Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137835 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vita Permatha Sari
"Makanan yang dikonsumsi dapat memberikan dampak positif yaitu memenuhi kebutuhan dasar manusia dan memiliki nilai gizi bagi kesehatan. Adapun dampak negatifnya, makanan merupakan sumber penularan penyakit. Salah satu bahayanya adalah keracunan makanan, sebanyak 65% disebabkan oleh makanan jasaboga. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kualitas jasaboga yang berada di Kabupaten Bogor selama periode tahun 2008-2012. Sampel yang diambil adalah total populasi, yaitu 165 jasaboga. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data hasil observasi dengan menggunakan check list dalam formulir JB2A yaitu uji kelaikan fisik untuk penyehatan makanan untuk pemeriksaan higiene sanitasi dan formulir JB 0 yang berhubungan dengan kualitas bakteriologis pada makanan matang yang dilakukan oleh staf dari Bidang P2PKL Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square. Variabel yang diteliti adalah tempat dan fasilitas sanitasi, higiene pekerja dan higiene sanitasi berdasarkan golongan. Secara keseluruhan, semua variabel sudah baik. Pada analisis berikutnya, tidak ada hubungan yang signifikan pada 11 aspek penilaian kecuali pada aspek penilaian higiene sanitasi jasaboga golongan A1 (nilai p = 0,049), higiene sanitasi jasaboga golongan A1 mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas bakteriologis makanan. Jasaboga yang ada di Kabupaten Bogor lebih banyak masuk dalam kategori baik, dengan ini dapat disimpulkan, kualitas makanan jasaboga di Kabupaten Bogor sudah bagus.

Food can give a positive impact that meet basic human needs and has nutritional value for health. As for the negative impacts, food is a source of disease transmission. One is the danger of food poisoning, as many as 65% are caused by food jasaboga. This study used descriptive analysis aimed to determine the quality jasaboga located in Bogor during the period 2008-2012. Samples taken is the total population, ie 165 jasaboga. The data used in this study was secondary data form data observations using the check list in form JB2A for physical worthiness test in food sanitation for sanitation and hygiene inspection forms JB 0 associated with bacteriological quality of the cooked food which taken by the staff of the Field P2PKL District Health Office Bogor. The statistical test used in this study is the chi-square test. The variables studied were the place and facility sanitation, worker hygiene and sanitation hygiene based group. Overall, all the variables are good. In the subsequent analysis, there was no significant association in 11 aspects of assessment unless the assessment aspect of hygiene sanitation jasaboga group A1 (p = 0.049), hygiene sanitation jasaboga group A1 has a significant relationship with the bacteriological quality of the food. Jasaboga's in Bogor from all variables studied, many variables categorized in good category than unfavorable category more fit in either category, from this it can be concluded, that the food quality jasaboga in Bogor still good."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rossari Farmashinta
"Kejadian keracunan makanan di Kabupaten Bogor mengalami fluktuasi dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya penelitian untuk mencari tahu faktor risiko keracunan makanan. Penelitian menggunakan studi deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari bagian rekam medis RSUD Cibinong pada tahun 2008 hingga 2012. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa golongan umur dewasa yaitu 15 hingga 49 tahun mengalami keracunan makanan paling besar, yaitu sebanyak 64% Selain itu, tingkat pendidikan dasar berpotensi dalam kejadian keracunan makanan. Golongan tidak bekerja atau ibu rumah tangga juga memiliki risiko terhadap keracunan makanan dengan jumlah kasus sebanyak 60%. Jenis kelamin tidak berisiko untuk menimbulkan keracunan karena memiliki proporsi yang hampir sama. Wilayah pedesaan, khususnya di Kecamatan Babakan Madang menjadi lokasi yang berisiko karena di wilayah tersebut terjadi keracunan makanan akibat jamur sebanyak 20%. Penyebab keracunan yang menjadi faktor risiko adalah penyebab npon-bakteri. Jenis makanan yang berisiko adalah jamur. Waktu kejadian keracunan makanan paling banyak terjadi pada Januari hingga April dan musim hujan. Musim hujan berkaitan dengan masa tumbuh jamur. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor risiko keracunan makanan dari analisa kasus rawat inap di RSUD Cibinong adalah umur, pekerjaan, pendidikan, wilayah domisili, jenis makanan, dan waktu kejadian.

Incidence of food poisoning in Bogor district experiencing fluctuations in the last five years. As such, the existence of the necessary research to find out the risk factors of food poisoning. Research using a descriptive study using secondary data from the medical record of RSUD Cibinong in 2008 to 2012. Based on the results of the analysis, obtained that the adult age of 15 to 49 years had the most food poisoning, that is as much as 64% in addition, the primary education is potentially in the event of food poisoning. The unemployed or the housewife also has a risk of food poisoning with the number of cases as much as 60%. Sex is not at risk to cause poisoning because it has almost the same proportion. Rural areas, especially in the Babakan Madang be risky due to the location in the area of food poisoning occurs due to mushrooms as much as 20%. The cause of the poisoning to be a risk factor was non-bacterial. The type of food that is at risk is a fungi. The incidence of food poisoning at the most happen in the January until April and the rainy season. The rainy season is related to the growing mushrooms. Based on this it can be concluded that the risk of food poisoning from analysis of inpatient cases in RSUD Cibinong is the age, occupation, education, region of domicile, type of food, and the time of the incident."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ayuna Kuncoroputri
"Hingga saat ini, masih sering dijumpai kasus keracunan makanan ataupun penyakit yang timbul akibat mengonsumsi makanan yang mutu keamanan dan kesehatannya rendah. Usaha jasa boga informal termasuk catering merupakan salah satu potensi permasalahan dalam penerapan food safety. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan food safety pada usaha jasa boga informal di Catering X, Y, dan Z Purworejo, Jawa Tengah, tahun 2012.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2012 menggunakan disain studi deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan metode wawancara mendalam, observasi, dan pengisian checklist dalam melakukan pengambilan data. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pembinaan dan pengawasan terhadap usaha jasaboga informal masih sangat kurang sehingga ditemukan berbagai ketidaksesuaian penerapan food safety dengan yang seharusnya.

Up till now, there are still encountered food poisoning cases or foodborne illnesses that caused by eating foods which have low-quality of safety and health. Catering services become one of potential problem in food safety implementation. The purpose of this study is to understand food safety implementation in Catering Services at X, Y, and Z Catering, Purworejo, Central Java, 2012.
This research was conducted in May and June 2012 using observational descriptive study design with qualitative approach. Researcher used in-depth interview method, observation, and checklist when used to perform data retrieval. Result of the study shows that lack of supervision and guidance for informal catering services affects various mismatches in food safety implementation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Elzadinita
"Bakteri Escherichia coli (E.coli) merupakan jenis organisme coliform yang digunakan sebagai indikator adanya pencemaran dan kondisi sanitasi tidak baik terhadap makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan di wilayah Dramaga. Penelitian menggunakan desain cross sectional, sampel sebanyak 40 warung makan, penentuan adanya bakteri E.coli dengan metode TPC (Total Plate Count), variabel independen diukur melalui wawacara dan checklist kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 65% warung makan terkontaminasi bakteri E.coli. perilaku pengolahan, perilaku higiene, fasilitas sanitasi, dan kondisi warung berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan. Fasilitas saintasi dan kondisi warung merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan.

Escherichia coli (E.coli) is a type of coliform organism that is used as an indicator of contamination and unsanitary conditions for food. This study aims to determine the contamination of E.coli in food in food stalls in the Dramaga area. The study used a cross sectional, a sample of 40 food stalls, the determination of the presence of E.coli using the TPC (Total Plate Count) method, the independent variables were measured through interviews and a checklist of questionnaires. The results showed that 65% of food stalls were contaminated with E.coli bacteria. processing behavior, hygiene behavior, sanitation facilities, and condition of stalls are related to E.coli in food in food stalls. The scientific facilities and the condition of the stalls are the dominant factors related to E.coli in food in food stalls."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradina Chitra
"Penelitian ini membahas evaluasi penerapan food safety dan analisis risiko pada proses pengelolaan makanan untuk pekerja pabrik X di catering Cianjur pada tahun 2014. Proses pengelolaan makanan di catering Cianjur meliputi proses penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan makanan, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan. Penelitian mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan analisis risiko semikuantitatif dan FAO/WHO (2011) dengan menggunakan analisis kualitatif.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mendapatkan gambaran penerapan food safety dan tingkat risiko pada setiap proses pengelolaan makanan di catering Cianjur. Hasil penelitian adalah gambaran penerapan food safety dan tingkat risiko berdasarkan penerapan food safety pada setiap proses. Hasil penelitian dapat menjadi dasar pertimbangan program pengendalian risiko di catering Cianjur.

This study discusses about evaluation on the implementation of food safety and risk analysis on food management process for X factory worker, at Cianjur Catering in 2014. The food management processes at Cianjur Catering include reception of groceries, storage, preparation, food processing, food transporting, and food serving. This study is conducted based on AS/NZS 4360:2004, and uses semi quantitative risk analysis and based on FAO/WHO (2011), uses qualitative risk analysis.
The goal of this study are to obtain overview of the implementation of food safety and risk value in each process of the food management processes. The result of this study are an overview of the implementation of food safety and the levels of risk, based on the food safety implementation in each process. This result may be used as a basis consideration for the risk control programs at Cianjur Catering.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Hilmi Akil
"Makanan sangat penting dalam kehidupan manusia, untuk memenuhi makanan dalam sehari-hari kualitas makanan yang harus diperhatikan. Jasaboga catering yang merupakan salah satu bisnis yang memproduksi makanan harus memastikan keamanan makanan, sehingga makanan tidak menimbulkan bahaya atau penyakit bagi mereka yang mengkonsumsinya. Penelitian ini berfokus pada praktik sanitasi teknis dan sanitasi makanan di Catering X jasaboga kelas 3A. Desain penelitian ini adalah studi kasus deskriptif dengan pengumpulan data primer. Studi ini mengacu pada persyaratan yang tercantum dalam Permenkes No. 1096 2011 tentang sanitasi jasaboga higiene. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan daftar periksa, wawancara dengan kuesioner dan pengujian mikrobiologis peralatan makanan dan memasak / makan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Catering X adalah 67,5% dan pelaksanaan sanitasi makanan higienis hanya terjadi pada tahap pemilihan bahan makanan, transportasi makanan, dan penyajian makanan

Food is very important in human life, to meet food in everyday food quality that must be considered. Jasaboga catering which is one of the businesses that produce food must ensure food safety, so that food does not cause danger or disease to those who consume it. This research focuses on the practice of technical sanitation and food sanitation at Catering X Jasaboga class 3A. The design of this research is a descriptive case study with primary data collection. This study refers to the requirements listed in Permenkes No. 1096 2011 regarding sanitation, hygiene services. Data were collected using observation methods with checklists, interviews with questionnaires and microbiological testing of food and cooking/eating equipment. The results of this study found that Catering X was 67.5% and the implementation of hygienic food sanitation only occurred at the stage of food selection, food transportation, and food serving."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Ratnasari
"Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Masalah keamanan pangan sangat penting bagi industri pangan. Apabila proses pengolahan makanan tidak dilakukan dengan baik dan benar maka besar kemungkinan dapat terjadi kontaminasi makanan yang menyebabkan terjadi penyakit bawaan makanan, salah satunya adalah keracunan makanan. Produk pangan yang dipasarkan harus terjamin mutunya dan aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu bertujuan untuk melihat gambaran kualitas makanan berdasarkan Hazard Analysis Critical Control Point HACCP dan higiene sanitasi di Leafwell Catering Jakarta tahun 2018.
Hasil yang diperoleh pada penelitian yaitu Leafwell Catering memiliki higiene sanitasi sudah baik pada kriteria lokasi dan bangunan serta fasilitas sanitasi. Pada hasil kuesioner checklist observasi dan wawancara pada penjamah makanan di dapatkan hasil 84. Selain itu, pada tahap HACCP ditemukannya titik kritis kendali yang harus dilakukan pengendalian pada tiap tahapan proses pengolahan, serta untuk kualitas bakteriologi baik pada uji sampel makanan protein daging sapi dan ikan, usap tangan, usap tempat makan dan usap sendok saji hasil yang diperoleh tidak ditemukannya bakteri E.coli. Sedangkan bakteri Coliform hanya ditemukan pada sampel makanan protein daging sapi sebesar 266.000 koloni/ml sampel dan sampel ikan sebesar 58 koloni/ml sampel.

Food is anything that comes from biological resources and water, whether processed or unprocessed, which is intended as food or drink for human consumption. Food safety issues are critical to the food industry. If the food was not processed properly and correctly then it is likely to occur contamination of food that causes foodborne diseases, one of which is food poisoning. The marketed food products must be guaranteed quality and safe for consumption. This research was descriptive study that it aims to see the description of food quality based on Hazard Analysis Critical Control Point HACCP and hygiene sanitation at Leafwell Catering Jakarta 2018.
The results obtained in the research that Leafwell Catering has good sanitation hygiene on site and building criteria and sanitation facilities. In the result of questionnaires observation checklists and interviews on food handlers at get 84 results. In addition, at the HACCP stage the discovery of a critical point of control that must be done control at each stage of the processing process, as well as for good quality bacteriology in the test samples of protein food of beef and fish, hand swabs, food swabs and spoon swab results obtained not found bacteria E.coli. While the bacteria Coliform found only in the sample of beef protein protein for 266 000 colonies ml sample and fish samples of 58 colonies ml sample.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmania Prihatini
"Banyak masyarakat yang menggunakan Air Minum Isi Ulang (AMIU), meskipun kualitas AMIU masih diragukan terutama bila dilihat dari segi kontaminasi biologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur bagaimana kualitas AMIU pada Depot Air Minum (DAM) di Kabupaten Bogor Tahun 2008- 2011. Penelitian menggunakan studi analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel yang diambil adalah DAM yang telah terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan telah memiliki sertifikat Laik Higiene Sanitasi DAM serta hasil uji laboratorium untuk bakteri Escherichia coli yang berjumlah 88 depot.
Hasil penelitian menunjukkan aspek penilaian sumber air baku sangat baik karena 79 (90%) DAM memiliki skor ≥70, aspek penilaian tandon air baku baik karena 76 (86%) DAM memiliki skor ≥70 , aspek penilaian sanitasi depot kurang karena 33 (38%) DAM memiliki skor ≥210, aspek penilaian higiene perorangan kurang karena 41 (47%) DAM memiliki skor ≥70, aspek penilaian alat produksi sangat baik karena 80 (91%) DAM memiliki skor ≥70, aspek penilaian proses pengemasan kurang karena 40 (45%) DAM memiliki skor ≥70, serta aspek penilaian manajemen dan pengendalian mutu kurang karena hanya 11 (13%) DAM memiliki skor ≥140. Hasil uji bivariat menunjukkan tidak ada perbedaan nilai skor pada ketujuh aspek penilaian kecuali pada aspek penilaian manajemen dan pengendalian mutu menunjukkan ada perbedaan nilai antara DAM yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat (P value 0,001) terhadap kualitas air minum isi ulang.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari 88 DAM yang diteliti, hanya 3 depot (3%) yang kualitas produk air minumnya tidak memenuhi persyaratan uji mikrobiologis sesuai dalam Kepmenkes RI No 492/MENKES/PER/IV/2010, sehingga kualitas air minum isi ulang di wilayah Kabupaten Bogor dapat dikatakan masih berada dalam kualitas yang baik.

So many people who use drinking water from water refill station, although the quality is still questionable especially when viewed in terms of biological contamination. The purpose of this study was to measure how the refill drinking water quality in water refill station in Bogor regency in time period from 2008- 2011. The study using descriptive analytical study with cross sectional design. Number of samples taken are all water refill station which has been registered in Health Department Bogor regency and have sanitation higiene certificate and laboratory test results of the bacterium Escherichia coli which is reached 88 water refill station.
The results of seven aspects assesment show that raw water source was very good because 79 (90%) water refill station has score ≥70, raw water reservoir was good because 76 (86%) water refill station has score ≥70, water refill station sanitation was less because 33 (38%) water refill station has score ≥210, personal hygiene was lack because 41 (47%) water refill station has a score ≥70, tools of production was very good because 80 (91%) water refill station has a score ≥70, packaging process was less because 40 (45%) water refill station has a score ≥70 and quality control assessment was less because 11 (13%) water refill station has a score ≥140. Bivariate test results showed no differences on seven aspects score of assessment except management and quality control assessment aspects between water refill station value which eligible and ineligible (P value 0.001) with the quality of refill drinking water.
The conclusion in this study from 88 water refill station studied only 3 water refill station (3%) does not appropriate with drinking water microbiological testing requirements according to the Decree Health Department Decision 492/MENKES/PER/IV/2010, so the quality of refill drinking water in Bogor regency can be said is still in good quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Gustari
"Juru masak dan asisten juru masak merupakan pekerjaan yang berisiko tinggi mengalami kecelakaan saat bekerja. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat bagaimana gambaran faktor-faktor keselamatan para juru masak dan asisten juru masak pada proses pengelolaan makanan jasaboga penerbangan Aerofood Angkasa Citra Sarana Jakarta pada tahun 2012. Setelah mendapatkan data hasil pengamatan faktor-faktor tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Kepmenaker no. 217 tahun 2009, Kepmenkes No. 715 tahun 2003, Permenkes RI no. 1096 thn 2011 pasal 5, UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan OSHA 2010 (Youth Worker Safety in Restaurant). Dari hasil penelitian diketahui bahwa beberapa poin faktor keselamatan juru masak dan asisten juru masak Aerofood ACS sudah terpenuhi, seperti kondisi ventilasi, pencahayaan, pengetahuan juru masak dan asisten juru masak, kondisi peralatan dan mesin, serta prosedur P3K. Kondisi kebersihan lingkungan seperti lantai, dinding, dan langit-langit masih belum memenuhi standar. Prosedur pencatatan dan pelaporan kecelakaan juga masih belum terlaksana dengan baik. Juru masak dan asisten juru masak belum memiliki sertifikat KKNI II dan III. Belum seluruh juru masak dan asisten juru masak mengikuti pelatihan K3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor keselamatan juru masak dan asisten juru masak masih harus dibenahi, seperti pelatihan K3, sertifikasi, kondisi lingkungan, dan prosedur pelaporan dan pencatatan kecelakaan.

Cook and assistant cook are at high risk of work accidents. This research was conducted with the aim of seeing how the safety factors of the cooks and assistant cooks in the Aerofood Angkasa Citra Sarana Flight Catering Jakarta food management in 2012. After getting the data observed factors are then compared with the Kepmenaker no. 217 yr 2009, Kepmenkes No. 715 yr 2003, Permenkes RI no. 1096 yr 2011 pasal 5, UU No.13 tahun 2003, and OSHA 2010 (Youth Worker Safety in Restaurant). The survey results revealed that some points of safety factors of cooks and assistant cooks Aerofood ACS are met, such as the conditions of ventilation, lighting, cooks and assistant cooks’s knowledge, condition of equipment and machinery, as well as first aid procedures. Environmental hygiene conditions such as floors, walls, and ceilings still not meet the standards. Procedures for recording and reporting the accident is still not performing well. Cook and assistant cook KKNI not have a certificate II and III. Not all cooks and assistant cooks got basic safety training. From the results of this study concluded that the safety factors cooks and assistant cooks still need to be addressed, such as safety training, certification, environmental conditions, and procedures for reporting and recording accidents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S45395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Evasari
"Masih minimnya penelitian tentang analisis risiko food safety, terutama di industri jasaboga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko dalam setiap proses pengelolaan makanan pada catering X. Proses pengelolaan makanan di catering X meliputi proses penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan jadi/masak, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan. Setiap tahapan proses ini mengandung bahaya dan risiko yang dapat mengontaminasi makanan. Penelitian mengacu pada standar Food Safety Risk Analysis FAO/WHO (2006) dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian adalah gambaran penerapan food safety dan tingkat risiko berdasarkan proses pengelolaan makanan.

There is still a lack of studies on food safety risk analysis, especially in the catering industry. This research aims to obtain rating risk level in each process of the food management. The food management processes at catering CV. X include groceries reception, groceries storage, preparation, food processing, food storage, food transporting, and food serving. Each stage of these processes contains hazards and risks that can contaminate food. This research is conducted based on FAO/WHO (2006) Food Safety Risk Analysis and uses qualitative risk analysis. The results of this study show an overview of the implementation of food safety and rating risk level based on the food management processes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>