Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simatupang, Maulidina Medika Rahmita
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi dengan nyamuk Ae.aegypti sebagai vektor yang mengakibatkan masalah kesehatan di Jakarta antara lain Kelurahan Paseban Barat. Untuk memberantas vektor DBD telah diberikan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada penduduk. Diharapkan dengan telah mendapatkan penyuluhan kepadatan dan penyebaran vektor lebih rendah dari indikator kepadatan vektor WHO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan dan penyebaran vektor dengan ada tidaknya hubungan terhadap penutup container pada daerah yang telah mendapatkan penyuluhan. Container dikategorikan menjadi 2, yaitu container berpenutup dan container tidak berpenutup. Penelitian ini bersifat analitik observasional dan menggunakan desain potong lintang . Data diambil pada tanggal 21 Juni 2009 di RW 03 Paseban Barat, Kelurahan Paseban, Kotamadya Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta yang merupakan daerah dengan kjumlah penderita DBD tinggi. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah dengan single-larval method dan dianalisis menggunakan Fisher Exact Test untuk mengetahui kepadatan dan penyebaran vektor terhadap penutup container. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 rumah yang diteliti didapatkan nilai container index 4,3%, house index 11, dan braeteu index 14. Disimpulkan kepadatan dan penyebaran vektor DBD di Paseban Barat termasuk tinggi dan kepadatan dan penyebaran larva Ae.aegypti tidak berhubungan dengan penutup container (p=0,664).

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of infectious disease transmitted by mosquitos Ae. aegypti as vector and has caused health problem in Jakarta, one of which is in West Paseban Village.In order to eliminate the vector,counselling had been given before to educate the people who lives in those areas. The expectancy was that by giving health education, the number of distribution and intensiveness of the vector will be lower than WHO intensiveness indicator.The aim of the research is to discover the intensiveness and distribution of the vector associated with /without container lid. Container categorized into 2, which are container with lid and container with no lid.This research is an observational analysis and using crosssectional study . The data was collected on 21 June 2009 at west Paseban Village RW 03 Central Jakarta which has high percentage of DHF sufferers. The data was collected from 100 houses using the single-larval method and then analyzed using Fisher exact test to discover the intensiveness and distribution of the vector toward the lid container.The result showed 100 houses surveyed, the house index was 11, the container index 4,3% and brateau index 14. Thus, it can be concluded that the intensiveness and distribution of DHF vector in west paseban is high and the existence of the Ae.aegypti larvae was not associated with the lid of the containers. (p=0,664)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Gabriella
"Di Indonesia Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat karena jumlah penderitanya banyak dan penyebarannya luas. Kelurahan Paseban merupakan salah satu kelurahan di daerah Jakarta Pusat yang termasuk zona merah oleh karena itu perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD di wilayah tersebut. Pemberantasan perlu dilakukan oleh seluruh warga dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Aedes aegypti. Agar PSN tepat sasaran maka masyarakat harus dibekali pengetahuan melalui penyuluhan. Penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dengan intervensi berupa penyuluhan mengenai cara memberantas vektor DBD. Survei entomologi dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan, kemudian kepadatan dan penyebaran vektor DBD dibandingkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran Ae. Aegypti di daerah Paseban Barat sebelum dan sesudah warga mendapat penyuluhan. Penelitian menggunakan data primer yang diambil pada bulan Mei 2009 (pretest) dan Juni 2009 (posttest). Survei entomologi dilakukan dengan single larval method di 100 rumah di Paseban Barat, Jakarta Pusat. Data dikelompokan dan diolah hingga didapatkan indeks indikator berupa house index (HI), container index (CI) dan breteau index (BI). Hasilnya menunjukkan bahwa HI turun dari 14% menjadi 8%, CI dari 6,3% menjadi 3,1% dan BI dari 16 menjadi 8. Hal ini menunjukkan bahwa Paseban Barat tidak lagi menjadi daerah risiko tinggi penularan DBD karena indeks indikator memenuhi standar minimal WHO. Selanjutnya dilakukan uji Mc Nemar untuk menguji variabel kategorik secara komparatif yang berpasangan.
Hasil menunjukkan penurunan tidak bermakna jumlah rumah yang positif ditemukan larva antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan (p>0,05). Disimpulkan bahwa penurunan angka penyebaran vektor di Paseban Barat tidak berhubungan dengan penyuluhan.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of pulblic health problem in Indonesia despite its high insidence and wide spread of the disease. Paseban village is one of the red zone in Centre of Jakarta, therefore controlling of the dengue vector is needed to be done. Controlling dengue vector should be done not only by goverment intent, but also people in the neighborhood held an important role in this musquito vector control. This is an experimental study with health promotion as the intervention. People in Paseban village was given knowledge about DHF through health promotion short lecture. Entomology surveylance was held, the density and distribution of Aedes aegypti being compared between before and after the health promotion.
This research is targeted to get a figure of Ae. Aegypti distributuion in West Paseban before and after the health promotion. This study used a primary database taken in May 2009 and June 2009. Entomology surveylance using single larval method to 100 houses in west Paseban, Centre of Jakarta. Data was being categorized and counted to get indicator value such as house index (HI), container index (CI) and breteau index (BI). The result shows decreasing value of HI from 14% to 8%, CI from 6,3% to 3,1% and BI from 16 to 8. This condition shows that West Paseban was no longer a high risk area according to WHO's minimal standard.
Mc Nemar test was used to examine comparative paired categorical variable, the result shows there wasn't a significance decrease in larval-positive houses after the health promotion (p>0,05). It is concluded that the decreasing value of larval-positive houses has no relevance to health promotion.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maruli Wisnu Wardhana Butarbutar
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat merupakan salah satu zona merah DBD pada bulan Maret 2009 sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD, Aedes aegypti. Untuk dapat memberantas vektor DBD dengan tepat, perlu diketahui tempat berkembang biak, angka kepadatan dan penyebarannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keberadaan larva di container luar rumah di Paseban Barat dan Paseban Timur. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2-3 Mei 2009. Penelitian berupa survei larva di 100 rumah di Paseban Barat dan Paseban Timur. Container luar rumah yang ditemukan dibagi berdasarkan wilayah Paseban. Data dianalisis menggunakan chi square’s test untuk mengetahui hubungan wilayah dengan keberadaan larva Ae.aegypti di container luar rumah. Dari 100 rumah yang disurvei di Paseban Barat didapatkan house index 12%, container index 5,98% dan breteau index sebesar 18 sedangkan dari 100 rumah di Paseban Timur didapatkan house index 27%, container index 15,04%, dan breteau index sebesar 40. Dari seluruh container luar rumah di Paseban Barat, hanya satu container yang positif larva sedangkan di Paseban Timur container yang positif larva sebanyak 14 buah. Pada chi square’s test didapatkan nilai p=0,000 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva Ae.aegypti di container luar rumah di Paseban Barat dan Paseban Timur. Disimpulkan bahwa kepadatan dan penyebaran vektor DBD di Paseban Timur lebih tinggi daripada Paseban Barat; dan keberadaan larva Ae.aegypti di container luar rumah di Paseban Timur lebih tinggi daripada Paseban Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in Indonesia. Paseban District, Central Jakarta became a DHF red zone at March 2009 so that the DHF vector, Aedes aegypti, must be eradicated. In order to control the vector well; the breeding places, larval density and larval spreading must be known. The purpose of this study was to determine the existence of Ae.aegypti larvae in outdoor containers in West Paseban and East Paseban. This study did at 2-3 May 2009. It was a larvae survey in 100 houses in each West Paseban and East Paseban. The outdoor containers were divided into two categories based on Paseban area, West Paseban outdoor containers and East Paseban outdoor containers. The data were analyzed by chi square’s test to know the correlation between Paseban area and the existence of Ae.aegypti larvae in outdoor containers. From 100 houses surveyed in West Paseban, the house index was 12%, the container index was 5,98% and the breteau index was 18. From 100 houses surveyed in East Paseban, the house index was 27%, the container index was 15,04% and the breteau index was 40. From all outdoor containers found, there was one larval positive container in West Paseban and there were fourteen larval positive containers in East Paseban. From chi square’s test, the p = 0,000 which means there is correlation between Paseban area and the existence of Ae.aegypti larvae in outdoor containers. The conclusions were the larval density and larval spreading in East Paseban was higher than West Paseban; and the the existence of Ae.aegypti larvae in outdoor containers in East Paseban was higher than West Paseban."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Jonathan
"Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di Jakarta, termasuk di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Pemberantasan penyakit ini terutama dilakukan melalui pemberantasan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya. Dalam upaya pemberantasan vektornya tersebut dilakukan juga penyuluhan pada masyarakat tentang bagaimana menjaga kebersihan lingkungan rumah demi mencegah berkembangnya vektor DBD.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberadaan vektor DBD di dalam rumah sebelum dan sesudah penyuluhan sehingga dapat diketahui pengaruh penyuluhan dalam memberantas vektor DBD. Survei vektor DBD dilakukan dua kali, yakni pada tanggal 3 Mei 2009 (sebelum penyuluhan) dan tanggal 4 Juni 2009 (setelah penyuluhan) di Paseban Timur yang merupakan daerah dengan kasus DBD yang tinggi di Jakarta Pusat. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah menggunakan metode larva tunggal (mengambil satu larva di tiap container yang ada di dalam rumah dan diidentifikasi menggunakan mikroskop). Data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan uji McNemar untuk memperoleh hubungan penyuluhan terhadap keberadaan vektor.
Dari 100 rumah yang diteliti sebelum penyuluhan, didapatkan angka keberadaan larva dalam rumah sebesar 11,40 %. Setelah dilakukan penyuluhan, didapatkan angka keberadaan larva dalam rumah sebesar 5,70 %. Dari analisis menggukan uji McNemar, terdapat hubungan antara penyuluhan dengan keberadaan larva, dengan nilai p sebesar 0,041. Disimpulkan bahwa keberadaan vektor DBD di dalam rumah sesudah penyuluhan lebih rendah daripada sebelum penyuluhan.

Dengue haemorrhagic fever (DHF) has become a problem in public health especially in Paseban District, Central Jakarta. Controling the disease is mainly done by controling Aedes aegypti as the vector of the disease. In order to control the vector, informations are given to people about keeping their house environment clean to prevent the development of the DHF vector.
The objective of this study is to determine the presence of DHF vector, inside the house, before and after the briefing given, so it could be known whether the briefing is helpful or not. The surveys of DHF vector presence were conducted in twice, first was at 3rd of May 2009 (before the briefing given), and second was at 4th of June 2009 (after the briefing given) in East Paseban, which is considered as an area with high cases of DHF in Central Jakarta. Data collecting was conducted in 100 houses with single-larvae method (taking one larvae from each container in a house then identified them by using microscope). The data collected will be analyzed by McNemar test to know the correlation between the briefing and the vector presence.
From 100 houses surveyed before the briefing, the percentage of vector presence was 11,40 %. After the briefing, the percentage was reduced to 5,70 %. From McNemar test analysis, it was found that there is a correlation between the briefing and the vector presence, p = 0.041. Concluded then, that the vector presence inside the house after the briefing was reduced, compared with the vector presence before the briefing.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanya Herdita
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di DKI Jakarta antara lain di kelurahan Paseban. Untuk merencanakan pemberantasan DBD, pengetahuan tentang kepadatan dan tempat berkembang biak vektor DBD diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan larva Ae.aegypti berdasarkan ada tidaknya penutup container sebagai upaya mempersiapkan pemberantasan vektor DBD. Survei keberadaan larva Ae.aegypti dilakukan pada tanggal 2-3 Mei 2009 di Paseban Timur, Jakarta Pusat. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah dengan metode single-larvae, yaitu mengambil satu larva di setiap container lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Container kemudian dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok container berpenutup dan container yang tidak berpenutup. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan penutup container dengan keberadaan larva. Dari 100 rumah yang diteliti didapatkan house index sebesar 19 %, container index 14,80 %, dan breteau index 41. Sebagian besar larva (84,47%) ditemukan pada container tanpa penutup. Namun pada uji chi-square tidak didapatkan perbedaan bermakna antara container yang memakai penutup dan tanpa penutup (p=0,218). Dapat disimpulkan bahwa kepadatan dan penyebaran DBD di Paseban Timur termasuk tinggi dan keberadaan larva Ae.aegypti tidak berhubungan dengan ada tidaknya penutup pada container.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a major public health problem in Jakarta, including Paseban village. To control DHF, data of vector density and its breeding site is needed. The purpose of this research is to determine the density of DHF vector according to the cover of container and Ae.aegypti larvae existence as DHF vector eradication program preparation. The survey of Ae.aegypti larvae existence was conducted in 2-3 May 2009 at East Paseban, Central Jakarta. Data collection was conducted in 100 houses using single larvae method, by taking one larvae from each container in a house then identified them with microscope. The container is categorized into 2 (two) main category, ones container with the cover and container without cover. Collected data is analyzed using chi-square test to know the correlation between the cover of container and the existence of Aedes sp. From the surveyed house, the house index was 19 %, container index was 14,80 %, and Breteau index was 41. Most of the larvaes (84,47%) were found in container without cover. There is no association between Ae.aegypti density and container cover (p=0,218) from chi-square test, thus it was concluded that the DHF spread in Paseban district is considered high and the existence of Aedes sp. larvae was not associated by the container cover usage."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anndrea Ilham Kurniawan
"Keberhasilan pemberantasan vektor demam berdarah dengue (DBD) menggunakan insektisida berhubungan dengan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pemberantasan vektor. Oleh karena itu masyarakat perlu mendapat penyuluhan kemudian dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan murid Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs) Bayah mengenai pemberantasan vektor DBD. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data diambil pada tanggal 16 - 18 Oktober 2009 dengan mewawancara 107 murid MTs yang telah mendapat penyuluhan satu bulan sebelum survei. Hasilnya menunjukkan murid yang mempunyai tingkat pengetahuan baik adalah 14 orang (13,5%), cukup 40 (38,5%) dan tingkat pengetahuan kurang 30 orang (48,1%). Responden perempuan lebih banyak (58,7%) daripada laki-laki (41,3%). Sebagian besar responden menyatakan tidak pernah menderita DBD (89,4%). Responden paling banyak mendapat informasi mengenai DBD dari 2 dan 3 sumber informasi (masing masing 28,8%). Sumber informasi mengenai DBD yang paling berkesan didapat dari petugas kesehatan (59,6%). Pada uji chi-square tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai pemberantasan vektor DBD dengan jenis kelamin (p= 0,427), jumlah sumber informasi (p=0,079), sumber informasi yang paling berkesan (p=0,751). Uji kolmogorov-smirnov menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan pengalaman menderita DBD (p=0,539). Disimpulkan tingkat pengetahuan murid MTs mengenai pemberantasan vektor DBD tergolong kurang dan tingkat pengetahuan murid MTs tidak berhubungan dengan karakteristik mereka

The success of dengue hemorrhagic fever (DHF) vector control using insecticide is influenced by the people?s knowledge. The objective of this study was to identify the knowledge level about vector control at Islamic Junior High School students. This cross sectional study was performed on October 16th-18th 2009 by interviewing 107 students who were chosen using random sampling technique. The results showed that the number of students with good knowledge level were 14 people (13,5%), while fair and bad knowledge were 40 (38,5%) and 30 (48,1%) people. The number of female students (58,7%) more than male students (41,3%). Most of the students got information about DHF from 2 or 3 sources. The most impressive source was health workers (59,6%). The chi square test showed there were no significant difference between the knowledge level of vector control with sex (p= 0,427), the number of information sources (p= 0,079), and the most impressive source of information (p= 0,751). Kolmogorov-Smirnov test showed there were no significant difference with family history of DHF (p= 0,539). The conclusion of this study was the knowledge level of the students about vector control was fair and had no association with student?s characteristics."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit transmisi nyamuk dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Salah satu tempat dengan kejadian luar biasa (KLB) DBD adalah kecamatan Bayah, provinsi Banten dengan peningkatan penderita hingga 25 orang pada tahun 2008. Solusi terbaik penanggulangan DBD adalah pengendalian vektornya, nyamuk Aedes sp., yang dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Untuk mengetahui efektivitas program tersebut, dilakukan survei entomologi, diantaranya survei larva. Penelitian ini bertujuan mengetahui kepadatan dan penyebaran vektor DBD sebelum dan sesudah penyuluhan. Untuk itu, perlu diketahui juga house index (HI), container index (CI) dan breteau index (BI) larvanya. Penelitian ini difokuskan pada kepadatan larva dalam container non-TPA, sebagai jenis container yang kurang diperhatikan dalam PSN. Survei dilakukan pada 100 rumah di kecamatan Bayah dengan single larva method dengan jumlah 14 container non-TPA dari total 419 container. Nilai indeks larva setelah penyuluhan HI 42%; CI 15,27%; BI 64% lebih rendah dibanding sebelum penyuluhan HI 52%; CI 17,18%; BI 72%. Setelah penyuluhan tidak ditemukan satupun larva dalam container non-TPA. Dengan uji McNemar didapatkan tidak ada perbedaan bermakna (p = 0,375) antara jumlah larva sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan, sehingga disimpulkan bahwa penyuluhan tidak menyebabkan penurunan jumlah larva dalam container non-TPA.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is arthropod-borne disease with high prevalence in Indonesia. A location that had a DHF super-incidence is kecamatan Bayah, Banten province, with escalation of victim into 25 persons in 2008. The best solution for treating DHF is by control its vector, Aedes sp., that could be done by having a counseling and mosquito’s nest eradication (PSN). To determine the effectivity of the program, entomology survey done, one of which larvae survey. The goal of this research is to know the density and spreading of DHF’s vector before and after counseling. For that, the house index (HI), container index (CI) and breteau index (BI) of the larvae should be known. The research focused on the larvae density in non-common water container, as a type of container that lack of attention in PSN. The survey was held on 100 houses in kecamatan Bayah with single larvae method with 14 non-common water containers among 419 containers founded. The density rate after the counseling HI 42%; CI 15,27%; BI 64% was lower than before counseling HI 52%; CI 17,18%; BI 72%. After counseling there is no larvae founded in non-common water container. Using McNemar test, founded that there is no meaningful difference (p = 0,375) between larvae density before and after counseling, so then the counseling doesn’t decrease larvae density in non-common water container."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S45443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denisa Anggi Kurnia
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling sering ditemui di Kecamatan Bayah. Hal inilah yang mendasari peneltian ini yang bertujuan untuk mengetahui habitat, kepadatan, dan penyebaran vektor DBD yaitu Aedes sp sehingga DBD nantinya dapat diberantas. Survei menggunakan single-larva method yaitu mengambil satu larva setiap container di 100 rumah penduduk kedua desa dan selanjutnya larva diidentifikasi menggunakan mikroskop. Data lalu dianalisis menggunakan uji chisquare. Survei entomologi dilakukan pada tanggal 12-14 Agustus 2009. Dari 100 rumah di Desa Bayah Barat didapatkan house index 55%, container index 16,9% , dan breteau index 75, dan di Bayah Timur house index 26%, container index 11,8% , breteau index 38. Tingkat penyebaran DBD di Desa Bayah Barat dan Timur tergolong tinggi karena house index >10% dan container index >5%. Larva lebih banyak ditemukan pada container di luar rumah di Desa Bayah Timur dibandingkan Desa Bayah Barat. Pada uji chi-square, didapatkan p =1,000 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva dengan lokasi desa. Disimpulkan Desa Bayah Barat dan Timur tergolong transmisi tinggi DBD dan keberadaan Aedes sp tidak berhubungan dengan lokasi.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a health problem in Bayah District. This is the main reason this research was done in order to understand the habitat, density, and spreading of the DHF vector for eradication of DHF. The survey using the single-larva method, which took a single larva from each container in 100 houses in both villages then indentify the larva using the microscope. The acquired data is tested with Chi-square test. Entomology surveillance was done on August 12-14 2009. Of 100 houses in West Bayah Vilage, the house index of 55%, container index of 16,9%, and breteau index of 75 is obtained; and in East Bayah Village house index of 26%, container index of 11,8%, and breteau index of 38 is obtained. The DHF transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high due to house index > 10% and container index> 5%. More larva is found in outside house container in Rast Bayah Village than West Bayah. Using chi-square test, value of p = 1,000 is obtained which means there is no statistically significant difference between the larva existence and the location of the village. It can be concluded that the transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high and the existence of Aedes is not related with location of the village."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Christianingrum
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia, terutama di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD. Pemberantasan vektor DBD perlu ditekankan pada container dalam rumah karena tempat perindukan utama Aedes aegypti terletak di dalam rumah. Salah satu cara pemberantasan vektor DBD yang ramah lingkungan dan memiliki efek jangka panjang adalah dengan penggunaan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat efektivitas penggunaan Bti pada Kelurahan Cempaka Putih Barat yang sebelumnya telah mendapat Bti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat setelah mendapat Bti. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional analitik. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 25 April 2010 di Kelurahan Cempaka Putih Barat, yaitu RW 03 yang tidak mendapat Bti dan RW 07 yang mendapat Bti. Container dalam rumah yang paling banyak mengandung larva pada RW 03 dan RW 07 adalah bak mandi karena container bervolume besar disukai Ae. aegypti. Container dalam rumah yang positif larva pada RW 03 adalah 7% dan pada RW 07 adalah 5%, terdapat perbedaan tetapi tidak bermakna secara statistik (p = 0,341). Disimpulkan Pemberian Bti tidak berpengaruh terhadap keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a health issue that remains a threat to society in Indonesia, especially in the Cempaka Putih Barat, Central Jakarta thus dengue vector needs to be controlled. The eradication of dengue vectors should be emphasized in the containers inside the house because the main breeding site of Aedes aegypti is located inside the house. One of the dengue vector eradication methods which is environmentally friendly and has a long-term effects was the use of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Therefore, this study would look the effectiveness of Bti application in Cempaka Putih Barat that had previously been received Bti. The purpose of this study was to determine the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Cempaka Putih Barat after Bti application. This study was a cross-sectional analytic study. The data collection was conducted on April 25, 2010 in Cempaka Putih Barat, RW 03 where Bti was not applied and RW 07 where Bti was applied. Container inside the house which was the most widely-containing larvae in RW 03 and RW 07 was the bathtub because of a large-volume container preferred Ae. aegypti. Container inside the house that was positive larvae in RW 03 was 7% and RW 07 was 5%, there was the difference but it was not significant (p = 0.341). It was concluded that Bti didn’t not affect the presence of Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Triadi
"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang banyak terdapat di DKI Jakarta, antara lain Kelurahan Rawasari. Suatu agent ramah lingkungan telah dikembangkan untuk pemberantasan Ae. aegypti yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Bti dalam menekan jumlah larva Ae. aegypti di container non-TPA. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat melalui intervensi aplikasi Bti dan menggunakan desain eksperimental. Data dikumpulkan pada 14 Februari dan 14 Maret 2010. Sebanyak 120 rumah diobservasi dan dilakukan survei entomologi dengan metode single-larval lalu container ditetesi Bti 4 ml/m2 cair. Data diolah dengan program SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji McNemar. Dari 60 container non-TPA, jumlah kontainer yang positif sebelum aplikasi adalah 7 kontainer dan 53 adalah negatif, sedangkan setelah aplikasi turun menjadi 3 kontainer positif dan 56 negatif, namun uji McNemar menunjukkan p = 0.453 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan Bti tidak efektif digunakan untuk mengurangi populasi larva Ae. Aegypti pada container non-TPA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>