxidative stress that exert direct cellular effects on neurons. GLP-1 plays a role in memory function because the GLP-1/GLP-1R interaction will increase the modulation of neurogenesis and synaptic plasticity. The effects of Hibiscus sabdariffa Linn (HSL) on the expression of GLP-1R and proglucagon mRNA which is a precursor of GLP-1 in the hippocampus is still unclear. Therefore, we will investigate the effect of giving HSL ethanol extract on memory function via GLP-1/GLP-1R. This research is an experimental research, using male DDY mice aged 8-10 weeks, divided into 5 groups: normal control (K), DM control (DM), DM with quercetin (DM-Que), DM with HSL 200 mg/kg BW (DM-Hib200), DM with HSL 400 mg/kg BW (DM-Hib400). The intervention was given for 28 days. All mice performed the Object Location Test to assess spatial memory function. Proglucagon and GLP-1R mRNA expression was analyzed using RT-PCR. The in silico test was performed on the active substance of HSL against GLP-1R. It was found a decrease toward the memory function in DM mice, proglucagon and GLP-1R mRNA expression. In silico test, the active substances HSL Myricetin-3-arabinogalactoside, Tetra-O-methyljeediflavanone, and Ethyl chlorogenate can be used as the best candidate compounds to bind the GLP-1R. These findings indicate that HSL extract can improve memory function by maintaining hippocampal proglucagon and GLP-1R mRNA expression and there is also a candidate HSL active substance that can bind directly to GLP-1R."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>