Ditemukan 129561 dokumen yang sesuai dengan query
Hanniko Gerrid
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perilaku herding yang dilakukan oleh investor institusiona1 pada Bursa Efek Indonesia, Pengukuran herding ini dilakukan dengan dua metode, yaitu metode yang dikembangkan oleh Lakonishok, Shleifer, dan Vishny (metode LSV) dan metode yang dikembangkan oleh Chang, Cheng, dan Khorana (metode CCK). Metode LSV menggunakan data jumlah pembeli dan penjual atas suatu saham, sedangkan metode CCK menggunakan data return.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tidak terjadi perilaku herding yang signifikan yang dilakukan oleh investor institusional pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini juga membuktikan bahwa secant umum tidak terdapat perbedaan hasil pengujian antara kedua metode yang digunakan.
The focus of this study is to measure institutional herding in Indonesia Stock Exchange. Institutional herding behavior is measure by using two methods, method by Lakonishok, Shleifer, dan Vishny (LSV method) and method by Chang, Cheng, and Khorana (CCK method). LSV method use the number of buyers and sellers data in its measurement. In the other hand, CCK method use return data. The result of this study shows that there is no significant herding behavior done by institutional insvestors. The study also proves that, in general there are no differences in the results of herding measurement by using LSV method and CCK method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T32388
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Aziz Muslim
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perilaku herding yang terjadi dalam bursa efek Indonesia selama periode covid-19 berlangsung. Herding merupakan suatu perilaku ikut-ikutan yang terjadi dalam pasar saham tanpa menghiraukan informasi dan analisis yang telah dimiliki sebelumnya. Herding juga merupakan salah satu bentuk dari behavioral finance yang dapat menyebabkan abnormal return karena bisa menyebabkan nilai saham menjauhi nilai wajarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang dikembangkan oleh Chiang dan Zheng serta metode Cross Sectional Standard Deviation yang dikembangkan oleh Christie dan Huang. Hasil yang didapatkan dari penelitian kali ini adalah terdapat indikasi terjadi perilaku herding yang dilakukan didalam pasar saat kondisi pasar ekstrem.
This research aims to examine the existence of herding behavior in Indonesian Stock Exchange during the Covid-19 outbreak period. Herding is behavior that occurs in the stock market to follow other decision without consider previously owned information and analysis. Herding is also a form of behavioral finance that can cause abnormal returns because it can cause stock values to move away from their fair value. In this research, I used methods developed by Chiang and Zheng in 2010 and Cross-Sectional Standard of Deviation (CSSD). The results that can obtained from this research are indications of herding behavior that is carried out during extreme market conditions under covid-19 outbreak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maximilian Chandra
"
ABSTRAKPerilaku herding cenderung terjadi pada emerging market seperti Indonesia. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan Chang, Cheng, dan Khorana (1999) yang mengatakan terdapat aktifitas herding pada pasar emerging market saat itu, Korea Selatan dan Taiwan. Tesis ini akan membahas apakah perilaku herding pada investor terjadi pada saat penawaran IPO ditawarkan di Bursa Efek
Indonesia pada lingkup tahun 2007-2011. Penelitian yang menggunakan metode Cross-sectional Absolute Deviation (CSAD) untuk mendeteksi herding menghasilkan bahwa tidak terjadi perilaku herding yang secara signifikan dapat menghasilkan abnormal return.
AbstractInvestor herding behavior usually can be seen in the emerging market as proven in South Korean and Taiwan market by the research of Chang, Cheng, and Khorana (1999). This thesis discusses whether investor herding behavior occurs for IPO trading in Indonesian stock market for the period of 2007-2011. Using Crosssectional Absolute Deviation (CSAD) as measurement, the research shows that there is no herding activity that significantly resulting an abnormal return for investor."
2012
T32175
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Melyana Nuffus
"Pada akhir tahun 2008, perekonomian dunia mengalami krisis yang berimbas pada pembekuan beberapa sekuritas terkait kredit perumahan di AS. Krisis ini menyebabkan gejolak di pasar finansial dan akhirnya merambat keseluruh dunia termasuk Indonesia. Krisis finansial ini menyebabkan perilaku irasional investor salah satunya yaitu perilaku herding.Penelitian ini membahas mengenai pendeteksian perilaku herding yang terjadi pada saham kompas 100 tahun 2008-2012. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya perilaku herding pada saham kompas 100 periode 2008-2012.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah return pasar. Sampel dari penelitian ini bahwa saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks Kompas 100 periode 2008-2012. Hasil penelitian ini, mengatakan bahwa di Indonesia secara keseluruhan tidak ditemukan perilaku herding selama periode 2008-2012. Hal ini dapat di lihat dari hasil regresi γ2 yaitu positif signifikan. Namun pada tahun 2010, menemukan adanya perilaku herding.
At the end of 2008, the world economy experienced a crisis which impact on freezing some mortgage-related securities in the United States. This crisis led to turmoil in the financial markets and eventually spread throughout the world, including Indonesia. The financial crisis led to irrational behavior of investors one of which is herding behavior. This study discusses about the detection of herding behavior that occurs on the Kompas 100 index from 2008-2012. This study aimed to detect the presence of herding behavior on Kompas 100 index from 2008-2012. The dependent variable in this study is Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD). The independent variable in this study is the market return. Samples from this study that the shares of companies listed on the Kompas 100 index from 2008-2012 period. The results of this study, said that in Indonesia as a whole is not found herding behavior during the period 2008-2012. It can be seen from the regression results γ2 is significantly positive. But in 2010, found the herding behavior"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46868
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Teddy Santoso
"
ABSTRAKTesis ini bertujuan untuk menganalisa keberadaan perilaku herding di Bursa Efek Indonesia dan pengaruhnya terhadap imbal hasil IHSG tahun 2015 ndash;2016. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Cross Sectional Standard Deviation CSSD dan Cross Sectional Absolute Deviation CSAD . Kedua metode tersebut mengukur penyebaran imbal hasil antara saham individu dengan IHSG. Hasil penelitian membuktikan bahwa perilaku herding tidak terjadi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2016 dengan menggunakan kedua metode tersebut. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa volume transaksi hanya berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil IHSG tahun 2016.
ABSTRACTThis thesis is aimed to analyze existence of herding behavior ini Indonesia Stock Exchange and its impact on IHSG return volatility for 2015 2016 period. Cross Sectional Standard Deviation CSSD and Cross Sectional Absolute Deviation CSAD method are used in this research. Both method measure return dispersion between individual stock and IHSG. Empirical results show that there are no evidence of herding behavior in Indonesia Stock Exchange for 2015 2016 period. Beside of that, this research shows that transaction volume has significant impact on IHSG return volatility only on 2016 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aditra Wiratama
"Kehadiran behavioral finance telah dirasakan dalam aspek keuangan dan ekonomi, terutama dalam hal herding behavior. Semakin overconfident investor terkait pandangan mereka terhadap market outlook, semakin besar kemungkinan beta herding akan terjadi akibat bias persepsi investor. Penelitian ini menyelidiki return aset menggunakan konsep beta herding yang mengukur varians cross-sectional dalam beta akibat dari perubahan kepercayaan investor terhadap market outlook di pasar saham Indonesia. Penelitian ini menggunakan saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2015 – 2019. Beta herding diukur menggunakan beta herd measure yaitu varians cross-sectional dari beta lalu dihitung dengan coefficient standard error sehingga menghasilkan standardized beta. Kemudian analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menyelidiki pengaruh faktor-faktor makroekonomi terhadap beta herd measure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan bukti faktor-faktor makroekonomi memengaruhi beta herd measure secara signifikan dan beta herd measure tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh faktor-faktor makroekonomi. Sehingga, disimpulkan bahwa faktor-faktor makroekonomi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengukuran beta herd measure di pasar saham Indonesia selama tahun 2015 – 2019.
The presence of behavioral finance has been felt in numerous aspects, such as financial and economic, especially in herding behavior. The more overconfident investors are about their views regarding market outlook, the more likely beta herding will occur due to investors’ biased perceptions. This study aims to investigate asset returns using the concept of beta herding which measures the cross-sectional variance in beta due to changes in investors’ confidence on market outlook in the Indonesian stock market. This study was conducted using stocks listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) using time series data for 5 years from 2015 – 2019. Furthermore, beta herding was measured using the cross-sectional variance of beta and calculated by its adjusted standard error which resulted in standardized beta. Then, a multiple linear regression analysis was conducted to investigate the effects of macroeconomic factors on beta herd measure. The results of this study indicate that there is no evidence that the macroeconomic factors significantly affect the beta herd measure. In addition, it was found that the beta herd measure could not be explained well by macroeconomic factors. Thus, it can be concluded that macroeconomic factors variable did not significantly affect the beta herd measure variable in the Indonesian stock market during 2015 – 2019."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aninda Putri Miranti
"Pandemi Covid-19 telah menimbulkan reaksi panik irasional yang berdampak material yang memicu volatilitas di pasar saham akibat kekhawatiran atas risiko dan ketidakpastian di masa depan. Perilaku kawanan sering dikaitkan dengan kondisi pasar yang tidak stabil, di mana investor tidak melakukan analisis melainkan mengikuti euforia pasar dan merasa lebih aman mengikuti orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi perilaku herding sebelum dan pada saat terjadi pandemi Covid-19 dan melihat perbedaannya, serta menganalisa perilaku herding jika dikaitkan dengan tingkat volatilitas idiosinkratik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional absolute deviation untuk mengukur perilaku herding dan single factor model untuk menghitung volatilitas idiosinkratik. Hasil empiris menunjukkan bahwa perilaku herding ditemukan sebelum pandemi Covid-19, namun tidak ditemukan pada periode saat terdapat pandemi Covid-19. Dalam lingkup sektoral, perilaku herding ditemukan pada subsektor industri telekomunikasi pada periode sebelum pandemi Covid-19 dan subsektor industri transportasi pada periode saat terjadi pandemi Covid-19. Selain itu, perilaku herding ditemukan pada portofolio dengan tingkat volatilitas idiosinkratik yang rendah dan tinggi pada periode sebelumpandemi Covid-19, namun tidak ditemukan pada seluruh portofolio dengan berbagai tingkat volatilitas idiosinkratik pada periode pandemi Covid-19.
The Covid-19 pandemic has caused an irrational panic reaction with a material impact that triggers volatility in the stock market due to concerns over risks and uncertainties in the future. Herd behavior is often associated with unstable market conditions, where investors do not do analysis but follow the market euphoria and feel safer following others. This study aims to detect herding behavior before and during the Covid-19 pandemic, the difference, and analyze herding behavior whether it is associated with the level of idiosyncratic volatility. This study uses a cross-sectional absolute deviation method to measure herding behavior and a single factor model to calculate idiosyncratic volatility. Empirical results show that herding behavior was found before the Covid-19 pandemic, but not during the period when there was a Covid-19 pandemic. In the sectoral scope, herding behavior was found in the telecommunications industry sub-sector before the Covid-19 pandemic and the transportation industry sub-sector during the Covid-19 pandemic. In addition, herding behavior was found in portfolios with low and high levels of idiosyncratic volatility in the period before the Covid-19 pandemic, but not in all portfolios with various levels of idiosyncratic volatility during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aji, Yudanto
"Skripsi ini membahas pengaruh risiko kebangkrutan terhadap kepemilikan institusional dengan variabel kontrol kapitalisasi pasar dan likuiditas saham. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan model regresi data panel Generalized Least Square.
Hasil penelitian menemukan bahwa investor institusional cenderung meningkatkan kepemilikan sahamnya pada perusahaan dengan risiko kebangkrutan yang rendah, kapitalisasi pasar yang tinggi, dan likuiditas saham yang tinggi.
This thesis discusses the effect of bankruptcy risk on institutional ownership with market capitalization and stock liquidity as variable controls. This research is a quantitative study with a Generalized Least Square panel data regression model.The results of the study found that institutional investors tend to increase their ownership in companies with a low risk of bankruptcy, high market capitalization, and high stock liquidity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erwin Nugroho
"Tesis ini membahas bagaimana ketidakseimbangan pembelian di dalam BEI mempengaruhi harga saham, sehingga akhirnya mempengaruhi imbal hasil saham. Fakta di NYSE menunjukan bila herding beli mengakibatkan imbal hasil abnormal menjadi negatif dua hingga tiga tahun setelahnya. Dapatkah ditemukan pola yang sama pada BEI? Ditambah lagi investor asing yang umumnya bertransaksi dalam jangka pendek sedang meningkat. Hasil penelitian menemukan herding beli yang dilakukan investor asing menyerupai apa yang terjadi di NYSE dan memiliki hubungan yang negatif. Sebaliknya, herding investor lokal memiliki hubungan yang positif terhadap imbal hasil abnormal. Walau demikian, herding tidak cukup kuat meramalkan imbal hasil di masa depan.
This thesis discusses how the imbalance purchases in the IDX affect stock prices, then stock returns. Facts in NYSE showed that buy-herd has guided negative abnormal returns within next two to three years. Can the same pattern be found in the IDX? Increasing number of foreign investors which trading in shorter period is also an issue. It is found that buy-herd in IDX by foreign investors resemble what had happened on the NYSE portfolio, which was negative relationship to abnormal returns. Herding by local investors have a positive relationship to the abnormal returns instead. However, herding does not explain future abnormal returns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T30303
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Hendry Setiawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27209
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library