Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Sudiyanto
"The purpose of this study is to analyze the occupational health risks of workers exposed to TSP, PM10, PM2, 5, Cd, Si, As, and Pb that were carried out on measurements in outdoor, indoor, and personal respirable port location and compare it to the non-port. This research is a descriptive analytic cross-sectional research design. Based on this research, the results are risk characteristics (RQ) outdoor TSP and PM10 dust is less than 1, while PM2,5 located at Hopper 4 is more than 1. For indoor dust RQ PM2,5 located at Hopper 6 and barging more than 1, while on the non-port RQ is less than 1. For personal respirable RQ located at Hopper 6 and genset are more than 1, while in the non port is less than 1. For non-carcinogenic elements Cd, As and Pb RQ are less than 1, while the carcinogenic element As and Cd, value of ECR is less than E-4 and for Silica value of ECR is more than E-4.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko kesehatan pekerja akibat pajanan TSP, PM10, PM2,5, Cd, Si, As, dan Pb yang dilakukan pada pengukuran outdoor, indoor, dan respirable personal lokasi pelabuhan dan membandingkannya dengan non pelabuhan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil karakteristik risiko (RQ) debu outdoor TSP dan PM10 kurang dari 1, sementara PM2,5 lokasi Hopper 4 lebih dari 1. Untuk RQ debu indoor PM2,5 pada lokasi Hopper 6 dan barging lebih dari 1, sedangkan non pelabuhan RQ kurang dari 1. Untuk RQ personal respirable pada lokasi Hopper 6 dan genset lebih dari 1, sementara non pelabuhan kurang dari 1. Untuk unsur non karsinogenik Cd, As dan Pb RQ kurang dari 1, sementara unsur karsinogenik As dan Cd nilai ECR kurang dari E-4 dan Silica nilai ECR lebih dari E-4."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imar Masriyah
"Perilaku tidak aman pada umumnya terkait dengan kecelakaan kerja. Kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja pekerja tidak lepas dari persepsi pekerja terhadap keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Krama Yudha Ratu Motor. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan pekerja dengan persepsi baik sebanyak 47,3% dan pekerja dengan persepsi kurang baik sebanyak 52,7%. Analisis bivariat menunjukkan tingkat pengetahuan, sikap, pengalaman dan kondisi lingkungan kerja mempunyai hubungan yang signifikan terhadap persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja (α=0,05). Disarankan pihak perusahaan untuk mengoptimalkan media informasi untuk meningkatkan pengetahuan, memberikan pelatihan yang memadai kepada pekerja baru dan pekerja lama secara berkala, dan meningkatkan pengawasan kerja.

Unsafe behavior is generally related to workplace accidents. Workers' awareness of the importance of safety and health can not be separated from the worker's perception itself.
The aim of this study is to determine factors that influence safety and health risk perception at PT. Krama Yudha Ratu Motor. This study is a descriptive analytic with cross sectional design.
The results showed that workers with good perception are 47.3% and workers with bad perceptions are 52.7%. Bivariate analysis showed that knowledge, attitudes, experiences and working conditions have significant relation to safety and health risk perception (α=0,05). Company is suggested to optimize the information media to improve workers? knowledge, provide adequate training to new and old workers regularly, and improve work supervision.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karimah Alhabsyi
"Dust is one of the air pollutants that can harmful for human health. The presence of dust in the air can cause such as harm to the health of the lungs. So there should be monitoring of dust exposure to workers by calculated the level of risk. The purpose of this study was to determined risk characteristics of the TSP exposure in PT Pupuk Kujang. The design of this research studied used health risk analysis methods. Based on calculations, the dust exposure both of realtime and lifetime workshop machinery was still in the safe limits for RQ <1, while for the Kujang bagging 1A and bulk area for realtime RQ were still in the safe limits RQ <1, while for lifetime exposure RQ have exceeded the limit, exceeded more than 1, and in the feeding section NPK both realtime RQ and lifetime RQ have exceeded the standard of RQ> 1. Therefore this requires further control.

Debu merupakan salah satu bahan pencemar udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Keberadaan debu diudara dapat menyebabkan kerugian diantaranya terhadap kesehatan paru-paru. Karena itu harus dilakukan pemantauan pajanan debu terhadap pekerja dengan cara menghitung tingkat risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik risiko pajanan debu TSP yang terdapat di lingkungan PT Pupuk Kujang. Desain studi penelitian ini menggunakan metode analisis risiko keseha Berdasarkan hasil perhitungan, pajanan debu untuk bengkel mesin baik realtime maupun lifetime masih dalam batas aman karena RQ< 1, sementara untuk bagian kujang bagging 1A dan bulk area untuk RQ realtime masih dalam batas aman yaitu RQ< 1 yaitu, sedangkan untuk pajanan lifetime sudah melebihi batas RQ, melebihi 1, dan pada bagian NPK feeding section baik RQ realtime maupun RQ lifetime sudah melebihi standar RQ>1. Karenanya hal ini memerlukan pengendalian lebih lanjut."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S43532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Maya Pehulisa
"ABSTRAK
Pekerja di Laboratorium Aplikasi Makanan dan Minuman PT X wilayah Jakarta Pusat
berpotensi terkena risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hal ini dikarenakan pekerja
melakukan aktivitas berulang dengan adanya penambahan beban angkut dan postur kerja
yang janggal. Untuk mengurangi keluhan MSDs, peneliti melakukan analisis faktor risiko
postur kerja dengan metode deskriptif analitik menggunakan instrumen Rapid Entire Body
Assestment (REBA), menyebarkan kuesioner terhadap keluhan MSDs dengan Nordic Body
Map (NBM), pengukuran faktor risiko individu (jenis kelamin, antropometri), pengukuran
faktor lingkungan (intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban), faktor peralatan (meja kerja).
Hasil pengukuran faktor lingkungan kerja (suhu, kelembaban, intensitas cahaya) tidak
memenuhi syarat sehingga diperlukan adanya tindakan perbaikan. Penelitian ini dilakukan
dengan metode total sampling yaitu seluruh aktivitas (7 aktivitas). Untuk hasil pengukuran
postur kerja menggunakan REBA menunjukkan 1 aktivitas berisiko sedang, 3 aktivitas
berisiko tinggi, 3 aktivitas berisiko sangat tinggi. Keluhan MSDs pekerja selama 1 minggu
dan 1 tahun terakhir, para pekerja di laboratorium aplikasi makanan dan minuman PT X
mengeluhkan dibagian leher atas, bahu kiri, lutut kanan kiri, kaki kanan kiri.

ABSTRACT
Workers at the Central Jakarta Food and Beverage Application Laboratory PT X decided
the risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs). This is related to workers who carry out
repetitive activities with the burden carried and awkward work postures. To reduce MSD
complaints, researchers conducted a risk factor analysis of work posture with a descriptive
analytical method using the Rapid All Body Assessment (REBA) instrument, asking for a
questionnaire against MSD complaints with Nordic Body Map (NBM), measuring
individual risk factors (gender, anthropometry) Measurement of environmental factors (light
intensity, temperature, and humidity), equipment factors (work table). The results of the
measurement of work environment factors (temperature, humidity, light intensity) This
study was carried out by the total sampling method, namely all activities (7 activities). For
the results of the measurement of work posture using REBA showing 1 medium risk activity,
3 high-risk activities, 3 very high-risk activities. MSD complaints of workers for the past 1
week and 12 months, workers in the PT X food and beverage application laboratory
complained about the upper neck, left shoulder, left right knee, right left leg.

"
2019
T52954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isni Alfia Nur Fauzia
"Penelitian ini membahas tentang gambaran tingkat risiko dan keluhan CTDs pada pekerja Assembly Line PT NGK Busi Indonesia yang bekerja dengan posisi duduk statis. Faktor risiko yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor risiko ergonomi (postur janggal, durasi, dan frekuensi) dengan metode RULA serta faktor individu (usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, kebiasaan merokok, masa kerja, dan IMT). Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan risiko sangat tinggi terdapat pada proses pengisian metal shell dan sheet packing, pemasangan insulator dan lower wire packing, pemasangan talc powder (tubuh bagian kanan), talc press, dan caulking press, sedangkan risiko tinggi terdapat pada proses preliminary press, pemasangan talc powder (tubuh bagian kiri), dan pengisian wire packing. Keluhan CTDs terbanyak adalah pada bagian bahu kanan (77,3%), punggung (72,7%), dan pinggang (71,2%). Untuk itu, diperlukan upaya pengendalian secara teknik dan administratif untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan CTDs.

The focus of this study is about description for risk level and ctds complaints of assembly line workers at PT NGK Busi Indonesia who work in static sitting posture. The risk factor is ergonomic risk factors by using RULA method and individual risk factors (age, gender, diseases, smoking, working time, and BMI). This study is descriptive by using cross sectional study design. Result of this study is the very high risk level is found in metal shell and sheet packing assembling, insulator and lower wire packing assembling, talc powder assembling (for right side), talc charging press, and caulking press, while the high risk level is found in preliminary press, talc powder assembling (for left side), and wire packing charging. CTDs complaints is the most at right shoulder (77,3%), back (72,7%), and spinal (71,2%). It is important to control the risk with engineering and administrative control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnah Fitriani
"Perancah merupakan komponen penting dalam pengerjaan struktur di sektor konstruksi. Pekerja harus memanjat dan berada di ketinggian ketika bekerja pada perancah. Aspek keselamatan dari proses kegiatan perancah harus diperhatikan baik pada tahap pemasangan dan pembongkaran. Proses kegiatan perancah memiliki potensi bahaya seperti terjatuh, terjepit, terpeleset, dan tertimpa main frame. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis melalui pendekatan manajemen risiko AS/NZS 4360:2004 untuk mengurangi potensi bahaya. Pengerjaan perancah perlu adanya SOP, perizinan bekerja di ketinggian, pengawasan, penggunaan APD, dan komunikasi antarsesama pekerja perancah.

Scaffolding is one of important component in construction. Workers have to climb and stand on above scaffolding. Safety aspects of the activities scaffold must be considered both at the stage of setting up and dismantling. The process of scaffolding activities have potential hazards such as falls, pinched, slip, and hit the main frame. This research use descriptive analysis through risk management approach AS / NZS 4360:2004 to reduce potential hazards. Work on scaffold need SOP, height permit to work, supervision, uses PPE, and the communication between scaffold worker."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Widiyani
"Penelitian ini membahas risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada aktivitas pekerjaan di Bengkel Las AW Jakarta Selatan Tahun 2012. Penelitian ini adalah deskriptif observasional yang bertujuan untuk manajemen risiko. Penelitian ini menggunakan metode identifikasi bahaya dan dampak menggunakan JHA (Job Hazard Analysis) dan analisis penilaian risiko ukuran semi kuantitatif menurut AS/NZS 4360 dengan mengalikan consequences, exposure, dan probability. Hasil penelitian mendapatkam rekomendasi pengendalian risiko, komunikasi dan pemantauan berdasarkan penilaian tingkat risiko yang meliputi very high, priority 1, substancial, priority 3, dan acceptable.

This research describes risk management of safety and health occupational for production activity task at Bengkel Las AW South Jakarta 2012. Design for this research was descriptive observational study that objective to manage of risk. The research were used JHA (Job Hazard Analysis) for hazards and effects identification, then for analysis of assessment risk rating used AS/NZS 4360 standard by multiplied of consequences, exposure, and probability. The results of the research were recommendations control, communication, and monitoring of risk based on risk assessment of the risk rating in each activity that includes very high, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azam Prakoso
"Manajemen risiko operasional penting dilakukan untuk memberikan peringatan terkait munculnya risiko. Manajemen risiko operasional yang dilakukan saat ini belum terintegrasi dengan baik antar divisi di perusahaan. Risiko operasional yang signifikan saat ini di lokasi tambang Kalimantan Selatan ialah risiko produktivitas yang berkaitan dengan minimnya ketersediaan bahan bakar dan risiko proses berkaitan dengan material jalanan yang buruk dan kondisi cuaca. Penanganan risiko yang dilakukan ialah mengupayakan pengadaan tangki bahan bakar yang lebih besar dan penyediaan alat. Peran manajemen risiko operasional saat ini belum maksimal yang disebabkan oleh minimnya kesadaran risk owner untuk melakukan manajemen risiko.
Terdapat pendekatan manajemen risiko yakni COSO Enterprise Risk Management yang menekankan bahwa risiko harus dikelola oleh seluruh pihak di perusahaan dan harus sesuai dengan tujuan perusahaan yang hendak ingin dicapai Dengan menggunakan pendekatan COSO Enterprise Risk Management, terdapat beberapa elemen yang belum terlaksana dengan baik yakni internal environment dimana masih rendahnya komitmen dari risk owner untuk mengelola risiko. Komponen control activities dan monitoring juga belum dilakukan dengan baik karena rendahnya proses dokumentasi dari penanganan risiko serta pengawasan yang kurang efektif.

Operational risk management is necessary to provide a warning related to the emergence of risk. Operational risk management these day do not well integrated among all divison in the company. Significabt operational risks that present at the mine site in South Kalimantan is productivity risk associated with the lack of availability of the fuel and material risks associated with the poor road and weather condition. Mitigation risks undertaken is seeking procurement of larger fuel tank and adding tools. The role of operational risk management is currently not maximized due to lack of awareness from risk owner to perform risk management.
There is a risk management approach, the COSO Enterprise Risk Managemet which emphasizes that the risks should be managed by the whole company and must be in accordance with the company?s goals are going to be achieved. Based on the COSO Enterprise Risk Management approach, there are some element that have not done well that is low commitment from the owner to manage the risk. Also control and monitoring activities have not done well because of poor documentation process related to risk mitigation and ineffective monitoring.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Yulyandari
"Penelitian ini merupakan pemaparan hasil penelitian kualitatif mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada PT SURVEYOR INDONESIA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan SMK3 di PTSI. Penelitian ini bersifat deskriptif dan bertujuan untuk mengidentifikasi komitmen, tujuan dan hambatan yang ada di perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan SMK3 pada PTSI berjalan sesuai ketentuan yang bersumber dari UU dan PP mengenai SMK3 dan dari peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Namun, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki seperti dari segi sosialisasi dan peningkatan kesadaran individu akan pentingnya K3.

This research is a presentation of qualitative research on the application of occupational health and safety management systems on PT. SURVEYOR INDONESIA. This study aims to analyze the application of SMK3 in PTSI. This research is a descriptive analysis method and have an aims to identify the commitments, goals and barriers that exist in the company.
The results of this study indicate that in general of the implementation went according PTSI SMK3 on provisions sourced from Law and Regulation of the President of the SMK3 and regulations made by the company. However, there are still some things that need to be fixed such as in terms of socialization and individual awareness of K3.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasid
"Walaupun mesin sudah dibuat otomatis namun kecelakaan kerja tetap dapat terjadi. Kegagalan pada mesin merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini melakukan pengkajian risiko pada proses radial tyre building dengan maksud untuk mengurangi kejadian kecelakaan kerja yang ada pada proses tersebut dengan menggunakan teknik FMEA. Teknik ini dipilih karena mampu mengidentifikasi penyebab sebelum terjadinya akibat.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa aktivitas paling berisiko dalam proses ini adalah ketika pemasangan material. Penanganan manual dan kurangnya perangkat keamananan pada mesin menjadikan proses ini memiliki nilai risiko yang tinggi.

Even though automation in machine process has come a long way, accident still happens particularly when worker comes in contact with machine. Machine failure is one of the causes of those accidents. This study assessed risk involved in radial tire building process in tire industry. This study focused on failure mode in machine using FMEA in order to reduce accident. FMEA is identified as the appropriate risk assessment since it involves identifying system failure modes before actual failure.
This study discovered that activity which has the highest score of RPN was material assembly into shaft roll. Manual handling and lack of safeguards contribute the most into making this process has high RPN score.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>