Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Fikri
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat imbal hasil surat utang negara pemerintah republik Indonesia dalam valuta asing. Hal ini didasari karena yield surat utang negara atau obligasi pemerintah memberikan gambaran dengan baik atas tinggi rendahnya risiko gagal bayar pihak penerbit utang, dalam hal ini pemerintah, untuk melakukan pembayaran bunga serta pokok utang pada waktu yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan sampel data obligasi pemerintah Indonesia seri INDO?15 dengan periode April 2005 sampai dengan September 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel PDB, rasio utang luar negeri terhadap PDB, tingkat inflasi, cadangan devisa, volatilitas indeks S&P 500, 30-Days Fed Fund Futures, dan volatilitas 30- Days Fed Fund Futures terhadap besarnya yield obligasi pemerintah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cadangan devisa dalam bentuk rasio cadangan devisa terhadap PDB memberikan pengaruh dan arah yang signifikan terhadap besarnya yield obligasi pemerintah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam merumuskan rekomendasi yang tepat agar besarnya yield obligasi pemerintah berada pada kisaran yang relatif wajar serta menjadi landasan bagi pemerintah dalam rangka menentukan waktu yang tepat untuk menerbitkan obligasinya.

This thesis examines influences of factors that affecting Indonesian government bond yield in foreign currency. This is based on the government bond yield reflects the level of default risk on the debt issuer, in this case is the Indonesian government, to make payments of interest and principal amount at the predetermined time. This study uses sample data from Indonesian government bonds series INDO?15 period April 2005 to September 2012.
This study aims to determine the influence of Gross Domestic Product (GDP), the ratio of foreign debt to GDP, inflation rate, foreign reserves, volatility of S&P 500 indexes, 30- Days Fed Fund Futures, and volatility of 30-Days Fed Funds Futures toward the proxy of government bond yield.
Results of this research shows that foreign reserves in the ratio of foreign reserve to GDP provides the ability to significantly influence and correlate with the amount of government bond yield. Results of this research are expected to be a consideration in formulating proper government recommendations, so that the government bond yields are relatively at a reasonable price range and being the basis for the government in order to determine the appropriate time to issue bonds.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Agung Arya Bhakta Narayana
"Great Financial Crisis (GFC) pada tahun 2008 dan pandemi COVID-19 merupakan krisis yang terjadi dalam 20 tahun terakhir, namun penelitian yang mempelajari hubungan antara ketakutan akibat ketidakpastian di saat krisis dengan performa pasar obligasi masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini berfokus pada menganalisis dampak faktor ekonomi makro dan faktor ketakutan yang ditimbulkan akibat dua krisis yang terjadi di Indonesia, yaitu GFC pada tahun 2008 dan Pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode VECM (Vector Error Correction Model) untuk menentukan hubungan setiap variabel secara jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, faktor ekonomi makro memiliki pengaruh yang signifikan terhadap yield obligasi. Hanya variabel suku bunga the Feds yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap yield obligasi Pemerintah Indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek. Variabel Sentiment of Fear mempengaruhi yield obligasi Pemerintah Indonesia pada periode Great Financial Crisis Temuan lainnya adalah kedua model VECM yang dihasilkan hanya dapat menjelaskan 1,7% yield obligasi Pemerintah Indonesia 10 Tahun pada masa GFC, dan 34,4% yield obligasi Pemerintah Indonesia 10 Tahun pada masa pandemi COVID-19. Hasil ini menunjukkan variabel independen penelitian belum bisa menggambarkan nilai yield obligasi Pemerintah Indonesia pada saat krisis.

2008 Great Financial Crisis and the COVID-19 pandemic are crises that have occurred in the last 20 years, but research that studies the relationship between fear due to uncertainty during a crisis and bond market performance is still not widely done. This study focused on analysing the impact of macroeconomic factors and the fear factor caused by the two crises that occurred in Indonesia, namely the GFC in 2008 and the COVID-19 pandemic. This study uses the VECM (Vector Error Correction Model) method to determine the long-term relationship between each variable. The results show that in the long term, macroeconomic factors have a significant influence on bond yields. Only the Feds interest rate has a significant effect on the long-term and short-term Indonesian Government bond yields. The Sentiment of Fear variable affects the yield of Indonesian Government bonds during the Great Financial Crisis period. Another finding is that the two VECM models produced can only explain 1.7% of the 10-Year Indonesian Government bond yields during the GFC, and 34.4% of the 10-Year Indonesian Government bond yields. during the COVID-19 pandemic. These results indicate that the independent variables of the study have not been fully able to describe the yield value of Indonesian Government bonds during the crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
K. Seno Pamungkas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi financial distress dengan menggunakan model financial distress Ohlson pada BUMN Sektor Non Financial periode kinerja tahun buku 2017-2020. Objek analisis adalah perusahaan BUMN non Keuangan dan Perbankan yang terdaftar di Kementerian BUMN. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Probability of Default seluruh BUMN secara agregat mengalami peningkatan dari tahun 2017 sampai dengan 2020; 2) peningkatan Probability of Default tertinggi adalah di tahun 2020 dibandingkan Probability of Default tahun 2019; 3) BUMN Sektor Pariwisata dan Pendukung adalah sektor BUMN yang paling mengalami financial distress di tahun 2020, sedangkan sektor Perkebunan dan Kehutanan adalah sektor BUMN yang paling rendah tingkat financial distress di tahun 2020; 4) BUMN di sektor yang sama bisa menunjukkan tren perubahan kenaikan/ penurunan Probability of Default yang berbeda. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemangku kebijakan pembina BUMN dalam hal menentukan kebijakan pengelolaan BUMN kedepan, serta untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang lebih detail dan komprehensif terkait dengan pengelolaan BUMN.

This study aims to identify the occurrence of financial distress conditions using Ohlson's financial distress model for Non Financial State Owned Enterprises in Indonesia During 2017-2020. The object of study is non-financial and banking SOE companies registered with the Ministry of State-Owned Enterprises for the period 2017 to 2020. The results of the study are as follows 1) From 2017 to 2020, the overall Probability of Default of all SOEs increased; 2) the highest increase in the Probability of Default was in 2020 compared to the Probability of Default in 2019; 3) Tourism sector experienced the most financial distress in 2020, while  the Plantation and Forestry sector experienced the least financial distress in 2020; and 4) SOEs in the same sector can show a different trend of financial distress. This study is expected to be useful for the government when developing SOE policies in the future and as well as being a useful input for further research related to SOEs."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanif Amiruddin
"Penelitian ini menguji dampak dari krisis finansial global pada tahun 2008 dan pandemi Covid-19 terhadap utang dan keberlanjutan fiskal di 11 negara. Sampel dari 11 negara pilihan diantaranya adalah negara dengan delta debt to gdp ratio tertinggi di dunia seperti Angola , Armenia , Yunani , Prancis , dan Spanyol. Pengujian menggunakan dua pendekatan , dimana untuk mengetahui dampak krisis finansial dan pandemi menggunakan pendekatan regresi dengan metode Pool Least Square, sedangkan untuk mengetahui dampak krisis finansial dan pandemi terhadap keberlanjutan fiskal diuji dengan menggunakan pendekatan Panel Structural Vector Autoregressive (PSVAR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis finansial dan pandemi berpengaruh pada peningkatan utang. Untuk perbandingan dampak , berdasarkan koefisien regresi menunjukkan bahwa pandemi memiliki dampak yang lebih besar dalam peningkatan utang dibandingkan krisis finansial. Sedangkan terkait dengan keberlanjutan fiskal , menunjukkan bahwa dengan adanya krisis finansial dan pandemi menunjukkan bahwa shock yang terjadi menunjukkan pemudaran efeknya mulai dari lag ke-9 sehingga penggunaan fiskal sebagai media untuk pemulihan ekonomi disarankan hanya dalam jangka pendek saja. Apabila fiskal untuk pemulihan ekonomi jangka panjang , akan mengurangi sustainabilitas fiskal.

This study examines the impact of the global financial crisis in 2008 and the Covid-19 pandemic on debt and fiscal sustainability in 11 countries. Samples from 11 selected countries include countries with the highest delta debt to gdp ratios in the world such as Angola, Armenia, Greece, France, and Spain. The test uses two approaches, where to find out the impact of the financial crisis and pandemic using a regression approach with the Pool Least Square method, while to determine the impact of the financial crisis and pandemic on fiscal sustainability, it is tested using the Panel Structural Vector Autoregressive (PSVAR) approach. The results showed that the financial crisis and pandemic had an effect on increasing debt. For the comparison of impacts, based on the regression coefficients, it shows that the pandemic has a greater impact on increasing debt than the financial crisis. While related to fiscal sustainability, it shows that the financial crisis and pandemic indicate that the shock that occurs shows the fading of its effects starting from the 9th lag so that the use of fiscal as a medium for economic recovery is recommended only in the short term. If fiscal is for long-term economic recovery, it will reduce fiscal sustainability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Surya Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kesulitan keuangan pada perusahaan non keuangan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 hingga 2019. Penelitian dilakukan dengan melihat pengaruh dari variabel financial ratio, pasar, dan ekonomi makro sebagai variabel independen terhadap kesulitan keuangan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan model regresi logistic untuk melihat nilai koefisien diantara dua kelompok sampel yaitu perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan perusahaan yang tidak dengan model regresi logit. Penentu perusahaan yang mengalami financial distress didasarkan pada Zmijewski X Score yang memiliki nilai positif. Temuan dalam penelitian menunjukkan model regresi variabel financial ratio, pasar, dan ekonomi makro berpengaruh signifikan dalam memprediksi kesulitan keuangan. Dari empat model regresi yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa model yang menggunakan variabel financial ratio, market, dan macroeconomic, financial ratio dan macroeconomic serta financial ratio dan market yang memiliki nilai 90,6 %, sementara model yang menggunakan variabel market dan macroeconomic memiliki tingkat signifikansi 89,8 %.

This study aims to predict financial difficulties in non-financial companies that have been listed on the Indonesia Stock Exchange during 2010 to 2019 period. The study was conducted by observing the influence of financial ratio, market and macroeconomic variables as independent variables and financial distress as the dependent variable. This study uses a logistic regression model to see the coefficient value between the two sample groups, namely companies experiencing financial distress and companies that are not by using a logit regression model. The determinants of companies experiencing financial distress are based on the Zmijewski X Score which has a positive value. The findings of this study indicate that the regression model of the financial ratio, market and macroeconomic variables has a significant effect in predicting financial distress. From the four regression models carried out, the results show that models that use financial ratio, market and macroeconomic, financial ratio and macroeconomic variables as well as financial ratios and markets variables have the highest level of significance with a value of 90.6%, while the model that uses market and macroeconomic variables has a significance level of 89.8%."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafa Mega Safira
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kinerja ESG terhadap risiko kesulitan keuangan perusahaan non-keuangan di Indonesia periode tahun 2017 hingga 2022. Sampel penelitian terdiri dari 32 perusahaan dari sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan random effect model (REM), penelitian ini menemukan bahwa kinerja ESG keseluruhan signifikan dalam mempengaruhi risiko kesulitan keuangan secara negatif. Hubungan korelasi yang sama juga ditemukan ketika kinerja ESG diteliti secara terpisah. Akan tetapi, risiko kesulitan keuangan tidak lagi dapat dipengaruhi oleh kinerja ESG secara keseluruhan ketika perusahaan beroperasi di periode krisis atau sudah mengalami kondisi kesehatan keuangan yang buruk.

This study aims to examine the impact of ESG performance on financial distress risk of non-financial companies in Indonesia from 2017 to 2022. The research sample consisted of 32 companies from the non-financial sector listed on the Indonesia Stock Exchange. Using the random effect model (REM), this study finds that overall ESG performance is significant in negatively influencing financial distress risk. The same relationship was also found when ESG performance was examined separately. However, financial distress risk can no longer be influenced by overall ESG performance when the company is operating in a crisis period or already in poor financial health."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Wiratmo Suliman Adli Ariff
"This dissertation in the format of a single case, qualitative study, investigates how the listed entities of one prominent Indonesian business group, survived through two economic and political turbulent environmental shocks, during 1997 to 1999 Asian Financial Crisis (AFC) and 2007 to 2009 Global Financial Crisis (GFC), analysing 7 (seven) listed affiliates of the group. The research attempts to deductively review, test and extend several existing theories on business group: the Principal-Principal Theory, Dynamic Capabilities Theory, Institution Based View, to see whether how far do they apply or relate to the group’s survival in two economic crises of AFC and GFC.
The group survived the two crises using two extremely contrasting strategies behaving as paragons or red barons-like in the AFC (being very prudent, nursing its affiliates back to healthy financial status and gaining improved reputational capital); whilst subsequently transforming itself into parasites or robber barons-like in the GFC (taking highly aggressive debt based growth strategy, incurring significant debt burden to the point of technical bankruptcy, as well as losing market trust) (Khanna & Yafeh, 2007; Perotti & Stanislav, 2001).
The contribution of this dissertation to the advancement of strategic management are: (1) a new extension of the theories by combining several theories; (2) the practical implementation of the findings of this research in the management of a portfolio of firms; (3) the first time application of such integrated model in Indonesia, and (4) the opportunity to generalize the application of the extension in theories, leading to a possible new concept to be called the “Quasi Governance”, and further practical implications, the result of which would provide meaningful contribution to the improvement in the quality of corporate strategy development in conglomerate and non-conglomerate holding companies.

Disertasi dalam format studi kasus tunggal dan kualitatif ini menyelidiki bagaimana perusahaan-perusahaan terdaftar dari salah satu Konglomerat terkemuka di Indonesia, bertahan melalui dua guncangan lingkungan ekonomi dan politik yang bergejolak, selama Krisis Keuangan Asia (Asian Financial Crisis - AFC) 1997 hingga 1999 dan Krisis Keuangan Global (Global Financial Crisis – GFC) 2007 hingga 2009, menganalisa 7 (tujuh) afiliasi grup yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Penelitian ini mencoba mengkaji secara deduktif, menguji dan memperluas beberapa teori yang ada mengenai Konglomerat: Teori Prinsipal-Prinsipal, Teori Kapabilitas Dinamis, Pandangan Berbasis Institusi, untuk melihat sejauh mana teori tersebut dapat diterapkan atau berhubungan dengan keberlangsungan Konglomerat dalam dua krisis ekonomi yang terjadi di masa AFC dan GFC.
Konglomerat ini berhasil bertahan melalui kedua krisis tersebut dengan menggunakan dua strategi yang sangat kontras, yaitu berperilaku seperti teladan atau Red Baron di AFC (sangat berhati-hati, menjaga afiliasinya kembali ke status keuangan yang sehat dan mendapatkan modal reputasi yang lebih baik); dan kemudian berubah menjadi parasit atau seperti Robber Baron di GFC (mengambil strategi pertumbuhan berbasis utang yang sangat agresif, menimbulkan beban utang yang signifikan hingga ke titik kebangkrutan teknis, serta kehilangan kepercayaan pasar) (Khanna & Yafeh, 2007; Perotti & Stanislav, 2001).
Kontribusi disertasi ini terhadap kemajuan manajemen strategis adalah: (1) perluasan teori baru dengan menggabungkan beberapa teori; (2) implementasi praktis dari temuan penelitian ini dalam pengelolaan portofolio perusahaan; (3) penerapan model terintegrasi yang pertama kali di Indonesia, dan (4) peluang untuk menggeneralisasi penerapan perluasan teori, yang mengarah pada kemungkinan konsep baru yang disebut Tata Kelola Kuasi (“Quasi Governance”), dan implikasi praktis lebih lanjut yang hasilnya akan memberikan kontribusi berarti terhadap peningkatan kualitas pengembangan strategi korporasi pada perusahaan induk konglomerat dan non konglomerat.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azura Mayashi
"Penelitian ini meneliti faktor yang berpengaruh dalam mempresiksi financial distress. Data yang digunakan sebagai sampel adalah perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indoensia (BEI) pada periode 2008-2019 dengan 2.088 total observasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio arus kas, faktor pasar, dan faktor ekonomi makro dalam memprediksi financial distress pada perusahaan non-keuangan. Regresi logistik biner digunakan untuk mengestimasi signifikansi pengaruh variabel-variabel independen dalam memprediksi financial distress. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas yang terdiri dari rasio current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, dan working capital to total assets, rasio leverage yaitu total equity to total liabilities, dan rasio arus kas yaitu cash flow from operation to total assets berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan market value of equity dan harga saham merupakan faktor pasar yang signifikan terhadap financial distress.

This study examines the factors that influence financial distress prediction. The data used as a sample are non-financial firms listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) in the period 2008-2019 with 2,088 total observations. This study aims to analyze the effect of profitability ratios, liquidity ratios, leverage ratios, cash flow ratios, market factors, and macroeconomic factors in predicting financial distress in non-financial firms. Binary logistic regression is used to estimate the significance of the effect of independent variables in predicting financial distress. The results of this study indicate that the liquidity ratio consists of the ratio of current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, and working capital to total assets, leverage ratio namely total equity to total liabilities, and cash flow ratio namely cash flow from operation to total assets have a significant effect on financial distress. In addition, the results of this study show that market value of equity and stock prices are significant market factors for financial distress."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. P. Edi Atmaja
"ABSTRAK
Kerugian daerah merupakan subsistem dari konsep keuangan negara yang berinduk dari konsep keuangan negara yang secara tegas termaktub dalam konstitusi. Selama ini penyelesaian kerugian daerah oleh pemerintah daerah dilakukan melalui penyetoran ke kas daerah, meskipun hal tersebut tidak secara tegas dinyatakan dalam perundangan. Menggunakan metode penelitian hukum doktrinal dan dengan memanfaatkan data sekunder, tulisan ini bertujuan untuk mengkaji diskursus penyelesaian kerugian daerah melalui penyetoran ke kas negara dalam konstruksi yuridis atas keuangan negara beserta turunannya. Kesimpulan yang diperorleh adalah belum terdapatnya norma yang tegas yang mengatur keharusan penyelesaian kerugian daerah melalui penyetoran ke kas daerah, sehingga diskursus penyelesaian kerugian daera melalui penyetoran ke kas negara menjadi sah dan mungkin."
Jakarta: Direktorat Litbang BPK RI, 2017
332 JTKAKN 3:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Suadi
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan kondisi politik yang stabil membuat Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Meningkatnya Iaju perekenomian ini diikuti dengan berkembangnya industri bank ditunjang dengan sederetan paket deregulasi perbankan, seperti kemudahan untuk membuka bank, kemudahan membuka kantor cabang, perwakilan cabang bagi batik-bank asing mendorong meningkatnya jumlah bank di Indonesia. Jumlah besar ini tidak disertai oleh kualitas memadai.
Dengan adanya krisis moneter di Asia, yang dimulai dengan Thailand dan akhirnya timbul di Indonesia pada pertengahan talhm 1997, maka dalam wa.ktu 6 bulan terjadi penurunan nila · mata uang sebesar ± 80% terhadap dollar yang menyebabkan perubahan drastis terhadap kondisi per konomian Indonesia, yang sebelumnya memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Melihat perubahan strategi pemasaran dari strategi korporasi ke strategi retail yang dilakukan oleh Bank X sebelum waktu krisis mo eter, dimana manajemen melakukan banyak perubahan dalam perusahaan untu.K: engkomodasi perubahan tersebut. Perlu diteliti apakah perubahan tersebut telah cukup memadai untuk menyiasati kmidisi krisis saat ini ataukah Bank X harus melakukan penajaman atas strategi yang telah dilakukan.
Tulisan ini bertujuan untuk menemukan strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan yang sedang mempertahankan dirinya dari pengaruh krisis narnun tetap meningkatkan unjuk kerja produknya untuk memanfaatkan peluang yang ada dikondisi krisis tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>