Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rizky Setiadi
"Kurangnya pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA membuat remaja rentan terjerumus ke dalam bahaya yang tidak disadarinya, hal ini mungkin dikarenakan kurangnya informasi dari media massa dan pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA antara remaja putra dan remaja putri di SMK Putra Bangsa Depok. Penelitian ini menggunakan desain deskriftif komparatif dengan sampel berjumlah 96 orang yang dilakukan pada siswa kelas 2 SMK Putra Bangsa Depok. Data yang terkumpul dianalisa dengan statistik univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi square dan diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA antara remaja putra dan remaja putri di SMK Putra bangsa Depok. Rekomendasi penelitian ini adalah agar dapat dilakukan penelitian Iebih dalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan NAPZA dengan memperbanyak responden."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5694
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suharmanto
"Tesis ini membahas efektifitas terapi musik dalam menurunkan dismenore pada siswi SMK Putra Bangsa Depok tahun 2013, menggunakan desain eksperimen pretest-posttest dengan grup kontrol. Sampel berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30 orang kelompok kontrol yang mendapat terapi musik pop dan 30 orang kelompok intervensi yang mendapat terapi musik Mozart. Penurunan dismenore diukur menggunakan metode self-reported, wawancara dan observasi dan dilakukan sebanyak dua kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsistensi dalam pengukuran dan tidak ada perbedaan penurunan dismenore pada setiap pengukuran. Terdapat perbedaan rata-rata dismenore sebelum dan sesudah terapi musik, baik musik Mozart maupun musik pop. Terapi musik pop lebih baik dalam menurunkan dismenore pada remaja. Sehingga dapat disarankan bahwa penggunaan terapi musik pilihan oleh responden (musik pop) pada remaja sangat efektif dalam menurunkan dismenore pada remaja dibandingkan dengan musik Mozart.

This thesis discusses the effectiveness of music therapy in reducing the dysmenorrhea at female student in SMK Putra Bangsa Depok 2013, use experimental pretest-posttest with a control group’s design. Total sample of this study is 60 people consisting of 30 control group that received pop's music therapy and 30 intervention group that received Mozart’s music therapy. Reduction in dysmenorrhea measured twice.
The results showed that there are consistency in measurement and no difference in every measurement. There are a differences in the average dysmenorrhea before and after music therapy, both Mozart's music and pop's music. Pop's music therapy better in reducing dysmenorrhea in adolescents. So it can be suggested that the use of music therapy is preferred by respondents (pop music) more effective in reducing the dysmenorrhea in adolescents than Mozart's music
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana
"Hubungan Pola Komunikasi Keluarga terhadap Keadekuatan Pencapaian Tugas Perkembangan Sosial Remaja di SMP Yayasan Putra Bangsa Depok Tahun 2009 Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi memerlukan komunikasi untuk menyampaikan ide, keinginan, tujuan. Pola komunikasi efektif dalam keluarga sangat penting hagi remaja sebagai anggota keluarga karena masa remaja merupakan periode transisi yang sangat rentan terhadap perubahan baik fisik, psikologis, dan sosial. Penelitian ini bertujuan rnengidentifikasi hubungan pola komunikasi keluarga terhadap keadekuatan pencapaian tugas perkembangan sosial remaja. Desain penelitian deskriptif korelasi, teknlk purposive sampling dengan 80 responden remaja awal (12-15 tahun). Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan bermalcna antara pola komunikasi keluarga terhadap keadekuatan pencapaian tugas perkembangan sosial remaja (0,013 < p value < a 0,05). Penelitian ini merekomendasikan pentingnya kerjasama peer group , teenage group, dan support group untuk membangiun komunikasi fungsional agar tercapainya keadekuatan tugas perkembangan sosial remaja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5821
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemenuhan diet pada usia remaja putri merupakan hal yang sangat penting dalam masa pertumbuhan remaja putri yang membutuhkan nutrisi lebih banyak dari pertumbuhan sebelumnya. Maka dari itu, pengetahuan mengenai pemenuhan diet yang ideal sangat diperlukan oleh remaja untuk memenuhi kebutuhan dietnya yang sesuai dengan standar yang ada. Secara garis besar remaja putri sering melakukan pemenuhan diet yang tidak tepat sehingga dapat mempengaruhi kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang kurang tepat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi yang dilakukan pada remaja putri SMK Putra Bangsa Depok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrwnen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner penelitian yang terdiri dari pengisian data demografi, pertanyaan pilihan ganda, dan pernyataan sumber informasi dengan menggunakan pilihan ya dan tidak. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan putri mengenai diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang kurang tepat (α= 0,05, P=1). Rekomendasi dari penelitian ini adalah dilakukannya penelitian yang lebih spesifik lagi mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang tidak tepat.
Kata kunci: diet; ideal; nutrisi; pengetahuan; remaja putri "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5901
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Chrystin
"Jumlah remaja yang terus bertambah mengharuskan kesehatan remaja untuk lebih diperhatikan. Hal ini termasuk kesehatan reproduksi remaja. Nyatanya, perkawinan di bawah umur, melahirkan di usia remaja, serta Infeksi Menular Seksual (IMS) masih banyak terjadi pada remaja yang disebabkan oleh perilaku seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran pada siswa/i di SMK Putra Bangsa Depok tahun 2020. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara primer dengan menggunakan kuesioner online yang bersifat self-administrated. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12,4% siswa/i pernah melakukan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran baik berupa perilaku cium bibir (12,4%), meraba daerah sensitif (7,6%), seks oral (1,9%), petting (1,9%), dan/atau hubungan seks (1,9%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko dalam berpacaran pada siswa/i di SMK Putra Bangsa Depok tahun 2020 adalah jenis kelamin, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, perilaku teman sebaya dalam berpacaran, dan kepemilikan pasangan. Berdasarkan penelitian, dibutuhkan penyuluhan dan kurikulum pendidikan seksual yang mencakup kesehatan reproduksi hingga perilaku seksual, serta mengaktifkan peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-R) sebagai sarana konseling dan sumbeer informasi mengenai kesehatan reproduksi bagi siswa/i.

The growing number of teenagers makes the health of teenagers need to be given more attention. This includes adolescent reproductive health. The reality is, underage marriage, giving birth at a young age, and sexually transmitted infections (STIs) still occur in adolescents due to risky sexual behavior. This study aimed to get the overview of student’s risky sexual berhavior in dating and determine what factors associated with risky sexual behavior in dating among students at SMK Putra Bangsa Depok in 2020. This research method is quantitative with cross-sectional study design. Data was collected primarily by using a self-administered online questionnaire. The results showed that 12.4% of students had risky sexual behavior in dating either in the form of kissing lips (12.4%), touching sensitive areas (7.6%), oral sex (1.9%), petting (1.9%), and/or having sex (1.9%). Factors related to risky sexual behavior in dating among students at SMK Putra Bangsa Depok in 2020 are gender, knowledge of reproductive health, peer behavior in dating, and partner ownership. Based on the research, counseling and sexual education curriculum that cover reproductive health up to sexual behavior are needed, as well as activating the role of school guidance counselor and the Adolescent Reproductive Health Information and Counseling Center as counseling facilities and sources of information on reproductive health for students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maya Azkiyati
"ABSTRAK
Harga diri pada remaja dipengaruhi oleh hasil eksplorasi yang remaja lakukan,
diantaranya adalah mencoba perilaku merokok. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan perilaku merokok dengan harga diri remaja laki-laki yang
merokok. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif. Pengambilan
sampel pada 94 remaja (usia rata-rata 16,28 tahun) di SMK Putra Bangsa pada
Mei 2012 dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian
menggunakan skala perilaku merokok dan skala harga diri Rosenberg (r tabel
reliabilitas: 0,711). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden
merupakan bukan perokok harian, tipe perokok ringan, perilaku merokok tinggi,
dan harga diri positif. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara perilaku merokok dengan harga diri remaja laki-laki yang
merokok (p value = 0,025; α = 0,05). Disarankan agar institusi pendidikan, dinas
kesehatan, dan LSM anti rokok bekerja sama untuk melakukan tindakan
pencegahan dan penghentian perilaku merokok pada remaja.

ABSTRACT
The adolescent?s self esteem is likely affected by explorative experience, such as
the desire to try smoking. The aim this study was to explore the relationship of
the smoking behavior with the self esteem of male adolescent smoker. A
descriptive correlative design was used. The sample were 94 male adolescence
(mean age 16,28 years old) at SMK Putra Bangsa on Mei 2012. The instrumen
used smoking behavior?s scale and Rosenberg?s self esteem (r table reliability:
0,711). The result of this study revealed that the most respondents were not daily
smokers, classified as mild smokers, had high smoking behavior, and had a
positive self esteem. The result of this study showed that there was a meaning
correlation between the smoking behavior and the male adolescent?s self esteem
(p value = 0,025; α = 0,05). It is suggested to education institution, health
departement, and social organization for anti-smoking, to work together to stop
and prevent smoking behavior on adolescent."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42586
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Nur Hidayah
"Kecemasan pada remaja dapat membawa remaja pada perilaku menyimpang dan gangguan kesehatan. Aktivitas fisik dapat mengalihkan kecemasan dengan menjadikan suasana hati menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara aktivitas fisik remaja dan tingkat kecemasan yang mereka alami. Pengukuran aktivitas fisik dilakukan menggunakan instrumen International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS).
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan tipe deskriptif korelatif dan pendekatan cross sectional terhadap100 remaja SMA kelas X dan XI yang dipilih dengan quota sampling. Data dianalisis dengan uji chi square.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan tingkat kecemasan (p=0,222;α=0,1). Kecemasan sedang berat lebih banyak dialami oleh remaja perempuan (p=0,417; CI: 95%). Peran bimbingan dan konseling di sekolah perlu ditingkatkan untuk membangun koping remaja dalam menurunkan kecemasan.

Anxiety among adolescent could lead to negative behavior and caused many health problems. Physical activity could distract the anxiety by enhancing the mood. The purpose of the study was to identify the correlation between physical activity and anxiety level of adolescent.
This study used cross sectional design and descriptive method with data accumulated by questionnaire given to 100 high school students grade X and XI were selected by quota sampling and analyzed by chi square test. International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) was used to measure activity level and Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS) was used to measure anxiety level.
Based on correlation analysis, there were not significant correlation among anxiety level with physical activity (p= 0, 222, α= 0,1). Moderate to severe level of anxiety were more prevalent in girl adolescent (p=0,417; CI: 95%). Guidance and counseling in schools need to be improved to build positive coping to reduce anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perusahaan Produk rokok mengharuskan pihak produsen memperkenalkannya secara
aktif kepada calon konsumen dan itu dilakukan melalui periklanan yang ada diseluruh
media komunikasi. Perusahan produk rokok berlomba-Iomba untuk memperkenalkan
produknya kepada konsumen. Iklan rokok yang ditampilkan mampu dilihat dan dibaca
oleh semua kalangan termasuk remaja. Remaja adalah salah satu fase perkembangan
manusia yang merupakan fase usia bermasalah salahsatunya adalah perilaku merokok.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklan rokok dimedia
komunikasi dengan perilaku merokok remaja. Penelitian ini menggunakan instrument
kuisioner yang terdiri dari pertanyaan keterpaparan ikln rokok dan pertanyaan perilaku
merokok. Jumlah sampel sebanyak 95 orang yang diperoleh melalui metode simple
random sampling, dimana peneliti melakukan pemilihan secara acak dan sederhana
melalui penunjukkan secara langsung. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji
Chi-square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata perilaku merokok responden bukan karena melihat atau membaca iklan rokok di berbagai media komunikasi.Tidak ada hubungan yang bermakna antara iklan rokok di media komunikasi dengan perilaku merokok pada remaja( P=0,08). Banyak faktor lainnya yang mempengaruhi, baik internal maupun eksternal. Perlu digali kembali faktor lain dari segi kemasan iklan rokok dan perilaku merokok."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5270
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Azhar Basyir
"Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, masa terjadinya "strom and stress/badai dan tekanan”. Kelompok usia remaja pengguna media sosial terbesar di Indonesia ada direntang usia 13 s.d. 17 tahun. Tingkat resiliensi Resilensi diperlukan remaja pengguna media sosial aktif agar memiliki koping yang positif, meminimalkan dampak negatif dari penggunaan media sosial tersebut. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran resiliensi remaja pengguna aktif media sosial di kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 445 responden, teknik sampling yang digunakan adalah teknik probability sampling dengan cara cluster sampling terhadap 8 sekolah (4 SMP dan 4 SMA) di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan kuesioner Child Youth Resilience Measure-Revised (CYRM-R) untuk mengukur tingkat resiliensi remaja pengguna aktif media. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa tingkat resiliensi remaja pengguna aktif media sosial di Kota Depok berada dalam kategori rendah yaitu sebesar 50,1%. Tingkat resiliensi yang tinggi cenderung pada remaja pengguna aktif media sosial di Kota Depok pada jenis kelamin perempuan (32,4%), berdomisili di kecamatan bagian utara (15,3%), Instagram (26,3%), durasi penggunaan media sosial ≤ 4 jam (31,4%), dan tujuan untuk mendapatkan informasi (20,7%), sedangkan tingkat resiliensi rendah cenderung pada usia remaja lanjut (15-19 tahun) (34,4%), remaja di tingkat SMA (26,5%), remaja yang bersekolah di sekolah negeri (38,7%), berdomisili di kecamatan bagian utara (15,3%), pengguna jenis smartphone kelas mid level (20,2%), serta pengguna Tiktok (21,8%). Rekomendasi terkait penelitian ini diantaranya, orang tua dapat menjalin hubungan positif dan komunikasi yang baik dengan remaja; pihak sekolah meningkatkan model kurikulum dan kegiatan yang meningkatkan resiliensi remaja; Pemerintah Kota Depok dapat terus meningkatkan pemerataan pembangunan di Kota Depok; Bagi penelitan selanjutnya untuk mengembangkan penelitian terkait hubungan antara tingkat resiliensi remaja dengan penggunaan media sosial secara aktif.

Adolescence is a transition period from childhood to adulthood, a time of "strom and stress". The largest age group of teenagers who use social media in Indonesia is between the ages of 13 and 17 years. Resilience level is needed by teenagers who use social media active in order to have positive coping, minimizing the negative impacts of using social media. This research aims to identify a picture of the resilience of teenagers who are active users of social media in the city of Depok. This research uses quantitative methods with a cross-sectional design. The research sample consists of 445 respondents, sampling technique used was a probability sampling technique using cluster sampling of 8 schools (4 middle schools and 4 high schools) in Depok City. This research used the Child Youth Resilience Measure-Revised (CYRM-R) questionnaire to measure the level of resilience of teenagers who are active media users. Research results This illustrates that the level of resilience among teenagers who are active social media users in Depok City is in the low category, namely 50.1%. A high level of resilience tends to be among teenagers who are active social media users in Depok City, female (32.4%), domiciled in the northern sub-district (15.3%), Instagram (26.3%), duration of social media use ≤ 4 hours (31.4%), and the goal is to obtain information (20.7%), while the low level of resilience tends to be in older teenagers (15-19 years) (34.4%), teenagers at high school level (26, 5%), teenagers who attend state schools (38.7%), live in northern sub-districts (15.3%), mid-level smartphone users (20.2%), and Tiktok users (21.8% ). Recommendations related to this research include, parents can establish positive relationships and good communication with teenagers; the school improves curriculum models and activities that increase youth resilience; The Depok City Government can continue to improve equitable development in Depok City; For further research to develop research related to the relationship between the level of adolescent resilience and active use of social media."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>