Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Dwi Septian
"Jajanan anak sekolah merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian. Dengan adanya beberapa kasus yang telah terjadi akibat makanan jajanan, orang tua mulai melarang anaknya untuk membeli makanan jajanan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan dan faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan siswa kelas 5 sekolah dasar terhadap larangan membeli jajanan tertentu oleh orang tua di SDN Ciputat VI Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan tahun 2012. Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional, sasaran siswa kelas 5 dengan total sampel 140 siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, membawa bekal ke sekolah dengan kepatuhan siswa terhadap larangan membeli jajanan tertentu oleh orang tua (p<0,05). Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan siswa, sikap siswa, uang jajan, perilaku orang tua, dan teman sebaya dengan kepatuhan siswa terhadap larangan membeli jajanan tertentu oleh orang tua (p>0,05). Sebaiknya jajanan yang dijual harus lebih diperhatikan demi mendukung anak memilih jajanan yang baik.

Snacks school children is a problem that needs attention. With the number of cases that have occurred due to street food, the parents began to forbid their children to buy some street food. The purpose of this study was to determine the level of compliance and what factors are associated with adherence to Grade 5 elementary school to ban certain snacks purchased by parents at Chester Elementary School Chester District VI South Tangerang City in 2012. The study design is cross-sectional, target grade 5 with a total sample of 140 students.
There results showed a significant association between the sexes, bring lunch to school with the students adherence to the prohibition of certain snacks bought by parents (p <0.05). There is no significant relationship between students 'knowledge, attitudes of students, pocket money, parents' behavior, and student peers in compliance with the ban on buying some snacks by parents (p> 0.05). Should snacks sold must be considered in order to support the children choose snacks that are good.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji M. Darda
"Perkembangan Kota Jakarta yang semakin tinggi intensitasnya dihadapkan pada keterbatasan lahan di pusat kota, akibatnya perkembangan akan mengarah ke daerah pinggiran kota yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kec. Ciputat dan Kec. Pamulang Penelitian ini menyampaikan penjelasan tentang perkembangan yang terjadi di daerah pinggiran Kota Jakarta, dilihat dari perkembangan permukimannya dalam kurun waktu tahun 1991-2007 terkait dengan variabel-variabel yang diteliti. Perkembangan yang terjadi di daerah pinggiran ini dapat diidentifikasi dari perkembangan permukiman. Perkembangan permukiman ini dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, jaringan jalan, fasilitas pendidikan dan harga tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi bersifat menyebar dengan karakteristik yang berbedabeda. Permukiman teratur lebih terkonsentrasi di wilayah yang jauh dari DKI Jakarta dan tidak terlalu dipengaruhi oleh akses tetapi oleh harga tanah yang sangat rendah. Sedangkan pada permukiman tidak teratur lebih terkonsentrasi di wilayah yang dekat dengan DKI Jakarta dan tidak dipengaruhi oleh harga tanah melainkan dekat dengan akses yang mendekati DKI Jakarta dan juga fasilitas pendidikan seperti kampus.

The development of Jakarta that has inclined in intensity faced with the limitation of land in the city causes its development course to the urban fringe area, which administratively is in the Ciputat and Pamulang Regency. This research inform descriptions about the development that happens in the urban fringe area in Jakarta, viewed from the development of its settlements during 1991-2007 concerned with the research variables. The development which happens in urban fringe area can be identified from the change of settlement. This change of settlement is affected by density of peoples, roads, facility of education and price of land.
The output of research shows that such development is cluster with differents characteristic. The orderly settlements are more concentration in region long from DKI Jakarta and not always affected by roads but by the low price of land. But the disorder settlement more concentration in region near from DKI Jakarta and not affected by price of land but near accces to Jakarta and facility education like campus.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34057
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Mardhiah
"ABSTRAK
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang belum terselesaikan di Indonesia. Rendahnya cakupan personal hygiene, yaitu kebiasaan cuci tangan dan makanan yang tidak higienis menjadi salah satu faktor risiko terjadinya diare pada anak sekolah dasar. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir terbukti efektif menghilangkan bakteri di tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan cuci tangan pakai sabun pada anak sekolah dasar dengan kejadian diare di SDN 01 Ciputat, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan besar sampel 105 siswa kelas 4,5, dan 6. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare. Variabel confounding dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, status gizi, tempat membeli jajanan, frekuensi jajan, kontaminasi E. coli pada jajanan, kebiasaan membawa bekal, sumber air minum, dan kebersihan jamban di rumah. Uji kontaminasi E. coli menunjukkan hasil negatif pada jajanan es, ketoprak, dan soto. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa anak yang tidak biasa cuci tangan pakai sabun berisiko untuk diare 1,21 kali dibandingkan anak yang biasa cuci tangan pakai sabun, setelah dikontrol variabel frekuensi jajan dan kebiasaan membawa bekal. Perlu dilakukan pengendalian risiko kontaminasi makanan di sekolah dengan penyediaan fasilitas cuci tangan pakai sabun di sekolah untuk anak dan pedagang di kantin.

ABSTRACT
Diarrheal disease is still an unresolved public health problem in Indonesia. The Less implementation of personal hygiene, handwashing habits and unhygienic foods are risk factors for diarrhea suffered by children in in primary school. Hand washing with soap and flowing water proves to effectively remove bacteria in the hands. This study aims to explain the relationship of handwashing with soap in primary school children with the incidence diarrhea in SDN 01 Ciputat, South Tangerang. Design of this study is cross sectional with 105 sample of students grade 4,5, and 6. Data collection was conducted in March April 2018. The results showed no significant relationship between handwashing with soap and incidence diarrhea. The confounding variables used in this study are gender, nutritional status, place to buy snack, frequency of snack, E. coli contamination on snack, habit of bringing food supplies, drinking water source, and toilet clean at home. The E. coli contamination test showed negative results on ice cube, ketoprak, and soto. The results of the analysis showed that children who are not always wash their hands with soap at risk for diarrhea 1.21 times than children who always wash their hands, after controlled by variable frequency of snacks and the habit of bringing food supplies. It is necessary to control and reduce the risk of food contamination in schools with providing of handwashing facilities with soap for children and seller in the canteen."
2018
T50709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akyas
"Penelitian dengan judul “Geografi Komunikasi Politik pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 di Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat” dilatarbelakangi oleh teori bahwa setiap tempat, sebagai suatu titik tertentu di permukaan bumi, memiliki perbedaan situasi nilai-nilai kemanusiaan di dalamnya. Dalam konteks Pilkada, setiap kandidat memiliki wilayah-wilayah dimana ia bisa menang dengan mutlak. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi menangnya kandidat di suatu wilayah, dua diantaranya yaitu faktor geografis dan faktor komunikasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kaitan karakteristik tempat dan komunikasi politik kandidat Pilkada Tangerang Selatan 2020. Pengumpulan data primer yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara mendalam. Sampling bertujuan (purposive sampling) digunakan untuk menentukan informan yang akan diwawancarai yaitu pejabat RT/RW (Ketua, Sekretaris, atau Bendahara) di wilayah suara. Hal yang diwawancarai adalah tentang karakteristik tempat serta tentang komunikasi politik di wilayah suara. Sedangkan pengumpulan data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengunjungi situs Geoportal Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mendapatkan Peta Administrasi Kelurahan Cipayung dan mengunjungi situs Komisi Pemilihan Umum Kota Tangerang Selatan untuk mendapatkan data perolehan suara Pilkada Tangsel 2020 dan data lokasi TPS Pilkada Tangsel 2020. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif keruangan. Dengan metode tersebut dapat dilakukan penggambaran karakteristik tempat di wilayah suara setiap kandidat Pilkada Tangerang Selatan 2020. Dengan metode tersebut juga dapat dilakukan penggambaran fenomena komunikasi politik dalam konteks Pilkada di wilayah suara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Kelurahan Cipayung, setiap Kandidat Pilkada Kota Tangerang Selatan 2020 berhasil membentuk wilayah kemenangan di tempat dengan karakteristik struktur sosial yang serupa, yaitu tempat dengan dominasi warga asli yang bermukin di permukiman tidak teratur, namun dengan komunikasi politik yang berbeda. Kandidat 1 berhasil memperoleh wilayah kemenangan di tempat dimana ia melakukan komunikasi massa. Sedangkan Kandidat 2 berhasil memperoleh wilayah kemenangan di tempat dimana ia melakukan komunikasi massa dan pembangunan melalui kegiatan santunan warga. Terakhir, Kandidat 3 berhasil memperoleh wilayah kemenangan dimana ia melakukan komunikasi interpersonal.

The research with the title "Geography of Political Communication in the 2020 South Tangerang City Regional Head Election in Cipayung Village, Ciputat District" is motivated by the theory that every place, as a certain point on the earth's surface, has a different situation of human values ​​in it. In the context of Pilkada (Local Leaders Election), each candidate has areas where he can win with absolute certainty. There are several factors that influence the winning of candidates in a region, two of which are geographical factors and communication factors. Based on this background, the purpose of this study is to determine the relationship between the characteristics of the place and political communication of the 2020 South Tangerang Pilkada candidates. The primary data collection carried out in this study was observation and in-depth interviews. Purposive sampling is used to determine the informants to be interviewed, namely Rukun Tetangga (neighbourhood) or Rukun Warga(hamlet) officials (Chairman, Secretary, or Treasurer) in the voting area. The things that were interviewed were about the characteristics of the place as well as about political communication in the voice area. While the secondary data collection carried out in this study was to visit the Geoportal site of the South Tangerang City Government to get the Cipayung Urban Village Administration Map and visit the South Tangerang City General Election Commission site to get data on the 2020 South Tangerang Pilkada vote acquisition and 2020 South Tangerang Election Tempa Pemungutan Suara (voting place) location data. The data used in this study is a spatial descriptive method. With this method, it is possible to describe the characteristics of the place in the voting area of ​​each candidate for the 2020 South Tangerang Pilkada. With this method, it is also possible to describe the phenomenon of political communication in the context of the Pilkada in the voting area. The results of this study indicate that in Cipayung Village, every 2020 South Tangerang City Election Candidate has succeeded in forming a winning area in a place with similar social structure characteristics, namely a place with the dominance of indigenous people who live in irregular settlements, but with different political communication. Candidate 1 managed to get the winning area in the place where he did mass communication. While Candidate 2 managed to get a winning area in a place where he carried out mass communication and development through community compensation activities. Finally, Candidate 3 managed to get a winning area where he did interpersonal communication."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Riani Sandra
"Kebijakan dan berbagai upaya pemerintah untuk menurunkan nagka kematian ibu dan bayi dengan suatu kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI), Strategic Making Pregnancy Safer dan Pengadaan Buku KIA. Pengetahuan ibu yang baik tentang Buku KIA akan berdampak positif pada kegiatan ibu yang berhubungan dengan kesehatan dan salah satunya imunisasi. Asumsi penulis pengetahuan baik yang ibu miliki tentang buku KIA akan berdampak pada kualitas imunisasi bayi/balitanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara pemanfaatan Buku KIA dan kepatuhan ibu dalam mengimunisasi bayi secara lengkap.
Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki Buku KIA dan memiliki anak yang berusia diatas 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan denga menggunakan desain studi cross sectional yang menjadi reponden adalah 96 ibu yang memiliki buku KIA dan balita diatas 12 bulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan, larangan dari keluarga dekat dan pemanfaat Buku KIA memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan ibu dalam mengimunisasi bayi secara lengkap. Saran yang diberikan yaitu lebih meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan agar mampu memberikan informasi tentang pengetahuan ibu tentang imunisasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tairas, Teddy Adrian
"Peneliltian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi sampah di dua Kecamatan di Kota Tangerang Selatan, yaitu Kecamatan Ciputat Timur dan Pondok Aren yang merupakan area padat penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Pengukuran timbulan menngacu kepada metode SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Timbulan sampah pada kecamatan Ciputat Timur pada tahun 2012 adalah sebesar 123 ton/hari dan pada tahun 2032 mencapai 153 ton /hari. Sementara di kecamatan Pondok Aren timbulan sampah mencapai 206 ton/hari pada tahun 2012 dan pada tahun 2032 meningkat menjadi 307 ton/hari. Komposisi sampah pada kedua kecamatan masih didominasi oleh sampah jenis organik. Pada kecamatan Ciputat Timur sampah organik memiliki persentase sebesar 51%; sampah anorganik 49% dengan rata-rata sampah yang dapat didaur ulang sebesar 21%. Sementara kecamatan Pondok Aren memiliki persentase sampah organik sebesar 60%; sampah anorganik sebesar 40% dengan rata-rata sampah yang dapat didaur ulang sebesar 17,84%.
Penelitian ini menghasilkan alternatif pengelolaan sampah di kedua kecamatan. Alternatif 1 menekankan kepada reduksi timbulan sampah sebelum sampah dibuang ke TPA. Alternatif 2 menekankan kepada pemrosesan sampah di TPA sehingga seluruh timbulan sampah tidak direduksi sebelum masuk TPA. Luas lahan TPA yang dibutuhkan untuk menampung sampah dari kedua kecamatan dalam rentang tahun 20 tahun pada alternatif 1 adalah 17,5 Ha. Sementara, pada alternatif 2 dibutuhkan 24,22 Ha.

This study discusses the waste generation and composition in two sub-district of South Tangerang City, East Ciputat and Pondok Aren as a high populated areas. The measurements methods of waste generation and composition refer to SNI 19-3964-1994. The amount of waste generation in East Ciputat in the year of 2012 is about 107.82 tons/day or 2227.3 m3/day dan in the year of 2032 reaches the amount of 131.21 tons/day or 27108.8 m3/day, whereas the amount of waste generation in Pondok Aren reaches the amount of 178.9 tons/day or 3404.5 m3/day in the year of 2012 and 279.53 tons/day or 5328.4 m3/day in the year of 2032. The waste composition in these two sub-districts is still dominated by organic waste. In East Ciputat the waste composition consists of 51% organic, 49% inorganic with 21% recyclable-potential waste. On the other hand, Pondok Aren has 60% organic, 40% inorganic with 17.84% recyclable-potential waste.
The result of this study is the alternative of waste management concept that can be applied. The result also consist of waste management infrastructures such as collection vehicles, waste transport vehicles, waste -reducing facilities, and the area required to dump generated waste. The area required to accomodate the waste generation without the process of waste reducing is 24.22 Hectares. Whereas, the area required to accomodate the waste generation with the process of waste reducing is 17.5 Hectares.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42978
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ayu Kusumaningtyas
"Penelitian ini membahas tentang timbulan dan komposisi sampah pada Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Ciputat sebagai daerah pemukiman padat penduduk di Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan yaitu SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa alternatif pengelolaan sampah skala kawasan yang dapat diterapkan di Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Ciputat untuk mereduksi beban timbulan yang akan dibuang ke TPA.
Timbulan sampah yang dihasilkan di Kecamatan Pamulang pada tahun 2011 mencapai 1248,95 m3/hari atau 161,7 ton/hari. Proyeksi timbulan sampah Kecamatan Pamulang pada tahun 2031 mencapai 1610,72 m3/hari atau 208,53 ton/hari, sedangkan timbulan sampah pada Kecamatan Ciputat pada tahun 2011 mencapai 964,66 m3/hari atau 128,65 ton/hari. Proyeksi timbulan sampah Kecamatan Ciputat pada tahun 2031 mencapai 1351,42 m3/hari atau 180,24 ton/hari.
Komposisi sampah total pada Kecamatan Pamulang terdiri dari 71,99% sampah organik dan 28,01% sampah anorganik, sebesar 15,74% merupakan sampah yang dapat didaur ulang, sedangkan komposisi sampah total pada Kecamatan Ciputat terdiri dari 68,62% sampah organik dan 31,83% sampah anorganik, sebesar 13,91% merupakan sampah yang dapat didaur ulang.

This study discusses about waste generation and waste composition in District Pamulang and District Ciputat as a residential areas in Tangerang Selatan City. The measurement method of waste generation and composition refers to SNI 19-3964-1994. The result of this study is use to design waste management options in District Pamulang and District Ciputat to reduce the amount of waste generation that will be dump in landfill.
The amount of waste generation in District Pamulang at 2011 currently for about 1248,95 m3/day or 161,7 ton/day , projection of waste generation in District Pamulang at 2031 increase until 1610,72 m3/day or 208,53 ton/day, whereas the amount of waste generation in District Ciputat at 2011 currently for about 964,66 m3/day or 128,65 ton/day, projection of waste generation in District Ciputat at 2031 increase until 1351,42 m3/hari or 180,24 ton/day.
The composition of municipal solid waste in District Pamulang consists of 71,99% organic and 28,01% anorganic, include 15,74% from anorganic fraction as a recyclable material. The composition of municipal solid waste in District Ciputat consists of 68,62% organic and 31,38% anorganic, include 13,91% from anorganic fraction as a recyclable material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safriana
"Penelitian ini membahas tentang perilaku memilih jajanan siswa Sekolah Dasar (SD). Kebiasaan jajan sangat digemari anak pada usia sekolah. Hasil survey yang dilakukan di Bogor pada tahun 2004 menyatakan 36% kebutuhan energi anak sekolah diperoleh dari pangan jajanan yang dikonsumsinya. Panganan jajanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku memilih jajanan serta faktor-faktor yang berhubungan dan faktor yang paling besar mempengaruhi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan design studi cross sectional dimana variabel independen dan dependen di teliti secara bersamaan. Variabel dalam penelitian ini antara lain: karakteristik responden (umur, jenis kelamin, kelas), karakteristik orang tua (pendidikan dan pekerjaan), pengetahuan (responden dan orang tua), sikap siswa dalam memilih makanan, dukungan orang tua, jumlah uang saku, pengaruh media, pengaruh teman sebaya dan perilaku memilih jajanan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara variabel jenis kelamin dimana siswa yang berjenis kelamin perempuan memiliki perilaku memilih jajanan yang lebih baik dibandingkan siswa laki-laki. Sikap siswa dalam memilih makanan, pengaruh media, pengetahuan orang tua dan dukungan mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku memilih jajanan. Sedangkan variabel pengetahuan orang tua merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap perilaku siswa dalam memilih jajanan.

This research discusses about the behavior of elementary school students (SD) to choose snacks. Buying a hawker food is a favorite habit in elementary school students. Survey conducted in Bogor in 2004 claimed that 36% of energy needs of school students come from the hawker food they consumed. Means, the hawker food they consumed are very much influent on the students? growth and maturity.
Under these conditions, the purposes of this study are to analyze the behavior of choosing hawker food and related faktors to the behavior in choosing hawker food also the most influence faktors in choosing hawker food. This is a descriptive analytical study that use cross sectional study design in which the independent variabel and dependent are studied simultaneously. The variabels in this study are: the characteristics of the respondents (age, gender, and class), parental characteristics (education and employment), knowledge (respondents and their parents), the manner of students in choosing their food, parental support, the amount of pocket money, influence of media, peer influence, and the behaviors in choosing hawker food.
The results showed the significant relationship between the variabels of gender, the attitude of choosing the food, media influence, parental knowledge and support of parents with students' behavior in choosing hawker food at SDN Garot Kec.Darul Imarah Kab. Aceh Besar. The results of study showed the significant relationship in the variabels of gender, where female students have better behavior than male students in choosing hawker food. Favorable attitudes in choosing food, Media influence and Parental knowledge and support showed a significant correlation with students' behavior in choosing a hawker food. Parental knowledge variabel is the most influence variabel on the student?s behavior in choosing a hawker food.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S33467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Medawati
"Data BPOM tahun 2011 menunjukkan ada 35,5% makanan jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat keamanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor ? faktor yang berhubungan dalam pemilihan pangan jajanan. Jenis penelitian adalah metode deskriptif analitik. Penelitian dilakukan pada murid kelas 4 s/d 6 di SDN Pancoran Mas 7 Kota Depok. Beberapa variabel yang berhubungan dalam pemilihan pangan jajanan anak sekolah. Variabel yang berhubungan antara lain pada faktor predisposisi: tingkatan kelas p value 0,0001, umur p value 0001, dan pada faktor pemungkin: tempat jajanan p value 0,001 dan besarnya uang jajan p value 0,042. Sebanyak (73,2%) responden berperilaku tidak baik. Disarankan perlu dibentuk komite dalam mengawasi makanan pangan jajanan anak sekolah secara rutin.

BPOM data in 2011 showed that there was 35.5% of school children hawker food does not meet the safety requirements. Research to determine the factors related to the selection of hawker food. The studies conducted with descriptive analytic method. The study was conducted on students from Grade 4 to Grade 6 at SDN Pancoran Mas 7 in Depok.There are several variables related to the selection of school children hawker food. Related variable is the predisposing factors: grade level p value 0.0001, age: p value 0001, and enabling factors: the hawker place p value 0.001 and the amount of pocket money p value 0.042. A total of (73.2%) of respondents did not behave well. Formed a committee to oversee school snack food diet routine."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>