Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masyita Prabandari
"Penelitian ini meneliti pengaruh kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan, sanksi denda, dan sikap fiskus terhadap kepatuhan perpajakan untuk menghitung, membayar dan melaporkan pajak terutang tahun pajak 2011. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan metode survey. Data yang diperoleh ini kemudian dianalisis yang pengolahannya menggunakan software SPSS 20. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan, sanksi denda, dan sikap fiskus mempunyai pengaruh yang signifikan dan hubungan searah terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di pulau Jawa.

This research analyze influence of taxation awareness, rational attitude, environment, tax penalty, and tax authorities? attitude to the individual taxpayers will affect tax compliance to calculate, pay and report 2011 tax payable. This research is used quantitative methods with survey methods. The data obtained was analyzed then the process using SPSS 20 software. Descriptive analysis results showed that awareness of the individual taxpayers, rational attitude, environment, tax penalty, and tax authorities? attitude have significant and positive relation to the individual tax compliance in Java."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Ardiano
"Bertambahnya jumlah wajib pajak dari tahun ketahun namun pertambahan jumlah wajib pajak tersebut tidak diimbangi dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Masalah kepatuhan menjadi kendala dalam pemaksimalan penerimaan pajak. Penelitian ini mengkaji tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakanya dengan menggunakan beberapa variabel bebas seperti persepsi wajib pajak pada kualitas pelayanan fiskus dan sanksi denda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Kualitas pelayanan fiskus dan sanksi denda terhadap kepatuhan wajib pajak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode survei dengan menggunakan media kuesioner dan studi pustaka. Analisa dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa persepsi wajib pajak pada kualitas pelayanan fiskus dan sanksi denda memeiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

The number of tax payers is increase for years. But, it is not balanched with the level of tax compliance. The compliance problem bepmes on obstacle in optimizing the tax revenue. This study examines the level of compliance of individual tax payers of using several independent variabbles such a the perception of tax payers on quality service tax authorities and tax penalties. The purpose of this study was to determine the influence of the quality service tax authorities and tax penalities against individual taxpayer compliance.
The method used in this study is quanttative. The data collection techniques are survey method with quetionnaires and literature. Data analysis techniques used in this study is the technique of multiple regression analysis.
Based on the results of the analysis undertaken concluded that perception of tax payer on quality servisce tax authorities and tax penalties have a positive adn significant impact on tax payers comliance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea B. Astrid Sunanto
"Belum banyak riset yang menganalisis kepatuhan Wajib Pajak OP UMKM sektor apotek dari perspektif pengetahuan dan kesadaran pajak dimana sanksi pajak sebagai moderator dengan mix method. Di sisi lain, sektor farmasi masuk sebagai industri strategis nasional dan dalam era pandemi Covid-19 tercatat terdampak positif. Karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pengetahuan dan kesadaran pajak baik secara parsial maupun bersama-sama terhadap kepatuhan Wajib Pajak OP pelaku usaha tersebut dengan sanksi pajak sebagai moderator dan ini mengacu pada model behavioural economics. Dengan jumlah populasi 5.227 unit pada tahun 2019 (Kemenkes, 2020), sampel dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM sektor apotek di wilayah Jabodetabek, yang dengan rumus Slovin didapat jumlah sampel 98,12 (dibulatkan 100) dengan teknik convenience sampling. Kriteria inklusi dari sampel adalah apotek dengan peredaran bruto kurang dari Rp. 4,8 milyar per tahun serta bentuk usaha perseorangan di wilayah Jabodetabek. Dengan menggunakan analisis deskriptif, regresi linier berganda, moderated regression analysis, uji signifikansi (uji t dan uji F) serta uji koefisien determinasi, hasilnya menunjukkan; (1) Pengetahuan dan kesadaran pajak berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap kepatuhan pajak, dengan koefisien determinasi sebesar 62,8%; dan bahwa pengetahuan, kesadaran, sanksi pajak dan kepatuhan Wajib Pajak OP UMKM sektor apotek di Jabodetabek berada dalam tingkat yang baik; (2) Sanksi pajak mempunyai pengaruh moderasi negatif yang signifikan pada hubungan pengetahuan dan kepatuhan pajak; (3) Demikian juga, sanksi pajak memiliki pengaruh moderasi negatif yang signifikan pada hubungan kesadaran dan kepatuhan pajak. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi otoritas pajak terkait model peningkatan kepatuhan Wajib Pajak OP UMKM secara sektoral (apotek) untuk melakukan rethinking atas perilaku perpajakan pelaku UMKM sektoral yang heterogen dan melakukan segmentasi melalui identifikasi dan pemahaman perilaku Wajib Pajak OP UMKM berdasarkan sektor usaha atau tingkat pengetahuan, kesadaran dan kepatuhan pajaknya, serta melakukan reorientasi paradigma kepatuhan pajak menjadi lebih deference approach atau non-deterrence kepada kelompok UMKM sektoral dengan tingkat pengetahuan dan kesadaran pajak yang baik untuk mendukung efektivitas strategi compliance risk management yang dijalankan.

There has not been much research that analyzes the compliance of individual taxpayers of MSMEs in the pharmacy sector from the perspective of knowledge and tax awareness where tax sanctions act as a moderator with a mix method. On the other hand, the pharmaceutical sector is included as a national strategic industry and in the era of the Covid-19 pandemic, it was recorded to be positively affected. Therefore, this study aims to analyze the effect of tax knowledge and awareness either partially or jointly on the compliance of individual taxpayers of the pharmacy business owners with tax sanctions as a moderator and this refers to the behavioral economics model. With a population of 5,227 units in 2019 (Ministry of Health, 2020), the sample in this study were MSMEs in the sector of pharmacies in the Jabodetabek area, which with the Slovin formula obtained a sample size of 98.12 (rounded up to 100) using the convenience sampling technique. The inclusion criteria of the sample were pharmacies with a gross turnover of less than Rp. 4.8 billion per year as well as a sole proprietorship within the Jabodetabek area. By using descriptive analysis, multiple linear regression, moderated regression analysis, significance test (t test and F test) and coefficient of determination test, the results show; (1) Knowledge and awareness of tax have a significant effect either partially or jointly on tax compliance, with a coefficient of determination of 62.8%; and that knowledge, awareness, sanctions and tax compliance of individual taxpayers of MSMEs in the sector of the pharmacy in Jabodetabek are at a good level; (2) Tax sanctions have a significant negative moderating effect on the relationship between tax knowledge and tax compliance; (3) Likewise, tax sanctions have a significant negative moderating effect on the relationship between tax awareness and compliance. This research can be input for tax authorities related to the model for increasing compliance of Individual Taxpayers of MSME by sector (pharmacies) to rethink the taxation behavior of heterogeneous sectoral MSME actors and perform segmentation through identification and understanding of the Taxpayers behavior based on the business sector or level of knowledge, awareness and tax compliance as well as reorienting the tax compliance paradigm into a more deference approach or non-deterrence to sectoral MSME groups with a good level of tax knowledge and awareness to support the effectiveness of the compliance risk management strategy being implemente"
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Nabila
"Program Pengungkapan Sukarela (PPS) merupakan kebijakan pengampunan pajak yang menuai pro kontra di tengah masyarakat. Setelah pelaksanaannya, penting untuk dilihat evaluasi Wajib Pajak terhadap kebijakan yang bertujuan untuk mewujudkan kepatuhan pajak berkelanjutan tersebut. Dalam penelitian ini digunakan theory of planned behavior yang dapat menggambarkan respon individu dalam menanggapi suatu stimulus beserta intensi berperilaku yang ditimbulkan. Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk: 1) menganalisis pengaruh sikap atas PPS terhadap intensi kepatuhan pajak berkelanjutan; 2) menganalisis pengaruh norma subjektif atas PPS terhadap intensi kepatuhan pajak berkelanjutan, dan 3) menganalisis pengaruh persepsi kendali atas PPS terhadap intensi kepatuhan pajak berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan instrumen survei berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden di KPP Pratama Jakarta Pluit. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berperilaku. Dapat diketahui bahwa sikap positif individu dalam merespon dan mengevaluasi PPS akan mempengaruhi intensi individu agar dapat mewujudkan kepatuhan pajak berkelanjutan secara sukarela; 2) norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berperilaku. Dalam hal ini, lingkungan sosial individu juga berperan penting dalam memberikan penilaian positif terkait PPS dan sekaligus memberikan dorongan bagi intensi individu dalam mewujudkan kepatuhan pajak berkelanjutan sebagai tujuan utama dari kebijakan tersebut, dan 3) persepsi kendali tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berperilaku. Sementara itu, persepsi individu terkait kemudahan dalam PPS tidak memiliki pengaruh yang cukup untuk menumbuhkan intensi perilaku kepatuhan pajak berkelanjutan bagi individu pasca dilaksanakannya program tersebut.

Voluntary Disclosre Program (VDP) is a tax amnesty policy that raised pros and cons for the society. Following its implementation, it is important to recognize the Taxpayer’s evaluation of this policy that aimed to generate a sustainable tax compliance. In this research, theory of planned behavior is used to describe individual responses toward a stimulus along with the behavioral intention that is generated. As for the purposes of this research are: 1) analyzing the influence of attitude toward behavior over VDP towards the sustainable tax compliance intention; 2) analyzing the influence of subjective norm over VDP towards the sustainable tax compliance intention, and 3) analyzing the influence of perceived behavioral control over VDP towards the sustainable tax compliance intention. This research was conducted in a quantitative approach using survey as the instrument in the form of questionnaires which were distributed to the respondents at KPP Pratama Jakarta Pluit. The results of this research show that: 1) attitudes toward behavior has a positive and significant impact on behavioral intention. It can be known that the positive attitude of individuals in evaluating and responding to VDP will influence the individual intentions to generate a voluntary sustainable tax compliance; 2) subjective norm has a positive and significant impact on behavioral intention. In this case, the individual’s social environment is also plays an important role in providing a positive judgement towards VDP while at the same time provides an ecouragement for individuals to have the intention of generating the sustainable tax compliance behavior as the main objective of this policy, and 3) perceived behavioral control doesn’t have a positive and significant impact on behavioral intention. On the other hand, individual perceptions regarding the convenience of VDP did not have a sufficient influence to foster the sustainable tax compliance behavioral intentions for individuals after the implementation of this program."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Widiarso
"Target penerimaan pajak yang semakin meningkat menuntut peningkatan kepatuhan wajib pajak. Tesis ini meneliti tentang niat kepatuhan pajak dari wajib pajak muslim dengan menggunakan pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB) yang dikemukakan oleh Ajzen. Teori ini mengemukakan bahwa niat berperilaku dipengaruhi oleh variabel sikap, norma subjektif dan kendali perilaku.
Penelitian menggunakan instrumen kuesioner. Responden penelitian sebagai sampel sebanyak 120 wajib pajak orang pribadi muslim yang terdaftar di KPP Pratama Depok. Data dianalisis dengan uji regresi berganda menggunakan bantuan software SPSS.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa variabel sikap berperilaku, norma subjektif dan kendali perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat kepatuhan wajib pajak muslim. Kontribusi ketiga variabel tersebut dalam menjelaskan variabel niat kepatuhan wajib pajak muslim sebesar 40,2% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat pada model.

The increase of tax revenue target demands compliance of taxpayer. This thesis examines the intention of muslim taxpayer in complying the tax rules by using Theory of Planned Behavior (TPB) proposed by Ajzen. This theory suggests that the intention to behave is influenced by variables attitude, subjective norm and behavioral control.
This research using a questionnaire instrument. It takes 120 samples of respondents who are individual Moslem taxpayers that registered in Depok Small Tax Office. The collected data were analyzed with multiple regression test using statistical software SPSS.
The conclusion of this study show that attitude, subjective norms behavioral control as independent variables has positively and significantly impact on the intention of Moslem taxpayer compliance. The contribution of these variables takes 40.2% in explaining the intention variable and the rest is explained by other variables that are not presented in the model.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Muraya
"Tesis ini membahas tentang analisis pengaruh pengetahuan, sikap, norma subjektif dan kendali perilaku atas integrasi zakat dan pajak terhadap Intensi Kepatuhan Wajib Pajak Muslim, dalam hal ini penelitian fokus pada kebijakan untuk menjadikan zakat sebagai pengurang pajak.Penelitian dilakukan terhadap 185 responden di wilayah Tangerang Selatan yang merupakan wajib pajak KPP Pratama Serpong, Tangerang Selatan dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan regresi linier berganda menggunakan program SPSS 13.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh (signifikansi) yang positif pada faktor pengetahuan, sikap, norma subjektif maupun kendali perilaku atas integrasi zakat dan pajak terhadap intensi kepatuhan wajib pajak muslim. Hasil pengujian secara statistik menunjukkan adanya kontribusi pengaruh dari keempat faktor tersebut sebesar 52,5% terhadap Intensi Kepatuhan Wajib Pajak Muslim, sedangkan 47,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian. Dengan adanya kontribusi pengaruh yang besar tersebut, seharusnya kebijakan zakat sebagai pengurang pajak segera diterapkan karena berpeluang menambah potensi penerimaan pajak sebagai dampak dari intensi kepatuhan pajak yang lebih baik.

The objective of this thesis is analyze the influences of Knowledge, Attitude, Subjective Norm and Perceived Behavioral Control about Integration of Zakat and Tax towards Tax Compliance Intention of Moslem Taxpayer. This research has 185 random sample (purposive sampling) from Taxpayer in South Tangerang as regionalof Serpong Tax Office.
This research results that there is positive and significant influences of Knowledge, Attitude, Subjective Norm and Perceived Behavioral Control about Integration of Zakat and Tax towards Tax Compliance Intention of Moslem Taxpayer, with contribution is 52,5%. This results indicate that the policy about zakat as tax credit must be applied soon, in order to increase the potential effect of moslem taxpayer intention and further, increasing of government revenue from tax.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mogi Maulandra
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemahaman tentang peraturan perpajakan, peningkatan kualitas pelayanan dari KPP dan ketegasan sanksi perpajakan yang diberikan oleh kantor pajak dengan peningkatan kepatuhan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor.
Penelitian ini dilakukan dengan metode Regresi Linear Berganda, mengambil sampel sebanyak 200, dilakukan kepada Wajib Pajak selaku pengusaha restoran yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor.
Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa pemahaman tentang peraturan perpajakan, peningkatan kualitas pelayanan KPP dan ketegasan sanksi perpajakan yang diberikan oleh kantor pelayanan pajak memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan kepatuhan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan.

This study was conducted to determine the effects of understanding tax laws, improving the quality of services tax office primary and sanctions provided by the assertiveness tax office with increased tax compliance in annual income tax SPT Reporting of Individual Taxpayers reporting on Tax Office Primary Bogor.
This research used Double Linear Regression Method, takes 200 person for the sample, this was conducted to taxpayers as well as restaurant’s owner who registered in the Tax Office Primary Bogor.
This result, it was concluded that an understanding of tax laws, improving the quality of services tax office primary and sanctions provided had a significant relationship with increasing tax compliance in annual income tax SPT Reporting.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Widianto
"[ABSTRAK
Tesis ini menganalisa masalah kepatuhan perpajakan yang dihadapi Indonesia
dengan menggunakan 2.383 data Wajib Pajak Orang Pribadi selama tahun pajak
2013 di Duren Sawit, Jakarta Timur. Analisa didasarkan kepada lima variabel
independen yang terdiri dari dua variabel faktor demografi yaitu usia dan jenis
kelamin dari Wajib Pajak serta tiga variabel independen lainnya yaitu sektor usaha
Wajib Pajak dan status penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak
Penghasilan Orang Pribadi tahun pajak 2011 dan tahun pajak 2012. Dibandingkan
dengan penelitian sebelumnya, tesis ini menggunakan internal data yang diperoleh
langsung dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Republik Indonesia. Dengan
mengkomparasi tiga metode statistik yaitu Metode Probit, Logit, dan Linear
Probablity Method (LPM), analisa pada tesis ini dibagi kedalam dua model yang
didasarkan pada status penyampaian SPT tahun pajak sebelumnya. Model pertama
dengan memasukan variabel status pajak tahun sebelumnya, menyimpulkan
bahwa semua variabel independen secara signifikan mempengaruhi tingkat
kepatuhan perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi pada tahun berjalan. Sementara,
pada model kedua, hanya variabel sektor usaha yang mempengaruhi secara
signifikan tingkat kepatuhan perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi pada tahun
pajak berjalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sektor usaha Wajib Pajak
mempunyai peran penting dalam hubungannya dengan tingkat kepatuhan
perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi di Duren Sawit, Jakarta Timur.
ABSTRACT
This paper tries to analyse individual tax compliance problems faced by Indonesia
using data of 2.383 taxpayers in fiscal year period 2013 in a district namely Duren
Sawit. Moreover, the analysis is based on five explanatory variables consisting in
two demographic factors: age level and gender of taxpayers, and three other
explanatory variables: service-sector taxpayers, tax return status in 2011, and tax
return status in 2012. Compared to previous studies, this research paper uses
internal data obtained directly from Directorate General of Taxes (DGT) of
Republic of Indonesia while most of prior studies used survey method. By
comparing three statistical methods, which are Probit method, Logit method, and
Linear Probability Method, the analysis of this paper is divided into two models
based on the inclusion and exclusion of the previous tax return status. The first
model finds that all explanatory variables are statistically significant in
influencing individual tax compliance. However, in the second model, only
service-sector variable demonstrates statistical significance in explaining
individual tax compliance. In conclusion, sector of taxpayers has a significant
correlation to individual tax compliance problems in Indonesia.;This paper tries to analyse individual tax compliance problems faced by Indonesia
using data of 2.383 taxpayers in fiscal year period 2013 in a district namely Duren
Sawit. Moreover, the analysis is based on five explanatory variables consisting in
two demographic factors: age level and gender of taxpayers, and three other
explanatory variables: service-sector taxpayers, tax return status in 2011, and tax
return status in 2012. Compared to previous studies, this research paper uses
internal data obtained directly from Directorate General of Taxes (DGT) of
Republic of Indonesia while most of prior studies used survey method. By
comparing three statistical methods, which are Probit method, Logit method, and
Linear Probability Method, the analysis of this paper is divided into two models
based on the inclusion and exclusion of the previous tax return status. The first
model finds that all explanatory variables are statistically significant in
influencing individual tax compliance. However, in the second model, only
service-sector variable demonstrates statistical significance in explaining
individual tax compliance. In conclusion, sector of taxpayers has a significant
correlation to individual tax compliance problems in Indonesia.;This paper tries to analyse individual tax compliance problems faced by Indonesia
using data of 2.383 taxpayers in fiscal year period 2013 in a district namely Duren
Sawit. Moreover, the analysis is based on five explanatory variables consisting in
two demographic factors: age level and gender of taxpayers, and three other
explanatory variables: service-sector taxpayers, tax return status in 2011, and tax
return status in 2012. Compared to previous studies, this research paper uses
internal data obtained directly from Directorate General of Taxes (DGT) of
Republic of Indonesia while most of prior studies used survey method. By
comparing three statistical methods, which are Probit method, Logit method, and
Linear Probability Method, the analysis of this paper is divided into two models
based on the inclusion and exclusion of the previous tax return status. The first
model finds that all explanatory variables are statistically significant in
influencing individual tax compliance. However, in the second model, only
service-sector variable demonstrates statistical significance in explaining
individual tax compliance. In conclusion, sector of taxpayers has a significant
correlation to individual tax compliance problems in Indonesia.;This paper tries to analyse individual tax compliance problems faced by Indonesia
using data of 2.383 taxpayers in fiscal year period 2013 in a district namely Duren
Sawit. Moreover, the analysis is based on five explanatory variables consisting in
two demographic factors: age level and gender of taxpayers, and three other
explanatory variables: service-sector taxpayers, tax return status in 2011, and tax
return status in 2012. Compared to previous studies, this research paper uses
internal data obtained directly from Directorate General of Taxes (DGT) of
Republic of Indonesia while most of prior studies used survey method. By
comparing three statistical methods, which are Probit method, Logit method, and
Linear Probability Method, the analysis of this paper is divided into two models
based on the inclusion and exclusion of the previous tax return status. The first
model finds that all explanatory variables are statistically significant in
influencing individual tax compliance. However, in the second model, only
service-sector variable demonstrates statistical significance in explaining
individual tax compliance. In conclusion, sector of taxpayers has a significant
correlation to individual tax compliance problems in Indonesia., This paper tries to analyse individual tax compliance problems faced by Indonesia
using data of 2.383 taxpayers in fiscal year period 2013 in a district namely Duren
Sawit. Moreover, the analysis is based on five explanatory variables consisting in
two demographic factors: age level and gender of taxpayers, and three other
explanatory variables: service-sector taxpayers, tax return status in 2011, and tax
return status in 2012. Compared to previous studies, this research paper uses
internal data obtained directly from Directorate General of Taxes (DGT) of
Republic of Indonesia while most of prior studies used survey method. By
comparing three statistical methods, which are Probit method, Logit method, and
Linear Probability Method, the analysis of this paper is divided into two models
based on the inclusion and exclusion of the previous tax return status. The first
model finds that all explanatory variables are statistically significant in
influencing individual tax compliance. However, in the second model, only
service-sector variable demonstrates statistical significance in explaining
individual tax compliance. In conclusion, sector of taxpayers has a significant
correlation to individual tax compliance problems in Indonesia.]"
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2015
T45048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Kartika Pratiwi
"Berdasarkan pada slippery slope framework, kepatuhan Wajib Pajak dibagi menjadi dua jenis, yaitu kepatuhan pajak sukarela dan kepatuhan pajak paksaan. Saat ini, pemerintah berusaha untuk meningkatkan kepatuhan pajak sukarela melalui pemberian kualitas pelayanan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan otoritas pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi serta strategi layanan yang ditempuh otoritas pajak untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dalam metode kuantitatif, peneliti mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner ke 100 respondendengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling dan diolah dengan menggunakan uji statistik deskriptif, uji regresidan uji koefisien determinasi. Dalam metode kualitatif, peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan diolah untuk tujuan triangulasi serta memperkaya analisis terhadap hasil olah data kuantitatif. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa kualitas pelayanan otoritas pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak (sebesar 48,1%) di KPP Pratama Pasar Rebo.

Based on slippery slope framework, tax compliances determined into two types, voluntary tax compliance and enforced tax compliance. Nowadays, government is trying to increase voluntary taxes through the provision of good quality services. This research was conducted in order to analyze the impact of service quality to individual tax compliance and service strategies to increase individual tax compliance. The approach of this research is quantittave approach. In quantitative method, researcher collected data(s) using questionnaires to 100 respondents with non-probability sampling techniques and processed using descriptive statistic, regression, and coefficient of determination test. In qualitative method, researcher collected data(s) using interview then processed for triangulation purpose and enrich the analysis of the quantitative results. The results indicate that service quality have effect on individual tax compliance (48,1%) in KPP Pratama Pasar Rebo."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahrul Alam
"Peningkatan penerimaan dalam negeri dari sektor pajak adalah sesuatu yang wajar karena secara logis jumlah pembayar pajak dari tahun ke tahun akan semakin banyak sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan penerimaan dari sektor minyak dan gas cenderung menunjukkan penurunan akibat cadangan sumber alam yang semakin lama semakin terbalas.
Dalam system self assessment, salah satu fungsi pemerintah adalah pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan, berdasarkan ketentuan yang digariskan dalam Peraturan Perundang Undangan.
Untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan Pasal 29 Undang - Undang No. 10 Tahun 2000. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan memberi wewenang kepada Direktorat Jenderal Pajak (DIP) untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dan menegakkan Peraturan Perpajakan (Law Enforcement) melalui pemeriksaan. Sehubungan dengan hal tersebut, kecakapan dan pengetahuan fiskus mengenai peraturan-peraturan perpajakan yang berlaku sangat diperllukan dalam rangka mengoptimalkan potensi-potensi penerimaan dari Wajib Pajak.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat pengetahuan fiskus mengenai kewajiban perpajakan Wajib Pajak orang pribadi dan masalah-masalah yang dihadapinya serta menjelaskan pengetahuan fiskus mengurai peraturan-peraturan pajak yang secara langsung maupun tidak langsung mengatur tentang kewajiban perpajakan Wajib Pajak orang pribadi.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptifdan analisis statistik dengan teknik korelasi, dengan sampel sebanyak 36 responden (fiskus) dari 40 responden (fiskus) di dalam populasi.
Hipotesis yang diajukan adalah "terdapat hubungan positif antara tingkat pengetahuan fiskus dengan kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan".
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif antara tingkat pengetahuan fiskus dengan Kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Hal ini terlihat dari nilai t sebesar 14,152 yang nilainya lebih besar dari nilai t sebesar 2,034 yang berarti Ho ditolak dan H,.diterima. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara tingkat pengetahuan fiskus dengan kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,9247 dan koefisien determinasi 85,51 %."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>