Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21342 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisner, Franz
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2009
808.3 FRA h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Marianne Katoppo
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2018
813 MAR d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Rini Lesmawati
"Kecemburuan adalah suatu emosi yang dialami ketika individu merasakan adanya ancaman akan kehilangan suatu hubungan yang penting dengan pasangan karena pasangannya merasa tertarik pada 'saingan'. Saingan atau pemicu cemburu itu tidak harus berarti orang ketiga, namun mungkin juga hobi, teman-teman pasangan, pekerjaan dan keluarga pasangan. Reaksi kecemburuan individu terhadap saingan tersebut berbeda-beda, tergantung persepsi individu itu sendiri. Misalnya untuk jenis suspicious jealousy dimana perselingkuhan pasangan masih berupa dugaan, maka reaksi utama yang timbul adalah kecurigaan. Sementara itu, padafait accompkjealousy/ reactive jealousy dimana kejadian pemicu kecemburuan memang nyata, maka reaksi utama yang timbul adalah marah, sedih dan takut cemas.
Selama ini di Pakultas Psikologi UI belum ada penelitian kecemburuan yang berfokus pada reaksi emosional pada lcecemburuan, yaitu marah, sedih, takut/ cemas, curiga- Karena itu, tujuan utama penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu Skala Kecemburuan dalam Hubungan Romantis yang memenuhi syarat alat ulcur psikologi yang baik, yaitu valid dan reliabel. Kemudian skala tersebut akan dikorelasikan dengan skala Cinta dari Stemberg untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai kecemburuan dalam hubungan romantisl percintaan. Selain itu, penelitian ini juga akan mencoba melihat berbagai informasi dari hasil penggunaan skala yang relevan untuk diimplikasikan dalam bidang kerja Psikologi Klinis.
Teori yang digunakan meliputi teori tentang hubungan romantis, cinta kecemburuan dan alat ukur pjsikologi. Uji reliabilitas skala dilakukan dengan menggunakan perhitungan koeiisien Alpha Cronbach, sdangkan validitasnya kan diuji dengan melakukan penghitungan konsistensi internal. Sementara itu, korelasi dengan Skala Cinta Stemorg dihitung menggunakan teknik Pearson Product Moment. Selain itu, relevansi temuan dari hasil penggunaan skala ini akan dikemukakan berdasarkan inforrnasi tambahan dan data kontrol dari subyek penelitian. Subyek yang terlibat dalarn penelitian sebanyk 100 orang dengan kriteria usia dewasa muda, berpacaran, pendidikan minimal SMA dan berdomisili di Jabotabek.
Hasil penelitian menyatakan bahwa reliabilitas Skala Kecemburuan dalam Hubunga Romantis memiliki koeiisien Alpha Cronbach sebesar O,972. Setiap kelompok item reaksi emosi (marah, sedih, takut/ cemas dan curiga) memiliki reliabilitas berkisar antara0,892 - 0,9l2. Jadi, skala ini telah memenuhi syarat reliabilitas yang baik. Dengan koeiisien crrected item-tom! correlation setiap item yang > 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa skaa ini memenuhi persyaratan validitas konstruk berdasarkan prosedur konsistensi intemal. Secara total, kedua skala ini tidak berkorelasi karena ada salah satu komponen cinta yang tidak berkorelasi dengan kecemburuan, yaitu Intimacy. Namun, kecemburuan ternyata berkorelasi dengan komponen Passion dan Decision/ Commfxrnent.
Selain itu, penelitian juga menghasilkan bcberapa temuan menarik, diantaranya adalah bahwa pengenalan terhadap pekerjaan pasangan berkorelasi positif dengan kecemburuan terhadap pekeljaan (O, 279 los 0,01 2-tailed); terdapat perbedaan mean jealousy yang signilikan (0,020) antara durasi bcberapa hari dengan beberapa menit dimana mean jealousy untuk durasi beberapa hari lebih tinggi dari pada mean jealousy untk durasi beberapa menit; terdapat perbedaan mean jealousy yang signifikan (0, 026) antara prasaan semakin sebal dengan tidak ada perubahan perasaan terhadap pasangan setelah mengalami kecemburuan dimana kecemburuan lebih besar pada individu yang measa semakin sebal pada pasangan; dan kecemburuan lebih besarjika hanya salah satu pihak yag lebih aktif terlibat dalam hubungan (mengusahakan hubungan agar langgeng dan menyenangkan) dibandingkan jika kedua pihak sama-sama aktii Penelitian ini juga mernberikan satan untuk penelitian lanjutan, penggunaan Skala Kecemburuan dalam Hubungan Romantis untuk bidang kerja Psikologi Klinis Serta saran coping yang konstruktif untuk indiviclu yang mengalami cemburu."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Aladjai
Jakarta: Gagas media, 2013
889.221 ERN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Metcalf, John
Ottawa : Oberon Press, 1978
819.3 MET g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Citrawati Pusporini
"Salah satu tugas perkembangan dewasa muda adalah memilih pasangan
hidup setelah sebelumnya individu melibatkan diri dalam hubungan cinta dan
membina perasaan cinta (Duval & Miller, 1985). Hubungan cinta ini akan
berhubungan dengan pemijihan pasangan hidup yang biasanya dilalui pada masa
pacaran, yang merupakan bentuk hubungan heteroseksual antar individu. Sejalan
dengan berkembangnya waktu, banyak dijumpai pria yang berpacaran dengan
wanita yang berusia lebih tua dan bahkan berpendidikan lebih tinggi. Sementara
di tahun-tahun terdahulu, masyarakat kebanyakan berpandangan tradisional dan
menganggap tabu wanita yang berpacaran/ menikah dengan pria yang berusia
lebih muda (Houston, 1987). Salah satu masalah yang mungkin timbul jika
pasangan pria dan wanita yang berusia lebih tua memutuskan untuk menikah
adalah apabila pria tersebut belum menyelesaikan studinya. Maka dari itu penulis
tertarik untuk meneliti ada tidaknya pengaruh pacaran antara pria dengan usia
lebih muda dari pasangan wanitanya terhadap motivasi pria tersebut agar dapat
segera menyelesaikan studi.
Penelitian dilakukan secara kualitalif dengan menggunakan teknik
wawancara pada tiga subyek pria dewasa muda dengan rentang usia 22 - 25
tahun, yang dianggap peneliti memenuhi karakteristik subyek yang diperlukan
berdasarkan teori dan konstruk operasional agar benar-benar mewakili fenomena
yang akan diteliti.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa motivasi berprestasi dari subyek
yang diteliti dipengaruhi oleh pasangannya masing-masing. Pada subyek 1, yang
mempengaruhinya adalah perbedaan umur pasangan dan tahun angkatan
perkuliahan. Pada subyek 2, motivasi berprestasinya dipengaruhi oleh kecerdasan
pasangan wanitanya. Sementara motivasi berprestasi subyek 3 dipengaruhi oleh
keberadaan pasangan yang membuat subyek 3 selalu ingin membahagiakan
pasangannya.
Saran unluk penelitian selanjutnya, rentang usia pasangan dari subyek
sebaiknya ditetapkan minimal 2 tahun/ 2 angkatan di atas subyek, sehingga pengaruh pasangan terhadap motivasi berprestasi subyek dapat terlihat benar-
benar dipengaruhi oleh perbedaan usia. Hendaknya penelitian dilakukan pada
jumlah subyek yang lebih besar dan pasangan wanitanya pun dapat juga
diwawancarai."
Lengkap +
2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Budyatna
"Studi mengenai reduksi ketidakpastian dengan subyek pasangan suami-isteri kawin campur mencoba menganalisis mengenai bagaimana suatu interaksi awal terjadi dalam konteks reduksi ketidakpastian. Ternyata interaksi awal terjadi antar individu berbeda latarbelakang kultural tanpa hambatan bahkan secara mulus meningkat kepada hubungan yang romantis. Hambatan itu baru terjadi manakala individu yang bersangkutan berhadapan dengan kelompok yang diwarnai dengan berbagai stereotip sosial oleh kelompok yang satu terhadap yang lain secara timbal balik.
Prilaku pencarian informasi dengan berbagai strategi seperti pasif, aktif dan interaktif sebagai konsep Barat kurang adanya relevansi terhadap studi pasangan suami-isteri kawin. campur. Strategi pasif ternyata tidak digunakan sama sekali karena meriang tidak diperlukan. Begitu pula strategi aktif hampir tidak digunakan karena hambatan psikologis bentuk kawin campur semacam itu pada proses perkenalannya tidak mendapat dukungan dari jaringan sosial keluarga maupun lingkungannya. Sedangkan strategi interaktif dalam bentuk pengungkapan diri kurang dimanfaatkan oleh pihak pria pasangan tersebut. Hal ini antara lain disebabkan karena strategi tersebut tidak dirancang untuk masyarakat penganut budaya high-context di mana individu lebih banyak mengandalkan bahasa isyarat dalam suatu interaksi.
Pada eskalasi hubungan pada tingkat yang paling akrab yang ditandai oleh suatu perkawinan antar individu pasangan tersebut tidak selalu menunjukkan tahap pertukaran yang stabil dengan ciri-ciri saling keterbukaan dan mengenal pribadi masing-masing. Hal ini disebabkan karena pasangan yang bersangkutan pada proses perkenalannya tidak atau kurang memanfaatkan tahapan hubungan berdasarkan teori Altman dan Taylor. Hal ini Brat kaitannya dengan pola budaya yang berbeda di mana teori tersebut tidak dimaksudkan atau dirancang untuk masyarakat high-context culture. Begitu pula model hubungan dari Thibaut dan Kelley (1959) dalam menganalisis evaluasi hubungan yang dilakukan oleh masing-masing individu pasangan suami-isteri baru ada relevansinya kalau secara konsisten mengikuti tahapan hubungan dari Altman dan Taylor (1973).
Konflik yang terjadi antara anggota pasangan suami-isteri kawin campur pribumi dan non-pribumi Cina bukanlah merupakan konflik yang bersifat antar budaya. Tni disebabkan karena konflik tersebut bukan karena adanya perbedaan dalam mengekspresikan dan menginterpretasikan tindakan simbolis yang sama. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
D52
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tampubolon, Onny Anastasia
"Setiap individu yang berada pada tahap perkembangan tertentu memiliki ketrampilan dan kemampuan yang harus dimiliki, yang disebut dengan tugas perkembangan. Salah satu tugas perkembangan yang harus dimiliki pada tahap perkembangan dewasa awal adalah memilih pasangan hidup.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi mahasiswa kesehatan Universitas Indonesia terhadap tugas perkembangan memilih pasangan hidup pada tahap perkembangan dewasa awal. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Populasi yang diambil adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77. Pengumpulan data dilakukan dengan rnenggunakan kuesioner dengan 20 pernyataan. Data diolah dengan mengunakan rumus mean, median, modus, dan persentase.
Hasil yang didapat adalah 61,04% responden memiliki persepsi positif terhadap tugas perkembangan memilih pasangan hidup. Hal ini kemungkinan berarti mahasiswa yang berada pada tahap perkembangan dewasa awal akan sukses mencapai tugas perkembangan saat ini dan pada tahap tumbuh kembang selanjutnya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5488
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>