Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alias Taib
Kuala lumpur: 1996
899.31 ALI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Samad Said
Malaysia: Lejen Press , 2016
899.233 3 ABD l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Taryati
Yogyakarta: Kepel Press, 2007
302 TAR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nursamsiah Asharini
"Hingga saat ini Pemerintah masih mengganggap pendidikan merupakan wahana penting untuk memajukan bangsa, terutama pendidikan di sekolah.Pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan. Oleh sebab itu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di pendidikan dasar akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di jenjang pendidikan berikutnya.
Semenjak Pemerintahan Orde Baru telah terjadi penyempurnaan kurikulum sebanyak tiga kali. Penyempurnaan tersebut dilakukan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, agar tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan dapat terlaksana. Adapun acuan pembangunan pendidikan adalah Garis-garis Besar Haluan Negara.
Walaupun perbaikan kurikulum terus menerus dilakukan, namun ternyata hingga akhir tahun 1980'an sampai awal 1990'an diberbagai kalangan dalam masyarakat maupun pemerintah sekolah dianggap masih belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Desakan terhadap perbaikan penyelenggaraan pendidikan semakin dianggap kritis karena pada tahun 1994 akan dimulai Pembangunan Jangka Panjang II yang diharapkan akan membawa bangsa Indonesia pada masa Industrialisasi.
Penelitian ini dilakukan untuk dapat membantu Pemerintah melihat permasalahan pada penyelenggaraan pendidikan di tingkat dasar. Mengingat bahwa selama ini Pemerintah telah melaksanakan perbaikan secara terus menerus terhadap kurikulum yang berlaku, maka diasumsikan bahwa pelaksanaan kurikulum lah yang masih belum tepat. Oleh sebab itulah-penelitian ini dipusatkan pada pelaksanaan kurikulum yakni kegiatan belajar mengajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar Guru melakukan merubah pikiran, perilaku serta perasaan murid; sedangkan murid melalui pengalaman yang diperolehnya merubah dirinya. Sebagaimana kegiatan belajar mengajar telah didefinisikan di' atas, jelaslah bahwa pendidikan di sekolah tidak semata melalui instruksi-instruksi formal tetapi juga melalui interaksi yang berlangsung selama di sekolah.
Selama interaksi berlangsung murid mempelajari aturan-aturan bertingkahlaku yang tepat yang diasumsikan merupakan aturan tingkahlaku yang tepat bilamana mereka menjalankan perannya kelak dalam masyarakat.
Penelitian terhadap interaksi Guru dan Murid selama di sekolah menunjukkan bahwa aturan interaksi yang berlaku tidak mendukung tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam GBHN, yakni terbentuknya sikap mandiri, tangguh, kreatif berdisiplin, beretos kerja, dan bertanggung jawab. Di sekolah murid tidak didorong untuk mengembangkan kegiatannya sendiri, waktunya sendiri, maupun menyampaikan buah terhadapsuatu permasalahan."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Jacob
Jakarta: Djambatan, 1986
899.232 JAC at
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
M. Jacob
Jakarta : Djambatan, 1986
899.232 JAC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carlos Dja`afara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alasan-alasan yang mempengaruhi tingkat kepatuhan petugas terhadap-standar penatalaksanaan penyakit ISPA pads balita. Lokasi penelitian dilakukan di dua puskesmas yaitu Puskesmas Singkawang dan Puskesmas Condong Kabupaten Bcngkayang yang tingkat kepatuhannya masih rendah.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan sebagai informan adalah petugas kesehatan yang melayani balita yang menderita penyakit ISPA dan kepala puskesmas dengan mengadakan wawancara mendalam (indepth interview), sedangkan orang tua yang pemah membawa anaknya berobat dilakukan dengan diskusi kelompok terarah (focus group discussion).
Karakteristik informan untuk petugas kesehatan yang dilihat adalah pengetahuan, pengalaman, motivasi, sikap, dan untuk kepala puskesmas yang dilihat adalah pengawasan atau supervisi sedangkan untuk orang tua yang dilihat adalah sikap terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan terhadap anaknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menyebabkan ketidakpatuhan petugas terhadap standar penatalaksanaan penyakit ISPA pada balita adalah rendahnya pengetahuan petugas tentang penyakit ISPA, dari pengalaman petugas adalah ketidaksesuaian dengan yang diharapkan setelah penderita diberikan pengobatan, kurangnya kesempatan untuk mengunakan standar, kurangnya pengawasan dari kepala puskesmas dan tidak adanya dorongan dari orang tua pasien agar petuas lebih cermat memeriksa anaknya sehingga petugas menggunakan standar.

This study aims to investigate reasons affecting the staffs level of compliance on use of standard management for ISPA disease of children under five. The study was conducted at two puskesmas, namely Singkawang Puskesmas and Condong Puskesmas in Bengkayang District. Both puslcesmas were considered to have poor staffs compliance in using the standard.
This study employed a qualitative approach. Informen were health staff who served children under five who suffered from ISPA disease and chiefs of both puskesmas from whom data were gathered by means of in-depth interview. In addition to the health staffs and chiefs of puskesmas, parents whose children were taken to see doctors contributed data by means of focus group discussion.
Several traits of the informen were investigated. Characteristics such as knowledge, experience, motivation, attitude were grouped under the entry of health staffs, while chiefs of puskesmas had only one trait to consider, which was their supervision activity. Moreover, parents of the children were investigated in respect of their attitude toward the service delivered to the children by the health staffs.
The study results show that factors causing staffs' compliance to standard management for ISPA disease of children under five were their lack of knowledge about the ISPA disease, discrepancies between diagnoses and post treatment results, lack of opportunity in using the standard, lack of supervision by the chief of puskesmas and lack of parents control over the use of the standard by the health staff while examining and treating their children."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satwika Gemala Movementi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5366
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Kurniawan
"ABSTRAK
The inventory of Balinese ceremonial plants has been conducted in Petang Subdistrict, Badung Regency, Bali. There are 37 plant numbers consist of 36 species, 29 genera and 23 families. Seven species are new collections for Bali Botanic Garden. 75,68% part of collecting plants are used for the Dewa Yadnya ceremony, abaout 73% for the Manusia Yadnya, 48,65% for the Pitra Yadnya, 51,35% for the Bhuta Yadnya and 40,54% for the Rsi Yadnya Ceremony."
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, LIPI, 2008
580 WKR 8:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>