Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astria Melanira
"Pita sejarah kelahiran dan kematian kota terurai melalui proses aktivitas kegiatan manusia secara tersadar maupun tidak dalam menjalani, menetapkan dan memutuskan suatu kehidupannya, sehingga menghasilkan sesuatu apa yang disebut peradaban. Kehadiran aktivitas manusia dalam masyarakat sektor informal perkotaan sebagai shadow economy pada kenyataannya mampu menciptakan peluang usaha sekaligus berpotensi dalam penyerapan tenaga kerja yang cukup besar. Ketika terjadi krisis ekonomi di Indonesia tahun 1998, para pedagang Soto Lamongan sebagai salah satu pelaku sektor informal di kota Bekasi turut serta mengalami pengaruh krisis. Kondisi tersebut mempengaruhi penurunan pendapatan dari aktivitas berdagang mereka. Sehingga memaksa para pedagang di sektor pangan informal tersebut berusaha keras untuk melakukan penyesuaian aktivitas khususnya matapencaharian baru sebagai strategi kehidupan di kota Bekasi, salah satunya seperti aktivitas berdagang pecellele Lamongan.
Permasalahan dalam penelitian ini, adalah strategi pcnyesuaian aktivitas yang dilakukan oleh rumahtangga-rumahtangga (households) pedagang pecel lele Lamongan di kota Bekasi. Households tersebut meliputi aktivitas produksi, ko­ residen, distribusi, transmisi, dan reproduksi dalam menyesuaikan kebertahanan hidup di kota Bekasi. Pendekatan kualitatif intrinsik, dengan melakukan penelusuran aktivitas pedagang pecel lele Lamongan di kota Bekasi secara mendalam, kemudian mencoba memahami adanya strategi penyesuaian aktivitas yang dilakukan oleh households pedagang pecel /ele Lamongan dalam mempertahankan kehidupannya di kola Bekasi.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi penyesuaian aktivitas households pedagang pecellele Lamongan dalam proses keberrahanan kehidupan di kota Bekasi adalah dengan membentuk komuniti sosial (paguyuban) yang kental dengan etnisitas daerah asal namun juga berfungsi sebagai sumber permodalan. Seperti bentuk' aktivitas arisan yang berdasar kekeluargaan ataupun kekerabatan. Kekentalan etnisitas Lamongan dalam households pedagang pecel lele tersebut pada akhirnya dapat mempengaruhi jaringan-jaringan ekonomi untuk pembangunan di daerah asalnya sendiri. Selain itu pada kota Bekasi jaringan households pedagang pecel lele mampu membangkitkan kedinamisan sektor informal maupun formal lain sebagai penopang roda penggerak pembangunan kota Bekasi dalam sisi ekonomi kerakyatan.

Throughout urban history, the rise and fall of cities has everything to do with the process of human being activities. Human beings decide their particular way of livings and live their lives such that they, consciously or not, build their civilizations. The emergence of urban informal sector as a shadow economy can provide not only business opportunities and employments, but also affordable goods and services needed to support the existence of formal sector. The 1998 economy crisis lias, however, threaten the urban informal sector in which the Soto (clear soup) Lamongan sellers were not exception. Facing such a threat, human beings would by nature adjust or improve. Particularly for the Solo Lamongan sellers the adjustment took form of additional Pecel Lele (catfish with chili sauce dressing) menu on their lists. In turn, the new menu has even to some extent influenced the urban consumption pattern.
This study aims at better understanding of adjustment strategy carried out by Lamonganese households to survive in Bekasi City. The strategies investigated include households' strategies in production, co-residence, distribution, transmission and reproduction activities. The study employs intrinsic qualitative approach, that is, by in-depth investigation of Pecel Lele Lamongan Sellers in Bekasi, to identify activities adjustment strategy pursued by Lamonganese households to survive.
This study finds that the adjustment strategy has taken further and more advanced form at community level; the households also formed ethnic-based Pecel Lele sellers' community that developed into social network that serves both economic functions (source of capital) and kinship relation.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T29157
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Triwira Admadi
"Usaha kecil merupakan suatu jenis usaha yang tidak memerlukan banyak modal dan memiliki jenis usaha yang beraneka ragam. Krisis ekonomi yang mulai terasa melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 membuktikan kekuatan usaha kecil. Pada saat usaha besar (kongloromerasi) bertumbangan, maka jumlah usaha kecil semanik meningkat dan menciptakan lapangan kerja serta memutar roda perelonomian nasional. Salah satu jenis usaha kecil adalah jasa boga, yaitu usaha yang menjual masakan jadi. Warung pecel lele adalah salah satu contohnya. Banyak orang yang terjun ke dalam bentuk usaha ini tanpa mengetahui cara menghitung untung ruginya, jadi hanya mengikuti arus. Untuk memberikan gambaran mengenai peluang, tantangan, kekuatan dan kelemahan usaha kecil serta memberikan gambaran resiko yang dihadapi maka perlu dilakukan analisa SWOT dan analisa kelayakan lainnya. Yang ditinjau dari berbagai aspek, seperti pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, serta keuangan dan ekonomi. Penulisan skripsi ini akan memberikan gambaran mengenai kelayakan usaha kecil, yaitu pendirian usaha warung pecel lele dalam aspek-aspek yang telah disebutkan tadi, sehingga diharapkan, masyarakat yang berminat untuk terjun di bidang usaha ini akan dapat terbantu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Widya
"Kompleksitas dalam strategi kontra terorisme tentu saja memerlukan pelibatan berbagai pihak salah satunya adalah organisasi non pemerintah. Yayasan Lingkar Perdamaian menjadi salah satu organisasi non pemerintah yang bergerak dalam isu kontra terorisme sebagai pendekatan bottom up. Yayasan ini menarik karena didirikan oleh para mantan narapidana terorisme dan kombatan. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa hasil dari strategi disengagement yang dilakukan oleh Yayasan Lingkar Perdamaian di Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada pendekatan naratif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode berbasis dokumen primer yang meliputi wawancara mendalam maupun dokumen sekunder berbasis internet dan studi literatur. Kerangka penelitian ini menggunakan teori manajemen dan strategi manajemen untuk melihat strategi dan menganalisis SWOT Yayasan Lingkar Perdamaian. Penelitian ini juga menggunakan teori deradikalisasi dan disengagement untuk melihat hasil dari strategi disengagement Yayasan Lingkar Perdamaian. Hasil dari penelitian ini adalah Yayasan Lingkar Perdamaian sebagai salah satu contoh agent of change telah melakukan beberapa kegiatan untuk mantan narapidana terorisme di Lamongan dengan strategi pendekatan kekeluargaan dan berbagai macam metode seperti perekonomian, keluarga, dan diskusi. Kegiatan yang dilakukan bertujuan agar para mantan narapidana terorisme diharapkan tidak kembali menjadi residivis dan menggunakan kekerasan. Inisiatif yang dilakukan oleh Yayasan Lingkar Perdamaian sangat bagus. Namun, jika dilihat dari analisisis strategi SWOT yayasan ini masih memiliki beberapa kekurangan dan hambatan yang harus menjadi perhatian agar tujuan dapat lebih maksimal tercapai. Sesuai dengan teori deradikalisasi dan disengagement, strategi yang dilakukan oleh Yayasan Lingkar Perdamaian sudah cukup bagus dalam hal pemutusan mata rantai radikalisme para mantan narapidana terorisme. Penulis melihat potensi yang begitu besar atas perlibatan organisasi non pemerintah dalam kontra terorisme khususnya Yayasan Lingkar Perdamaian. Potensi tersebut harus didampingi oleh Pemerintah agar sejalan dengan kebijakan kontra terorisme nasional.

The complexity of the counter terrorism strategy needs to involve various parties, for example is non-governmental organizations. The Lingkar Perdamaian Foundation is one of the non-governmental organizations engaged in counter terrorism issues as a bottom up approach. This foundation has different approach because it was founded by former terrorism convicts and combatants. This thesis aims to describe and analyze the results of the disengagement strategy carried out by the Lingkar Perdamaian Foundation in Lamongan. This thesis uses a qualitative method that emphasizes a narrative approach. The data collection technique based on primary document which include in-depth interviews and secondary documents based on internet or literature studies. This thesis framework uses management theory and management strategy to view strategies and analyze SWOT of Lingkar Perdamaian Foumdation. This research also uses deradicalization and disengagement theory to see the results of the disengagement strategy of Lingkar Perdamaian Foundation. The result of this thesis is that the Lingkar Perdamain Foundation as an example of an agent of change has carried out several activities for former terrorism convicts in Lamongan with a familial approach strategy and various methods such as economy, family, and discussion. The activities carried out are aimed at preventing former terrorism convicts from becoming recidivists and using violence. The initiative carried out by the Perdamaian Circle Foundation is very good. However, if seen from the analysis of the SWOT strategy this foundation still has several weaknes and obstacles that must be considered so that the goals can be maximally achieved. In accordance with the deradicalization and disengagement theory, the strategy adopted by the Lingkar Perdamaian Foundation is quite good in terms of breaking the radicalism chain of former terrorism convicts. The author sees enormous potential for the involvement of non-governmental organizations in counter terrorism, especially the Lingkar Perdamaian Foundation. This potential must be accompanied by the Government so that it is in line with the national counter terrorism policy."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Innes Wahyu Widhianti
"Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi, pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, realisasi penerimaan pajak reklame sebagai salah satu jenis pajak daerah tidak pernah mencapai target. Oleh sebab itu, diperlukan strategi dari Pemerintah Daerah Kota Bekasi untuk mengoptimalisasi penerimaan pajak reklame. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi optimalisasi penerimaan pajak reklame di Kota Bekasi dan faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif dengan studi kepustakaan dan wawancara mendalam sebagai metode penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan untuk mengoptimalisasi penerimaan pajak reklame adalah strategi intensifikasi dan ekstensifikasi. Strategi intensifikasi terdiri dari penegakan hukum berupa penerapan sanksi dan penertiban reklame tidak berizin, pemberian reward kepada wajib pajak, penerapan teknologi informasi, sosialisasi, strategi terkait kebijakan, koordinasi, dan pendataan titik reklame. Sedangkan strategi ekstensifikasi berupa pendataan dan penataan ulang titik reklame di area Tol Bekasi-Cawang-Melayu dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Faktor-faktor penghambat penerimaan pajak reklame dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, anggaran yang belum memadai, kurangnya koordinasi, perubahan struktur organisasi yang sering terjadi, dan adanya pungutan liar dan penyalahgunaan wewenang. Sedangkan faktor eksternal adalah kepatuhan wajib pajak yang masih kurang.

According to Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi, advertising tax revenue in 2013 until 2017 has never reached its target. Therefore, the local government of Bekasi has undertaken the strategies to optimize advertising tax revenue. The aim of this research is to analyze the optimization strategies of advertising tax revenue in Bekasi City and its restricting factors. This research was conducted by qualitative method which are data literature studies and in-depth interviews. In conclusion, there are two types of strategies to optimize advertising tax revenue, intensification strategy and extensification strategy. Intensification strategies consist of law enforcement such as practising tax penalties and controlling unlicensed advertisement; rewarding taxpayers; implementing information technology; socialization; strategy related to policy; coordination; and collecting the advertisement point. While extensification strategies consist of collecting and rearranging advertisement point at Bekasi-Cawang-Melayu Toll and constructing Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Besides, the restricting factors are divided to internal and external factors. Internal factors consist of inadequate quantity and quality of human resources, insufficiency budget, lack of coordination between employees, frequently organizational structure changes, and extortion and abuse of power. While external factors is low tax compliance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Assetia Rahmawati
"Tunggakan PBB-P2 di Kota Bekasi cukup tinggi dan menyebabkan penerimaan PBB-P2 di Kota Bekasi cukup fluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab tingginya tunggakan PBB-P2 di Kota Bekasi dan strategi Bapenda Kota Bekasi dalam mencairkan tunggakan PBB-P2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan metode analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini adalah terdapat dua penyebab tingginya tunggakan PBB-P2 yaitu masalah SPPT dan masalah Wajib Pajak. Masalah SPPT dapat diuraikan kembali pada beberapa poin, yaitu data SPPT tidak akurat, double SPPT, dan objek pajak merupakan fasilitas sosial atau fasilitas umum. Selanjutnya, masalah WP juga dapat diuraikan kembali pada beberapa poin, yaitu wajib pajak tidak dapat ditemui, wajib pajak kurang berpartisipasi dan wajib pajak kurang mampu. Selain itu, terdapat dua strategi yaitu strategi ekstensifikasi dan strategi intensifikasi. Strategi ekstensifikasi berupa pendataan dan penjaringan Wajib Pajak baru. Sedangkan strategi intensifikasi dapat diuraikan pada beberapa poin yaitu, koordinasi dan sosialisasi mengenai PBB-P2, memperbanyak tempat pembayaran, penerapan sistem modern, verifikasi penunggak PBB-P2, memperbaiki pendataan SPPT, penagihan dengan Surat Tagihan Pajak dan pemberian penghargaan.

The arrears of Rural and Urban Land and Building Tax in Bekasi City are quite high causing the income from Rural and Urban Land and Building Tax in Bekasi City to be fluctuated. This study aims to analyze the causes of a big amount of Rural and Urban Land and Building Tax in Bekasi City and the strategy of Revenue Agency at Sub National Level in disbursing the Rural and Urban Land and Building Tax arrears. This study used a qualitative approach with in depth interview data collection techniques and qualitative data analysis methods. The result of this study is the two primary causes of a big amount of Rural and Urban Land and Building Tax arrears are Notification of Tax Due problem and taxpayer problem. The problem of Notification of Tax Due can be redefined at some points, i.e. Notification of Tax Due data is not accurate, double Notification of Tax Due, and tax object is a social facility or public facility. Furthermore, the problem of taxpayer can also be redefined at some points, i.e. taxpayers can not be found, taxpayers are not participative and poor taxpayers. In addition, there are two strategies namely extensification strategy and intensification strategy. Extensification strategy are the data collection and selection of new taxpayers. While intensification strategies can be described on several points, i.e. coordination and socialization of Rural and Urban Land and Building Tax, increasing the number of payment location, implementation of modern system, Rural and Urban Land and Building Tax delinquent verification, improving Notification of Tax Due collection, collection with Tax Collection Letters and awarding."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheilla Nurul Afiina
"Tesis ini menganalisis persepsi konsumen akan promosi penjualan khususnya promo paket menu pada dua outlet yang berbeda, yaitu Pecel Lele Lela Margonda Depok dan Pecel Lele Lela Taman Mini. Penelitian ini merupakan descriptive research dengan pendekatan conclusive yang bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen atas kegiatan promosi penjualan khususnya promo paket menu, dengan cara melihat bagaimana pengetahuan konsumen atas promosi penjualan tersebut dan hubungan dari kegiatan promosi yang memungkinkan adanya peningkatan jumlah pengunjung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilaksanakan pada dua outlet yang berbeda akan mengakibatkan adanya perbedaan persepsi serta kemampuan konsumen dalam mengolah informasi yang diberikan atas promosi tersebut, serta kegiatan promosi dapat meningkatkan penjualan, serta secara tidak langsung meningkatkan jumlah pengunjung restoran.

This thesis will analyze consumer perception of sales promotions in particular package menu promotion at two different outlets, namely Pecel Lele Lela Margonda Depok and Taman Mini. This study is a descriptive research with conclusive approach that aims to determine consumer perceptions of sales promotion activities particularly package menu promotion, by looking at how consumer knowledge on the sales promotion and relationship of promotional activities that allow an increase in the number of visitors.
Results of this study indicate that the promotional activities carried out at two different outlets will lead to different perceptions and consumers' ability to process the information provided on the promotion, as well as promotional activities to increase sales, and indirectly increase the number of visitors to the restaurant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajen Yoga Pradhana
"Adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan menunjukkan terdapat beberapa restoran di Kota Bekasi yang menyetorkan jumlah pajak restorannya dengan jumlah yang tidak seharusnya dan masih banyaknya restoran yang belum terdata menjadi Wajib Pajak restoran di Kota Bekasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi optimalisasi penerimaan pajak restoran di Kota Bekasi beserta hambatannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi literatur/ dokumen, dan survei lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi optimalisasi penerimaan pajak restoran di Kota Bekasi secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu strategi ekstensifikasi dan strategi intensifikasi. Hambatan dalam optimalisasi penerimaan pajak restoran di Kota Bekasi diantaranya adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran Wajib Pajak untuk berkontribusi, kurangnya sifat kooperatif pada Wajib Pajak, kurangnya jumlah petugas, kurangnya sarana dan prasarana, dan peraturan yang berlaku kurang tepat.

The findings from the Audit Board of the Republic of Indonesia indicating there are several restaurants in Bekasi City that deposit the amount of restaurant tax with the amount that should not and still many restaurants have not been recorded Taxpayer restaurant in the city of Bekasi. The purpose of this study is to describe the strategy of optimizing the restaurant tax revenues in Bekasi City and its obstacles. This study used a qualitative approach with data collection techniques through in depth interviews, literature document studies, and field surveys.
The results showed that the optimization strategy of restaurant tax revenues in Bekasi City is broadly divided into two namely extensification strategy and intensification strategy. Obstacles in the optimization of restaurant tax revenues in the City of Bekasi include the lack of understanding and awareness of Taxpayers to contribute, lack of cooperative nature of Taxpayers, lack of staff, lack of facilities and infrastructure, and regulations that apply less appropriate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijayanti
"[ABSTRAK
Ruang adalah salah satu sumber daya yang terbatas. Ruang harus dikelola
pemanfaatannya dengan baik. Pemanfaatan ruang terus dilakukan dengan banyak
mengabaikan keberlanjutan kota padahal seharusnya mempertimbangkan kualitas
lingkungan dan kesehatan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Selain itu pemerintah
dan masyarakat seringkali berpikir jangka pendek dalam mengambil keputusan
pemanfaatan ruang, padahal peran serta masyarakat dan kebijakan pemerintah adalah
salah satu faktor yang berperan dalam menentukan masa depan keberlanjutan sebuah
perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu strategi untuk
mewujudkan kota sehat berkelanjutan. Penelitian dilakukan di Kota Bekasi karena
kota Bekasi adalah salah satu daerah penyangga ibukota Jakarta yang pemanfaatan
ruangnya berlangsung besar-besaran. Metode yang digunakan adalah analisis
komparasi, korelasi, dan menyusun scenario planning. Hasil dari penelitian ini adalah
bahwa saat ini kualitas udara di Kota Bekasi masih layak menurut PP 41 tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran udara karena masih berada di bawah baku mutu,
akan tetapi harus diwaspadai karena kecenderungan yang meningkat. Meskipun
kualitas udara mengalami kecenderungan polutan meningkat dan kuantitas RTH
semakin menurun tetapi tidak ada pengaruh yang sinifikan antara dua variable
tersebut. Kualitas kesehatan masyarakat Kota Bekasi menurun jika dilihat dari tingkat
prevalensi ISPA. Peran serta masyarakat sebagai salah satu subyek pembangunan juga
sangat penting, pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik pada pemanfaatan lahan
menjadi potensi yang harus dikelola dengan baik. Skenario yang tersusun
menggambarkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat diminimalisasi dengan
berbagai strategi bidang energi dan pemanfaatan ruang untuk memenuhi ruang hijau
perkotaan.;

ABSTRACT
Space is one of the limited resources. Space utilization must be managed properly.
Utilization of space continue to be made with many ignoring the sustainability of
cities when it should consider the quality of the environment and the health of people
living in it. In addition, governments and communities are often short-term thinking in
decision making utilization of space, whereas the role of the community and the
government's policy is one of the factors that play a role in determining the
sustainability of an urban future. This study aimed to obtain a strategy to achieve
sustainable healthy city. The study was conducted in Bekasi as the city of Bekasi is
one area that the use of buffer capital Jakarta ongoing massive space. The method
used is a comparative analysis, correlation, and prepare scenario planning. Results
from this study is that the current air quality in the city of Bekasi still worth the PP 41
of 1999 on air pollution control standards, but will have to watch out because the
upward trend. Although the quality of the air is increased and the quantity of
pollutant trends RTH decreases but no effect sinifikan between the two variables. The
quality of the Bekasi City public health declined when viewed from the prevalence of
ARI. Community participation as one of the subject of development is also very
important, knowledge, attitudes and behavior both on land use potential that must be
managed properly. Arranged scenario illustrates the possibilities that can be
minimized with a variety of strategies in energy and space utilization to being the
urban green space., Space is one of the limited resources. Space utilization must be managed properly.
Utilization of space continue to be made with many ignoring the sustainability of
cities when it should consider the quality of the environment and the health of people
living in it. In addition, governments and communities are often short-term thinking in
decision making utilization of space, whereas the role of the community and the
government's policy is one of the factors that play a role in determining the
sustainability of an urban future. This study aimed to obtain a strategy to achieve
sustainable healthy city. The study was conducted in Bekasi as the city of Bekasi is
one area that the use of buffer capital Jakarta ongoing massive space. The method
used is a comparative analysis, correlation, and prepare scenario planning. Results
from this study is that the current air quality in the city of Bekasi still worth the PP 41
of 1999 on air pollution control standards, but will have to watch out because the
upward trend. Although the quality of the air is increased and the quantity of
pollutant trends RTH decreases but no effect sinifikan between the two variables. The
quality of the Bekasi City public health declined when viewed from the prevalence of
ARI. Community participation as one of the subject of development is also very
important, knowledge, attitudes and behavior both on land use potential that must be
managed properly. Arranged scenario illustrates the possibilities that can be
minimized with a variety of strategies in energy and space utilization to being the
urban green space.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fardzan Rukmana
"Dalam dua dekade terakhir Kota Bekasi mengalami transformasi pesat menjadi wilayah urban. Hal ini dapat dilihat dari meluasnya lahan terbangun, bertambahnya kepadatan penduduk, dan kegiatan ekonomi yang berfokus pada industry dan jasa. Kondisi ini membuat lahan pertanian di Kota Bekasi terbatas, yaitu ditemukan dalam bentuk sawah, lahan kering, dan tanah perkarangan yang tersebar dalam luasan kecil. Kegiatan pertanian di Kota Bekasi masih bertahan karena peranan multifungsi yang dimilikinya, dan dilakukan secara marjinal oleh rumah tangga pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan variasi spasial lahan pertanian urban di kota Bekasi yang terlihat dari pola sebarannya dan karakteristik pelaku serta produksinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis spasial deskriptif yang diperdalam dengan adanya survei lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertanian Kota Bekasi tersebar akibat minimnya lahan terbuka untuk digarap, lahan pertanian yang sempit ditemukan pada wilayah kota dengan kepadatan penduduk tinggi dan jaringan jalan rapat, begitu pula sebaliknya. Pelaku pertanian didominasi oleh rumah tangga petani gurem dan terkonsentrasi pada wilayah kecamatan dengan luas lahan pertanian yang sedikit. Sementara luas lahan pertanian menjadi faktor penting pada jumlah produksi pertanian namun keterkaitannya berkurang ketika membahas produktivitas yang faktor penentunya tak sebatas luas lahan pertanian belaka.

In the last two decades, Bekasi City has undergone rapid transformation into an urban area. This can be seen from the expansion of built-up land, increasing population density, and economic activities that focus on industry and services. This condition makes agricultural land in Bekasi City limited, which is found in the form of rice fields, dry land, and garden land which are spread over a small area. Agricultural activities in Bekasi City still survive because of their multifunctional role, and are carried out marginally by agricultural households. This study aims to explain the spatial variation of urban agricultural land in the city of Bekasi which can be seen from the distribution pattern and the characteristics of the actors and their production. To achieve this goal, this study uses quantitative methods with a descriptive spatial analysis approach which is deepened by field surveys. The results of this study indicate that agriculture in Bekasi City is spread due to the lack of open land for cultivation, narrow agricultural land is found in urban areas with high population density and dense road networks, and vice versa. Agricultural actors are dominated by smallholder farmer households and are concentrated in sub- districts with a small area of agricultural land. While the area of agricultural land is an important factor in the amount of agricultural production, the relationship is reduced when discussing productivity, the determining factor is not only the area of agricultural land."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>