Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79872 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simorangkir, Charles Lombok Ferdinand
"Tesis ini membahas mengenai dampak penetapan peraturan harga yang terkait margin pada agen LPG 3 kg dan dampaknya terhadap minute menjadi agen LPG 3 kg. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan menghitung biaya volume dan laba dan mengkondisikan beberapa kondisi. Keuntungan yang kecil menyebabkan diperlukannya beberapa cara untuk memperbesarnya yalmi dengan memperbesar patokan margin dengan beberapa kondisi dan mengurangi hambatan masuk agar mempunyai insentifuntuk menjadi agen LPG 3 kg
This thesis discuss price regulation effect of 3 kg?s Liquelied Petroleum Gas (LPG) price regulation be connected margin toward interest of becoming 3 kg's Liquefied Petroleum Gas (LPG) agent. The study has been done by doing interview, calculating the Cost Volume Profit (CVP) and implemented in some conditions. It would need some methods to increase the profit which can be done by increases the margin in some conditions and reducing entry barrier to incentive of becoming 3 kg's Liquefied Petroleum Gas (LPG) agent's."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Puspitasari
"ABSTRAK
Sejak Tahun 2007 Pemerintah melakukan upaya diversifikasi energi dengan mengeluarkan Kebijakan Konversi Minyak Tanah Mitan ke Liquified Petroleum Gas LPG . Kebijakan Konversi Mitan ke LPG 3 kg tersebut diiringi dengan pembangunan infrastruktur depot LPG, Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji SPPBE/SPBE , dan lembaga penyalur/agen baik oleh BUMN maupun oleh swasta. Tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan jumlah ideal SPPBE/SPBE LPG 3 kg dan Penyalur/Agen LPG 3 kg di wilayah Kotamadya Depok dan untuk mendapatkan gambaran nilai keekonomian dan jumlah volume penyaluran minimum pada tingkat yang wajar dalam bisnis SPPBE/SPBE dan Penyalur/Agen LPG 3 kg di wilayah Kotamadya Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah Pengumpulan Data, Analisis Keekonomian,Analisis Sensitivitas terhadap volume penjualan LPG 3 kg per hari, maupun terhadap CAPEX. Dalam analisis keekonomian diperoleh bahwa proyeksi volume penjualan untuk tahun 2021 sebesar 64.465 MT/tahun, dan ditetapkan nilai IRR = MARR sebesar 13 , i= 10 . Dari Analisis Keekonomian dengan ketiga skenario, investasi dinilai layak apabila skenario 1 volume penyaluran minimum adalah 55 MT/hari, skenario 2 volume penyaluran minimum adalah 44 MT/hari, dan skenario 3 volume penyaluran minimum adalah 35 MT/hari. besarnya CAPEX dan volume penyaluran LPG 3 kg per hari mempengaruhi besarnya IRR, NPV dan PBP dari pembangunan SPPBE dan Penyalur/Agen LPG 3 kg. Untuk Penyalur/Agen LPG 3 kg di Kota Depok diperoleh keekonomian minimum penjualan per hari yaitu 1.120 tabung dan maksimum penjualan 5.600 tabung.

ABSTRACT
Since 2007 the Government has made an energy diversification by implementing Policy the Conversion of Kerosene to Liquified Petroleum Gas LPG . The Conversion Policy to LPG 3 kg was accompanied by the construction of LPG storage infrastructure, the LPG Bulk Filling and Transport Station SPPBE SPBE , and distributor agent both by state owned companies and by the private sector. The aim of this research is to get ideal amount of SPPBE SPBE LPG 3 kg and LPG 3 kg Distributor Agent in Depok city region and to get an overview of economic value and minimum volume of distribution at a reasonable level in SPPBE SPBE business and LPG Distributor Agent 3 kg in the Depok city. The research method used is data collection, economic analysis, sensitivity analysis on LPG sales volume of 3 kg per day, and to CAPEX. In the economic analysis, the projection of sales volume for the year of 2021 is 64,465 MT year, and IRR MARR value is 13 , i 10 . From the Economic Analysis with the three scenarios, investment is considered feasible if the scenario 1 minimum sales volume is 55 MT day, scenario 2 minimum sales volume is 44 MT day, and scenario 3 minimum sales volume is 35 MT day. The magnitude of CAPEX and the distribution volume of 3 kg LPG per day affect the magnitude of IRR, NPV and PBP from the development of SPPBE and distributor Agent LPG 3 kg. For Distributor Agent 3 kg LPG in Depok City, the minimum economical sales per day is 1,120 tubes and maximum sales of 5,600 tubes. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Kiswandini
"LPG merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan untuk memasak oleh rumah tangga di Indonesia. Pemerintah menetapkan harga jual eceran LPG adalah sebesar Rp 4.250/kg atau Rp 12.750/tabung di penyalur, sementara harga jual di tingkat sub penyalur ditetapkan oleh Pemerintah Daerah melalui penetapan HET (harga eceran tertinggi), yang mungkin berbeda dari satu daerah ke daerah lain, dan untuk pengecer belum diatur. Tujuan kajian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran harga eceran LPG yang wajar ditinjau dari biaya distribusi LPG dari penyalur - sub penyalur - pengecer. Metodologi yang digunakan yaitu penghitungan biaya distribusi LPG (biaya investasi, transportasi, dan logistik) kemudian melakukan analisa keeekonomian. Untuk mencari harga jual yang wajar, ditetapkan IRR terlebih dahulu, kemudian dilakukan trial hingga didapatkan harga jual sesuai IRR yang ditetapkan yang besarnya 16,5%. Dari analisa keekonomian, untuk penyalur, sub penyalur yang tidak mengantarkan LPG 3 kg, dan pengecer telah ekonomis, sementara untuk sub penyalur yang mengantarkan LPG 3 kg belum ekonomis. dari penghitungan harga jual, harga jual yang wajar di penyalur sebesar Rp 14.254/tabung, di sub penyalur yang mengantar LPG 3 kg sebesar Rp 17.420/tabung, sub penyalur yang tidak mengantar sebesar Rp 15.645, dan pengecer sebesar Rp 16.423/tabung.

LPG (Liquified Petroleum Gas) is one of fuels used for cooking by households in Indonesia. The government sets the retail price of LPG is Rp 4,250 / kg or Rp 12,750 / cylinder at distributor level, while the selling prices at the level of subdistributors is set by the local government through the establishment of HET (highest retail price), whic may be different from one region to another region and for retailers have not been set yet. The absence of government control for setting the price at causing an unexpected costumer cost, because sub-distributors and retailers can take an unfair margin (profit). The purpose of this study is to obtain a reasonable retail price of LPG, perspectively distributor, sub distributor, and retailer levels. Calculations used data of LPG distribution costs (investment cost, transportation cost, and logistic cost), from which economic analysis was carried out. To find a reasonable selling price, the IRR is set first, and then conducting a trial to obtain selling price corresponding IRR already set (IRR 16,5%). From the economic analysis, it is shown that the business of distributors, retailers, and subdistributors without delivering LPG is economical, while for sub-distributors who deliver LPG is not economical. The selling price calculation found that the reasonable price at distributor level is Rp 14,254/cyinder, at sub-distributor level is Rp17,420/cylinder, and without delivering lpg sub-distributor level is Rp 15, 645/cylinder, and at retailer level is Rp 16, 423 / cylinder
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiori Rizki Djuwita
"Kebijakan subsidi LPG 3 Kg yang sedang berjalan di Indonesia saat ini berbasis komoditas sehingga beresiko tinggi untuk menyasar target yang salah karena setiap orang dapat dengan bebas membelinya. Untuk mengatasi tingginya beban belanja subsidi pada ruang fiskal, pemerintah Indonesia berusaha untuk melakukan reformasi subsidi yang menghasilkan Rancangan Kebijakan Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran. Namun, isu peralihan kebijakan ini meresahkan kelompok usaha mikro. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fungsi rancangan subsidi LPG 3 Kg sebagai suatu instrumen perlindungan sosial bagi kelompok usaha mikro. Penelitian ini juga berusaha untuk menggambarkan elemen-elemen pertimbangan yang diambil oleh rancangan kebijakan subsidi LPG 3 Kg tepat sasaran dalam konteks pengambilan keputusan dengan menggunakan kerangka analisis kebijakan kesejahteraan sosial oleh Gilbert dan Terrel. Wawancara mendalam dilakukan terhadap perencana kebijakan, perwakilan dan pelaku usaha mikro serta ahli perlindungan sosial. Studi dokumentasi dilakukan pada perundang-undangan terkait dan hasil uji coba pemanfaatan teknologi dalam penyaluran subsidi LPG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subsidi LPG 3 Kg secara umum merupakan suatu bentuk perlindungan sosial bagi kelompok miskin dan rentan pada masyarakat melalui pengurangan biaya kegiatan yang dibebankan kepada masyarakat. Selain itu, melalui perspektif kebijakan kesejahteraan sosial, sudah memilih elemen-elemen pertimbangan terbaik pada rancangan kebijakan subsidi LPG 3 Kg tepat sasaran.

The 3 Kg LPG subsidy policy currently ongoing in Indonesia is having a form of commodity-based so there is a high risk of mistargeting as anyone can buy it freely. To overcome the high burden of subsidies spending on the fiscal space, the Indonesian government is planning to conduct subsidy reforms that resulted the Design of Targeted 3 Kg LPG Subsidy. However, the issue of the policy phased out and rationalized is raising the insecurity of the micro businesses. This study aims to see the role of the 3 Kg LPG subsidy as a social protection instrument for the micro businesses. This study also seeks to describe the elements in the dimensions of choices in social welfare policy taken by the targeted 3 Kg LPG subsidy policy design in the context of decision making using a social welfare policy analysis framework by Gilbert and Terrel. In-depth interviews were conducted with policy planners, representatives and owners of microbusinesses as well as social protection expert. The documentation study was carried out on the relevant legislation and the pilot project report of the utilization of financial technology for the distribution of LPG subsidies. The results showed that the 3 Kg LPG subsidy in general is a form of social protection for the poor and vulnerable in society through reducing the cost of activities that are supposed to be accrued by the community. In addition, as per the perspective of social welfare policies, has selected the best consideration elements in the design of targeted 3 Kg LPG subsidy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Karyanto
"Penelitian ini memfokuskan pada dampak kebijakan konversi minyak tanah ke LPG terhadap ketahanan keluarga masyarakat sebagai sasaran kebijakan di Kota Administrasi Jakarta Timur. Kebijakan tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 tentang penyediaan, pendidtribusian, dan penetapan harga Liquefied Pctrolium Gas tabung 3 kg. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan komparatif.
Operasional penelitian menggunakan survey melalui angket dan diperdalam dengan wawancara serta studi kepustakaan. Angket diberikan kepada masyarakat sebagai sampel penelitian yang berjumlah 191 keluarga sebagai sasaran kebijakan. Masyarakat dipilih secara cluster sampling dengan menetapkan 7 kecamatan dari 10 kecamatan serta dengan memperhatikan karakteristik masyarakat yang terdiri atas jenis kelamin, pendidikan, pendapatan dan jenis pekerjaan di Jakarta Timur. Adapun analisis data korelasi dilakukan dengan Korelasi Product Moment dan Kendall Tau, serta analisis perbandingan dengan Uji Paired Sample T Test.
Dari analisis dapat disimpulkan bahwa : 1) Pelaksanaan konversi minyak tanah ke LPG dapat berjalan dengan skor 76 % dari skor yang diharapkan; 2) Ketahanan keluarga pada pemakaian minyak tanah (sebelum dilaksanakan konversi) memiliki skor 61 % dari skor yang diharapkan; 3) Ketahanan keluarga pada pemakaian LPG (setelah konversi dilaksanakan) mencapai skor 67 % dari skor yang diharapkan; 4) Perbandingan ketahanan keluarga pemakaian minyak tanah dan LPG secara nyata berbeda, yang berarti bahwa pemakaian LPG secara umum berdampak positif terhadap ketahanan keluarga dibandingkan dengan pemakaian minyak tanah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pelaksanaan kebijakan konversi minyak tanah ke LPG belum sepenuhnya terlaksana sesuai tujuan, khususnya pada kebijakan pembagian paket perlengkapan LPG, yakni sebagian masyarakat yang membutuhkan belum mendapatkan paket pembagian, sementara im beberapa masyarakat yang kurang membutuhkan mendapatkan pembagian. Dalam hal pemakaian LPG meskipun secara keseluruhan pemakaian LPG lebih menjamin untuk peningkatan ketahanan keluarga, namun aspek keamanan pemakaian LPG masih menjadikan kendala dibandingkan dengan pemakaian minyak tanah. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah untuk memperbaiki pelaksanaan kebijakan dan umtuk memperoleh tujuan kebijakan yang lebih optimal.

This research focussed at policy impact of kerosene conversion to LPG to resilience of public family as policy target in Kota Administrasi Jakarta Timur. The policy has been specified by govemment through Peraturan Presiden Nomor 104 The year 2007 about supply, distribution, and pricing Liquefied Pctroiium Gas tube 3 kg. This research is including quantitative research with comparative and descriptive design.
Research operational applies survey through enquette and deepened with interview and bibliogaphy study. Enquette given to public as research sample which amounts to 191 families as policy target. Public is selected in cluster wmpling by specifying 7 District out of 10 Districts and by paying attention to public characteristic consisted of gender, education, earnings and work type in Jakarta Timur. As for correlation data analysis is done with Korelasi Kendall Tau and Product Moment and comparative analysis with Uji Paired Sample Test.
From inferential analysis that : 1) Execution of kerosene conversion to LPG can run with score 76 % lifom score expected; 2) Resilience of family at kerosene usage ( before executed [by] conversion) has score 61 % fiom score expected; 3) Resilience of family at usage LPG ( after conversion is executed) reaehs score 67 % from score expected; 4) Resilience comparison of usage family of kerosene and LPG manifestly difers in, is meaning that usage of LPG in general aH`ects positive of resilience bound of family compared to kerosene usage.
Things required to is paid attention is that execution of policy of kerosene conversion to LPG has not fully is executed according to purpose, especially at policy division of supply package LPG, namely some of requiring publics has not got division package, meanwhile some publics that is unsatisfying requirw gets division. In the case of umge of LPG though as a whole usage of LPG is more guarantyingly for improvement of resilience of family, but usage security and safety aspect of LPG still making constraint compmed to kerosene usage. Therefore is required stages;steps to improve;repair execution of policy and obtain purpose of policy which more optimal.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Romi Ryan
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan LPG 3 Kg PSO dan LPG 12 Kg Non PSO. Persamaan awal faktor yang mempengaruhi disusun berdasarkan penjelasan ahli Pertamina yang disusun dengan mengadopsi langkah-langkah pada metode delphi. Faktor yang mempengaruhi merupakan produk Pertamina yang dihubungkan dengan kebijakan terkait program konversi Mitan ke LPG 3 Kg. Selanjutnya persamaan awal tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistik regresi dengan bantuan perangkat lunak Eviews untuk menghasilkan persamaan sebagai model penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO. Hasil model mendeskripsikan hubungan antar faktor pengaruh terhadap penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO.

"
2011
T29777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Aulia
"LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan bahan bakar yang digunakan untuk sektor rumah tangga di Indonesia. Setelah program konversi dari penggunaan minyak tanah ke LPG secara masif untuk sektor rumah tangga pada tahun 2008, permintaan akan LPG meningkat hingga dua kali lipat dan lebih dari 50% kebutuhan dalam negeri merupakan impor. Sumber energi alternatif dibutuhkan untuk bisa mensubstitusi LPG sebagai bahan bakar sektor rumah tangga guna mengurangi angka impor LPG yang sudah mencapai 70%. Dimetil Eter (DME) merupakan bahan bakar yang memiliki sifat yang mirip dengan LPG sehingga dapat digunakan secara langsung dalam menggantikan LPG dengan sedikit modifikasi. Selain dari pada itu, DME dapat diproduksi dari bahan baku yang terbarukan seperti biomassa dan batubara yang tersedia cukup melimpah di Indonesia. Dalam tahapan aplikasinya sebagai bahan bakar adalah dengan mencampurkannya dengan LPG. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik nyala api pembakaran difusi gas (Jet diffusion flame) dari bahan bakar LPG, DME dan campurannya (LPG mix DME) pada burner tipe barel. Persentase variasi campuran DME dalam LPG yang digunakan adalah 10%,20%,30%,40% dan 50% berat campuran. Pengujian dilakukan menggunakan burner tipe barel dengan diameter lubang nosel 2,5 mm. Seluruh hasil pengujian dikomparasi dengan LPG sebagai bahan bakar referensi. Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik nyala api untuk tinggi api (Hf) dan panjang api (Lf) keduanya menurun seiring dengan kenaikan persentase komposisi campuran DME dalam LPG. Karakteristik nyala terangkat (lifted flame) juga mengalami penurunan ketika dibandingkan antara LPG dengan DME namun perbedaannya tidak terlalu jauh untuk keseluruhan campuran. Karaktersitik stabilitas nyala api yang dinyatakan dengan fenomena kecepatan blow-off dan lift off disajikan dalam tulisan ini. Beban pembakaran menunjukkan terjadi penurunan seiring dengan penambahan persentase campuran DME dalam LPG, hal ini berkaitan dengan nilai kalor bahan bakar DME yang lebih rendah sekitar 40% dari LPG.

Currently, Liquefied Petroleum Gas (LPG) is the main energy source used in household sector in Indonesia. After the mega conversion project from kerosene to LPG in 2008, the demand of LPG raised in to a double and more than 70% of it fulfilled by import. It is very crucial to find other alternative energy to substitute LPG for household sector. Dimethyl Ether (DME), is a fuel that has similar characteristics to LPG so it can be used in LPG supply chain with minor change. More than that, DME can be produced from coal and renewable feedstock such as biomass which is available abundantly in Indonesia. To introduce the use of DME in current household appliances, we consider applying this fuel in mixture with LPG. This study aimed to investigate jet diffusion flame characteristics of DME and its mixture with LPG with DME concentration 10%, 20%, 30%, 40% and 50% by weight. The experiment was conducted on barrel type burner. A burner tip with centered hole with diameter 2.5 mm is functioned as fuel injector. All of the result is compared to LPG as reference. The results show that the flame characteristic in term of flame height (Hf) and flame length (Lf) both are decline with the increasing of DME composition in the mixture with LPG. The lifted flame is also decline when comparing LPG to DME but only differ slightly between all mixtures. Blow off and lift off phenomena is presented. Burning load is decline with the increasing of DME composition relates with the calorific value of DME which is 40% lower than LPG."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Sobri
"Sejak dilakukannya konversi energi dari minyak tanah ke LPG pada tahun 2007, konsumsi LPG 3 kg yang bersubsidi hingga 2015 mencapai 27,2 juta Ton. Terlepas dari suksesnya konversi minyak tanah, subsidi LPG 3 kg tetaplah menjadi beban anggaran pemerintah. Total subsidi mencapai Rp.176,2 triliun sejak dilakukanya konversi. Teknologi penyimpanan gas bumi dengan ANG Adsorbed Natural Gas mampu menyediakan fasilitas penyimpanan dengan kecukupan densitas energi pada tekanan yang relatif rendah yaitu 35 bar.
Tesis ini akan mengkaji nilai keekonomian harga gas bumi dalam sistem penyimpanan ANG dengan metode Levelized Cost. Analisis resiko dengan metode Monte Carlo digunakan untuk menentukan kelayakan sistem ANG sebagai pengganti konversi LPG 3 kg.
Simulasi menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 80 konversi ANG dapat memberikan potensi penghematan Rp.3.327,80 hingga Rp.4.558,59 per kg LPG yang dikonversikan. Analisis sensitifitas menunjukkan bahwa harga LNG masih mendominasi variasi harga dan profit ANG.

Since conversion of kerosene kerosene to LPG in 2007, the consumption of subsidized LPG 3 kg until 2015 reaches 27.2 million Tons. Besides the success of the conversion, the LPG 3 kg subsidy remains a burden to the government budget. The total subsidy amounted Rp.176.2 trillion ever since. Natural gas storage technology with ANG Adsorbed Natural Gas can provide storage facility with adequate energy density at relatively low pressure at 35 bar.
This thesis will study the economics of natural gas prices in ANG system with Levelized Cost method. Risk analysis with Monte Carlo method is used to determine the feasibility of this system for LPG 3 kg conversion.
Simulation shows that at convidence level 80 the ANG conversion would give potential of saving for Rp.3.327,80 to Rp.4.558,59 each kg converted LPG. Sensitifity analisys shows that the LNG price still dominate to the variation of ANG price and profit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Maulida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak konversi Liquefied Petroleum Gas (LPG) terhadap aktivitas ekonomi dan sosial perempuan di Indonesia. Metode evaluasi dampak menggunakan estimasi difference in difference melalui data panel IFLS 2007 dan 2014. Penelitian ini mengestimasi dua variabel utama yaitu jam kerja sebagai proksi aktivitas ekonomi dan jumlah arisan sebagai proksi aktivitas sosial pada sampel perempuan menikah. Penelitian ini menemukan hubungan sebab akibat yang ditimbulkan pada program konversi LPG terhadap aktivitas ekonomi dan sosial perempuan. Konversi LPG mampu meningkatkan jumlah jam kerja dan pada aktivitas sosial dan meningkatkan jumlah arisan. Kami juga mengestimasi dengansub-sampel regional dan demografis, hasilnya menemukan bahwa konversi LPG masih memiliki efek kausal positif pada dua variabel utama. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan clean cooking energy dapat meningkatan pemberdayaan perempuan dari sisi alokasi waktu.

This study aims to examine the impact of Liquefied Petroleum Gas (LPG) conversion on women's economic and social activities in Indonesia. The Impact is evaluated using difference in difference estimation through 2007 and 2014 Indonesia Family Life Survey (IFLS) panel data. This study estimates the two main variables are work hours as a proxy for economic activity and the number of social gathering as a proxy for social activities in a sample of married women. Through the estimation result, this study found a causal effect by the LPG conversion program to women's economic and social activity. LPG conversion can increase the number of work hours and the number of social gathering. We also estimated with regional and demographic sub-samples, the results found that the impact of LPG conversion still has a positive causal effect on two main variables. Overall, this study shows the use of clean cooking energy can increase women's empowerment in terms of time allocation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Silvia
"Adanya krisis energi sejak tahun 1970-an, menyebabkan munculnya berbagai pemikiran-pemikiran untuk mendisain proses yang lebih baik guna mencapai penghematan energi. Salah satunya adalah pengolahan kembali gas suar bakar (gas flare). Gas suar bakar adalah gas ikutan dari hasil distilasi minyak mentah yang dicairkan. Sebelumnya gas ini hanya dibakar diflare. Tetapi dengan adanya diversifikasi energi, maka orang mulai melihat manfaat dari gas-gas ini untuk digunakan sebagai salah satu sumber energi, yaitu LPG. Gas residu hasil pembuatan LPG ini dapat dimanfaatkan lagi untuk petrokimia. Ada tiga macam proses pembuatan LPG, yaitu secara refrigerasi, absorbsi, dan ekspansi. Dari ketiga proses ini akan dipilih proses mana yang membutuhkan biaya investasi dan utilitas paling kecil. Untuk itu perlu dilakukan perbandingan masing-masing proses. Kapasitas produksi pabrik setiap proses ditetapkan sebesar 2,18 x 105 ton pertahun. Besarnya investasi modal yang ditanamkan pada proses refrigerasi adalah sebesar US S 1,02439x107. Untuk proses absorbsi dan ekspansi masing-masing sebesar US S 2,53223 x 107 dan US $1.0448 x102. Laju pengembalian investasi pada proses refrigerasi sebesar 80,90 % (cara ROI) dengan lama waktu pengembalian modal 1,24 tahun. Sedangkan pada proses ahsorbsi dan ekspansi masing-masing sebesar 6,62 % dan 49,84 % (cara ROI) dan Iama pengembalian modal adalah 15 tahun untuk proses absorbsi dan 2 tahun untuk proses ekspansi. Dengan demikian dapatlah diiihat bahwa perancangan pabrik LPG dari gas suar bakar dengan proses refrigerasi mernberikan salah satu alternatif pemecahan bagi konservasi energi dan menguntungkan dari segi ekonomi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>