Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225769 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusharyono
"Keputusan partisipasi perempuan dalam angkatan ke1ja merupakan hasil dari suatu proses pembuatan keputusan yang dilakukan bersama-sama dalam rumah tangga. Keputusan mereka untuk masuk dalam angkatan kerja dihadapkan pada pilihan antara waktu untuk santai (leisure), bckerja di rumah (unpaid work) atau bekenja untuk mendapatkan upah di pasar ke1ja (paid work). Tujuan dari penclitian ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang mcmpengaruhi pcnawaran tenaga kexja bagi perempuan di Jawa Tengah, termasuk pengaruh keberadaan anak 0-6 tahun dan anggoua rumahtangga lain terhadap penawaran tenaga kcxja perempuan kawin.
Estimasi dilakukan dengan menggunakan data hasil Susenas KOR 2006 di Jawa Tengah. Metode estimasi yangdigunakan mengacu pada prosedur yang disarankan oleh Schultz. Langkah pertama, dilakukan estimasi terhadap besamya upah perempuan kawin dengan mcnggunakan metode OLS. Selanjutnya dilakukan estimasi terhadap peluang perempuan kawin untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja dengan menggunakan metode Iogistik biner. Dan Iangkah terakhir adalah melakukan estimasi terhadap jam kenjia dengan menggunakan metode OLS.
Hasil estimasi timgsi panisipasi angkatan kcrja perempuan kawin di Jawa Tengah menunjukkan bahwa variabel upah dan keberadaan anak 0-6 tahun merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan perempuan untuk berpartisipasi dalam angkatan kelja atau tidak. Semakin tinggi upah semakin besar peluang perempuan kawin untuk masuk dalam angkatan kC1j8. Adanyananak 0-6 tahun menyebabkan peluang perempuan kawin untuk masuk dalam angkatan kemja Iebih kecil dibanding jika tidal: ada anak 0-6 tahun. Variabel upah suami secara substansi tidak bisa digunakan untuk menjelaskan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, karena pada saat dimasukkan ke dalam persamaan secara bcrsama-sama koeiisiennya berubah tanda.
Dari estimasi terhadap jam kerja, tempat tinggal adalah variabel yang paling menentukan bcsar kecilnya jam kC1j3 yang dialokasikan pcrempuan kawin jika ia memutuskan untuk beke1ja. Perempuan kawin yang tinggal di desa mempunyai jam kemja yang lebih rendah dibanding yang tinggal di kota. Variabel umur berpengaruh terhadap jam kexja dengan pola U terbalik atau kuadratik, sedangkan perempuan kawin dengan pendidikan SMP ke bawah mempunyai jam kezja lebih rendah dibanding yang berpendidikan SMA ke atas. Upah suami tidak berpengaruh signifikan terhadap jam kerja.

Women participation decision in labor force is a results from decision making process which do together in household. Their decision to enter into labor force faced with choice between time to leisure, unpaid work or paid work. The purpose of this study is to analyze all factors that influence labor supply of married women in Jawa Tengah, included influence of the existence of children age 0-6 and other family members on married w0men’s labor supply.
The estimation is base on data that collected iiom National Social Economic Survey KOR 2006 in Jawa Tengah. The estimation is refer to procedure that suggested by Schultz. At first, estimation done on wage of married women with Ordinary Least Square method. Then, estimated probabilities of married women to participate into labor force with logit biner model. And iinally, estimated work hours by Ordinary Least Square.
The result of estimation of labor force participation of married women showed that women wages and existent of children age 0-6 are the main factor that affected women’s decision to participate in labor force or no. Rise of wage enlarge probability of married women to involve into labor force. The existent of children age 0-6 get a rise out of married women’s probabilities to enter into labor force more lower then women without children in the household. Husband's wages in this study insufficient to explain the participation of married women in the labor force, because when this variable is included into regression model by overall the sign of coe&icient was changed.
From the estimation of work hours, residence is the main factor that detemiined of work hours which is allocated by married women if she decided to work. Married women who stayed in the country have hours of work more lower then stayed in the city. Age variable having an affect on work hour by inverse U shaped or quadratic, whereas married women with education under lower secondary school or same, have work hours more lower then upper secondary school or more. Husband's wage there is no significant influence for work hours.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34235
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Juniar Ratnawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi tenaga kerja perempuan yang telah kawin. Data yang digunakan adalah data Susenas Kor gabungan individu dan rumah tangga. Unit analisisnya adalah perempuan yang telah kawin, berusia 15 - 64 tahun, dan tinggal di perkotaan pada saat pelaksanaan sensus tahun 2013 di Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah metode analisis dekriptif dan analisis ekonometrika dengan menggunakan metode regresi logit.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan positif dengan partisipasi tenaga kerja perempuan kawin diantaranya yaitu faktor umur, lama sekolah, status dalam rumah tangga yaitu status perempuan kawin sebagai kepala rumah tangga, jumlah anak dalam rumah tangga, akses internet, sektor pekerjaan dan pengeluaran dalam rumah tangga. Faktor-faktor yang berhubungan negatif dengan partisipasi tenaga kerja perempuan kawin adalah keberadaan balita dan pendapatan suami.
Dari nilai odds ratio dan nilai marginal effects ditemukan faktor dominan yang mempengaruhi partisipasi tenaga kerja perempuan kawin yaitu faktor sektor kerja yang menyerap tenaga kerja perempuan kawin dan status dalam rumah tangga. Partisipasi tenaga kerja perempuan kawin banyak terserap di sektor informal, yang disebabkan beberapa hal yaitu jumlah anak yang banyak, pendapatan keluarga yang rendah, status perempuan kawin dalam keluarga yaitu sebagai kepala rumah tangga, tingkat pendidikan yang rendah, serta umur yang sudah tua.

This study aims to determine the factors that influence the labor force participation of married women. The data used is the data Susenas Kor individuals and households combined. The unit of analysis is a married woman, aged 15-64 years, and living in urban areas at the time of the census in 2013 in the province of North Sumatra. The method used is descriptive analysis method and econometric analysis using logit regression.
The results showed the factors positively associated with labor force participation of married women among them are age, old school, status in the household, namely the status of married women as heads of households, number of children in household, internet access, sector employment and spending in households. Factors that negatively related to labor force participation of married women is the presence of children, age and income quadratic husband.
Of the value of the odds ratio and the value of the marginal effects found that the dominant factor affecting the labor force participation of married women is a factor working sector that absorbs labor and status as a married woman in the household. The labor force participation of married women much absorbed in the informal sector, which is due to several things: the number of children that much, low family income, the status of married women in the family, namely as the head of the household, low education level, and old age.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aslamia Anwar
"Banyak penelitian tentang bagaimana jumlah anak mempengaruhi kemungkinan wanita yang sudah menikah bergabung dengan pasar tenaga kerja. Ada juga penelitian yang berfokus pada bagaimana lingkungan sosial dan ekonomi memengaruhi probabilitas perempuan bekerja. Namun demikian, belum ada penelitian tentang bagaimana variasi dampak tersebut di lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Makalah ini mengisi kekosongan ini, dengan menggabungkan dua set data Indonesia: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 untuk mendapatkan informasi individual, dan survei Potensi Desa 2014 untuk memeroleh informasi tentang lingkungan sosial ekonomi. Analisis regresi logistik dilakukan dengan beberapa variabel kontrol individu, termasuk informasi tentang suami. Untuk menangkap dampak lingkungan sosial-ekonomi pada pola hubungan antara jumlah anak dan probabilitas perempuan untuk bergabung dalam pasar tenaga kerja, makalah ini menggunakan variabel interaksi antara jumlah anak dan variabel lingkungan sosial ekonomi. Lingkungan ekonomi diukur dengan PDB per kapita, kemiskinan, ketersediaan usaha kecil dan menengah, dan jarak ke kantor kecamatan; dan lingkungan sosial, oleh fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan adanya kejahatan. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa lingkungan ekonomi (PDB dan kemiskinan) dan satu lingkungan sosial (fasilitas kesehatan) memiliki interaksi yang signifikan dengan jumlah anak. Selanjutnya, arahnya bervariasi tergantung pada lingkungan.

There have been many studies on how number children affects probability of married women joining the labour market. There are also studies who focused on how social and economic environments affect the probability. Nevertheless, there has been no study on how the impact varies in different socio-economic environments. This paper fills in this gap, by merging two Indonesian data sets: 2015 National Socio-economic survey to have individual information and 2014 Village Potential survey to obtain the information on socio-economic environments. A logistic regression analysis is conducted with some individual control variables, including information on husbands. To capture the impact of socio-economic environments on the pattern of relationship between number of children and probability of the women joining the labour market, this paper puts interaction terms between number of children and variables on socio-economic environments. Economic environment is measured by per capita GDP, poverty, availability of small and medium enterprise, and distance to head of district office; and social environment, by health facilities, education facilities, and existence of crime. The results show that some economic environments (GDP and poverty) and one social environment (health facilities) have significant interaction with number of children. Furthermore, the direction varies depending on the environments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Farida
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mempelajari perbedaan pengaruh peran ganda perempuan menikah terhadap status kesehatannya menggunakan data Susenas 2012. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik multinomial, diketahui bahwa perempuan yang berperan ganda memiliki resiko sakit ringan lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak berperan ganda. Kepemilikan anak balita pada perempuan yang berperan ganda menciptakan resiko sakit berat yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak berperan ganda. Khusus perempuan berperan ganda yang berpendidikan SD ke bawah atau memiliki status ekonomi rendah atau pada usia 45-59 tahun, cenderung melaporkan resiko sakit berat yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berperan ganda.

ABSTRACT
This research examines the effect of married women's gendered roles on their health status using 2012 National Socioeconomics Survey. The results of the multinomial logistic regression analysis, show that women with dual roles are at risk of unhealthy. Women dual roles are at higher risk of having mild illnes than those without dual roles. Presence of children under five years increases the risk of having mild illness among women with dual roles. The study also found that married working women with elementary lower education, from lowest economic status and aged 45-59 years have a lower tendency for having severe illness compared to those who stay at home."
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Dian Anggraeni
"Penelitian ini bertujuan mempelajari perbedaan karakteristik perempuan menikah yang mengalokasikan waktu untuk bekerja paruh waktu maupun bekerja penuh menggunakan data Susenas 2012. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik multinomial, diketahui bahwa karakteristik yang lebih dominan memengaruhi alokasi waktu bekerja paruh waktu perempuan menikah adalah umur, status pekerjaan suami, keberadaan anggota rumah tangga lain atau pembantu dalam rumah tangga serta preferensi perempuan dalam hal pekerjaan. Sedangkan karakteristik yang lebih dominan memengaruhi alokasi waktu bekerja penuh adalah tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, status pekerjaan suami, status ekonomi rumah tangga, keberadaan anggota rumah tangga lain atau pembantu serta preferensi perempuan terkait pekerjaan.

This study examines the determinants of married women’s in allocating time for work. It specifically look at the choices of being underemployed and fully-employed using the 2012 Indonesia National Socio-Economic Survey. The results of multinomial logistic regression analysis, show that characteristics of married women’s who underemployed were age, status of husband’s employment, presence of household member or domestic helpers, and gender preference in household. Meanwhile level of education, area of residence, status of husband’s employment, status of household economic, other household member or domestic helpers and gender preference related to jobs show significant effect on the likelihood to participate in full employed.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darojad Nurjono Agung Nugroho
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola, perbedaan dan determinan sosioekonomi
dan psikologi-orientasi sosial preferensi fertilitas pria kawin usia 15-54
tahun di Indonesia. Data yang digunakan bersumber dari Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dan dianalisi secara analisis deskriptif
dan inferensial dengan menggunakan model logistik biner. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor-faktor pendidikan pria dan pasangan, jenis pekerjaan
pria, indeks kekayaan rumah tangga, preferensi komposisi jenis kelamin anak,
akses media, diskusi KB dan peran istri dalam pengambilan keputusan rumah
tangga memengaruhi preferensi fertilitas pria kawin di Indonesia. Faktor-faktor
penguat mempunyai pengaruh paling kuat terhadap preferensi fertilitas, yaitu
preferensi komposisi jenis kelamin anak dan indeks kekayaan.

ABSTRACT
This research aims to study the socio-economic and psychological-social
orientation patterns, differentials and determinants of fertility preference among
merried men aged 15-54 years in Indonesia. The data used come from the 2012
Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS). The data were analyzed
descriptively and inferentially using a binary logistic model. The results of the
stady show that the education and couple?s education, occupation, index of
household wealth, children?s sex composition preference, media access, discusion
family planning and couple?s autonomy in household decision-making statistically
have significant effects on the ideal number of children among married men aged
15-54 years. The most significant factor is the children?s sex composition
preference, followed by the wealth index., This research aims to study the socio-economic and psychological-social
orientation patterns, differentials and determinants of fertility preference among
merried men aged 15-54 years in Indonesia. The data used come from the 2012
Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS). The data were analyzed
descriptively and inferentially using a binary logistic model. The results of the
stady show that the education and couple’s education, occupation, index of
household wealth, children’s sex composition preference, media access, discusion
family planning and couple’s autonomy in household decision-making statistically
have significant effects on the ideal number of children among married men aged
15-54 years. The most significant factor is the children’s sex composition
preference, followed by the wealth index.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Puspita Sari
"Pengetahuan masyarakat yang minim tentang HIV/AIDS dan interpretasi yang salah tentang masalah tersebut merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya penurunan jumlah kasus orang dengan HIV/AIDS. Perlakuan tidak adil, kasar, dan stigma yang negatif membuat ODHA tidak mau memberanikan dirinya untuk terbuka bahkan untuk mengakses pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pada wanita pernah kawin usia 15-49 tahun yang berhubungan dengan stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah wanita pernah kawin usia 15-49 tahun yang pernah mendengar HIV/AIDS dalam data SDKI 2012. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur yang lebih muda dalam memberi stigma terhadap ODHA daripada umur yang lebih tua. Semakin rendah pendidikan seseorang semakin besar kemungkinan untuk memberi stigma terhadap ODHA. Selain itu, pengetahuan komprehensif mengenai HIV/AIDS yang kurang juga dapat menyebabkan seseorang menstigma ODHA. Hasil uji chi-square didapatkan proporsi wilayah pedesaan lebih memberi stigma terhadap ODHA daripada wilayah perkotaan. Pemanfaatan sumber informasi juga sangat berpengaruh dalam memberi stigma terhadap ODHA, responden dengan sumber informasi ≤ 3 jenis cenderung memberi stigma terhadap ODHA. Status ekonomi rendah juga cenderung memberi stigma terhadap ODHA. Upaya keterlibatan seluruh stakeholder untuk peningkatan keterpaparan informasi sebagai upaya promotif dan preventif dengan penyebaran informasi tentang HIV/AIDS melalui media massa, khususnya melalui koran, radio, dan televisi lokal.

A low level of knowledge about HIV / AIDS and incorrect interpretation is one of the factors causing low reduction in the cases of people living with HIV / AIDS (PLWHA). The unfair treatment, rude, and the negative stigma made people living with HIV did not want to encourage their self for an open and even to access the treatment. This research aims to determine of ever married women aged 15-49 years were associated with the stigma against people living with HIV / AIDS. This research is descriptive analytic with cross-sectional design. Samples were ever married women aged 15-49 years who have heard of HIV / AIDS in the data IDHS 2012. The analysis used in this research is univariate and bivariate by chi-square test.
The results showed there is a relationship between a younger age in giving stigma against people living with HIV than older age. The lower of educational more likely for giving stigma against people living with HIV. Additionally, a lower comprehensive knowledge about HIV / AIDS also one of causes a person stigmatize people living with HIV. Chi-square test results obtained proportion of rural areas is giving the stigma against people living with HIV than in urban areas. The utilization of resources was also very influential in giving stigma against people living with HIV, respondents with less resources than 3 types tend to give stigmatize. Lower economic status also tend to stigmatize people living with HIV. Attemps to increase the involvement of all stakeholders of exposure information as promotive and preventive efforts to dissemination of information about HIV / AIDS through the mass media, particularly through newspapers, radio and local television.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elisabet Kartika Elysia
"Karya akhir ini membahas pengaruh partisipasi kerja ibu terhadap partisipasi kerja anak perempuannya setelah menikah, menggunakan data IFLS 3 dan 5. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode regresi logistik parametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Indonesia terjadi transmisi intergenerasional mengenai partisipasi kerja dari ibu kepada anak perempuannya, yang memengaruhi keputusan anak perempuan tersebut untuk bekerja, bahkan setelah menikah. Umumnya keputusan kerja perempuan menikah dipengaruhi oleh pendidikan dan ekonomi keluarga, namun melalui penelitian ini penulis ingin menyajikan perspektif baru mengenai faktor pendorong partisipasi kerja perempuan menikah di Indonesia, yaitu faktor partisipasi kerja ibu kandung perempuan menikah dalam lapangan kerja.

This thesis focuses on the effect of mother rsquo s work participation on her daughters work participation after marriage, using the IFLS 3 and 5 data. Quantitative method used in this research using logistic parametric regression. Results showed that in Indonesia, intergenerational transmission exists from working mother to her daughter, which affects daughtes decision to work, even after she has married. Commonly, a married womans decision to work is affected by her education attainment and familys economic condition, but through this study, author wanted to present another possible cause of married womens decision to work in Indonesia, that is her mothers work decision.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Andria I Istomo
"Status hukum seseorang menunjukkan kedudukanya di dalam lalu lintas hukum suatu masyarakat. Kepastian mengenai status hukum diperoleh dengan melakukan pendaftaran dan pencatatan atas peristiwa yang berhubungan dengan kehidupan pribadi seseorang yang menentukan status hukum tersebut. Pencatatan antara lain perkawinan dan perceraian yang telah mengalami unifikasi yaitu dikeluarkannya UU No 1 Tahun 1974 serta PP No 9 Tahun 1975."
Universitas Indonesia, 1987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>